PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

Perkembangan Ekspor dan Impor

Perkembangan Ekspor dan Impor

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JULI 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara September 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017

Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara Oktober 2017

Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN MEI 2004

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

Tabel 1. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MARET 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2005

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2017

EKSPOR Perkembangan Ekspor Ekspor Migas dan Non Migas

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2004

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN JUNI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2016


PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT DESEMBER 2013

2. Ekspor Produk DKI Jakarta

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN JULI 2016

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT NOVEMBER 2013

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN MEI 2017

Transkripsi:

No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2016 TURUN 6,81 PERSEN MENJADI US$683,74 JUTA Nilai ekspor Banten pada 2016 turun 6,81 persen dibanding ekspor 2015, yaitu dari sebelumnya sebesar US$733,66 juta menjadi US$683,74 juta, sementara dibanding 2015 nilai ekspor mengalami penurunan 12,30 persen. Ekspor nonmigas 2016 mengalami penurunan 6,75 persen dibanding 2015, dari US$733,02 juta menjadi US$683,54 juta, sedangkan dibanding 2015 turun 12,31 persen. Ekspor migas 2016 turun 70,12 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,64 juta menjadi US$0,19 juta, sementara dibanding ekspor 2015 meningkat 112,19 persen. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada 2016 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$212,66 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dengan ekspor sebesar US$48,40 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar 2016 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$151,30 juta, disusul oleh Jepang dan Tiongkok sebesar US$65,97 juta dan US$59,02 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$98,82 juta dan US$109,64 juta. Menurut sektor, ekspor nonmigas 2016 mengalami penurunan pada sektor industri dan pertambangan dibanding bulan sebelumnya, sedangkan untuk sektor pertanian meningkat. Ekspor 2016 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$603,36 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Merak, dengan ekspor masing-masing sebesar US$29,55 juta dan US$ 18,79 juta. 1. Ekspor Migas dan Nonmigas Nilai ekspor Banten pada 2016 2016 turun 6,81 persen dibanding ekspor 2015, yaitu dari sebelumnya sebesar US$733,66 juta menjadi US$683,74 juta. Penurunan ekspor itu terutama disebabkan oleh ekspor nonmigas 2016 yang mengalami penurunan 6,75 persen dibanding 2015, dari US$733,02 juta menjadi US$683,54 juta, ditambah dengan ekspor migas yang turun 70,12 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,64 juta menjadi US$0,19 juta. Khusus mengenai ekspor migas pada 2016, penurunan tadi lebih disebabkan oleh nilai ekspor untuk komoditi hasil minyak yang turun, karena pada komoditi lain tidak tercatat kegiatan ekspor. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 1

Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Juta US$ Nilai FOB % 2016 terhadap 2015 % 2016 terhadap 2015 terhadap total 2016 (8) Total Ekspor 9.046,27 779,59 733,66 683,74-6,81-12,30 100,00 Migas 19,18 0,09 0,64 0,19-70,12 112,19 0,03 - Minyak Mentah - - - - - - - - Hasil Minyak 13,66 0,09 0,64 0,19-70,12 112,19 0,03 - Gas 5,51 - - - - - - Nonmigas 9.027,10 779,50 733,02 683,54-6,75-12,31 99,97 Dibanding kondisi bulan yang sama tahun 2015, nilai ekspor Banten 2016 mengalami penurunan 12,30 persen. Penurunan ekspor tadi lebih didorong oleh ekpor nonmigas yang turun 12,31 persen, karena sebaliknya ekspor migas pada 2016 meningkat 112,19 persen. Lebih lanjut, nilai ekspor kumulatif Banten untuk periode 2015 mencapai US$9.046,27 juta, turun 11,58 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor periode ini disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 11,61 persen, karena kebalikan dari itu ekspor migas meningkat 3,76 persen 1.000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Menelusuri perkembangan ekspor lebih lanjut, penurunan nilai ekspor migas dan nonmigas 2016 dibanding bulan sebelumnya sejalan dengan perkembangan volume ekspor masing-masing. Penurunan ekspor kedua komoditi tadi diduga tidak terkait dengan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap US$ maupun perkembangan harga secara agregat di pasar perdagangan internasional. Ekspor nonmigas dalam satu bulan ke depan diperkirakan akan meningkat kembali seiring dengan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional yang terus memperlihatkan kecenderungan berada pada posisi stabil sejalan dengan fluktuasi nilai tukar yang signifikan. Prediksi ke depan untuk ekspor migas akan mengalami peningkatan sebagai akibat stabilitas nilai tukar rupiah terhadap US$ seiring dengan penurunan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016

2. Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada 2016 mencapai US$530,06 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$202,96 juta. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada 2016 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$212,66 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dengan ekspor US$48,40 juta. Ekspor nonmigas yang tidak sedikit untuk 2016 juga diberikan golongan barang mesin/peralatan listrik (85) dan karet dan barang dari karet (40), masing-masing sebesar US$35,23 juta dan US$34,07 juta. Tujuh dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada 2016 mengalami penurunan, kecuali plastik dan barang dari plastik (HS 39), barang-barang rajutan (HS 61) dan mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84). Penurunan tertinggi terjadi pada golongan alas kaki (HS 64) dan terendah berasal dari besi dan baja (HS 72), masing-masing sebesar US$16,77 juta dan US$1,55 juta, sementara untuk empat golongan barang yang lain dari sepuluh golongan barang tadi meningkat kurang dari US$14 juta. Nilai FOB terhadap total nonmigas 2016 1. Alas Kaki (64) 2.490,17 224,66 229,43 212,66-16,77 31,11 2. Plastik dan Barang dari Plastik (39) 667,27 52,27 47,97 48,40 0,43 7,08 3. Mesin/Peralatan Listrik (85) 382,37 35,37 37,80 35,23-2,57 5,15 4. Karet dan Barang dari Karet (40) 430,54 37,59 35,99 34,07-1,93 4,98 5. Barang-barang Rajutan (61) 296,87 29,54 27,46 28,65 1,19 4,19 6. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) 314,23 25,68 20,58 27,97 7,39 4,09 7. Besi dan Baja (72) 490,77 49,83 28,61 27,07-1,55 3,96 8. Tembaga (74) 569,64 45,35 37,33 26,38-10,94 3,86 9. Bahan Kimia Organik (29) 434,25 24,75 36,81 23,17-13,63 3,39 10. Kertas/Karton (48) 376,51 30,22 28,08 20,98-7,10 3,07 Total 10 Golongan Barang 6.452,63 555,27 530,06 484,58-45,48 70,89 Lainnya 2.574,47 224,23 202,96 198,96-4,00 29,11 Total Ekspor Nonmigas 9.027,10 779,50 733,02 683,54-49,48 100,00 Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk 2016 memberikan kontribusi 70,89 persen terhadap total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi turun 12,73 persen dibanding ekspor nonmigas 2015 yang mencapai US$555,27 juta. Sembilan dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) ekspor nonmigas pada 2016 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu, kecuali mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) yang mengalami peningkatan US$2,29 juta atau sebesar 8,91 persen. Lebih lanjut, bila dibandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada 2016 dan 2015, maka akan didapati sembilan golongan barang yang sama, kecuali golongan mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84). Enam dari sembilan golongan barang tadi, kecuali barang-barang rajutan (HS 61), besi dan baja (HS 72) dan bahan kimia organik (HS 29) adalah golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas Banten selama setahun terakhir dan bahkan dalam dua tahun terakhir. Pangsa ekspor nonmigas secara Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 3

gabungan untuk kelima golongan barang utama tadi tidak pernah kurang dari 50 persen sejak setahun terakhir. 3. Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama Nilai ekspor nonmigas duabelas negara tujuan pada 2015 mencapai US$499,87 juta, turun 2,30 persen atau sebesar US$11,78 juta dibanding bulan sebelumnya. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar 2016 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$151,30 juta, disusul oleh Jepang dan Tiongkok, yaitu secara berturut-turut sebesar US$65,97 juta dan US$59,02 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$98,82 juta dan US$109,64 juta. Sembilan dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami penurunan ekspor nonmigas pada 2016 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kecuali India yang meningkat US$14,80 juta serta Thailand dan Belgia dengan peningkatan masing-masing kurang dari US$4 juta. Penurunan ekspor tertinggi tercatat pada Vietnam yang mengalami penurunan sebesar US$13,06 juta, dan terendah berasal dari Jepang yang turun US$0,29 juta. Lebih lanjut, nilai ekspor nonmigas gabungan untuk tujuan negara-negara ASEAN turun US$16,22 juta, demikian pula untuk negara-negara Uni Eropa secara agregat mengalami penurunan sebesar US$18,12 juta. Nilai FOB terhadap total nonmigas 2016 ASEAN 1.569,56 122,13 115,04 98,82-16,22 14,46 1. Thailand 484,28 41,16 28,08 31,23 3,15 4,57 2. Malaysia 376,60 30,35 25,16 24,31-0,84 3,56 3. Vietnam 325,92 22,49 29,54 16,48-13,06 2,41 ASEAN Lainnya 382,77 28,14 32,26 26,80-5,47 3,92 UNI EROPA 1.428,46 115,39 127,76 109,64-18,12 16,04 4. Belgia 276,52 23,13 27,58 28,39 0,82 4,15 5. Jerman 321,14 23,24 29,75 23,16-6,59 3,39 6. Inggris 228,97 19,51 15,74 15,31-0,44 2,24 UNI EROPA Lainnya 601,83 49,52 54,69 42,78-11,91 6,26 NEGARA UTAMA LAINNYA 4.289,67 377,95 355,80 360,99 5,19 52,81 7. Amerika Serikat 1.774,77 166,08 152,56 151,30-1,26 22,14 8. Jepang 744,24 70,62 66,26 65,97-0,29 9,65 9. Tiongkok 791,10 57,12 63,87 59,02-4,84 8,64 10. Korea Selatan 456,55 45,65 39,28 37,06-2,22 5,42 11. India 303,32 19,54 18,85 33,65 14,80 4,92 12. Australia 219,70 18,95 14,97 13,98-0,99 2,04 Total 12 Negara Tujuan 6.303,10 537,82 511,64 499,87-11,78 73,13 Lainnya 2.724,00 241,68 221,38 183,68-37,70 26,87 Total Ekspor Nonmigas 9.027,10 779,50 733,02 683,54-49,48 100,00 Selanjutnya, dibanding 2015, ekspor nonmigas untuk duabelas negara tercatat mengalami penurunan pada sembilan negara, kecuali Belgia, Tiongkok dan India yang secara berturut-turut meningkat sebesar US$5,27 juta, US$ 1,90 juta dan US$14,11 juta. Penurunan tertinggi terjadi pada Thailand yang mencapai US$9,93 juta, sedangkan terendah berasal dari Jerman yaitu sebesar US$0,08 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016

juta. Lebih lanjut, nilai ekspor gabungan untuk negara-negara ASEAN mengalami penurunan hingga mencapai US$23,31 juta, demikian pula untuk Uni Eropa (27 negara) turun sebesar US$5,75 juta. 4. Ekspor Menurut Sektor Menurut sektor, ekspor nonmigas 2016 mengalami penurunan pada sektor industri dan pertambangan dibanding bulan sebelumnya, masing-masing sebesar US$52,44 juta dan US$0,05 juta, sedangkan untuk sektor pertanian meningkat US$3,01 juta. Lebih lanjut, penurunan nilai ekspor sektor industri ini sepertinya erat kaitannya dengan penurunan sepuluh golongan barang nonmigas utama pada 2016 secara agregat yang didominasi oleh produk-produk dari sektor industri. Nilai FOB terhadap total 2016 Total Ekspor 9.046,27 779,59 733,66 683,74-49,93 100,00 Migas 19,18 0,09 0,64 0,19-0,45 0,03 Non Migas 9.027,10 779,50 733,02 683,54-49,48 99,97 - Pertanian 144,59 15,51 11,72 14,74 3,01 2,16 - Industri 8.880,46 763,93 721,14 668,70-52,44 97,80 - Tambang & Lainnya 2,05 0,06 0,16 0,11-0,05 0,02 Sedikit berbeda dengan perbandingan terhadap 2015, nilai ekspor 2016 turun dibanding periode yang sama tahun 2015 pada sektor industri dan pertanian, masing-masing sebesar US$95,23 juta dan US$0,78 juta, sementara untuk sektor pertambangan meningkat US$0,05 juta. Pangsa ekspor nonmigas dari sektor industri pada 2016 masih sangat dominan, yaitu 97,80 persen, sedangkan pangsa ekspor sektor pertanian dan pertambangan dan lainnya relatif kecil karena masing-masing kurang dari 2,50 persen. Dibanding 2015, pangsa ekspor sektor pertanian dan pertambangan mengalami peningkatan, sebaliknya untuk sektor industri mengalami penurunan pangsa ekspor. Migas Pertanian 0,01% 1,99% Tambang 0,01% Pertanian 2,16% Migas 0,03% Tambang 0,02% Industri 97,99% Industri 97,80% 2015 2016 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 5

5. Ekspor Menurut Pelabuhan Muat Menurut pelabuhan muat, nilai ekspor 2016 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$603,36 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Merak, dengan ekspor masingmasing sebesar US$29,55 juta dan US$ 18,79 juta. Seperti biasanya, Pelabuhan Tanjung Leneng masuk dalam tiga pelabuhan muat utama dengan nilai ekspor berada pada posisi kedua tertinggi setelah Pelabuhan Tanjung Priok. Ekspor melalui hampir seluruh pelabuhan muat 2016 mengalami penurunan dibanding 2015, kecuali nilai ekspor melalui gabungan pelabuhan di luar Banten yang meningkat US$0,01 juta dan Pelabuhan Tanjung Sekong yang tidak tercatat adanya kegiatan ekspor dalam dua bulan terakhir. Penurunan ekspor tertinggi terjadi pada Pelabuhan Tanjung Priok yaitu sebesar US$42,03 juta, sementara terendah berasal dari Bandara Halim Perdana Kusuma yang turun US$0,01 juta. Nilai FOB terhadap total 2016 Total Ekspor 9.046,27 779,59 733,66 683,74-49,93 100,00 - BANTEN 1.158,72 93,34 88,24 80,34-7,90 11,75 - Merak 296,67 11,39 20,10 18,79-1,31 2,75 - Tanjung Leneng 372,53 29,95 32,06 29,55-2,51 4,32 - Tanjung Sekong - - - - - - - Cigading 294,02 34,01 19,55 18,34-1,22 2,68 - Sukarno - Hatta 195,49 17,99 16,53 13,67-2,86 2,00 - LUAR BANTEN 7.887,56 686,25 645,43 603,40-42,03 88,25 - Tanjung Priok 7.886,93 686,17 645,39 603,36-42,03 88,24 - Halim Perdana Kusuma 0,29 0,01 0,01 0,00-0,01 0,00 - Pelabuhan Lainnya 0,34 0,07 0,03 0,04 0,01 0,01 Selanjutnya, peran ekspor pada 2016 dari pelabuhan muat di luar Banten masih terlihat lebih dominan dalam kegiatan ekspor di Banten dibanding total peran seluruh pelabuhan muat di Banten. Peran ekspor terbesar masih berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu 88,24 persen, kemudian disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng, dengan peran masing-masing 4,32 persen dan 2,75 persen. Adapun agregasi dari peran ekspor dari ketiga pelabuhan muat tersebut selama periode 2016 mencapai 95,31 persen sementara untuk kurun waktu yang sama tahun lalu sebesar 94,58 persen. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016

B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR JANUARI 2016 TURUN 29,44 PERSEN MENJADI US$651,52 JUTA Nilai impor Banten 2016 turun 29,44 persen dibanding 2015, yaitu dari sebelumnya US$923,31 juta menjadi US$651,52 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor 2016 mengalami penurunan 28,23 persen. Impor nonmigas 2016 mengalami penurunan 37,71 persen dari US$757,75 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$471,98 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun 2015, nilai impor nonmigas turun 35,91 persen. Impor migas 2016 meningkat sebesar 8,45 persen menjadi US$179,54 juta, dari sebelumnya mencapai US$165,56 juta pada 2015, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas naik 4,78 persen. Nilai impor nonmigas terbesar 2016 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$185,57 juta, disusul oleh gandum-ganduman (HS 10) dan besi dan baja (HS 72) dengan nilai impor masing-masing sebesar US$110,94 juta dan US$55,19 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada 2016 adalah Brazil dengan nilai impor sebesar US$58,33 juta, diikuti oleh Singapura dan Thailand, masing-masing sebesar US$50,48 juta dan US$41,80 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$147,90 juta. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada 2016 dibanding bulan sebelumnya mengalami penurunan pada golongan bahan baku/penolong dan barang modal sementara untuk barang konsumsi meningkat. Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk 2016 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$313,32 juta, disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$194,29 juta dan US$143,92 juta. 1. Impor Migas dan Nonmigas Nilai impor Banten 2016 turun 29,44 persen dibanding 2015, yaitu dari sebelumnya US$923,31 juta menjadi US$651,52 juta. Penurunan ini disebabkan oleh impor nonmigas pada 2016 yang mengalami penurunan 37,71 persen dari US$757,75 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$471,98 juta, karena sebaliknya impor migas meningkat sebesar 8,45 persen menjadi US$179,54 juta, dari sebelumnya mencapai US$165,56 juta pada 2015. Berkenaan dengan impor migas, penurunan tersebut merupakan akibat dari kenaikan nilai impor untuk komoditi hasil minyak dibanding 2015, mengingat untuk komoditi gas serta komoditi minyak mentah tidak tercatat adanya kegiatan impor. Selanjutnya, dibanding bulan yang sama tahun lalu, nilai impor 2016 mengalami penurunan 28,23 persen. Penyebab utama peningkatan impor ini adalah nilai impor nonmigas yang turun 35,91 persen, mengingat kebalikan dari itu nilai impor migas yang juga naik 4,78 persen dibanding 2015. Khusus untuk impor migas, peningkatan nilai impor tadi hanya disebabkan oleh meningkatnya nilai impor pada komoditi hasil minyak mengingat untuk komoditi migas yang lain, tidak tercatat adanya kegiatan impor. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 7

Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Juta US$ Nilai CIF % 2016 terhadap 2015 % 2016 terhadap 2015 terhadap total 2016 (8) Total Impor 9.851,99 907,74 923,31 651,52-29,44-28,23 100,00 Migas 1.951,28 171,35 165,56 179,54 8,45 4,78 27,56 - Minyak Mentah - - - - - - - - Hasil Minyak 1.948,51 171,35 165,56 179,54 8,45 4,78 27,56 - Gas 2,77 - - - - - - Nonmigas 7.900,71 736,39 757,75 471,98-37,71-35,91 72,44 Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 6, pangsa impor nonmigas pada 2016 terlihat sangat dominan yaitu 72,44 persen, lebih rendah dibandingkan pangsa impor nonmigas 2015 yang mencapai 82,07 persen. Lebih lanjut, nilai impor Banten periode 2015 mencapai US$9.851,99 juta, turun 31,63 persen dibanding periode yang sama tahun 2014. Penurunan impor periode ini lebih didorong oleh impor nonmigas yang turun 15,29 persen ditambah dengan impor nonmigas yang juga mengalami penurunan 31,63 persen. Khusus untuk komoditi migas, peningkatan ini dipicu oleh komoditi hasil minyak yang meningkat karena sebaliknya untuk komoditi gas mengalami penurunan sementara untuk komoditi minyak mentah tidak tercatat kegiatan impor. 1,200 1,100 1,000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Perkembangan nilai ekspor migas dan nonmigas pada 2016 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volume impor masing-masing. Peningkatan impor migas diyakini dipengaruhi oleh faktor harga di pasar perdagangan internasional, sebaliknya penurunan impor nonmigas diduga erat kaitannya dengan fluktuasi kurs rupiah terhadap US$. Impor migas dan nonmigas untuk satu bulan ke depan diprediksi masih kembali mengalami peningkatan terkait dengan kondisi kurs rupiah terhadap US$ yang cenderung stabil. Khusus mengenai impor nonmigas perkiraan akan terjadinya peningkatan juga dipengaruhi oleh harga komoditi ini secara agregat di pasar perdagangan internasional yang kembali akan mengalami penurunan. 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016

2. Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada 2016 turun 27,06 persen atau sebesar US$168,78 juta, dari sebelumnya US$623,64 juta menjadi US$454,86 juta. Sama dengan kondisi yang pertama, untuk golongan barang lainnya turun 87,23 persen atau sebesar US$116,98 juta. Nilai impor nonmigas terbesar 2016 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$185,57 juta, disusul oleh gandum-ganduman (HS 10) dan besi dan baja (HS 72) dengan nilai impor masing-masing sebesar US$110,94 juta dan US$55,19 juta. Tujuh dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) nonmigas mengalami penurunan nilai impor, kecuali gandum-ganduman (HS 10), ampas/sisa industri makanan (HS 23) dan kopi, teh, rempah-rempah (HS 09). Penurunan tertinggi berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29), dengan penurunan sebesar US$94,98 juta, disusul oleh gandum-ganduman (HS 10) yang turun USS$53,07 juta, sementara untuk lima golongan barang yang lain turun kurang dari USS$35 juta. Lebih lanjut, peningkatan impor tertinggi berasal dari golongan barang gandum-ganduman (HS 10), yang meningkat cukup besar yaitu USS$40,37juta, sedangkan dua golongan barang lainnya naik tidak lebih dari USS$8 juta. Nilai CIF terhadap total nonmigas 2016 1. Bahan Kimia Organik (29) 2.861,69 230,71 280,55 185,57-94,98 39,32 2. Gandum-ganduman (10) 705,50 38,16 70,56 110,94 40,37 23,50 3. Besi dan Baja (72) 721,73 126,84 108,26 55,19-53,07 11,69 4. Ampas/Sisa Industri Makanan (23) 554,30 40,57 35,14 42,49 7,35 9,00 5. Gula dan Kembang Gula (17) 761,03 113,76 61,29 26,98-34,31 5,72 6. Bahan Bakar Mineral (27) 313,45 17,07 22,77 14,49-8,29 3,07 7. Plastik dan Barang dari Plastik (39) 82,81 2,96 8,96 6,66-2,30 1,41 8. Biji-bijian berminyak (12) 171,63 0,52 23,59 5,57-18,02 1,18 9. Kopi, Teh, Rempah-rempah (09) 14,26 0,00 1,63 3,85 2,23 0,82 10. Berbagai Produk Kimia (38) 82,27 9,73 10,90 3,13-7,77 0,66 Total 10 Golongan Barang 6.268,68 580,33 623,64 454,86-168,78 96,37 Lainnya 1.632,04 156,07 134,11 17,12-116,98 3,63 Total Impor Nonmigas 7.900,71 736,39 757,75 471,98-285,77 100,00 Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada 2016 mencapai 96,37 persen, dengan peran tertinggi berasal dari bahan kimia organik (HS 29) yaitu mencapai sebesar 39,32 persen, kemudian diikuti oleh golongan gandum-ganduman (HS 10) dengan peran 23,50 persen, kemudian besi dan baja (HS 72) dan ampas/sisa industri makanan (HS 23), dengan peran secara berturut-turut 11,69 persen dan 9,00 persen. Peran enam golongan barang lainnya dari sepuluh golongan barang pada 2016 masih kurang dari 6 persen, sementara peran golongan barang lainnya di luar sepuluh golongan barang tercatat sebesar 3,63 persen. Tujuh dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada 2016, kecuali biji-bijian berminyak (HS 12), kopi, teh, rempah-rempah (HS 09) dan berbagai produk kimia (HS 38) adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya. Ketujuh golongan tersebut merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak 2015. Secara agregat, ketujuh golongan memberikan andil impor nonmigas tidak kurang dari 78 persen dalam setahun terakhir. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 9

3. Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada 2016 turun 37,19 persen atau sebesar US$212,71 juta dibanding bulan sebelumnya, demikian pula untuk nilai impor nonmigas dari negara lainnya mengalami penurunan US$73,05 juta atau sebesar 39,33 persen. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada 2016 adalah Brazil dengan nilai impor sebesar US$58,33 juta, diikuti oleh Singapura dan Thailand, masing-masing sebesar US$50,48 juta dan US$41,80 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$147,90 juta. Nilai CIF terhadap total nonmigas 2016 ASEAN 2.186,43 133,01 217,24 147,90-69,34 31,34 1. Singapura 959,33 53,36 73,25 50,48-22,77 10,70 2. Thailand 685,49 43,99 89,81 41,80-48,01 8,86 3. Malaysia 443,97 33,67 38,14 33,60-4,54 7,12 ASEAN Lainnya 97,65 1,98 16,04 22,01 5,98 4,66 NEGARA UTAMA LAINNYA 3.862,80 475,98 370,81 233,41-137,40 49,45 4. Brazil 807,15 119,00 45,26 58,33 13,07 12,36 5. Ukraina 55,41 0,00 6,95 33,00 26,04 6,99 6. Tiongkok 1.213,85 165,76 110,90 28,41-82,49 6,02 7. Rusia 232,44 42,79 47,81 27,54-20,27 5,83 8. Arab Saudi 306,47 23,26 25,83 19,20-6,63 4,07 9. India 306,12 43,39 30,84 19,11-11,72 4,05 10. Argentina 350,52 20,51 32,52 17,50-15,01 3,71 11. Korea Selatan 171,16 11,56 17,34 15,94-1,40 3,38 12. Jepang 419,68 49,71 53,34 14,38-38,97 3,05 Total 12 Negara Tujuan 5.951,58 607,01 572,00 359,29-212,71 76,12 Lainnya 1.949,13 129,38 185,75 112,69-73,05 23,88 Total Impor Nonmigas 7.900,71 736,39 757,75 471,98-285,77 100,00 Sepuluh dari duabelas negara pemasok utama mengalami penurunan impor nonmigas pada bulan 2016, kecuali Brazil dan Ukraina yang masing-masing meningkat US$13,07 juta dan US$26,04 juta. Penurunan impor nonmigas tertinggi berasal dari negara Tiongkok, yaitu sebesar US$82,49 juta, sedangkan terendah terjadi pada Korea Selatan yang turun US$1,40 juta. Penurunan yang tidak sedikit juga terjadi pada Singapuran, Thailand, Rusia dan Jepang, yaitu tidak kurang dari US$20 juta. Impor nonmigas 2016 untuk duabelas negara asal barang impor mencapai US$359,29 juta, dengan peran impor sebesar 76,12 persen. Pangsa impor nonmigas terbesar pada bulan 2016 berasal dari Brazil, yaitu 12,36 persen, disusul oleh Singapura sebesar 10,70 persen. Sepuluh dari duabelas negara pemasok barang impor lainnya memiliki pangsa kurang dari 10 persen, sementara pangsa impor nonmigas selain duabelas negara pemasok barang impor mencapai 23,88 persen. Selanjutnya, sepuluh dari duabelas negara pemasok barang impor utama pada bulan 2016, kecuali Ukraina dan Korea Selatan adalah negara-negara pemasok barang impor utama yang sama untuk bulan sebelumnya. Enam negara diantaranya, yaitu tiga negara-negara ASEAN, Brazil, Tiongkok dan Jepang merupakan negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama sejak 2015, dengan pangsa impor tidak kurang dari 48 persen. 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016

4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada 2016 dibanding bulan sebelumnya mengalami mengalami penurunan pada golongan bahan baku/penolong dan barang modal, secara berturutturut turun US$203,70 juta dan US$74,19 juta, sementara untuk barang konsumsi meningkat US$6,10 juta. Sama seperti perbandingan terhadap bulan sebelumnya, dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, impor menurut golongan penggunaan barang pada 2016 mengalami penurunan pada golongan bahan baku/penolong dan barang modal sedangkan untuk barang konsumsi meningkat sebesar US$15,77 juta. Nilai CIF terhadap total 2016 Total Impor 9.851,99 907,74 923,31 651,52-271,78 100,00 Barang Konsumsi 106,25 7,84 17,52 23,62 6,10 3,63 Bahan Baku/Penolong 9.144,53 830,91 827,21 623,51-203,70 95,70 Barang Modal 601,22 68,98 78,58 4,40-74,19 0,67 Pangsa impor terbesar untuk 2016 masih berasal dari golongan bahan baku/penolong, yaitu mencapai 95,70 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, masing-masing sebesar 3,63 persen dan 0,67 persen. Pangsa impor untuk golongan bahan baku/penolong itu meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya maupun terhadap tahun 2015. Hal yang sama juga terjadi pada golongan barang konsumsi yang mengalami peningkatan pangsa impor dibanding sebelumnya, sebaliknya untuk barang modal memperlihatkan kondisi yang berlawanan, yaitu mengalami penurunan pangsa impor. Bahan Baku/ Penolong 91,54% Bahan Baku/ Penolong 95,70% Bahan Modal Barang Konsumsi 0,86% Bahan Modal 7,60% Barang Konsumsi 3,63% 0,67% 2015 2016 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 11

5. Impor Menurut Pelabuhan Bongkar Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk 2016 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$313,32 juta (48,09 persen), disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$194,29 juta (29,82 persen) dan US$143,92 juta (22,09 persen). Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading merupakan pelabuhan utama dalam kegiatan impor di Banten, karena keduanya selalu memberikan kontribusi impor yang tinggi dan secara agregat, peran keduanya dalam kegiatan impor Banten tidak kurang dari 80 persen, setidaknya selama tiga tahun terakhir. Kontribusi kedua pelabuhan yang demikian besar ini dalam kegiatan impor di Banten dapat dilihat juga dari total impor selama periode - 2015 yang mencapai US$9.851,99 juta, dengan peran dari Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading, masing-masing mencapai 49,28 persen dan 28,96 persen. Nilai CIF terhadap total 2016 Total Impor 9.851,99 907,74 923,31 651,52-271,78 100,00 - Merak 4.855,13 528,10 474,85 313,32-161,53 48,09 - Tanjung Leneng 2.143,92 76,94 199,14 143,92-55,22 22,09 - Tanjung Sekong 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - Cigading 2.852,94 302,69 249,32 194,29-55,04 29,82 Nilai impor 2016 melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Tanjung Leneng mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya, masing-masing sebesar US$161,53 juta dan US$55,04 juta, demikian pula untuk Pelabuhan Cigading turun US$55,22 juta. Sedikit berbeda dengan perbandingan bulan sebelumnya, dibanding bulan yang sama tahun lalu, impor 2016 melalui Pelabuhan Tanjung Leneng meningkat US$ 66,97 juta, sedangkan dari Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Merak mengalami penurunan. Seperti beberapa tahun terakhir, Pelabuhan Tanjung Sekong tidak tercatat secara aktif dalam kegiatan impor, namun masih sesekali digunakan sebagai pelabuhan ekspor. Lebih lanjut, impor melalui Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Cigading untuk - 2015 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun 2014, sementara untuk Pelabuhan Merak meningkat US$574,60 juta. 12 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 13

BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Agoes Soebeno, M.Si Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027 E-mail : bps3600@bps.go.id; pst3600@bps.go.id Website : banten.bps.go.id 14 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016