HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG

KARAKTERISTIK PERAWAT DAN PERILAKU KESELAMATAN KERJA PERAWAT DI RSUD DEPOK.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

Santoso, et al, Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-152.html MIKM UNDIP Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

RELATIONSHIP CHARACTERISTICS, KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF COMMUNICATION WITH NURSES IN THE THERAPEUTIC INPATIENT

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

ABSTRAK. (v+74 halaman, 1 bagan, 10 tabel, 10 lampiran)

PEMENUHAN HAK-HAK PASIEN DI SEBUAH RUMAH SAKIT DI JAKARTA

John Toding Padang, Novita Medyati

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN JENIS PENYAKIT TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN PEMINATAN DENGAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA NERS STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

TINGKAT KEPUASAN BIMBINGAN KLINIK MAHASISWA KEPERAWATAN

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

KEBERSIHAN DIRI ANAK YANG DIRAWAT DI RUANG PERAWATAN

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN: KENYAMANAN PADA KASUS KEGAWATAN ONKOLOGI

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

GAMBARAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RS TENTARA 2013

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse.

Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN. Oleh VITOE FUSANTO

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesadaran masyarakat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG SARJANA TAHUN 2014

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Gerontik

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO

Ely Tjahjani STIKES William Booth Surabaya, Jl. Cimanuk No. 20 Surabaya,

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

ABSTRAK. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, dan Hasil Belajar

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

SEJ S A EJ R A AH A PROS PR E OS S E KEPER

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN LABEL TRIASE DENGAN TINDAKAN PERAWAT BERDASARKAN LABEL TRIASE DI IGD RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : BAGUS PRASETIO 0502R00260

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INTERPRETASI EKG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN KEHILANGAN GIGI TETAP DENGAN MINAT PEMAKAIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

LUTFI NANDA PURNAMASARI

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH. Kata Kunci : harga diri rendah, pengelolaan asuhan keperawatan jiwa

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT H

ABSTRAK FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT GENERIK DI PUSKESMAS KAYU TANGI BANJARMASIN

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH

Dr.Rr.Tutik Sri Hariyati, SKp.,MARS Fakultas Ilmu Keperawatan UI

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Kredensial merujuk pada proses verifikasi pendidikan, lisensi, dan

Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien. Nurse s Therapeutic Communications is Related with The Patient s Satisfaction

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN:

Motivasi Kerja dan Karakteristik Individu Perawat di RSD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Madura

KOMPETENSI PERAWAT PUSKESMAS DAN TINGKAT KETERLAKSANAAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT (PERKESMAS)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 GAMBARAN RESPONDEN PENELITIAN. responden sebanyak 46 perawat di Puskesmas. Data

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA SOSIAL TERHADAP KEMANDIRIAN LANSIA DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI DI PELAYANAN SOSIAL LANSIA BINJAI

Transkripsi:

HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA Anindini Winda Amalia 1, Rr. Tutik Sri Hariyati 2 1 Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia 2 Dosen Departemen Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Kampus FIK UI, Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia Telepon: 085710121617 E-mail: anindini.w@ui.ac.id Abstrak Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang profesional sudah selayaknya memiliki pengetahuan yang baik tentang proses keperawatan tersebutn diagnosis NANDA. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik perawat dengan pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif pada 86 perawat di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA mencapai 61,34 % (kategori cukup baik). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik perawat (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, dan pelatihan) dengan pengetahuan perawat. Namun ada kecendrungan dalam penelitian ini bahwa pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan perawat. Oleh karenanya penelitian ini menyarankan peningkatan pengetahuan tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA dengan peningkatan pendidikan perawat ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengupayakan pemberikan pelatihan secara berkala. Kata kunci: karakteristik, NANDA, pengetahuan, proses keperawatan Abstract Nurse as a professional care giver must have good knowledge about nursing proces and NANDA diagnosis. The purpose of this research was to identify the relationship between nurses characteristics and nurses knowledge about nursing process and NANDA diagnosis at IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. The research used descriptive correlation method with 86 nurse at care unit. The result showed that the level of nurses knowledge in nursing process and NANDA diagnosis reached 61,34% (adequate category). The result of this research showed that nurse characteristics (age, gender, working period, level of education, and training) did not have any significantly relation with nurses knowledge. However, there was a tendency that the level of education and training could increase nurses knowledge. Therefor, this research suggested that there should have been increase for nurses level of education and periodical training to improve the nurses knowledge. Keywords: characteristics, knowledge, NANDA, nursing process Pendahuluan Perkembangan profesi kesehatan di Indonesia saat ini yang semakin pesat membuat keperawatan sebagai bagian dari profesi kesehatan itu sendiri, harus selalu meningkatkan diri dan meningkatkan eksistensinya serta perannya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Profesi keperawatan sebagai ujung tombak dari pelayanan kesehatan, memiliki kontribusi yang besar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Salah satu kontribusi besar perawat dalam sistem pelayanan kesehatan adalah

2 memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas pada klien. Peran perawat dalam pemberian asuhan keperawatan tersebut adalah memenuhi kebutuhan dasar klien dengan menggunakan proses keperawatan. Tindakan tersebut bertujuan menetapkan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan sesuai diagnosis yang telah ditetapkan, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya (Hasegawa, 2008). Salah satu standar asuhan keperawatan tersebut adalah standar asuhan keperawatan yang menggunakan diagnosis keperawatan North American Nursing Diagnosis Association (NANDA). Sehingga standar ini berpotensi untuk meningkatkan kualitas dari asuhan keperawatan, pedoman dalam menentukan kebijakan, dan membantu perawat dalam memperjelas kompetensinya untuk berkontribusi positif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas (Lunney, 2006). Sistem pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan (Nursing Services / Care Delivery System) sebagai bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat (Health Care Delivery System), sampai saat ini masih belum berperan nyata dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Pelayanan dan asuhan keperawatan belum menampakkan dirinya sebagai pelayanan yang profesional. Penyebab utama adalah perawat Indonesia belum memiliki kemampuan untuk melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan sesuai kaedah-kaedah keperawatan sebagai profesi. Sebagian besar tenaga keperawatan yang ada di lapangan belum mampu menampakan sikap dan tingkah laku yang profesional. Perawat belum cukup menguasai pengetahuan ilmiah keperawatan yang berdampak pada belum mampunya perawat menunjukkan keterampilan profesional keperawatan yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan sesuai dengan SAK (PPNI, 2012). Perawat yang bekerja di rumah sakit mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan sangat beragam baik usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, maupun pelatihan yang pernah diikuti. Perbedaan karakteristik ini tentunya akan berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh perawat tersebut untuk menjalankan perannya sebagai perawat profesional. Proses keperawatan dan diagnosis NANDA telah diterapkan oleh RSUP Fatmawati Jakarta, terutama di IRNA C. Perawat yang terdapat di ruang tersebut telah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Kondisi tersebut membuat peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat dengan pengetahuan perawat tentang proses

3 keperawatan dan diagnosis NANDA di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. Metode Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional yaitu untuk mencari hubungan karakteristik perawat dengan pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Kuesioner terdiri dari 2 bagian yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner pengetahuan tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Kuesioner pengetahuan berupa pertanyaan pilihan ganda yang terdiri dari 35 pertanyaan. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif dan analisis hubungan. Analisis deskriptif menghasilkan tampilan mean, median, nilai min-maks, dan SD untuk data numerik yaitu: usia dan lama kerja serta distribusi frekuensi dan presentase untuk data kategorik yaitu: jenis kelamin, pendidikan dan pelatihan. Analisis hubungan dipakai untuk mengetahuai hubungan karakteristik perawat dengan pengetahuan perawat. Pada variabel usia dan lama kerja menggunakan uji statistik korelasi. Sedangkan, variabel jenis kelamin, pendidikan, dan pelatihan menggunakan uji statistik mann-whitney. Hasil Penelitian ini berlangsung dari bulan Maret 2013 sampai bulan Juni 2013. Hasil penelitian ini menguraikan karakteristik perawat (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, dan pelatihan) dan pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Selain itu, juga dilihat hubungan antara karakterisitik perawat dengan pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Tabel 1. Karakteristik Perawat berdasarkan Usia dan Masa Kerja di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta Mei 2013 Karakteristik Mean Median Min-Maks SD Usia 32.20 30.00 21-49 7.163 Masa Kerja 8.65 5.00 1-27 7.572 Tabel 1. menunjukkan bahwa usia rata-rata perawat dalam penelitian ini 32,20 tahun dengan usia minimal 21 tahun dan maksimal 49 tahun. Sedangkan pada masa kerja, perawat memiliki rata-rata masa kerja sebesar 8,65 tahun dengan masa kerja minimal 1 tahun dan maksimal 27 tahun.

4 Tabel 2. Karakteristik Perawat berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Pelatihan di Karakteristik Kategori Frekuensi Presentase Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 22 64 25.6% 74.4% Pendidikan D3 S1 59 27 68.6% 31.4% Pelatihan Belum Sudah 75 11 87.2% 12.8% Tabel 2. menunjukkan bahwa jumlah perawat perempuan (74,4%) lebih banyak dibandingkan dengan jumlah perawat lakilaki (25,6%). Sedangkan untuk pendidikan, perawat lulusan D3 Keperawatan (68,6%) lebih banyak daripada lulusan S1 Keperawatan (31.4%). Sementara terkait pelatihan NANDA yang pernah diikuti, lebih banyak perawat yang belum pernah mengikuti pelatihan NANDA (87,2%) daripada yang sudah mengikuti pelatihan NANDA (12,8%). Tabel 3. Pengetahuan Perawat tentang Proses Keperawatan dan Diagnosis NANDA di Variabel Mean Median Min-Maks SD Pengetahuan 21.47 22.00 9-28 4.069 Tabel 3. menunjukkan bahwa rata-rata jawaban benar yang dapat dicapai perawat sebesar 21,47 pertanyaan dari 35 pertanyaan. Jumlah jawaban benar tertinggi 28 pertanyaan, sedangkan jumlah jawaban benar terendah 9 pertanyaan. Apabila ratarata nilai pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA yang dicapai (21,47) dibandingkan dengan nilai tertinggi yang harus dicapai (35), maka tingkat pengetahuan perawat terkait proses keperawatan dan diagnosis NANDA mencapai 61,34 %. Tabel 4. Hubungan Usia dan Masa Kerja dengan Pengetahuan Perawat tentang Proses Keperawatan dan Diagnosis NANDA di Karakteristik Usia Masa Kerja Pengetahuan R p value -0.208 0.054-0.112 0.306 Tabel 4. menunjukkan hubungan antara usia dan masa kerja perawat dengan pengetahuan perawat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna. Namun penelitian ini memiliki kencenderungan semakin tua usia maka semakin rendah pengetahuannya dan semakin lama masa kerja semakin rendah pengetahuannya. Tabel 5. Hubungan Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Pelatihan dengan Pengetahuan Perawat tentang Proses Keperawatan dan Diagnosis NANDA di Karakteristik Kategori Pengetahuan p value Jenis Laki-laki 40.70 0.540 Kelamin Perempuan 44.76 Pendidikan D3 40.65 0.116 S1 49.72 Pelatihan Belum Sudah 42.93 47.36 0.580

5 Tabel 5. menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, pendidikan, dan pelatihan dengan pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Namun penelitian ini menunjukkan bahwa perawat perempuan memiliki pengetahuan lebih baik, perawat lulusan S1 memiliki pengetahuan lebih baik, dan perawat yang sudah mengikuti pelatihan memiliki pengetahuan yang lebih baik. Pembahasan Pengetahuan perawat terkait proses keperawatan dan diagnosis NANDA akan berdampak pada kemampuan perawat untuk menerapkannya karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2007). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan perawat terkait proses keperawatan berbasis NANDA, maka akan semakin baik kemampuan perawat dalam melakukan implementasinya. Perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng daripada yang tidak (Notoatmodjo, 2007), sehingga sangat penting untuk mengupayakan peningkatan pengetahuan terkait proses keperawatan berbasis NANDA. Perawat yang bekerja di rumah sakit mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan sangat beragam baik usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, maupun pelatihan yang pernah diikuti. Perbedaan karakteristik ini tentunya akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh perawat tersebut untuk menjalankan perannya sebagai perawat profesional. Hubungan antara karakteristik perawat (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, dan pelatihan) dengan pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta tidak menunjukkan hubungan yang bermakna. Namun dalam penelitian ini terdapat kecenderungan bahwa pendidikan dan pelatihan memiliki efek yang positif dengan pengetahuan perawat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih baik. Selain itu, mereka yang sudah mendapat pelatihan juga memiliki pengetahuan yang lebih baik. American Nurses Credentialing Center s Commision on Accreditation (2012), menyatakan bahwa perawat yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi memiliki kualitas (pengetahuan, ketrampilan, dan kontribusi) yang lebih baik. Pendidikan yang berkelanjutan merupakan pengalaman belajar yang sistematik untuk perawat professional agar dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kontribusinya dalam pelayanan kesehatan (ANA & NNSDO, 2010). Sehingga dapat

6 dipastikan bahwa perawat yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi memiliki pengetahuan yang baik. Selain pendidikan ada faktor lain yang dapat meningkatkan pengetahuan perawat yaitu pelatihan. Health Foundation (2012) menyatakan untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan dengan cara memberikan pelatihan yang berkelanjutan. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan diantara tenaga kesehatan dan managernya merupakan penghalang yang signifikan untuk meningkatkan kualitas para tenaga kesehatan. Oleh karena itu, pelatihan diperlukan untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan. Hal ini dikarenakan pelatihan menghasilkan dampak positif dalam sikap, pengetahuan, dan kebiasaan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang profesional (Health Foundation, 2012). Pelatihan yang diperoleh oleh mahasiswa keperawatan dan perawat akan meningkatkan kualitasnya berupa peningkatan pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku. Sehingga pelatihan ini dapat mewujudkan asuhan keperawatan yang professional (Health Foundation, 2012). Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa karakteristik perawat (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, dan pelatihan) dengan pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA tidak menunjukkan hubungan yang bermakna. Namun dalam penelitian ini terdapat kecenderungan bahwa pendidikan dan pelatihan memiliki efek yang positif dengan pengetahuan perawat. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dasar untuk penelitian yang berkaitan dengan proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Penelitian selanjutnya juga diharapkan mampu memperluas area penelitian dengan metode yang berbeda, seperti mengetahui dang mengukur secara langsung pengetahuan perawat dengan kualitas asuhan keperawatan dalam proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Referensi American Nurses Association (ANA), & National Nursing Staff Development Organization (NNSDO). (2010). Nursing professional development: Scope and standars of practice. Silver Spring, MD: American Nurses Association. American Nurses Credentialing Center s Commission on Accreditation. (2012). The value of accreditation for continuing nurse education: Quality education contributing to quality outcomes. Silver Spring, MD: American Nurses Credentialing Center.

7 Hasegawa, T. (2007). Measuring diagnostic competency and the analysis of factors influencing competency using written case studies. Internasional Journal of Nursing Termilogies and Classification, 18, 93-102. Health Foundation. (2012). Quality improvement training for healthcare professionals. London: The Health Foundation. Lunney, M. (2006). Helping nurses use NANDA, NOC, and NIC. Journal of Nursing Administration. USA : Lippincott Williams & Wilkins. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. PPNI. (2012). Keperawatan membangun kesehatan bangsa: Sebuah tantangan. Diakses 15 November, 2012 http://www.inna- ppni.or.id/innappni/berita-152- keperawatan-membangun-kesehatanbangsa-sebuah-tant.html Potter, P.A., & Perry, A.G. (2009). Fundamental of nursing (7th ed.). St. Louis: Mosby.