PONDOK PESANTREN ASSALAFIYAH SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Anggono Ariebowo, Bambang Suprijadi, Bambang Adji Murtomo

REDESAIN PASAR MODERN SUKAPURA JAKARTA. Oleh : Erni Sri Mulyani, Bambang Adji Murtomo, Wijayanti.

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1.

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM PERANCANGAN ARSITEKTUR Konsep Dasar Perancangan

UNIVERSITAS DIPONEGORO PONDOK PESANTREN ASSALAFIYAH SEMARANG TUGAS AKHIR MUHAMMAD YUSUF BAHTIAR L2B FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM PERANCANGAN ARSITEKTUR

Pondok Pesantren Modern di Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB II DESKRIPSI KHUSUS PROYEK

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

GALERI FOTOGRAFI TERPADU DI SEMARANG

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

[PONDOK PESANTREN MODERN DI KABUPATEN DEMAK] LP3A BAB I PENDAHULUAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN DAN PERSIAPAN UMROH DAN HAJI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

MALL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN KONSEP CITY WALK

BAB IV ANALISA. Sesuai dengan standar, ruang-ruang yang dibutuhkan untuk asrama. Gambar 28. standar kamar. international edition by McGraw-Hill (1983)

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

GELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA

Fasilitas Wisata Kuliner di Pantai Losari Makassar

PUSAT PELATIHAN BASKET KLUB SAHABAT SEMARANG

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

Hotel Resor dan Fasilitas Wisata Mangrove di Pantai Jenu, Tuban

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

Pondok Pesantren Modern di Semarang KATA PENGANTAR

RUMAH SUSUN MILIK DI JAKARTA

BAB III ANALISA DAN STUDi BANDING

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KAB. BANJARNEGARA Oleh : Ika Frilia Herafati, Gagoek Hardiman, Titien Woro Murtini

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. Oleh : Sheila Arsitasiwi, Agung Dwiyanto,Budi Sudarwanto

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG

Canopy: Journal of Architecture

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Pengertian Judul. Pengertian judul : PONDOK PESANTREN INTERNASIONAL DI SURAKARTA sebagai berikut :

Women and Child Center di Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan universitas terbesar di Kota Semarang. Lokasi kampus Universitas Diponegoro

Institut Seni Musik Semarang

PONDOK PESANTREN MODERN DI KENDAL

KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) KABUPATEN SLEMAN

13 Eunike Yuslina Sunaryo BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS

GEDUNG BIOSKOP DI KOTA SEMARANG (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST MODERN)

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V PENGEMBANGAN RANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PONDOK PESANTREN MODERN DI SEMARANG (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB IV KONSEF PERENCANAAN DAN PERANCANGAN^ Gambar4.1 Perwilayahan unit bangunan. Sumber. analisa

MUSEUM BATIK DI PEKALONGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

DAFTAR PUSTAKA TA 123 PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR EKSPRESIONIS Oleh : Gumelar Rachmat Ramadhan, Atik Suprapti, Edward E.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ADVENTURE CENTRE. ROMA SUHERMAN Jurusan Teknik Arsitektur, FTSP, Universitas Gunadarma

BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BATU

Canopy: Journal of Architecture

BAB III DESKRIPSI PROYEK

DAFTAR PUSTAKA. astudioarchitect.com Arsitektur tropis bangunan tinggi Ken Yeang / High Rise tropical Architecture of Ken Yeang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

TEGAL TOWN HOUSE DENGAN PENEKANAN DESAIN GREEN ARSITEKTUR Oleh : Diah Ayu Lestari, Djoko Indrosaptono, Resza Riskiyanto

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN TANGGAPAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG TUGAS AKHIR DINITYA LAKSITHA PUTRI L2B

RUSUNAMI DI JAKARTA TIMUR

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 2A AMBARAWA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR LATE-MODERN

NASKAH PUBLIKASI PONDOK PESANTREN INTERNASIONAL DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI LUWUK

TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU

BAB II TINJAUAN SMA NEGERI 1 SERIRIT

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

by N a d j m a A c h m a d _ Arena Olahraga (Sportainment) Dosen Pembimbing : Ir. HARI PURNOMO, M.BDG.SC

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ART CENTRE FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL/DIAGRAM

Transkripsi:

PONDOK PESANTREN ASSALAFIYAH SEMARANG Oleh : Muhammad Yusuf Bahtiar, Dhanoe Iswanto, Djoko Indrosaptono Pondok pesantren merupakan lembaga pendidika yang kental dengan agama islam. Pondok pesantren memilki potensi besar dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul untuk menghadapi permasalahan permasalahan global yang terjadi sekarang ini. Potensi pondok pesantren juga dapat dilihat dari sejarahnya, sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia dan memiliki ciri khas ke Indonesiaan. Dan juga jumlah pondok pesantren yang terus meningkat. Pondok pesantren Assalafiyah Semarang merupakan salah satu pondok pesantren di Semarang. Agar mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, Pondok pesantren Assalafiyah merencanakan pengembangan. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian podok pesantren, pengertian dan standar-standar mengenai pondok pesantren, serta studi banding beberapa pondok pesantren yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan mengenai Pondok pesantren Assalafiyah, kegiatan kegiatan dalam podok pesantren, rencana pengembangan, dan juga pengambilan data yang mendukung. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan konstekstual. Sebagai kesimpulan, luaran program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain. Kata Kunci : Narkoba, balai rehabilitasi, Semarang 1. LATAR BELAKANG Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat harus juga di imbangi dengan peningkatan sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahanpermasalahan global sekarang ini,untuk itu diperlukan penyiapan sumber daya manusia yang handal,profesional dan berbudi pekerti. Penyiapan sumber daya manusia tersebut perlu dilakukan secara sinergik melalui pendekatan personal,komunal dan institusional. Sumber daya manusia yang di butuhkan tidak hanya harus terampil dalam ilmu dan teknologi,tetapi juga harus di bekali dengan ilmu pengetahuan agama agar menjadi sumber daya manusia yang cerdas dan bermoral. Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang terkenal kental dengan pembelajaran agama,akan tetapi, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pembangu dan kamajuan teknologi, pondok pesantren menghadapi tantangan yang besar,kompleks dan mendesak. Tantangan ini menyebabkan pergeseran nila nilai di pondok pesantren,baik nilai yang menyangkut sumber belajar maupun nilai yang menyangkut pengelolaan pendidikan. Kerja kependidikan akan di dominasi oleh pengembangan IPTEK. Hal ini akan membuat pondok pesantren mencari bentuk baru yang sesuai dengan perkembangan IPTEK tanpa meninggalkan IMTAQ. Pondok pesantren Assalafiyah Semarang merupakan salah satu pondok pesantren salafiyah di kecamatan Tembalang. Berdiri pada akhir tahun 1. Pondok pesantren ini terdiri dari bangu utama,yaitu aula,rumah kiai, koperasi dan asrama untuk santri putra dan putri. Ponpes ini memiliki sekitar 1 santri. Belum adanya bangu yang mampu menampung seluruh kegiatan membuat seluruh kegiatan santri saat ini berpusat di masjid. Kondisi lahan yang sangat curam dan terbatas juga mengahambat proses pengembangan pondok pesantren tersebut. Dalam pengembangannya, akan di bangun pondok pesantren dengan jenjang pendidikan SMP dan SMA dan juga fasilitas fasilitas yang mendukung seluruh kegiatan di pondok pesantren Assalafiyah. I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i 1 4 35

. RUMUSAN MASALAH Di butuhkan lembaga pendidikan berupa pondok pesantren dengan fasilitas lengkap dan terjangkau yang mampu menghasilkan SDM yang berkualitas baik IPTEK maupun IMTAK Diperlukan pondok pesantren yang mampu menampung seluruh santri di pondok pesantren Assalafiyah. Diperlukan Pondok pesantren yang mampu mewadahi seluruh kegiatan pengguna pondok.. METODOLOGI Kajian diawali dengan mempelajari pengertian podok pesantren, pengertian dan standar-standar mengenai pondok pesantren, serta studi banding beberapa pondok pesantren yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan mengenai Pondok pesantren Assalafiyah, kegiatan kegiatan dalam podok pesantren, rencana pengembangan, dan juga pengambilan data yang mendukung. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan konstekstual. 3. KAJIAN PUSTAKA 3.1 Tinjauan Pondok Pesantren Menurut Wardi Bakhtiar, Pondok Pesantren Modern adalah lembaga pendidikan agama islam yang mempelajari kitab kitab agama islam dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang diajarkan dengan system madrasi atau klasikal seperti halnya sekolah sekolah umum yang bersifat formal. Sedangkan menurut Kafrawi, Pondok Pesantren Modern adalah lembaga pendidikan islam yang di dalamnya terdapat asrama bagi para santri, masjid, kiai, madrasah dengan system klasikal dan dilengkapi dengan unit unit keterampilan dan unit penunjang lainnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Modern adalah lembaga pendidikan islam yang mempelajari ilmu agama islam dan ilmu pengetahuan umum serta dilengkapi dengan fasilitas fasilitas penunjang yang bisa membekali para santri dengan keterampilan keterampilan yang tinya bisa dimanfaatkan oleh para santri pada saat terjun langsung kemasyarakat. 3. Tinjauan Pondok Pesantren Assalafiyah Pondok pesantren assalafiyah Semarang didirikan pada akhir tahun 1. Terletak di jalan Prof.Soeharso. Metode pembelajaran di ponpes Semarang ini menggunakan metode salaf(tradisonal). Pelajaran yang utama di ponpes ini adalah Alqur an,hadits, Fiqih dan akidah akhlak. Sekarang ini fasilitas yang ada di ponpes ini adalah masjid,rumah kiai,koperasi dan asrama putra dan putri. Kegiatan santri di ponpes ini terbagi dalam beberapa kegiatan,yaitu kegiatan harian,mingguan,bula dan tahu. Kegiatan harian santri adalah beribadah,mengaji dan bersekolah. Karena belum memilki sekolah sendiri ponpes ini bekerja sama dengan sekolah sekolah di sekitar pondok. Majlis khusus setelah isya menjadi kegiatan mingguan yang dilaksanakan setiap hari selasa malam rabo. Sedangkan setiap tanggal sebelas bulan qomariyah, dilaksanakan majlis dakwah sebagai kegiatan bula. Khaul akhbar menjadi acara wajib tiap tahun dari pondok pesantren Assalafayah Alfithrah. kegiatan harian santri waktu kegiatan 3.3- Persiapan solat subuh 4.15 4.15- Tarkhim dan solat subuh 5.3 5.3- Bgaji alquran atau kitab 6. 6.- Sholat isyroq,dhuha dan 6.35 istiadzah 6.35- Makan pagi 6.45 6.45- Persiapan sekolah 7. 7.- Masuk sekolah 11.5 11.5- Sholat dhuhur dan makan 36 I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i 1 4

13.3 siang 13.3- Istirahat siang 14.45 14.45- Persiapan sholat ashar 15. 15.- Sholat ashar,ngaji alquran 17. atau kitab 17.- Persiapan solat maghrib 17.45 17.45- Shlat maghrib dan 19. membaca burdah 19.- Sholat isya..- Makan malam.5.5- Belajar bersama..- Istirahat 3.3 4. KAJIAN LOKASI 4.1 Tinjauan Kota Semarang Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah merupakan kota yang berada dalam hirarki tertinggi dalam fungsi administratif, sosial, ekonomi, dan politik. Kotamadya Semarang memiliki luas area ± 37.36,947. mengadopsi bentuk bentuk bangu sekitar, dan juga menggunakan bentuk dasar sederhana untuk mempermudah dalam perancangan struktur juga menciptakan kesan kesederhanaan. Penataan massa bangu dengan sirkulasi terpusat dan masjid sebagai pusat kegiatan dan wajah dari pondok pesantren Assalafiyah ini. 6. KESIMPULAN PERANCANGAN 8.1 Program Ruang Program Ruang Pondok Pesantren Assalafiyah Semarang KELOMPOK KEGIATAN Pengelola Pondok JENIS RUANG Kelompok ruang pengelola LUASAN R. Ketua 1 R. sekretaris 1 R. kabag pendidikan 1 R adm dan TU 4 R kabag perawatan 1 R.tamu 5 hall 5 resepsionis 1 Gudang Lavatory putra 1 Lavatory Putri 1 jumlah 3 Kelompok Ruang Pendidikan SMP - R. Kelas 6 Putra Putri - R. Guru 1 - Lavatory Guru 1 5. PENDEKATAN ARSITEKTURAL Konsep desain yang dipakai adalah arsitektur neo vernakular. Konsep neo vernakular yang dipakai dengan Fisika Kimia I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i 1 4 37

Biologi Bahasa Kelompok Ruang Hunian SMA - Lab komputer - R. Kelas 6 Putra Putri Asrama Santri 1). Asrama Santri Putra - Kamar @1 orang 9 - Lavatory 9 - R bersama 1 - R. Guru Putra 1 ). Asrama Santri Putri - Lavatory Guru 1 Fisika Biologi Kimia Bahasa Komputer jumlah Masjid Kelompok Ruang kepondokan/pesantren - R. Sholat - Mihrab & R. Khotbah 78 - R. Wudlu Putra 4 4 Ruang Makan dan Dapur - Kamar @1 orang 9 - Lavatory 9 - Gudang 1 Sirkulasi 4 % 888 311 R. Makan Putra - R. Makan 5 R. Makan Putri - R. Makan 5 Dapur 1 11 - R. Wudlu Putri 4 - Lavatory Putra 9 - Lavatory Putri 9 Klinik Kelompok Kegiatan Pelengkap/Penunjang Kelompok Kegiatan Penunjang Klinik Kesehatan 118 - R. Tunggu 8 R.serbaguna (Aula) -R Utama 784 - Lavatory putra 6 - Lavatory putri 6 - R. Periksa 8 - R. Inap 8 - R.Apotek 14 -Gudang 4 - R.Ganti 4 Fasilitas pelengkap Koperasi 11 lavatory 15 Stage 6 R.persiapan 6 total 996 Sirkulasi 3% Kelompok Bangu Mekanikal Elektrikal 5 68 3 38 I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i 1 4

R. Genset 4 R. Trafo 4 R. Pompa 4 7 m Sumber : analisa pribadi 14 59 3 Sirkulasi % Rekapiulasi program ruang. 14,4 87 No. Ruang Terbuka Luas (m²) 1 Lapangan upacara 6 Parkir 5 N o. Bangu 1 Bangu Penge lola Bangu SMP 3 Bangu SMA 4 Masji d Luas Bangu (m²) Lu as La nta i Da sar (m ²) 6 6 1 1 118 65 5 Aula 996 99 6 6 Asram a Putra 7 Asram a Putri 8 Ruang maka n 9 R.. Meka nikal Elektri kal 1 Pos jaga/ satpa 1555 5 1555 5 11 55 Tinggi Bangu (lanta i) 87 87 1 9 9 1 1 3 Sumber : Analisa Pribadi 14 11 Dalam perancangan, untuk bangu sekolah,yaitu SMP dan SMA akan dibuat dalam bentuk blok plan atau gubahan masa. Fasilitas koperasi dan klinik di jadikan satu dengan bengu pengelola. 8. Tapak Tapak ini merupakan area persawahan yang memilki luas 1,5 ha dengan kontur yang relatif datar. Tapak ini dapat diakses dari jala n prof soe hars o. Sebelah Utara : persawahan Sebelah Selatan : toko,tanah kosong Sebelah Barat : jalan prof.soedarso Sebelah Timur : perumahan warga Berikut adalah peraturan bangu yang berlaku di sekitar tapak terpilih : KDB = 6 % KLB = 1, Ketinggian bangu = 3 lantai GSB = 17 m Kebutuhan Ruang = 11.1 m² = 1,1 Ha. Rencana jumlah lantai bangu = 3 lantai Rencana jumlah lantai bangu = 593 m². Lahan yang dibutuhkan = luas lantai dasar / KDB = 4.517,764 /,6 = ±9886.667 m. Jadi Luas Tapak Minimal = ±9886.667 m². I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i 1 4 39

Sedangkan Luas Tapak = ±15. m², luas tapak terpilih memenuhi syarat. 7. DAFTAR PUSTAKA & REFERENSI Pustaka Ching, Francis, D.K, Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunya, Erlangga, Jakarta De Chiara, Joseph & John Callender, 1981 Time Saver Standards for Building Types, Mc.Graw Hill Book Comp, New York De Chiara, Joseph, 1984 Time Saver Standards, Mc.Graw Hill Book Comp, New York Neufert, Ernst, 1997 Data Arsitek, Edisi 33 Jilid 1, Erlangga, Jakarta Neufert, Ernst, 1997 Data Arsitek, Edisi 33 Jilid, Erlangga, Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, balai Pustaka, Jakarta, 1995 Mastuhu, Dinamika Pendidikan Pesantren,1994 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Pedoman Pembakuan Bangu Sekolah, balai Pustaka, Jakarta, 1976 Jakarta, 3 Madjid, Nurcholis. Tradisi Islam : Peran dan Fungsinya dalam Pembangu di Indonesia, Paramadina, Jakarta, 1997 Referensi www.assalam.or.id www.wikimapia.org 33 I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i 1 4