PERANCANGAN VIDEO PROMOSI KLINIK KOPI SEBAGAI PUBLIKASI PADA MEDIA SOSIAL NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Dimas Aditya Suryanto 13.22.1463 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016 1
2
PERANCANGAN VIDEO PROMOSI KLINIK KOPI SEBAGAI PUBLIKASI PADA MEDIA SOSIAL Dimas Aditya Suryanto 1), Tonny Hidayat 2), 1) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Teknik InformatikaSTMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : dimas.suryanto1463@students.amikom.ac.id 1), tonny_hank@amikom.ac.id 2) INTISARI-Klinik Kopi membutuhkan sebuah media video promosi sebagai upaya peningkatan nilai penjualan agar lebih dikenal oleh masyarakat di luar Kota Yogyakarta atau di daerah lain dengan harapan meningkatnya jumlah penjualan produk melalui media video promosi. Video promosi Klinik Kopi ini mengimplemetasikan teknik motion tracking dan teknik motion graphic. Dalam konsep ide dan perancangan, menjelaskan proses dari roasting biji kopi mentah sampai menjadi kopi yang siap dihidangkan tentunya, dengan beberapa teknik penyeduhan kopi. Perancangan video promosi yang menarik dan kreatif diharapkan dapat meningkatkan citra positif Klinik Kopi. Proses perancangan video promosi Klink Kopi menggunakan software Adobe After Effect CS6 dan Adobe Premiere CS6. Perancangan ini menghasilkan suatu produk berupa video promosi yang berdurasi 120 detik yang lebih mempresentasikan produk serta metode penyeduhan kopi, agar lebih dikenal oleh masyarakat luas guna meningkatkan nilai penjualan. Hasil dari perancangan ini diharapkan dapat menjadi acuan atau tolak ukur dalam mengadakan perancangan video promosi, baik bagi mahasiswa, desainer pemula, pengajar, dan lain sebagainya. Kata Kunci: video promosi, iklan, klinik kopi, motion tracking, motion graphic, cafe, hangout, yogyakarta 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi dewasa ini sangat pesat, khususnya dalam dunia multimedia. Beralihnya dunia analog menuju digital menambah variasi dalam visualisasi sebuah karya. Pengembangan audio visual di era saat ini juga semakin beragam. Selain hal tersebut, tak dapat dipungkiri jika perkembangan media sosial saat ini juga berkembang sangat pesat. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk para penggiat bisnis. Dalam hal ini, khususnya untuk melakukan promosi dalam bentuk audio visual.visualisasi makna ide cerita dapat ditampilkan dalam sebuah video. Ide cerita dalam visualisasi sebuah video sangat menentukan hasil akhir suatu karya. Dalam merencanakan pembuatan video perlu diperhatikan penyusunan konsep, ide cerita dan visual cerita. 1.1 Rumusan Masalah Setelah mengkaji dan melihat latar belakang yang penulis paparkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana analisa, perancangan dan implementasi video promosi tersebut dapat menjadi sebuah video yang dapat membantu promosi Klinik Kopi pada lingkup pengguna media sosial? 1.2 Tujuan Penelitian 1. Memperkenalkan Klinik Kopi pada masyarakat, khususnya melalui Media Sosial. 2. Menambah pengalaman tentang perancangan video promosi yang mempunyai nilai lebih. 3
3. Menambah keterampilan dalam videografi dengan menerapkan teknikmotion tracking di dalamnya. 2. Pembahasan 2.1 Konsep Dasar Multimedia Multimedia / mul ti me dia / / multimédia / n 1; berbagai jenis sarana: usaha pembangunan untuk dunia komunikasi, pendidikan, dan sebagainya mendapat prioritas utama, 2; penyediaan informasi pada komputer yang menggunakan suara, grafika, animasi, dan teks;massa bermacam-macam sarana alat komunikasi masyarakat (surat kabar, radio, televisi, dan sebagainya): massa mempunyai peranan yang sangat vital [1]. 2.2 Pengertian Dasar Video vi deo /vidéo/ n1 bagian yg memancarkan gambar pd pesawat televisi; 2 rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi [4].pro mo sin1 kenaikan pangkat (tingkat); naik pangkat (tingkat); 2 hal memperoleh gelar doktor; 3 pemberian gelar doktor yg dilakukan dng upacara khusus: promovendus diuji lagi dl upacara --;4 perkenalan (dl rangka memajukan usaha, dagang, dsb); reklame: -- pariwisata hendaknya dilakukan secara intensif dan terus-menerus;menurut Terence A. Shimp, dalam bukunya yang berjudul Periklanan dan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, menyatakan bahwa video promosi adalah bentuk penayangan informasi yang bersifat audio visual sehingga menjadi kunci mengenai suatu merek atau membagikan informasi kepada pelanggan dan konsumen akhir [2]. 2.3 Jenis-Jenis Video 1. NTSC Amerika serikat, Kanada, Meksiko, Jepang, dan banyak Negara lain menggunakan system penyiaran dan pemutaran video berdasarkan spesifikasi yang dibuat pada tahun 1952, National Television Standar Comitee. Standar ini mendefinisikan sebuah metode untuk mengenkode informasi kedalam sinyal video terbuat dari 525 garis Horizontal yang di-scan dan digambar ke dalam wajah dalam tabung gambar berfosfor setiap 1/30 detik dengan electronyangbergerakcepat.[1] 2. PAL Sistem Phase Alternate Line (PAL) digunakan di Inggris, Eropa Barat, Australia, Afrika Selatan, Cina, dan Amerika Selatan. PAL meningkatkan resolusi layer menjadi 625 garis Horizontal, namun memperlambat kecepatan scan menjadi 25 frame per detik. Sama seperti saat penggunaan NTSC, garis genap dan ganjil digabungkan, setiap field memerlukan 1/50 detikuntukmenggambar(50hz).[1] 3. SECAM Sistem Sequantial Color and Memory (digunakan di Perancis. Eropa timur, USSR (sekarang Rusia), dan beberapa Negara lain. Meskipun SECAM merupakan system dengan 625 garis, 50 Hz, namun berbeda jauh dari system warna NTSC dan PAL dalam hal dasar teknologi dan metode penyiaran. Terkadang TV yang dijual di Eropa memanfaatkan dual komponen dan dapat menggunakan system PAL dan SECAM.[1] 2.4 Motion Tracking Motion tracking (Lanier, L.,2010) adalah sebuah proses yang bertujuan melacak titik sebuah pergerakan pada sebuah video atau animasi.[3] Sebenarnya penggunaan motion tracking tidak sebatas pada animasi, sejauh ini perkembangannya bahkan bisa untuk virtual reality, semacam mendeteksi pergerakkan titik tangan pada sebuah layar, yang nantinya bisa digunakan untuk memicu perintah-perintah dalam komputer. 2.5 Perkembangan Media Sosial Media sosial adalah sebuah media atau alat yang memungkinkan orang lain untuk berinteraksi, berbagi, berpartisipasi, baik secara chating ataupun bertatap muka dengan online dan real time [4].Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses bisa 4
dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita ataupun informasi. 3. Analisis Dan Perancangan 3.1 Analisis Sistem Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam penerapan teknik motion tracking padavideo promosi Klinik Kopi. 3.1.1 Analisis Kebutuhan Fungsional Adapun analisis kebutuhan fungsional dalam video promosi ini dapat menjelaskan proses-proses apa saja yang ditampilkan, yaitu: 1. Mempromosikan Klinik Kopi ke masyarakat luas lewat media sosial. 2. Menambahnilai jual produk kopi dari Klinik Kopi. 3. Memberikan edukasi tentang kopi kepada masyarakat luas, khususnya pengguna media sosial. 3.1.2 Analisis Kebutuhan Non- Fungsional 3.1.2.1 Analisis Kebutuhuan Perangkat Keras Perangkat keras (hardware) merupakan sarana dalam pembuatan video. Perangkat keras ini meliputi komputer dan alat pendukung lainnya untuk memproduksi video.memproduksi sebuah video tentunya diperlukan perangkat keras yang memenuhi syarat, baik dalam produksi maupun pasca produksi (editing). 3.1.2.2 Analisis Kebutuhuan Perangkat Lunak Pada analisa kebutuhan perangkat lunak (software) yang dikaji adalah kemampuan software yang membantu dalam proses pra produksi sampai tahap pasca produksi. Perangkat lunak ini mencakup sistem operasi dan software komposite sampai final rendering. 3.1.2.3 Analisis Kebutuhuan Pengguna Kebutuhan pengguna meliputi individu dan kelompok yang mendukung dalam pembuatan iklan ini. Pada analisa tahap ini antara sistem dan manusia harus bekerja sama untuk mewujudkan hasil final yang sesuai dengan konsep awal. Sumber daya manusia dituntut untuk kreatif sehingga dapat bekerjasama dengan perangkat pendukung lainnya. 4 Pembahasan Setelah melakukan banyak tahap sebagai proses dalam membuat video promosi Klinik Kopi, mulai dari tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi telah dilakukan. Akan dilakukan pengamatan kembali baik dari penulis dan pihak Klinik Kopi, yang dapat disimpulkan video promosi yang dibuat sudah sesuai dengan konsep yang telah dibuat sebelumnya. tampilan video iklan ini dapat di lihat hasilnya. Gambar 1 hasil Penggabungan Akhir Video Gambar 2hasil Penggabungan Akhir Video 5
mendeteksi titik tracking dalam motion traking. Gambar 3hasil Penggabungan Akhir Video 5. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Klinik Kopi diperoleh hasil penelitian dengan melalui metode pengumpulan data (metode wawancara, metode observasi, dan metode kepustakaan) maka dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Telah dihasilkan video promosi dengan menerapkan teknik motion tracking dan motion graphic untuk Klinik Kopi sebagai pengembangan informasi dan media promosi bagi masyarakat. 2. Dalam pembuatan video promosi untuk Klinik Kopi telah selesai dan sudah sesuai dengan storyboard yang di buat. Video promosi ini dihasilkan dari penggabungan video, gambar, audio, efek text tracking, dan animasi untuk penambahan pada video promosi dengan durasi -/+ 120 detik dalam format mp4.. Daftar Pustaka [1] Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan.2016.http://badanbahasa.kemdik bud.go.id/kbbi/index.php di akses pada 14 Maret 2016. [2] Shim, Terence A.2005. Periklanan dan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu.Jakarta:Erlangga. [3] Bittner, John R.2009.Mass Communication, an introduction.indiana:prentice Hall [4] Madcoms.2014.Student Books Series Mencari Teman Lewat Facebook dan Friendster.Yogyakarta: Andi. Biodata Penulis Dimas Aditya Suryanto, memperoleh gelar D3 jurusan Manajemen Informatika, Lulus tahun 2013, dan Sarjana Komputer(S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016. Tonny Hidayat, M.kom, memperoleh gelar Sarjana (S.Kom), lulus tahun 2007, dan memperoleh gelar Magister Teknik Informatika (M.Kom), lulus tahun 2015, keduanya di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Saat ini menjadi dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta. 5.1 Saran Setelah menyelesaikan penyusunan skripsi ini, ada beberapa saran yang ingin disampaikan sebagai masukkan, seperti berikut : 1. Sebelum menerapkan teknik motion tracking pada adegan dalam sebuah video, pengguna harus memahami marker yang akan di tracking. 2. Dalam menerapkan motion tracking, sebaiknya mengerti tentang pengambilan gambar yang sesuai. 3. Dalam menerapkan teknik motion tracking, sebaiknya memperhatikan penataan cahaya pada lokasi, karena akan berpengaruh pada ketepatan 6