D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KESTABILAN LERENG METODE SLICE (METODE JANBU) (Studi Kasus: Jalan Manado By Pass I)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Perkuatan Longsoran Badan Jalan Pada Ruas Jalan Sumedang-Cijelag KM Menggunakan Tiang Bor Anna Apriliana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Ketidakstabilan material sehingga terjadinya gerakan lereng yang mengubah bentuk geometrinya.

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir Citra Kania Laras Sakti

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan industri juga makin meningkat. Perluasan lahan juga dilakukan dengan

4 BAB VIII STABILITAS LERENG

BAB 1 PENDAHULUAN. Banten. Sumber-sumber gempa di Banten terdapat pada zona subduksi pada pertemuan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Casmaolana, Perencanaan Struktur Rangka... I-1 DIV PPL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Kegiatan penambangan yang dilakukan menggunakan sistem. dilakukan dengan cara memotong bagian sisi bukit dari

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN FLY OVER PERLINTASAN JALAN RAYA DAN JALAN REL DI BENDAN PEKALONGAN

- : Jalur utama Bandung-Cirebon BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang kita hadapi dalam suatu lereng adalah masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

2016 STUDI PARAMATERIK PENGARUH INTENSITAS CURAH HUJAN TERHADAP JARAK JANGKAUAN DAN KECEPATAN LONGSOR BERDASARKAN MODEL GESEKAN COLOUMB SEDERHANA

BAB 3 METODOLOGI. mencari data-data yang diperlukan, yaitu segala jenis data yang diperlukan untuk

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang

Metode Analisis Kestabilan Lereng Cara Yang Dipakai Untuk Menambah Kestabilan Lereng Lingkup Daerah Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Cirebon Kroya Koridor Prupuk Purwokerto BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA KESTABILAN TOWER SUTT PLN DAN PERENCANAAN PERKUATAN TALUD DI SEKITAR TOWER (STUDI KASUS TOWER SUTT T.11 SEGOROMADU LAMONGAN, GRESIK)

Pemetaan Karakteristik Dinamik Tanah Panti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM

1.1 Sejarah Penemuan dan Perkembangan Kereta Api Sejarah Perkembangan Perkeretaapian di Indonesia.1

I. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN Tahapan Perencanaan Teknik Jalan

Alternatif Perbaikan Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatra Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi Km

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I Pendahuluan I-1

ANALISA ALINYEMEN HORIZONTAL PADA JALAN LINGKAR PASIR PENGARAIAN

BAB 4 HASIL ANALISA PENGARUH GEMPA TERHADAP KONSTRUKSI LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL WOVEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam mencari alat transportasi tersebut.

Gambar 5.20 Bidang gelincir kritis dengan penambahan beban statis lereng keseluruhan Gambar 5.21 Bidang gelincir kritis dengan perubahan kadar

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

D3 TEKNIS SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

BAB I PENDAHULUAN. lereng, hidrologi dan hidrogeologi perlu dilakukan untuk mendapatkan desain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Desa Pelabuhan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terutama pada dunia pendidikan. Komputer sangat membantu untuk proses

DAFTAR ISI. SARI... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB III DATA DAN ANALISA TANAH 3.2 METODE PEMBUATAN TUGAS AKHIR

BAB IV SIMULASI PENGARUH PERCEPATAN GEMPABUMI TERHADAP KESTABILAN LERENG PADA TANAH RESIDUAL HASIL PELAPUKAN TUF LAPILI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. kereta api, angkutan air, dan angkutan udara (Warpani,1990). ke tahun 2014 yaitu hingga 10 juta unit dengan rata-rata rata-rata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rencana Jaringan Kereta Api di Pulau Sumatera Tahun 2030 (sumber: RIPNAS, Kemenhub, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Jalan sebagai prasarana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB II DESKRIPSI KONDISI LOKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 2006), hampir 83% pergerakan barang di Indonesia terjadi di pulau Jawa, 10% di

LOKASI BH 140 (35+782)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Rancangan Tata Letak Jalur Stasiun Lahat

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia

2013, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir deng

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Jalur Kereta Api Utama Di Pulau Jawa I Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang pemilihan judul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari di daerah perkotaan, seringkali muncul

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta api merupakan moda transportasi darat dengan kapasitas angkut terbesar dalam sekali perjalanan. Dengan adanya kereta api diharapkan dapat menjadi alternatif solusi untuk mengatasi tingginya kapasitas kendaraan dijalan raya. Oleh karena itu, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai pengelola jasa transportasi perkeretaapian wajib memberikan pelayanan terbaik dalam aspek keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu kepada pengguna jasanya. Pembangunan jalur kereta api tidak selamanya dilakukan di daerah yang memiliki geometri tanah rata. Sering kali pembangunan jalur kereta api harus dilakukan pada daerah yang berkontur perbukitan yang rawan terjadi kelongsoran. Seperti halnya jalur kereta api Lintas Surabaya - Banyuwangi Daerah Operasi 9 Jember, terletak pada daerah berkontur perbukitan. Dengan tipe jalur yang digunakan adalah single track, jalur ini diapit oleh dua lereng curam yang rawan terjadi kelongsoran. Berdasarkan hasil pemeriksaan rutin dan tinjauan lapangan terhadap kondisi lintas ditemukan retakan retakan, rembesan, dan jatuhan (debris) material tanah pada lereng yang terletak diantara Stasiun Kalisetail dan Stasiun Kalibaru, tepatnya pada Km. 24+800 s.d. Km. 25+400. Hal tersebut dikhawatirkan akan mengganggu kestabilan lereng dan badan jalan kereta api eksisting apabila tidak segera ditangani. Adapun kondisi eksisting dilapangan yaitu lereng dengan sudut kemiringan ± 80º yang berdasarkan pengujian SPT terdiri dari lapisan tanah lanau pasiran dan batu pasir. Selain itu, pada bagian atas lereng merupakan perkebunan kopi milik warga. Ari Pramudhito, Irsan Reza Karunia, Desain Perkuatan Lereng... 1

1.2 Perumusan Masalah Kelongsoran merupakan suatu pergerakan tanah yang sering terjadi pada bidang tanah yang miring. Hal tersebut diakibatkan karena meningkatnya tegangan geser dan atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah dengan kata lain, kekuatan geser dari suatu massa tanah tidak mampu memikul beban kerja yang terjadi pada lereng yang berada diantara Stasiun Kalisetail dan Stasiun Kalibaru Km. 24+800 s.d. Km. 25+400, mengalami kelongsoran yang membahayakan kestabilan badan jalan kereta api dibawahnya. 1.3 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah menganalisis dan memberikan solusi berupa desain perkuatan terhadap permasalahan lereng di Km. 24+800 s.d. Km. 25+400 sehingga dapat menghindari terjadinya kelongsoran yang dapat memengaruhi kestabilan lereng dan badan jalan kereta api. 1.4 Ruang Lingkup Pembahasan Ruang lingkup yang akan dibahas pada laporan tugas akhir ini diantaranya: a. Analisis stabilitas lereng, dengan menggunakan alat bantu software geostudio. b. Solusi terhadap permasalahan kelongsoran untuk mendapatkan desain perkuatan lereng. 1.5 Lokasi Pengamatan Lokasi pengamatan yang ditinjau adalah lereng sisi kanan yang berada pada Km.24+800 s.d. Km. 25+400 antara Stasiun Kalisetail Stasiun Kalibaru lintas Surabaya - Banyuwangi, Daerah Operasi 9 Jember. Lokasi pengamatan yang ditinjau dan kondisi eksisting yang ada dapat dilihat pada gambar - gambar berikut. Ari Pramudhito, Irsan Reza Karunia, Desain Perkuatan Lereng... 2

Sumber :google map dan tim ahli Gambar 1.1. Peta lokasi Ari Pramudhito, Irsan Reza Karunia, Desain Perkuatan Lereng... 3

1.6 Metode Penyelesaian Masalah Metode penyelesaian masalah yang dilakukan dilakukan penulis adalah sebagai berikut : a. Metode pengumpulan data Untuk dapat menganalisis kestabilan lereng, penulis memperoleh data dari tim ahli berupa hasil pengujian SPT, Bor Mesin, Bor Tangan, dan hasil investigation soil lab. b. Metode analisis Analisis kestabilan lereng dilakukan dengan cara menghitung besarnya nilai faktor keamanan (FK) melalui langkah-langkah berikut : 1. Menghitung nilai FK pada kondisi Eksisting, kondisi ekstrim/jenuh menggunakan software GeoStudio Slope/W menggunakan data dari Bor Mesin dan investigation soil lab. 2. Menghitung nilai FK setelah diberi perkuatan menggunakan cara manual. 1.7 Manfaat Yang Akan Didapat Dengan stabilnya lereng pada Km. 24+800 s.d. Km. 25+400, arus lalulintas kereta api yang melalui daerah tersebut akan berjalan lancar. 1.8 Sistematika Penulisan Laporan ini terdiri dari lima bab, diantaranya sebagai berikut : Bab I PENDAHULUAN Membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan, ruang lingkup pembahasan, lokasi pengamatan, metode penyelesaian masalah, manfaat yang akan didapat dan sistematika penulisan. Bab II TINJAUAN PUSTAKA Berisi studi pustaka/literatur, memaparkan rangkuman kritis atas pustaka yang menunjang penyusunan laporan. Ari Pramudhito, Irsan Reza Karunia, Desain Perkuatan Lereng... 4

Bab III METODOLOGI Menguraikan tentang metodologi, yaitu metode yang digunakan untuk menyelesaiakan masalah, meliputi penjelasan mengenai kondisi eksisting, pengambilan sampel dan pengumpulan data, metodologi penyelesaian masalah dan teknis perancangan alternatif perkuatan. Bab IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN Berisi analisis data, perhitungan-perhitungan analisis dan perancangan Bab V PENUTUP Berisi kesimpulan dari seluruh analisis data dan pembahasan hasil perhitungan. Serta berisi saran - saran atau opini yang berkaitan dengan tugas akhir. Ari Pramudhito, Irsan Reza Karunia, Desain Perkuatan Lereng... 5