BAB III METODOLOGI PENELITIAN. konstruktivistik. Paradigma konstruktivistik merupakan antithesis terhadap paham

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap paradigma positivis. Menurut paradigma konstruktivistik, realitas sosial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. landasan untuk menjawab masalah penelitian. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang sesuai, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 39 Penelitian juga merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. George Ritzer mendefinisikan paradigma sebagai subject matter (substansi)

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pradigma tertanam kuat dalam sosialisai penganut dan praktisinya. Pradigma

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivistik. Paradigma konstruktivistik merupakan antithesis terhadap paham yang menempatkan pentingnya pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atas ilmu pengetahuan. Secara ontologis, aliran ini menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk konstruksi mental yang didasarkan pada pengalaman sosial, bersifat lokal dan spesifik, serta tergantung pada pihak yang melakukannya. Atas dasar filosofis ini, aliran ini menyatakan bahwa hubungan epistemologis antara pengamat dan objek merupakan satu kesatuan, subjektif dan merupakan hasil perpaduan interaksi di antara keduanya. 1 Kajian paradigma konstruktivistik ini menempatkan posisi peneliti setara dan sebisa mungkin masuk dengan subjeknya, dan berusaha memahami dan mengkonstruksikan sesuatu yang menjadi pemahaman si subjek yang akan diteliti. Metodologi dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana peneliti akan mengumpulkan serta menganalisis data yang ada. Dalam penelitian ini, peneliti melihat adanya sebuah proses adaptasi antarbudaya di PT Nagase yaitu antara ekspatriat staff dan lokal staff yang tentunya menarik untuk diteliti. Dan hal inilah yang akan menjadi fokus penelitian 1 Agus Salim. Teori & Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana.2006. Hal 71. 39

40 peneliti dimana dalam sebuah proses adaptasi antarbudaya tentunya ada sebuah tantangan atau bahkan hambatan dalam melakukan aktivitas tersebut. 3.2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Jane Richie mendefenisikan penelitian kualitatif sebagai upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektif-perspektif di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi dan persoalan tentang manusia yang diteliti. 2 Sedangkan Maleong mengutip dari Denzin dan Lincoln, menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilatarbelakangi oleh fakta-fakta alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan metode yang ada. 3 Dari defenisi-defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan sebagai metode ilmiah. Penelitian ini memusatkan diri secara intensif terhadap suatu obyek tertentu, bersifat mendalam dan fokus pada sasaran penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena fenomena ini tidak dapat dideskripsikan secara tepat hanya dengan menggunakan 2 Yanuar Ikbar. Metode Penelitian Sosial Kualitatif. Bandung: Refika Aditama. 2012. Hal 114. 3 Ibid. Hal. 123.

41 satu rangkaian atau skor atau label. Untuk itu penelitian menggunakan pendekatan kualitatif karena pendekatan kualitatif mengungkapkan data dari perspekstif subjek yang diteliti. Penelitian kualitatif dilakukan untuk mengembangkan pemahaman. Penelitian kualitatif membantu mengerti dan menginterpretasi apa yang ada di balik peristiwa, latar belakang pemikiran manusia yang terlibat di dalamnya, serta bagaimana manusia meletakkan makna pada peristiwa yang terjadi. Adapun, metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Cresswell seperti dikutip oleh Haris Herdiansyah menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu system yang berbatas pada suatu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan konteks. 4 Menurut Robert K. Yin, studi kasus berlaku apabila suatu pertanyaan bagaimana (how) dan mengapa (why) diajukan terhadap seperangkat peristiwa masa kini, yang mustahil atau setidaknya sukar dikontrol oleh peneliti. 5 Secara spesifik, dalam pembahasan ini pemaparan metode studi kasus diarahkan pada konsep dasar, metodologi dan proses studi, aplikasinya dalam penelitian, serta kelebihan dan kekurangannya. How dan Why dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan adaptasi antarbudaya antar eksptariat staff dan lokal staff serta hambatan-hambatan apa saja yang dialami oleh mereka. Adapun peneliti memilih menggunakan metode 4 Haris Herdiansyah. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. 2012. Hal 76. 5 Agus Salim. op.cit., Hal. 118.

42 penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif ini dikarenakan peneliti bemaksud untuk meneliti kemampuan adaptasi antarbudaya antara eksptariat staff dan lokal staff di PT. Nagase Impor-Ekspor Indonesia secara lebih mendalam, serta hambatan-hambatan yang dialami oleh para staff tersebut. 3.3. Subyek Penelitian Didalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen kunci yang sesuai dengan karakteristik pendekatan kualitatif. Untuk itu peneliti secara individu akan mencari informasi akan turun ke tengah-tengah masyarakat guna memperoleh data dari informan. Pemilihan informan dilakukan secara purposive, yaitu atas dasar apa yang kita ketahui tentang variasi-variasi yang ada. Dengan kata lain, pemilihan informan ditujukan kepada calon narasumber yang dapat mewakili kriteria kriteria tertentu yang diharapkan dapat menginformasikan dan menjelaskan objek penelitian yang sedang peneliti gali. Adapun yang menjadi informan dari penelitian ini adalah : 1. Koichiro Kojima (President Director PT Nagase) Koichiro Kojima merupakan pimpinan tertinggi di PT Nagase Impor- Ekspor Indonesia. Selain jadi orang no. 1 di perusahaan, ia juga merupakan pusat koordinasi dari seluruh divisi yang ada di PT. Nagase. Ia secara langsung memberikan komando kepada divisi-divisi di perusahaan secara langsung, baik ke ekspatriat staff staff maupun lokal staff. Tak jarang ia juga terjun berinteraksi secara langsung dengan seluruh staff yang mana memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan

43 non-lisan yang baik. Tercatat, ia mulai menjabat jadi Presiden Direktur PT. Nagase Impor-Ekspor Indonesia sejak 1 April 2013. 2. Helmida Limbong (Head of Admnistration) Helmida Limbong yang seorang bersukukan Batak (Sumatera Utara) merupakan staff yang paling senior dan telah lama mengabdi di PT. Nagase, terhitung sejak tahun 2002 hingga sekarang (13 tahun). Oleh karena itu, semenjak awal tahun 2000-an manajemen mempercayakan dirinya untuk menjadi Head of Administration yang mengurus segala kebutuhan seluruh staff, baik ekspatriat staff maupun lokal staff. Segala hal yang berkaitan dengan rekrutmen, pengadaan, fasilitas, dan akomodasi para staff, ia-lah yang bertanggung jawab mengurus segala kebutuhan tersebut. 3. Fanny Fricillia (Customer Service) Fanny Fricillia asli Manado (Sulawesi Utara) merupakan salah seorang staff customer service yang kesehariannya bertugas untuk membantu dan menunjang aktivitas sales PT. Nagase Impor Ekspor Indonesia. Team sales yang berisikan berbagai macam staff (lokal dan ekspatriat) seringkali melakukan komunikasi yang intens dengan Fanny sehubungan dengan aktivitas sales dan pendukungnya. Terkait hal ini, Fanny sudah memiliki kemampuan komunikasi dan adaptasi dengan baik dalam menghadapi gaya komunikasi serta karakter dari masing-masing staff.

44 4. Naoki Mizutani (Trainee Sales) Naoki Mizutani merupakan seorang Training Sales yang baru bergabung sejak September 2014 lalu. Peneliti menjadikan yang bersangkutan sebagai subjek penelitian karena sesuai dengan kriteria yang peneliti butuhkan untuk mengetahui bagaimana proses adaptasi yang ia lakukan sejak mulai bekerja di PT. Nagase Impor-Ekspor Indonesia 5. Aditya Darmasatya (Sales Executive) Kenny Mitchel, seorang Chinese yang berasal dari Klaten, Yogyakarta, merupakan staff yang paling junior, ia baru bergabung di PT. Nagase Impor-Ekspor Indonesia pada Oktober 2014 lalu. Terhitung sejak tanggal 1 Januari 2015, ia resmi diangkat menjadi pegawai tetap karena telah berhasil melewati masa probation. Ia merupakan sosok yang tepat untuk peneliti jadikan sebagai subjek penelitian karena ia baru lulus kuliah dan baru mulai bekerja, sehingga peneliti bisa menelaah bagaimana proses adaptasi yang ia lakukan sejak pertama kali bekerja di PT. Nagase Impor- Ekspor Indonesia. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian ditentukan jenis penelitiannya. Menurut Kriyantoro, Rachmat, teknik pengumpulan data yang

45 lazim digunakan oleh seseorang peneliti kualitatif yaitu observasi, FGD, wawancara mendalam, dan studi kasus. 6 Namun, dalam penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 3.4.1. Wawancara mendalam (Indeepth Interview) Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara.wawancara dilakukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan baik yang telah digariskan maupun yang nantinya muncul secara spontan. Wawancara yang dilakukan diharapkan untuk melengkapi apa yang tidak diperoleh dalam pengamatan penelitian Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman atau guide wawancara, dimana pewawancara dan infoman terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dalam penelitian kualitatif data yang diperoleh dari hasil wawancara merupakan data primer yang nantinya akan dikroscek dengan data sekunder. 7 Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam (indeepth interview) dengan narasumber untuk menggali informasi-informasi penting dan tajam seputar tema penelitian yang dipandu dengan sebuah guide interview sebagai bahan dasar wawancara, akan tetapi dalam aktualisasinya dapat berkembang sejalan dengan 6 Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. Hal 98 7 Ibid Hal. 99

46 wawancara yang berlangsung. Karena salah satu keuntungan dalam wawancara mendalam adalah peneliti lebih mudah merekam hasil wawancara sehingga memudahkan peneliti menganalisisnya. Dalam wawancara mendalam peneliti juga dapat melakukan observasi tidak langsung sebagai pembantu dan pelengkap pengumpulan data. Wawancara mendalam peneliti lakukan terhadap semua subjek penelitian. 3.4.2. Observasi tidak Langsung (Indirect Observation) Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan jenis observasi tidak langsung, dimana observer tidak ikut terlibat penuh (non participant) dalam kegiatan observasi tersebut, namun ada sumber informasi yang bisa menjelaskan dan memberikan informasi tentang objek atau informan yang akan diteliti. Observasi dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah pemilihan setting. Setelah mendapatkan setting yang sesuai, peneliti dapat langsung memulai pengumpulan data. Aktivitas pengumpulan data dilakukan secara terus menerus hingga mencapai titik jenuh (saturation). 8 Di dalam observasi, hasil yang diperoleh peneliti adalah perasaan melibat dalam subjek penelitian. Akan tetapi dalam hal ini, peneliti harus memiliki garis batas yang tegas, yaitu tidak larut di dalam peristiwa milik subjek yang sedang diteliti. Adapun penelitian ini dilakukan terhadap semua kegiatankegiatan atau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh semua subjek penelitian. 8 Agus Salim. op.cit., Hal. 14.

47 3.4.3.Studi Kepustakaan Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang bersifat ilmiah dan sumber lainnya seperti ensiklopedia, buku-buku referensi, majalah ilmiah dokumen, jurnal dan lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian yaitu adaptasi antarbudaya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder. 3.4.4. Studi Dokumen Peneliti akan melakukan studi dokumen terhadap berbagai informasi yang berkenaan dengan PT Nagase Impor-Ekspor Indonesia seperti laporan-laporan, data statistik, manuskrip, surat-surat, dan lainnya yang berkaitan dengan topik yang diangkat. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan perolehan data sekunder yang dapat mendukung data primer yang ada melalui studi terhadap dokumentasi audio, visual dan juga tertulis. Langkah ini penting, mengingat banyaknya tulisan- tulisan yang mengandung sudut pandang berbeda. 3.5. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis. Dimulai dari wawancara, observasi, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, selanjutnya aktivitas penyajian data serta menyimpulkan data.

48 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis penelitian model Miles dan Huberman. Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terusmenerus sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing verification. Peneliti akan menerjemahkan pendapat-pendapat dari berbagai narasumber yang terkait dalam permasalahan yang diangkat, yaitu analisis terhadap komunikasi vertikal antarbudaya PT Nagase, lalu membuat simpulan dari hasil interpretasi. 3.6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Setiap riset harus dinilai. Ukuran penilaian berbeda antara riset kualitatif dengan riset kuantitatif. Secara umum, validitas riset kualitatif terletak pada waktu periset turun ke lapangan mengumpulkan data dan sewaktu proses analisis interpretative data, bisa jadi Narasumber akan memberikan keterangan yang sepihak dan bersifat subjektif. Maka peneliti akan menggunakan jenis penilaian trustworthiness, yaitu menguji kebenaran dan kejujuran subjek penelitian dalam mengungkapkan realitas menurut apa yang dialami, dirasakan atau dibayangkan. 9 Selanjutnya peneliti akan menganalisis dengan metode analisis triangulasi, dimana analisis ini termasuk kedalam penilaian trustworthiness. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut. hal ini merupakan salah satu pemeriksaan keabsahan data yang 9 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktisi Riset Komunikasi, Hal :70

49 memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk kepentingan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Bentuk triangulasi yang akan dilakukan peneliti meliputi 10 : a. Triangulasi Data Yaitu dengan menggunakan berbagai sumber data seperti mengumpulkan data dari instansi terkait dan hasil wawancara dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang memiliki sudut pandang yang berbeda. b. Triangulasi Sumber Yaitu meminta penjelasan berulang kepada informan mengenai informasi yang telah diberikannya untuk mengetahui ketegasan informasinya dalam suatu wawancara tambahan.hal ini dilakukan agar informasi yang diperoleh valid. Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara mendalam dengan para narasumber, maka penelitian ini akan dijabarkan secara kualitatif yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana adaptasi antarbudaya antara ekspatriat staff dan lokal staff di PT. Nagase Impor-Ekspor Indonesia. Dalam teknik ini, berarti peneliti akan membandingkan dan akan mengecek kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan : 10 Lexy J Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2003. Hal 126.

50 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Langkah kedua triangulasi dengan metode yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Langkah ketiga yang dilakukan adalah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemencengan dalam pengumpulan data. Langkah terakhir yang dilakukan dalam teknik triangulasi yaitu dengan teori, fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.