BAB IV PENGUMPULAN DAN PERHITUNGAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE, PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Industri sawit merupakan salah satu agroindustri sangat potensial di Indonesia

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara produsen minyak dunia. Meskipun

HASIL DAN PEMBAHASAN. ph 5,12 Total Volatile Solids (TVS) 0,425%

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hewani yang sangat dibutuhkan untuk tubuh. Hasil dari usaha peternakan terdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Macam macam mikroba pada biogas

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bel akang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Chrisnanda Anggradiar NRP

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

1. Limbah Cair Tahu. Bahan baku (input) Teknologi Energi Hasil/output. Kedelai 60 Kg Air 2700 Kg. Tahu 80 kg. manusia. Proses. Ampas tahu 70 kg Ternak

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik -1- Universitas Diponegoro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

BAB II PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH ORGANIK DAN PEMANFAATANNYA

ANALISIS PERAN LIMBAH SAYURAN DAN LIMBAH CAIR TAHU PADA PRODUKSI BIOGAS BERBASIS KOTORAN SAPI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Pengaturan ph dan Pengaturan Operasional Dalam Produksi Biogas dari Sampah

BAB I PENDAHULUAN. Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) merupakan salah satu produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PERAN LIMBAH CAIR TAHU DALAM PRODUKSI BIOGAS

SEMINAR TUGAS AKHIR KAJIAN PEMAKAIAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOGAS

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota sekarang ini semakin pesat, hal ini berbanding

MAKALAH KIMIA ANALITIK

PERENCANAAN ANAEROBIC DIGESTER SKALA RUMAH TANGGA UNTUK MENGOLAH LIMBAH DOMESTIK DAN KOTORAN SAPI DALAM UPAYA MENDAPATKAN ENERGI ALTERNATIF

Produksi gasbio menggunakan Limbah Sayuran

Analisis Kelayakan Ekonomi Alat Pengolah Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Biogas

BAB I PENDAHULUAN. limbah organik dengan proses anaerobic digestion. Proses anaerobic digestion

I. PENDAHULUAN. Singkong merupakan salah satu komoditi pertanian di Provinsi Lampung.

I. PENDAHULUAN. Sebenarnya kebijakan pemanfaatan sumber energi terbarukan pada tataran lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

SNTMUT ISBN:

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

C I N I A. Pengembangan Teknologi Purifikasi Biogas (Kandungan Gas H2S Dan CO2) dengan Mempergunakan Kombinasi Wet Scrubber-Batu Gamping

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Biogas

Sulfur dan Asam Sulfat

III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Adelia Zelika ( ) Lulu Mahmuda ( )

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

PENDAHULUAN. masyarakat terhadap pentingnya protein hewani, maka permintaan masyarakat

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam negeri sehingga untuk menutupinya pemerintah mengimpor BBM

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

MAKALAH PROGRAM PPM PEMUTIHAN SERAT ECENG GONDOK. Oleh: Kun Sri Budiasih, M.Si NIP Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu gas yang sebagian besar berupa metan (yang memiliki sifat mudah terbakar)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Dosen Pembimbingh: Gaguk Resbiantoro. Dr. Melania Suweni muntini

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT.

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Oksidasi dan Reduksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMPOSISI CAMPURAN KOTORAN SAPI DAN LIMBAH PUCUK TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM L) SEBAGAI BAHAN BAKU ISIAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMBENTUKAN BIOGAS

Uji Pembentukan Biogas dari Sampah Pasar Dengan Penambahan Kotoran Ayam

PROSIDING SNTK TOPI 2013 ISSN Pekanbaru, 27 November 2013

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bakar 3.2 Hukum Utama Termodinamika Penjelasan Umum

Mengapa Air Sangat Penting?

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

ANALISIS KADAR ABU DAN MINERAL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Materi Pokok Bahasan :

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

TINJAUAN LITERATUR. Biogas adalah dekomposisi bahan organik secara anaerob (tertutup dari

Pengertian Siklus Sulfur

TINJAUAN PUSTAKA. Limbah ternak adalah sisa buangan dari suatu kegiatan usaha peternakan

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bahan dasar campuran antara enceng gondok dan kotoran sapi serta air sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

Transkripsi:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PERHITUNGAN DATA 4.1 Hasil Pengujian Kemampuan Digester Pengujian di gester yang telah di buat ini untuk mengetahui kemampuan digaster dalam beroprasi menghasilkan biogas yang di uji yaitu,temperatur derajat keasaman (PH) laju aliran biogas perhari peroduksi biogas yang di hasikan kesetimbangan masa slurry, tekanan biogas, tekanan hidrostatik dan nyala api yang di hasikan oleh kapasitas yang dihasilkan digester. 4.2 Temperatur Sekitar Lingkungan Temperatur sekitar lingkaran pembuatan biogas eceng gondok cukup bagus sehingga temperatur dalam digaster masih dalam toleransi tumbuh dan kembangnya bakteri penghasil biogas digaster di tempatkan di lingkungan yang terbuka yang terkena matahari langsung dan tidak terlalu panas dan sejuk pengambilan data atau melihat isi dalam tabung balon penyimpanan yang terbuat dari pelastik biogas pada pukul 08:30 sampai pukul 10:45 pengambilan data tidak menentu karena lamanya peroses pembuatan gas dalam penampungan balon biogas tersebut dan letak digaster sangat menentukan. Karena, ketika cuaca hujan, malam dan pagi hari temperatur dalam Universitas Mercubuana 29

keadaan rendah. Sedangkan cuwaca panas temperatur menjadi meningkat dan sangat sulit mempertahankan temperatur konstan berbeda jika digaster di letakan di dalam tanah temperatur cenderung setabil dan konstan. 4.3 Derajat Keasaman (Ph) Jika derajat keasaman slurrycukup baik untuk kehidupan bakteri penghasil biogas pada saat awal-awal retensi PH masih rendah namu masih dalam batasan kewajaran untuk dalam kehidupan bakteri pembentuk biogas kemudian ph naik, sehingga semakin baik untuk kehidupan bakteri. Ketelitian penggunaan alat sangat terbatas sehingga tidak stabil bila melakukan pengukuran secara ditail dan teliti. 4.4 Laju Aliran Slurry Perhari Cairan slurrydi dalam tabung digaster sebagai kecil akan terdorong keluwar digaster krena dalam digaster menjadi residu dan massa biogas dan residu ini harusnya di ganti dengan massa slurry yang baru untuk kesetimbangan massa dalam peroses anerobik secara kontinyu, pengisian slurrybaru secara kontinyu dilakukan secara berkala agar produksi biogas miningkatkan secara terus menerus. 4.5 Produksi Biogas Di Dalam Digester Eceng gondok memiliki potensial yang cukup besar untuk menghasilkan biogas penampung biogas secara umum, alur peroses pencernaan/ digasting limbah eceng gondok sampai menjadi biogas di mulai dengan pencernaan limbah organik di sebut juga dengan fermentation/digestion anaerob. Pencernaan tergantung kepada kondisi dan Universitas Mercubuana 30

interaksi antara bakteri methanogens, dannon methanogenslimbah organik eceng gondok yang dimasukkan sebagai bahan imput/feedstock kedalam digaster. Proses pencernaan ini ( methanization ) disimpulkan secara sederhana melalui tiga tahap yaitu: hidrolisis ( liquefaction ), asidifikasi ( acyd production ), dan metanogenesis ( biogas production ) seperti gambar beriut. Gambar 4.1 : Pembentukan Gas Metan Sumber : Sri Wahyuni.2013. Panduan praktis Biogas. Penerbit PebaraSwadaya.jakarta 4.6 Nutrisi Dan Penghambat Bagi Bakteri Anaerob Bakteri anaerobik membutuhkan nitrisi sebagai sumber energi untuk peroses reaksi anaerob seperti mineral-mineral yang mengandung nitrogen, fosfor, magnesium, sodium, kalsium, kobald, mangan. Nutrisi ini dapat bersifat toxic ( racun ) apabila Universitas Mercubuana 31

konsenrasi di dalam bahan terlalu banyak. Di bawah tabel konsentrasi kandungan kima mineral-mineral yang di ijinkan terdapat dalam proses pencernaan/ digaster limbah organik yakni: METAL MG/LITER Sulphate ( SO4-) 5000 Sodium chorida 4000 Chromium 100 Nikel 200-500 Cyanide Below 25 Alkyl Benzene Sulfonate ( ABS ) 40 ppm Ammonia 3000 Sodium 5500 Potassium 4500 Calcium 4500 Magnesium 1500 Table.Kandungan Mineral-Mineral yang di ijinkan Sumber: Buku Energi Terbarukan Selain karena konsentrasi mineral-miniral yang melebihi batas di atas menyebabkan produksi biogas terhambat atau berhenti sama sekali, antibiotik, pestisida, detergen, dan logam-logam berat seperti chromium, nickel, zinc. Universitas Mercubuana 32

4.7 Lama proses Pencernaan proses ( hydraulic Retention Time-HRT ) adalah jumlah hari peroses pembusukan/digesting pada tangki anaerob mulai pemasukan bahan organik sampai peroses awal pembentukan biogas dalam digester anaerob. HRT meliputi 70/80% dari total waktu pembentukan biogas secara keseluruhan lamanya waktu HRT sangat tergantung dari jenis bahan organik dan perlakuan terhadap bahan organik (feedstoock substate ) sebelum dilakukan pembukan/ digesting diproses. 4.8 Pengadukan Dan Pencamouran bahan organik pengadukan dan pencampuran bahan organik sangat bermanfaat bagi bahan yang berbeda di dalam digester anaerob karena memberikan peluwang material tetap tercampur dengan bakteri dan temperatur terjaga merata diseluruh bagian dengan pengadukan potensi material mengendap di dalam digester semakin kecil dan konsumsi merata dan menberikan kemungkinan seluruh material mengalami proses fermentasi anarob secara merata dan sempurna. 4.9 Penjernihan Biogas Kandungan gas atau zat lain dalam bigas seperti air, karbon dioksida, asam sulfat, merupakan polutan yang mengurangi kadar panas pembakaran biogas bahkan dapat menyebabkan karat dan merusak. Banyak cara pemurnian biogas diantaranya physical Absorption ( pemasangan water trap di pipa biogas ) chemical absorption, pemisah membran permiabele, hingga penyemprotan air atau oksigen untuk mengikat senyawa sulfur atau atau karbon diogsida, bila biogas digunakan untuk bahan bakar kendaraan atau bahan bakar Universitas Mercubuana 33

pembangkit listerik, gas H2s yang berpotensi menyebabkan karat pada komponen mesin harus dibuang melalui peralatan penyaring/filter sulfur. 4.10 Persamaan Lama Waktu Penguraian Persamaan lama waktu material organik derada di dalam tengki Digester, selama proses terjadi pertumbuhan bakeri anaerob pengurai, proses penguraian matrial organik dan stabilasi pembentukan biogas menuju kepada kondisi optimumnya secara keselurahan dan lama waktu penguraian waktu penguraian HRT ( hydraulic Retention Time) mencakup 70% - 80% dari keseluruhan waktu proses pembentukan biogas bila siklus pembentukan biogas berjalan ideal yakno 1 kali proses pemasukan matrial organik langsung mendapatkan biogas sebagai proses. 4.11 Proses Pembakaran Secara umum pembakaran dapat didefinisikan sebagai proses atau reaksi oksidasi yang sangat cepat antara bahan bakar ( fuel ) dan oksidator dengan menimbulkan panas atau nyala dan panas jika oksigen yang dibutuhkan untuk proses pembakaran diproleh dari udara, dimanah udara terdiri dari 21% oksigen dan 78% nitrogen, maka reaksi stoikiometri pembakaran hidrokarbon murni Cmhn dapat di tulis dengan persamaan pembakaran metana adalah hidrogen paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH4, metana murni tidak berbau tetapi jika digunakan untuk keperluan komersial, biasanya di tambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi, sebagai komponen untuk gas alam, metana adalah sumber bahan bakar utama pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul CO2 (Karbon dioksida) dan dua molekul (air): CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O Universitas Mercubuana 34

Yang berhsil dalam percobaan no Percobaan Lamanya Api Menyala 1 Percobaan 1 Tidak ada 2 Percobaan 2 Tidak ada Wana Perkiraan Suhu api 3 Perobaan 3 Ada tetapi keci Merah 650 4 Percobaan 4 Ada Merah 660 kebiruan 5 Percobaan 5 Ada Biru 770 Tabel Hasil Percobaan Universitas Mercubuana 35

Nyala api pada gambar sangat kecil di karnakan keterbatasan bahan baku dan gas yang dihasilkan oleh karna itu nyala api tidak terlalu besar dan harus di lakukan pengaturan bahan baku dan waktu yang memadai. Universitas Mercubuana 36