BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Ruang Lingkup Penggunaan mesin sekrap Penggunaan alat-alat perkakas tangan

dokumen-dokumen yang mirip
3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

commit to user BAB II DASAR TEORI

MESIN BOR. Gambar Chamfer

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR KERJA BANGKU

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

1. Base (Dudukan) Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut.

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PROSES PEMESINAN KOMPLEKS

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap

BAB II PENDEKATAN MASALAH

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. kerja. Identifikasi ini berupa gambar kerja dari perancang yang ditujukan kepada

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

PROSES SEKRAP ( (SHAPING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT Mesin FT UNY

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI

Job Sheet. Kerja Bangku MES 6319

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

PROSES GURDI (DRILLING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR

Materi 6. Gambar 1. Ragum Biasa

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. hasil yang baik sesuai ukuran dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ukuran poros : Ø 60 mm x 700 mm

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

9 perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. 3.2 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari

MATERI MATAKULIAH PROSES PEMESINAN I

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

Tugas 2 Proses Produksi Mesin Frais. Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Garut 2017

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

Jumlah Halaman : 20 Kode Training Nama Modul` Simulation FRAIS VERTIKAL

metrik adalah pada satuan waktu, dimana keduanya menggunakan besaran detik, menit dan jam untuk satu satuan waktu.

1 Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi Cerdas, Kreatif, Intelek dan Wirausahawan. By: Hoiri Efendi, S.Pd

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto

BAB VI Mesin Shaping I

BAB IV MESIN BUBUT. Gambar 2. Pembubut mesin tugas berat.

PROSES PERMESINAN. (Part 2) Learning Outcomes. Outline Materi. Prosman Pengebor horisontal JENIS MESIN GURDI

MODUL PRAKTIK KERJA BANGKU

c. besar c. besar Figure 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

Job Sheet. Pemesinan Frais MES 6324

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT

Mesin sekrap disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung,beralur, dan

RODA GIGI LURUS. 1. Dapat menyiapkan bahan dasar (blank) roda gigi lurus dengan mesin bubut sesuai dengan ukuran gambar kerja.

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

BAB III METODE PEMBUATAN

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PROSES PEMBUATAN MATA PISAU PADA GUNTING MEKANIK

PENGERTIAN, FUNGSI, CARA, DAN JENIS RAGUM Dalam DUNIA INDUSTRI

Disusun oleh : Nama : Tulis Namamu. NiM : Kelas/semester : 1B / Semester 1 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek kerja bangku merupakan usaha sadar membekali individu dengan pengetahuan dan kemampuan untuk menghasilkan skill yang sesuai standar untuk bekerja di industri maupun untuk menjadi seorang guru. Oleh karena itu, sudah semestinya dalam proses praktek kerja bangku harus tercemin adanya pengarah pada pemenuhan kebutuhan untuk menjawab dan meyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam praktek kerja bangku. Untuk mencapai maksud tersebut mata kuliah Proses Produksi 2diberikan kepada mahasiswa yang masuk jurusan mesin. Namun, banyak mahasiswa yang menganggapmata kuliah Proses Produksi 2sulit. Sulitnya mahasiswa pada mata kuliah ini ditunjukan dengan rendahnya hasil akhir dari pengerjaan dan hasil akhir tidak presisi. Kunci keberhasilan mahasiswa dalam matakuliah Proses Produksi2 yaitu pada kemampuan memahami metode-metode dalam mengoperasikan mesin sekrap dan menggunakan alat-alat perkakas tangan secara baik yaitu: petunjuk, proses, pemakaian dan hasil. Kegagalan mahasiswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain terlalu banyak mata kuliah yang harus diikuti, pengetahuan mahasiswa yang kurang atau juga karena kemampuan nalar mahasiswa yang kurang, meyebabkan mahasiswa kurang berhasil pada mata kuliah Proses Produksi 2. Dengan tenaga pembimbing yang profesional dan alat-alat yang memadai diharapkan mahasiswa berhasil dalam mata kuliah Proses Produksi 2. Sehingga tujuan pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dapat terpenuhi. Hal ini dilakukan menghadapi tuntutan industrialisasi sehingga tidak kalah bersaing dengan bangsa-bangsa dan negara-negara lainnya. 1.2 Ruang Lingkup 1.2.1 Penggunaan mesin sekrap 1.2.2 Penggunaan alat-alat perkakas tangan 1

1.3 Tujuan 1.3.1 Mahasiswa mampu mengoperasikan mesin sekrap dengan baik. 1.3.2 Mahasiswa mampu mengoprasikan alat-alat kerja bangku dengan baik dan benar. 1.3.3 Mahasiswa mengerti fungsi dari alat-alat kerja bangku. 1.3.4 Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar. 1.3.5 Mahasiswa mampu menentukan mana bagian yang harus dikikir sehingga sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan 1.3.6 Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik Teknik Mesin. 1.3.7 Menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. 1.4 Manfaat 1.4.1 Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin sekrap dengan baik. 1.4.2 Mahasiswa dapat mengoprasikan alat-alat kerja bangku dengan baik dan benar. 1.4.3 Mahasiswamengerti fungsi dari alat kerja bangku. 1.4.4 Mahasiswa dapat menggunakan alat ukur dengan benar. 1.4.5 Mahasiswa dapat menentukan mana bagian yang harus dikikir sehingga sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan 1.4.6 Mahasiswa dapat membantu masyarakat dengan kemampuan akademik dan praktek yang dimiliki. 1.4.7 Mahasiswa dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. 2

BAB II KAJIAN TEORI Dalam bab ini kita akan mempelajari secara detail bagaimana cara kerja dan kegunaanya dari alat kerja bangku. Disini kami ingin membahas alat kerja bangku yang telah kami pergunakan dalam praktikum. Kemudahan dari alat kerja bangku bisa dioperasikan dengan mudah, namun harus dengan penuh ketelitian,keterampilan, kesabaran dan keuletan dalam pengerjaanya. Selain itu juga kita harus menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari bahaya keselamatan kerja. 2.1 Gambar Kerja Gambar kerja adalah sebuah gambar yang memuat perintah-perintah yang dapat mengarahkan operator untuk bekerja sesuai dengan apa yang terdapat pada gambar kerja tersebut. 2.2 Benda Kerja Benda kerja adalah sebuah benda berbentuk silinder atau kotak yang akan dibentuk sesuai dengan apa yang diinginkan pada gambar kerja. Pada praktik kerja bangku yang diadakan disemester dua ini mahasiswa mendapat lima benda kerja. Gambar 2.1 Benda Kerja Pada gambar diatas dapat kita lihat ada empat komponen benda kerja yang penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut : 3

1. Bahan untuk membuat rahang tracker yaitu St. 42 dengan ukuran 25 x 25 x 87 dalam satuan millimeter satu buah. 2. Bahan untuk membuat kait tracker yaitu St. 42 dengan ukuran 25 x 8 x 76 dalam satuan millimeter dua buah. 3. Bahan untuk membuat batang ulir yaitu St. 42 dengan ukuran Ø 12x105 dalam satuan millimeter satu buah. 4. Bahan untuk membuat kunci tracker yaitu St. 42 dengan ukuran 25 x 8 x 127 dalam satuan millimeter satu buah. Baja ST 42 ini merupakan baja karbon rendah, kadar karbon mencapai 0,30 %, sangat luas pemakaiannya, sebagai baja konstruksi umum, untuk baja profil rangka bangunan, baja tulangan beton, rangka kendaraan, mur baut, pelat, pipa, dan lain-lain. Strukturnya terdiri dari ferrit dan sedikit perlite, sehingga baja ini kekuatannya relatif rendah, lunak namun keuletannya tinggi, mudah dibentuk dan di machining. Baja ini dapat dikeraskan (kecuali dengan pengerasan permukaan). Ada juga yang membagi lagi kelompok ini,yang kadar karbonnya sangat rendah, kurang dari 0,15% sebagai dead mild steel, yang biasanya digunakan untuk baja lembaran, besi beton, besi strip, dan lainlain. 2.3 Mesin Sekrap Mesin Sekrap atau biasa juga dituliskan sebagai (Shaping Machine) merupakan jenis mesin perkakas yang memiliki gerak utama yakni bolak-balik secara horizontal. Fungsi utama mesin ini adalah untuk merubah bentuk serta ukuran benda kerja seperti apa yang diinginkan. Mesin Sekrap ini bisa melakukan berbagai fungsi seperti meratakan sebuah bidang datar, tegak maupun bidang miring. Mesin ini juga bisa membuat bidang yang bersudut atau bertingkat. Selain itu, Shaping Machine ini juga bisa membuat alur pasak, alur ekor burung bahkan alur V. 2.3.1 Prinsip kerja shaping machine (mesin sekrap) Mesin yang juga bisa membentuk bidang-bidang tak beraturan ini memiliki mekanisme kerja yang cukup sederhana. Pada mesin sekrap, terdapat gerakan memutar yang bersumber dari motor yang kemudian 4

diubah menjadi gerak lurus ataukah gerak bolak-balik melalui blok geser serta lengan penggerak. Letak langkah dapat diatur dengan spindle posisi. Untuk mengatur panjang langkah, gunakan bantuan blok geser. Dalam menentukan ukuran utama mesin sekrap ini, hal yang berpengaruh antara lain panjang langkah maksimum, jarak maksimum tiap gerakan meja mesin ke arah mendatar serta jarak maksimal gerak meja ke arah vertikal atau naik-turun meja mesin. 2.4 Kikir Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal-tatal pada benda kerja yang proses pengerjaannya secara manual. Kikir dibedakan dua jenis kikir halus dan kikir kasar. Posisi tubuh selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki mendekati 30 untuk kaki kiri dan 75 untuk kaki kanan. Gerakan badan dan kaki,posisi badan berdiri tegak dan perlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan. Kaki sebelah kanan tetap lurus. Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja. Berikut tata cara pengikiran yang baik dan benar 2.4.1 Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas, pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan. 2.4.2 Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jari-jari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau menggenggam. 2.4.3 Penggunaan kikir kecil Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang olehibu jari dan jari-jari lainnya. 5

2.4.4 Langkah kerja Pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan kedua tangan maksimum dan fungsi tubuh mendorong kedepan, dan pada saat usapan kedua yaitu kebelakang tekanan minimum.tekanan pada kikir tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir. 2.5 Ragum Bila kita menjepit benda kerja pada ragum, benda kerja yang keluardari mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terutama apabila bahan bendakerja itu terbuat dari logam tipis. Bila memungkinkan perbandingan bahanyang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit. Tambahan Berdasarkan fungsinya ragum untuk mencekam dengan kuat atau memberikan tekanan tetap, tapi disamping tekanan yang kuat, benda kerja yang kita jepit akan meninggalkan bekas. Maka dari itu kita perlu matras permukaan yang halus. Caranya yaitu dengan menaruh plat yang permukaanya halus dan lunak di kedua bagian pemukaan penjepit. Langkah langkah prinsip kerja ragum 2.6 Gergaji Besi Pada umumnya proses kerja gergaji hampir sama dengan proses kerja kikir namun perbedaanya yaitu fungsinya kalau gergaji digunakan untuk memotong atau membelah sedangkan kikir digunakan untuk mengurangi pemukaan yang kurang rata untuk menentukan permukaan yang presisi. Tambahin >> Gergaji Besi terdiri Dari + jumlah gerigi 2.6.1 Cara kerja Beda dengan kikir kita menggunakan kedua tangan untuk mendorong dan menarik serta menekan sedangkan pada gergaji kita menggunakan dua tangan pada pegangan gergaji ujung gergaji. Tekanan maksimal diberikan pada gerakan maju sedangkan pada gerakan mundur tekanan minimal. 6

2.7 Penggores Alat ini digunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahan yang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores: 1. Penggores tangan sedukan. 2. Penggores dengan satu ujung bengkok. 3. Penggores dengan satu ujung dirobah. 2.7.1 Cara pemakain penggores adalah sebagai berikut Dalam menggunakan penggores membentuk 20-25 derajat. Tekan penggores pada gambar condongkan penggores kearah maju. 2.8 Mistar Baja(ganti isinya!!) Kenapa menggunakan penggaris besi, karena semua benda kerja yang kita kerjakan terbuat dari besi maka alat ukurnya pun harus terbuat dari besi. Kalau kita menggunakan alat ukur yeng terbuat dari plastik maka akan cepat aus dan alat ukur tersebut tidak standart lagi. 2.9 Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur yang mempunyai ketelitian ukur hingga seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagianbergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian danketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapidengan bacaan digital. Jangka sorong banyak sekali jenisnya ada yang manual, ada yang analog dan ada juga yang berupa dial. Ketelitian yang ada pada jangka sorong ada yang 0,02 [mm] dan ada juga yang 0,05 [mm]. 2.9.1 Kegunaan jangka sorong 2.9.1.1 Mengukur diameter Luar Benda Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan. 7

2.9.1.2 Mengukur Diameter Dalam Benda Cara mengukur diameter bagian dalam sebuah pipa atau tabung : Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam benda, geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan. 2.9.1.3 Mengukur Kedalaman Benda Cara mengukur kedalaman benda :Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung, putar pengunci ke kanan. 2.9.2 Cara menggunakan jangka sorong yaitu; Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama. Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Suatu misal skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm. Selanjutnya perhatikan skala utama. Suatu misal angka nol pada sekala nonius tepat pada angka 4,7 sehingga benda yang diukur sama dengan 4,7 cm + 0,4 mm = 4,74 cm. 2.10 Mesin Bor Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut bor. Proses Bor memiliki fungsi untuk membuat lubang, membuat lubang bertingkat, membesarkan lubang, chamfer. 8

2.10.1 Jenis mesin bor 1. Mesin bor meja 2. Mesin bor tangan (pistol) 3. Mesin bor Radial 4. Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine) 5. Mesin bor koordinat 6. Mesin bor lantai 7. Mesin bor berporos (mesin bor gang) 2.10.2 Bagian Bagian Mesin Bor 1. Cekam Bor Cekam bor digunakan untuk memegang mata bor bertangkai silindris. Biasanya cekam ini mempunyai 2 atau 3 rahang penjepit. Ukuran cekam bor ditunjukkan oleh diameter terbesar dari mata bor yang dapat dijepit. 2. Sarung Pengurung/Sarung Tirus Mata bor yang bertangkai tirus dapat dipegang oleh sarung pengurung yang berlobang tirus. Oleh karena tangkai dan sarung berbentuk tirus, maka pada saat mata bor ditekan, ia akan saling mengunci. Lubang dan tangkai tirus dibuat menurut tirus morse, yaitu ketrirusan menurut standar internasional; 9

Tabel Ukuruan Tirus 2.10.3 Pemegang dan Penjepit Benda Kerja 1. Ragum Tangan Ragum tangan dapat dibuka dan dikunci dengan kekuatan tangan. Benda kerja yang dapat dijepit oleh ragum tangan harus berukuran kecil dan terbatas sampai pada diameter ± 6 mm. 2. Ragum Mesin Benda kerja yang besar tidak dapat dipegang oleh tangan karena gaya pemotongannya semakin besar, maka digunakan ragum mesin. 3. Meja Mesin Penjepitan benda kerja pada meja mesin umumnya dilakukan apabila benda kerja tidak mungkin di jepit oleh ragum. Teknik penjepitan benda kerja menggunakan baut pengunci T yang mana baut ini dimasukkan ke dalam alur meja mesin bor. 4. Tangan Pemegangan benda kerja dengan tangan dapat dilakukan untuk benda kerja yang kecil dan panjang serta lobang yang dibuat tidak dalam dan berdiameter kecil. 2.10.4 Jenis-Jenis Mata Bor Mata Bor Spiral Disebut mata bor spiral karena mata bor ini mempunyai alur potong melingkar yang berbentuk spiral sepanjang badan. Mata bor spiral mempunyai dua bagian utama yaitu mata potong dan sudut pemotong. Mata bor spiral dibuat dari bahan baja karbon, baja campuran, baja kecepatan tinggi dan karbida. Bentuk badan mata bor ini tidak silindris tetapi berbentuk tirus dari ujung sampai batas tangkai dengan kenaikan 10

0,05 mmsetiap kenaikan panjang 100 mm. Mata bor spiral terdapat dua macam bentuk tangkai, yaitu tangkai berbentuk silindris dan tangkai yang berbentuk tirus. Alur spiral mempunyai sudut tatal dan dapat mempercepat keluarnya bram selama pengeboran. Mata potong terdiri dari dua buah bibir pemotong. Tebal bor merupakan tulang/punggung yang berbentuk spiral, bagian ini terdapat di kedua alur pemotong. Sisi pemotong terdapat sepanjang alur pemotong dan ini dapat menentukan ukuran bor. 2.10.5 Kecepatan Potong Pengeboran Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu. Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong logam. Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul atau bisa patah. Harga kecepatan mata bor dari bahan HSS ; 2.10.6 Pemakanan Pengeboran Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lobang/benda kerja dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata bor dalam satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan. Pemakanan juga tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas lubang yang dibuat, 11

kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan diameter mata bor. Tabel Besarnya pemakanan berdasarkan diameter mata bor; http://doddi_y.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/27224/mesin+bor. pdf 2.11 Senai Ganti Pada praktik yang kami lakukan, kami hanya membuat ulir luar sebesar dua belas milimeter atau dapat ditulis M12. Jenis jenis senai 2.12 Tap Tab adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir dalam pada lubang yang kita inginkan. Pada praktik yang kami lakukan, kami hanya membuat ulir dalam sebesar dua belas milimeter atau dapat ditulis M12. TAMBAHIN 2.13 Penyiku Penyiku adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan siku-siku pada benda kerja. Cara kerja penyiku adalah dengan menempelkan siku ini kepada benda kerja jika masih terdapat cahaya maka benda kerja tersebut belum memiliki bidang siku-siku. 2.14 Penitik 12

Penitik adalah alat yang berfungsi untuk menitik benda setelah selesai penggoresan benda kerja. Cara menggunakan penitik bisa dikatakan mudah karena tidak diperlukan cara yang khusus. Tinggal tentukan tempat mana yang akan di titik dan pukul satu kali. Tambahin 2.15 Mal Radius Mal radius adalah sebuah alat yang digunakan untuk membantu mengukur radius sebuah benda kerja yang diinginkan. Mal radius terdiri dari dua bagian yaitu bagian untuk mengukur radius luar (radius yang cekung) dan radius dalam (radius yang cembung). Jika kita menggunakan mal radius cekung maka ini akan mengukur radius pada benda kerja yang cembung begitu juga sebaliknya jika kita menggunakan mal radius cembung maka kita akan mengukur radius pada benda kerja yang cekung.cara kerja mal radius adalah dengan menempelkan mal ini kepada benda kerja jika masih terdapat cahaya maka benda kerja tersebut belum memiliki radius yang diinginkan. 2.16 Palu(Tambahin) 2.17 Sikat Kikir 2.18 Mal Huruf 13