BAB I PENDAHULUAN. konstribusinya dalam pembangunan serta melindungi hak dan kepentingannya. sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang berada di instansi dirasa nyaman, tenang, dan bebas dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu sumber daya manusia di pandang sebagai aset yang harus

BAB l PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu aspek penyebab putusnya hubungan kerja adalah pengunduran

NIKODEMUS MARINGAN / D

FAKULTAS ILMU ADMINSTRASI PROGRAM STUDI ILMU ADMINSTRASI BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia seseorang dikatakan sejahtera apabila dapat memenuhi

PENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG TANJUNG MORAWA

BAB I PENDAHULUAN. yang dibuat sendiri maupun berkerja pada orang lain atau perusahaan. Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetesnsi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 381

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) JENIS-JENIS PHK

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PEMBERHENTIAN PEGAWAI

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA DIVISI ENGINEERING PT.BRIDGESTONE KARAWANG

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. dengan memperkerjakan tenaga kerja seminimal mungkin untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan karyawan yang sehat jasmani dan rohani

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang bekerja. Namun dalam hal ini nampaknya pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. telah tersedia, baik sumber yang bersifat manusia maupun non manusia, serta

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja. Dalam melakukan pekerjaan harus dibedakan yaitu

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada Manajemen K3

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA MANAJEMEN K3

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang diusahakan sendiri yaitu bekerja atas usaha modal dan tanggung jawab

MAKALAH MANAJEMEN TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (PEMBERHENTIAN TENAGA KERJA ) BAB I PENDAHULUAN

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #5 Ganjil 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Pada era global yang semakin kompetitif sekarang ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan negara Indonesia dirumuskan dalam Undang-undang. Dasar Tahun Untuk menggapai cita-cita bangsa Indonesia dilakukan

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MK3 PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. 1 Perlindungan terhadap tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak

Pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terusmenerus. terpadu, terarah, dan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan suatu

PEMBINAAN DISIPLIN PEGAWAI PADA PT. (PERSERO) ANGKASA PURA 1 JUANDA SURABAYA. Sri Wibawani Administrasi Negara FISIP UPNV Jatim.

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. menyambung hidupnya.untuk bisa mendapatkan biaya tersebut setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan. dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. hlm Rudi Prihantoro, Konsep Pengendalian Mutu, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012,

PENGARUH KOMUNIKASI, KONDISI FISIK TEMPAT KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN WONOGIRI PADA TAHUN 2009

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PG. KEBON AGUNG MALANG

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki tujuan bersama yang telah disepakati yang tercantum dalam visi dan

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

Kajian Tentang Kinerja Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TKD2) Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena buruh merupakan permasalahan yang menarik dari dahulu.

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik. kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Perilaku Pemimpin dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Secara Simultan (Uji F)

LAMPIRAN A KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengelompokkan manusia yang seperti ini biasanya disebut dengan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Menurut G.R. Terry

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEKERJA, PEKERJA KONTRAK, DAN HAK CUTI. 2.1 Tinjauan Umum Tentang Pekerja dan Pekerja Kontrak

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Manusia sebagai makhluk sosial (zoon politicon)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dan Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu bagian

Pengaruh Kompensasi Finansial dan Non Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Hotel Selecta Batu SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang giat-giatnya. membangun untuk meningkatkan pembangunan disegala sektor dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. serta perekonomian dunia yang semakin meningkat menunjukkan bahwa

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

BAB I PENDAHULUAN. tersebut kadang-kadang disebut majikan atau pemberi kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dalam usaha organisasi mencapai keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang diberikan kewenangan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Rudi Suardi, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja, (jakarta: penerbit PPM, 2007), hlm 4-5

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PANASONIC LIGHTING INDONESIA SKRIPSI. Oleh : Abdul Gofur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, hlm. 6.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN PERUSAHAAN. Oleh: Sri Zulhartati (Pendidikan IPS, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan orang lain dalam hubungan saling bantu membantu dalam

PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH DALAM MENIGKATKAN KINERJA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI RAWAS ANGGA *) DEWI FITRIYANI **)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi yang demikian

DAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. peran karyawan yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP JAMINAN SOSIAL PEKERJA. 2.1 Pengertian Tenaga Kerja, Pekerja, dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dituntut untuk selalu tetap dapat eksis menghadapi kemajuan. lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil.

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membentuk manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan individu dan faktor

BAB I PENDAHULUAN. dalam konteks lokal, regional bahkan dalam konteks global. bersaing dengan dunia Internasional sangatlah minim. Hal ini seharusnya

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 17/I3/KP/2011 Tentang PENGELOLAAN PEGAWAI BERSTATUS BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia selalu mempunyai kebutuhan, baik itu kebutuhan spiritual dan material. Agar orang dapat hidup dan memenuhi semua kebutuhannya, maka setiap manusia dituntut untuk bekerja, baik pekerjaan yang diusahakannya sendiri seperti berdagang atau mendirikan perusahaan dengan usaha dan modal sendiri atau bekerja pada orang lain yang memberikan perintah atau mengaturnya, karena itu ia harus tunduk dan patuh pada orang lain yang memberikan pekerjaan tersebut. Tenaga kerja memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dalam mencapai tujuan pembangunan.sejalan dengan itu pembangunan ketenaga kerjaan diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan konstribusinya dalam pembangunan serta melindungi hak dan kepentingannya sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. 1 Pentingnya karyawan dalam suatu perusahaan dan susahnya mencari kerja di Surabaya sampai sekarang masih menjadi situasi yang sangat memperihatinkan, apalagi banyaknya karyawan yang terkena pemecatan. Karena Pemutusan Hubungan Kerja merupakan suatu hal yang pada beberapa tahun yang lalu merupakan suatu kegiatan yang sangat ditakuti oleh karyawan yang masih 1 Siswanto sastrohadiwiryo, 2005, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia,Pendekatan Administratif dan Operasiona,Jakarta,PT. Bumi Aksara, hal. 1.

2 aktif bekerja. Hal ini dikarenakan kondisi kehidupan politik yang goyah, kemudian disusul dengan carut marutnya kondisi perekonomian yang berdampak pada banyak industri yang harus gulung tikar, dan tentu saja berdampak pada pemutusan hubungan kerja yang dilakukan dengan sangat tidak terencana.kondisi inilah yang menyebabkan orang yang bekerja pada waktu itu selalu dibayangi kekhawatiran dan kecemasan, kapan giliran dirinya diberhentikan dari pekerjaan yang menjadi penopang hidup keluarganya. 2 Masalah pemberhentian merupakan yang paling sensitif di dalam dunia ketenaga kerjaan dan perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak, termasuk oleh manajer sumber daya manusia, karena memerlukan modal atau dana pada waktu penarikan maupun pada waktu karyawan tersebut berhenti. Pada waktu penarikan karyawan, pimpinan perusahaan banyak mengeluarkan dana untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan karyawan, sehingga karyawan tersebut betul-betul merasa ditempatnya sendiri dan mengerahkan tenaganya untuk kepentingan tujuan dan sasaran perusahaan dan karyawan itu sendiri. Demikian juga pada waktu karyawan tersebut berhenti atau adanya pemutusan hubungan kerja dengan perusahaan, perusahaan mengeluarkan dana untuk pensiun atau pesangon atau tunjangan lain yang berkaitan dengan pemberhentian, sekaligus memprogramkan kembali penarikan karyawan baru hal. 57. 2 Hasibuan, Melayu, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

3 yang sama halnya seperti dahulu harus mengeluarkan dana untuk kompensasi dan pengembangan karyawan. 3 Di samping masalah dana yang mendapat perhatian, juga yang tak kurang pentingnya adalah sebab musabab karyawan itu berhenti atau diberhentikan. Berbagai alasan atau sebab karyawan itu berhenti, ada yang didasarkan pemberhentian sendiri, tapi ada juga atas alasan karena peraturan yang sudah tidak memungkinkan lagi karyawan tersebut meneruskan pekerjaannya. Akibatnya dari pemberhentian berpengaruh besar terhadap pengusaha maupun karyawan. Untuk karyawan dengan diberhentikannya dari perusahaan atau berhenti dari pekerjaan, berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan dan keluarganya. Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat memperhitungkan berapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang berhenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampai pada tingkat dapat dianggap cukup. Salah satu fungsi dari manajemen sumber daya manusia terdapat pemutusan hubungan kerja, yaitu mengembalikan karyawan tersebut ke masyarakat.oleh karena itu perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu yang muncul akibat dilakukanya tindakan pemecatan. Pemutusan kerja tersebut dapat terjadi kalau salah satu dari pihak atau dari kedua belah pihak merasa rugi apabila hubungan kerja tersebut di 3 Ruchiat, 2003, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YPPM, Majalengka,hal. 89.

4 lanjutkan. Dalam refrensi lain menjelaskan bahwa tenaga kerja dapat diberhentikan karena atas permintaan sendiri, tidak mampu lagi karena usia, penyedeharnaan organisasi, cacat jasmani maupun rohani, dan meninggal dunia. 4 Dalam pemberhentian kerja ini terdapat beberapa macam yaitu yang pertama karena pengunduran diri, karena pemberhentian sementara, karena pemecatan, dan karena pensiun. Tapi tidak semua dibahas, disini peneliti memfokuskan di dalam proses pemecatanya. Pemecatan merupakan pemberhentian kerja yang disebabkan karena kesalahan karyawan yang mengakibatkan pemberhentian kerja. Oleh karena itu tindakan ini perlu dilakukan secara hati-hati.yang paling penting, pemecatan itu dilakukan secara adil, arti adil disini adalah alasan yang cukup untuk memecat.pemberhentian dengan memecat itu sebaiknya dilakukan setelah semua langkah bijak diambil untuk menyelamatkan karyawan yang bersangkutan ternyata menemui jalan buntu. Pemecatan dapat terjadi atas dasar prestasi yang tidak memuaskan, prilaku yang tidak baik, kurang memenuhi syarat untuk melaksanakan pekerjaan, atau berubahnya persyaratan pekerjaan. Prestasi yang tidak memuaskan dapat diartikan sebagai kegagalan terus-menerus untuk melaksanakan kewajiban yang ditugaskan atau untuk memenuhi standar pekerjaan yang telah ditetapkan. Alasan yang lebih spesifik antara lain terlalu banyak mangkir, sering terlambat, terusmenerus tidak memenuhi persyaratan yang normal, atau adanya sikap negatif 4 Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.hal. 71.

5 terhadap perusahaan dan yang dapat merusak citra perusahaan, kepada atasan, atau rekan kerja. Kelakuan tidak baik dapat diartikan sebagai perilaku yang melanggar peraturan perusahaan secara sengaja dan atas kehendak sendiri yang antara lain dapat mencakup perbuatan mencuri, berlaku kasar atau membuat gaduh, tidak patuh, dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. 5 Kurang memenuhi syarat untuk melaksanakan pekerjaan diartikan sebagai ketidak mampuan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan merskipun karyawan yang bersangkutan sebenarnya sangat tekun.berubahnya peratutan persyaratan pekerjaan dapat diartikan sebagai ketidak mampuan karyawan melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan, karena hakikat pekerjaan mengalami perubahan. Perusahaan ISS Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan (Outsourcing) dan beroperasi di 10 kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Batam, Pekanbaru, Balikpapan dan Makasar, serta beroperasi dilebih dari 140 kota lainnya di Indonesia. ISS Indonesia adalah perusahaan Integrated Facility Service yang terbaik dan terbesar di Indonesia dengan cakupan layanan atas Facility Services ( cleaning service, office support service, gardening & landscaping, Integrated Pest Management, building maintenance service, indoor air quality service, wash room service, portable toilet service), Acces Control ( security service), Catering Service, Parking Management Service. Dengan 5 Sondang P. Siagian, 2005,Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.hal.179.

6 disupport oleh lebih dari 300 manager, 900 supervisor, 2500 teamleader dan 54.000 operator. Dalam perusahaan ini tentunya memberikan pelayanan sumber daya manusia yang berkualitas untuk ditempatkan disegala macam perusahaan yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan.sehingga perusahaan jasa ini memiliki kewajiban untuk menjaring sumber daya yang layak, karena hal tersebut merupakan tanggug jawab besar perusahaan, dan sebagai resikonya adalah perusahaan jasa harus menerima jika calon pekerja itu dikembalikan lagi yang tentunya dengan berbagai macam alasan yang diutarakan. Dari permasalahan yang ada di atas, peneliti ingin mengetahui lebih jauh lagi mengenai cara pemecatan yang dilakukan perusahaan ISS surabaya, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa, yang semuanya terangkum dalam rumusan masalah. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan aturan-aturan pemecatan karyawan di perusahaan ISS Surabaya? 2. Apa saja pelanggaran-pelanggaran yang mengakibatkan terjadinya pemecatan karyawan di perusahaan ISS Surabaya? 3. Kompensasi apa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang terkena pemecatan?

7 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan aturan-aturan pemecatan karyawan di perusahaan ISS Surabaya. 2. Untuk mengetahui apa saja pelanggaran-pelanggaran yang mengakibatkan terjadinya pemecatan karyawan di perusahaan ISS Surabaya. 3. Untuk mengetahui kompensasi apa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang terkena pemecatan. D. Manfaat Penelitian 1) Secara teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkenaan dibidang Sumber Daya Manusia dalam sebuah perusahaan yang menurut peneliti masih sangat minim dalam dunia literatur. 2) Secara Praktis Peneliti dapat menambah cakrawala keilmuan tentang penelitian dalam bidang Sumber Daya Manusia secara lebih mendalam. E. Definisi Konsep Konsep atau pengertian, merupakan salah satu unsur pokok dari penelitian. Konsep sebenarnya adalah definisi secara singkat dari kelompok fakta atau gejala dari pokok perhatian. 6 Untuk mencegah adanya kesalahan persepsi di hal. 21. 6 Koentjoroningrat, 1994,Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

8 dalam memahami judul penelitian, maka perlu dijelaskan konsepsi teoritis tentang judul yang diangkat dalam penelitian ini. 1. Pemecatan Pemecatan (termination) adalah istilah luas yang meliputi pemisahan permanen seseorang dari organisasi karena berbagai alasan. 7 Pemutusan hubungan kerja yang diakibatkan karena kesalahan dari karyawan yang dapat merugikan perusahaan.yaitu kesalahan yang melanggar peraturan perusahaan atau melanggar kesepakatan kontrak kerja dan kesalahan yang membuat nama baik perusahaan itu tercemar.pemecatan juga merupakan nasib buruk yang di alami oleh penjabat atau karyawan sebagai akibat atau ulahnya sendiri. 8 Menurut Lalu Husni, dalam bukunya menyebutkan bahwa ada beberapa jenis pemecatan, yaitu: 1) Pemecatan oleh pengusaha 2) Pemecatan oleh karyawan 3) Pemecatan demi hukum 4) Pemecatan oleh pengadilan. 9 Dari ke empat macam- macam pemecatan tersebut peneliti lebih fokus kepada pemecatan oleh pengusaha karena pemecatan ini merupakan kehendak dari pengusaha yang di sebabkan karena kesalahan dari karyawan atau 7 Henry Simamora, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Ke-2, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, hal. 775. 8 Abdullah Bin Abdul Mahri.2001.Suap Dalam Pandangan Islam.Gema Insani. Jakarta. hal.68. 9 Lalu Husni, 2010, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 198.

9 pengusaha tidak membutuhkan karyawan tersebut karena ada perubahan system yang ada dalam perusahaan. 2. Karyawan Menurut Undang-Undang Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan menghasilkan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencahariannya. Senada dengan hal tersebut Undang-Undang No. 14 Tahun 1969 tentang Pokok Tenaga Kerja, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 10 3. Outsourcing Outsourcing adalah suatu proses dimana sumber-sumber daya dibeli melalui orang lain melalui kontrak jangka panjang sebagai ganti yang dulunya dibuat sendiri oleh perusahaan. 11 Pengertian di atas lebih menekankan pada istilah proses Alih Daya dari suatu proses bisnis melalui sebuah perjanjian atau kontrak, sementara menurut Libertus Jehani: Outsourcing adalah penyerahan pekerjaan tertentu suatu perusahaan kepada pihak ke tiga yang dilakukan dengan tujuan untuk membagi resiko 10 Sendjon H. Manulang, 2002, Pokok-pokok Hukum ketenagakerjaan Indonesia,Rineka Cipta, Jakarta.hal. 3. 11 Amin Widjaja, 2008, OutsourcingKonsep dan Kasu, Harvindo, hal. 11.

10 dan mengurangi beban perusahaan tersebut. Penyerahan pekerjaan tersebut dilakukan atas dasar perjanjian kerjasama operasional antara perusahaan pemberi kerja (principal) dengan perusahaan penerima pekerjaan (perusahaan Outsourcing). 12 Dalam perusahaan ini tentunya memberikan pelayanan sumber daya manusia yang berkualitas untuk ditempatkan disegala macam perusahaan yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan. Sehingga perusahaan jasa ini memiliki kewajiban untuk menjaring sumber daya yang layak, karena hal tersebut merupakan tanggug jawab besar perusahaan, dan sebagai resikonya adalah perusahaan jasa harus menerima jika calon pekerja itu dikembalikan lagi yang tentunya dengan berbagai macam alasan yang diutarakan. F. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan Skripsi ini, maka penulis akan menyajikan pembahasan kedalam beberapa bab yang sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut: 1. Bagian Awal Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan skripsi ini, maka peneliti menyajikan pembahasan ke dalam beberapa bab yang sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut: Bagian awal terdiri dari: Halaman Judul Penelitian (sampul luar dan dalam), Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Tim 12 Libertus Jehani, 2008, Hak-Hak Karyawan Kontrak, Outsourcing, Vorum Sahabat, hal. 1.

11 Penguji, Motto, Persembahan, Pernyataan Pertanggungjawaban Otentisitas Skripsi, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar. 2. Bagian Inti Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini membahas tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Konsep, dan terakhir yang termasuk dalam pendahuluan adalah Sistematika Pembahasan. Bab II Tinjauan Pustaka. Dalam bab ini membahas tentang kajian teoretik yang dijelaskan dari beberapa referensi untuk menelaah objek kajian yang dikaji, pembahasannya meliputi: Penelitian Terdahulu yang Relevan, Kerangka Teori (Pengertian Pemecatan, Karyawan, PT. ISS Surabaya) Bab III Metode Penelitian. Bab ini membahas secara detail mengenai metode yang digunakan dalam upaya penelitian ini yang terdiri dari:pendekatan dan Jenis Penelitian, Lokasi Penelitian, Jenis dan Sumber Data, Tahap-Tahap Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Validitas Data dan Teknik Analisis Data. Bab IV Hasil Penelitian. Yang membahas tentang Deskripsi Umum Objek Penelitian, Penyajian Data (Deskripsi hasil penelitian membahas tentang Deskripsi Pelaksanaan Aturan-Aturan Pemecatan Karyawan di perusahaan ISS Surabaya, Deskripsi Pelanggaran-Pelanggaran yang Mengakibatkan Terjadinya Pemecatan Karyawan di Perusahaan ISS Surabaya, Deskripsi Kompensasi apa

12 yang diberikan oleh Perusahaan kepada Karyawan yang Terkena Pemecatan), dan Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data). Bab V Penutup. Merupakan bab terakhir dari skripsi yang meliputikesimpulan, Saran dan Rekomendasi, dan Keterbatasan Peneliti. 3. Bagian Akhir Dalam bagian akhir ini berisi tentang Daftar Pustaka, Lampiran- Lampiran, dan Biodata Peneliti.