Pengaruh Ketersediaan Prasarana Sekolah dan Tata Ruang Belajar Terhadap Minat Belajar Siswa

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Metode Pembelajaran Penugasan dan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pengaruh Variasi Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Pengaruh Sarana Prasarana Sekolah dan Kompetensi Guru Terhadap Kompetensi Siswa Dalam Melakukan On The Job Training

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pengaruh Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa

commit 77 to user BAB IV HASIL PENELITIAN

Oleh: SETO ADJI NUGROHO K

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGOPERASIKAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 MAKASSAR

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

Korelasi Antara Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Dan Ketersediaan Sumber Belajar Dengan Minat Belajar

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Pengaruh Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN SEJARAH DAN PERSEPSI TENTANG PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN KESADARAN SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

WURI PRATIWI SILVIANI A

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS TINGGI SD NEGERI 01 TEMPURSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PUBLIKASI ILMIAH BIMA PERMANA SUKMA A

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

: KASIH ERLIANA K

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DAN MINAT SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH SURUH KABUPATEN SEMARANG ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI GAMBAR TEKNIK DI SMK N 2 PENGASIH

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

PENGARUH MINAT DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN GESI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh : TUNING WIJAYANTI K

Kompetensi Pedagogik Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengoperasikan Aplikasi Perangkat Lunak

HASIL BELAJAR AKUNTANSI DALAM PERSEPSI CARA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS X SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH MINAT MEMBACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 1 MUNGGUNG KARANGDOWO KLATEN TAHUN

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

DINA ARIA MULYANTI K

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNS

PENGARUH MINAT DAN BAKAT MENGGAMBAR TERHADAP HASIL GAMBARAN SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 24 GAJAHAN TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL DAN PRESTASI TEORI PROSES PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK BUBUT SISWA

PENGARUH SARANA PRASARANA SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KOMPETENSI SISWA DALAM MELAKUKAN ON THE JOB TRAINING KELAS XI PROGRAM

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kota

PERILAKU BELAJAR MAHASISWA MAGANG 3 TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS TAHUN AJARAN 2016/2017

RATIH DEWI PUSPITASARI K

Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Fisik terhadap Hasil Belajar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH PEMBINAAN PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) SE KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA BATIK 2 SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskrispsi Data

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT PLN (Persero) AREA SURAKARTA TAHUN 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN INTERNET DAN KEAKTIFAN

PENGARUH FREKUENSI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS ATAS DI SDN KEDUNGWADUK 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN MINAT DENGAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMESINAN

PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

INDAH TRI SUBEKTI A

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KKPI SISWA SMK N 1 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

KONTRIBUSI KREATIVITAS SISWA DALAM PRAKTIK PEMESINAN DAN MOTIVASI KERJA SISWA TERHADAP KESIAPAN KERJA

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH DANA BOS DAN SARANA PRASARANA SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh: MUHAMMAD DZIKRI ZUFRIANSYAH A

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Oleh : Desi Puspita Sari A

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

HUBUNGAN SARANA PRASARANA DAN MINAT PRAKTIK DENGAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN SISWA JURUSAN TITL SMK NEGERI 5 SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PUTRI LESTARI K

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1. Oleh

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SURAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

DEWI ARIANTI PUJI ASTUTI A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

Awal mustaqim* Samidjo** ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 1 SUNGAI AMBAWANG

Pengaruh Peer Group dan Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Siswa

HUBUNGAN MINAT KEJURUAN BIDANG TEKNOLOGI DAN BANGUNAN DENGAN NILAI MATA DIKLAT KEJURUAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PADANG

Diajukan Oleh : INDRI AVISHA SETYANINGSIH A

THE EFFECT OF LEARNING FACILITIES TOWARD STUDENTS S LEARNING OUTCOMES OF CLASS X AND XI SOCIAL ON ECONOMICS OF SMA 3 PEKANBARU ABSTRACT

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sutamat Amin, Patni Ninghardjanti, Jumiyanto Widodo. Pendidikan Administrasi Perkantoran. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Transkripsi:

Pengaruh Ketersediaan Prasarana Sekolah dan Tata Ruang Belajar Terhadap Minat Belajar Siswa Yulia Wahyu Andika, Wiedy Murtini, Jumiyanto Widodo Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta yulia.wahyua08@gmail.com Abstract: The objective of this research was to find out: () the effect of school infrastructure availability on learning interests in the Office Administrations Department students of SMK Murni 2 Surakarta in School Year of 203/204, (2) the effect of learning spatial layout on learning interests in the Office Administrations Department students of SMK Murni 2 Surakarta in School Year of 203/204, and (3) the effect of school infrastructure availability and learning spatial layout on learning interests in the Office Administrations Department students of SMK Murni 2 Surakarta in School Year of 203/204. This research used the descriptive quantitative research method. The population of research was all of Office Administrations Department students of SMK Murni 2 Surakarta in School Year of 203/204 consisting of 64 students. The sample consisted of 39 students. The sampling technique used was proportional stratified random sampling. Meanwhile, techniques of collecting data used were questionnaire and documentation. Technique of analyzing data used was statistical test with correlation and multiple regression analyses Keywords: school infrastructure, learning room layout, and learning interest. Pendahuluan Sarana sangat penting bagi kegiatan proses belajar mengajar agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Kriteria minimum sarana terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta kelengkapan lainnya yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah. Sedangkan prasarana secara tidak langsung akan menunjang jalannya prosess pendidikan. Adapun kriteria minimum prasarana terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah. Hal yang berpengaruh pada minat belajar siswa lainnya yang berkaitan dengan prasarana sekolah adalah tata ruang belajar. Menurut Sukadi (2002), Ruang belajar merupakan tempat siswa dan guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Tata ruang belajar mengatur alat-alat dan perabotan pada luas lantai yang tersedia untuk memberikan sarana bagi belajar siswa. Menurut Ismiyah (202) Minat belajar adalah kemauan disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja, akhirnya melahirkan rasa senang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan berdasarkan pengamatan dan interaksi dengan lingkungan. Atau dengan kata lain minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar. Berkaitan dengan minat belajar siswa tidak dapat dipisahkan dari masalah prasarana sekolah dan tata ruang belajar siswa di sekolah. Penataan fasilitas-fasilitas yang Nim K 74099. Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran, Program Study Universitas Sebelas Maret Surakarta, angkatan 200.

2 dimiliki sekolah, seperti perpustakaan, ruang kelas, laboraturium, dan lapangan olahraga juga dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. SMK Murni 2 Surakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang berada di Yayasan Perguruan Murni. Berdasarkan pengamatan di lapangan, tentang ketersediaan prasarana sekolah dan tata ruang di SMK Murni 2 Surakarta masih kurang baik keadaannya. SMK Murni 2 Surakarta berada satu lahan dengan ketiga sekolah lainnya yaitu SMP, STM, dan SMA. Meskipun sekolah tersebut telah memiliki prasarana sekolah sendiri-sendiri, namun ketersediannya kurang dapat menunjang proses pembelajaran. Seperti halnya ketersediaan ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, ruang olahraga, dan lapangan olahraga. Ketersedian ruangan yang kurang memadai ditinjau dari segi keadaan fisik maupun jumlah ruang menyebabkan proses pembelajaran tidak berjalan semestinya. Sehingga kondisinya cenderung tidak layak dan kurang nyaman untuk digunakan. Selain itu, daya tampung dari beberapa ruang dirasa masih kurang sehingga menyebabkan kegiatan belajar mengajar menjadi tidak maksimal. Di SMK Murni 2 Surakarta masih belum tersedia lapangan olahraga yang berada di lingkungan sekolah. Di area Yayasan Perguruan Murni hanya terdapat satu lapangan yang kurang memadai apabila digunakan secara bersamaan oleh ke empat sekolah. Dengan begitu, sebagian siswa berpindah menuju lapangan olahraga di luar lingkungan sekolah yang letaknya jauh. Hal tersebut membuat waktu untuk belajar menjadi tidak efisien dan proses pembelajaran tidak berjalan dengan efektif. Di sisi lain, daya tampung perpustakaan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan siswa menyebabkan minat belajar di perpustakaan sangat rendah. Hal lain yang mempengaruhi keadaan tersebut adalah kurang tersedianya meja dan kursi sebagai tempat membaca. Ditinjau dari kelengkapan koleksi bahan pustaka juga kurang mampu memberikan apa yang dibutuhkan siswa dalam proses pembelajaran. Apabila siswa membutuhkan buku kajian pustaka jumlahnya terbatas, atau bahkan yang dibutuhkan tidak tersedia di perpustakaan. Dengan melihat kondisi prasarana di SMK Murni 2 Surakarta tersebut mengakibatkan menurunnya minat belajar siswa. Selain prasarana sekolah yang kurang baik, keadaan ruang belajar yang sempit, kotor dan gelap juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi penghuninya sehingga berpengaruh pada menurunnya minat belajar siswa. Masalah lain yang ditemukan yaitu, banyaknya perabot kantor yang tidak terpakai seperti meja dan kursi yang hanya menumpuk di bagian belakang ruang kelas juga akan mengganggu keindahan ruangan kelas dan berpengaruh pada rendahnya minat belajar siswa. Perabot kantor seperti meja dan kursi di ruang kelas banyak coretcoretan yang mengotori dan mengganggu keindahan ruangan. Beberapa ruangan kelas memiliki banyak jendela sebagai ventilasi udara, sehingga banyak udara yang masuk dan mengganggu kegiatan proses belajar mengajar. Selain tata ruang belajar, masih banyak permasalahan tata ruang kantor yaitu ruang guru, dan ruang-ruang lainnya yang belum tertata rapi. Penataan ruang kepala sekolah belum mempunyai ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara sehingga terkesan gelap. Untuk ruang guru penataannya belum baik, banyak berkas-berkas atau dokumen yang tidak tertata rapi dan Nim K 74099. Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran, Program Study Universitas Sebelas Maret Surakarta, angkatan 200.

3 mengurangi keindahan ruang. Penempatan ruang tamu di bagian depan ruang kantor guru membuat ketidaknyaman tamu yang datang karena berada di satu ruang dan tidak ada sekat yang membatasinya. Selain itu ruangan yang terlalu sempit, ditambah lagi dengan sirkulasi udara yang kurang menyebabkan keadaan ruangan tersebut terkesan pengap dan tidak nyaman untuk ditempati. Di ruang Tata Usaha juga terdapat permasalahan yang hampir sama dengan ruang kepala sekolah dan ruang kantor guru. Di ruang tata usaha, selain digunakan sebagai kegiatan administrasi sekolah seperti pembayaran BP3, juga digunakan sebagai ruang penyimpanan arsip. Penataan perabotan kantor yang kurang rapi juga akan membuat berkurangnya gairah kerja, sehingga akan mengganggu kelancaran pencapaian tujuan sekolah tersebut. Siswa di SMK Murni 2 Surakarta mayoritas berasal dari kalangan keluarga ekonomi menengah ke bawah. Penghasilan Kajian Pustaka Ketersediaan Prasana Sekolah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII Standar Sarana dan Prasarana, pasal 42 menegaskan bahwa () Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, orang tua yang kurang mencukupi kebutuhan, kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya untuk belajar, dipicu sebagai faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa kurang. Selain itu jarak antara tempat tinggal sebagian siswa yang cukup jauh dengan sekolah juga menjadi alasan rendahnya minat belajar siswa. Tidak hanya faktor dari siswa saja, tetapi faktor dari lingkungan sekolah seperti dan tata ruang belajar yang kurang nyaman menambah alasan menurunnya minat belajar siswa. Seperti pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Ismiyah, Liwatul (202) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa diantaranya adalah ketersediaan sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai mengakibatkan menurunnya minat belajar siswa. Selain itu, tata ruang belajar yang kurang nyaman juga akan mempengaruhi minat belajar siswa. Dengan kondisi yang demikian akan dapat merugikan siswa dan sekolah itu sendiri. instalasi daya dan jasa, tempat olahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang / tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Menurut Bafadal (2003:3) bahwa prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan sekolah. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa prasarana pendidikan adalah perlengkapan dasar/fasilitas dasar yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti ruang kelas, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Maka Nim K 74099. Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran, Program Study Universitas Sebelas Maret Surakarta, angkatan 200.

4 indikator ketersediaan prasarana sekolah sebagai berikut; a) Ruang kelas, b) Laboratorium, c) Perpustakaan, d) Lapangan olahraga Tata Ruang Belajar Menurut Sukadi (2002: 3), Ruang belajar merupakan tempat siswa dan guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Ruang belajar tersebut meliputi ruang kelas, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, ruang/ tempat olahraga dan ruang lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran, termasuk lingkungan fisik sekolah. Menurut Hamalik (2008: 96) lingkungan alam atau fisik adalah semua sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar. Sedangkan menurut Rohani (200: 48) lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil perbuatan belajar. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal mendukung meningkatnya intensitas proses perbuatan belajar peserta didik dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang ada disekitar siswa dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas belajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka indikator tata ruang belajar yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a) Warna, b) Suara atau bunyi, c) Ruangan tempat belajar, d) Pengaturan tempat duduk, e) Ventilasi dan pengaturan cahaya, f) Pengaturan penyimpanan barang-barang. Minat Belajar Menurut Syah, dkk, (2006: 36), Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Khairani (203:37-38), Minat adalah gejala psikologis yang menunjukkan bahwa minat adanya pengertian subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada obyek tersebut. Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu gejala psikologis berupa kecenderungan, ketertarikan atau dorongan yang timbul dari diri seseorang terhadap suatu obyek atas dasar keinginan dan kesenangan terhadap obyek tersebut untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan. Indikator dari minat belajar menurut Safari (2003: 60) adalah sebagai berikut : a) Perasaan senang, b) Ketertarikan siswa, c) Perhatian, d) Keterlibatan siswa. Metodelogi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Murni 2 Surakarta Jalan Dr. Wahidin No. 33 Surakarta pada siswa Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta Tahun Diklat 203-204. Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan terhitung mulai disusunanya proposal penelitian sampai dengan selesainya penyusunan laporan penelitian ini yaitu mulai bulan Januari 204 sampai dengan Juni 204. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam hal ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta Tahun Diklat Nim K 74099. Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran, Program Study Universitas Sebelas Maret Surakarta, angkatan 200.

5 203-204 sebanyak 64 Siswa. Pengambilan sampel menggunakan rumus dari Bhisma Murti dan didapati sampel sebanyak 39 siswa. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas data, uji linieritas,dan uji independensi. Sedangkan Uji signifikasi hipotesis dilakukan dengan analisis regresi ganda menggunakan SPSS 7. Hasil dan Pembahasan Dari data mengenai variabel dengan jumlah 4 pertanyaan dengan responden sejumlah 39 diperoleh skor hasil pengumpulan Σ X = 334. Dengan demikian, tingkat ketersediaan prasarana sekolah di SMK Murni 2 Surakarta tahun 204 sebesar 334 : 284 = 0,608 atau sebesar 6,08%. Jumlah skor hasil pengumpulan data tata ruang belajar Σ X2 = 294. Dengan demikian, tingkat tata ruang belajar di SMK Murni 2 Surakarta tahun 204 sebesar 294 : 3432 = 0,63928 atau sebesar 63,93%. Berarti masih ada yang belum terpenuhi. Sedangkan Jumlah score hasil pengumpulan data minat belajar (Y) = 2237. Dengan demikian, tingkat minat belajar siswa Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta Tahun 203/ 204 sebesar 2237 : 2808 = 0,7967 atau sebesar 79,67%. Sehingga belum mencapai tahap maksimal. normalitas data ketersediaan prasarana sekolah (X) dengan menggunakan program SPSS 7.0 diperoleh output yaitu harga Chi Square Data Var ketersediaan prasarana sekolah sebesar 22,923 dan nilai signifikansi atau asymp. sig. sebesar 0,293. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% maka sig. X > 0,05 atau 0,293> 0,05. Sedangkan nilai Chi kuadrat tabel ( tabel) untuk df= 20 adalah 3,4. Apabila hitung dikonsultasikan dengan tabel nilai Chi kuadrat akan diperoleh hitung < tabel atau 22,923< 3,4. Maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran data ketersediaan prasarana sekolah berdistribusi normal. normalitas data tata ruang belajar (X2) dengan menggunakan program SPSS 7.0 diperoleh output yaitu harga Chi Square Data Var tata ruang belajar sebesar 2,333. sig. sebesar 0,930. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% maka sig. X2 > 0,05 atau 0,930 > 0,05. Sedangkan Chi kuadrat tabel ( tabel) untuk df= 2 adalah 32,67. Apabila hitung dikonsultasikan dengan tabel nilai Chi kuadrat akan diperoleh hitung < tabel atau 2,333 < 32,67. Maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran data tata ruang belajar berdistribusi normal. normalitas data minat belajar (Y) dengan menggunakan program SPSS 7.0 diperoleh output yaitu harga Chi Square Data Var motivasi belajar sebesar,769 dan nilai signifikansi atau asymp. sig. sebesar 0,895. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% maka sig. Y > 0,05 atau 0,895 > 0,05. Sedangkan Chi kuadrat tabel ( tabel) untuk df= 9 adalah 30,4. Apabila hitung dikonsultasikan dengan tabel nilai Chi kuadrat akan diperoleh hitung < tabel atau,769 < 30,4. Maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran data minat belajar berdistribusi normal. linearitas data pada tabel ANOVA diperoleh harga Fhitung Deviation Nim K 74099. Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran, Program Study Universitas Sebelas Maret Surakarta, angkatan 200.

6 from linearity pengaruh antara dengan minat belajar sebesar 2,006 dan nilai signifikansi sebesar 0,073. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,073 > 0,05. Sedangkan nilai Fhitung apabila dikonsultasikan dengan Ftabel, Fhitung < Ftabel atau 2,006 < 2,9 sehingga, model linear yang diambil cocok. Jadi, dapat disimpulkan pengaruh kedua variabel bersifat linear (X linear terhadap Y). linearitas data pada tabel ANOVA diperoleh harga Fhitung Deviation from linearity pengaruh antara tata ruang belajar terhadap minat belajar sebesar 0,585 dan nilai signifikansi sebesar 0,875. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,875 > 0,05. Sedangkan nilai Fhitung apabila dikonsultasikan dengan Ftabel, Fhitung < Ftabel atau 0,585 < 2,23 sehingga model linear yang diambil cocok. Jadi, dapat disimpulkan pengaruh kedua variabel bersifat linear (X2 linear terhadap Y). independensi data diperoleh harga rhitung (pearson correlation) hubungan antara ketersediaan prasarana sekolah terhadap tata ruang belajar sebesar 0,23 dan nilai signifikansi sebesar 0,57. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka 0,57 > 0,05. Sedangkan nilai rtabel untuk N = 39 adalah 0,36. Apabila rhitung dikonsultasikan dengan rtabel diperoleh rhitung < rtabel atau 0,23< 0,36, maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel bersifat independensi atau antara X dan X2 tidak terdapat hubungan (X independensi terhadap X2). Setelah uji prasyarat analisis maka dilakukan uji hipotesis sebagai berikut : Uji Hipotesis I dan II koefisien korelasi sederhana diperoleh harga rhitung (pearson correlation) hubungan antara terhadap minat belajar sebesar 0,468 dan nilai signifikansi sebesar 0,003. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,003 < 0,05. Sedangkan nilai rtabel untuk N = 39 adalah 0,36. Apabila rhitung dikonsultasikan dengan rtabel diperoleh rhitung > rtabel atau 0,468 > 0,36, maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua variabel (X signifikan terhadap Y). koefisien korelasi sederhana diperoleh harga rhitung (pearson correlation) pengaruh antara tata ruang belajar terhadap minat belajar sebesar 0,444 dan nilai signifikansi sebesar 0,005. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,005 < 0,05. Sedangkan nilai rtabel untuk N = 39 adalah 0,36. Apabila rhitung dikonsultasikan dengan rtabel diperoleh rhitung > rtabel atau 0,444 > 0,36, maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua variabel (X2 signifikan terhadap Y). Uji Hipotesis III signifikansi pada tabel ANOVA diperoleh nilai Fhitung uji signifikansi koefisien korelasi ganda sebesar 9,27 dan nilai signifikansi sebesar 0,00. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,00 < 0,05. Sedangkan nilai Ftabel dari N = 39 sebesar 3,238. Apabila dibandingkan dengan nilai Ftabel diperoleh nilai Fhitung > Ftabel atau 9,27 > 3,238, maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran penugasn dan tata Nim K 74099. Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran, Program Study Universitas Sebelas Maret Surakarta, angkatan 200.

7 ruang belajar secara bersama-sama terhadap minat belajar. Selain itu besarnya kontribusi ketersediaan prasarana sekolah dan tata ruang belajar secara bersama-sama dapat dilihat pada nilai R2 atau R square dalam tabel Model Summary yaitu 0,339. Hal ini berarti ketersediaan prasarana sekolah dan tata ruang belajar secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa sebesar 33,9%.(lampiran 27). Adapun sisanya sebesar 66,% (00% - 33,9% = 66,%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak tercakup dalam penelitian. Adapun Persamaan regresi diperoleh dari hasil penghitungan data yang ada pada tabel coefficient. Berdasarkan table coefficient, diperoleh persamaan regresi linear multipel sebagai berikut : Ŷ = 29,432 + 0,429 X + 0,235 X2. Hasil perhitungan Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE) didapatkan hasil perhitungan SR ketersediaan prasarana sekolah (X) terhadap minat belajar (Y) sebesar 53,46% dan SR tata ruang belajar (X2) terhadap minat belajar (Y) sebesar 46,54%. Sedangkan SE (X) terhadap minat belajar (Y) sebesar 8,2 % dan SE tata ruang belajar (X2) terhadap minat belajar (Y) sebesar 5,78 %. Kesimpulan Pengujian Hipotesis: Setelah dilakukan pengujian hipotesis dan penafsiran pengujian hipotesis, maka selanjutnya dikemukan kesimpulan pengujian hipotesis. Kesimpulan pengujian hipotesis yang dapat dikemukanan adalah sebagai berikut; () Berdasarkan hasil pengujian Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengkajian hipotesis, kesimpulan penelitian ini adalah: () Terdapat pengaruh yang signifikan sebesar 0,003 hipotesis, diperoleh nilai rhitung variabel ketersediaan prasarana sekolah (X) sebesar 0,468 dan rtabel sebesar 0,36. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rhitung > rtabel atau 0,468 > 0,36 maka Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi sebesar 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Ada pengaruh positif yang signifikan antara terhadap minat belajar siswa Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun diklat 203/204 dapat diterima. (2) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhitung variabel tata ruang belajar (X2) sebesar 0,444 dan rtabel sebesar 0,36. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rhitung > rtabel atau 0,444 > 0,36 maka Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi sebesar 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Ada pengaruh positif yang signifikan antara tata ruang belajar terhadap minat belajar Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun diklat 203/204 dapat diterima. (3) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh Fhitung sebesar 9,27 dan Ftabel sebesar 3,238. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai Fhitung > Ftabel atau 9,27 > 3,238. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Ada pengaruh positif yang signifikan antara ketersediaan prasarana sekolah dan tata ruang belajar secara bersama-sama terhadap minat belajar siswa Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun diklat 203/204 dapat diterima. terhadap minat belajar siswa Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun diklat 203/204. (2) Terdapat pengaruh Nim K 74099. Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran, Program Study Universitas Sebelas Maret Surakarta, angkatan 200.

8 yang signifikan sebesar 0,005 tata ruang belajar terhadap minat belajar siswa Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun diklat 203/204. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan sebesar 0,00 dan tata ruang belajar secara bersama-sama terhadap minat belajar siswa Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun diklat 203/204. Pada penelitian ini peneliti juga menemukan temuan lain, sebagai berikut: () Tingkat pada siswa Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun diklat 203/ 204 adalah sebesar 6,08%, tingkat tata ruang belajar pada siswa Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun diklat 203/ 204 adalah sebesar 63,93%, tingkat minat belajar pada siswa Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun diklat 203/ 204 adalah sebesar 79,67%. (2) Dari persamaan garis regresi linear multipel diperoleh: Ŷ 29,432 + DAFTAR PUSTAKA Bafadal Ibrahim. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara Harlock. 999. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga Ida Nuraida. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran. Bandung: Kanisius Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2005 tentang 0,429 X + 0,235 X 2. Dapat dirumuskan bahwa minat belajar (Y) akan meningkatkan atau menurunkan sebesar 0,429 untuk setiap peningkatan atau penurunan satu unit ketersediaan prasarana sekolah (X ) dan juga akan meningkat atau menurun sebesar 0,235 untuk setiap peningkatan atau penurunan satu unit tata ruang belajar (X 2 ). (3) Besarnya sumbangan yang diberikan oleh masing-masing variabel adalah sebagai berikut: (a) Sumbangan relatif yang diberikan oleh variabel (X ) terhadap minat belajar (Y) sebesar 53,46%. (b) Sumbangan relatif yang diberikan oleh variabel tata ruang belajar (X 2 ) terhadap minat belajar (Y) sebesar 46,54%. (c) Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel (X ) terhadap minat belajar (Y) sebesar 8,2%. (d) Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel tata ruang belajar (X 2 ) terhadap minat belajar (Y) sebesar 5,78%. Standar Pendidikan. Nasional The Liang Gie. 2000. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty Makmun Khairani. 203. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Sukadi. 2002. Hubungan Antara Persepsi Dan Sikap Siswa Terhadap Lingkungan Fisik Sekolah Dengan Prestasi Belajar SMU Negeri Di Kota Makasar. Nim K 74099. Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran, Program Study Universitas Sebelas Maret Surakarta, angkatan 200.