BAB I PENDAHULUAN. Gambar. Skema pengelasan TIG(tungsten inert gas) [1]

dokumen-dokumen yang mirip
RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN

C. RUANG LINGKUP Adapun rung lingkup dari penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Kerja las 2. Workshop produksi dan perancangan

BAB I LAS BUSUR LISTRIK

Las busur listrik atau las listrik : Proses penyambungan logam dengan menggunakan tegangan listrik sebagai sumber panas.

MENGELAS TINGKAT LANJUT

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

BAB 1 PROSES PENGELASAN

TINJAUAN PUSTAKA. tersebut adalah dengan mendekatkan elektroda las ke benda kerja pada jarak beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW)

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

DASAR TEKNOLOGI PENGELASAN

proses welding ( pengelasan )

MACAM-MACAM CACAT LAS

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

PENGARUH DIAMETER FILLER DAN ARUS PADA PENGELASAN TIG TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA KARBON RENDAH

SUBMARGED ARC WELDING (SAW)

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

PENGARUH ARUS, KANDUNGAN SULFUR, DAN GAS PELINDUNG TERHADAP MORFOLOGI LASAN PADA PENGELASAN GTAW DENGAN BUSUR DIAM.

MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS TUNGSTEN

PENGELASAN Teknologi Pengelasan Pengelasan sebagai Kegiatan Komersial :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga membentuk suatu sambungan/kampuh. pateri dan mematri keras. Untuk mengelas yang baik dan benar terlebih

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LATIHAN LAS LISTRIK (MEMBUAT RIGI-RIGI LAS) NO REVISI TANGGAL HALAMAN JST/TSP/ dari 9

KATA PENGANTAR. Ambon, 14 Maret 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga membentuk suatu sambungan/kampuh. pateri dan mematri keras. Untuk mengelas yang baik dan benar terlebih

BAB I PENDAHULUAN. proses pengelasan. Pada proses pengelasan terdapat berbagai jenis

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

BAB IV PERUBAHAN BENTUK DALAM PENGELASAN. tambahan untuk cairan logam las diberikan oleh cairan flux atau slag yang terbentuk.

PENGARUH HASIL PENGELASAN GTAW DAN SMAW PADA PELAT BAJA SA 516 DENGAN KAMPUH V TUNGGAL

BAB III TEKNOLOGI PENGELASAN PIPA UNTUK PROSES SMAW. SMAW ( Shielded Metal Arc Welding ) salah satu jenis proses las busur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Joining Methods YUSRON SUGIARTO

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengaruh pengelasan..., RR. Reni Indraswari, FT UI, 2010.

DASAR-DASAR PENGELASAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENGELASAN SECARA UMUM. Ditinjau dari aspek metalurgi proses pengelasan dapat dikelompokkan

LAS LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Pelayanan dan Perawatan. Dosen Pembimbing :

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau non ferrous dengan memanaskan sampai suhu pengalasan, dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi ( filler metal ).

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Mengetahui cara mengoperasian mesin las GMAW

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seperti diketahui bahwa, di dalam baja karbon terdapat ferrite, pearlite, dan

PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

HO 2 1.PENDAHULUAN. Elektroda. tungsten. pembakar (torch) Penghubung aliran arus (-) atau (+) Gas pelindung elektroda dan cairan logam

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG

MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS METAL

BAB 8. Materi las acetylene

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengaruh variasi kampuh las dan arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las TIG pada aluminium 5083

I. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.

PLASMA ARC WELDING. OLEH : Rizki Yustisiabella Cinthya Amourani Hidayat Ramadhan Kenan Sihombing

BAB II DASAR TEORI Tinjauan Pustaka

BAB V. ELEKTRODA (filler atau bahan isi)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. Berdasarkan definisi dari Deutche Industrie Normen (DIN), las adalah

STM 234 (2 SKS TEORI) SEMESTER GASAL

Melakukan Pekerjaan Las Busur Manual

Studi Karakteristik Hasil Pengelasan MIG Pada Material Aluminium 5083

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan efisiensi penggunaan BBM. Penggantian bahan pada. sehingga dapat menurunkan konsumsi penggunaan BBM.

LAB LAS. Pengelasan SMAW

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK

JOOB SHEET MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XII PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS GAS METAL

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BESAR ARUS LISTRIK DAN PANJANG BUSUR API TERHADAP HASIL PENGELASAN.

BAB I PENDAHULUAN. Kekuatan tarik adalah sifat mekanik sebagai beban maksimum yang terusmenerus

ELEMEN PENGIKAT SAMBUNGAN PERMANEN ( PENGELASAN & PENYOLDERAN )

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS PENGELASAN ASTM A790 DAN ASTM A106 Gr. B HASIL PROSES PENGELASAN GTAW YANG DIAPLIKASIKAN PADA PIPA GEOTHERMAL

Pengaruh Kondisi Elektroda Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah

Gambar 1.7 Pengelasan busur plasma

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

Pengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

BAB VI PROSES PENGELASAN

TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2

PELATIHAN PRAKTIK PENGELASAN BAGI MANTAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI JAKARTA ABSTRAK

Definisi dan Tujuan keselamatan kerja

TUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL 5 RACHYANDI NURCAHYADI ( )

Peralatan Las Busur Nyala Listrik

I. PENDAHULUAN. Salah satu cabang ilmu yang dipelajari pada Teknik Mesin adalah teknik

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Pengaruh Jenis Elektroda Pada Pengelasan Dengan SMAW Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Baja Profil IWF

STUDI KEKUATAN TARIK LAS DARI BAHAN PLAT DASAR ALUMINIUM MAGNESIUM

Persentasi Tugas Akhir

I. PENDAHULUAN. selain jenisnya bervariasi, kuat, dan dapat diolah atau dibentuk menjadi berbagai

Laporan Praktik Pengelasan Lanjut. Membuat rigi-rigi las posisi 3G dan Pengisian Posisi 3G. Membuat rigi-rigi las posisi 4G dan Pengisian Posisi 4G

Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang *

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Las TIG (TUNGSTEN INERT GAS) Las gas tungsten (las TIG) adalah proses pengelasan dimana busur nyala listrik ditimbulkan oleh elektroda tungsten (elektroda takterumpan) dengan benda kerja logam. Daerah pengelasan dilindungi oleh gas lindung (gas tidak aktif) agar tidak berkontaminasi dengan udara luar. Kawat las dapat ditambahkan atau tidak tergantung daribentuk sambungan dan ketebalan benda kerja yang akan dilas. Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering juga disebut Tungsten Inert Gas (TIG) merupakan salah satu dari bentuk las busur listrik (Arc Welding) yang menggunakan inert gas sebagai pelindung dengan tungsten atau wolfram sebagai electrode. Pengelasan busur tungsten gas dapat digunakan hampir untuk semua jenis logam dengan berbagai ketebalan, tetapi paling banyak digunakan untuk pengelasan aluminium dan baja tahan karat. Pengelasan ini dapat digunakan secara manual atau dengan mesin secara automatis. Bila digunakan logam pengisi, harus ditambahkan dari luar baik berupa kawat atau batangan, yang akan dilebur oleh panas busur yang timbul antara elektrode dan logam dasar. Tetapi bila digunakan untuk mengelas pelat tipis kadang-kadang tidak diperlukan logam pengisi. Tungsten dipilih sebagai elektrode karena memiliki titik lebur tinggi yaitu 3410 O C. Sebagai gas pelindung biasanya digunakan argon, helium, atau gabungan dari kedua unsur ini Skema dari GTAW dapat dilihat dalam gambar dibawah, pengelasan ini dikerjakan secara manual maupun otomatis. Gambar. Skema pengelasan TIG(tungsten inert gas) [1]

Elektroda pada GTAW termasuk elektrode tidak terumpan (non cons consumable) berfungsi sebagai tempat tumpuan terjadinya busur listrik. GTAW mampu menghasilkan las yang berkualitas tinggi pada hampir semua jenis logam. Biasanya ini digunakan pada stainless steel dan logam ringan lainnya seperti Alumunium, magnesium dan lain-lain. Hasil pengelasan pada teknik ini cukup baik tapi membutuhkan kemampuan yang tinggi. Untuk pekerjaan lembaran logam yang tipis, pengelasan TIG dapat digunakan tanpa filler logam. Untuk pekerjaan dengan lembaran logam yang lebih tebal atau ketika menggabungkan bahan yang berbeda, filler logam digunakan dalam bentuk kawat batangan atau kawat gulungan yang dipasok oleh alat pengumpan yang terpisah biasanya tanpa arus listrik. Dalam pengelasan TIG standar, api dikeluarkan dengan bebas tetapi sebuah varian yang dikenal dengan pengelasan plasma menggunakan nozzle sekunder untuk mengecilkan arc. Lelehan logam, elektroda tungsten yang panas dan bagian ujung dari filler logam yang meleleh dilindungi dari atmosfir dengan menggunakan gas inert. Biasanya, menggunakan argon, meskipun ada manfaat kualitas dan produktivitas jika menggunakan campuran baik argon dan helium atau argon dan hidrogen. BAB II [2]

PERALATAN YANG DIGUNAKAN 2.1. Peralatan yang digunakan pada proses las TIG Las gas tungsten (las TIG) adalah proses pengelasan dimana busur nyala listrik ditimbulkan oleh elektroda tungsten (elektroda tak terumpan) dengan benda kerja logam. Daerah pengelasan dilindungi oleh gas lindung (gas tidak aktif) agar tidak berkontaminasi dengan udara luar. Kawat las dapat ditambahkan atau tidak tergantung dari bentuk sambungan dan ketebalan benda kerja yang akan dilas. Perangkat yang dipakai dalam pengelasan las gas tungsten adalah: 1. Mesin Mesin las AC/DC merupakan mesin las pembangkit arus AC/DC yang digunakan di dalam pengelasan gas tungsten. Pemilihan arus AC atau DC biasanya tergantung pada jenis logam yang akan di las. 2. Tabung gas lindung Adalah tabung tempat penyimpanan gas lindung seperti argon dan helium yang digunakan di dalam mengelas gas tungsten. 3. Regulator gas lindung [3]

Adalah adalah pengatur tekanan gas yang akan digunakan di dalam pengelasan gas tungsten. Pada regulator ini biasanya ditunjukkan tekanan kerja dan tekanan gas di dalam tabung. 4. Flowmeter untuk gas tungsten. Dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas lindung yang dipakai di dalam pengelasan gas 5. Selang gas dan perlengkapan pengikatnya Berfungsi sebagai penghubung gas dari tabung menuju pembakar las. Sedangkan perangkat pengikat berfungsi mengikat selang dari tabung menuju mesin las dan dari mesin las menuju pembakar las. 6. Kabel elektroda dan selang [4]

Berfungsi menghantarkan arus dari mesin las menuju stang las, begitu juga aliran gas dari mesin las menuju stang las. Kabel masa berfungsi untuk penghantar arus ke benda kerja. 7. Stang las (welding torch) Berfungsi untuk menyatukan sistem las yang berupa penyalaan busur dan perlindungan gas lindung selama dilakukan proses pengelasan. 8. Elektroda tungsten Berfungsi sebagai pembangkit busur nyala selama dilakukan pengelasan. Elektroda ini tidak berfungsi sebagai bahan tambah. 9. Kawat las Berfungsi untuk bahan tambah. Tambahkan kawat las jika bahan dasar yang dipanasi dengan busur tungsten sudah mendekati cair. 10. Assesories Pilihan dapat berupa sistem pendinginan air untuk pekerjaan pengelasan berat, rheostat kaki, dan pengatur waktu busur. BAB III PROSES PENGELASAN [5]

3.1 Proses Pengelasan Proses pengelasan bisa dilakukan secara manual atau otomatis. Filler metal ditambahkan ke dalam daerah las dengan cara mengumpankan sebatang kawat polos. Teknik pengelasan ini mirip dengan proses las oxyfuel gas welding atau OAW, tetapi pada GTAW busur dan kawah las dilindungi dari pengaruh udara oleh selimut inert gas, biasanya argon, helium atau campuran keduanya. Inert gas disemburkan dari torch dan daerah-daerah disekitar elektroda tungsten. Hasil pengelasan dengan proses GTAW mempunyai permukaan halus, tanpa slag dan kandungan hydrogen rendah. Jenis lain proses GTAW adalah pulsed GTAW, yaitu dengan sumber listrik sehingga menghasilkan arus pengelasan pulsasi. Hal ini menghasilkan penetrasi dan kontrol kawah las yang lebih baik, terutama untuk mengelas root pass. Pulsed GTAW bermanfaat untuk mengelas pipa pada posisi sulit seperti pada stainless steel dan non ferrous material seperti paduan nikel. GTAW sudah bisa dilakukan dengan cara otomatis. Proses secara otomatis ini butuh sumber listrik dan program kendali, sistim pengumpan kawat dan mesin pemandu gerak. Proses ini sudah diaplikasikan untuk membuat las sekat pada tube-to-tubesheet dan las tumpul pada pipa-pipa heat exchanger. Butt weld pada pipa-pipa tebal dan besar pada pembangkit tenaga listrik, merupakan keberhasilan lain dari aplikasi GTAW otomatis. GTAW menggunakan pengumpanan kawat otomatis disebut juga dengan cold wire TIG. Jenis lain dari proses GTAW otomatis disebut hot wire TIG. Pada hot wire TIG, kawat las mendapat tahanan panas yang berasal dari arus AC tegangan rendah untuk memperbesar kecepatan pengisian. 3.2. Elektroda Tungsten Elektroda tungsten adalah elektroda tidak terumpan(nonconsumable electode) yang berfungsi sebagai pencipta busur nyala saja yang digunakan untuk mencairkan kawat las yang ditambahkan dari luar dan benda yang akan disambung menjadi satu kesatuan sambungan. Elektroda ini tidak berfungsi sebagai logam pengisi sambungan sebagaimana yang biasa dipakai pada elektroda batang las busur metal maupun elektroda gulungan pada las MIG. Elektroda tungsten murni biasa digunakan untuk pengelasan AC pada pengelasan aluminium maupun magnesium. Elektroda tungsten thorium digunakan untuk pengelasan DC. Elektroda tungsten Zirconium digunakan untuk AC- HF Argon dan AC Balanced Wave Argon. Elektroda tungsten disediakan dalam berbagai ukuran diameter dan panjang. Untuk diameter dari mulai ukuran 0,254 mm sampai dengan 6,35 mm. Untuk panjang disediakan mulai dari 76,2 mm sampai dengan 609,6 mm.pengasahan [6]

elektroda tungsten dilakukan membujur dengan arah putaran gerinda. Pengasahan dengan arah ini akan mempermudah aliran arus yang akan digunakan di dalam pengelasan, sebaliknya jika penggerindaan dilakukan melintang dengan arah putaran batu gerinda akan mengakibatkan terhambatnya jalannya arus yang digunakan untuk mengelas BAB IV KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN 4.1 Keuntungan TIG Keuntungan Proses GTAW menghasilkan pengelasan bermutu tinggi pada bahan-bahan ferrous dan non ferrous. Dengan teknik pengelasan yang tepat, semua pengotor yang berasal dari atmosfir dapat [7]

dihilangkan. Keuntungan utama dari proses ini yaitu, bisa digunakan untuk membuat root pass bermutu tinggi dari arah satu sisi pada berbagai jenis bahan. Oleh karena itu GTAW digunakan secara luas pada pengelasan pipa, dengan batasan arus mulai dari 5 hingga 300 amp, menghasilkan kemampuan lebih besar untuk mengatasi masalah pada posisi sambungan yang berubah-ubah seperti celah akar. Sebagai contoh, pada pipa tipis (dibawah 0,20 inci) dan logam-logam lembaran, arus bisa diatur cukup rendah sehingga pengendalian penetrasi dan pencegahan terjadinya terbakar tembus (burnt through) lebih mudah dari pada pengerjaan dengan proses menggunakan elektroda terbungkus. Kecepatan gerak yang lebih rendah dibandingkan dengan SMAW akan memudahkan pengamatan sehingga lebih mudah dalam mengendalikan logam las selama pengisian dan penyatuan. Aplikasi pada pekerjaan. GTAW mempunyai keunggulan pada pengelasan pipa pipa tipis dan tubing stainless steel diameter kecil, paduan nikel, paduan tembaga dan aluminum. Pada pengelasan pipa dinding tebal, GTAW sering kali dipakai pada root pass untuk pengelasan yang membutuhkan kualitas tinggi, seperti pada pipa-pipa tekanan tinggi dan temperatur tinggi dan pipa-pipa belokan pada dapur pemanas. GTAW juga digunakan pada root pass apabila membutuhkan permukaan dalam yang licin, seperti pada pipa-pipa dalam acid service. Karena ada perlindungan inert gas terhadap pengelasan dan mudah dalam mengontrol proses las, membuat GTAW sering kali digunakan pada logam-logam reaktif seperti titanium dan magnesium. Pada pipa-pipa tipis, 0,125 inci atau kurang, bisa digunakan sambungan berbentuk persegi dan rapat. Root pass dikerjakan tanpa menambahkan filler metal (disebut dengan autogenous weld). Pada pipa-pipa tebal, bagian ujung sambungan mesti dibevel, diluruskan dan diberi celah (disebut dengan bukaan akar), kemudian ditambahkan filler metal selama pengelasan root pass. Sebagai pengganti filler metal, bisa juga disisipkan consumable insert (ring penahan) ke dalam sambungan, yang nantinya bersatu dengan root (sebagai filler metal tambahan). 4.2. Kelemahan TIG Kelemahan utama proses las GTAW yaitu laju pengisian lebih rendah dibandingkan dengan proses las lain umpamanya SMAW. Disamping itu, GTAW butuh kontrol kelurusan sambungan yang lebih ketat, untuk menghasilkan pengelasan bermutu tinggi pada pengelasan dari arah satu sisi. GTAW juga butuh kebersihan sambungan yang lebih baik untuk menghilangkan minyak, grease, karat, dan kotoran-kotoran lain agar terhindar dari porosity dan cacat-cacat las lain. GTAW harus dilindungi secara [8]

berhati-hati dari kecepatan udara di atas 5 mph untuk mempertahankan perlindungan inert gas di atas kawah las. Pengelasan dengan consumable insert membutuhkan kontrol kelurusan sambungan yang teliti. BAB V ALAT PELINDUNG DIRI 5.1. MACAM - MACAM ALAT PELINDUNG DIRI 1. Helm Pelindung Kepala (Helmet) : Untuk melindungi kepala dari benturan benda keras yang jatuh dari atas dan gerakan yang membentur benda. [9]

2. Pelindung Muka : Untuk melindungi muka dari benda yang memercik seperti larutan kimia, api las, dan serbuk gerinda. 3. Ear Plug (sumbat telinga) dan Ear Muff (tutup telinga) : Untuk melindungi gendang telinga dari kebisingan yang tinggi (nilai ambang batas atau NAB untuk kebisingan 85 db). Ear muff digunakan untuk menyerap suara yang berfrekuensi tinggi. 4. Kacamata Goggles dan Kedok las (Face Shields) : Untuk melindungi mata dan muka dari sinar yang menyilaukan dari percikan api las yang dapat merusak mata. 5. Masker kain : Untuk melindungi saluran pernafasan dari debu dan partikel lain yang dapat mengganggu fungsi paru-paru. 6. Respirator (air purifying respirator dan air supplying respirator) : Untuk melindungi saluran pernapasan dari partikel, uap dan gas yang dapat mengganggu fungsi paru-paru. Air purifying respirator dipakai bila toksisitas yang terpapar rendah. Air supplying respirator dipakai jika toksisitas yang terpapar sangat tinggi. 7. Apron dan Overall : utnuk melindungi bagian badan sampai lutut (untuk apron) atau seluruh badan (over all ) dari percikan benda panas, B3 dan serbuk gerinda. Tidak boleh digunakan pada tempat kerja mesin yang berputar. [10]

8. Arm Cover : Untuk melindungi lengan tangan dari percikan api las, serbuk gerinda dan bahan kimia. 9. Sarung tangan kain dan kulit : untuk melindungi daerah sekitar jari tangan dari benda panas dan benda tajam. 10. Sarung tangan karet : Untuk melindungi daerah sekitar jari tangan dari B3 yang dapat merusak jaringan kulit tangan. 11. Sepatu Engkle Boot : Untuk melindungi bagian atas mata kaki dari benturan benda keras, berat dan panas. 12. Safety shoes : Untuk melindungi bagian jari kaki dari benturan benda keras dan berat. [11]

DAFTAR PUSTAKA siidoel.blogspot.com/2012/02/las-tig-tungsten-inert-gas.html teknik-pengelasan.blogspot.com/ cipretx.blogspot.com/ [12]