BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
2015 KAJIAN TENTANG PEND IRIAN BANGUNAN D I SEMPAD AN SUNGAI D ALAM MENINGKATKAN KESAD ARAN HUKUM MASYARAKAT AGAR MENJAD I WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BUPATI BANTUL INSTRUKSI BUPATI BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG PENATAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KAWASAN OBYEK WISATA PARANGTRITIS

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai. Bengkulu dapat disimpulkan bahwa :

BAB IV PENUTUP. A. Adanya Kebijakan yang Dilaksanakan. a. Isi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Belitung dalam. Mengatasi Pertambangan Illegal

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PENGATURAN, PENERTIBAN DAN PENGAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA

Awal dibentuknya adalah untuk mengembalikan wibawa pemerintah daerah yang carut marut karena kondisi Pemerintahan Republik Indonesia yang masih belia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui observasi langsung, wawancara kepada

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

THE STUDY OF BUILDING ESTABLISHMENT IN BORDER RIVER IN RAISING LAW OF AWARENESS TO BE GOOD CITIZENS

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Krisis Perizinan sebagai Pemicu Bencana Banjir

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 12 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 16 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN PASIR, KERIKIL, DAN BATU DI LINGKUNGAN SUNGAI DAN PESISIR

BAB III IMPLEMENTASI TENTANG LARANGAN MENGALIHFUNGSIKAN TROTOAR DAN SUNGAI YANG AKTIF UNTUK TEMPAT BERDAGANG PADA PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO Nomor 7 Tahun 2008

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB IV. A. Upaya yang Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat dalam Mencegah dan. Menanggulangi Pencemaran Air Akibat Limbah Industri Rumahan sesuai

PENEGAKAN PERATURAN DAERAH, PEMBINAAN TRANTIBUM DAN LINMAS TRANTIBUM DAN LINMAS. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamongan

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN AIR PERMUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENERTIBAN PEMELIHARAAN HEWAN TERNAK

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG

WALIKOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 12 TAHUN

PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

UCAPAN TERIMA KASIH...

IMPLIKASI METODE KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR BAMBU KUNING BANDAR LAMPUNG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terdahulu, dapat diambil kesimpulan-kesimpulan selama penelitian dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka

-1- BUPATI MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tersebut, aktivitas atau perbuatan itu dibedakan menjadi dua

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENTERAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI,

Sehat merupakan aspek penting bagi setiap manusia dan modal untuk keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Negara berkembang saat ini sedang giat-giatnya melaksanakan

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

P E R A T U R A N D A E R A H

2017, No Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Rep

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 109 TAHUN 2009 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. waga Belanda. Tepatnya pada tahun 1976, sebuah kolam sederhana dibangun diatas

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA PALANGKA RAYA

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /27/ /2011 TENTANG KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER KOTA SURABAYA

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mencermati dan mengkaji tentang peranan Badan Satuan Polisi Pamong

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DI KABUPATEN LAMONGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 65 TAHUN 2011

4. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on The Elimination of all Forms of

BAB I PENDAHULUAN. Kriminalitas merupakan salah satu masalah publik yang sulit diatasi. Salah satu

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN DAN PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN JENAZAH

SEBAGIAN URUSAN OTONOMI DAERAH YANG DILIMPAHKAN KEPADA KECAMATAN. Izin. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Kota Surabaya. Laporan

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Menimbang : a. bahwa salah satu upaya untuk menjaga ketertiban umum

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PENGUSAHAAN DAN PENGELOLAAN SARANG BURUNG WALET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR /43/ /2010 TENTANG TIM PEMBINA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DI KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengemis merupakan salah satu golongan masyarakat yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 T E N T A N G SISTEM PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 3

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PENERAPAN STANDAR USAHA KARAOKE

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 5 TAHUN 2018 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BALIKPAPAN

B A L A N G A N B U P A T I KABUPATEN BALANGAN YANG MAHA ESA BUPATI. budayaa. perlu. mampu. terhadap

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui bahwa pada dasarnya negara kita adalah merupakan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perencanaan dalam pengelolaan Kawasan Wisata Senggigi

PENERTIBAN HEWAN TERNAK DALAM WILAYAH KABUPATEN KONAWE SELATAN

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil yang didapat selama penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan dari data dan fakta yang telah dipaparkan. Peneliti juga memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Adapun kesimpulanya dan rekomendasi sebagai berikut. A. Simpulan 1. Simpulan Umum Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa perlu banyak upaya dari berbagai pihak dalam meningkatkan kesadaran hukum pemilik bangunan di Sempadan Sungai Kawasan Babakan Surabaya, Kelurahan Babakansari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, hal ini dapat dibuktikan dengan masih adanya pelanggaran yang terjadi dilapangan. Perlu adanya usaha yang lebih dalam meningkatkan kesadaran hukum pemilik bangunan di Sempadan Sungai pasalnya pemilik bangunan secara sadar melanggar peraturan larangan mendirikan bangunan di Sempadan. peraturan yang mengatur tentang larangan mendirikan bangunan di sempadan sungai diantaranya Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan (K3), Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air dan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-2031. Jika dibiarkan maka dikhawatirkan bangunan yang ada di Sempadan Sungai tersebut semakin bertambah jika penanganan oleh pihak yang terkait tidak serius dan kurang terkoordinasi dengan baik. 2. Simpulan Khusus

138 Berdasarkan analisis dari hasil penenelitian yang telah dilaksanakan, maka adapun kesimpulan khusus yaitu sebagai berikut: a. Tingkat kesadaran hukum pemilik bangunan di Sempadan Sungai Cicadas Kawasan Babakan Surabaya, Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung masih sangat rendah hal ini terlihat dari pengetahuan dan pemahaman yang kurang terhadap peraturan yang mengatur larangan mendirikan bangunan di Sempadan Sungai sehingga tercermin kedalam sikap dan perilaku pemilik bangunan yang acuh terhadap peraturan yang berlaku. b. Dalam upaya meningkatkan kesadaran hukum pemilik bangunan dirasa belum efektif dan efisien pasalnya meskipun pihak terkait sudah memberikan Sosialisasi terhadap produk hukum dan memberikan surat teguran kepada pemilik bangunan namun mereka tidak meninggalkan bangunan tersebut. c. Banyak kendala yang menjadi hambatan dalam meningkatkan kesadaran hukum faktor utama yaitu kesadaran yang minim dimiliki oleh pemilik bagunan di Sempadan Sungai kemudian ditambah dengan dorongan ekonomi untuk mendirikan bangunan di Sempadan Sungai sehingga makin sulit pendiri bangunan di Sempadan Sungai untuk meningginggalkan bangunan disempadan Sungai. d. Upaya dalam mengatasi hambatan meningkatkan kesadaran hukum sangat terlihat, hal ini dibuktikan dengan adanya pemanggilan terhadap pemilik bangunan dengan cara memberikan pengarahan mengenai larangan mendirikan bangunan disempadan Sungai, kemudian langkah preventif yang dilakukan oleh pihak pemerintah setempat dengan membuat lahan yang masih kosong dibuat taman dan jalan untuk pejalan kaki memberikan efek yang baik pasalnya lahan tersebut tidak dapat digunakan untuk mendirikan bangunan dan memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sempadan sungai bukan areal untuk mendirikan bangunan. Namun perlu kerja sama berbagai pihak dalam menyelesaikan masalah ini karena hingga saat ini bangunan tersebut masih

139 bertahan di Sempadan Sungai Cicadas Kawasan Babakan Surabaya, Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. B. Rekomendasi Rekomendasi merupakan bentuk pertanggung jawaban bahwa penulis tidak hanya mengamati namun turut memberikan masukan berupa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan. Adapun saran yang diberikan penulis sebagai berikut: 1. Bagi Pemilik Bangunan di Sempadan Sungai Cicadas Kawasan Babakan Surabaya Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung. a. Kesadaran hukum perlu dimiliki oleh pemilik bangunan di Sempadan Sungai Cicadas tersebut karena secara dirasakan atau tidak dirasakan ada kepentingan umum yang terganggu oleh kepentingan pemilik bangunan tersebut b. Pemilik bangunan hendaknya mengikuti apa yang diperintahkan oleh pihakpihak yang berwenang karena setiap keputusan yang diambil oleh pihak tersebut merupakan keputusan yang mewakili kepentingan umum. 2. Bagi Kelurahan Babakansari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung a. Perlu pengawasan yang lebih terhadap lingkungan sekitar Kelurahan Babakan Sari karena bisa saja warga mendirikan bangunan ditempat lain yang berada dikawasan Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. b. Lebih meningkatkan lagi sosialisasi dan pengarahan terhadap produk hukum pemerintah agar masyarakat di Lingkungan Babakan Sari memiki kesadaran hukum yang tinggi. c. Lebih membangun koordinasi baik dengan instansi yang atasan dan bawahan Kelurahan itu sendiri demi terciptanya ketertiban dilingkungan Kelurahan Babakan Surabaya. 3. Bagi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung a. Meningkatkan kembali pengawasan lahan yang ada dilingkungan Kecamatan Kiaracondong agar bangunan-bangunan yang tidak berizin tidak bertambah.

140 b. Lebih gencar dalam meningkatkan sosisalisasi dan pengerahan terhadap produk larangan mendirikan bangunan, karena jika bangunan sudah dibangun akan sulit pendiri bangunan tersebut meninggalkan dengan sukarela. c. Menjalin koordinasi lebih baik dengan instansi atasan dan bawahan agar lebih terjalin kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan bangunan di sempadan sungai. 4. Bagi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung a. Peningkatan pengawasan terhadap areal Kota Bandung terutama Sempadan Sungai karena mulai menjamur pendirian bangunan di areal sempadan, tidak hanya terjadi di lingkungan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung. b. Peningkatan Sosialisasi larangan mendirikan bangunan dengan berbagai media, karena dilapangan yaitu dikawasan lingkungan Babakan Sari tidak ada spanduk larangan mendirikan bangunan di sempadan sungai. c. Lebih menjalin Koordinasi dengan berbagai instansi dalam menyelesaikan permasalahan bangunan di Sempadan sungai. d. Lebih tegas dalam menindak dan lebih persuasive kepada pemilik bangunan di sempadan sungai. 5. Bagi Satgas Polisi Pamong Praja Kota Bandung a. Meningkatan pendekatan dalam melakukan Sosialisasi produk-produk hukum. b. Lebih intensif melakukan pengawasan dan monitoring karena selama peneliti melakukan penelitian dilapangan tidak ada pengawasan secara langsung dari Satgas Ploisi Pamong Praja Kota Bandung. c. Satgas Polisi Pamong Praja sebagai eksekutor langkah terakhir harus lebih tegas dalam melakukan penertiban, karena penertiban merupakan langkah terakhir jika langkah-langkah persuasif tidak diindahkan pelanggar yaitu pendiri bangunan di Sempadan Sungai. 6. Bagi Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

141 a. Memberikan tambahan karya ilmiah yang bisa menjadi referensi bagi mahasiswa yang lain terutama yang ingin mengkaji hukum, karena literatur untuk materi hukum terkadang sulit didapat. b. Departemen Pendidikan Kewarganegaraan perlu mengadakan sosisalisasi dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat karena peningkatan kesadaran hukum merupakan pembentukan warga negara yang baik. 7. Bagi Peneliti Berikutnya a. Menyarankan agar peneliti berikutnya bisa melakukan penelitian lebih mendalam lagi berkaitan dengan kesadaran hukum warga negara sehingga dapat memberikan solusi dalam menyelesaikan permasalahan.