BAB I PENDAHULUAN. penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian, serta dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Scoring System Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur. Sebelum

BAB I PENDAHULUAN. PT Bhirawa Steel Surabaya adalah salah satu produsen baja tertua dan

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH

1 BAB I PENDAHULUAN. milik pemerintahan yang bergerak di bidang pendidikan. Dispendik sendiri

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Prestasi kerja individu pegawai sangat penting dalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi adalah melakukan penilaian kinerja (Performance Appraisal). Melalui

BAB I PENDAHULUAN. madya VI no.2 Surabaya. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya sendiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 113 Tahun 2010 memuat aturan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Surabaya. pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab. Tugas pokok dan fungsi yang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang ekonomi maupun bidang kesehatan.

WALIKOTA BANDA ACEH PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. HD Finance adalah perusahaan yang bergerak dibidang kredit motor

Pagar Alam, November 2017 Kepada Yth, Nomor : 800/ /BKPSDM/2017 Lampiran : 1 ( Satu ) Perihal : Penyampaian Profil BKPSDM Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. Chrismalis Artha telah bekerjasama dengan beberapa bank terkemuka di

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

SOSIALISASI PERATURAN LIPI NOMOR 3 TAHUN 2018 Cibinong, 10 April 2018

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Primasatya Husada Citra (PHC) Surabaya merupakan anak

profesional, bersih dan berwibawa.

PEMERINTAH KOTA MANADO BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT Jalan Balai Kota Nomor 1 Manado Website :

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2005 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN KOTA SURABAYA

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung merupakan lembaga

- 5 - Pasal II Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari nama pahlawan nasional, yaitu Dr. Soetomo, untuk mengenang jasa beliau

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 21 Tahun 2001 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

TIM PERCEPATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENSIUN BERBASIS WEBSITE

BAB I PENDAHULUAN. distributor galvalum. Depo Galvalum terletak di Jl. Dr. Wahidin No.128A Sidoarjo.

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tentu membutuhkan sumber

Buku Petunjuk Pengguna

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2005 NOMOR 04 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 04 TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN. Bagian penmaru dan Rektor mengalami kesulitan dalam mengambil

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagian Kemahasiswaan pada dasarnya bagian dari Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. LSP memiliki beragam jenis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN APLIKASI SIMPEG PADA SKPD PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses penilaian kinerja merupakan salah satu dari sub proses Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. STIKES Rumah Sakit Dr. Soetomo adalah perguruan tinggi kesehatan

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya (Stikom Surabaya)

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

RENCANA AKSI PER KELOMPOK SASARAN STRATEGIS TAHUN 2017 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN JOMBANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.R Tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN PEMBAHASAN KOMISI I FORUM KONSULTASI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN HOTEL ALILA, JAKARTA 2 DESEMBER 2013

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN KENAIKAN PANGKAT PNS DI KABUPATEN BLORA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

TUPOKSI. Kelembagaan menjadi faktor penentu dalam mencapai keberhasilan. kinerja Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan Pelatihan.

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi tanggung jawab manajemen sumber daya manusia. Pengelolaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem penjualan merupakan bagian yang penting dalam pengoperasian

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjadi

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya adalah perguruan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xxii

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Raya Lidah Kulon F-22 Surabaya dan berdiri sejak Juni 2009.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TARGET REALISASI % CAPAIAN SEMESTER I JUMLAH

BAB 1 Pendahuluan. 1. Latar belakang

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR TABEL... xviii. DAFTAR LAMPIRAN...

1. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Bandung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pembagian pengadaan material utama. dengan membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang nantinya menjadi acuan

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1974 dengan misi awal sebagai strategic partner PT Semen Gresik

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...

I N D I K A T O R K I N E R J A I N D I V I D U

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi (TI) yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Informatika Kesehatan dan Prodi S1 administrasi Rumah Sakit.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan instansi milik Pemerintah yang berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 bertugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian, serta dapat ditugaskan untuk melaksanakan penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemerintah kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka dekosentrasi. BKD Provinsi Jawa Timur (Jatim) merupakan salah satu instansi pemerintahan dalam bidang kepegawaian yang beralamat di Jl. Jemur Andyani 1, Surabaya. Sebagai instansi pemerintah yang khusus menangani masalah kepegawaian, BKD Provinsi Jatim memiliki peran dan tanggung jawab dalam pengembangan dan pengawasan Pegawai Negeri Sipil (PNS) khususnya yang berada di wilayah Jatim. Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 81 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Lembaga Teknis Kota Surabaya, tugas pokok dari BKD Provinsi Jatim, diantaranya (1) Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program, anggaran dan laporan badan, (2) Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan, (3) Pengelolaan administrasi kepegawaian, sedangkan fungsi dari BKD Provinsi Jatim, diantaranya (1) Perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian dan diklat, (2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang kepegawaian dan diklat, (3) pembinaan dan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64, (4) pengelolaan ketatausahaan. Tugas Pokok dan Fungsi yang selama ini menjadi 1

2 permasalahan yaitu tentang pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan serta pembinaan dan pelaksanaan tugas. Hal ini berkaitan dengan penilaian (appraisal), penilaian yang dimaksud adalah penilaian kinerja (performace appraisal). Dengan adanya penilaian kinerja pegawai ini, maka dapat diketahui secara tepat tentang perkembangan ketrampilan pegawai, siapa pegawai yang mendapat nilai terbaik dan layak direkomendasikan, hal apa saja yang harus dihadapi dan target apa yang harus dicapai. Selain itu berdasarkan penilaian kinerja pegawai tersebut dapat digunakan sebagai rekomendasi kenaikan pangkat yang nantinya diserahkan kepada kepala pimpinan instansi terkait. Dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Kinerja PNS, penilaian kinerja pegawai dilakukan setiap tahun sekali pada bulan Januari-Februari. Sedangkan penilaian psikotes dilakukan pada bulan Desember dan hasilnya akan dilaporkan bersama dengan pelaksanaan penilaian kinerja pegawai. Selama ini, penilaian kinerja pegawai yang dilakukan menggunakan form penilaian kinerja yang dikirim oleh BKD Jatim ke BKD setiap kota, yang nantinya akan diserahkan pada instansi terkait yang memiliki pegawai JFT. Permasalahannya adalah pengiriman form penilaian memerlukan waktu yang cukup lama, setelah dilakukan penilaian, setiap instansi harus melakukan rekap secara manual hasil penilaian, rekap ini berisi jumlah total nilai dari penilaian psikotes dan penilaian kinerja, serta melakukan perekomendasian dari pegawai yang memiliki nilai terbaik. Hasil rekapan itu nantinya akan diserahkan pada BKD di setiap kota, dari BKD di setiap kota nantinya akan direkap ulang nama-nama pegawai JFT yang direkomendasikan dari semua instansi di kota tersebut. Setelah

3 direkap ulang, data hasil rekapan tersebut dikirim lagi ke BKD Jatim untuk pendataan nama-nama pegawai JFT yang direkomendasikan di seluruh Jawa Timur untuk dilakukan proses diklat. Semua proses diatas memerlukan waktu yang cukup lama, dari awal pendistribusian form penilaian sampi rekapan hasil nilai sampai ke BKD Jatim rata-rata waktu yang dibutuhkan bisa sampai tiga bulan, sedangkan pihak BKD Jatim juga harus melakukan perekapan data pegawai JFT yang direkomendasikan berjumlah ribuan. Dari permasalahan diatas, maka dampak yang timbul dari keterlambatan dan lamanya waktu proses pendistribusian form, penilaian dan perekapan adalah pengembangan aparatur atau pegawai (JFT) menjadi terhambat yang mengakibatkan kenaikan pangkat pegawai akan terkendala, kenaikan pangkat pegawai JFT tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002, selain itu dampak yang lain adalah jadwal kegiatan diklat yang dilakukan pada bulan Mei- Juli menjadi tertunda dikarenakan form hasil penilaian yang mengalami keterlambatan. Penilaian kinerja pegawai dilakukan setiap satu tahun sekali dan bertepatan pada bulan Januari-Februari. Dari permasalahan diatas, maka diperlukan aplikasi penilaian kinerja pegawai yang terintegrasi antara instansi pemerintahan di Jatim dengan BKD Provinsi Jatim, sehingga dengan adanya penilaian kinerja pegawai yang terintegrasi ini, BKD Provinsi Jatim dapat memonitor, menyusun rencana, strategi dan langkahlangkah terhadap kemajuan karier pegawai yang bersangkutan. Aplikasi ini akan menggunakan website sebagai media penilaiannya yang dapat diakses oleh instansi pemerintahan seluruh Jatim. Alasan digunakannya website agar pihak BKD Provinsi Jatim dapat mengetahui instansi pemerintahan mana yang sudah

4 melakukan penilaian dan yang belum, selain itu BKD dapat memonitor dan mengetahui hasil penilaian pegawai di tiap instansi pemerintahan sehingga dapat dilakukan tindakan seperti pengembangan karir pegawai (diklat) untuk kenaikan pangkat serta pengembangan SDM. Cara penilaian kinerja yang dilakukan di BKD Jatim menggunakan teknik pembobotan dengan skala prioritas, yaitu penjumlahan dari setiap kriteria yang dinilai sehingga menghasilkan jumlah total yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan berupa rekomendasi. Dari perbandingan metode yang selama ini digunakan yaitu metode pembobotan dengan skala prioritas, maka dapat dilakukan perbandingan metode dengan Scoring System. Scoring System (Azwar, 2003) dapat menentukan skor dari masing-masing parameter/kriteria yang sudah ditentukan, Metode ini dilakukan dengan cara menentukan bobot dari setiap kriteria yang dinilai, lalu melakukan penjumlahan bobot dan didapatkan total nilai. Selain itu, pada metode Scoring System terdapat pengelompokan dari hasil penghitungan metode yang dilakukan. Berdasarkan studi kasus yang akan diangkat, pegawai akan dinilai berdasarkan psikotes seperti kecakapan dan attitude yang akan dilakukan oleh Bagian Formasi dan Pengembangan (Forbang) dan berdasarkan kinerja yang dilakukan oleh instansi terkait. Dua jenis penilaian tersebut memiliki jumlah item penilaian sebanyak lima, yaitu sangat kurang, kurang, cukup, baik dan sangat baik. Dari hasil penilaian tersebut maka akan muncul nama pegawai yang dapat direkomendasikan untuk dinaikkan pangkat dan dilakukan proses diklat pegawai. Adanya Website Penilaian Kinerja Pegawai ini dapat mengganti cara pendistribusian form penilaian sehingga proses penilaian dapat dilakukan secara langsung pada saat periode penilaian dibuka serta dapat langsung terpantau oleh

5 BKD Jatim, selain itu dapat membantu penghitungan total nilai secara langsung dan perekomendasian pegawai JFT yang dinaikkan pangkat tanpa harus membandingkan total nilai dari pegawai satu dengan pegawai lain secara manual. Pihak BKD Jatim dapat menerima laporan berupa nama-nama pegawai JFT yang direkomendasikan dari setiap instansi di Jawa Timur, sehingga pendataan untuk proses diklat dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Hasil penilaian yang sudah dilakukan dapat tersimpan dengan baik sesuai dengan periode waktu dilakukannya penilaian kinerja. 1.2. Perumusan Masalah Bagaimana merancang dan membangun pembuatan aplikasi penilaian kinerja pegawai berbasis web menggunakan metode Scoring System pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur. 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka ruang lingkup penelitian dibatasi sebagai berikut : 1. Pegawai yang dinilai adalah pegawai yang memiliki Jabatan Fungsional Tertentu (JFT). 2. Sistem ini hanya melakukan penilaian kinerja pegawai dan memberikan rekomendasi yang digunakan untuk pengembangan kinerja pegawai, tidak sampai pada proses atau cara kenaikan pangkat pegawai. 3. Aplikasi ini hanya dapat digunakan oleh instansi pemerintahan se-jawa Timur yang sudah terdaftar pada website.

6 1.4. Tujuan Tujuan dari sistem ini adalah menghasilkan aplikasi penilaian kinerja pegawai berbasis web menggunakan metode Scoring System pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur yang mengacu pada history penilaian pegawai sebelumnya sehingga dapat memberikan rekomendasi pegawai yang akan dinaikkan pangkat. 1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan ini, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah dan tujuan dari aplikasi penilaian kinerja ini. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini dijelaskan mengenai landasan teori yang terkait dengan laporan ini, yaitu: penjelasan penilaian kinerja, scoring system dan sistem informasi. BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini diuraikan mengenai perancangan sistem yang terdiri atas penjelasan dari analisa permasalahan, perancangan sistem, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur basis data serta desain input dan output. BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini dijelaskan tentang evaluasi dari system yang dibuat, proses implementasi dari perangkat lunak yang telah melalui tahap evaluasi.

7 BAB V : PENUTUP Dalam bab ini dijelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan setelah program aplikasi selesai dibuat dan saran untuk proses pengembangan berikutnya.