PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Teori Game

SejarahPerkembanganGame. Day 3

Perkembangan dan Sejarah Video Games Console

1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, manusia membutuhkan sesuatu. keceriaan merupakan kebutuhan yang mendasar pada manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. komputer. Perkembangan video game diawali oleh sebuah permainan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Pendahuluan Game RPG (Role Playing Game) memulai sejarah panjangnya mulai dari permainan board game 'Dungeons & Dragons'. Konsep awal permainan 'Dunge

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salina Mayo Safitri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Garut merupakan sebuah kabupaten yang berada di Jawa Barat. Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEJARAH PS (LANJUTAN)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan game di dunia semakin pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Game saat

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran berdasar teknologi akan terjadi peningkatan pada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. oleh apapun seperti yang di temui pada kehidupan sehari-harinya. besarnya investas dan rutinitas sumber daya manusia yang ada.

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 8. DISKUSILatihan Soal

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya sering kali berhasil memukau banyak orang, baik dari negara

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

PS4 Versus Xbox One: Konsol Mana yang Paling Unggul?

BAB III LANDASAN TEORI

Setiap hal punya masalah, demikian pula halnya lingkungan. Namun, apakah setiap orang tahu?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah mebuat game bergenre

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan game sangat pesat dimedia elektronik karena game

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. elemen multimedia, di antaranya adalah teks, gambar, suara, video, dan animasi

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah

Aplikasi Pengenalan Alat Musik Gamelan Jawa Dalam Bentuk Animasi 3D Berbasis Desktop Menggunakan Blender Versi 2.76B

GAME SIMULASI MASAKAN KHAS INDONESIA DENGAN ADOBE FLASH CS3

Indonesia yang Berbudaya Gobak Sodor, Gasing, Congklak Apa Kabar Permainan Tradisional Indonesia?

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang baru. Contoh multimedia interaktif adalah multimedia. pembelajaran interaktif, aplikasi game, kios informasi, dll.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi memungkinkan perpindahan data dan informasi informasi dari

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2014 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KERJASAMA DAN KEMAMPUAN FISIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan

DAFTAR ISI Ika Zulhidayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan.

GAME CENTER DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46

BAB I PENDAHULUAN. lihat di kota-kota besar, tidak terkecuali juga kota-kota kecil, banyak sekali game

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ke segala bidang termasuk perkembangan game, hal tersebut terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. scramble, teka-teki silang, dan puzzle. Tidak semua menganggap permainan. permainan tersebut dengan menggunakan teknik komputasi.

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Pemanfaatan Vektor pada Permainan Super Mario Bros

PENGENALAN ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA TENGAH BERBASIS ANDROID

V. SIMPULAN DAN SARAN. komuniksai kelompok informan yang didapat melalui wawancara dari informan

BAB I PENDAHULUAN. (blackberry massanger), telepon, maupun jejaring sosial lainnya. Semua itu

I. PENDAHULUAN. Dampak perkembangan teknologi di antaranya adalah perkembangan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan

BAB I PENDAHULUAN. akan penulis teliti. Pendahuluan juga meliputi penjelaskan pemikiran penulis untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pasar penjualan handphone berkembang dengan cepat. Banyak

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komputer sehingga orang tua juga merasa ingin memberikan pembelajaran kepada

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya. Perubahan-perubahan tersebut juga turut serta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sendi Fauzi Giwangsa, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pada masa indonesia di tahun lalu. saat ini mayoritas penikmat musik

Perangkat Keras (Hardware) Komputer dan Fungsinya. Didiek Prasetya M.sn

Dewi Wijayanti, S.Kom

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Jumlah pemain game online di Indonesia meningkat antara 5%-10%

BAB 1 PENDAHULUAN. game. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang sedang populer adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Seputar Dunia Anak : Teknologi Tablet Bagi Anak Usia Sekolah Oleh : Laili Dimyati, S.E, M.Si(Dosen Aktif STIE Lembah Dempo Pagaralam)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Folklor yang menjadi salah satu kajian bidang antropologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

BAB I PENDAHULUAN. serba praktis dan canggih dalam melakukan berbagai aktivitas. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah perilaku agresif anak bukanlah menjadi suatu masalah yang baru

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Tabel Perkembangan Jaringan Perangkat Mobile (C.S. Patil, 2012: 1)

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Sejarah Portal Game Bernama STEAM

MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN. station. Anak-anak, remaja, bahkan sampai dewasa sangat menyenangi

KISI KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa. Di Indonesia,

Transkripsi:

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk hidup dan berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam setiap faktor kehidupan, baik dalam hal organisasi, ekonomi, budaya, politik, dan kesenian, manusia tidak dapat lepas dari peran serta individu lain. Ambil saja contoh dalam bidang kesenian pada saat alat musik tradisional asal Jawa gamelan dimainkan. Kerja sama adalah hal yang terpenting untuk mewujudkan irama yang indah melalui berbagai satuan alat musik yang dimainkan oleh masing-masing individu. Sebaliknya, akan timbul ketidakselarasan irama apabila ada pemain barong, kenong, atau gong yang ingin tampil beda dan menonjol diantara pemain gamelan lainnya. Melalui uraian singkat di atas terkait dengan pentingnya interaksi sosial antarmanusia, ada contoh lain yang menarik apabila menilik beberapa dekade yang lalu. Permainan tradisional berikut adalah yang sering dimainkan pada masa anak-anak, yaitu betengan, jamuran, gobak sodor, delikan, dan lain sebagainya. Masyarakat Indonesia mengenal berbagai macam permainan tradisional yang sudah dimainkan dan dirawat keberadaannya dari generasi ke generasi. Masih teringat dalam benak, siluet keceriaan dan semangat kebersamaan pada saat terlibat dalam permainan tradisional semacam itu. Tidak peduli darimana daerah asal, tingkat ekonomi orang tua, perbedaan gender, dan bahasa yang digunakan anak-anak pada masa itu, mereka hanya fokus pada satu hal yang pasti yaitu kebahagiaan. Permainan itu mengajarkan kerja sama antara pemain satu dengan lainnya. Pada saat itu, keberhasilan untuk memenangkan permainan sangat ditentukan oleh kekompakan dan kerja sama. Hal seperti itu tak lagi dijumpai oleh anak-anak di masa sekarang karena mereka hanya dikenalkan pada permainan modern yang mempunyai tampilan lebih berwarna, canggih, mutakhir, dan tidak memerlukan banyak gerak tubuh. Sangatlah disayangkan permainan tradisional akhirnya akan punah karena hal ini. Begitu juga dengan rasa kebersamaan yang semakin menghilang karena permainan modern lebih bersifat individual.

Permainan tradisional, apabila dilihat dari kacamata kebudayaan, adalah salah satu hal yang sebenarnya harus dilestarikan keberadaannya. Banyak manfaat positif yang dapat diambil dari permainan tradisional tersebut; contoh pertama, permainan tradisional seperti engklek, betengan, gobak sodor, dan delikan yang memerlukan gerak tubuh dapat meningkatkan kemampuan fisik sekaligus motorik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh; kedua, diperlukannya sejumlah anggota dalam setiap tim dalam permainan tradisional, secara tidak langsung dapat melatih anak-anak untuk bekerja secara tim dalam menyusun strategi; ketiga, sebagian besar permainan tradisional membutuhkan komunikasi antaranak yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dengan sangat efektif. Meskipun begitu, ada juga kekurangan dari permainan tradisional yang dapat ditemukan. Beberapa kekurangan dari permainan tradisional antara lain: pertama, sangat tergantung pada kondisi cuaca karena betengan, rambatan, benthik, dan gobak sodor memerlukan tempat luas di luar rumah; kedua, kemampuan fisik yang prima dibutuhkan untuk turut serta dalam permainan tradisional, sehingga tidak mungkin apabila ada seorang anak yang sakit mengikuti salah satu dari permainan yang sudah disebutkan sebelumnya. Dua kekurangan, dan dimungkinkan ada kekurangan lain, permainan tradisional ini dapat menimbulkan keengganan dari anak untuk terus-menerus memainkannya, yang pada akhirnya dapat menyisihkan permainan tradisional dari saingan utamanya yaitu permainan modern. Sebagian besar keuntungan permainan modern terletak pada tampilan dan kemasan permainan itu sendiri yang menyita perhatian tidak hanya anak-anak tetapi juga orang dewasa. Salah satu permainan modern yang sangat digemari saat ini adalah permainan komputer elektronik atau yang biasa disebut dengan PC game (Personal Computer game). PC game adalah salah satu tipe perangkat lunak terinstal di dalam hardisk komputer sebagai program yang dapat dimainkan dengan menggunakan keyboard, mouse, dan/atau periperal lainnya. Permainan elektronik komputer mempunyai keuntungan sebagai berikut: pertama, tidak membutuhkan gerak tubuh yang dapat membuat lelah pemainnya; kedua, mempunyai tampilan warna dan grafik yang menarik dan semakin sempurna dari masa ke masa; ketiga, adanya banyak fitur canggih dalam permainan elektronik komputer menimbulkan imajinasi seakan-akan pemain ikut masuk ke dalam permainan tersebut; keempat, perpaduan suara, gambar, dan grafis

dalam permainan ini memungkinkan berbagai tingkatan umur untuk turut serta memainkannya tanpa mempunyai anggapan bahwa permainan elektronik komputer hanya untuk anak-anak. Poin-poin ini tidak ada dalam permainan tradisional sehingga peralihan para pemain dari permainan tradisional dapat dipastikan akan berpindah pada permainan modern. Kelebihan yang cukup banyak disebutkan di atas tidak berarti bahwa permainan elektronik komputer tidak mempunyai kekurangan. Bahkan sebaliknya, kekurangan dari permainan ini berbanding secara seimbang dengan kelebihannya, antara lain: pertama, cara memainkan permainan elektronik komputer yang tidak membutuhkan banyak gerak tubuh dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti obesitas, pusing, kram otot, ambeyen, mata minus, dll; kedua, ditilik dari faktor ekonomi, permainan semacam ini membutuhkan banyak perangkat lunak (software) maupun keras (hardware) yang tidak murah harganya; ketiga, sebagian besar permainan komputer membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikannya dan dapat menimbulkan efek kecanduan; keempat, cara bermain yang tidak membutuhkan teman untuk berkomunikasi secara langsung sangat mungkin menimbulkan pribadi yang introvert dan terkesan tidak membutuhkan orang lain di sekitarnya. Dalam penelitian ini, penulis memilih untuk mengambil salah satu bentuk permainan, yaitu permainan elektronik komputer sebagai tema yang dibahas lebih lanjut. Perkembangan permainan komputer yang sangat pesat di dua dekade belakangan ini menciptakan tampilan gambar yang dapat dikatakan hampir sempurna pada beberapa judul game terbaru di akhir tahun 2013. Faktor pembuatan karakter yang sangat mirip dengan manusia asli dan cerita yang mengiringi ditambah lagi penataan musik secara indah, tidak heran bila banyak anak di masa sekarang yang lebih condong memainkan permainan elektronik komputer daripada permainan tradisional. Para pengembang game dari seluruh dunia seperti berlomba-lomba menciptakan produk mereka untuk menguasai pasar di bidang permainan elektronik komputer yang memang sangat menjanjikan. Seperti yang ditulis pada website pengembang game elektronik terbesar di dunia EA Games (www.ea.com), dinyatakan bahwa pendapatan pengembang game tersebut pada tahun 2008 mencapai $4,02 miliar dengan laba bersih $339 juta. Sejarah generasi game pertama muncul dari Atari 2600 yang merupakan konsol (mesin untuk memainkan permainan elektronik komputer) game pertama dan sukses di

masanya. Atari 2600 ini dirilis pada oktober 1977 dan dikenal dengan nama VCS (Video Computer System). Setelah sukses pada generasi pertama, Atari tidak menyerah untuk memajukan dunia game elektronik. Pada generasi kedua munculah Atari 7800 yang dirilis pada juni 1986. Konsol Atari 7800 ini memiliki sedikit kemajuan dari pendahulunya dengan menambahkan joystick sehingga pemain dapat lebih mudah untuk mengoperasikannya. Pada masanya, harga dari konsol game ini sangat mahal yaitu $140 dan menjadi salah satu permainan termahal. Setelah era Atari 7800 berakhir, secara otomatis akan muncul beberapa pesaing dalam bisnis game elektronik. Pesaing utamanya diberi label NES (Nintendo Entertaintment System). Konsol permainan ini menghasilkan produk-produk game yang berbeda dengan lainnya pada masa itu dan dapat disebut melegenda sebagai tokoh permainan elektronik dengan nama Super Mario Bros. Tokoh ini mempunyai ciri khas karakter yang lucu dan disukai anak-anak sebagai pangsa pasar utama NES. Kemunculan NES ini diikuti dengan konsol game Sega Mega Drive yang merupakan generasi ke-tiga dari pengembang game Sega asal Jepang dan dirilis pada tahun 1988. Karakter Super Mario Bros sebagai ikon dari Nintendo tersaingi dengan lahirnya karakter Sega yang bernama Sonic the Hedgehog. Generasi selanjutnya dari sejarah game lahir seiring dengan semakin menjamur dan berkembangnya judul-judul game dari berbagai konsol. Salah satu contoh konsol ternama pada generasi ini diproduksi oleh perusahaan elektronik ternama asal Jepang Sony Playstation yang merupakan salah satu konsol terlaris di Indonesia bahkan di dunia. Playstation atau yang lebih akrab disebut PS semakin gencar melakukan produksi lainnya yang lebih mutakhir dengan mengeluarkan konsol game dengan nama Playstation 2 atau PS2. Namun dengan adanya teknologi yang semakin lengkap yang tidak hanya dimiliki oleh negara Jepang saja melainkan negara-negara lain, PS2 mempunyai banyak pesaing seperti Sega Saturn, Dreamcast, dan Xbox yang diprodulsi oleh perusahaan perangkat lunak Microsoft dari Amerika. Sampailah pada generasi sekarang yang baru-baru ini muncul konsol-konsol canggih hasil pengembangan dari konsol sebelumnya, sebut saja Sony PS3, Microsoft XBOX 360, dan Nintendo WII. Fenomena semacam ini semakin mengukuhkan kemenangan permainan elektronik dari permainan tradisional.

Perkembangan permainan elektronik pada komputer saat ini semakin marak dengan bantuan koneksi internet (biasa disebut dengan online game) yang memungkinkan pemain terhubung satu sama lain meskipun berbeda wilayah tempat tinggal dan negara. Fenomena cara bermain yang berbeda ini menciptakan cara berkomunikasi yang berbeda pula karena keterbatasan bahasa pemakainya yang beragam antarwilayah dan negara. Mereka mempunyai cara sendiri dan menyusun bahasa dan istilah khusus di kalangan pemain game elektronik komputer (biasa disebut gamer), untuk berkomunikasi satu dengan lainnya di dunia maya. Bahasa yang mereka gunakan mempunyai sifat dan ciri khas yang unik. Adalah tugas bagi peneliti kebahasaan untuk mengungkapkan maksud dan pola dari bahasa dan istilah khusus tersebut untuk membantu pemahaman masyarakat awam terhadap komunitas gamer ini. Bertolak dari uraian di atas, penulis bertujuan membahas pola tindak tutur di komunitas gamer, mengungkapkan seluk beluk munculnya jenis dan fungsi tindak tutur yang digunakan pada komunitas tersebut, khususnya di kota Solo, dan penerapan pematuhan maksim dalam tuturan mereka. Selain itu, penulis juga membahas tentang cara komunitas gamer tersebut melakukan tuturannya, baik secara langsung maupun tak langsung. Penulis menggunakan pendekatan dan teori-teori yang berhubungan dengan sosiopragmatik untuk mengolah data-data yang diperoleh terkait dengan tindak tutur pada komunitas gamer di kota Solo. B. Rumusan Masalah Penelitian ini membahas masalah tindak tutur verbal beserta kosakata yang dikonvensikan sebagai istilah khusus oleh komunitas gamer yang memainkan game secara online dengan menggunakan fasilitas internet di wilayah kota Solo. Game online dipilih daripada game offline (game yang tidak membutuhkan koneksi internet) karena di dalamnya terdapat interaksi dan percakapan secara langsung maupun tidak langsung sebagai salah satu sumber pengumpulan tindak tutur dari komunitas gamer tersebut yang tidak ditemukan pada game tipe offline. Berdasarkan fokus permasalahan di atas, dapat dirinci beberapa rumusan masalah berikut:

1. Apa saja jenis dan fungsi tindak tutur yang ditemukan dan paling dominan pada komunitas gamer di kota Solo? 2. Bagaimana cara penyampaian tuturan yang digunakan oleh komunitas gamer di kota Solo? 3. Bagaimana prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan yang dimunculkan oleh tuturan komunitas gamer di kota Solo? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut ada beberapa tujuan penelitian yang diperoleh sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan jenis dan fungsi tindak tutur yang ditemukan dan paling dominan pada komunitas gamer di kota Solo. 2. Mendeskripsikan cara penyampaian tuturan yang digunakan oleh komunitas gamer di kota Solo. 3. Mendeskripsikan prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan yang dimunculkan oleh tuturan komunitas gamer di kota Solo. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat keilmuan dan praktis. Manfaat keilmuan tentu saja ditujukan bagi kepentingan ilmu pengetahuan, khususnya linguistik, terutama bagi kemajuan perkembangan studi sosiopragmatik di Indonesia. Selain manfaat keilmuan, terdapat juga manfaat praktis dalam penelitian ini untuk dapat membantu pihak lain yang ingin mempelajari kosakata pada game online. Mereka yang sering dibingungkan oleh munculnya berbagai istilah yang unik dan aneh sewaktu memainkan game online juga dapat memperoleh kemudahan untuk memahami maknanya melalui hasil penelitian ini. Selain itu, melalui tulisan ini, pembaca diharapan mendapatkan tambaha pengeahuan tentang pemahaman percakapan, terutama dalam hal memahami teori tindak tutur, cara penyampaian tindak tutur, dan prinsip kerja sama beserta prinsip kesantunan dalam proses interaksi komunitas pemain game online di kota Solo.