KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 AMBARAWA PRINGSEWU. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS BUKU HARIAN PADA SISWA KELAS VII MTs AL-HIDAYAH SRI KUNCORO. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

I. PENDAHULUAN. timbulnya kalimat kedua, kalimat kedua menjadikan kalimat ketiga, dan seterusnya. Kalimatkalimat

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMPN 13 BANDARLAMPUNG

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2014 THE ABILITY TO CHANGE ACTIVE SENTENCE INTO PASSIVE SENTENCE STUDENT CLASS X MA GISTING

E JURNAL ILMIAH TRIA ULANDARI NIM Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan ( Strata 1)

KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG. Oleh

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

KEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI KE DALAM BENTUK PROSA BEBAS. Oleh

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2015 KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMPN 1 SEPUTIH MATARAM.

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

THE ABILITY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP DAREL HIKMAH PEKANBARU IN READING SEQUENCES AND READING COMPREHENSION

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP PLUS AT-THOIBA KOTA PEKANBARU T.A 2013/2014 DALAM MEMBACA CEPAT

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GADINGREJO. Oleh

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2013

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

Oleh. Kurnia Wahyuni Siti Samhati Ni Nyoman Wetty S. Abstract

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO DENGAN TEKNIK KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

THE ANALYSIS OF POEM IN WRITING ABILITY OF FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 187 PEKANBARU

KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XII SMA NEGERI 2 BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMBANGKAN PARAGRAF DENGAN METODE STAD PADA SISWA SMK PGRI PONTIANAK

KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK DALAM TEKS BERITA MELALUI MEMBACA SKIMMING SISWA KELAS VIII MTSN TALAOK KECAMATAN BAYANG PESISIR SELATAN JURNAL

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 1 PASAMAN DENGAN TEKNIK PEMODELAN E-JURNAL ILMIAH LINDA OKTAVIA SARI NPM

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasman.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LENGAYANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) JURNAL ILMIAH

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SMA MUJAHIDIN PONTIANAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS UNTUK PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI DI SMA. Oleh

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa

METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PARAGRAF PADA SISWA MTs KELAS VII

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BACAAN DAN MEDIA POSTER SISWA KELAS KELAS X SMAN 1 RANAH PESISIR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB NEGERI PURBALINGGA

KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN

KORELASI ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA AKTIF-PRODUKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS ARTIKEL PENELITIAN

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH

Oleh Nirmala Sari Siregar Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.

KEMAMPUAN MENULIS RESENSI CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BENGKUNAT LAMPUNG BARAT. Oleh

LENI EXTRISNAWELI NPM

KEMAMPUAN MEMBEDAKAN PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF SISWA KELAS XI SMA ADABIAH 2 PADANG MELALUI KEGIATAN MEMBACA PEMAHAMAN

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 BINTAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016 KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA

KEMAMPUAN SISWA KELAS XI SMAN 2 KOTO XI TARUSAN MENULIS RESENSI NOVEL MENGGUNAKAN TEKNIK PEER EDITING ARTIKEL ILMIAH DESI ARIANI NIM.

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT 250 KATA PER MENIT RAGAM WACANA TULIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG MENGGUNAKAN TEKNIK AUTOBIOGRAFI ARTIKEL ILMIAH MIZA ELVAYANTI NIM.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GUGUAK KABUPATEN 50 KOTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Transkripsi:

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014 Oleh Nur Aisah Kahfie Nazaruddin Eka Sofia Agustina Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail : aishbartolomeo@yahoo.com Abstract The problem in this research is the ability to find the main idea of the paragraph at grade X SMA Negeri 2 Pringsewu academic years 2013/2014. This research aimed to describe the ability to find the main idea of the paragraph at grade X SMA Negeri 2 Pringsewu academic years 2013/2014. The method of this research used descriptive. The population consists of 287 students spread into 9 classes. The sample are 45 students. Data collected is done through objective tests. The results showed that the ability to find the main idea of the paragraph is in category enough, with an average score of 56,2. Weakness of the students in finding the main idea of the paragraph is on aspect of finding the main idea at the end of paragraph which is in poor category, with an average of 41,8, while the highest average score is on the ability to find the main idea in the beginning paragraph with an average score of 69,2 category as good. Keywords: finding, main idea, skills. Abstrak Masalah dalam penelitian ini adalah paragraf siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan paragraf siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini dengan jumlah 287 siswa yang tersebar dalam 9 kelas. Sampel penelitian berjumlah 45 siswa. Pengumpulan data melalui Tes Objektif. Hasil penelitian menunjukan paragraf dalam kategori cukup dengan ratarata 56,2. Kelemahan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf terletak pada aspek menemukan ide pokok di akhir dan di akhir paragraf yang tergolong kurang dengan rata-rata 41,8, sedangkan skor rata-rata tertinggi terletak pada aspek di awal paragraf dengan rata-rata 69,2 tergolong baik. Kata kunci: ide pokok, kemampuan, menemukan. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page 1

PENDAHULUAN Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan manusia. Seandainya manusia tidak mempunyai kemampuan berbahasa, manusia akan kesulitan mengungkapkan perasaan, ide, dan pendapatnya. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan pikiran dan gagasan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan, dan senantiasa akan dapat memaknai dunia dan mengartikan semua keindahan yang ada. Bahasa terangkai dalam kalimat yang saling berkaitan. Rangkaian kalimat tersebut disusun berdasarkan aturan tertentu sehingga makna yang dikandung dapat dibatasi, diperluas, dan diperjelas. Bentuk-bentuk kalimat inilah yang memungkinkan kita memberi makna dalam aspek bahasa. Keterampilan berbahasa yaitu menyimak dan berbicara terjadi dalam komunikasi lisan, sedangkan dua keterampilan berbahasa berikutnya yaitu membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi tulis. Keterampilan membaca merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif, yaitu suatu keterampilan untuk menangkap, menerima, menyerap, dan memperoleh pesan berupa pikiran, gagasan, perasaan, kemauan dan fakta yang diungkapkan oleh pihak lain melalui bahasa tulis. Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Membaca pada hakikatnya adalah proses berpikir yang mengaktifkan daya nalar dengan melibatkan aspek-aspek berpikir seperti mengingat, memahami, membedakan, membandingkan, menemukan, menganalisis, mengorganisasi, dan pada akhirnya menerapkan apa-apa yang terkandung dalam bacaan. Dengan kata lain, ketepatan dan kecepatan membaca yang memadai sangat dibutuhkan. Membaca bukan hanya merupakan upaya menafsirkan lambang-lambang tertulis, tetapi lebih jauh dari itu yakni adanya upaya memahami makna dari lambang-lambang tersebut. Seperti misalnya dalam membaca suatu teks atau karangan. Suatu karangan dapat dikatakan sebagai suatu yang abstrak. Untuk memahami hal tersebut, karangan itu harus dibagi menjadi bagian kecil yang kita kenal dengan paragraf. adalah satuan pengembangan terkecil dari suatu karangan (Tampubolon, 1986: 86). Dengan demikian, paragraf merupakan satuan terkecil dari sebuah karangan. Kalimat-kalimat dalam paragraf menunjukan kesatuan suatu pikiran yang saling berkaitan baik isinya maupun bentuknya. Suatu paragraf yang baik selalu berisi ide pokok. Ide pokok tersebut merupakan bagian yang utuh dari ide pokok yang terkandung dalam keseluruhan karangan. Bicara mengenai paragraf, tidak akan pernah dapat dipisahkan dengan ide pokok. Ide pokok merupakan intisari sebuah bacaan. Ide pokok dapat ditemukan di semua bagian buku. Buku keseluruhan mempunyai ide Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page 2

pokok yang umum, kemudian tiap bab mempunyai ide pokok yang sedikit khas, setiap bab terbagi lagi menjadi bagian bab yang yang mempunyai ide pokok yang lebih khas lagi dan setiap bagian bab terbagi menjadi paragraf yang mengandung ide pokok yang sangat khas. Berkenaan dengan hal tersebut, Soedarso (2005: 66-67) mengungkapkan, lazimnya ide pokok berada di akhir paragraf, di tengah paragraf, di awal paragraf, di awal dan di akhir paragraf, atau adakalanya di seluruh paragraf. Dalam satu paragraf ada kalimat pokok dan atau kalimat kunci. Kalimat tersbut mengandung ide pokok paragraf, kalimat lainnya adalah kalimat pendukung yang memaparkan, menjelaskan, melukiskan, menjabarkan, mendiskripsikan atau menyajikan contoh-contoh ide pokok. Dalam membaca paragraf, yang terutama harus ditemukan ialah pikiran pokok (Tampubolon, 1986: 87). Dalam Kurikulum Tingkan Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran bahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas X terdapat standar kompetensi membaca yaitu memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca. Salah satu kompetensi dasarnya adalah menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat (250 kata/menit), dan indikator yang harus dicapai siswa SMA/MA kelas X adalah menemukan ide pokok paragraf dalam teks. Untuk dapat menemukan ide pokok paragraf, siswa harus memahami keseluruhan teks terutama ide pokok atau pikiran pokok yang disampaikan. Dari paparan yang telah disampaikan di atas, penulis ingin melakukan penelitian mengenai kemampuan menemukan ide pokok paragraf pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014. Penulis memilih SMA Negeri 2 Pringsewu sebagai tempat penelitian karena selain penulis merupakan alumni dari SMA tersebut, alasan lain yang membuat penulis memilih SMA Negeri 2 Pringsewu karena SMA Negeri 2 Pringsewu merupakan salah satu sekolah SMA terbaik dan tervaforit di Pringsewu, ini terbukti dari meningkatnya jumlah pendaftar setiap tahunnya, dan ditambahkannya jumlah kelas khususnya kelas X pada tahun pelajaran 2011/2012 hanya 6 kelas menjadi 9 kelas pada tahun pelajaran 2012/2013. Selain itu, SMA Negeri 2 Pringsewu telah banyak meraih prestasi baik akademik maupun nonakademik. Berdasarkan sumber yang telah disebutkan di atas, penulis ingin mengetahui bagaimanakah kemampuan menemukan ide pokok paragraf pada subjek yang lain yaitu siswa kelas X SMA Negeri 2 Prigsewu. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis perlu mengadakan penelitian tentang Kemampuan Menemukan Ide Pokok Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014. memenuhi kaidah-kaidah tersebut akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page 3

METODE PENELITIAN Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang sesuai dengan tujuan penelitian, yakni untuk mendiskripsikan kemampuan menemukan ide pokok paragraf pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik tes objektif. Teknik ini digunakan untuk melihat kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf. Siswa diberi soal berjumlah 40 soal dengan alokasi waktu (2x45 menit), yang terdiri atas soal di awal paragraf berjumlah 10 soal, di tengah paragraf berjumlah 7 soal, di akhir paragraf berjumlah 11 soal, di awal dan akhir berjumlah 6 soal, di seluruh paragraf berjumlah 6 soal. Pelaksanan tes dilakukan dengan menyebarkan instrumen tes kepada siswa. Adapun langkah-langkah dalam mengerjakan soal sebagai berikut: 1. soal tes dikerjakan secara individu 2. waktu yang disediakan adalah dua jam pelajaran (2x45 menit) 3. tugas dikerjakan pada kertas yang telah disediakan. Setelah data diperoleh secara lengkap, data tersebut akan dianalisis dengan cara: 1. membaca setiap jawaban yang dibuat siswa; 2. mengoreksi hasil tes siswa; 3. memberi skor pada hasil tes siswa; 4. menghitung skor yang diperoleh siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut NS= No Indikator Penilaian Kamampuan Menemukan Ide Pokok Indikator Jumlah Soal Skor Per Butir 1 Ide pokok di awal paragraf 10 1 2 Ide pokok di tengah paragraf 7 1 3 Ide pokok di akhir paragraf 11 1 4 5 Skor Maksimal Ide pokok di awal dan di akhir paragraf 6 1 Ide pokok di seluruh paragraf 6 1 Jumlah 40 100 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page 4

Tolok Ukur Penilaian Kelas Interval Keterangan 85--100 Baik Sekali 69--84 Baik 57--68 Cukup 44--56 Kurang 40 Gagal HASIL DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes menemukan ide pokok paragraf yang diberikan kepada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014. Soal yang diberikan untuk tes sebanyak 40 soal tes pilihan ganda. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 siswa. Tes tersebut dilaksanakan dengan alokasi waktu 2x45 menit. Instrumen telah diujicobakan dengan mengambil 10% dari jumlah populasi di setiap kelas hingga diperoleh sampel sebanyak 27 siswa. Berikut diuraikan data hasil kemampuan menemukan ide pokok paragraf pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014. Tabel 4.1 Skor Kemampuan Menemukan Ide Pokok pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 No. Rentang Skor Frekuensi Persentase Tingkat Kemampuan 1 85 100 1 2,3% Baik Sekali 2 69 84 6 13,4% Baik 3 57 68 13 28,8% Cukup 4 44 56 21 46,7% Kurang 5 40 4 8,8% Gagal Jumlah 45 100% Rata-rata 56,2 Cukup Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan siswa menemukan ide pokok berdasarkan lima indikator, yaitu 1) indikator ide pokok di awal paragraf; 2) indikator ide pokok di tengah paragraf; 3) indikator ide pokok di akhir paragraf; 4) indikator ide pokok di awal dan di akhir paragraf; 5) indikator ide pokok di seluruh paragraf. Kemampuan siswa menemukan ide pokok dengan tingkat kemampuan baik sekali berjumlah1 orang (2,3%). Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page V

Kemampuan siswa menemukan ide pokok dengan tingkat kemampuan baik berjumlah 6 (13,4%). Kemampuan siswa menemukan ide pokok dengan tingkat kemampuan cukup berjumlah 13 orang (28,8%). Kemampuan siswa menemukan ide pokok dengan tingkat kemampuan kurang berjumlah 21 orang (46,7%). Kemampuan siswa menemukan ide pokok dengan tingkat kemampuan gagal berjumlah 4 orang (8,8%). Dengan demikian, nilai rata-rata kemampuan menemukann ide pokok paragraf pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014 tergolong cukup dengan nilai rata-rata 56,2 dengan tingkat kemampuan cukup. Tabel 4.2 Kemampuan Menemukan Ide Pokok pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 Nilai Skor Frekuensi (f) Persentase 78--89,5 2 4,4% 66--77,5 7 15,6% 54--65,5 17 37,8% 42--53,5 15 33,4% 30--41,5 4 8,8% Jumlah 45 100% Skor rata-rata 56,2 Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf. Skor tertinggi dengan nilai 78 89,5 dengan frekuensi 2 siswa dan skor terendah nilai 30--41,5 dengan frekuensi 4 siswa. Frekuensi terbanyak terdapat pada nilai skor dengan nilai 54--65,5 yaitu 17 siswa (37,8%). Nilai rata-rata kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf adalah 56,2. Data untuk masing-masing kemampuan menemukan ide pokok paragraf akan diuraikan berikut ini. Tabel 4.3 Frekuensi Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Awal pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 Data Skor Nilai (x) Frekuensi (f) Fx Persentase 10 100 2 20 4,4% 9 90 6 54 13,4% 8 80 10 80 22,2% 7 70 7 49 15,5% 6 60 12 72 26,7% 5 50 5 25 11,2% 4 40 2 8 4,4% 3 30 1 3 2,2% Jumlah 45 311 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page VI

Nilai Rata-rata 69,2 Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diketahui hasil tes kemampuan menemukan ide pokok di awal paragraf siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 100 berjumlah 2 orang atau 4,4%. Siswa yang memperoleh nilai terendah yaitu 30 berjumlah 1 orang atau 2,2%. Frekuensi terbanyak terdapat pada skor 6 dengan nilai 60 yaitu 12 orang atau 26,7%. nilai rata-rata kemampuan menemukan ide pokok di awal paragraf adalah 69,2. Tabel 4.4 Frekuensi Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Tengah pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 Data Skor Nilai (x) Frekuensi (f) Fx Persentase 6 85,7 7 42 15,6% 5 71,4 7 35 15,6% 4 57.1 11 44 24,4% 3 42,8 14 42 31,2% 2 28,5 4 8 8,8% 1 14,2 1 1 2,2% 0 0 1 1 2,2% Jumlah 45 173 100% Nilai Rata-rata 54,5 Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui hasil tes kemampuan menemukan ide pokok di tengah paragraf siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 85,7 berjumlah 7 orang atau 15,6%. Siswa yang memperoleh nilai terendah yaitu 14,2 berjumlah 1 orang atau 2,2%. Frekuensi terbanyak terdapat pada skor 3 dengan nilai 42,8 yaitu 14 orang atau 31,2%. nilai rata-rata di tengah paragraf adalah 54,5. Tabel 4.5 Frekuensi Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Akhir pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 Data Skor Nilai (x) Frekuensi (f) Fx Persentase 10 90,9 2 20 4,4% 9 81,8 8 72 17,8% 8 72,7 4 32 8,8% 7 68,6 2 14 4,4% 6 54,5 5 30 11,2% 5 45,4 11 55 24,4% 4 36,3 5 20 11,2% 3 27,2 5 15 11,2% 2 18,1 3 6 6,6% Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page 7

Jumlah 45 264 100% Nilai Rata-rata 53,5 Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui hasil tes kemampuan menemukan ide pokok di akhir paragraf siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 90,9 berjumlah 2 orang atau 4,4%. Siswa yang memperoleh nilai terendah yaitu 18,1 berjumlah 3 orang atau 6,6%. Frekuensi terbanyak terdapat pada skor 5 dengan nilai 45,4 yaitu 11 orang atau 24,4%. nilai rata-rata di akhir paragraf adalah 53,5. Tabel 4.6 Frekuensi Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Awal dan di Akhir pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 Data Skor Nilai Frekuensi (f) Fx Persentase 6 100 5 30 11,2% 5 83,3 2 10 4,4% 4 66,6 3 12 6,6% 3 50 10 30 22,2% 2 33,3 11 22 24,4% 1 16,6 9 9 20% 0 0 5 5 11,2% Jumlah 45 118 100% Nilai rata-rata 41,8 Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui hasil tes kemampuan menemukan ide pokok di awal dan di akhir paragraf siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 100 berjumlah 5 orang atau 11,2%. Siswa yang memperoleh nilai terendah yaitu 16,6 berjumlah 9 orang atau 20%. Jumlah terbanyak atau frekuensi terbanyak terdapat pada skor 2 dengan nilai 33,3 yaitu 11 orang atau 24,4%. Nilai rata-rata di awal paragraf adalah 41,8. Tabel 4.7 Frekuensi Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Seluruh pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 Data Skor Nilai Frekuensi (f) Fx Persentase 6 100 1 6 2,2% 5 83,3 10 50 22,3% 4 66,6 6 24 13,4% 3 50 17 51 37,7% 2 33,3 9 18 20% 1 16,6 2 2 4,4% Jumlah 45 151 100% Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page VIII

Nilai rata-rata 55,9 Berdasarkan tabel 4.7 di atas, diketahui hasil tes kemampuan menemukan ide pokok di awal paragraf siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 100 berjumlah 1 orang atau 2,2%. Siswa yang memperoleh nilai terendah yaitu 16,6 berjumlah 2 orang atau 4,4%. Frekuensi terbanyak terdapat pada skor 3 dengan nilai 50 yaitu 17 orang atau 37,7%. nilai rata-rata kemampuan menemukan ide pokok di awal paragraf adalah 55,9. Bahasan Penelitian Menurut data yang telah dihitung dari hasil penelitian, dapat diketahui tingkat kemampuan siswa tiap indikator berdasarkan nilai rata-rata. Secara keseluruhan hasil skor yang diperoleh dari tes kemampuan siswa dalam mengidentifikasi ide pokok paragraf adalah 2527.5 dengan skor rata-rata 56.2 yang berarti bahwa kamampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf termasuk dalam kategori cukup, berikut dapat dilihat dalam tabel. Tabel 4.8 Rata-rata Kemampuan Menemukan Ide Pokok Tiap Indikator pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 No. Indikator Rata-rata Tingkat Kemampuan 1. Ide Pokok di Awal 69,2 Baik 2. Ide Pokok di Tengah 54,5 Kurang 3. Ide Pokok di Akhir 53,5 Kurang 4. Ide Pokok di Awal dan di Akhir 41,8 Kurang 5. Ide Pokok di Seluruh 55,9 Cukup Rata-rata Menemukan Ide Pokok 56,2 Cukup Kemampuan Siswa Menemukan Ide Pokok Kemampuan menemukan ide pokok paragraf dapat dilihat pada grafik berikut. Persentase Menemukan Ide Pokok Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page IX

Grafik 4.1 Persentase Tingkat Kemampuan Menemukan Ide Pokok pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 Berdasarkan grafik yang di ambil dari tabel 4.2 di atas dapat di ketahui siswa yang memperoleh skor 85--100 sebanyak 2,2% dengan kategori baik sekali; yang memperoleh skor 69--84 sebanyak 13,3% dengan kategori baik; yang memperoleh skor 57--68 sebanyak 28,8% dengan kategori cukup; yang memperoleh skor 44--56 sebanyak 46,6% dengan kategori kurang; dan yang memperoleh skor 40 sebanyak 9% dengan kategori gagal. Kemampuan Siswa Menemukan Ide Pokok di Awal Pada tabel di bawah ini dapat dilihat di awal paragraf pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014. Kemampuan menemukan ide pokok di awal paragraf dapat dilihat pada grafik berikut. Persentase Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Awal Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 Berdasarkan grafik yang di ambil dari tabel 4.3 di atas dapat di ketahui siswa yang memperoleh skor 85--100 sebanyak 17,8% dengan kategori baik sekali; yang memperoleh skor 69--84 sebanyak 37,8% dengan kategori baik; yang memperoleh skor 57--68 sebanyak 26,6% dengan kategori cukup; yang memperoleh skor 44--56 sebanyak 17,8% dengan kategori kurang; dan yang memperoleh skor 40 sebanyak 6,6% dengan kategori gagal. Kemampuan Siswa Menemukan Ide Pokok di Tengah Pada tabel di bawah ini dapat dilihat di tengah paragraf pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014. Kemampuan menemukan ide pokok di tengah paragraf dapat dilihat pada grafik berikut. Persentase Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Tengah Grafik 4.2 Persentase Tingkat Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Awal pada Siswa Kelas X SMA Grafik 4.3 Persentase Tingkat Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Tengah pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page X

Berdasarkan grafik yang di ambil dari tabel 4.4 di atas dapat di ketahui siswa yang memperoleh skor 85--100 sebanyak 15,6% dengan kategori baik sekali; yang memperoleh skor 69--84 sebanyak 15,6% dengan kategori baik; yang memperoleh skor 57--68 sebanyak 24,4% dengan kategori cukup; yang memperoleh skor 44--56 sebanyak 31,1% dengan kategori kurang; dan yang memperoleh skor 40 sebanyak 13,3% dengan kategori gagal. Kemampuan Siswa Menemukan Ide Pokok di Akhir Pada tabel di bawah ini dapat dilihat di akhir paragraf pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014. Persentase Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Akhir sekali; yang memperoleh skor 69--84 sebanyak 26,7% dengan kategori baik; yang memperoleh skor 57--68 sebanyak 15,6% dengan kategori cukup; yang memperoleh skor 44--56 sebanyak 24,4% dengan kategori kurang; dan yang memperoleh skor 40 sebanyak 28,9% dengan kategori gagal. Kemampuan Siswa Menemukan Ide Pokok di Awal dan di Akhir Pada tabel di bawah ini dapat dilihat di awal dan di akhir paragraf pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014. Kemampuan menemukan ide pokok di awal dan di akhir paragraf dapat dilihat pada grafik berikut. Persentase Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Awal dan di Akhir Grafik 4.4 Persentase Tingkat Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Akhir pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 Berdasarkan grafik yang di ambil dari tabel 4.5 di atas dapat di ketahui siswa yang memperoleh skor 85--100 sebanyak 4,4% dengan kategori baik Grafik 4.5 Persentase Tingkat Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Awal dan di Akhir pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 Berdasarkan grafik yang di ambil dari tabel 4.6 di atas dapat di ketahui siswa yang memperoleh skor 85--100 sebanyak 11,2% dengan kategori Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page XI

baik sekali; yang memperoleh skor 69--84 sebanyak 4,4% dengan kategori baik; yang memperoleh skor 57--68 sebanyak 6,7% dengan kategori cukup; yang memperoleh skor 44--56 sebanyak 22,2% dengan kategori kurang; dan yang memperoleh skor 40 sebanyak 55,5% dengan kategori gagal. Kemampuan Siswa Menemukan Ide Pokok di Seluruh Pada tabel di bawah ini dapat dilihat di seluruh paragraf pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014. sebanyak 13,3% dengan kategori cukup; yang memperoleh skor 44--56 sebanyak 37,8% dengan kategori kurang; dan yang memperoleh skor 40 sebanyak 24,5% dengan kategori gagal. Kemampuan Siswa Menemukan Ide Pokok Seluruh Indikator Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dan dijelaskan tiap indikator di atas, dapat diketahui kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf. Agar lebih jelas dapat dilihat pada tabel frekuensi sebagai berikut. Persentase Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Seluruh Grafik 4.6 Persentase Tingkat Kemampuan Menemukan Ide Pokok di Seluruh pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 Berdasarkan grafik yang di ambil dari tabel 4.7 di atas dapat di ketahui siswa yang memperoleh skor 85--100 sebanyak 2,2% dengan kategori baik sekali; yang memperoleh skor 69--84 sebanyak 22,2% dengan kategori baik; yang memperoleh skor 57--68 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page XII

Tabel 4.10 Frekuensi Kemampuan Menemukan Ide Pokok Per Indikator pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 No Aspek Kemampuan Ratarata Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal Ide Pokok 56,2 2,2% 13,3% 44,5% 33,3% 6,7% 1. 2. 3. 4. 5. Di Awal Di Tengah Di Akhir Di Awal dan di Akhir Di Seluruh 69,2 17,8% 37,8% 26,6% 17,8% 0% 54,5 15,6% 15,6% 24,4% 31,1% 13,3% 53,5 4,4% 26,7% 15,6% 24,4% 28,9% 41,8 11,2% 4,4% 6,7% 22,2% 55,5% 55,9 2,2% 22,2% 13,3% 37,8% 24,5% Berdasarkan uraian pada tabel 4.10 di atas, dapat diketahui kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf per idikator. Secara umum kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu dalam menemukan ide pokok paragraf adalah termasuk kategori cukup dengan skor rata-rata 56,2. adapun kemampuan dari masing-masing indikator sebagai berikut. 1. Skor rata-rata kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di awal paragraf adalah 69,2. Siswa yang termasuk dalam kategori baik sekali berjumlah 8 siswa atau 17,8%, siswa yang termasuk dalam kategori baik berjumlah 17 siswa atau 37,8%, siswa yang termasuk dalam kategori cukup berjumlah 12 siswa atau 26,6%, siswa yang termasuk dalam kategori kurang berjumlah 5 siswa atau 11,2%, dan siswa yang termasuk dalam kategori gagal berjumlah 3 siswa atau 6,6%. Skor rata-rata kemampuan menemukan ide pokok di awal paragraf adalah 69,2, dan tingkat kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di awal paragraf termasuk kategori baik. 2. Skor rata-rata kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di tengah paragraf adalah 54,5. Siswa yang termasuk dalam kategori baik sekali berjumlah 7 siswa atau 15,6%, siswa yang termasuk dalam kategori baik berjumlah 7 siswa atau 15,6%, siswa yang termasuk dalam kategori cukup berjumlah 11 siswa atau 24,4%, siswa yang termasuk dalam kategori kurang berjumlah 14 siswa atau 31,1%, dan siswa yang termasuk dalam kategori gagal berjumlah 6 siswa atau 13,3%. Skor rata-rata kemampuan menemukan ide Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page XIII

pokok di tengah paragraf adalah 54,5, dan tingkat kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di tengah paragraf termasuk kategori kurang. 3. Skor rata-rata kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di akhir paragraf adalah 53,5. Siswa yang termasuk dalam kategori baik sekali berjumlah 2 siswa atau 4,4%, siswa yang termasuk dalam kategori baik berjumlah 12 siswa atau 26,7%, siswa yang termasuk dalam kategori cukup berjumlah 2 siswa atau 4,4%, siswa yang termasuk dalam kategori kurang berjumlah 16 siswa atau 35,6%, dan siswa yang termasuk dalam kategori gagal berjumlah 13 siswa atau 28,8%. Skor rata-rata kemampuan menemukan ide pokok di akhir paragraf adalah 53,5, dan tingkat kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di akhir paragraf termasuk kategori kurang. 4. Skor rata-rata kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di awal dan di akhir paragraf adalah 41,8. Siswa yang termasuk dalam kategori baik sekali berjumlah 5 siswa atau 11,2%, siswa yang termasuk dalam kategori baik berjumlah 2 siswa atau 4,4%, siswa yang termasuk dalam kategori cukup berjumlah 3 siswa atau 6,7%, siswa yang termasuk dalam kategori kurang berjumlah 10 siswa atau 22,2%, dan siswa yang termasuk dalam kategori gagal berjumlah 25 siswa atau 55,5%. Skor rata-rata kemampuan menemukan ide pokok di awal dan di akhir paragraf adalah 41,8, dan tingkat kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di awal paragraf termasuk kategori kurang. 5. Skor rata-rata kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di seluruh paragraf adalah 55,9. Siswa yang termasuk dalam kategori baik sekali berjumlah 1 siswa atau 2,2%, siswa yang termasuk dalam kategori baik berjumlah 10 siswa atau 22,2%, siswa yang termasuk dalam kategori cukup berjumlah 6 siswa atau 13,3%, siswa yang termasuk dalam kategori kurang berjumlah 17 siswa atau 37,8%, dan siswa yang termasuk dalam kategori gagal berjumlah 11 siswa atau 24,5%. Skor rata-rata kemampuan menemukan ide pokok di seluruh paragraf adalah 55,9, dan tingkat kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di seluruh paragraf termasuk kategori cukup. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014 dalam menemukan ide pokok paragraf termasuk kategori cukup dengan nilai rata-rata 56,2 dengan rincian sebagai berikut. 1. Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di awal paragraf tergolong baik dengan nilai rata-rata 69,2. 2. Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di tengah paragraf tergolong kurang dengan nilai rata-rata 54,5. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page 14

3. Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di akhir paragraf tergolong kurang dengan nilai rata-rata 53,5. 4. Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di awal dan di akhir paragraf tergolong kurang dengan nilai rata-rata 41,8. 5. Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok di seluruh paragraf tergolong cukup dengan nilai rata-rata 55,9. Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Tampubolon, 1986. Kemampuan Membaca, teknik membaca efektif dan efisien. Bandung: Angkasa Bandung. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis tentang paragraf di SMA Negeri 2 Pringsewu tergolong cukup. Saran secara praktis untuk guru bahasa dan Sastra Indonesia di SMA Negeri 2 Pringsewu khususnya guru yang mengajar di kelas X hendaknya lebih memperhatiakan dan berupaya untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang menemukan ide pokok. Karena masih terdapat beberapa indikator dengan tingkat kemampuan kurang, yaitu menemukan ide pokok di tengah paragraf, menemukan ide pokok di akhir paragraf, dan menemukan ide pokok di awal dan di akhir paragraf. Dengan cara memberikan latihan lebih banyak kepada siswa agar siswa benar-benar paham dan mampu membedakan antara ide pokok di awal paragraf, di tengah paragraf, di akhir paragraf, di awal dan di akhir paragraf, dan di seluruh paragraf. DAFTAR PUSTAKA Soedarso. 2006. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Page 15