BAB I PENDAHULUAN. prostaglandin, bradykinin, dan adrenaline. Mediator-mediator inilah yang akan

dokumen-dokumen yang mirip
Efek Analgetik Ekstrak Etanol Kunyit Putih (Curcuma Zedoaria) terhadap Nyeri Akut pada Tikus yang Diinduksi dengan Metode Tail Immersion

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membuatya semakin parah. Ambang batas nyeri yang dapat ditoleransi seseorang

1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BRATAWALI (Tinospora crispa (L) Miers) SEBAGAI ANALGETIKA TERHADAP MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Clinical Science Session Pain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kita dan lain pihak merupakan suatu siksaan. Definisi menurut The International

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

turunan oksikam adalah piroksikam (Siswandono dan Soekardjo, 2000). Piroksikam mempunyai aktivitas analgesik, antirematik dan antiradang kuat.

Hal ini disebabkan karena penambahan gugus-gugus pada struktur parasetamol tersebut menyebabkan perubahan sifat kimia fisika senyawa, yaitu sifat

BAB I PENDAHULUAN. sensitivitas terhadap nyeri. Ekspresi COX-2 meningkat melalui mekanisme

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Inflamasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan radang yang merupakan respon perlindungan setempat yang

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK RIMPANG JAHE (Zingiberis rhizoma) SEBAGAI ANALGETIK PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS-WEBSTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (OAINS) adalah suatu golongan obat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan sejak lama digunakan sebagai obat tradisional. Selain pohonnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Demam mungkin merupakan tanda utama penyakit yang paling tua dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL KUNYIT

BAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur femur memiliki insiden berkisar dari 9,5-18,9 per per

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi dua jenis yaitu nyeri fisiologis dan nyeri patologis, pada nyeri sensor normal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan tentang tanaman obat. di Indonesia berawal dari pengetahuan tentang adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mengganggu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun infeksi. Inflamasi merupakan proses alami untuk mempertahankan

BAB II PEMBAHASAN. Manifestasi fisiologi nyeri

BAB 2. masyarakat, baik sehat maupun sakit (UU No. 38 tahun 2014 tentang. klien dalam merawat dirinya (UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan, pasal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, spesies merupakan tanaman obat dan 4500 spesies diantaranya

pada penderita tukak lambung dan penderita yang sedang minum antikoagulan (Martindale, 1982). Pada penelitian ini digunakan piroksikam sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

I. PENDAHULUAN. cyclooxygenase (COX). OAINS merupakan salah satu obat yang paling. banyak diresepkan. Berdasarkan survey yang dilakukan di Amerika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Aspirin adalah golongan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang

BAB I PENDAHULUAN. modalitas sensorik tetapi adalah suatu pengalaman 1. The

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. memiliki aktifitas penghambat radang dengan mekanisme kerja

1) Menghubungkan bagian tubuh satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Pengertian Nyeri. Suatu gejala dalam merasakan subyek dan pengalaman emosional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Luka merupakan keadaan yang sering dialami oleh setiap orang, baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. inflamasi. Obat ini merupakan salah satu kelompok obat yang paling banyak diresepkan

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL BUNGA CENGKEH (Caryophylli flos) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI ANALGETIK PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Ardelia Emily, Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra, Apt., MS.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

menghilangkan kesadaran. Berdasarkan kerja farmakologinya, analgesik dibagi dalam dua kelompok besar yaitu analgesik narkotik dan analgesik non

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK. EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO (Andrographis paniculata, (Burm f) Nees) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengurung (sekuester) agen pencedera maupun jaringan yang cedera. Keadaan akut

BAB I PENDAHULUAN. sementara di tahun 2011 terdapat korban. Korban luka ringan pada

BAB I PENDAHULUAN. (2010) dikutip dalam Andarmoyo (2013) menyatakan bahwa nyeri merupakan

banyak digunakan tanpa resep dokter. Obat obat ini merupakan suatu kelompok obat yang heterogen secara kimiawi. Walaupun demikian obatobat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Piroksikam merupakan salah satu derivat oksikam, dan merupakan obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang berkhasiat sebagai antiinflamasi,

NONSTEROIDAL ANTI-INFLAMMATORY DRUGS (NSAID S)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Banyak penyakit yang dihadapi para klinisi disebabkan karena respons inflamasi yang tidak terkendali. Kerusakan sendi pada arthritis rheumatoid,

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL HERBA JOMBANG (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) TERHADAP MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster

BAB I PENDAHULUAN. Hepatotoksisitas merupakan kerusakan pada hati yang berkaitan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit akibat tubuh tidak mampu melawan zat asing yang masuk ke dalam

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, atau gigitan hewan.

AKTIVITAS ANALGETIKA INFUSA DAUN ALPUKAT (Persea americana) PADA MENCIT. TITA NOFIANTI Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan obat golongan anti-inflamasi nonsteroid

NYERI A. PENGERTIAN B. FISIOLOGI NYERI

BAB I PENDAHULUAN. iritan, dan mengatur perbaikan jaringan, sehingga menghasilkan eksudat yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada kasus-kasus pembedahan seperti tindakan operasi segera atau elektif

BAB I PENDAHULUAN. Patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) adalah salah satu jenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk swamedikasi (pengobatan mandiri). Sedangkan ibuprofen berkhasiat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nyeri adalah sensasi emosional berupa perasaan tidak nyaman pada daerah tertentu. Hal tersebut terjadi akibat adanya suatu kerusakan jaringan. Kerusakan tersebut akan menstimulasi korteks serebrum yang akan diartikan sebagai rasa tidak nyaman berupa nyeri. 1 Nyeri terjadi akibat adanya stimulus nyeri berupa stimulus fisik atau kimia. Stimulus nyeri ini akan mengakibatkan keluarnya mediator-mediator nyeri berupa prostaglandin, bradykinin, dan adrenaline. Mediator-mediator inilah yang akan mengaktivasi reseptor nyeri untuk menghantarkan impuls yang akan dipersepsikan sebagai rasa nyeri. Stimulus nyeri akan berubah menjadi stimulus elektrik di ujungujung saraf bebas. Stimulus elektrik ini akan dihantarkan dengan cepat ke substansia gelatinosa di kornu posterior pada medula spinalis. Melalui traktus spinotalamikus, stimulus tersebut akan dihantarkan ke otak, tepatnya talamus, reticular formation, sistem limbik, dan korteks somatosensori. Setelah itu stimulus tersebut akan dipersepsikan sebagai rasa nyeri. 2 Nyeri berdasarkan waktunya dibagi menjadi dua, yaitu nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi dalam waktu kurang dari enam bulan, mudah diketahui penyebabnya, dan akan menghilang saat luka telah sembuh. Sedangkan nyeri kronis adalah nyeri yang terjadi lebih dari enam bulan, 1

2 penyebabnya sulit ditentukan, dan nyeri akan terus berlangsung walaupun luka telah sembuh. 1 Contoh penyakit dengan keluhan nyeri adalah luka bakar. Luka bakar atau burn injury adalah luka pada kulit atau organ lain yang diakibatkan oleh trauma berupa panas. 3 Diperkirakan terdapat 265.000 kematian terjadi pertahunnya akibat luka bakar. Luka bakar sering terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Luka bakar juga terjadi hampir setengah dari asia tenggara. Di Amerika Serikat diperkirakan terdapat kerugian mencapai US$ 211.000.000. 3 Oleh karena itu dibutuhkan terapi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut. Terapi dengan obat analgetik merupakan salah satu manajemen dalam pengobatan luka bakar. Secara garis besar, obat analgetik dibagi menjadi dua golongan, yaitu golongan opioid dan golongan non-opioid. Obat analgetik golongan opioid mengurangi rasa nyeri dengan dua cara. Pertama dengan cara mengaktifasi reseptor K + sehingga terjadi peningkatan efflux K +. Kedua dengan cara menghambat influx Ca 2+. Peningkatan efflux K + dan penurunan influx Ca 2+ akan menghambat pengeluaran neurotransmitter dan juga transmisi nyeri pada jarasnya masing-masing. Obat analgetik golongan non-opioid, biasanya berupa non-steroidal anti inflammatory drugs (NSAIDs), dapat mengurangi rasa nyeri dengan cara menghambat enzim siklooksigenase (COX), baik COX-1 maupun COX-2. Penghambatan enzim ini akan menurunkan produksi prostaglandin yang berfungsi sebagai mediator kimia dalam perkembangan rasa nyeri. 4 Obat NSAIDs dapat digunakan sebagai obat analgetik, antipiretik, dan antiinflamasi. Kerja obat NSAIDs yang luas mengakibatkan besarnya efek samping

3 dari obat ini. Efek samping dari obat NSAIDs yang paling sering adalah berupa toksisitas sistem gastrointestinal. 5 Obat-obatan tradisional menjadi salah satu alternatif dalam pemilihan obatobatan analgetik, karena tingginya efek samping obat-obatan kimia dan masih adanya keluarga di Indonesia yang menyimpan obat-obatan tradisional. Berdasarkan hasil dari Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013, dari 300.000 rumah tangga, ditemukan dari 35,2% rumah tangga yang menyimpan obat-obatan dan 15,7% diantaranya menyimpan obat-obatan tradisional. 6 Obat tradisional yang sering digunakan masyarakat Indonesia sebagai analgetik adalah kunyit putih. Kunyit putih atau Curcuma zedoaria berasal dari famili Zingiberaceae. Tanaman ini biasanya tumbuh pada ketinggian 1.000 mdpl dan tersebar di China, Vietnam, Jepang, Thailand, dan Indonesia terutama di pulau Sumatra dan Jawa. Kunyit putih memiliki zat aktif berupa curcumin yang memiliki efek analgetik. 7 Curcumin akan menghambat aktivitas enzim COX, sehingga prostaglandin tidak terbentuk dan perkembangan rasa nyeri akan terhambat. 8 Penelitian yang dilakukan pada kunyit putih sudah banyak dilakukan seperti penelitian Golam A dkk. pada tahun 2013 mengenai efek antipiretik, penelitian Krishnamoorthy dkk. pada tahun 2009 mengenai efek antikanker, dan penelitian Zullies dkk. pada tahun 2014 mengenai efek analgetik. Tetapi penelitian mengenai efek analgetik pada kunyit putih belum pernah dilakukan. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efek analgetik ekstrak etanol kunyit putih (Curcuma zedoaria) terhadap nyeri akut pada tikus yang diinduksi dengan metode Tail Immersion.

4 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah terdapat efek analgetik ekstrak Curcuma zedoaria terhadap nyeri akut pada tikus yang diinduksi dengan metode Tail Immersion? 2) Berapakah dosis ekstrak Curcuma zedoaria yang paling efektif sebagai analgetik pada penelitian ini? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuang umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak Curcuma zedoaria memiliki efek analgetik. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Mengetahui efek analgetik ekstrak Curcuma zedoaria terhadap nyeri akut pada tikus yang diinduksi dengan metode Tail Immersion. 2) Mengetahui dosis ekstrak Curcuma zedoaria yang paling efektif sebagai analgetik pada penelitian ini.

5 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menunjang teori bahwa Curcuma zedoaria dapat digunakan sebagai obat analgetik dan digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai Curcuma zedoaria. 1.4.2 Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat sebagai terapi komplementer dalam pemilihan obat analgetik untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami.