PENGARUH METAKOGNISI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI SE KABUPATEN BULUKUMBA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KECERDASAN INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH GAYA BELAJAR VAK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN DI KECAMATAN BIRINGKANAYA

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KABUPATEN SOPPENG

HUBUNGAN KESADARAN METAKOGNITIF DAN GAYA KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI SE- KOTA PAREPARE

PENGARUH KESADARAN METAKOGNISI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

: FETI UTAMININGSIH NIMK

: ISNAINI MARATUS SHOLIHAH NIM K

ISSN Pedagogy Volume 1 Nomor 1

tingkatan yakni C1, C2, C3 yang termasuk dalam Lower Order Thinking dan C4, C5, C6 termasuk dalam Higher Order Thinking Skills.

Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif Berbasis Soft Skill

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KIMIA SISWA SMA DI KOTA MANOKWARI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

ISSN: X 111 PENGARUH IKLIM KELAS, SIKAP SISWA, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB II KAJIAN TEORI. aplikasi dari konsep matematika. Pengenalan konsep-konsep matematika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti akan melihat apakah terdapat hubungan antara kemampuan

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

EFFECT OF METACOGNITION AND SELF EFFICACY AGAINST MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT THROUGH STUDENT CREATIVITY CLASS XI SMAN IN CITY OF BULUKUMBA.

ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI ASSESMEN PEMECAHAN MASALAH DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian. atas dua macam, yaitu : penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UNIT TEORI KINETIK GAS SISWA SMA NEGERI 1 TILAMUTA JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

Kata Kunci: Kecerdasan Intrapersonal, Prestasi Belajar Matematika.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. menerima masalah dan berusaha menyelesaikan masalah tersebut 1. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 NARMADA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Di dalam penilaian tersebut guru merancang jenis penilaian yang seperti

PENGARUH EFIKASI DIRI, HARGA DIRI DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 BULUPODDO KAB.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang melalui upaya pembelajaran dan pelatihan. Seluruh upaya. dilakukan guru adalah mengembangkan sikap dan kemampuan untuk

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

Wiwit Maharesti. Program Studi Sosiologi dan Antropologi Universitas Sebelas Maret Surakarta

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

Rosi Kurniawati Tino Leonardi, M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya

KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PEMBELAJARAN ROLE PLAY DAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERILAKU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI

STUDI PERBANDINGAN PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE NUMBERD HEAD TOGETHER DENGAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermoral. Untuk

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memenuhi derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

APRIANI. MANGASOK Dra. Hj. Salma Bowtha. M.Pd (Pembimbing I) Agil Bachsoan. S.Ag, M.Ag (Pembimbing II)

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL LITERASI MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF PADA MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) TERHADAP METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL HOT (HIGHER ORDER THINKING) DI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.

PENGARUH TINGKAT KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FIQIH DI MTS AL-MUSHLIHIN KECAMATAN BINJAI KOTA KOTA BINJAI

PENGARUH KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO ANGKATAN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel

BAB I PENDAHULUAN. sorotan yaitu pada sektor pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan pada

HUBUNGAN MINAT, MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 MAKASSAR

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif yang berangkat dari permasalahan-permasalahan dari

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGARUH METAKOGNISI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI SE KABUPATEN BULUKUMBA Fajriani 1, Nurdahniar 2 Universitas Cokrominoto Palopo 1,2 fajrianisyaba@gmail.com 1 FAJRIANI, 2016. Pengaruh Metakognisi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri se Kabupaten Bulukumba. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang berpengaruh pada hasil belajar siswa adalah Metakognisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan seberapa besar pengaruh metakognisi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri se Kabupaten Bulukumba. Jenis penelitian ini adalah ex-post facto yang bersifat kausalitas. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri se Kabupaten Bulukumba tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 3300 dengan jumlah sampel 463. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Proporsional Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Skala metakognisi, (2) Tes hasil belajar matematika. Data dianalisis dengan statistika deskriptif dan analisis inferensial menggunakan analisis regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sebagian besar siswa Kelas X SMA Negeri se Kabupaten Bulukumba memiliki metakognisi yang berada pada kategori tinggi, (2) Metakognisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar matematika. Kata kunci : metakognisi, hasil belajar matematika 1. Pendahuluan Pendidikan merupakan sarana bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia di suatu Negara. Melalui pendidikan, kualitas hidup dapat dikembangkan baik secara individu maupun dalam kehidupan berbangsa. Menjadi Negara yang kaya akan sumber daya alam bukanlah jaminan bahwa Negara tersebut akan makmur dan berprestasi. Kekuatan sumber daya yang dimiliki merupakan produk dari sebuah sistem pendidikan yang baik karena melalui pendidikan sumber daya tersebut ditempa menjadi pribadi yang mampu menelaah teori bahkan sebuah teori baru dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai mata pelajaran yang penting dalam mendukung peningkatan sumber daya manusia, matematika menjadi pondasi dasar dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika menjadi mata pelajaran yang sangat penting dalam pendidikan dan wajib dipelajari pada setiap jenjang pendidikan. Pentingnya matematika tidak dibarengi dengan peningkatan prestasi dalam bidang ini. Pada kenyataanya prestasi belajar matematika di Indonesia menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hasil tersebut ditunjukkan oleh data yang dilaporkan oleh PISA (Program of International Student Assessment) yang mengulas sejauh mana siswa Halaman 285 dari 896

Fajriani, Nurdahniar belajar dan memperoleh beberapa pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk partisipasi penuh dalam masyarakat modern, khususnya di bidang matematika, membaca, dan sains. Indonesia berada pada peringkat 64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam tes tersebut (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan: 2012). Selain data yang dikeluarkan oleh PISA terdapat pula data yang dikeluarkan oleh TIMSS (Trend in International Mathematics and Science Study) merupakan studi international tentang kecenderungan dan perkembangan matematika dan sains. Hasil survey yang dilakukan oleh TIMSS tahun 2011, Indonesia menempati urutan ke-38 dari 42 negara. (Driana: 2012). Secara umum terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi intelegensi, motivasi, kebiasaan, kecemasan, minat, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan tentang faktor internal pada diri siswa dengan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Faktor internal tersebut adalah metakognisi. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris (Sudjana, 2012:22). Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan intenalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengna hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran (Sudjana, 2012:22-23). Untuk menilai hasil belajar biasanya digunakan tes Halaman 286 dari 896

Pengaruh Metakognisi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa hasil belajar, tes hasil belajar mengandung aspek kognitif yang diarahkan pada unsur pengetahuan dan ingatan, unsur pemahaman dan unsur aplikasi atau penerapan. Berdasarkan hasil belajar yang telah diuraikan diatas maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika adalah hasil yang dicapai seseorang dalam waktu atau hasil perubahan tingkah laku dalam waktu tertentu dalam mempelajari matematika. Metakognisi sebagai suatu bentuk kognisi, atau proses berpikir dua tingkat atau lebih yang melibatkan pengendalian terhadap aktivitas kognitif. Karena itu, metakognisi dapat dikatakan sebagai berpikir seseorang tentang berpikirnya sendiri atau kognisi seseorang tentang kognisinya sendiri. Selain itu, metakognisi melibatkan pengetahuan dan kesadaran seseorang tentang aktivitas kognitifnya sendiri atau segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas kognitifnya (Livingston dalam Mulbar: 2008). Dengan demikian, aktivitas kognitif seseorang seperti perencanaan, monitoring, dan mengevaluasi penyelesaian suatu tugas tertentu merupakan metakognisi secara alami. Para ahli yang banyak mencurahkan perhatiannya pada metakognisi, seperti John Flavel (Livington dalam Mulbar: 2008), Baker dan Brown, 1984, dan Gagne 1993 (Nur, Wikandri, Sugiarto, 1999 dalam Ilhamsyah, 2012: 30), menyatakan bahwa metakognisi memiliki 2 komponen, yaitu (1) Pengetahuan tentang kognisi, dan (2) mekanisme pengendalian diri dan monitoring kognitif. Sedang Flavel (dalam Mulbar, 2008) mengemukakan bahwa metakognisi meliputi 2 komponen, yaitu (1) pengetahuan metakognisi (metacognitive knowledge), dan (2) pengalaman atau regulasi metakognisi (metacognitive experience or regulation). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Bagaimana deskriptif metakognisi dan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri Bulukumba. 2) Apakah ada pengaruh metakognisi terhadap hasil belajar matematika 2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu ex-post facto yang bersifat kausalitas. Penelitian ini menerangkan adanya hubungan sebab akibat antar variabel dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya antara: metakognisi dan hasil belajar matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri Bulukumba tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Akreditas Nasional dan Diknas Kabupaten Bulukumba, diperoleh jumlah SMA Halaman 287 dari 896

Fajriani, Nurdahniar Negeri sebanyak 14 sekolah dengan jumlah keseluruhan siswa dari masing-masing sekolah tersebut khususnya kelas X adalah 3300 siswa. Sampel adalah jumlah anggota yang dipilih atau diambil dari suatu populasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling acak strata proporsional (Proporsional Stratified Random Sampling). Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap pertama menentukan sampel sekolah berdasarkan strata dari setiap sekolah SMA Negeri yang ada di kota Bulukumba. Pada tahap kedua menentukan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian dengan acak (random) dengan masing-masing tipe sebanyak 2 kelas. Pada penelitian yang dilakukan di sekolah yang peneliti ambil sebagai sampel penelitian sebanyak 8 sekolah yakni, SMA Negeri 1 Bulukumba, SMA Negeri 8 Bulukumba, SMA Negeri 9 Bulukumba yang mewakili akreditas A dan SMA Negeri 3 Bulukumba, SMA Negeri 5 Bulukumba, SMA Negeri 6 Bulukumba, SMA Negeri 10 Bulukumba, SMA Negeri 14 Bulukumba yang mewakili akreditas B. Adapun banyaknya sampel yang diambil pada setiap sekolah adalah masing-masing sebanyak 2 kelas, sehingga total keseluruhan sebanyak 16 kelas. Untuk mengukur hasil belajar matematika siswa, maka pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan tes. Tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar (THB) dalam bentuk pilihan ganda yang dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan kognitif siswa. Untuk mengukur metakognisi pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan non tes dalam bentuk angket. Adapun ukuran yang digunakan dalam bentuk skala Likert. Alternatif jawaban pada skala Likert terdiri dari Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Pemberian skor pada Skala ini adalah 1 sampai 5. Untuk butir favorable jawaban SS= 5, S= 4, KS = 3 TS = 2, STS = 1. Untuk butir unfavorable jawaban SS = 1, S =2, KS =3, TS = 4, STS = 5. Keseluruhan data yang terkumpul melalui instrumen penelitian dianalisis dengan menggunakan statitistika deskriptif dan statistika inferensial. Analisis statistika deskriptif digunakan untuk melihat deskripsi data yang berupa nilai rerata, modus, median, standar deviasi, dan frekuensi data untuk hasil belajar matematika dengan menggunakan bantuan perangkat statistik SPSS 20. Data berupa hasil belajar yang berupa data deskripsi tersebut selanjutnya dikategorikan secara kualitatif berdasarkan teknik kategorisasi. Kategori skor untuk Halaman 288 dari 896

Pengaruh Metakognisi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa hasil belajar matematika dalam penelitian ini menggunakan skala lima. Analisis data inferensial dilakukan dengan menggunakan analisis regresi dengan bantuan perangkat statistic SPSS 20. 3. Hasil dan Pembahasan Deskripsi Data Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif diperoleh bahwa pada umumnya metakognisi pada siswa kelas X SMA Negeri Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori tinggi. Hasil analisis deskriptifnya menunjukkan bahwa metakognis dari 463 siswa dengan rata-rata 80,11. Sedangkan hasil belajar matematika pada siswa kelas X SMA Negeri Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori rendah. Hasil analisis deskriptifnya menunjukkan bahwa hasil belajar matematika dari 463 siswa dengan rata-rata 43,47. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial diperoleh bahwa: metakognisi berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar matematika dengan nilai p = 0,000 < 0,05 dengan besarnya pengaruh adalah 0,331 atau 33,1%. 4. Kesimpulan dan Saran Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: (1) Siswa kelas X SMA Negeri Kabupaten Bulukumba sebagian besar metakognisi berada dalam kategori yang sangat tinggi. (2) Metakognisi berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri Kabupaten Bulukumba dengan besarnya pengaruh adalah 0,331 atau 33,1%. Adapun saran yang dapat diberikan antara lain: (1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi siswa tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar matematikanya, sehingga siswa dapat mengembangkan faktor-faktor yang ada untuk memaksimalkan belajarnya. (2) Informasi hasil penelitian ini semoga dapat menjadi masukan bagi guru sehingga tidak hanya memperhatikan hasil belajar siswa saja tetapi juga memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang tidak hanya memiliki prestasi yang baik tetapi peserta didik yang mandiri dan kreatif. (3) Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi penulis lain atau calon peneliti untuk menulis dan melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan variabel pada penulisan ini demi pengembangan hasil belajar matematika pada masa yang akan datang. Halaman 289 dari 896

Fajriani, Nurdahniar Daftar Pustaka [1] Dixit, Mahesh Narayan. 2011. Readiness towards the Use of Metacognition and its Relationship with Academic of Higher Secondary Students. Jurnal [2] Driana, Elin. 2012. Gawat Darurat Pendidikan http://nasional.kompas.com/read/2012/12/14/02344589/about.html. Diakses tanggal 11 Maret 2013. [3] Gul, Fariha and Shehzad, Shumaila. 2012. Relationship Between Metacognition, Goal Orientation, and Academic Achievement. Jurnal [4] Ilhamsyah. 2012. Pengaruh Efikasi Diri, Metakognisi, dan Regulasi Diri Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas X SMA Negeri di Kabupaten Wajo. Tesis. Tidak diterbitkan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar [5] Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Skor PISA. http://www.kopertis12.or.id/2013/12/05/skor-pisa-posisi-indonesia-nyaris-jadijuru-kunci.html. Diakses tanggal 11 Maret 2013 [6] Kuntjojo dan Matulessy, Andik. 2012. Hubungan Antara Metakognisi dan Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas. Jurnal Psikologi [7] Mulbar, Usman. Metakognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika. http//www.usmanmulbar.files.wordpress.com. Diakses tanggal 5 Desember 2013. [8] Rahman & Phillips J A. 2006. Hubungan Antara Kesadaran Metakognisi, Motivasi dan Pencapaian Akademik Pelajar Universiti. Jurnal Pendidikan [9] Suciati, Indah. 2013. Pengaruh SosioEmosi dan Perkembangan Moral Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Negeri di Kota Palu. Tesis. Tidak diterbitkan [10] Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosadakarya. [11] Young, Andria and Fry, Jane D. 2008. Metacognitive awareness and academic achievement in college students. Jurnal Halaman 290 dari 896