TEORI BELAJAR. Proses perubahan perilaku BELAJAR. Diperoleh dari PENGALAMAN. Physics

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN IPA. Ida Kaniawati FPMIPA UPI

Achmad Samsudin, M.Pd. JurusanPendidikanFisikaFPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

BAB II KAJIAN TEORITIK. sebagai proses dimana pelajar menemukan kombinasi aturan-aturan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. keterampilan-keterampilan tertentu yang disebut keterampilan proses. Keterampilan Proses menurut Rustaman dalam Nisa (2011: 13)

I.PENDAHULUAN. produk, proses dan sikap. Produk IPA berupa fakta, konsep, prinsip,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013

BAB II KAJIAN TEORITIK. menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Menurut NCTM (2000) pemecahan

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II. Tinjauan Pustaka

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Sains SMP umumnya belum menggunakan metode/strategi. yang dapat menarik minat belajar siswa. Pembelajaran Sains di SMPN 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran aktif. Kardi (2003: 3) Inkuiri merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan perbaikan mutu pendidikan agar mencapai tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

II. KERANGKA TEORITIS. Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Irpan Maulana, 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIK. spesifik (Solso, 2008). Menurut Suherman (2001) pemecahan masalah merupakan

Dasar-dasar Pembelajaran Fisika

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu

I. PENDAHULUAN. yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa

II. KERANGKA TEORETIS. kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu

II. TINJAUAN PUSTAKA. baik. Efektivitas berasal dari kata efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa

HAND OUT PERKULIAHAN PROGRAM S1. Nama Mata Kuliah: Belajar dan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. tersedia tidak memadai, kurang dana, keterbatasan keterampilan guru dalam

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran fisika di SMA secara umum adalah memberikan bekal. ilmu kepada siswa, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang

2 BAB II KAJIAN PUSTAKA

Puspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah

BAB I PENDAHULUAN. Miskwoski, 2005). (Marbach- Ad & Sokolove, 2000). interaksi dengan dunia sosial dan alam. Berdasarkan hasil observasi selama

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami dan menemukan sendiri apa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung menggunakan eksperimen. Belajar harus bersifat menyelidiki

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIK. A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. dalam tugas yang metode solusinya tidak diketahui sebelumnya.

BAB II KAJIAN TEORI. berupa masalah ataupun soal-soal untuk diselesaikan. sintesis dan evaluasi (Gokhale,1995:23). Menurut Halpen (dalam Achmad,

MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ahmadi dalam Ismawati (2007) mengatakan bahwa Inkuiri berasal dari kata

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang berlaku di jenjang sekolah menengah adalah kurikulum

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa Mengembangkan pengetahuan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu dan sifat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis praktikum,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adelia Alfama Zamista, 2015

PROBLEM BASED LEARNING. R. Nety Rustikayanti, S.Kp., M.Kep. 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denok Norhamidah, 2013

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. terbangunnya sebuah peradaban suatu bangsa. Pendidikan di Indonesia banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. logis, konsisten, dan dapat bekerjasama serta tidak mudah putus asa.

PEMBELAJARAN KONSTRUTIVIS, INKUIRI/DISKOVERI

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimana mata dapat melihat? bagaimanakah dengan terjadinya siang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Von Glasersfeld dalam Sardiman ( 2007 ) konstruktivisme adalah salah satu

I.PENDAHULUAN. Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Inkuiri terbimbing (guided inquiry) merupakan model pembelajaran yang

BAB II LANDASAN TEORI

1. PENDAHULUAN. Diantara banyak siswa menganggap mata pelajaran fisika adalah satu bidang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

BAB II KAJIAN TEORETIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Slavin (Nur, 2002) bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. menuntut individu untuk memiliki kecakapan berpikir yang baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan. Proses pembelajaran di dalam kelas harus dapat menyiapkan siswa

mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan 3. Aktivitas-aktivitas peserta didik sepenuhnya didasarkan pada pengkajian.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu model pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Fisika dan sains secara umum terbentuk dari proses penyelidikan secara sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, maka siswa diharapkan dapat mengusai keterampilan-keterampilan

Transkripsi:

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN FISIKA Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI

TEORI BELAJAR BELAJAR Proses perubahan perilaku Diperoleh dari Physics PENGALAMAN

Lanjutan STRATEGI MENGAJAR STRATEGI Umum TAKTIK TUJUAN

Teori Belajar Fisika Menurut pandangan teori kognitif Gestalt, manusia sebagai sumber dari semua kegiatan dan dia bebas membuat pilihan dalam setiap situasi. Teori ini menganggap bahwa tingkah laku manusia hanyalah ekspresi dari kondisi kejiwaan seseorang. Implikasi teori Gestalt pada pengembangan pendekatan pembelajaran Fisika dikelas adalah lebih menekankan pada aspek pemahaman, kemampuan berfikir, dan aktivitas siswa.

ciri-ciri belajar menurut teori Gestalt Tergantung pada kemampuan dasar Tergantung pada pengalaman masa lalu Tergantung pada pengaturan situasi yang dihadapi Pemecahan soal yang dilandasi pemahaman dapat diulangi dengan mudah Sekali pemahaman diperoleh, maka dapat digunakan pada situasi-situasi lain yang sejenis

Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Konstruktivisme Model konstruktivisme memandang bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan diri (self-regulation). Dan pada akhir proses belajar, pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungannya.

Implikasi model pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran Meliputi empat tahapan, yaitu Mengungkapkan konsepsi awal siswa Eksplorasi Diskusi dan penjelasan konsep Pengembangan dan aplikasi

Kelebihan dari pembelajaran Konstruktivisme: 1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan mendorong siswa memberikan penjelasan tentang gagasannya. 2. Memberikan pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa dengan maksud agar siswa memperluas pengetahuannya tentang suatu fenomena. 3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya agar siswa berfikir kreatif dan imajinatif

Model pembelajaran inkuiri dengan Metode Pictorial Riddle Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah yang telah disampaikan sebelumnya oleh guru melalui gambar, peragaan, atau situasi yang sesungguhnya. Metode pictorial riddle adalah suatu metode atau teknik yang untuk mengembangkan motivasi dan minat siswa dalam diskusi kelompok kecil maupun besar. Suatu riddle biasanya berupa gambar dipapan tulis,papan poster atau diproyeksikan dari suatu transparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan riddle tersebut (sudirman dkk, 1998:180) dalam Adela(2003:17). Gambar, peragaaan atau situasi yang sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa.

Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Pictorial Riddle No Tahapan Kegiatan 1. Penyajian Masalah 2. Pengumpulan dan verifikasi data 3. Mengadakan eksperimen dan pengumpulan data Siswa diundang ke dalam suatu permasalahn berupa peristiwa yang menimbulkan teka-teki. Permasalahan yang diberikan ditampilkan dalam bentuk gambar Mengidentifikasi maslaah secara berkelompok dari permasalaahn yang diberikan Melakukan pengamatan berdasarkan pada riddle (gambar) yang mengandung permasalahn

Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Pictorial Riddle. No. Tahapan Kegiatan 4. Merumuskan penjelasan Siswa melakukan diskusi 5 Mengadakan analisis inkuiri Siswa melakukan tanya jawab

Strategi Heuristik Model G. Polya Strategi heuristik model G. Polya adalah suatu prosedur khusus untuk menyelesaikan masalah fisika dengan cara memberikan petunjuk dalam bentuk pertanyaan atau perintah pada setiap langkah.

Langkah yang dimaksud meliputi empat tahapan yaitu: Memahami masalah (understanding the problem) Membuat rencana (devising a plan) Melaksanakan rencana (carrying out the plan) Memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back)

HAKIKAT PEMECAHAN MASALAH Menurut Polya Mendapat suatu masalah Mencari tindakan yang tepat Menyelesaikan suatu masalah Menemukan tindakan tersebut Physics

Heuristik suatu penuntun (petunjuk) dalam bentuk pertanyaan atau perintah yang berfungsi mengarahkan pemecahan masalah dalam menyelesaikan dan menemukan jawaban dari masalah yang diberikan

Langkah-langkah strategi heuristik model G.Polya TAHAPAN KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA LANGKAH 1 Memahami masalah (understandi ng the problem) Pada tahap ini guru mengarahkan siswa untuk fokus ke permasalah dengan memberi pertanyaan seperti berikut: Coba nyatakan masalah tersebut dengan kata-kata sendiri Tulis apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal tersebut Pada tahap ini siswa harus memahami kondisi soal dengan cara: Siswa mampu menelaah soal dengan kata-kata sendiri Siswa mampu menuliskan variabel apa yang itanyakan dan variabel apa saja yang telah diketahui dari soal

TAHAPAN KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA LANGKAH 2 Membuat rencana (devising a plan) Tuliskan variabelvariabel apa saja yang berkaitan dengan soal tersebut Pada tahap ini guru mengarahkan siswa untuk membuat perencanaan masalah, seperti: Buatlah gambar dari soal tersebut sketsa Tulislah persamaan yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan yang diminta Siswa mampu menggambarkan suatu keadaan dan kondisi dari soal Pada tahap ini siswa harus menghubungkan antara hal yang diketahui dengan yang ditanyakan. Kemudian menyusun sebuah rencana pemecahan soal dengan cara: Menuliskan rumusrumus atau persamaan yang relevan dengan soal

TAHAPAN KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA Siswa mampu menggunakan teorema dengan tepat Siswa mampu mengaitkan antara data dan hal yang ditanyakan LANGKAH 3 Melaksanakan rencana (carriying out the plan) Pada tahap ini guru mengarahkan siswanya untuk menyelesaikan masalah dengan meminta siswa menggunakan persamaan dengan tepat serta perhitungan yang benar. Pada tahap ini siswa harus mampu memecahkan soal dengan cara: Siswa mampu memasukkan data ke dalam rumus atau persamaan

TAHAPAN KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA Siswa dapat menyelesaikan tahapan perhitungan soal dengan benar LANGKAH 4 Memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back) Pada tahap ini guru meminta siswa untuk mengecek kembali hasil pekerjaannya, apakah sudah benar dan lengkap atau belum. Pada tahap ini siswa harus berusaha mengecek kembali dan menelaah kembali dengan teliti hasil pekerjaannya dengan cara: Mengecek apakah semua pertanyaan sudah terjawab

TAHAPAN KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA Mengecek apakah penggunaan simbol dan satuan sudah tepat pemakaianya atau belum Mengecek apakah rumus-rumus yang dipakai sudah benar Memeriksa jalan penyelesaian apakah sudah benar atau belum Memeriksa jawaban apakah sudah benar atau belum

Siklus Belajar (Learning Cycle) Salah satu strategi mengajar untuk menerapkan model konstruktivis adalah penggunaan siklus belajar (Herron,1988) Lawson (1988) mendeskripsikan tiga tipe siklus belajar, yaitu siklus belajar tipe Deskriptif, Siklus belajar tipe Empiris-induktif dan siklus belajar Hipotesis deduktif. Siklus belajar Empiris-induktif diartikan sebagai proses yang sistematis dalam pembelajaran dengan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengamatan langsung berupa fakta-fakta melalui fase eksplorasi, fase pengenalan konsep, dan fase aplikasi konsep.

Indikator Guru Siswa Eksplorasi Mengidentifikasi konsep yang akan diajarkan.guru berposisi sebagai katalis atau faislitator Memulai mengenal materi baru atau fenomena baru dengan bimbingan minimal dimana fenomena yang disajikan menantang struktur mental siswa Tahapan Siklus Belajar Pengenalan Konsep Membantu siswa mengembangkan konsep dengan cara menghubungkan konsep yang diperoleh melalui eksplorasi membimbing siswa pada pemahaman konsep baru yang bermakna. Cara yang dapat dilakukan yakni dengan mengembangkan strategi bertanya Mencoba memahami konsep baru dan berdiskusi dalam hal yang berkaitan dengan fenomena pada tahap eksplorasi Aplikasi Mendukung siswa untuk menguji kemampuannya dalam menerapkan konsep pada situasi yang baru. Guru berposisi sebagai mentor Memperoleh penguatan pada perkembangan struktur mental yang baru

Pendekatan Keterampilan Proses Sains (KPS) Keterampilan proses sains adalah semua keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep, prinsipprinsip, hukum-hukum dan teori IPA baik berupa keterampilan mental, keterampilan fisik maupun keterampilan sosial (Nuryani Rustaman 2000:4).

Sub-Keterampilan Proses Sains 1. Mengamati 2. Menafsirkan pengamatan 3. Meramalkan 4. Menggunakan alat dan bahan 5. Menerapkan konsep 6. Merencanakan penelitian 7. Berkomunikasi 8. Mengajukan pertanyaan

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction) Problem Based Instruction dapat diartikan sebagai model pembelajaran berdasarkan masalah. Ibrahim, M (2000;14) menyatakan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pembelajaran yang menyajikan masalah kemudian digunakan untuk merangsang berfikir tingkat tinggi yang berorientasi pada masalah dan didalamnya terdapat bagaimana belajar.

Fase ke- Indikator Peran Guru 1. Orientasi siswa pada masalah 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan peralatan yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya. Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. 3. Membimbing Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan penyelidikan individual maupun kelompok. informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video dan model, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka, dan proses yang mereka gunakan.

Model Pembelajaran TANDUR Model pembelajaran TANDUR merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Dimana sintaks model pembelajaran TANDUR meliputi langkah-langkah: 1. Penumbuhan minat atau motivasi, 2. Usaha pelibatan siswa secara aktif, 3. Penamaan atau penyajian konsep, dan 4. Penguatan atau reward.

Langkah-langkah Model Pembelajaran TANDUR Langkah Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa T = Tumbuhkan a. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang jelas. b.memberitahukan manfaat materi bagi pembelajar. c. Mengaitkan dengan pelajaran lain. d. Mengadakan kompetisi yang sehat. e. Menggunakan alat peraga. f. Mengajukan berbagai pertanyaan dan masalah. g. Menciptakan lingkungan fisik emosional dan sosial yang positif. a. Memperhatikan penjelasan guru. b. Menanggapi dan menjawab pertanyaan. c. Mengingat keterangan dan peragaan. d. Mencatat hal-hal penting. e. Saling berkompetisi secara sehat.

Langkah Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa A = Alami a. Mengajak pembelajar terlibat secara penuh. b.menciptakan keterlibatan pikiran, fisik dan mental pembelajar secara aktif. a. Praktikum di laboratorium. b.pengamatan pada fenomena dunia nyata. c. Diskusi kelompok. d. Berlatih soal secara individu ataupun kelompok. e. Menjawab pertanyaan. f. Membuat kesimpulan. g. Analisis studi kasus. h. Membuat/ menganalisis gambar dan grafik.

Langkah Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa N = Namai D = Demonstrasi kan Penyajian konsep dengan berbagai teknik dan metode, didukung oleh grafik, gambar, warna, analogi dan alat peraga. a. Mendemonstrasikan proses kerja dengan baik dan benar. b.mendemonstrasikan penyelesaian masalah/ soal dengan baik. Memperhatikan, bertanya, menjawab pertanyaan guru dan mencatat materi pelajaran. a. Berlatih menyelesaikan soal secara mandiri atau kelompok. b.menampilkan proses kerja alat sampai memperoleh data dan kesimpulan. c. Menampilkan hasil kerja kelompok dalam diskusi. d. Mengungkapkan berbagai saran dan pendapat.

Langkah Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa U = Ulangi Mengulang kembali konsep dan persamaan utama dari pembelajaran dengan penguatan dan umpan balik. a.mengungkapkan pendapat berdasarkan pengamatan dan pengalaman. b.mencoba menyimpulkan dengan kata-kata sendiri. R = Rayakan a.memberi dukungan dan pengakuan untuk setiap usaha siswa. b.memberikan pujian untuk setiap kesuksesan siswa. c.memberikan hadiah kejutan untuk setiap prestasi. d.mengakhiri sebuah keberhasilan dengan keceriaan bersama. e.menutup pelajaran dengan seremonial tertentu.

Thank s For your attantion