Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE ACTIVE LEARNING

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

EFEKTIVITAS STRATEGI TRUE OR FALSE DAN CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FIQH DI KELAS VIII

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PAI KELAS V SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

IMPLEMENTASI METODE ACTIVE LEARNING DALAM PENDIDIKAN AQIDAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya. kurang baik. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom (1956)

IMPLEMENTASI METODE ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V DI SD ISLAM AL-AZHAR 28 SOLOBARU.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat secara relatif konstan dan berbekas (WS Winkel, 2009: 59).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. yang langsung dikaitkan dengan praktek pembelajaran. Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah aktifitas pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. samping menjadi fokus kebijakan pemerintah juga karena meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Islam, yang mana telah diketahui bahwa Al-Qur an adalah kalamullah (Firman

BAB II KAJIAN TEORI. ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa: dengan menggunakan kartu yang dipasangkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. L.W. Stren (dalam Baharuddin, 2009: 73) mengatakan bahwa bakat dapat

IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADIS DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam

BAB I PENDAHULUAN. pertama sesudah orang tua dalam memberikan bimbingan kepada anak didik,

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan apa yang mereka pelajari. Pembelajaran aktif merupakan langkah

BAB I PENDAHULUAN. tenaga ahli pendidikan dan visi pendidikan yang tidak jelas. Selain itu masih. Indonesia semakin menurun (Silberman, 2007: xi).

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

BAB I PENDAHULUAN. belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri. 1 Artinya bahwa proses

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI TERBIMBING BIDANG STUDI MATEMATIKA DI SLTP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan tidak kalah pentingnya dari keluarga maupun masyarakat.

KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB 1 PENDAHULUAN. baik penjajahan fisik maupun non fisik atau termasuk ideologi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Rindang, 2004: 2). Situasi dan kondisi sekolah mencerminkan keadaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Hamdani menyatakan bahwa active learnig adalah strategi belajar

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ketahun maka sekolah dasar harus dipersiapkan dengan sebaik baiknya. genersi yang unggul dari sekolah dasar.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan yang telah mengalami perkembangan, baik dari segi

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dimana-mana. Kualitas pendidikan, di samping menjadi fokus kebijakan

PERENCANAAN PEMBELAJARAN AQIDAH BERBASIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI SDIT AL- FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011).

BAB I PENDAHULUAN. (sekolah) dewasa ini adalah rendahnya daya serap peserta didik (AR Ngalih,

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING DAN TRUE OR FALSE DALAM PEMBELAJARAN FIQH

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DALAM PENGAJARAN MEMBACA AL-QURAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan ketrampilan dalam mengatasi masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. atau peserta didik tidak sebagai individu yang dinamis, akan tetapi lebih

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 SIMO BOYOLALI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI SKRIPSI

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 295.

Oleh: RISA AMALIA A

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. anak untuk hidup sebagai anggota masyarakat yang sanggup berpikir sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah untuk dilaksanakan secara menyeluruh pada setiap sekolah

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh : MAMIK PURWITOSARI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam,

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. (Al-Islam, Ke-Muhammadiyahan, dan Bahasa Arab) yang merupakan. salah satu ciri pendidikan sekolah Muhammadiyah. Al Islam merupakan

METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 PROGAM KEAGAMAAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. eksis. Memilih metode pembelajaran yang sesuai adalah bentuk reformasi. Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendidik peserta didiknya untuk meyakini, memahami dan. mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau

ARTIKEL NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SIRAH NABAWIYAH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu upaya untuk menciptakan manusia yang cerdas, trampil

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan. Diperlukan penataan kembali sistem pendidikan secara menyeluruh

Transkripsi:

Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009 Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Oleh : YAHYA SETYAWAN NIM : G000060093 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, strategi mempunyai andil yang cukup besar dalam mencapai tujuan. Karena strategi menjadi sarana dan salah satu alat untuk mencapai tujuan, yaitu dengan materi pelajaran atau strategi pengajaran yang tersusun rapi dalam kurikulum pendidikan. Strategi pengajaran yang tidak tepat akan menjadi pengganggu kelancaran jalannya proses belajar. (Armai Arief, 2002: 109). Dalam pembelajaran akidah siswa dituntut setelah pembelajaran berperan aktif dalam aktifitas belajar, ketika siswa pasif, atau hanya menerima dari guru, ada kecenderungan cepat melupakan apa yang telah diberikan. Oleh sebab itu, diperlukan perangkat tertentu untuk dapat mengikat informasi vang telah diberikan. Belajar aktif adalah salah satu cara untuk dapat mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak. Lebih jauh menurut Hisyam Zaini (2002: xiii) salah satu faktor yang menyebabkan informasi mudah dilupakan adalah faktor kelemahan otak manusia itu sendiri. Belajar yang hanya mengandalkan indra pendengaran mempunyai beberapa kelemahan, padahal hasil belajar harus disimpan dalam waktu yang lama. Itulah sebabnya perlu adanya penerapan strategi aktif yang membuat pembelajaran menjadi lebih baik, Karena metode menjadi sarana dan salah 1

satu alat untuk mencapai tujuan, tentunya dengan cara yang memungkinkan materi pelajaran dapat dikolaborasikan dengan strategi pengajaran yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif, mendominasi pelaksanaan pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan (Hisyam Zaini, 2002: xiii). Belajar bukan persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan informasi ke dalam benak siswa. (Silberman, 2004:1). Dengan ini siswa memerlukan kerja mental dan keterlibatan kerja siswa sendiri. Artinya bahwa proses pembelajaran tidak hanya untuk mengubah perilaku peserta didik dari ranah kognitif atau keterampilan saja, namun untuk mengembangkan sikap dan perilaku demokratis, senang mendengarkan, memberikan informasi, menghargai perbedaan pendapat, saling belajar, gemar berorganisai, dan bekerjasama dalam satu kesatuan tim. Pertimbangan dalam menggunakan strategi active learning untuk pembelajaran akidah adalah di dalam kesehariannya pembelajaran akidah sangat membutuhkan reaksi hubungan timbal balik dan keterlibatan peserta didik untuk secara aktif mempraktekkan langsung dalam kehidupan seharihari. Belajar aktif membantu untuk mempelajari sesuatu dengan baik, mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu dan mendiskusikannya dengan yang lain, peserta didik memecahkan masalah

dengan sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba, dan mengerjakan tugas-tugas yang tergantung pada pengetahuan yang telah mereka miliki atau yang harus mereka capai (Armai Arief, 2002: 109). Pelajaran akidah yang diajarkan di Pondok Pesantren Darusy Syahadah meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, jadi tidak hanya ranah kognitif yang sekedar hafalan atau teori belaka, tapi diharapkan setelah pembelajaran siswa mampu mempraktekkannya dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu prinsip dalam "Quantum learning" adalah bahwa belajar itu haruslah mengasyikkan dan berlangsung dalam suasana gembira sehingga pintu masuk untuk informasi baru akan lebih lebar dan mudah diterima. (Khomaruddin, 200: vii) Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, mata pelajaran akidah akan menjadi lebih mudah dipelajari dan lebih mudah diterima para siswa serta membantu siswa mempraktekkannya sehari-hari sehingga pondok dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa strategi dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran akidah merupakan faktor penting dalam menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Di dalam penelitian ini hanya diteliti tiga strategi active learning, yaitu the power of two, card sort, dan true or false. Tiga strategi inilah yang sering digunakan di pondok pesantren Darusy Syahadah. Tiga strategi ini mencakup kerjasama tim, diskusi, dan strategi untuk evaluasi. Mengingat

pelajaran akidah membutuhkan pemikiran yang mendalam dan sistem murajaah yang praktis untuk mengingat materi yang telah diajarkan. Atas urgennya strategi active learning dalam pembelajaran akidah, maka penulis merasa tertarik dan tertantang untuk menulis skripsi dengan judul Penerapan Strategi Active learning dalam Pembelajaran Akidah di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah tahun ajaran 2008-2009. B. Penegasan Judul Untuk memperjelas permasalahan serta guna menghindari kesalahan pemahaman judul skripsi yang penulis susun, maka penulis akan menjelaskan pembatasan istilah yang penulis pergunakan dalam skripsi ini, adapun penjelasan tersebut sebagai berikut: 1. Penerapan Yang dimaksud penerapan dalam skripsi ini adalah menurut Kamus Bahasa Indonesia, (2001: 809) yaitu perihal mempraktekkan. 2. Strategi Active Learning Strategi adalah rencana atau langkah-langkah yang dilakukan secara sistematis dalam perang. Atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1986: 652) Active learning merupakan metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau

mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. (Hisyam Zaini, 2002: xvi) Jadi, Strategi active learning yang dimaksud adalah langkah-langkah atau rencana yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif dalam setiap pembelajaran dengan menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Maksud dari strategi active learning di sini adalah strategi the power of two, card sort dan true or false. 3. Pembelajaran Akidah Maksud pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar (Kus Irsyanto, 2004: 4). Dalam pembelajaran menunjukkan adanya interaksi antara guru dan siswa, di satu pihak guru melakukan kegiatan/perbuatan yang membawa anak ke arah tujuan, lebih dari itu anak atau siswa dapat melakukan serangkaian kegiatan yang disediakan guru yaitu kegiatan belajar yang terarah pada tujuan yang ingin dicapai. Akidah adalah nama mata pelajaran yang mempelajari kepercayaan dasar atau keyakinan pokok dengan materi utama rukun iman. 4. Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Pondok pesantren Darusy Syahadah adalah sebuah pesantren di daerah Simo Boyolali di bawah yayasanyasmin Surakarta yang bertekad memajukan pendidikan islam di Indonesia agar masyarakat

makmur, madani dan berkepribadian muslim. Dengan demikian, yang dimaksud judul di atas adalah pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran akidah di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali pada kelas dua KMI. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah adalah 1. Bagaimana pelaksanaan atau praktek strategi active learning dalam pembelajaran akidah di Pondok Pesantren Darusy Syahadah? 2. Apa sajakah faktor pendukung dan penghambatnya? D. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka skripsi ini bertujuan untuk: 1. Menguraikan penerapan strategi active learning dalam pembelajaran akidah di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah. 2. Mengidentifikasi kendala-kendala dalam penerapan strategi active learning dalam pembelajaran akidah.

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan kontribusi teoritis berupa penyajian informasi ilmiah untuk menyempurnakan pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran akidah dan untuk memperkaya khasanah teoritis di kalangan pelaku pendidikan. 2. Sebagai dasar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan dasar pijakan serta sebagai pembanding dalam penelitian-penelitian lebih lanjut yang sejenis. 3. Bagi guru dan pelaku pendidikan, penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam proses kegiatan belajar mengajar. F. Tinjauan Kepustakaan Adapun penelitian-penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang penulis angkat dalam skripsi ini, antara lain: Skripsi berjudul Pelaksanaan metode active larning dalam pembelajaran PAI kelas III SD Islam Al-Azhar 28 Solo Baru (Ita Isdiyanti, 2006), penelitian ini menemukan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan strategi ceramah tanpa mengimbanginya dengan strategi lain telah menjadi persoalan yang cukup mendasar, yakni tujuan pembelajaran kurang optimal, munculnya generasi-generasi yang pasif, tidak mempunyai kreatifitas dalam berpikir dan dalam hidupnya mereka akan bergantung pada orang lain. Belajar aktif merupakan langkah cepat menyenangkan, mendukung dan secara pribadi menarik hati dimana siswa

dapat mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu dan mendiskusikannya dengan cara lain. Adapun kendala yang dihadapi antara lain saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ada beberapa siswa yang membuat keributan sehingga siswa lain jadi terganggu serta tidak semua mata pelajaran dapat disampaikan dengan strategi permainan. Skripsi berjudul Metode pembelajaran akidah dan akhlak di SDIT Ar-Risalah Surakarta tahun ajaran 2006/2007" (Suparno, 2006), skripsi ini meneliti tentang strategi dan efektivitas dalam pembelajaran akidah dan akhlak. Skripsi berjudul Metode active learning dalam pembelajaran bahasa arab di madrasah aliyah keagamaan Darul Falah Sirahan Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati tahun pelajaran 2006/2007" (Ahmad Zanin Nu man, 2007), meneliti tentang metode-metode active learning dalam pembelajaran bahasa arab, pola-polanya dan efektivitasnya. Melihat dari beberapa penelitian tersebut di atas, nampaklah belum ada yang meneliti lebih detail tentang strategi active learning dalam pembelajaran akidah, terutama dalam lingkup pondok pesantren. Oleh karena itu, penulis memberanikan diri meneliti tentang strategi active learning dalam pembelajaran akidah Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah.

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan yang bersifat evaluatif, penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diambil. (Robert dan Steaven J yang dikutip Lexy Moleong, 1993: 3) 2. Metode Penentuan Subjek a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998: 3). Populasi pada penelitian ini meliputi kepala sekolah, bagian kurikulum, guru akidah dan keseluruhan santri pondok pesantren Darusy Syahadah kelas dua kulliyatul mu allimin. Adapun jumlah guru ada 1 orang dan jumlah siswa ada 65 orang jadi jumlah populasinya 68 orang. b. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sasaran penelitian yang dianggap representatif dari populasi (Winarno, 1987), menurut (Suharsimi Arikhunto, 1996: 109), apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sampel pada penelitian ini adalah guru, kepala sekolah, dan

siswa 65 orang jadi jumlah sampelnya 68 orang. Karena seluruh populasi dijadikan sampel maka disebut total sampling. 3. Metode Pengumpulan Data a. Observasi/pengamatan Adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena yang diteliti (Suharsimi, 1998: 128) Metode ini penulis gunakan untuk mengamati, mendengarkan dan mencatat langsung terhadap pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran, faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya. b. Wawancara (Interview) Adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee) (Suharsimi, 1998: 126) Maksud penggunaan metode ini adalah untuk mencari data yang berhubungan dengan kurikulum, metode dan teknik yang digunakan serta usaha lain dalam kegiatan pembelajaran yang dalam hal ini dilakukan dengan kepala sekolah dan guru bidang studi. c. Dokumentasi Mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, legger dan agenda. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang sejarah, struktur keadaan

karyawan dan guru, keadaan siswa, sarana pra sarana dan sebagainya. 4. Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif, sehingga merupakan penelitian non statistik yaitu hanya menganalisis data kualitatif yang sama sekali tidak berhubungan dengan angka-angka atau nilai-nilai yang dapat ditulis. Sehingga penyajian data digambarkan dengan kata-kata menurut katagorinya untuk mencapai kesimpulan dan lebih bersifat deskriptif. Pertama, setelah pengumpulan data selesai melakukan reduksi data yaitu menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan pengorganisasian sehingga data terpilahpilah. Kedua, data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk narasi. Ketiga, penarikan kesimpulan dari data yang telah disajikan pada tahap kedua dengan mengambil kesimpulan. H. Sistematika Skripsi Skripsi ini terdiri dari lima sub bab, secara garis besar sistematika penulisan skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut: BAB I. Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penulisan dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II. Landasan Teori, berisi strategi active learning, meliputi pandangan tentang strategi active learning, pengertian, komponen strategi pembelajaran, macam-macam strategi active learning, hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode. BAB III. Penerapan strategi active learning dalam pembelajaran akidah. Meliputi gambaran umum pondok pesantren Darusy Syahadah, sejarah berdirinya, visi dan misi, keadaan guru dan karyawan serta struktur organisasi dan sarana prasarana. Gambaran umum pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran akidah, Alasan penggunaan active learning, proses pembelajaran dengan active learning, faktor pendukung, faktor penghambat dalam pelaksanaan strategi active learning. BAB IV. Analisa Data, Analisis penerapan strategi active learning dalam pembelajaran akidah di ponpes islam Darusy Syahadah tahun 2008-2009, faktor pendukung dan penghambatnya. BAB. V. Penutup, meliputi kesimpulan, saran dan penutup. Bagian akhir meliputi daftar pustaka, lampiran-lampiran dan biografi penulis.