POLEMIK SEORANG MUSLIM IKUT MERAYAKAN NATAL. DILENGKAPI DENGAN : PERAYAAN TAHUN BARU DALAM PANDANGAN ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
TAHUN BARU DAN BUDAYA MENIRU

MANDI JANABAH, HUKUM DAN TATA CARANYA

IKHLAS BERIBADAH. B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l. Booklet Da wah

BILA SYA BAN TELAH TIBA

BULAN MUHARRAM BUKAN BULAN SIAL

BOLEHKAH MENGERASKAN BACAAN SHALAT SIRRIYAH ATAU SEBALIKNYA DAN BIMBINGAN MENGGUNAKAN PENGERAS SUARA DI MASJID

AGAR MARAH MENJADI TERARAH

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

taubat. 3. Ingat besarnya pahala yang Allah ta ala siapkan bagi orang-orang yang mau memaafkan orang lain. Allah ta ala berfirman :

Syarah Istighfar dan Taubat

5 PONDASI KEBENARAN. B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l. Booklet Da wah

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l MENYOAL URUSAN GAIB

ADA APA DENGAN BULAN MUHARRAM?

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

IBUNYA MARAH KALAU TIDAK MERAYAKAN HARI IBU أمه ستغضب إن لم تفل بعيد الا م

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

Pasca Ramadhan, Saatnya Pembuktian as-sa di

TAKWA DAN KEUTAMAANNYA

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

3 Wasiat Agung Rasulullah

Bolehkah Seorang Muslim Mengucapkan Selamat Natal?

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

TOLOK UKUR DALAM BERAGAMA

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Tips dalam Memahami Ilmu

(Tafsir al-alusi) (HR. at-tirmidzi dan disahihkan oleh al-albani. Lihat pula ash-shahihah 379) (Tafsir al-qurthubi)

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Ceramah Singkat Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga. Oleh: Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni MA

Waspadai perbuatan tasyabuh/menyerupai. non muslim

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

PUASA DI BULAN RAJAB

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

UNTUK KALANGAN SENDIRI

HUKUM MEMAKAI BAJU YANG TERDAPAT TULISAN DALAM SHALAT ح م لبس القميص ملكتوب عليه ف الصلاة

PRIA ADALAH PEMIMPINMU :

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

MENSUCIKAN JIWA MELALUI IBADAH KURBAN

Tata Cara Shalat Malam

MUZARA'AH dan MUSAQAH

Takwa dan Keutamaannya

Petunjuk Rasulullah. Ber-KOKOK

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

Hadits-hadits Shohih Tentang

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Wallahu A lam bisshawab Wa shallallahu ala nabiyyina Muhammadin wa ala aalihi wa shahbihi wa sallam

BISAKAH KIRIM PAHALA?

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Bukti Cinta Kepada Nabi

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Keistimewaan Hari Jumat

W A MUTIARA NASIHAT DI BULAN RAMADHAN

Perayaan Tahun Baru Islam

Awas! Jangan Dekati Zina

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

DI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH-

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

Tauhid Yang Pertama dan Utama

B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l KEIMANAN

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Bersama Orang Tua Menuju Surga

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

NASIHAT MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

Hukum Memelihara Jenggot

Nawaqidhul Islam: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Tips dalam Memahami Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia.

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Transkripsi:

Booklet Da wah Jumat, 30 Rabiul Awal 1438 H / 30 Desember 2016 M 1 B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l POLEMIK SEORANG MUSLIM IKUT MERAYAKAN NATAL. DILENGKAPI DENGAN : PERAYAAN TAHUN BARU DALAM PANDANGAN ISLAM ا صل ا صل ل ى ل ا ا ب : Belakangan ini terjadi hiruk pikuk luar biasa di kalangan kaum muslimin tentang hukum merayakan natal yang tidak lain adalah hari besar umat kristiani. Suatu hal yang lumrah jika umat kristiani merayakannya karena terkait dengan keyakinan yang mereka anut. Namun, disini kami ingin mendudukkan hukum seorang muslim ikut merayakan natal. Walaupun mungkin tulisan kami ini sedikit terlambat karena hari natal sudah lewat namun semoga ini menjadi peringatan buat kita semua untuk ke depannya. Para pembaca rahimakumullah, kami pakai kata merayakan dengan tanda petik karena untuk mencakup makna merayakan secara hakiki dengan ikut datang ke gereja, menghadiri misa natal serta ritual terkait dan diakhiri dengan makan bersama. Makna lain dari merayakan adalah mengucapkan selamat natal, merry christmas sampai pada bentuk memakai atribut dan pernak-pernik natal baik karena tuntutan kerja maupun sebagai bentuk toleransi kepada teman yang beragama lain ataupun sebab-sebab lainnya. Kami kira jika sampai pada tingkatan ikut menghadiri misa natal di gereja mayoritas dari kaum muslimin sekarang akan mengingkarinya, kecuali bagi kelompok JIL (Islam Liberal) Jangan dibaca saat Adzan berkumandang atau Khatib sedang Khutbah!

2 Booklet Da wah atau yang sejalan dengan mereka yang menganggap boleh saja seorang muslim turut hadir ke gereja untuk membandingkan agama Islam dengan agama mereka. Kami secara pribadi pernah hidup di suatu lingkungan yang ketika tiba waktu natal maka sebagian kaum muslimin ikut datang ke gereja, makan bersama dan merayakannya. Ketika kami berusaha mengingkari yang semacam ini, sebagian mereka berkilah yang penting kan iman kita masih kuat, yang penting niatnya atau kita cuma ikut makan-makan saja dan tidak berdoa bersama mereka dan ucapan-ucapan semakna. Kami tegaskan disini : jika memang iman seorang benar dan kuat maka dia tidak akan membiarkan dirinya menghadiri misa natal itu dengan beberapa alasan yang akan kami sampaikan insya Allah. Bentuk lain dari ikut sertanya seorang muslim merayakan natal adalah dalam bentuk mengucapkan selamat natal, memakai atribut-atribut natal dan semisalnya. Disinilah yang justru terjadi kerancuan dan hiruk pikuk. Hirul pikuk terkait polemik masalah ini luar biasa karena tidak sedikit dari tokoh kaum muslimin yang menyatakan boleh-boleh saja seorang muslim mengucapkan selamat natal atau memakai atribut natal toh iman seseorang tidak akan terpengaruh hanya karena melakukan hal-hal tersebut. Para pembaca rahimakumullah, ketahuilah bahwa : 1. Ketika ikut merayakan natal berarti kita secara sadar atau tidak sadar menyetujui terjadinya berbagai keyakinan agama mereka. Contoh jelas : Tidakkah kita ingat bagaimana keyakinan mereka bahwa Allah memiliki putra? Surat al Ikhlas yang kita hafal bersama dengan tegas menyatakan bahwa Allah tidak berputra, lam yalid wa lam yuulad : Allah tidak melahirkan/tidak berputra dan tidak pula dilahirkan. 2. Ketika ikut memakai pernak-pernik natal berarti kita telah menyerupakan diri kita dengan mereka Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda : ص ب ب

Booklet Da wah 3 Siapa saja yang menyerupai dengan suatu kaum maka dia bagian dari kaum tersebut. Apalagi kalau kita merenungi kembali satu-satunya doa yang kita diperintah untuk selalu mengulanginya di setiap rakaat shalat : ihdinash shirathal mustaqim. Shirathlladzina an amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladhdhaallin. Para ulama ahli tafsir sepakat bahwa kita diperintahkan untuk tidak menyerupai almaghdhubi alaihim dan adhdhaallin yaitu orang Yahudi dan Nasrani serta siapa saja yang menyerupai mereka. 3. Dengan kita menyerupai mereka dalam rangka memeriahkan natal akan berakibat timbulnya kebahagiaan dan kebanggaan di dalam qalbu mereka bahkan bisa jadi menyemangati mereka untuk semakin giat menyebarkan ajaran agama mereka padahal kita tahu bahwa Allah ta ala telah menegaskan bahwa tiada agama yang diterima di sisi-nya kecuali Islam (Ali Imran 19 dan 85). Mereka akan semakin bersemangat melakukan kristenisasi terutama kepada kaum muslimin yang lemah iman dan ekonomi dengan penyaluran bantuan sembako dan semisalnya. 4. Seorang ulama besar yang hidup di abad pertengahan, Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : mengucapkan selamat terkait dengan perayaan orang kafir adalah perbuatan haram dengan kesepakatan para ulama. Beliau juga berkata bahwa mengucapkan selamat natal sama halnya dengan mengucapkan selamat atas penyembahan terhadap salib dan lebih besar dosanya lebih Allah murkai dibandingkan dia mengucapkan selamat kepada seorang yang minum khamr, membunuh, berzina dan semisalnya. Namun, orang yang menganggap agama tiada berarti di sisinya tidak menyadari kejelekan perbuatannya sehingga terjatuh dalam pelanggaran seperti ini. Maka, barangsiapa memberi ucapan selamat kepada orang lain atas kemaksiatan, kebid ahan dan kekafran yang dilakukan berarti dia akan menghadapi murka Allah. (dinukil dari karya beliau Ahkam Ahlidz Dimmah)

4 Booklet Da wah 5. Jika ada yang berujar bahwa imannya akan tetap kokoh dan tidak terpengaruh hanya karena mengikuti perayaan natal maka sesungguhnya ucapan ini menunjukkan pada fakta bahwa : i) Dia telah tertipu dengan keadaan dirinya dan tidak memahami hakikat iman. Mari kita bandingkan dengan seorang shahabat mulia Umar ibnul Khattab radhiyallahu anhu. Beliau termasuk orang yang dijamin dengan surga namun jaminan dari Allah dan rasul-nya tidak membuat beliau tertipu. Beliau bahkan selalu khawatir terjangkiti penyakit kemunafikan. Terkhusus masalah yang sedang kita bicarakan, beliau pernah berujar : Jauhilah musuh-musuh Allah ketika mereka berhari raya. Artinya, semakin kuat dan benar iman seseorang dia akan semakin takut terhadap hal-hal yang bisa merusak imannya bukan semakin santai dan membanggakan imannya. ii) Kelemahan imannya. Seandainya imannya kokoh akan muncul dari dirinya pengingkaran terhadap kemungkaran yang terjadi di depan matanya termasuk perayaan natal yang dari sudut pandang agama Islam termasuk kemungkaran yang besar bahkan kesyirikan kepada Allah. Para pembaca rahimakumullah, hukum tidak bolehnya seorang muslim merayakan natal dengan segala macamnya di atas adalah sama baik dia lakukan dengan senang hati atau karena segan, malu dan sebagainya. Hukumnya sama. Pembahasan singkat seputar peringatan tahun baru Imam Abu Dawud dan An Nasai meriwayatkan sebuah hadits shahih dari shahabat Anas ibn Malik radhiyallahu anhu bahwa ketika Nabi shallallahu alahi wa sallam tiba di kota Madinah [setelah hijrah dari Mekah], beliau menjumpai penduduk Madinah memiliki dua hari yang dirayakan dimana pada kedua hari itu mereka bermain-main dan bersenangsenang. Kemudian beliau bertanya ada apa dengan kedua hari tersebut (dalam arti mengapa sampai dirayakan dengan

Booklet Da wah bersenang-senang)? Maka dijawab bahwa itu kebiasaan mereka sejak zaman jahiliyyah. Maka beliau bersabda : ص ا ب ب ب ا ب ل ض ح ل Sungguh Allah telah mengganti untuk kalian kedua hari itu dengan yang lebih baik : Idul Fitri dan Idul Adh-ha. Hadits mulia ini memberi tuntunan kepada kita bahwa umat Islam hanya memiliki dua hari Id tiap tahunnya : Idul Fitri dan Idul Adh-ha. Kita dilarang membuat id- id yang lain,yang diadakan berulang tiap tahun atau tiap bulan, walaupun itu tidak ada kaitannya dengan urusan agama. Para ulama menjelaskan bahwa dua hari yang ketika itu dirayakan oleh penduduk Madinah sebelum datangnya nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah dua hari yang asalnya dirayakan oleh Persia untuk merayakan awal tahun baru mereka dimana pada kedua hari itu udara sedang sejuk-sejuknya, tidak dingin dan tidak panas serta lamanya siang malam seimbang. Kemudian pada akhirnya sebagian orang Arab mengikuti kebiasaan bangsa Persia ini sampai Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarangnya. Peristiwa yang terjadi di zaman nabawi ini diabadikan dalam hadits yang shahih diriwayatkan dari generasi ke generasi sampai ke zaman kita sekarang. Sungguh kalau diamati kejadian di waktu itu sangat mirip dengan fenomena perayaan tahun baru di masa kini yaitu kaum muslimin mengadopsi dan meniru kebiasaan orang-orang Nashara dalam merayakannya. Memang mungkin menurut anggapan mayoritas kaum muslimin yang turut merayakan tahun baru bahwa perayaan itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan masalah agama; ternyata memang demikian keadaannya ketika datang larangan dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam kepada penduduk Madinah bahwa mereka tidak menganggap perayaan kedua hari itu sebagai bagian dari agama. Toh, walau demikian Nabi shallallahu alaihi wa sallam tetap melarangnya. 5

6 Booklet Da wah Bagaimana jika ternyata perayaan tahun baru sangat berkaitan erat dengan suatu keyakinan dalam agama Nashara bahkan sebagian referensi menyebutkan bahwa bagi sebagian sekte/aliran di agama Nashara bahwa hari tahun baru lebih mulia dibanding hari natal itu sendiri? Sebagian lain menyebutkan bahwa awal yang merayakan tahun baru adalah kaum Yahudi dan kemudian diikuti oleh kaum Nashara dan pada akhirnya kaum muslimin mengekor dan mengikuti kebiasaan dua agama yang jelas-jelas dilaknat dan dimurkai oleh Allah subhanahu wa ta ala. Hanya bedanya, tahun baru bagi kaum Yahudi dinamakan rosh hasanah yang jatuh pada tanggal 5 September menurut kalender biasa. Namun, inti perayaan tahun baru diambil oleh kaum Nashara dari mereka adapun tanggalnya maka Nashara memiliki tahun baru tersendiri yaitu 1 Januari. Perayaan tahun baru yang lazim diadakan mengandung beberapa hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam diantaranya : 1. Menghambur-hamburkan uang dalam hal yang tidak bermanfaat bahkan justru mendatangkan madharat dan kerugian. Perbuatan seperti ini jelas merupakan warisan dari syaithon dan menunjukkan kurangnya rasa syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa. 2. Menyia-nyiakan waktu dalam hal yang tidak manfaat bahkan menimbulkan dosa. Padahal setiap kita akan ditanya di hari kiamat terkait umur yang Allah ta ala anugerahkan bagaimana kita memanfaatkannya. 3. Menunggu saat-saat pergantian tahun sampai larut malam sangat mungkin menjadikan seseorang tertidur dari shalat Subuh. Padahal Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa diantara ciri orang munafik adalah merasa berat melakukan shalat Subuh. Di sisi lain, begadang di malam tahun baru masuk ke dalam larangan Nabi shallallahu alaihi wa sallam karena beliau melarang ngobrol habis shalat Isya dalam hal-hal yang tidak bermanfaat.

Booklet Da wah 7 4. Tiupan terompet, petasan dan semisalnya yang menimbulkan suara-suara yang memekakkan telinga jelas mengganggu orang lain yang ingin ketenangan dan mungkin diantara mereka ada orang sakit yang butuh banyak istirahat. 5. Di banyak tempat perayaan tahun baru sangat identik dengan praktek zina apalagi di saat waktu menunjukkan pukul 00.00 banyak pasangan yang berlainan jenis memilih waktu ini untuk bermaksiat kepada Allah rabbul alamin. Bentuk maksiat lain adalah membunyikan musikmusik dengan dalih tasyakuran namun bukannya bersyukur kepada Allah justru musik itu menjauhkan orang dari mengingat Allah ta ala. *********** Fatwa Ulama *********** HUKUM MENJUAL DAN BERMAIN KEMBANG API/PETASAN? Fadhilatu asy-syaikh Muhammad bin Shalih al- Utsaimin rahimahullah: Pertanyaan : Apa hukum jual beli dan bermain kembang api? Jawaban : Alhamdulillahi rabbil alaamin wa shallallahu ala nabiyyina Muhammad wa alaa aalihi wa shohbihi ajma iin Menurut pendapatku, jual belinya DILARANG. Itu karena dua sisi : 1. Pertama : Hal itu adalah menyia-nyiakan harta, dan menyia-nyiakan harta hukumnya haram karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarangnya. 2. Kedua: Karena di dalamnya terdapat gangguan terhadap manusia berupa suara yang mengagetkan, dan bisa jadi menyebabkan kebakaran jika menimpa sesuatu yang mudah terbakar dalam keadaan kembang api itu masih menyala, tidak bisa dipadamkan. Oleh karena dua sebab itu kami memandang hal itu haram, dan tidak boleh dijual belikan.

8 Booklet Da wah Sumber : (Pertemuan ke 3 bersama asy-syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin pada tanggal 5 Syawwal 1413 H) ب ب ب ب ب ت ا ة ايت ل ل ) ا ط ( مل ح ع ش ء ت جل ب : م ص ل ا ص ح ج ي ب ا ا ي ص صل ل ن ا صذ ي ى ص ب ش ء ه ح ذ ا ك ا ج ي : م ص ة ا ي ا صب ص صل ا ج ل ص : ن ب ص ض ة ا ض ة مل ل ا ص ذ ا ك. اث ص ن : ص ذ صة ا ص س ب ص ت مل ز ج ة ص ب ي ث ح ئ ق ذ ب ت ل ش ي ء ل ا ل ح ت ق ه ي ح صة ل أ. ج ل ه ذ ا ج ي ن ب ى ن ب ص ح ن ص ا ي ز ب ا ش ؤ ه. 3 ا ص خ م ص ص ا ح ا ث ب ي يف 1413/10/5 Sumber: http://daarulihsan.com/polemik-seorang-muslim-ikut-merayakannatal-dilengkapi-dengan-perayaan-tahun-baru-dalampandangan-islam/ http://www.manhajul-anbiya.net/hukum-menjual-dan-bermainkembang-apipetasan-2/ ب ا ا صل ب ب ا ى ي Diterbitkan oleh: Pondok Pesantren Minhajus Sunnah Kendari Jl. Kijang (Perumnas Poasia) Kelurahan Rahandouna. Penasihat: Al-Ustadz Hasan bin Rosyid, Lc Kritik dan saran hubungi: 0852 4185 5585 Berlangganan hubungi: 0813 3963 3856 Website: www.ahlussunnahkendari.com Join Channel Telegram: https://telegram.me/salafykendari Harap disimpan di tempat yang layak, karena di dalam nya terdapat ayat Al-Qur an dan Hadits!! Berikan kesempatan kepada yang lain untuk membaca buletin ini!!