Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS

dokumen-dokumen yang mirip
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Tidak jarang kegiatan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

2 orang tua mempunyai pengaruh lebih positif dari pada pengaruh televisi (Wong, 2000) Pada kenyataanya anak-anak meluangkan lebih banyak waktu untuk m

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

MODUL 9 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia Ilmu komunikasi, komunikasi merupakan suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

KERANGKA PIDATO. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. kelamin manuasia mencapai kematangan. Pada masa remaja, perubahan biologis,

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Meskipun Children s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

I. PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, televisi merupakan media elektronik yang mampu menyebarkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Media dapat diartikan sebagai: 1. Alat. 2.

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting.

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dangdut merupakan musik asli Indonesia yang memiliki banyak peminat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

Kata istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal. dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank

BAB III LANDASAN TEORI

Pengaruh Intensitas Menonton Sinetron terhadap Perilaku Bullying di Kalangan Remaja

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

Hubungan antara Intensitas Menonton Televisi dan Tingkat Pengawasan Orang Tua (Parental Mediation) dengan Perilaku Kekerasan Oleh Anak

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan karakteristik serta viewing-habbit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

Media Relations. Menyusun Perencanaan Program Media Relations (1) Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. tidak mantap. Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1999: 118) secara psikologis masa

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak usia 5-10 tahun Orangtua Bijak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RAN TV SEBAGAI TELEVISI SIARAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Kotak kecil yang dapat memunculkan gambar dan suara ini kerap disebut

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang terjadi

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM KOMEDI K-POP DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang potensial sekali, tidak saja untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

Transkripsi:

MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM PT.Indeks Humas 07 MK10230 Helena Olii,MM Novi Erlita, Sos.M.A Abstract Petunjuk Penggunaan Template Modul Standar untuk digunakan dalam modul perkuliahan Universitas Mercu Buana Kompetensi Dosen Pengampu dapat menerapkan dan menggunakan template modul standar untuk modul-modul yang akan dipergunakannya

Standarisasi Modul Latar Belakang POKOK BAHASAN : KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK DESKRIPSI : Modul 7 menjelaskan pengaruh media massa atas opini publik, serta pengaruh televisi dan radio. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mempelajari modul 7 ini, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan pengaruh media massa atas opini publik 2. Menjelaskan pengaruh televisi dan radio. 2

Selama ini kita menyaksikan berkembangnya opini publik karena peran dari komunikasi massa. Masalah sekecil apapun bisa cepat berkembang menjadi opini publik karena media massa. Media massa saling berebut mengekspos obyek yang dijadikan isu. Media massa menampilkan para pengamat yang mempunyai berbagai argumentasi sesuai pandangan masing-masing. Para pengamat menyampaikan argumentasi sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka kuasai. Para pengamat mengadakan pertemuan untuk membahas obyek yang sama. Kemudian, lahirlah diskusi yang mengerucut ke satu pandangan tertentu. Khalayak yang sedang mengikuti siaran media massa mengikuti pandangan yang sama dengan pandangan para pengamat. A. Pengaruh Media Massa terhadap 1. Pengaruh pada Bidang Politik Mengapa media massa mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam dialog politik dan dalam pemecahan konflik sosial secara politik? Menurut Bernard Hennessy (1990), salah satu yang diperbuat media massa sebenarnya adalah memengaruhi keputusan politik dengan memberiikan atau tidak memberiikan publikasi atas isu tertentu kepada para calon dan pembuat kebijakan. Media massa, terutama surat kabar, mempublikasikan isu tertentu tidak hanya melalui pemberitaan, tetapi juga melalui kolom editorial. Kolom ini dapat membantu sejumlah orang, terutama pembuat kebijakan, memahami isu tertentu. Karena mampu mencerminkan arah opini publik, para pembuat kebijakan biasanya mengikuti uraian kolom editorial surat kabar tertentu yang berpengaruh besar di masyarakat. 3

2. Pengaruh pada Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Kebanyakan konsumen media massa tidak menghendaki atau tidak menghargai adanya pemberitaan di bidang politik. Demikian pula, kebanyakan media massa tidak terlalu bersifat politik, mereka hanya pada tingkat tertentu menyiarkan hal-hal yang bermuatan politik. Media massa tersebut cenderung mengikuti keinginan khalayak yang lebih banyak dan yang lebih menguntungkan bagi kehidupan medianya.seperti kita ketahui, media massa memberiikan layanan kepada masyarakat berupa : a. Hiburan; b. Petunjuk dan pemberi arah bagi kehidupan sehari-hari; dan c. Sebagai sumber informasi dan opini tentang berbagai peristiwa dalam masyarakat. Dewasa ini media massa, terutama radio dan televisi, lebih menonjolkan aroma hiburan. Unsur hiburan menghiasi media massa, diselingi dengan berbagai pesan yang juga dikemas sebagai hiburan. Pemandu acara yang ditampilkan adalah mereka yang popular di kalangan penonton atau pendengar.surat kabar saat ini dikemas agar banyak memberiikan informasi yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.informasi biasanya mencakup kecantikan, kesehatan, dan berbagai contoh keberhasilan seseorang.penyajian informasi dilakukan dengan penataan yang menarik sehingga menjadikan pembaca tertarik untuk membaca. Surat kabar mendiskusikan sejumlah isu dengan berbagai persepsi, pengalaman diri sendiri, atau pengalaman orang lain. Pengetahuan yang diperoleh pembaca dari surat kabar menjadi bahan pembicaraan di antara teman, tetangga, atau keluarga. Ada kalanya mereka mengembangkan gagasan itu untuk bahan diskusi yang santai dan tidak formal. 4

B. Pengaruh Radio dan Televisi terhadap Masyarakat Media elektronik, baik radio maupun televisi, dapat memberiikan dampak yang positif dan negatif pada masyarakat.dampak positif telah kita bahas pada subbab A.1. Sekarang mari kita lihat dampak negatifnya. 1. Pengaruh Radio dan Televisi di Amerika Serikat Di Negara-negara maju seperti Amerika, pada sekitar tahun 60-an, masyarakat mengeluhkan adanya banyak dampak negatif secara sosial dan politik yang ditimbulkan oleh media elektronik.mereka beranggapan industri radio dan televisi tidak peduli terhadap pengaruh itu terhadap masyarakat penonton dan pendengar.mereka menganggap media elektronik gagal mencerminkan kebudayaan Amerika, gagal membimbing dan mengangkat masyarakat melalui program yang bernilai, bahkan program siarannya menumbuhkan perilaku anti sosial pada anak-anak. Penelitian yang intensif di Negara itu memusatkan perhatian pada acara-acara kekerasan di televisi dan perilaku anak-anak.ada ratusan penelitian yang menggunakan teknik penelitian eksperimental maupun survey dengan hipotesis bahwa program TV yang berisi kekerasan meningkatkan sifat agresif dan tindakan anti sosial pada anakanak.menurut penelitian Leo Bogart (1973), menonton adegan kekerasan melalui film atau melalui televisi cenderung merangsang jiwa anak-anak muda begitu kuat untuk bertindak agresif. Bagaimana tayangan-tayangan televisi di Indonesia? Kuatnya pengaruh tontonan televisi terhadap perilaku seseorang dibuktikan lewat penelitian ilmiah. Seperti yang diungkapkan hasil penelitian American Psychological Association (APA) pada tahun 1995 bahwa tayangan bermutu akan memengaruhi seseorang untuk berlaku baik. Sedangkan tayangan kurang bermutu akan mendorong seseorang berperilaku buruk. Bahkan, penelitian itu menyimpulkan hampir semua perilaku buruk yang dilakukan orang adalah hasil dari pelajaran yang mereka terima dari media semenjak usia anak-anak. 5

2. Pengaruh Radio dan Televisi di Indonesia Saat ini bermunculan stasiun televisi baru di tingkat nasional.beberapa propinsi juga berlomba-lomba membangun stasiun-stasiun televisi untuk kepentingan penyiaran daerahnya masing-masing.sejak kehadirannya di Indonesia, pengaruh tayangan siaran televisi terhadap anak-anak dan remaja sulit dibendung bahkan sampai sekarang. Apakah sudah ada pengaruh tayangan televisi kita terhadap anak-anak dan remaja? Para pakar prihatin atas berbagai tayangan yang cenderung berdampak negatif pada perilaku anak dan remaja sekarang ini. Menurut psikolog dari Undip, Drs. Darmanto Jatman, SU., apa yang dilihat anak-anak di televisi akan memengaruhi sikap dan perilaku mereka. Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Mayke S. Tedjasaputra mengungkapkan, televisi menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan bagi anak-anak.televisi ada di semua tempat atau ruangan di rumah.tidak selamanya televisi berdampak negatif bagi anak. Menurut Mayke, keunggulan media elektronik dibanding dengan media cetak, antara lain stimulus yang lebih intens dan melibatkan beberapa indera, sehingga lebih memukau. Karena itu media elektronik bisa dimanfaatkan untuk program yang dapat merangsang anak lebih kreatif.mayke mengingatkan agar orang tua memerhatikan durasi anak menonton dan agar memilihkan programa yang sesuai. Menurut Mayke, sebaiknya anak usia 0-3 tahun sama sekali tidak menonton televisi. Menurut penelitian di Amerika Serikat, anak usia satu tahun yang menonton televisi selama tiga jam sehari mendapatkan stimulus yang berlebihan. Akibatnya, anak akan terganggu konsentrasinya dan tidak fokus bila mengerjakan sesuatu. Anak juga perlu diberi penjelasan terkait kenyataan dan khayalan di tayangan televisi, jika tidak diberi penjelasan, mereka menonton tanpa arah, dan berbagai kejutan akan timbul. Mayke mencontohkan kliennya, seorang remaja yang berupaya bunuh diri ketika berselisih dengan orang tuanya.dia bilang bunuh diri itu gampang, tinggal loncat jendela atau memotong nadi dengan silet.ketika ditanya dari mana dia tahu, jawabnya dari sinetron. Zubaedi M.Ag, M.Pd., mahasiswa program S3 IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2005), dalam tulisannya Mengontrol Tayangan Televisi menyatakan beberapa kalangan seperti K.H. Abdullah Gymnastiar, Rhoma Irama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), merisaukan tayangan televisi yang banyak mengumbar pornografi. Secara umum, mereka risih atas berbagai tayangan televisi karena para artisnya mengumbar puser, paha, dan dada. Jika tayangan seperti ini secara rutin menjadi tontonan remaja dan anak-anak, tayangan ini akan memberi dampak buruk bagi pembentukan moralitas mereka. 6

Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Titi Said mengemukakan dunia pertelevisian terancam unsur-unsur pornografi, vulgarisme, dan kekerasan.ketiga unsur itu hampir-hampir menjadi sajian rutin di sejumlah stasiun televisi serta dapat ditonton secara bebas oleh anak-anak.oleh karena itu, Titi Said menyarankan agar ketiga unsur negatif tersebut dijauhkan dari pandangan anak-anak mengingat kondisi psikologi mereka yang masih labil serta belum mampu membedakan mana hal-hal negatif dan mana hal-hal positif dari tayangan TV itu. Beberapa tayangan televisi memberi dampak negatif pada para penonton. Misalnya, tayangan televisi yang seharusnya ditonton remaja 17 tahun ke atas, jika ditonton anak-anak usia 18 tahun ke bawah tentu akan berpengaruh buruk bagi mentalitas mereka. Perlukah kontrol orang tua? Kontrol perlu dilakukan para orang tua agar anak-anak tidak terpolusi limbah budaya massa yang terus mengalir lewat teknologi komunikasi yang hanya mempertontonkan hiburan sampah seperti tayangan sinetron akhir-akhir ini. Kontrol ini menjadi langkah preventif agar anak-anak tidak keliru dalam memilih acara. Langkah preventif secara tidak langsung akan menangkal efek samping yang akan diterima anakanak jika mereka dibiarkan menonton televisi secara bebas. Televisi Sehat untuk Anak merupakan tema kampanye dari Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI).Kampanye ini dicanangkan pada peringatan hari anak tanggal 23 Juli 2006.Intinya, anak-anak harus dikawal ketat orang tua ketika menonton televisi. Bagian dari kampanye itu adalah pada tanggal 23 Juli, orang tua diajak bersama anak-anak untuk tidak menonton televisi sama sekali. (23/7/2006) 7

RANGKUMAN Media massa menjadikan opini publik berkembang. Berbagai persepsi yang menyorot isu tertentu ditampung di media massa. Bahkan media massaberupaya mengembangkan isu itu. Sejumlah media massa menghindari medianya selalu membicarakan masalah politik. Khalayak menghindarinya, setidaknya mengurangi. Media massa berkembang sebagai media hiburan. Hiburan lebih disuka khalayak.hiburan juga disuka pemilik media untuk menunjang kelangsungan hidup media. Tayangan televisi berpengaruh terhadap perilaku anak.tayangan itu dapat menyebabkan perkembangan anak tidak terkendali.para ahli, terutama ahli psikologi, menyatakan banyak perilaku anak dan remaja kita ternyata meniru tayangan televisi yang mereka tonton.karena itu, orang tua harus mendampingi anaknya saat menonton televisi.yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) mencanangkan Hari Anak tanggal 23 Juli 2006 menjadi Hari Tanpa Televisi.Orang tua diminta bersama-sama anak-anaknya tidak menonton televisi dalam sehari.yayasan tersebut mengambil tema Televisi Sehat untuk Anak dalam memperingati Hari Anak Indonesia. 8

PERTANYAAN LATIHAN 1.Media massa merupakan ajang bagi berkembangnya opini publik. Bagaimana menurut Anda 2.Media massa sendiri mengurangi jam tayang yang membicarakan masalah politik. Apakah Anda juga setuju atau tidak setuju?berikan alasan atas pilihan Anda. 3.Tayangan televisi sekarang ini sering tidak layak sebagai tontonan anak-anak. Misalnya, acara yang tampak sebagai cerita anak, tapi isinya tak mengungkapkan pendidikan bagi anak. Bagaimana pendapat Anda? 4.Apa benar tayangan televisi berdampak negatif? Kalau tidak, mana tayangan yang positif.jelaskan! 9

CONTOH KASUS Sekarang banyak perbuatan dilakukan anak-anak yang berada di bangku SD, seperti pencurian, pembunuhan, bahkan pelecehan seksual.perbuatan itu mereka contoh dari tayangan yang mereka saksikan di layar televisi, atau di VCD dan DVD yang mereka bisa tonton secara bebas. Bagaimana menurut Anda, adakah dampak positif dari tayangan televisi seperti itu? 10

DAFTAR BACAAN Hennessy, Bernard. 1990. Cetakan kedua. Pendapat Umum. Jakarta : Erlangga. (hlm. 206-232). Situs : http://www.artc.com Pengaruh televisi. Sumber ilustrasi : http://images.detik.com/content/2010/12/27/157/okt002.jpg http://images.detik.com/content/2009/06/18/708/muda1.jpg http://images.detik.com/content/2010/02/501/radio-3.jpg 11