BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, pesan adalah proses komunikasi yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAMPANYE ANTISIPASI KEBAKARAN DI PEMUKIMAN PADAT

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangunan kesehatan diklasifisikan bahaya kebakaran ringan, mengingat bahanbahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tempat penyimpanan barang yang cukup rentan terhadap

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada Pasal 1 ayat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sikap dan perbuatan dengan menggunakan bahasa. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

I. PENDAHULUAN. DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan aktivitas di kawasan ini menjadi semakin tinggi. Hal ini akan

KAJIAN MITIGASI BENCANA KEBAKARAN DI PERMUKIMAN PADAT (STUDI KASUS: KELURAHAN TAMAN SARI, KOTA BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyelenggaraan pendidikan dan keselamatan kerja di lembaga

BAB I PENDAHULUAN. keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan

I. PENDAHULUAN. disebut proses komunikasi. Proses komunikasi berguna untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Bencana ini telah menelan korban puluhan hingga ratusan jiwa.

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. pusat aktivitas dari penduduk, oleh karena itu kelangsungan dan kelestarian kota

BAB 1 PENDAHULUAN. K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. disiplin. Hal ini memberikan anggapan bahwa komunikasi dalam. komunikasi memiliki peranan penting bagi siswa antara lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan untuk membuat mereka menyukai pelajaran matematika. sulit akan menjadi sangat menyenangkan bagi mereka.

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang dibutuhkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan. Teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru bahasa Sunda memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah bagian yang tak terpisahkan bagi manusia karena aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan (Stress) merupakan suatu tanggapan adaptif, diperantarai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

I. PENDAHULUAN. Sebagai Ibukota Negara dan pusat pemerintahan Provinsi Daerah. Khusus Ibukota Jakarta menjadi titik sentral aktivitas pembangunan di

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Markas Pusat Pemadam Kebakaran Pemkot Semarang 1

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA

BAB 1 : PENDAHULUAN. potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mandiri dalam proses belajarnya. Mulai tahun 2009 jumlah dalam 1 kelas 25

I. PENDAHULUAN. Manusia yang merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bangunan gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002 adalah wujud fisik hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pertambangan mempunyai risiko yang tinggi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini

Menurut data National Fire Protection Association (NFPA) di U.S Tahun

BAB I PENDAHULUAN. bawah Pemda Kota Bandung. Promosi kesehatan Dinas Kesehatan Kota. Bandung memiliki strategi khusus dalam mengajak masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembalikan kekuatan otak pada keadaan semula. Activation), anak-anak ditutup matanya dan diberikan sugesti-sugesti oleh

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

UPAYA SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN GEDUNG KEPADA REMAJA MELALUI MEDIA GAME

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Erikson pada tahap anak usia 3-5 tahun (preschool age), anak

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran memiliki visi dan misi sebagai berikut. Visi dan misi Dinas Kebakaran yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini tumbuh dan berkembang lebih pesat dan fundamental pada awalawal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sehat melalui pelayanan kesehatan yang bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu elemen yang sangat penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. kerugian harta benda dan dampak psikologis (IDEP, 2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

TINJAUAN MATA KULIAH...

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. pun sudah didapat para siswa sejak duduk di sekolah dasar yang dikemas. bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah, namun

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu

BAB I. bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan. melalui belajar matematika karena matematika memiliki struktur dan

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material utama yang banyak digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terjadi adanya kemajuan dalam tehnologi

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini masalah kenakalan remaja menjadi semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut pasal 28 UU Sisdiknas No. 20/2003 ayat 1 Pendidikan Anak Usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial

2016 KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEBAKARAN PADA PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki karakteristik yang khas, baik dalam hal sikap, perhatian, minat, dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada materi yang terdapat dalam kurikulum tersebut. Strandar

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. terbitan kota Medan seperti Waspada, Posmetro dan lain sebagainya tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, pesan adalah proses komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada "komunikan terdiri dari isi (the content) dan lambang (symbol). Lambang dalam media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan, yang tidak bisa diabaykan tanpa sebuah pesan ide yang ada dalam komunikator, pesan tidaklah mudah dilakukan apa yang akan disampaikan itu diantaranya pesan peringatan-peringatan, printah-printak pada anak-anak akan bahaya bermain api yang menimbulkan kebakaran, pesan harus disusun dengan baik agar komunikator disaat menyampaikan informasi dapat mudah dimengerti dan dipahami oleh Taman kanakkanak (TK) yang hadir dalam kegiatan daya tarik komunikator dalam program kunjungan fire kid s pada taman kanak-kanak kota Bandung Hal ini terjadi karena kelalaian masyarakat dan kurangnya informasi yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran sehingga mengakibatkan terjadinya kebakaran, di lihat dari kondisi yang sekarang terjadi di pemukiman padat adalah

kurangnya pemahaman masyarakat yang berada di pemukiman padat akan antisipasi kebakaran di pemukimannya. Kondisi ideal yang seharusnya terjadi di masyarakat pemukiman padat untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di pemukiman padat adalah perlunya disiplin diri masyarakat dan memahami informasi yang berhubungan dengan antisipasi kebakaran di pemukiman padat untuk mencegah terjadinya kebakaran di pemukiman, sebagai contoh masyarakat perlu mewaspadai hal-hal yang bisa mengakibatlan terjadinya kebakaran, seperti menggunakan material bahan listrik yang aman dan sudah mendapat sertifikasi keamanan, jangan pernah meninggalkan aktifitas memasak untuk mengerjakan hal-hal yang lainnya, selain itu perhatikan kondisi kompor dan kemungkinan kebocoran gas, dan juga berbagai hal yang lainnya yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran. Namun kondisi sekarang yang terjadi di masyarakat yang ada yaitu lalainya masyarakat dalam melakukan berbagai hal yang bisa menimbulkan terjadinya kebakaran, seperti banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan material bahan listrik yang sudah mendapatkan sertifikasi keamanan. Hal ini yang sering menyebab konsleting listrik dan dapat menimbulkan terjadinya kebakaran, dan apabila terjadi kebakaran di pemukiman padat biasanya sering terjadi kebakaran besar yang di sebabkan oleh beban api yang tinggi, dan juga padatnya bangunan yang saling berdempetan di wilayah pemukiman, yang pada umumnya material bangunannya adalah material bangunan yang mudah sekali terbakar. Hal ini yang sering merambatnya kebakaran ke beberapa titik bangunan yang berada di wilayah pemukiman padat, di tambah lagi sulit nya pemadaman yang

sulit dilakukan karena beberapa faktor yang menghambat pemadaman pada saat terjadinya kebakaran. Terhambatnya pemadam kebakaran saat memadamkan kebakaran karena akses jalan yang sempit berupa jalan atau gang kecil yang sulit untuk mendekat ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api adalah faktor yang menghambat pemadaman. Solusi yang tepat untuk mengantisipasi terjadinya kabakaran di pemukiman padat adalah memberikan informasi yang efektif kepada masyarakat. Masyarakat agar mau mengantisipasi dan mewaspadai kebakaran di pemukiman padat. Dengan memberikan informasi yang jelas akan bahaya dari kebakaran, dan memberikan informasi mengenai langkah-langkah mengantisipasi terjadinya kebakaran. Berdasarkan keterangan diatas daya tarik dari komunikator dalam program kunjungan Fire Kid s pada taman kanak-kanak kota Bandung, sehingga program tersebut mempunyai daya tarik sendiri. Sehingga tentu saja hal tersebut mempengaruhi perhatian pesera Fire Kid s perhatian memepengaruhi pengertian dan pengertian mempengaruhi perhatian dan pengertian mempunyai penerimaan, serta penerimaan mempengaruhi citra pengunjung terhadap program Fire Kid s. Menurut Moh. As ad dalam bukunya pisikologi industri mengemukakan bahwa : Daya tarik adalah sikap yang membuat orang senang dan akan objek situasi atau ide-ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari objek yang disenanginya itu (As ad, 1992 :89)

Daya tarik adalah kekuatan komunikator dalam memikat perhatian, sehingga seseorang mampu untuk mengungkapkan kembali pesan yang diperoleh dari media komunikasi. Daya tarik dalam membentuk kesan dari suatu bentuk komunikasi yang sangat berperan dalam membentuk animo komunikannya. Daya tarik dapat menjadi proses yang dapat berkembang menjadi pemberian respon positif mapun respon negatife terhadap pesan komunikasi yang diberikan (Effendy, 1989 :181) Oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa daya tarik adalah proses awal terhadap kesan dari suatu bentuk komunikasi dan sangat berperan dalam membentuk animo komunikannya. Sebagai suatu aspek kejiwaan, daya tarik bukan saja mewarnai prilaku seseorang tetapi dapat juga mendorong pemberian suatu citra terhadap suatu program Fire Kid s. Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa daya tarik komunikator dalam program kunjungan fire kid s pada taman kanak-kanak kota Bandung. Menurut Wawan Sungkawa sebagai pimpinan penanggulagan program ini adalah suatu kegiatan belajar sekaligus bermain, kegiatan ini menjadikan pembelajaran yang berbeda kegiatan ini mempunyai daya tarik tersendiri Dikarenakan adanya daya tarik komunikator program tersebut maka peneliti mengangkat sebuah judul daya tarik komunikator program kunjungan fire kid s pada taman kanak-kanak kota Bandung. Dari penjelasan daya tarik diatas Pernah anda melihat atau pun mendengar tentang penyebab kebakaran yang diakibatkan oleh arus

pendek listrik, percikan api rokok, petasan, kembang api dan penyebab lainnya, ini disebabkan oleh kesalahan ataupun kelalayan dari setiap orang. Sering kita dengar saat ini banyak sekali informasi ataupun berita yang kita lihat ataupun kita dengar tentang musibah kebakaran dalam pemukiman penduduk, pasar tradisional, pabrik tekstil ataupun tempat umum lainnya. pemerintah sering kali memperingati akan bahaya penyebab kebakaran tersebut seperti arus pendek, percikan api dan lain sebagainya. Tetapi faktanya musibah kebakaran terebut terutama di kota kota besar terutama di kota Bandung tetap saja tinggi dengan adanya musibah kebakaran, oleh karena itu saat ini banyak pembelajaran-pembelajaran mencari tau langsung yang bersifat antisipasi, pencegahan atau penanggulanga tentang musibah kebakaran. Karena informasi dari pemerintah kurang meluas maupun dalam media masa ataupun elektronik dalam pencegahan kebakaran sering kali kita dengar ataupun kita lihat dalam musibah kebakaran menelan korban, itu disebabkan karena kurangnya pemahaman bagaimana cara mencegah dan menanggulagi musibah kebakaran tersebut, yang membuat korban merasa kebingungan bagaimana cara memadamkan api disaat api membesar dan sifat yang terjadi pada korban biasanya ketakutan terlebih dahulu, kebingungan dalam memadamkan api ataupun melarikan diri dari musibah tersebut, dari pada memadamkan apinya langsung, itu yang seringkali musibah ini terkadang selalu saja menelan korban. Masalahnya pencegahan ataupun penanggulangan musibah kebakaran tidak bisa bersifat teoritis saja perlu adanya

sosialisasi kepada masyarakat langsung dengan turun ke lapangan untuk bagaimana cara-cara penanggulangan yang baik dan benar, hal ini sangat perlu dilakukan agar setidaknya musibah kebakaran tidak selalu meningkat di musim panas. Pemerintah dan masyarakat terus berperan aktif dalam memberikan suatu informasi dengan melalui daya tarik komunikator dalam program kunjungan fire kid s pada taman kanak-kanak kota Bandung., kegiatan ini sangat di pahami sekaligus didukung dalam memberikan informasi tentang pemadaman kebakaran bagi taman kanak-kanak (TK) kota Bandung dan bekerja sama dalam pencegahan ataupun menanggulangi bahaya kebakaran, ini adalah suatu program yang saat ini yang sedang berjalan oleh bagian penyuluhan Dinas Pemadam Kebakaran kota Bandung. Olah karena itu saat ini sudah ada pembelajaran tersebut untuk semua kalangan dari kalangan dewasa sampai dengan kalangan anak-anak pembelajaran tersebut saat sudah diberikan terutama pada kalangan anak-anak mengapa demikian, karena pembelajaran tersebut sebaiknya diberikan terlebih awal dan sejelas mungkin agar masyarakat setempat terutama anak-anak tersebut mengetahui bagai mana menaggulangi dan pencegahaan tentang penyebab-penyebab musibah kebakaran, apalagi saat ini sudah banyak dari sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) khususnya kota Bandung yang datang langsung ke Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung yang bertempat di Jalan Sukabumi Dalam Bandung.

Untuk memahami pembelajaran teori sekaligus praktek tentang pencegahan dan penanggulangan musibah kebakaran, penyampaian informasi ini tidak hanya untuk kalangan anak-anak saja para orang tua sekaligus masyarakat luas pun yang hadir disaat mengantarkana anak-anaknya berperan aktif dalam mendapatkan suatu informasi pengawasan tentang bahaya api kebakaran dengan menyampaikan suatu pembelajaran dengan gaya yang menarik dan tidak membosankan terutama pada kalangan anak-anak kegiatan ini sangat baik dan sangat antusias dikalangan Taman Kanak-Kanak (TK) kota Bandung, Dengan adanya program seperti ini dan kerjasama antara pihak pemerintah Dinas Kebakaran Kota Bandung Taman Kanak-Kanak di Kota Bandung, dengan adanya program pengenalan bagai mana teori sekaligus praktek tentang penanggulangan dan pencegahaan api kebakaran mereka bisa memahami seperti apa teori dan prakteknya langsung pada saat mereka berada di Dinas Kebakaran Kota Bandung. Dengan Adanya program seperti ini karena dengan sistem pembelajaran turun langsung ke lapangan membuat mereka seperti belajar sambil bermain dan lebih mudah menyampaikan pesan informasinya kepada mereka. dengan menyampaikan suatu informasi dan pesan yang disampaikan oleh pihak pemadam kebakaran kepada kalangan anak-anak perlu adanya kalimat-kalimat atau kata yang udah dimengerti oleh anak-anak dengan rata-rata berusia 4-6 tahun. Dengan menyampikan suatu informasi tidak hanya untuk kalangan anak-anak saja tetapi sekaligus memberikan

pembelajaran pada orang tua murid yang hadir dilapangan agar informasi atau pesan yang disampaikan oleh Dinas Pemadam Kebakaran bisa dapat terus disampaikan oleh orang tua murid kepada anak-anaknya. Kegiatan ini lah yang saat ini sedang ramainya dilakukan, agar keberanian dan kemauan anak lebih muncul, berani dan mengetahui bagaimana pencegahan dan penanggulangannya, dengan pembelajaran seperti ini bertujuan agar terciptanya daya tarik komunikator dalam program kunjungan fire kid s pada taman kanak-kanak kota Bandung dalam memberikan informasi tentang pemadaman kebakaran pada taman kanak-kanak di kota Bandung.. Dengan memupuk keberanian, kemandirian dan jiwa kesatria sejak dini ini dapat menjadi sikap yang baik dan positif agar mereka memiliki pengetahuan yang luas, dengan pembelajaran dan penerapan yang baik dan kerja sama yang baik maka progran ini akan terus memberkan dorongan ilmu pada seluruh kalangan masyarakat Bandung seluruhnya. Dari latar belakang diatas menyusun judul penelitian sebagai berikut Daya Tarik Komunikator Dalam Program Kunjungan Fire Kid s Pada Taman Kanak-Kanak Kota Bandung. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti dapat merumuskan masalah makro dan mikro sebagai berikut :

1.2.1 Rumusan Masalah Makro Berdasarkan latar belakang di atas, maka Rumusan Masalah Makro yang diangkat oleh Peneliti adalah sebagai berikut : Bagaimana Daya Tarik Komunikator Dalam Program Kunjungan Fire Kid s Pada Taman Kanak-Kanak Kota Bandung? 1.2.2 Rumusan Masalah Mikro Pada penelitian ini, peneliti merinci secara jelas dan tegas dari fokus pada rumusan masalah yang masih bersifat umum dengan subfokus-subfokus terpilih dan dijadikannya sebagai rumusan masalah mikro, yakni: 1. Bagaimana Daya tarik Kekuatan Komunikator Dalam Program Kunjungan Fire Kid s Pada Taman Kanak-Kanak Kota Bandung? 2. Bagaimana Daya tarik Pesan Komunikator Dalam Program Kunjungan Fire Kid s Pada Taman Kanak-Kanak Kota Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki maksud dan tujuan yang menjadi bagian dari penelitian sebagai ranah kedepannya, adapun maksud dan tujuannya sebagai berikut: 1.3.1 Maksud Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menjelaskan mengenai : Daya Tarik Komunikator Dalam Program Kunjungan Fire Kid s Pada Taman Kanak-Kanak Kota Bandung. 1.3.2 Tujuan Penelitian Agar penelitian ini mencapai hasil yang optimal maka terlebih dahulu diperlukant tujuan yang terarah dari penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Daya tarik Kekuatan Komunikator Dalam Program Kunjungan Fire Kid s Pada Taman Kanak-Kanak Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui Daya tarik Pesan Komunikator Dalam Program Kunjungan Fire Kid s Pada Taman Kanak-Kanak Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini dapat dilihat dari segi teoritis dan praktis, sebagai berikut : 1.4.1 Kegunaan Teoritis Penelitian ini secara teoritis berguna untuk pengembangan ilmu komunikasi secara umum dan pengembangan komunikasi secara khusus. 1.4.2 Kegunaan Praktis Adapun dalam penelitian ini, selain memiliki kegunaan teoritisnya peneliti pun memaparkan kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan. Yaitu : A. Kegunaan Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam menambah wawasan serta sebagai tolak ukur sekaligus hasil selama peneliti menjalani perkuliahan dan dapat dijadikan pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu komunikasi yang selama ini diterima secara teori dan ilmu apa yang peneliti dapatkan selama perkuliahan dapat menjadi manfaat sebagai informasi kepada masyarakat banyak. B. Kegunaan Bagi Universitas Secara Praktis berguna bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) secara umum dan khususnya bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi sebagai bahan rujukan atau referensi bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi khususnya konsentrasi kehumasan yang dapat dijadikan sebagai

literatur dan referensi tambahan terutama bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian pada kajian yang sama. C. Kegunaan Bagi Dinas Pemadam Kebakaran Hasil penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi dan evaluasi tentang penanggulangan bahaya akan kebakaran dalam lingkungan masyarakat. program yang diadakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran kota Bandung dapat menjadi tolak ukur yang baik dan positif bagi Dinas Pemadam Kebakaran dan Masyarakat. D. Kegunaan Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi dan evaluasi yang ingin mendapatkan suatu informasi mengenai bahaya api kebakaran dengan pembelajarn teori sekaligus peraktek dengan Daya Tarik Program Kunjungan Fire Kid s Pada Taman Kanak-Kanak Kota Bandung. Dari penelitian tersebut dan mampu dijadikan pelajaran sekaligus kemampuan juga mampu menjadi pemahaman dan pengetahuan bagi masyarakat agar tetap waspada tentang bahayanya musibah kebakaran yang setiap tahunnya meningkat dengan pembelajaran dan antisipasi penanggulangan api kebakaran seperti ini diharapkan. Masyarakat lebih memahami bagaimana antisipasi dan penanggulangan musibah tersebut agar setiap tahunnya musibah ini terus

menurun dan yang sangat diharapakan sekali tidak lagi terjadi apalagi sampai menelan korban. Dan penelitian inipun dapat menjadi suatu pesan atau informasi sekaligus ilmu yang peneliti selama perkuliahan selama ini dapat bermangfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia