BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, dan mandiri yang berakar dalam masyarakat serta mampu memajukan ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi Unit Desa Sawit Jaya (KUD -Sawit Jaya) desa Suka Mulya

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang No. 12 tahun 1967 yang diperbaharui menjadi Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. nasional, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi pancasila. Secara ideologis normatif sumber dari dasar penjabaran

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan (Widiyanti dan

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi Unit Desa Bhakti Mandiri desa Bukit Harapan Kecamatan. Kerinci Kanan Kabupaten Siak yang merupakan suatu perkumpulan yang

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. IV.1. Sejarah Singkat KUD Muara Mahat Sejahtera. bedomisili dan berkantor di Desa Muara Mahat Baru Kecamatan Tapung

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi pertama kali muncul di Eropa pada awal abad ke-19. Ketika itu,

BAB I PENDAHULUAN tentang perkoperasian menyebutkan bahwa Koperasi Indonesia adalah

PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara yang sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pentingnya Koperasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. makro, sehingga bank yang sehat akan memperkuat perekonomian suatu bangsa.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bentuk negara yang berpulau-pulau menjadikan negeri ini memiliki sumber

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah koperasi. Hal ini dipertegas dengan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi. koperasi, usaha mikro kecil dan menengah. Dengan kebijakan tersebut, segala

BAB 1 PENDAHULUAN. event promosi, kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan produk,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang tidak stabil, mayoritas hidup dengan tingkat ekonomi. masyarakat dalam mengembangkan desa. Dengan demikian, untuk

1.000 ha Kelapa Sawit. Karet. tahun

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut serta merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkannya.

BAB I PENDAHULUAN. banyak pihak yang meyakini bahwa usaha kecil menengah (UKM) mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi telah hadir ditengah-tengah masyarakat dengan mengemban

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri yang merupakan motivasi pendiriannya yang harus dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana termaktub dalam ideologinya, yaitu Pancasila. Kelima sila

BAB I PENDAHULUAN. menjabarkannya kedalam bentuk tujuan yang lebih operasional bagi koperasi

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL PADA KOPERASI MELALUI PUK (PEREMPUAN USAHA KECIL) DI MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. dengan permodalan yang lemah. Hal ini disebabkan oleh aktivitas ekonomi yang

TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan

25 TAHUN. Memperoleh. Oleh : C

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya masalah yang timbul didalam lingkungan perbankan,

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan dan dunia usaha maupun jasa lainnya. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang. disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata Latin

2 PT Perkebunan Minanga Ogan Sei Ogan Mill sebuah perusahaan agri - bisnis yang bergerak dalam perkebunan kelapa sawit adalah sebuah perseroan terbata

I. PEDAHULUAN. di Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi merupakan sektor yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan manusia. Salah satu yang diatur oleh Al-qur an dan Hadist adalah

Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro Semarang 2010

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha khususnya sektor industri yang mana akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. pertanian dan perkebunan baik yang berskala besar maupun yang berskala. sumber devisa utama Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim. pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis

BAB I PENDAHULUAN. koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama. melakukan usaha, maka dapat dibedakan dengan jelas dari badanbadan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

96% responden telah beroperasi antara 4 tahun hingga lebih dari 10 tahun, hanya 4% yang baru beroperasi selama 1-3 tahun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sosialisasi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sebagai usaha bersama berdasar alas kekeluargaan. Hal ini tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan. badan usaha penting dan bukan sebagai alternatif terakhir.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan serta sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Tujuan utama

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 7. KOPERASILATIHAN SOAL BAB 7

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

BAB I PENDAHULUAN. Pemasyarakatan, Pasal 9 Ayat (1) yang menegaskan : Pasal 2 sebagaimana disebutkan dalam Pasal 9 Ayat (1) Undang Undang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari tiga kelompok

BAB I PENDAHULUAN. dan seimbang, meningkatkan nilai tambah dari setiap produk yang dihasilkan

ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT. (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen)

5Kebijakan Terpadu. Perkembangan perekonomian Indonesia secara sektoral menunjukkan. Pengembangan Agribisnis. Pengertian Agribisnis

BAB I PENDAHULUAN. upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ada tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini semakin disadari bahwa dengan semakin. bertambahnya persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang

BAB III LANDASAN TEORI. Basic.NET 2003 dan Microsoft SQL Server Menurut Anoraga (1995:8), koperasi berasal dari kata co dan operation,

BAB I PENDAHULUAN. Dasar 1945, bahwa cita-cita bangsa Indonesia adalah untuk melindungi. segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

BAB I PENDAHULUAN. asas kekeluargaan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mengurusi politik yang akhirnya ekonominya sendiri menjadi kacau.

25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

PERSEPSI PELAYANAN TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KUD LEMBAH SAWIT DI DESA SIALANG BARU KECAMATAN LUBUK DALAM KABUPATEN SIAK

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB I PENDAHULUAN. negara mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mengatasinya. Wadah ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang

SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 10. KOPERASILatihan Soal Yayasan. Firma. Koperasi

PERANAN KOPERASI ARTHA MANUNGGAL SURAKARTA DALAM PEMBERIAN KREDIT DI KALANGAN USAHA KECIL

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau usaha tersebut dapat dikatakan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. hanya mengandalkan sumber pemerintah saja tetapi juga partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. di kota Sragen telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mewujudkan kesejahteraan ekonomi. Pemerintah sebagai kepala

BAB II LANDASAN TEORITIK. Secara harfiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Cooperation terdiri dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan salah satu wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar makin memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh, dan mandiri yang berakar dalam masyarakat serta mampu memajukan ekonomi anggotanya. Dalam dunia usaha dewasa ini yang berkembang dengan pesat dimana tingkat persaingan yang semakin ketat, koperasi dituntut untuk dapat berperan lebih besar dalam memberdayakan ekonomi rakyat. Guna untuk menjaga eksistensi usahanya koperasi dituntut untuk senantiasa mengupayakan suatu mekanisme atau proses pengelolaan struktur keuangan yang memungkinkan untuk menjaga kesehatan koperasi tersebut. Menurut Edilius pengertian koperasi adalah sebagai berikut : koperasi merupakan badan usaha dalam rangka membangun ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. 1 Sedangkan menurut Undang-undang No. 12 tahun 1967 yang diperbaharui menjadi Undang-undang No. 25 tahun 1992, koperasi didefinisikan sebagai organisasi ekonomi, rakyat yang berwatak sosial beranggotakan orang orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama dalam azas kekeluargaan. 2 Sedangkan menurut Sukamdijo pengertian koperasi dijelaskan sebagai usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Selanjutnya dikemukakan bahwa gerakan koperasi adalah perlambangan harapan bagi kaum ekonomi lemah, 1 Edilius, Manajemen Koperasi Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 19 2 Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Pasal 1

berdasarkan self- help dan tolong menolong diantara anggota- anggotanya, sehingga dapat melahirkan rasa saling percaya kepada diri sendiri. Dalam persaudaraan koperasi merupakan semangat baru dan semangat menolong diri sendiri. Ia didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan, berdasarkan prinsip-prinsip seorang buat semua dan semua buat seorang. 3 Berdasarkan beberapa defenisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa koperasi merupakan sebuah badan usaha yang memiliki tujuan sosial yaitu memperbaiki nasib dan kehidupan perekonomian masyarakat yang dilandasi oleh jiwa tolong menolong diantara para anggotanya. Warga masyarakat yang menjadi anggota masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kualitas perekonomiannya secara terus menerus. Proses produksi, konsumsi, pemasaran, distribusi dan pelayanan ekonomis serta tata pelaksanaan-nya melalui koperasi sehingga semangat gotorng royong yang sudah menjadi tradisi masyarakat dapat tumbuh berkembang dan diterapkan dalam berkoperasi. Adapun fungsi-fungsi dari koperasi terutama KUD sebagai pusat pelayanan berbagai kegiatan perekonomian pedesaan adalah sebagai berikut : a. Perkreditan b. Penyediaan dan penaluran sarana-sarana produksi barang-barang keperluan sehari-hari dan jasa-jasa lainnya c. Pengolahan dan pemasaran hasil-hasil produksi d. Kegiatan perekonomian lainnya seperti perdagangan, pengangkutan dan sebagainya. 4 Sedangkan jika dilihat dari unit usahanya menurut Saragih ada dua jenis koperasi yang cocok didirikan di Indonesia yaitu : 5 3 Sukamidjo, Ing. Manajemen Koperasi, (Semarang: Erlangga, 2004, Edisi Kedua), hal. 4 4 Suwirjo Hadisucipto, Serba-serbi Perkoperasian di Indonesia, )Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), hal. 12

1. Koperasi usaha tunggal adalah koperasi yang memberikan pelayanan atau usaha dengan hanya satu jenis usaha atau satu bidang kegiatan saja. Adapun usahanya dapat berupa : a. Kegiatan menyimpan uang dan memberikan pinjaman disebut sebagai koperasi kredit b. Menjual barang-barang konsumsi, disebut sebagai koperasi konsumsi c. Memasarkan hasil produksi dari para anggotanya, disebut sebagai koperasi dan seterusnya. 2. Koperasi usaha majemuk adalah koperasi yang memberikan pelayanan atau usaha dengan lebih dari satu jenis usaha atau satu bidang kegiatan. Sedangkan pengertian dari Koperasi Unit Desa (KUD) menurut Edilius adalah koperas i yang dibentuk oleh warga desa menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku yang bertujuan untuk melakukan kegiatan usaha dalam bentuk : 6 a. biang pertanian b. bidang insutri c. bidang kerajinan d. bidang perikanan e. bidang peternakan f. bidang perdagangan dan sebagainya Adapun fungsi-fungsi dari KUD sebagai pusat pelayanan berbagai kegiatan perekonomian pedesaan adalah sebagai berikut : 7 a. Perkreditan b. Penyediaan dan penaluran sarana-sarana produksi barang-barang keperluan sehari-hari dan jasa-jasa lainnya c. Pengolahan dan pemasaran hasil-hasil produksi 5 Bungaran Saragih, Praktek Koperasi di Indonesia. (Jakarta: Salemba Empat, 2004), hal. 23 6 Edilius, Koperasi dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 28 7 Ibid., hal. 30

d. Kegiatan perekonomian lainnya seperti perdagangan, pengangkutan dan sebagainya. Ladasan koperasi di dalam Al-quran yaitu terdapat pada surat As-Shat:24 Artinya : Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada sebagian lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh.(as- Shat:24) [25] 8 Ayat tersebut dengan jelas menegaskan bahwa di dalam berserikat kadang-kadang terdapat niat atau keinginan yang tidak sesuai atau menyimpang dari aturan berserikat. Hal tersebut dapat menimbulkan salah datu pihak akan merasa dirugikan atau terzolimi akan tetapi kalau niat dan komitmen yang ditanamkan semata-mata karena Allah atau berdasarkan sportifitas dalam kerja sama, maka hal yang negatif tidak akan terjadi. KUD Tambah Mekar merupakan salah satu KUD yeng terletak di desa Tambusai Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar. KUD ini yang bergerak di bidang usaha perkebunan seperti kelapa sawit, serta melakukan usaha simpan pinjam. Kegiatan usaha KUD Tambah Mekar ini berupaya membantu perekonomian masyarakat di desa Tambusai kecamatan Rumbio Jaya terutama masyarakat desa yang menjadi anggota KUD tersebut. Aktivitas yang 8 QS As-Shat (38): 24. ss

dilakukan KUD Tambah Mekar ini seperti membuka Waserda yang menyediakan kebutuhan kebun sawit petani seperti bibit, pupuk, insektisida dan peralatan berkebun lainnya, kemudian usaha simpan pinjam yaitu meminjamkan sejumlah dana untuk memenuhi kebutuhan dana anggota KUD misalnya untuk biaya anak sekolah, memperbaiki rumah, membeli bibit, pupuk maupun alat-alat kebun. Selain itu koperasi ini juga menyediakan jasa angkutan TBS dari kebunkebun petani sawit ke ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Meskipun KUD Tambah Mekar memiliki bidang usaha yang cukup banyak, namun aktivitas KUD ini dirasakan belum optimal karena belum mampu memberikan kontribusi kepada seluruh masyarakat desa Tambusai. Hal ini karena terbatasnya dana yang dimiliki oleh KUD Tambah Mekar, serta masih rendahnya minat masyarakat desa Tambusai untuk menjadi anggota KUD. Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya agar KUD Tambah Mekar dapat memiliki peran yang lebih besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa Tambusai Kecamatan Rumbio Jaya mulai dari meningkatkan sumber dana hingga melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya koperasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Dari uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul: PERANAN KOPERASI UNIT DESA TAMBAH MEKAR DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA TAMBUSAI KABUPATEN KAMPAR MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM B. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis membatasi permasalahan hanya yang berhubungan dengan peranan Koperasi Unit Desa Tambah Mekar dalam meningkatkan

perekonomian masyarakat Desa Tambusai Kabupaten Kampar menurut perspektif ekonomi Islam. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan penulis membuat suatu perumusan masalah, yaitu : 1. Apa saja pelayanan pada Koperasi Unit Desa Tambah Mekar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Tambusai Kabupaten Kampar. 2. Apa faktor pendukung yang dihadapi Koperasi Unit Desa Tambah Mekar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Tambusai Kabupaten Kampar? 3. Bagaimana peranan Koperasi Unit Desa Tambah Mekar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Tambusai Kabupaten Kampar menurut perspektif ekonomi Islam? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelayanan pada Koperasi Unit Desa Tambah Mekar. 2. Untuk mengetahui faktor pendukung yang dihadapi Koperasi Unit Desa Tambah Mekar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Tambusai Kabupaten Kampar. 3. Untuk mengetahui peranan KUD dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Tambusai Kabupaten Kampar menurut perspektif ekonomi Islam. 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi ilmu pengetahuan, sebagai pengembangan ilmu dan dapat dijadikan literatur untuk penelitian sejenis. b. Memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan bagi pengurus koperasi dalam masalah perkoperasian.

c. Bagi penulis, dapat menambah wawasan mengenai pengelolaan koperasi terutama mengenai perkoperasian pada Koperasi Unit Desa Tambah Mekar Desa Tambusai, Rumbio Jaya Kabupaten Kampar. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan di Koperasi Unit Desa Tambah Mekar di Desa Tambusai Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar. 2. Subjek dan Objek Adapun subjek penelitian ini adalah pimpinan dan pengurus KUD Tambah Mekar dan masyarakat Desa Tambusai Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar. 3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruan responden yang menjadi sumber data dalam penelitian ini yang seluruh pekerja dikud Tambah Mekar yang berjumlah 7 orang dan para anggota Koperasi Unit Desa Tambah Mekar yang berjumlah 400 orang. Karena keterbatasan waktu dan dana penelitian, maka untuk pekerja KUD diambil 3 orang dan para anggota hanya diambil 10% dari seluruh jumlah koperasi yaitu berjumlah 40 orang saja. Sehingga keseluruanya berjumlah 43 orang dengan menggunakan metode Random Sampling. 4.Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dipakai penulis sebagai pedoman adalah : 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari pengurus koperasi dan masyarakat desa Tambusai menggunakan teknik wawancara maupun kuisioner. 2. Data Sekunder yaitu yaitu data yang diperoleh dari pengurus koperasi dan petugas koperasi bagian administrasi mengenai kegiatan usaha, sejarah koperasi, struktur organisasi, aktivitas usaha.

5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah : 1. Wawancara, yaitu tanya jawab langsung dengan pengurus koperasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yang meliputi: aktivitas koperasi, sejarah koperasi dan kebijaksanaan operasional. 2. Dokumentasi yaitu dengan memfotocopi data struktur organisasi koperasi. 6. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kualitatif yaitu menganalisa data-data berdasarkan persamaan jenis dari data tersebut, kemudian diuraikan antara satu data dengan data yang lainya. Sehinga diperoleh gambaran umum yang utuh tentang masalah yang diteliti. F. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, selengkapnya penulisan skripsi ini dapat dikemukakan sebagai berikut: BAB I : Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Bab ini menyajikan tentang sejarah singkat desa Tambusai,sejarah singkat koperasi,aktifasi koperasi. BAB III Bab ini menyajikan tentang koperasi, struktur organisasi, bidang usaha, tujuan pendirian dan manfaatnya. BAB IV : Pada bab IV ini membahas tentang peranan Koperasi Unit Desa Tambah Mekar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa Tambusai Kabupaten Kampar menurut perspektif ekonomi Islam dan kendala yang dihadapi Koperasi

Unit Desa Tambah Mekar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa Tambusai Kabupaten Kampar. BAB V: Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan yang diperoleh serta saran-saran.