EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

dokumen-dokumen yang mirip
GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

GAMBARAN UMUM. Gambaran Umum BKKBN

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009

TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi Massa

BAB IV PENUTUP. responden yang diambil yaitu mahasiswa ilmu komunikasi UAJY. masyarakat KB dengan motivasi para mahasiswa FISIP UAJY untuk ber

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV

EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU PADA REMAJA DI DESA CIOMAS, BOGOR TIARA PRIDATIKA

SIKAP REMAJA SURABAYA TERHADAP ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BKKBN VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU DI TELEVISI S K R I P S I.

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI

STRUKTUR SIKAP Komponen Kognitif Komponen Afektif Komponen Konatif

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

EFEKTIVITAS TWITTER SEBAGAI MEDIA GERAKAN SOSIAL DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di

BAB IV HASIL PENELITIAN

Kognitif (Pengetahuan) Pilihan Jwbn

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah pemirsa iklan obat bebas di televisi yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fisip UPN Veteran Jawa Timur. Oleh :

JESSICA LARA

EFEK ISI TAYANGAN SINETRON CINTA FITRI SEASON 5 DI SCTV PADA PERILAKU IBU-IBU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI WILAYAH SLIPI JAKARTA BARAT SKRIPSI

SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN PRAKTEK SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

LAMPIRAN. Correlations. a1 a2 a3 a4 a5 kognitif a1 Pearson Correlation ** ** Sig. (2-tailed)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

Giat Riyadi B

BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR

Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)

HUBUNGAN ANTARA TERPAAN KAMPANYE IKLAN PEPSODENT VERSI SMASH TERHADAP SIKAP MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA

Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn ¹Yuanita Lely Rachmawati, ²Merlya Balbeid, ³Vareyna Dian Nanda

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum PT Maluku Televisi Indonesia (Molluca TV)

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 1. atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Asrama Polisi Bojong Kota Tasikmalaya Terletak di Propinsi Jawa Barat,

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB III METODOLOGI. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif, dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Garbett, Corporate Advertising, USA: McGraw-Hill, 2009.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB 1 PENDAHULUAN. yang bisa dikatan kecil. Fenomena ini bermula dari trend berpacaran yang telah

ARTIKEL PENYUSUN: Rizky Adhitya Putra DODEN PEMBIMBING: Sri Widowati Heriningsih, M.si & Much. Yulianto, S.Sos JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online

Modul Perkuliahan XIII Komunikasi Massa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku seksual di kalangan remaja cukup menjadi sorotan akhir-akhir ini,

Daftar Pertanyaan Penelitian. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Muda. Di Dusun IX Seroja Pasar VII Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERSEPSI BERJILBAB TERHADAP MOTIVASI BERJILBAB PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR KAB. BATANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERNYATAAN UNTUK MENGUKUR PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS BEBAS

disampaikan. Respon sendiri merupakan cara yang digunakan pembaca untuk menyampaikan keinginannya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi

EFEKTIVITAS VIDEO IPB KARYA UNTUK NEGERI DALAM MERUBAH PERSEPSI SISWA TENTANG PERTANIAN

berikut akan dipaparkan dimensi dimensi dalam Epic model.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. jawaban kuesioner yang diisi oleh responden. Untuk melakukan analisis ini

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP

Transkripsi:

EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Efektivitas iklan layanan masyarakat adalah sejauh mana tujuan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu dapat dicapai. Efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu dapat dilihat dari efek kognitif, efek afektif, dan efek konatif yang diterima responden setelah menyaksikan tayangan iklan tersebut. Efek kognitif merupakan kemampuan dalam menginterpretasi, menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi dalam iklan untuk menambah pengetahuan, keyakinan, dan persepsi. Efek Afektif merupakan perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak, yang muncul pada saat atau setelah menyaksikan iklan. Sementara itu, efek konatif merupakan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang pada saat atau setelah menyaksikan iklan. Tingkat Efektivitas Rataan skor efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu menurut aspek materi yang mencakup konsep Keluarga Berencana, menikah di usia ideal, hamil di usia ideal, merencanakan jarak kelahiran anak, memiliki anak dengan jarak kelahiran berjauhan, dan jumlah anak yang baik dalam suatu keluarga disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Nilai rataan skor efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu menurut aspek materi No. Aspek Materi Efek Kognitif* Efek Afektif* Efek Konatif* Total Efektivitas* 1. Konsep Keluarga 4.65 4.50 4.45 4.53 Berencana 2. Menikah di usia ideal 4.68 4.58 4.65 4.64 3. Hamil di usia ideal 4.48 4.28 4.50 4.42 4. Merencanakan jarak 4.50 4.23 4.33 4.35 kelahiran anak 5. Memiliki anak dengan 4.55 4.25 4.00 4.27 jarak kelahiran berjauhan 6. Jumlah anak yang baik dalam suatu keluarga 4.70 4.60 4.50 4.60 Total 4.59 4.40 4.40 4.46 *Rentang skor 1-6 Tabel 11 menunjukkan bahwa secara keseluruhan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu efektif di kalangan khalayaknya. Hal ini berdasarkan tingginya efektivitas hampir pada seluruh aspek

50 materi yang disampaikan dalam iklan tersebut, mencakup konsep Keluarga Berencana, menikah di usia ideal, hamil di usia ideal, merencanakan jarak kelahiran anak, dan jumlah anak yang baik dalam suatu keluarga. Di antara keenam aspek materi dalam prinsip-prinsip perencanaan keluarga, yang memberikan efektivitas paling tinggi adalah aspek menikah di usia ideal. Hal tersebut terjadi karena hampir seluruh responden memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai manfaat menikah di usia ideal. Sebagian besar responden pun memiliki rasa suka dan kecenderungan bertindak yang tinggi terhadap pernikahan di usia ideal. Fakta tersebut berdasarkan kutipan pernyataan responden berikut ini. kalau mau nikah sih emang harus udah cukup usia supaya siap mental, siap uangnya juga. Makanya saya sih maunya kerja dulu, kumpulin uang dulu lah. Kalau pacar memang udah punya tapi rencananya mau nikah umur 27 tahun aja. (JS, 24th, 25 Oktober 2012) Efek kognitif adalah yang paling tinggi, selanjutnya diikuti dengan efek afektif dan konatif dengan rataan skor yang sama di urutan ke dua. Total efektivitas yang dihasilkan pun tergolong tinggi. Efek kognitif (pengetahuan) responden RW 06 dan 07 Desa Ciomas tergolong tinggi karena mayoritas responden merasa pesan yang disampaikan dalam iklan sudah jelas dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Selain itu, saat ini isu KB sudah menjadi isu umum yang banyak diketahui oleh remaja Desa Ciomas sehingga kehadiran iklan tersebut mampu melengkapi pesan-pesan KB lainnya yang belum mereka pahami. Secara keseluruhan iklan tersebut dapat menambah rasa suka khalayak remaja terhadap pesan-pesan perencanaan keluarga. Kecenderungan berperilaku khalayak terhadap pesan-pesan perencanaan keluarga yang disampaikan dalam iklan tersebut pun tergolong tinggi. Efek Kognitif Efek Kognitif merupakan kemampuan dalam menginterpretasi, menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi dalam iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu untuk menambah pengetahuan, keyakinan, dan persepsi. Responden dibedakan menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat efek kognitif, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil penelitian mengenai distribusi responden berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya terhadap prinsip-prinsip perencanaan keluarga dijelaskan pada Gambar 5.

51 70 60 50 40 20 0 62.5 27.5 Rendah Sedang Tinggi Gambar 5 Persentase responden berdasarkan tingkat efek kognitif iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Data di atas menunjukkan bahwa dari 40 responden yang diamati, sebesar 62.5 persen (25 orang) memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap prinsip-prinsip perencanaan keluarga yang diberikan dalam iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana Versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Fakta tersebut dibuktikan oleh kutipan pernyataan responden berikut. pesan di iklannya di antaranya cukup dua anak dalam sekeluarga, harus punya perencanaan sebelum nikah dan punya tingkat kesiapan mental dalam rumahtangga. (FZ, 21th, 27 Oktober 2012) Hal tersebut menandakan bahwa mayoritas responden memiliki efek kognitif yang tinggi. Tabel 11 menunjukkan bahwa rataan skor efek kognitif yang paling tinggi adalah pada aspek materi jumlah anak yang baik dalam suatu keluarga, tidak berbeda jauh dengan aspek materi menikah di usia ideal. Hal ini sesuai dengan kutipan pernyataan responden berikut. kalau pemahaman saya dari iklan itu sih mempunyai dua orang anak itu lebih baik pada zaman sekarang ini karena akan berdampak positif nantinya. (MJ, 19th, 4 November 2012) setelah adanya iklan itu kita bisa tau kalau dua anak dalam keluarga itu lebih baik karena adanya program Keluarga Berencana. (DH, 15th, 27 Oktober 2012) Tabel 11 juga menunjukkan bahwa secara keseluruhan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu memiliki efek kognitif yang tinggi pada seluruh aspek materi, mencakup pengetahuan mengenai konsep KB, manfaat menikah di usia ideal, manfaat kehamilan di usia ideal, manfaat merencanakan jarak kelahiran anak, manfaat memiliki anak dengan jarak kelahiran berjauhan, dan jumlah anak yang baik dalam suatu keluarga. Sementara itu, responden yang memiliki efek kognitif yang

52 sedang merasa bahwa pesan-pesan yang disampaikan melalui lagu/jingle memiliki ritme yang terlalu cepat sehingga kurang dapat dipahami dan diingat. Sebagian kecil responden lainnya, yaitu sebanyak persen memiliki efek kognitif yang rendah. Hal ini karena mereka tidak memperhatikan dengan seksama pesan-pesan yang diberikan dan hanya melihatnya sesekali saja. Efek Afektif Efek Afektif merupakan perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak, yang muncul pada saat atau setelah menyaksikan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Dalam penelitian ini, responden dibedakan ke dalam tiga kategori berdasarkan tingkat efek afektif, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil penelitian mengenai distribusi responden berdasarkan efek afektif yang diterimanya dari pesan-pesan dalam iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana Versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu dapat dilihat pada Gambar 6. 60 50 40 20 0 57.5 12.5 Rendah Sedang Tinggi Gambar 6 Persentase responden berdasarkan tingkat efek afektif iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Gambar 6 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki efek afektif yang tinggi terhadap prinsip-prinsip perencanaan keluarga dalam iklan Keluarga Berencana tersebut, yaitu sebesar 57.5 persen (23 orang). Hal tersebut karena responden merasa pesan-pesan perencanaan keluarga yang disampaikan dalam iklan tersebut memiliki tujuan yang baik dan dapat mendukung program pemerintah. Tabel 11 menunjukkan bahwa rataan skor efek afektif yang paling tinggi adalah pada aspek materi jumlah anak sebanyak dua orang, tidak berbeda jauh dengan aspek materi kehamilan di usia ideal. Hal tersebut juga sesuai dengan kutipan pernyataan responden berikut ini. saya suka dengan adanya KB karena keluarga kita akan lebih baik dan punya anak dua cukup agar anak-anak kita nanti punya masa depan yang cerah, berguna bagi nusa dan bangsa. (AH, 18th, 6 November 2012)

53 Tabel 11 juga menunjukkan bahwa hampir seluruh aspek materi pada iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu memiliki efek afektif yang tinggi, mencakup rasa suka terhadap konsep KB, pernikahan setelah cukup usia, dan jumlah anak sebanyak dua orang. Meskipun begitu, beberapa responden memiliki efek afektif yang sedang dan rendah karena kurang memahami beberapa maksud pesan dalam iklan tersebut. Efek Konatif Efek Konatif merupakan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang pada saat atau setelah menyaksikan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Dalam penelitian ini responden dibedakan ke dalam tiga kategori berdasarkan tingkat efek konatif, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil penelitian mengenai distribusi responden berdasarkan efek konatif atau kecenderungan berperilaku terhadap pesan-pesan dalam iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana Versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu dapat dilihat pada Gambar 7. 60 50 40 20 0 52.5 35 12.5 Rendah Sedang Tinggi Gambar 7 Persentase responden berdasarkan tingkat efek konatif iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki efek konatif yang tinggi terhadap prinsip-prinsip perencanaan keluarga yang disampaikan iklan Keluarga Berencana tersebut, yaitu sebanyak 21 orang (52.5%) dari 40 responden yang diamati. Responden yang memiliki efek konatif tinggi merasa bahwa pesan-pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut memiliki tujuan yang baik sehingga dengan turut menerapkan prinsip-prinsip perencanaan keluarga tersebut dapat membantu mendukung program pemerintah dalam pengendalian penduduk. Hal ini sesuai dengan kutipan pernyataan responden berikut ini. sebagai bangsa Indonesia yang baik kita harus mengikuti anjuran pemerintah karena dengan adanya KB Indonesia bisa lebih maju dalam segala bidang, terutama pendidikan. Jadi KB itu dua anak lebih baik! (AH, 18th, 6 November 2012)

54 Tabel 11 menunjukkan bahwa rataan skor efek konatif paling tinggi adalah pada aspek materi menikah di usia ideal, tidak. Data tersebut juga menunjukkan bahwa secara keseluruhan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu memiliki tingkat efek konatif yang tinggi hampir pada seluruh aspek materi, mencakup kecenderungan bertindak untuk mengikuti program KB, menikah setelah cukup usia, hamil di usia ideal, dan memiliki dua orang anak bila sudah menikah. Hubungan Keterdedahan dengan Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Hasil pengujian hubungan antara keterdedahan dengan efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu disajikan secara ringkas pada Tabel 12. Tabel 12 Korelasi antara keterdedahan (frekuensi menonton) dengan efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Efektivitas γs P Efek Kognitif 0.291 0.069 Efek Afektif 0.356 0.024 Efek Konatif 0.407 0.009 Total 0.429 0.006 Tabel 12 menunjukkan bahwa keterdedahan dengan efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, sebagian besar terbukti adanya hubungan nyata (p < 0.05). Hubungan nyata ditunjukkan oleh variabel efek afektif, konatif, dan efektivitas total. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perbedaan frekuensi menonton berhubungan dengan efek afektif, konatif, dan efektivitas total namun tidak menunjukkan hubungan yang signifikan pada efek kognitif yang diterima khalayak. Hasil pengujian korelasi yang menunjukkan hubungan yang signifikan dijelaskan sebagai berikut: (1) Hubungan Keterdedahan dengan Efek Afektif Frekuensi menonton iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu dengan efek afektif yang diterima khalayak, terbukti berhubungan nyata (p < 0.05) meskipun hanya hubungan yang rendah tetapi pasti (γs = 0.356). Hasil tersebut juga menunjukkan adanya hubungan positif yang searah, yaitu semakin tinggi frekuensi menonton, semakin tinggi pula efek afektif iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 responden yang memiliki frekuensi menonton tinggi, sembilan orang diantaranya memiliki efek afektif yang tinggi terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu (lihat Lampiran 5). Rakhmat (2003) menyatakan bahwa perulangan mengandung unsur sugesti yang mampu mempengaruhi bawah

sadar kita. Emil Dofivat dalam Rakhmat (2003) bahkan menyebut perulangan sebagai satu diantara tiga prinsip penting dalam menaklukkan massa selain penggunaan emosi secara intensif dan penyampaian tema dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas. (2) Hubungan Keterdedahan dengan Efek Konatif Frekuensi menonton iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu dengan efek afektif yang diterima khalayak, terbukti berhubungan nyata (p < 0.05) dengan tingkat hubungan yang cukup berarti (γs = 0.407). Hasil tersebut juga menunjukkan adanya hubungan positif yang searah, yaitu semakin tinggi frekuensi menonton, semakin tinggi pula efek konatif iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Khalayak yang jarang menyaksikan cenderung kurang memperhatikan pesan-pesan dalam iklan tersebut sedangkan khalayak yang telah berkali-kali menyaksikan semakin menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip perencanaan keluarga bila nanti sudah menikah. Dengan demikian, mereka memiliki kecenderungan berperilaku yang tinggi terhadap pesan-pesan dalam iklan tersebut. (3) Hubungan Keterdedahan dengan Efektivitas Total Frekuensi menonton khalayak berhubungan nyata (p < 0.05) dengan efektivitas total iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, yaitu dengan niai probabilitas 0.006 dengan tingkat hubungan yang cukup berarti (γs = 0.429). Hasil tersebut juga menunjukkan adanya hubungan positif yang searah, yaitu semakin tinggi frekuensi menonton khalayak, semakin tinggi pula efektivitas total iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Hal ini sesuai dengan pernjelasan Rakhmat (2003) yang menyatakan bahwa hal-hal yang disajikan berkali-kali akan mampu menarik perhatian khalayak. Khalayak yang pada awalnya kurang memperhatikan tayangan iklan tersebut setelah berkali-kali menyaksikan akan lebih memperhatikan pesan dan bagian demi bagian dari iklan tersebut. Selain itu, menurut Teori Aus (Disuse Theory), memori dapat hilang atau memudar karena waktu. Memori akan kuat bila dilatih terus-menerus. Oleh karena itu, adanya pengulangan berulang kali membuat pesan-pesan dalam iklan menjadi lebih mudah dipahami dan diingat. Berbagai penjelasan di atas membuktikan bahwa pengujian hubungan keterdedahan dengan efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, secara keseluruhan terdapat hubungan nyata. Dengan demikian hipotesis satu (H1) yang berbunyi Keterdedahan terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu berhubungan nyata dengan efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu dapat diterima. 55