SISTEM PENILAIAN KINERJA DOSEN PNS.Dpk DI LINGKUNGAN KOPERTIS WIL II MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERACHY PROCESS (AHP) 1Dona Yuliawati dan 2Wasilah

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENGUKURAN KINERJA KARYAWAN PADA IBI DARMAJAYA ABSTRACT

Penerapan Model Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi di STMIK Atma Luhur Pangkalpinang

PENERAPAN METODE AHP DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMETAAN JABATAN STRUKTURALKARYAWAN (STUDI KASUS IBI DARMAJAYA)

PENGGUNAAN SUPER DECISION SOFTWARE DALAM MENENTUKAN DOSEN PENGAJAR MATAKULIAH DI PERGURUAN TINGGI SWASTA ABSTRACT

Rekam Jejak Dosen Sebagai Model Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Dosen Berprestasi

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMAN2 METRO)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

Implementasi Metode AHP dalam Pemilihan Karyawan Obonk Steak n Rib s Berprestasi

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

IMPLEMENTASI SISTEM PEREKOMENDASIAN PENERIMA BEASISWA DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ABSTRAK

Pemanfaatan Metode Analytical Hierarchy Process Untuk Penentuan Kenaikan Jabatan Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

MODEL KLASIFIKASI KINERJA DAN SELEKSIDOSEN BERPRESTASI DENGAN ALGORITMA C.45

PEMODELAN DECISION SUPPORT SYSTEM MANAJEMEN ASET IRIGASI BERBASIS SIG

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS METHOD IN DECISION MAKING SHIPYARD ELECTION TO NEW TANKER SHIPBUILDING IN BATAM ISLAND. By Yuniva Eka Nugroho

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

AHP (Analytical Hierarchy Process)

PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DI STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA, SEBUAH MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET

Kholdani, Muflih, Arminarahmah Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Dosen dengan Metode AHP dan SAW

PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

TEKNOSI, Vol. 02, No. 02, Agustus

APLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PADA BANK BRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

Titis Handayani Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Abstract

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP

JSIKA Vol. 6, Nomor 1. Tahun 2017 ISSN X

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di

MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BANTUAN KHUSUS SISWA MISKIN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI

TEKNOSI, Vol. 02, No. 03, Desember Heru Saputra. STMIK Indonesia Padang. (cooresponding author)

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PROGRES PENGADAAN BARANG PADA BAGIAN PENGADAAN DAN LOGISTIK INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA

Perangkat Lunak Perhitungan Perubahan Jabatan Dengan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (studi kasus : UIN Sunan Ampel Surabaya)

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Alit Suryo Irawan

SISTEM PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN PREFERENCE RANKING ORGANIZATIONAL METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE)

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS PETERNAK DALAM ADOPSI TEKNOLOGI JERAMI PADI SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI POLA ZERO WASTE

Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

Magister Komputer Universitas Budi Luhur

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMP N 5 PRINGSEWU)

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI DI LKP DELTA EC PARE DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

SELEKSI (RECRUITMENT) CALON KARYAWAN TETAP PT. BANK BTPN SYARIAH, Tbk MENGGUNAKAN CRITERIUM DECISION PLUS 3.0

PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP)

INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA DALAM PEMILIHAN TEMPAT KERJA MELALUI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENERAPAN METODE TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PEMENANG LOMBA DESA/KELURAHAN. Septilia Arfida ABSTRACT

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Pada Bank BTPN Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process

PERANCANGAN MODEL PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN LOKASI INDUSTRI BERDASARKAN PROSES HIERARKI ANALITIK

BAB I PENDAHULUAN. bersifat manual ke sistem yang baru. Mengingat banyaknya nasabah yang akan diberikan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016

STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI JABATAN UNDERWRITING STAFF PADA PT ASURANSI MSIG INDONESIA

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMA MA ARIF 05 PADANG RATU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Galuh Hardi Putra

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI

AGROINTEK Volume 7, No.2 Agustus

PENERIMAAN SISWA BARU (PRAMUGARI) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN (STUDI KASUS : LPP PENERBANGAN QLTC)

PEMODELAN PEMILIHAN MERK DUMP TRUCK UNTUK PROYEK URUGAN MELALUI PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

Strategi Pemilihan Sistem Operasi Untuk Personal Computer

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE MULTIPLE AHP

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013

SISTEM PEMILIHAN PEJABAT STRUKTURAL DENGAN METODE AHP

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH DASAR ISLAM MENGGUNAKAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENEJMEN KARIR PEGAWAI. (Studi Kasus STMIK Pringsewu) Mailasari. Jurusan sistem informasi, STMIK PRINGSEWU

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENINGKATAN JABATAN DAN PERENCANAAN KARIR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRESTASI PEGAWAI NAKERTRANS SUMBA BARAT DI WAIKABUBAK ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRESTASI PEGAWAI NAKERTRANS SUMBA BARAT DI WAIKABUBAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA MAHASISWA PENERIMA BEASISWA MAGANG PADA UNIVERSITAS MURIA KUDUS DENGAN METODE AHP BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN APLIKASI PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI DOSEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Transkripsi:

Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 Dona Yuliawati SISTEM PENILAIAN KINERJA DOSEN PNS.Dpk DI LINGKUNGAN KOPERTIS WIL II MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERACHY PROCESS (AHP) 1Dona Yuliawati dan 2Wasilah 1,2Fakultas Ilmu Komputer, Informatics & Business Institute Darmajaya Jl. Z.A Pagar Alam No 93, Bandar Lampung - Indonesia 35142 Telp. (0721) 787214 Fax. (0721)700261 e-mail : donayuliawati@gmail.com ABSTRACT The PNS Dpk lecturer is part for private universities as a lecturer chief next by KOPERTIS. It is expected to be an example for other lecturers / role in each, PTS either in the TRIDARMA college and performance indicators other kopertis with the rules. Judgment lecturer PNS DPK can be conducted easily and automated, that is by using models system supporting decision corresponding to criteria as stipulated by KOPERTIS, especially KOPERTIS region II. Model that can be referred to that can be used is a model Analytical Hierarchy Process (AHP). The application of this model is done through phases: data collection, determination of the main criteria and and sub criteria in the assessment criteria and weighting lecturer, sub criteria, the determination of the priority and implementation using Software Expert choice.based on application of the method of Analytical Hierarchy Process (AHP), it can be noted that the criteria have been defined, namely educational teaching, research, outreach and supporting elements. Key word : Performance, AHP (Analytical Hierarchy Process) and Expert choice. ABSTRAK Dosen PNS Dpk. merupakan bagian bagi perguruan tinggi swasta sebagai dosen yang diperbantukan oleh kopertis. Tentunya diharapkan dapat menjadi contoh/panutan bagi dosen-dosen lain yang ada di PTS masing-masing baik dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi maupun indikator kinerja lainnya sesuia dengan aturan Kopertis. Penilaian dosen PNS Dpk dapat dilakukan dengan mudah dan terotomatisasi yaitu dengan menggunakan suatu model sistem penunjang keputusan yang sesuai dengan kreteria yang telah ditetapkan oleh Kopertis, khususnya Kopertis Wil II. Model yang dapat dimaksud yang dapat digunakan adalah model Analytical Hierarchy Process (AHP). Penerapan model ini dilakukan melalui tahapan : pengumpulan data, penentuan kriteria utama dan sub kriteria dalam penilaian dosen, pembobotan kriteria dan sub kriteria, penentuan prioritan dan implementasi menggunakan Software Expert choice. Berdasarkan penerapan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), dapat diketahui bahwa kriteria yang telah didefinisikan yaitu pendidikan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat dan unsur penunjang. Kata Kunci : Kinerja, AHP (Analytical Hierarchy Process), dan Expert choice. 180 Informatics and Business Institute Darmajaya

Dona Yuliawati Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 I. PENDAHULUAN Salah satu unsur dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi adalah dosen. Dosen merupakan tenaga akademik yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Hal ini menjadi pembahasan utama pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.20 Tahun 2003, tentang merupakan tugas pokok yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan tinggi, yang salah satunya adalah dosen. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 51 Ayat (1) Butir b, bahwa dosen berhak mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan kinerja akademiknya. Sistem penghargaan terkait dengan aspirasi dan motivasi di kalangan dosen ini diharapkan menjadi salah satu cara dalam pengembangan manajemen akademik di masing-masing perguruan tinggi. Selain itu sistem penghargaan akan merupakan salah satu unsur penting dan memiliki peran dalam menumbuh kembangkan suasana akademik, yang pada akhirnya dapat mempercepat perkembangan masyarakat ilmiah masa kini dan masa depan sesuai dengan yang diharapkan. Dosen PNS Dpk. Merupakan bagian bagi perguruan tinggi swasta sebagai dosen yang diperbantukan oleh kopertis. Tentunya diharapkan dapat menjadi contoh/panutan bagi dosen-dosen lain yang aga di PTS masingmasing baik dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi maupun indikator kinerja lainnya sesuia dengan aturan Kopertis. Dalam kenyataanya saat ini belum terdapat sebuah system penilaian yang sifatnya dapat secara otomatis menentukan peringkat kinerja dosen PNS Dpk. Di lingkungan Kopertis Wilayah II, sehingga kinerja dosen PNS Dpk. sering tidak terpantau Untuk mengatasi hal tersebut, penilaian dosen PNS Dpk dapat dilakukan dengan mudah dan terotomatisasi dengan menggunakan suatu model sistem penunjang keputusan yang sesuai dengan kreteria yang telah ditetapkan oleh Kopertis, khususnya Kopertis Wil II. Model yang dapat dimaksud yang dapat digunakan adalah model Analytical Hierarchy Process (AHP). II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan mengacu pada tahapan-tahapan dalam pengambilan keputusan. Sedangkan dalam menlaksanakan Informatics and Business Institute Darmajaya 181

Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 Dona Yuliawati proses pada setiap tahapan tersebut digunakan prinsip-prinsip pada metode analytical hierarchi process. Secara berurutan pelaksanaan tahapan tersebut digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini : penelitian ini, yaitu Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Dosen, DSS, metode AHP. 2.2 Menentukan Kriteria dan Sub Kriteria Kriteria dan subkriteria yang dikumpulkan oleh peneliti dari referensi adalah sebagai berikut: 1. Kriteria Pengajaran dan Pendidikan Pendidikan dan Pelatihan dosen adalah kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka peningkatan kemampuan dosen baik dari segi materi pengajaran maupun didaktik metodi. Adapun subkriteria dari Pengajaran dan Pendidikan sebagai berikut: a. Mengikuti Pendidikan. b. Melaksanakan Perkuliahan. Gambar 2.1 Diagram Alir Penelitian 2.1 Metode Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam makalah sebagai berikut: 1. Observasi Penelitian melakukan studi lapangan, yaitu observasi terhadap objek. 2. Studi Literatur Dalam metode pembahasan kepustakaan ini, dilakukan dengan cara mempelajari buku buku literatur yang berhubungan dengan c. Membimbing Mahasiswa. d. Sebagai Penguji. e. Mengembangkan Bahan Ajar. f. Menduduki Jabatan. 2. Kriteria Penelitian Seorang dosen dituntut tidak hanya pengajaran dan pendidikan saja, melainkan juga dapat mengembangkan diri dengan melakukan penelitian. Adapun subkriteria dari Penelitian sebagai berikut: a. Menghasilkan Karya Ilmiah. b. Menerjemahkan Buku Ilmiah. 182 Informatics and Business Institute Darmajaya

Dona Yuliawati Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 c. Mengedit Karya Ilmiah. d. Membuat Rancangan dan Karya Teknologi yang dipatenkan. e. Membuat Rancangan dan Karya Teknologi yang tidak dipatenkan. 3. Kriteria Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen dapat juga mengembangkan diri diluar kampus, dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat pada masyarakat. Adapaun subkriteria dari Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai berikut : b. Menjadi Anggota pada lembaga Pemerintahan. c. Menjadi Anggota Delegasi. d. Berperan aktif dalam pertemuan ilmiah. e. Menulis buku pelajaran SLTA. Adapun Struktur Hirarki ini dibentuk untuk memudahkan pengambilan keputusan dalam melihat permasalahan dengan lebih tersusun, sehingga sesuai dengan tujuannya seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2 a. Menduduki Jabatan Pimpinan pada Lembaga Pemerintahan. b. Melaksanakan Pengembangan hasil Pendidikan dan Penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. c. Memberikan Pelatihan. d. Memberikan Pelayanan kepada masyarakat. e. Membuat/Menulis Karya Pengabdian pada masyarakat. 4. Kriteria Unsur Penunjang Pada Kriteria ini dosen dituntun juga dapat mengembangkan diri diluar dari tridarma. Adapun subkriteria Unsur Penunjang Gambar 2.2 struktur hirarki evaluasi dosen sebagai berikut : a. Menjadi Anggota pada Perguruan Tinggi. Informatics and Business Institute Darmajaya 183

Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 Dona Yuliawati III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Bobot Prioritas Kriteria Utama Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode AHP maka diketahui bobot prioritas masing-masing kriteria dan sub kriteria dan dosen. Uji konsistensi pada Kriteria Utama menunjukkan hasil seperti pada Gambar 3.1 Gambar 3.2 Pembobotan Prioritas Sub Kriteria dari Pengajaran dan Pendidikan Pada gambar 3.2 didapatkan bobot prioritas dari sub kriteria pengajaran dan pendidikan adalah sub kriteria Mengikuti Pendidikan mendapatkan bobot prioritas 0.273 menempati peringkat pertama. Sub kriteria Melaksanakan Perkuliahan mendapatkan bobot prioritas Gambar 3.1 Pembobotan Prioritas Kriteria Utama Pada gambar 3.1 maka didapat bobot prioritas dari kriteria utama adalah Pengajaran dan Pendidikan mendapatkan bobot prioritas 0.354 sama dengan Penelitian yang mendapatkan bobot prioritas 0.354, sehingga kedua kriteria tersebut menempati peringkat pertama. Kriteria Unsur Penunjang mendapatkan bobot prioritas 0.161 menempati peringkat kedua. Kriteria Pengabdian kepada Masyarakat mendapatkan bobot prioritas 0.131 menempati peringkat ketiga. B. Bobot Prioritas Sub Kriteria dari Pengajaran dan Pendidikan 0.253 menempati peringkat kedua. Sub kriteria Mengembangkan Bahan Ajar mendapatkan bobot prioritas 0.179 menempati peringkat ketiga. Sub kriteria Membimbing Mahasiswa mendapatkan bobot prioritas 0.125 menempati peringkat keempat. Sub kriteria Sebagai Penguji mendapatkan bobot prioritas 0.099 menempati peringkat kelima. Sub kriteria Mnduduki Jabatan mendapatkan bobot prioritas 0.071 menempati peringkat keenam. C. Bobot Prioritas Sub Kriteria dari Penelitian Uji konsistensi pada sub kriteria dari pengajaran dan pendidikan menunjukkan hasil seperti pada Gambar 4.3. Uji konsistensi pada sub kriteria dari pengajaran dan pendidikan menunjukkan hasil seperti pada gambar 3.2 sebagai berikut : 184 Informatics and Business Institute Darmajaya

Dona Yuliawati Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 Gambar 3.3 Pembobotan Prioritas Sub Kriteria dari Penelitian Pada gambar 3.3 didapatkan bobot prioritas dari sub kriteria penelitian adalah sub kriteria Menghasilkan Karya Ilmiah mendapatkan bobot prioritas 0.318 menempati peringkat pertama. Sub kriteria Membuat Rancangan dan Karya Teknologi yang dipatenkan mendapat bobot prioritas 0.306 menempati peringkat kedua. Sub kriteria Menerjemahkan Buku Ilmiah mendapat bobot prioritas 0.162 menempati peringkat ketiga. Sub kriteria Membuat Rancangan dan Karya Teknologi yang tidak dipatenkan mendapat bobot prioritas 0.112 menempati peringkat keempat. Sub kriteria Mengedit Karya Ilmiah mendapat bobot prioritas 0.102 menempati peringkat kelima. D. Bobot Prioritas Sub Kriteria dari Pengabdian Kepada Masyarakat Uji konsistensi pada sub kriteria dari pengajaran dan pendidikan menunjukkan hasil seperti pada gambar 4.4 sebagai berikut : Gambar 3.4 Pembobotan Prioritas Sub Kriteria dari Pengabdian Kepada Masyarakat Pada gambar 3.4 didapatkan bobot prioritas dari sub kriteria pengabdian kepada masyarakat adalah sub kriteria Melaksanakan Pengembangan Hasil Pendidikan dan Penelitian mendapatkan bobot prioritas 0.357 menempati peringkat pertama. Sub kriteria Membuat atau Menulis Karya Pengabdian pada Masyarakat mendapat bobot prioritas 0.260 menempati peringkat kedua. Sub kriteria Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat mendapat bobot prioritas 0.157 menempati peringkat ketiga. Sub kriteria Memberikan Pelatihan mendapat bobot prioritas 0.138 menempati peringkat keempat. Sub kriteria Menduduki Jabatan Pimpinan Pada Lembaga Pemerintah mendapat bobot prioritas 0.088 menempati peringkat kelima. E. Bobot Prioritas Sub Kriteria dari Unsur Penunjang Uji konsistensi pada sub kriteria dari pengajaran dan pendidikan menunjukkan hasil seperti pada gambar 3.5. Informatics and Business Institute Darmajaya 185

Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 Dona Yuliawati Gambar 3.5 Bobot Prioritas Sub Kriteria dari Unsur Penunjang Pada gambar 3.5 didapatkan bobot prioritas dari sub kriteria unsur penunjang adalah sub kriteria Berperan Aktif dalam Pertemuan Ilmiah mendapatkan bobot prioritas 0.414 menempati peringkat pertama. Sub kriteria Menulis Buku Pelajaran SLTA mendapat bobot prioritas 0.210 menempati peringkat kedua. Sub kriteria Menjadi Anggota Delegasi mendapat bobot prioritas 0.173 menempati peringkat ketiga. Sub kriteria Menjadi Anggota pada Perguruan Tinggi mendapat bobot prioritas 0.118 menempati peringkat keempat. Sub kriteria Menjadi Anggota Pada Lembaga Pemerintahan mendapat bobot prioritas 0.085 menempati peringkat kelima. F. Bobot Prioritas Dosen Pada Kriteria Pengajaran Dan Pendidikan Uji konsistensi dosen pada kriteria pengajaran dan pendidikan menunjukkan hasil Gambar 3.6 Bobot Prioritas Dosen Pada Kriteria Pengajaran dan Pendidikan Dosen1 memiliki nilai tertinggi pada kriteria Pengajaran dan Pendidikan, maka Kinerja paling baik dan menempati peringkat pertama adalah dosen1 dengan total bobot prioritas 0.456 dari bobot ini diambil dari semua subkriteria yang ada pada kriteria pengajaran dan pendidikan. Sedangkan Dosen3 memiliki total bobot prioritas 0.331 menempati peringkat 2 setelah Dosen1 dari semua subkriteria yang ada pada kriteria pengajaran dan pendidikan. Dosen2 memiliki total bobot prioritas 0.213, menempati peringkat 3 setelah Dosen3 dari semua subkriteria yang ada pada kriteria pengajaran dan pendidikan. seperti pada gambar 3.6. 186 Informatics and Business Institute Darmajaya

Dona Yuliawati Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 G. Bobot Prioritas Dosen Pada Kriteria Penelitian Gambar 3.7 Bobot Prioritas Dosen Pada Kriteria Penelitian Dosen1 memiliki nilai tertinggi pada kriteria Penelitian, maka Kinerja paling baik dan menempati peringkat pertama adalah dosen1 dengan total bobot prioritas 0.381 dari bobot ini diambil dari semua subkriteria yang ada pada kriteria Penelitian. Sedangkan Dosen2 memiliki total bobot prioritas 0.349 menempati peringkat 2 setelah Dosen1 dari semua subkriteria yang ada pada kriteria Penelitian. Dosen3 memiliki total bobot prioritas 0.270, menempati peringkat 3 setelah Dosen2 dari dari semua subkriteria yang ada pada kriteria Penelitian. H. Bobot Prioritas Dosen Pada Kriteria Penelitian Uji konsistensi dosen pada kriteria Pengabdian Kepada Masyarakat menunjukkan Gambar 3.8 Bobot Prioritas Dosen Pada Kriteria Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen1 memiliki nilai tertinggi pada kriteria Pengabdian kepada Masyarakat, maka Kinerja paling baik dan menempati peringkat pertama adalah dosen1 dengan total bobot prioritas 0.352 dari bobot ini diambil dari semua subkriteria yang ada pada kriteria Pengabdian kepada Masyarakat. Sedangkan Dosen3 memiliki total bobot prioritas 0.326 menempati peringkat 2 setelah Dosen1 dari semua subkriteria yang ada pada kriteria Pengabdian kepada Masyarakat. Dosen2 memiliki total bobot prioritas 0.270, menempati peringkat 3 setelah Dosen3 dari dari semua subkriteria yang ada pada kriteria Pengabdian kepada Masyarakat. hasil seperti pada gambar 3.8 sebagai berikut Informatics and Business Institute Darmajaya 187

Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 Dona Yuliawati I. Bobot Prioritas Dosen Pada Kriteria Penelitian Uji konsistensi dosen pada kriteria Unsur Penunjang menunjukkan hasil seperti pada gambar 3.9 sebagai berikut prioritas 0.303, menempati peringkat 3 setelah Dosen3 dari dari semua subkriteria yang ada pada kriteria Unsur Penunjang. J. Bobot Prioritas Dosen Pada Kriteria Utama Uji konsistensi dosen pada kriteria Unsur Penunjang menunjukkan hasil seperti pada gambar 3.10 sebagai berikut : Gambar 3.9 Bobot Prioritas Dosen Pada Kriteria Unsur Penunjang Dosen1 memiliki nilai tertinggi pada kriteria Unsur Penunjang, maka Kinerja paling baik dan menempati peringkat pertama adalah dosen1 dengan total bobot prioritas 0.355 dari bobot ini diambil dari semua subkriteria yang ada pada kriteria Unsur Penunjang. Sedangkan Dosen3 memiliki total bobot prioritas 0.342 menempati peringkat 2 setelah Dosen1 dari semua subkriteria yang ada pada kriteria Unsur Penunjang. Dosen2 memiliki total bobot Gambar 3.10 Bobot Prioritas Dosen Pada Kriteria Utama Dosen1 memiliki nilai tertinggi pada kriteria Utama, maka Kinerja paling baik dan menempati peringkat pertama adalah dosen1 dengan total bobot prioritas 0.396 dari bobot ini diambil dari semua kriteria yang ada pada kriteria Utama. Sedangkan Dosen3 memiliki total bobot prioritas 0.308 menempati peringkat 2 setelah Dosen1 dari semua kriteria yang ada pada kriteria Utama. Dosen2 memiliki total bobot prioritas 0.295, menempati peringkat 3 188 Informatics and Business Institute Darmajaya

Dona Yuliawati Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 setelah Dosen3 dari dari semua kriteria yang ada pada kriteria Utama. IV. SIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemilihan dosen berprestasi berdasarkan evaluasi kinerja dosen dengan metode AHP. Setelah dilakukan tahapan penentuan kriteria, pembobotan, penentuan prioritas pembobotan dan uji konsistensi maka dapat dihasilkan beberapa kesimpulan yaitu: : 1. Faktor yang menjadi acuan dalam proses penilaian kinerja dosen PNS.DPK adalah pendidikan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat 2. Penerapan AHP dalam proses penilaian kinerja dilakukan dengan penentuan criteria utama, subkriteria, pembobotan elemen dari hierarki criteria dan sub kriteria dan penentuan bobot prioritas. 3. Sistem yang dihasilkan mampu mempermudah proses dan mengoptimalkan hasil penilaian kinerja dosen PNS Dpk di lingkungan kopertis Wil II, khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bandar Lampung. DAFTAR PUSTAKA [1]. Amborowati, Armadyah, 2007, Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi berdasarkan Kinerja, STMIK AMIKOM, Yogyakarta. [2]. DIKTI, 2009, Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen, Dikti, Jakarta. [3]. Marimin, 2004, Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, Grasindo, Jakarta. [4]. Saaty, TL, 1993, Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin: Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks., Pustaka Binaman Pressindo. [5]. Subakti, Irfan, 2002, Sistem Pendukung Keputusan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. [6]. Utomo, Suh Duhto, Tutorial AHP dengan Expert Choice, Universitas Mulawara. [7]. Vitari Aulia dan Hasibuan M. Said, 2010, Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Beasiswa Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Study Kasus Penerimaan Beasiswa di SMAN 2 Metro), Konferensi Nasional Sistem dan Informatika, Bali. Informatics and Business Institute Darmajaya 189