BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen, badan usaha dituntut untuk tumbuh. Growth dapat diwujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen keuangan harus mengambil keputusan pendanaan, keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. sebab sifat dari hutang yang tidak permanen, lebih murah untuk diadakan, dan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. siklus hidup. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gup dan Agrrawal

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. keuntungan yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menggunakan dana yang bersumber dari pihak internal dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam waktu singkat bagi setiap investor. Namun sebelum UKDW. investor akan meramalkan untung ruginya atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kas kepada para pemegang sahamnya (Grinblatt dan Titman, ). Kebijakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis sudah semakin maju. Ini

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi membuka peluang interaksi dan komunikasi tanpa batas antar

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap negara menginginkan perekonomian negaranya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengenai aliran kas bebas atau free cash flow. free cash flow didistribusikan untuk menjalankan proyek-proyek yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. agar tercapainya tiga tujuan utama yaitu kesinambungan hidup (going concern),

BAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth para

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi ini mengakibatkan persaingan dunia usaha terjadi sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak perusahaan kecil maupun perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagainya. Para investor tentu mengharapkan return atas investasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lebih dari 40% di BEI adalah industri manufaktur.

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth pemegang saham. Investor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah pertambangan. Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. terbaik dan yang paling unggul. Perusahaan publik selalu dituntut untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya persaingan dunia bisnis. Dampaknya, suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat besar bagi. dalam pasar modal untuk menyediakan fasilitas atau wahana yang

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

BAB V PENUTUP. merupakan penyajian singkat mengenai hasil penelitian dan pembahasan, saran

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan di dunia usaha saat ini semakin berkembang pesat. Pesatnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian global sekarang ini, perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. atau pemilik perusahaan (wealth of the shareholders). Tujuan normatif ini

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berasal dari sumber intern ataupun sumber ekstern, sebelum

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang akan dihadapi oleh Indonesia dengan adanya AFTA. AFTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama dari perusahaan selain meningkatkan nilai perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pihak-pihak yang mendukung perusahaan diantaranya adalah principal dan

Judul : Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Terhadap Return Saham dengan Current Ratio

BAB I PENDAHULUAN. suatu bentuk pasar dalam pasar keuangan. Pasar modal sebagai media yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. menaikkan harga saham tersebut: pertama, memerlukan operasi yang efisien untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan biaya seminimal mungkin, maka dari itu perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika

BAB I PENDAHULUAN. sangat krusial demi berlangsungnya kestabilan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. arus dana di masa yang akan datang dan tingkat pendapatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006) perusahaan didirikan dengan. tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan terbentuk ketika beberapa individu dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk menciptakan nilai. Beberapa individu memanfaatkan peluang dengan mendirikan sebuah perusahaan yang menghasilkan produk berupa barang ataupun jasa. Sebuah perusahaan yang sudah berdiri perlu untuk di kelola dengan baik agar perusahaan tersebut bisa bertahan dalam persaingan bisnis. Perusahaan memiliki life cycle seperti halnya dengan produk (Schori dan Garee, 1998). Empat tahap corporate life cycle yaitu introduction, growth, maturity, dan decline. Siklus hidup perusahaan bisa berusia sangat panjang, namun juga bisa sangat pendek. Setiap perusahaan melewati tahapan ini secara berbeda, sesuai dengan karakteristik perusahaan dan tidak semua perusahaan dapat mengalami semua tahapan. Life cycle perusahaan sangat bergantung pada lingkungan perusahaan, karena itu perusahaan harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya jika ingin terus bertahan dalam persaingan bisnis. Berbagai masalah seringkali muncul pada setiap life cycle perusahaan, antara lain kesulitan likuiditas, kurangnya dana untuk kebutuhan investasi, dan kesulitan membayar kewajiban kepada kreditur dan pemegang saham, dan lain-lain. Banyak cara yang telah dilakukan oleh para manajer untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Salah satu strategi yang digunakan oleh manajer perusahaan adalah manajemen arus kas (cash flow) yang baik guna mengurangi berbagai masalah yang muncul di perusahaan. 1

2 Cash flow menjadi isu penting dalam life cycle perusahaan karena cash flow dapat mencerminkan kondisi sebuah perusahaan. Jika manajer dapat mengelola cash flow dengan baik, maka masalah-masalah yang muncul di perusahaan dapat berkurang, bahkan dihindari. Dalam mengimplementasikan manajemen cash flow, para manajer mengalokasikan cash flow tersebut pada tiga keputusan keuangan perusahaan. Tiga keputusan tersebut antar lain keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen yang merupakan keputusan penting bagi perusahaan karena dapat menentukan arah perusahaan di masa yang akan datang. Keputusan investasi merupakan keputusan yang menuntut manajer untuk mengalokasikan dana yang dimiliki perusahaan ke dalam bentukbentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan di masa depan. Keuntungan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti, karena investasi dimasa yang akan datang memiliki unsur resiko dan ketidakpastian. Resiko dan ketidakpastian akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan keputusan investasi yang telah diambil, perusahaan harus mengambil keputusan pendanaan. Keputusan pendanaan yang sering disebut juga sebagai kebijakan capital structure, merupakan keputusan yang menuntut para manajer perusahaan untuk memperoleh sumber dana yang paling murah dengan cara mencari kombinasi sumber-sumber dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan dana investasi. Perusahaan yang memiliki sumber dana internal yang kecil cenderung lebih menggunakan banyak hutang, sedangkan perusahaan yang memiliki sumber dana internal yang besar cenderung menggunakan hutang lebih sedikit. Penggunaan hutang perusahaan memberikan manfaat pengurangan pembayaran pajak perusahaan, dan diharapkan dapat meningkatkan laba perusahaan.

3 Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang dibuat oleh manajer untuk menentukan berapa besar persentase laba yang diperoleh perusahaan untuk dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen atau laba ditahan menjadi sumber dana untuk aktivitas investasi. Perusahaan yang memilih untuk membagikan laba sebagai dividen akan mengurangi laba ditahan dan selanjutnya berdampak pada sumber dana internal yang semakin sedikit, begitu pula sebaliknya. Laba ditahan merupakan sumber dana internal dengan biaya modal paling murah. Oleh karena itu, perusahaan akan menggunakan laba ditahan untuk memenuhi kebutuhan dana investasi. Pengalokasian cash flow pada setiap keputusan dan life cycle tertentu yang dilakukan oleh manajer perusahaan tentu berbeda-beda. Berdasarkan pecking order theory, cash flow perusahaan dialokasikan secara penuh pada keputusan investasi di tahap introduction karena cash flow adalah satu-satunya dana yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjalankan akvitias investasi sehingga perusahaan tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Pada tahap ini, perusahaan belum memiliki cash flow yang besar, sehingga belum ada kreditur yang mau meminjamkan dana ke perusahaan. Berdasarkan pecking order theory, pada tahap growth dimana perusahaan membutuhkan sumber dana yang sangat besar, cash flow dialokasikan untuk mendanai investasi karena cash flow merupakan sumber dana dengan biaya modal yang paling murah. Ketika dana internal perusahaan masih belum mencukupi, perusahaan dapat menggunakan dana eksternal untuk memenuhi kebutuhan investasi. Dalam hal ini, cash flow perusahaan digunakan untuk memberikan sinyal kepada kreditur mengenai peluang pertumbuhan yang dimiliki perusahaan agar mau meminjamkan dana ke perusahaan. Pada tahap ini, perusahaan cenderung tidak

4 membagikan dividen karena peluang pertumbuhan yang besar mendorong perusahaan untuk mengalokasikan semua sumber dana baik internal maupun eksternal pada keputusan investasi. Kemudian pada tahap maturity, dimana perusahaan menghasilkan cash flow yang stabil dan peluang investasi perusahaan sudah berkurang, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dana investasi dengan memanfaatkan dana dari kreditur. Pada tahap ini perusahaan sudah mendapat kepercayaan dari kreditur, sehingga kreditur masih mau mendanai perusahaan. Cash flow yang tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan dana investasi dapat dialokasikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen, dengan harapan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan dapat menarik investor baru untuk berinvestasi di perusahaan. Sedangkan pada tahap decline, dimana perusahaan sudah tidak memiliki peluang investasi dan berada di tahap penurunan, perusahaan cenderung membagikan cash flow yang ada kepada para pemegang saham karena cash flow tersebut sudah tidak dapat digunakan untuk mendanai aktivitas investasi dan perusahaan cenderung kehilangan kepercayaan dari pihak kreditur karena perusahaan tidak memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang. Penelitian komprehensif mengenai pengaruh cash flow pada keputusan keuangan di life cycle perusahaan tertentu belum banyak dilakukan sebelumnya. Namun ada beberapa penelitian yang melakukan penelitian serupa secara parsial. Drobetz, dkk. (2015) melakukan penelitian mengenai dinamika siklus hidup perusahaan dan kepemilikan kas dengan menggunakan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat sebagai sampel. Temuan mereka adalah perusahaan-perusahaan pada tahap awal dan pada tahap setelah kedewasaan cenderung memiliki cash flow dalam jumlah besar, tetapi rasio penggunaan cash flow tersebut menurun ketika

5 perusahaan bergerak menuju kedewasaan atau maturity. Perusahaan cenderung menggunakan kas pada tahap introduction dan growth, sedangkan pada tahap maturity dan decline perusahaan cenderung memiliki kas yang besar. Namun, perusahaan cenderung menggunakan cash flow mereka kembali ketika dapat menemukan peluang dan kembali ke tahap sebelumnya, yaitu tahap introduction dan growth. Jayati (2014) melakukan penelitian di Indonesia mengenai pengaruh cash flow terhadap kebijakan dividen dengan life cycle perusahaan sebagai variabel moderating. Jayati (2014) menemukan bahwa variabel moderating life cycle berpengaruh positif terhadap hubungan antara cash flow dan kebijakan dividen. Temuan Jayati (2014) sesuai dengan pernyataan bahwa life cycle dapat digunakan untuk menjelaskan variasi pembayaran dividen pada perusahaan-perusahaan (Dennis dan Osobov, 2007) dalam Jayati (2014). Carpenter dan Guariglia (2003) melakukan penelitian mengenai hubungan antara cash flow dan peluang investasi dengan membagi dua ukuran perusahaan, yaitu perusahaan dengan ukuran besar dan kecil. Mereka menemukan bahwa cash flow berpengaruh positif terhadap investasi, namun cash flow tidak dapat menjelaskan pengaruhnya pada perusahaan-perusahaan besar. Hasil temuan mereka menunjukkan bahwa cash flow adalah faktor penting dalam persamaan investasi karena berperan untuk mengurangi friksi kredit. Penelitian dengan temuan serupa juga dilakukan oleh Kashani dan Fakhari (2015) dan Fodio, dkk. (2013) yang menyatakan bahwa cash flow menjadi faktor penting untuk manajer dalam mengambil keputusan investasi. Berdasarkan pecking order theory, cash flow memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan. Penelitian Bond dan Meghir (1994), Carpenter (1994), Cleary (1999), Frank dan Goyal (2002), Gugler, dkk.

6 (2005), Lin dan Smith (2005) dalam Meng, dkk. (2013) yang menyimpulkan bahwa bahwa cash flow berpengaruh negatif terhadap hutang. Secara internal, perusahaan akan menghasilkan Cash flow dan dapat digunakan sebagai alternatif sumber dana. Secara teoritis, semakin besar cash flow maka perusahaan akan menggunakan dana internal, dan akan menyebabkan turunnya pengunaan hutang. Meng, dkk. (2013) melakukan penelitian mengenai pengujian hubungan simultan keputusan keuangan dengan menggunakan panel data di Inggris. Salah satu temuan Meng, dkk. (2013) adalah cash flow berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Mereka menyimpulkan bahwa cash flow memberikan informasi kepada para investor bahwa perusahaan sedang dalam keadaan baik dan akan membagikan dividen kepada para pemegang saham. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh cash flow terhadap keputusan keuangan pada corporate life cycle tertentu pada industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah diuraikan, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Apakah cash flow berpengaruh terhadap keputusan investasi pada tahap introduction, growth, maturity, dan decline? 2. Apakah cash flow berpengaruh terhadap keputusan pendanaan pada tahap introduction, growth, maturity, dan decline? 3. Apakah cash flow berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada tahap introduction, growth, maturity, dan decline?

7 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang sudah diuraikan, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah cash flow berpengaruh terhadap keputusan investasi pada tahap introduction, growth, maturity, dan decline. 2. Untuk mengetahui apakah cash flow berpengaruh terhadap keputusan pendanaan pada tahap introduction, growth, maturity, dan decline. 3. Untuk mengetahui apakah cash flow berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada tahap introduction, growth, maturity, dan decline. 1.4. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang sudah diuraikan, maka penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Akademisi Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan memberikan kontribusi mengenai pengaruh cash flow terhadap keputusan keuangan di setiap tahap life cycle perusahaan tertentu di Indonesia dan menjadi sumber refrensi dan tambahan bukti empiris bagi penelitian lain yang sejenis. b. Bagi Praktisi Bagi praktisi, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam mengalokasikan cash flow pada keputusan keuangan di setiap tahap life cycle perusahaan, sesuai dengan karakteristik industri maupun perusahaan.

8 1.5. Sistematika Penulisan Penelitian ini dibagi dalam lima bab yang masing-masing terdiri dari sub-bab. Untuk memudahkan pembahasan, maka diberikan gambaran ringkasan penelitian sebagai berikut: BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan dan menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan yang berisi tentang alur penulisan penelitian. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan mengenai penelitian-penelitian terdahulu, dasar-dasar teori yang digunakan sebagai landasan pembuatan hipotesis penelitian, dan model penelitian. BAB 3. METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, pengukuran variabel, jenis dan sumber data, alat dan metode pengumpulan data, populasi, sampel, serta teknik analisis data dari penelitian. BAB 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan deskripsi obyek penelitian, deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian sesuai dengan metode yang digunakan untuk penarikan simpulan dan penyajian saran dalam penelitian. BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang simpulan dari hasil pengujian hipotesis dan pengajuan saran bagi sebagai masukan untuk pengambilan keputusan bagi penelitian mendatang.