TINDAKAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM MENEGAKKAN IZIN GANGGUAN (HO) UNTUK CLUB MALAM

dokumen-dokumen yang mirip
PENGAWASAN PENERAPAN IZIN GANGGUAN TERHADAP USAHA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN KLUNGKUNG. Oleh :

PENEGAKAN HUKUM PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA DENPASAR

Oleh: Regil Julian Pandie I Ketut Sudiartha Kadek Sarna Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana

KEWENANGAN KEPALA DAERAH DALAM PENETAPAN IZIN PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN BADUNG

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PEMBANGUNAN HOTEL PADA KAWASAN SEMPADAN JURANG DI KABUPATEN BADUNG

PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA DENPASAR

Oleh Ida Bagus Indra Dwi Putra Nengah Suharta Cokorde Dalem Dahana Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 25 TAHUN 2013 TERKAIT PENGAWASAN ATAS IZIN PENGELOLAAN AIR TANAH DI KECAMATAN KUTA SELATAN

INVESTASI ASING PADA SEKTOR PARIWISATA DI BIDANG PERHOTELAN DI BALI

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG IJIN BANGUN-BANGUNAN DI KOTA DENPASAR

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG IZIN BANGUN-BANGUNAN

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TERKAIT BANGUNAN DI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA DENPASAR

PENGAWASAN TERHADAP BIRO PERJALANAN WISATA ONLINE YANG TIDAK MEMILIKI IZIN DI PROVINSI BALI

PENGENDALIAN USAHA MINI MARKET OLEH PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG MELALUI INSTRUMEN PERIJINAN

PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK PERUMAHAN DI KOTA DENPASAR

KETERTIBAN UMUM. Oleh I Gusti Agus Yuda Trisna Pramana I Ketut Sudiarta Kadek Sarna Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

PENGATURAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN BADUNG

PENERAPAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NO. 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN KLUNGKUNG

SURAT IZIN MENGEMUDI SEMENTARA BAGI WISATAWAN ASING YANG BERKENDARA DI BALI

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENYALAHGUNAAN VISA MASUK BAGI ORANG ASING DI KANTOR IMIGRASI DENPASAR

PELAKSANAAN PENERTIBAN PEDAGANG ACUNG DI KAWASAN PARIWISATA KUTA KABUPATEN BADUNG

KEWENANGAN PEMERINTAH KOTA DENPASAR DALAM PEMBERIAN IZIN USAHA LAUNDRY

PROBLEMATIKA YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA GEDUNG MILIK PEMERINTAH ANTARA PEMERINTAH KOTA DENPASAR DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA MENURUT UNDANG-UNDANG NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DI DESA BANTANG KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI

PROSES DAN TAHAPAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pajak adalah pungutan dari masyarakat oleh Negara berdasarkan undangundang

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DALAM RANGKA PERLINDUNGAN TERHADAP PEROKOK PASIF

KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DALAM MENGENDALIKAN PEMBANGUNAN VILLA

LISENSI BAGI PEMANDU WISATA DALAM MENJALANKAN PROFESI KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN BADUNG

PENEGAKAN HUKUM DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERJADINYA PENCEMARAN AIR SUNGAI DI KOTA DENPASAR AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH SABLON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 9 TAHUN 1990 TENTANG IJIN TEMPAT USAHA DAN IJIN UNDANG-UNDANG GANGGUAN (HINDER ORDONNANTIE)

PENETAPAN TARIF RETRIBUSI PARKIR PADA PUSAT HIBURAN BEACHWALK DI KABUPATEN BADUNG

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN JALUR HIJAU

PELAKSANAAN PENGATURAN KARYA CIPTA POTRET DALAM PRAKTIK DI KOTA DENPASAR

PENERTIBAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS GUNA MENINGKATKAN PARIWISATA DI KOTA DENPASAR

PERANAN DESA PAKRAMAN DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI PEMERINTAHAN DESA

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 24 TAHUN 2001 TENTANG USAHA HOTEL MELATI DI KOTA DENPASAR

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA NOMOR PM.90/HK

WEWENANG KEPOLISIAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI POLDA BALI

SKRIPSI PENEGAKKAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

UPAYA HUKUM PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG DALAM MEMPERTAHANKAN TANAH PERTANIAN DI DAERAH BADUNG

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU,

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN GUBERNUR NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG STANDARISASI PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA TANPA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH

Ni Nyoman Triari Puri I Ketut Markeling. Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

Oleh: I Putu Yoko Sunarmayasa ** I Nyoman Suyatna *** Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati ****

PELAKSANAAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DALAM MEWUJUDKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA DENPASAR

KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI TERHADAP PERLINDUNGAN DISABILITAS

TINDAKAN ADMINISTRATIF KEIMIGRASIAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN IZIN TINGGAL TERBATAS BAGI TENAGA KERJA ASING DI WILAYAH BALI

KEDUDUKAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) SEBAGAI LEMBAGA PENGAWAS PERSAINGAN USAHA YANG INDEPENDEN

- Dasar Hukum Peraturan Daerah ini adalah: Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999; Undang-Undang

PENGATURAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BAWAH LAUT BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN

PENEGAKAN SANKSI LINGKUNGAN TERKAIT PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH USAHA KACANG KACE DI DESA NYANGLAN KABUPATEN KLUNGKUNG

PENERAPAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NO. 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN KLUNGKUNG

EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KABUPATEN BADUNG

UPAYA PEMERINTAH KOTA DENPASAR DALAM PENANGANAN PELANGGARAN KETENTUAN TENTANG PENCEMARANSAMPAH DI KOTA DENPASAR

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BADUNG MEMUNGUT BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

ANALISIS YURIDIS MENGENAI KEISTIMEWAAN BAGI PELAKU USAHA KECIL TERKAIT DENGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

SKRIPSI OLEH : I GUSTI NGURAH AGUNG DARMASUARA NIM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAMBATAN PENEGAKAN HUKUM PERSAINGAN USAHA OLEH KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU)

Key word : Application, Safety Protection, Factorr, workers.

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DI KOTA SINGARAJA

Oleh : Made Surya Diatmika I Nyoman Suyatna Kadek Sarna Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

IMPLEMENTASI SURAT IZIN PRAKTIK TERHADAP DOKTER DALAM MELAKUKAN PRAKTIK KESEHATAN DI RS. BHAKTI RAHAYU

I Ketut Partha Cahyadi I Made Arya Utama Kadek Sarna. Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana. Abstract

I. PENDAHULUAN. Salah satu persoalan yang selalu dihadapi di kota-kota besar adalah lalu lintas.

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

PENERAPAN PERDA TATA RUANG KABUPATEN BANGLI TERKAIT KETENTUAN SEMPADAN JURANG DI SEPANJANG JALAN RAYA PENELOKAN KINTAMANI

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMBEBANAN BIAYA PAKSAAN PENEGAKAN HUKUM

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

KATA PENGANTAR. Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nyalah penulisan

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI DARI PRAKTEK DUMPING

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 7 TAHUN 2006 SERI : C NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 7 TAHUN 2006 T E N T A N G

TANGGUNG JAWAB EMITEN DAN PROFESI PENUNJANG ATAS ADANYA PROSPEKTUS YANG TIDAK BENAR DALAM KEGIATAN DI PASAR MODAL

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KEWENANGAN PENYIDIKAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1988 TENTANG

Keywords : Hukum Acara, Pelaksanaan Putusan, Upaya Paksa.

Peranan Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Dalam Mengembangkan. Potensi Pariwisata Badung. Oleh:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN MINUMAN BERALKOHOL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS MEREK TERKENAL (WELL-KNOWN MARK) BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN MEREK

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 16 TAHUN 1996 TENTANG USAHA BAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kata Kunci: Kedudukan, Kewenangan, Pemerintah Kecamatan ABSTRACT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1945) memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan. sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

PENJATUHAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEWENANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ATAS PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KABUPATEN BADUNG

PENEGAKAN SANKSI DISIPLIN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

RINGKASAN SKRIPSI AKIBAT HUKUM DARI PEMBATALAN PERKAWINAN TERHADAP STATUS ANAK

PRAKTIK JUAL RUGI (PREDATORY PRICING) PELAKU USAHA DALAM PERSPEKTIF PERSAINGAN USAHA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN, PENGEDARAN DAN PENJUALAN, SERTA PERIZINAN MINUMAN BERALKOHOL

KINERJA KEPOLISIAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM KEPOLISIAN RESORT GIANYAR

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2005 BERKAITAN DENGAN PEMINDAHAN KENDARAAN BERMOTOR

Transkripsi:

Abstract TINDAKAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM MENEGAKKAN IZIN GANGGUAN (HO) UNTUK CLUB MALAM Oleh I Wayan Wisnu Saputra I Ketut Sudiarta Cokorde Dalem Dahana Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana As the development of the tourism industry, there are many night clubs in Badung. Implementation night club will cause interference to the environment around the night club. Associated with the onset of interference by a business field that is set in the Badung Regency Regulation No. 9 of 2010 on the nuisance permit. the author will discuss the enforcement of nuisance permit HO (Hinder Ordinance) for the night club in Badung and factors that impede law enforcement HO permission. This paper using the methods of empirical legal research. conclusions obtained 1. Enforcement of permit interference in Badung not go according to the laws and regulations 2. Barriers Government in enforcing the Badung Regency Regulation No. 3 of 2010 concerning Permits disorders, lack of technical personnel and civil servants investigator supervisor (investigators) to conduct field supervision. Key word: Action,Permit Hinder Ordonantie disorders,night club Abstrak Seiring perkembangan industri Pariwisata,banyak terdapat klub malam di Kabupaten Badung. Penyelenggaraan klub malam akan menimbulkan gangguan bagi lingkungan di sekitar klub malam. Terkait dengan timbulnya gangguan oleh suatu bidang usaha hal tersebut diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 9 Tahun 2010 tentang Izin Gangguan. penulis akan membahas mengenai penegakkan izin gangguan HO (Hinder Ordonantie) untuk klub malam di Kabupaten Badung dan Faktor yang menghambat penegakan hukum izin HO. tulisan ini menggunakan metode penelitian hukum empiris. kesimpulan yang diperoleh 1. Penegakkan izin gangguan di Kabupaten Badung tidak berjalan sesuai peraturan perundangundangan 2. Hambatan Pemerintah dalam menegakkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 3 tahun 2010 tentang Retribusi Izin Gangguan,kurangnya tenaga teknis dan penyidik pengawas pegawai negeri sipil (PPNS) dalam melakukan pengawasan dilapangan. Kata kunci: Tindakan, Izin Gangguan HO, Klub Malam I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Badung merupakan salah satu pemerintah daerah yang mengalami perkembangan di dunia pariwisata yang telah menghadirkan manfaat ganda (multiflier effect), baik dalam peningkatan pendapatan daerah melalui arus belanja, juga dalam penciptaan kesempatan kerja dan wirausaha. Berbagai banyak potensi kepariwisataan

yang dapat dikunjungi wisatawan manca negara maupun domestik di Kabupaten Badung, antara lain berupa keindahan pantai Kuta yang terkenal akan matahari terbenamnya (sunset), serta kehidupan masyarakatnya yang ramah tamah dan bercorak sosial religius. Perubahan global dan perkembangan pariwisata yang berlangsung sangat cepat telah mendorong perubahan dari Bali yang dikenal kental akan budaya timur menjadi budaya barat. Dalam kepemilikan izin gangguan Hinder Ordonantie (HO) perlu penataan penyelenggaraan agar tidak terganggu kenyamanan masyarakat terutama yang tinggal atau berdekatan pada club malam. Saat ini masih banyak di Kabupaten Badung adanya club malam yang menjalankan kegiatan usaha di malam hari melanggar Peraturan Daerah Kabupaten Badung No 9 Tahun 2010 tentang Izin Gangguan, yang diterapkan dengan jelas bahwa club malam dibuka pada jam 9 sampai dengan jam 3 pagi,tetapi ada salah satu club malam yg terletak di kabupaten badung melanggar dan tidak adanya teguran dari aparat pemerintah, apabila hal ini tidak ditindak akan menimbulkan dampak ketidaknyamanan pada masyarakat sekitar yang akan mengurangi nilai estetika Kabupaten Badung sebagai daerah tujuan pariwisata. Dengan demikian maka terhadap pendirian usaha club malam ini perlu dipayungi sebuah produk hukum dalam bentuk Peraturan Daerah, guna mendukung peran pemerintah dalam menentukan kebijakan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian dengan memperdayakan keikutsertaan masyarakat didalamnya. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui mengenai penegakan izin gangguan HO untuk club malam dan Untuk mengetahui mengenai tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Badung dalam menegakkan ketentuan izin gangguan HO untuk club malam. 1.2 Tujuan Tujuan khusus a. Untuk mengetahui mengenai kewenangan Pemerintah Kabupaten Badung dalam Menegakan Izin Gangguan Hinder Ordonantie untuk Club Malam. b. Untuk mengetahui Penegakan Hukum melalui penerapan sanksi paksaan Pemerintah Kabupaten Badung terhadap pelanggaran ketentuan Izin Gangguan Hinder Ordonantie. II. ISI MAKALAH

2.1 METODE PENELITIAN Penulisan karya ilmiah ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian hukum empiris. Penelitian hukum empiris adalah dengan melakukan penelitian melalui pengamatan di lapangan dimana penelitian tersebut kemudian dibandingkan dengan konsep-konsep yang terdapat didalam bahan-bahan pustaka yang digunakan dan peraturan perundang-undangan sebagai dasar hukum dalam memecahkan masalah. 1 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1 Kewenangan Pemerintah Kabupaten Badung Dalam Menegakan Izin Gangguan HO untuk Club Malam Kewenangan (authority,gezag) adalah apa yang disebut kekuasaan formal,kekuasaan yang berasal dari kekuasaan legislitif (diberi oleh Undang-undang) atau dari kekuasaan administratif. Kewenangan dimaksud biasanya terdiri atas beberapa wewenang (kekuasaan terhadap segolongan orang-orang tertentu atau kekuasaan terhadap suatu bidang pemerintahan atau bidang urusan) tertentu yang bulat, sedangkan wewenang hanya mengenei sesuatu onderdil tertentu saja. 2 Kewenangan pemerintah Kabupaten Badung menegakan ketentuan tentang Izin Gangguan HO dapat ditinjau dari teori sumber kewenangan berupa teori atribusi, delegasi dan mandat. Atribusi berkenaan dengan penyerahan suatu wewenang baru, sedangkan delegasi menyangkut pelimpahan wewenang yang telah ada (oleh organ yang telah memperoleh wewenang secara atributif) kepada orang lain jadi delegasi secara logis selalau didahului oleh atribusi. Sedangkan mandat tidak mengakibatkan perubahan wewenang apapaun, sebab yang ada hanyalah hubungan internal seperti Menteri dengan pegawai untuk mengambil keputusan tertentu atas nama Menteri sementara secara yuridis wewenang dan tanggung jawab tetap berada pada Menteri. Pegawai memutuskan secara teknis sedangkan Menteri secara yuridis. Mendasarkan teori kewenangan di atas, maka sumber kewenangan Pemerintah Kabupaten Badung dalam menegakan ketentuan di bidang izin Gangguan HO merupakan kewenangan yang diperoleh secara atributif. Hal ini dapat disimak dari cara pemberian 1 Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 118. 2 Prajudi Atmosudirjo, 1983, Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi,Ghalia Indonesia,Jakarta op.cit, h. 73.

wewenang pemerintahan itu kepada Pemerintah Kabupaten Badung berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Retribusi Izin Gangguan Di Kabupaten Badung. Salah satu konsekuensi kewenangan ini, Pemerintah Kabupaten Badung dapat melaksanakannya termasuk menegakan melalui upaya paksa berkenaan dengan ketentuan-ketentuan dalam Izin Gangguan HO. Sedangkan dasar hukum untuk izin Gangguan HO Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah. Dalam hal memberikan kewenangan Izin Gangguan HO dalam Peraturan Daerah Kabupaten Badung Tentang Izin Gangguan Kewenangan Pemberian Izin dalam Pasal 8 yaitu : 1. Pemberian Izin merupakan Kewenangan Bupati. 2. Pelayanan izin diselnggarakan oleh Badan/Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu. 3. Dalam hal Pemerintah Daerah belum memiliki badan/kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pelayanan perizinan dapat dilaksanakan sesuai dengan pendelegasian dari Bupati. Kewenangan Pemberian Izin dalam Pasal 9 yaitu : 1. Bupati memberikan izin atau menolak permohonan izin dengan memperhatikan pertimbangan Tim. 2. Permohonan izin yang ditolak harus disertai dengan alasan-alasan penolakanya. 3. Pelaku usaha yang permohonan izinnya disetujui oleh Bupati wajib melaksanakan kegiatan sesuai dengan izin yang diberikan. 4. Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. 2.2.2 Penegakan Hukum Melalui Penerapan Sanksi Paksaan Pemerintah Kabupaten Badung Terhadap Pelanggaran Ketentuan Izin Gangguan HO Prajudi Atmosudirjo berpendapat bahwa salah satu dari tindakan pemerintahan didalam menjalankan pemerintahan ialah melalui tindakan-tindakan pemerintahan (regeringsmaatregelen) yang bersifat menegakkan ketertiban umum, hukum, wibawa negara dan kekuasaan. 3 Adapun wujud sanksi paksaan pemerintah yang dimaksud dalam Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2010 Tentang Retribusi Izin gangguan yaitu sanksi administratif dan Sanksi Pidana: Pasal 19 ayat 1, Dengan demikian, penegakan Izin Gangguan HO Untuk Club 3 Prajudi Atmosudirjo, 1983, Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi,Ghalia Indonesia,Jakarta. Op.cit., h. 16

Malam di Kabupaten Badung pada hakekatnya merupakan wewenang pemerintah daerah yang dimaksudkan adalah Kepala Daerah dibantu perangkat daerah lainnya yang berkaitan dengan Peraturan Daerah bersangkutan. Berkaitan dengan penertiban di wilayah Kabupaten Badung guna terciptanya lingkungan yang tertib dan berwawasan budaya sesuai dengan wilayah maka telah dibentuk tim pengawasan dan penertiban di bawah tanggung jawab Sekretaris Daerah Kabupaten Badung. III. KESIMPULAN Adapun kewenangan Pemerintah Kabupaten Badung dalam menegakan ketentuan di bidang Izin Gangguan HO merupakan kewenangan yang diperoleh secara atributif. Hal ini dapat disimak dari cara pemberian wewenang pemerintahan itu kepada Pemerintah Kabupaten Badung berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Retribusi Izin Gangguan Di Kabupaten Badung. Salah satu konsekuensi kewenangan ini, Pemerintah Kabupaten Badung dapat melaksanakannya termasuk menegakan melalui upaya paksa berkenaan dengan ketentuan-ketentuan dalam Izin Gangguan HO. Sedangkan dasar hukum untuk izin Gangguan HO Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah. Dalam hal memberikan kewenangan Izin Gangguan HO dalam Peraturan Daerah Kabupaten Badung Tentang Izin Gangguan Kewenangan Pemberian Izin. DAFTAR PUSTAKA Buku : Amiruddin, dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Atmosudirjo,Prajudi 1983, Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi,Ghalia Indonesia,Jakarta. Peraturan Perundang-undangan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Perda Kabupaten Badung No. 3 Tahun 2010 Tentang Retribusi Izin Gangguan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah.