Carrying capacity memperbolehkan manusia untuk memenuhi seluruh kebutuhannya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kasus kerusakan lingkungan dalam skala nasional seperti kasus PT Lapindo

Arsitektur dan Lingkungan. Lilis Widaningsih

ANALISIS RUANG DAN PERENCANAAN PENATAAN RUANG BERKELANJUTAN DALAM KERANGKA KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

MODEL SMALL BUILDING SEBAGAI SALAH SATU WUJUD EFFEKTIFITAS RUANG DAN IMPLEMENTASI ARSITEKTUR BERKELANJUTAN

ABSTRACT. Keyword : sustainable, unsustainable, equitable, ecology preservation, regencies/cities

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN

ECO TRANSPORTATION Sustainable Transportation Options Lab Transportasi (DTS - FTUI) Konsorsium Sepeda Untuk Sekolah (SUS) 360 Bike Co

Knowledge Management Forum April

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kuesioner Kebijakan, Instrumen, Kerangka Kerja, Proyek dan Prakarsa Gaya Hidup yang Berkelanjutan

TUJUAN PEMBANGUNAN. Anie Eka Kusumastuti. Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang

MODUL SISTEM EKONOMI INDONESIA (2 SKS) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE DEVELOPMENT) & HAMBATAN PEMBANGUNAN

Sustainable Development

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA PERINGATAN HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN DAN KEKERINGAN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raden Roby Maulidan, 2014 Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

BAB XI. SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Pembangunan Ekonomi

Sekretariat : BAPPEDA KOTA BOGOR, Lantai 3 Jl. Kapten Muslihat No Bogor

KUISIONER ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN TENUN TROSO JEPARA.

Menghitung PDRB Hijau di Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability)

SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Memadukan Pembangunan Ekonomi Dan Lingkungan. Oleh Dewi Triwahyuni

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Disamping itu, pola konsumsi

PARADIGMA APARATUR PEMERINTAH DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN (Studi Kasus: Kota Semarang) TUGAS AKHIR

KENAPA KEBIJAKAN BERORIENTASI LINGKUNGAN. Bagian 1 6 Februari 2007

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

Engineering Sustainability (Rekayasa Berkelanjutan) Joko Sedyono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015

BAB I PENDAHULUAN. Krisis harga minyak yang sempat melonjak hingga lebih dari 120 dolar

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.

ecofirm ANALISIS KELAYAKAN LINGKUNGAN DALAM INDUSTRI PERTANIAN ELIDA NOVITA

PENINGKATAN KAPASITAS PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN PERMUKIMAN DAN KEBERHASILAN METODE BANK SAMPAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTAN DI KOTA SURAKARTA

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI PADA HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN SEDUNIA. Jakarta, 17 Juni 2017

Latar Pengelolaan Kolaboratif Sumberdaya Alam Kuliah 1. Soeryo Adiwibowo

ANALISIS DAYA DUKUNG DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Konservasi dan Perubahan Iklim. Manado, Pipin Permadi GIZ FORCLIME

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

BAGAIMANA MENGAJARKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP?

IDENTITAS PARTISIPAN SURVEI IKLIM KESELAMATAN (SAFETY CLIMATE) RUMAH SAKIT ANTAM MEDIKA TAHUN 2016

Kedaulatan Sumber Kekayaan Alam (SKA) dan Ketahanan Nasional dari Perubahan Iklim (Climate Resilience) dalam Perspektif NKRI

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.

TINJAUAN UMUM ISU LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi atau single P (Profit). Pada paradigma single P (Profit), tujuan

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

GREEN BUSINESS: Konsep dan Arah Kebijakan. Endah Murniningtyas DeputiBidanng SDA-LH Kementerian PPN/Bappenas

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

Partisipasi Perempuan dalam PNPM Perkotaan. Partisipasi Perempuan dalam PNPM Perkotaan

Workshop Pengembangan Model Global Governance dalam Penanganan Isu-isu Global

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA YOGYAKARTA

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Bagan 1.1 : Skema Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan. Lingkungan merupakan

KUESIONER. IDENTITAS RESPONDEN Berilah tanda silang (x) pada pilihan yang sesuai identitas Anda. * = pilih, salah satu 1.

KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA

Sosialisasi ARN 2016 Komisi Teknis Bidang Energi. Samarinda, 20 Desember 2016 Dr. Ir. Arnold Soetrisnanto Ketua Komtek Energi Dewan Riset Nasional 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Pertambahan dan kepadatan penduduk dari tahun ke tahun terus meningkat,

KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan

ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT PUBLIK TERHADAP PENEBANGAN LIAR BKPH DANDER (Studi Kasus Dusun Pilangrejo Desa Dander Kecamata Dander Kabupaten Bojonegoro)

ANALISIS INDEKS KEBERLANJUTAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BOGOR

Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi. Oleh Didi Tarsidi <a href=" Pendidikan Indonesia (UPI)</a>

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbiaya rendah (

Hubungan antara Pengetahuan Siswa Tentang Konsep Ekologi dengan Ecological Footprint Berdasarkan Gender (Studi Korelasional di SMA Jakarta)

Lembar Persetujuan. dalam menyelesaikan tugas akhir Program Diploma III Keperawatan Universitas

BAB I PENDAHULUAN. negara di dunia, terutama negara sedang berkembang. Secara umum

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

KAMAN STRATEGI KEBIJAKSANAAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR SWS LIMBOTO BOLANGO BONE TESIS. Disusun oleh : Enteng Jolly Saerang NIM :

INDONESIA NEW URBAN ACTION

BISNIS DAN LINGKUNGAN. Masalah Polusi, Barang Industri, dan Tanggungjawab Bisnis dalam Konservasi Lingkungan

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE., M.Si

KONSEP ANALISA PENGARUH KRITERIA GREEN BUILDING TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PADA PENGEMBANG PROPERTI DI SURABAYA

Transformasi Pendidikan Menghadapi Abad 21 Melalui Penguatan Peran Budaya Sekolah Paparan Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing

PENGERTIAN GREEN CITY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan adalah Qisthiarini (2012) dengan judul penelitian NGO dan Sustainable

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL

ASPEK JALAN BERKELANJUTAN TERHADAP PARAMETER KINERJA PBC (PERFORMANCE BASED CONTRACT) PADA PEMELIHARAAN JALAN

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

Infografis Kemakmuran Hijau v5.2 PRINT.pdf PROYEK KEMAKMURAN HIJAU

BADAN BUPATI SERANG, Cap/Ttd A. TAUFIK NURIMAN SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

P E M B A N G U N A N B E R K E L A N J U T A N

Kota Berketahanan Iklim Pedoman Dasar Pengurangan Kerentanan terhadap Bencana

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

Transkripsi:

Kuesioner: Pengetahuan Harisman 1 Bagaimana prinsip carrying capacity dalam memenuhi kebutuan manusia? Carrying capacity membuat manusia sadar akan atau batas-batas sumber daya alam. Carrying capacity memperbolehkan manusia untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. Carrying capacity tidak mempertimbangkan kebutuhan generasi yang akan datang Carrying capacity hanyalah propaganda negara-negara besar. Mahatma Gandhi menyatakan bahwa bumi dapat melayani manusia namun tidak dapat melayani kerakusan manusia. 2 Bagaimana pendapatmu dengan pernyataan tersebut? Seharusnya, bumi harus terus melayani manusia apa pun keadaannya. Benar bahwa bumi memiliki keterbatasan. Bumi memiliki kemampuan untuk memulihkan dirinya sendiri sehingga akan terus cukup untuk melayani manusia. Bumi tidak memerlukan keseimbangan. Pemerintah akan membatasi produksi kendaraan bermotor karena sudah sangat menggangu ekosistem perkotaan. 3 Bagaimana pendapatmu dengan pernyataan tersebut? Pemerintah tidak boleh mengendalikan produksi Produksi diperlukan untuk negara yang sedang membangun Pemerintah harus membatasi produksi kendaraan bermotor Kendaraan bermotor dilarang berada di jalan raya pada jam-jam tertentu.

Masyarakat konsumtif menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan semakin cepat. 4 Bagaimana pendapatmu dengan pernyataan tersebut? Konsumsi tidak berkaitan dengan kerusakan lingkungan Konsumsi yang berlebihan akan menguras sumber daya alam. Konsumsi merupakan kebutuhan dasar manusia. Komsumtif merupakan budaya bangsa kita Semua warga negara bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan hidup. 5 Bagaimana pendapatmu dengan pernyataan tersebut? Hanya pemerintah yang bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan hidup Perusahaan besarlah yang bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan hidup. Seluruh masyarakat bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan hidup. Sekolah bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan.

Perempuan dan Pria memiliki hak yang sama atas lingkungan hidup yang bersih. 6 Bagaimana pendapatmu dengan pernyataan tersebut? Setuju, karena baik perempuan dan pria sama-sama tinggal di bumi yang satu. Laki-laki harus didahului untuk mendapatkan lingkungan hidup yang bersih. Perempuan tidak perlu mendapatkan lingkungan hidup yang bersih. Perempuan bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan hidup. 7 Lngkah-langkah adaptasi apakah yang harus dilakukan oleh Pemerintah berkaitan dengan penanggulangan bencana? Pemberian mata pelajaran khusus penanggulangan bencana Memberikan kelas-kelas khusus untuk ibu rumah tangga. Memindahkan hutan kota ke pinggir kota. Menempatkan seluruh anggota Pramuka di titik-titik rawan bencana. Pemerintah berencana akan membangun pusat-pusat penanggulangan bencana di setiap sekolah negeri yang ada di seluruh Indonesia. 8 Bagaimana pendapatmu dengan pernyataan tersebut? Seharusnya tugas penanggulangan bencana diserahkan kepada aparat desa. Sekolah tidak memiliki kemampuan untuk melakukan adaptasi lingkungan Sebaiknya pusat-pusat penanggulangan bencana dibangun di kelurahan. Sekolah harus dipersiapkan untuk membuka pusat penanggulangan bencana.

Analisis dan Nalar Harisman 17. Menurut kamu, alasan apa yang tepat untuk menjelaskan carrying capacity dari lingkungan? (Sebutkan dua alasan yang berbeda) 18. Menurut kamu, apa yang akan terjadi jika keseimbangan lingkungan rusak? (Sebutkan dua akibat rusaknya keseimbangan lingkungan) 19. Apa akibat dari produksi yang tidak terkontrol? 20. Sebutkan 3 dampak dari perilaku konsumtif terhadap kerusakan lingkungan. 21. Mengapa partisipasi masyarakat diperlukan di dalam Pembangunan Berkelanjutan? 22. Apakah peranan perempuan dalam perubahan iklim? 23. Mengapa pemerintah perlu membuat lembaga khusus untuk mengatasi perubahan iklim? 24. Apa yang harus dilakukan oleh sekolah dalam menghadapi perubahan iklim?

Sikap Apakah Anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan berikut tentang penyelenggaraan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development/ EfSD)? (Berilah tanda silang (X) pada satu kotak saja untuk tiap baris) SS* S* TS* STS* 25) EfSD tidak perlu menjelaskan tentang ketahanan lingkungan. 26) 27) 28) 29) 30) Topik tentang keseimbangan selalu diberikan di dalam kelas EfSD. Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, produksi harus mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. Tidak ada satu guru pun yang mendukung pelaksanaan efisiensi energi di sekolah. Seluruh warga sekolah berpartisipasi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Baik siswa perempuan dan siswa pria mendapatkan hak yang sama untuk melaksanakan prinsip Pembangunan Berkelanjutan. 31) Sekolah tidak perlu menyediakan ruang hijau. 32) Sekolah sudah membangun pusat evakuasi bencana. 33) Topik tentang ketahanan bumi tidak pernah dibahas di kelas. 34) Sekolah sudah menerapkan prinsip keseimbangan lingkungan. 35) Permasalahan produksi tidak perlu diberikan di kelas. 36) Perilaku hemat energi hanya menjadi tanggung jawab guru. 37) Guru harus menjadi pemimpin dalam setiap aksi peduli lingkungan. 38) Semua guru bertanggung jawab untuk mendidik atau membentuk siswanya agar peduli lingkungan hidup 39) Sekolah telah menyediakan area penghijauan. 40) Sekolah tidak perlu membuat pusat evakuasi bencana.

3. Langkah-langkah menyusun definisi konsep dan kisi-kisi instrumen penelitian (beserta contoh) Definisi konsep disusun berdasarkan kajian teori (sekurang-kurangnya 5 (lima) teori/konsep atau pernyataan ahli (expert comment) dan penelitian yang relevan. Dari kajian teori tersebut, peneliti menunjukkan argumentasinya yang menyatakan setuju atau tidak setuju dengan teori/pendapat ahli sehingga memungkinkan suatu hasil pikiran baru dalam bentuk konsep, terbentuk. Singkatnya, definisi konsep ini dihasilkan dari hasil telaah / pembacaan kritis peneliti terhadap sumber-sumber, seperti (1) teori dan/atau konsep, (2) pernyataan ahli, dan (3) hasil penelitian terkait dengan permasalahan penelitiannya. Lalu, dari definisi konsep itulah, sebuah definisi operasional disusun yang selanjutkan akan mengarah pada penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian. Contoh: Konsep 1: "For development to be sustainable, it must take account of social and ecological factors, as well as economic ones; of the living and non-living resource base; and of the long-term as well as the short-term advantages and disadvantages of alternative action" World Conservation Strategy (IUCN/WWF/UNEP, 1980). Di dalam konsep ini disebutkan bahwa pembanguna berkelanjutan harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti faktor sosial ekologi dan ekonomi. Konsep 2: Sustainable development means economic and social development that meets the need of current generation without undermining the ability of future generation to meet their own needs (Brundtland Commission Our Common Future: From One Earth to One World). Sejalan dengan konsep di atas, bahwa Pembangunan Berkelanjutan harus memperhatikan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya, secara ekonomi dan sosial. Pernyataan ahli: the role of private consumption in perpetrating environmental and social injustice, and the general problems that government and civil society have had in convincing individuals to exercise constraint in the consumer practice (IPCC, 2007; Cultures of Consumption 2007, Spargaaren 2000, Dobson 2004, Berglund & Matti 2006, Princen dan rekan, 2002, www.sustainablecitizenship.com). Menurut penulis ini, dengan tegas dinyatakan bahwa pola konsumsi seseorang (masyarakat) berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan.

Penelitian yang relevan 1: Sebuah penelitian yang bertujuan untuk melihat gap antara pengetahuan dan informasi yang dimiliki oleh remaja tentang pembangunan berkelanjutan menfokuskan penelitiannya pada aspek-aspek yang meliputi: sampah dan proses daur ulang, berbagai jenis polusi, demografi, sumber-sumber informasi lingkungan, hambatan dan kekurangan sumber daya alam, dan praktik konsumsi. (E. Diez Martines dan A. Ochoa, Adolescent s Comprehension on Sustainable Development: Possible Application for School Curriculum, sumber: library.iated.org). Teori 1: Sumber: Nazli Choucri, Globalization of eco efficiency: GSSD on the WWW Definisi Konsep: Pembangunan Berkelanjutan Dari pembahasan lima (5) sumber diatas, maka pembangunan berkelanjutan di dalam penelitian ini didefinisikan sebagai pembangunan yang mempertimbangkan faktor-faktor sosial, politik dan kelembagaan, dan ekonomi (di dalamnya pola konsumsi masyarakat), sehingga generasi yang akan datang dapat memenuhi kebutuhannya.