SIMULASI MENENTUKAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

dokumen-dokumen yang mirip
SIMULASI PENENTUAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

SIMULASI PENENTUAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI FUZZY RULE BASED SYSTEM UNTUK KLASIFIKASI BUAH MANGGA

STUDY TENTANG APLIKASI FUZZY LOGIC MAMDANI DALAM PENENTUAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDY KASUS: SMP PEMBANGUNAN NASIONAL PAGAR MERBAU)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK)

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI TELEVISI MERK X MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI

: Sistem Pendukung Keputusan, Siswa berprestasi, Tsukamoto

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN:

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

FUZZY MAMDANI DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

NURAIDA, IRYANTO, DJAKARIA SEBAYANG

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

REVIEW PENERAPAN FUZZY LOGIC SUGENO DAN MAMDANI PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PRAKIRAAN CUACA DI INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

BAB 2 LANDASAN TEORI

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE TSUKAMOTO PADA PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS DI TOKO KENCANA KEDIRI)

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

BAB 2 2. LANDASAN TEORI

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Logika Fuzzy

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: MODEL EVALUASI KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE FUZZY SUGENO PADA RESTO ABTL

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH

SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN DAN PASOKAN TIDAK PASTI (Studi Kasus pada PT.XYZ) AYU TRI SEPTADIANTI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri.

BAB II TEORI PENUNJANG

Penentuan Jumlah Produksi Kue Bolu pada Nella Cake Padang dengan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno

EVALUASI KINERJA GURU DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) MAMDANI

LOGIKA FUZZY PADA PROSES PELET PAKAN IKAN

Penerapan Logika Fuzzy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN TINGKAT PELUNASAN PEMBAYARAN KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI PT AUTO 2000 MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA SENAT MAHASISWA DENGAN LOGIKA FUZZY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 5 referensi dan 1 referensi dari

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

PERBANDINGAN METODE TSUKAMOTO, METODE MAMDANI DAN METODE SUGENO UNTUK MENENTUKAN PRODUKSI DUPA (Studi Kasus : CV. Dewi Bulan)

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

adalahkelompok profesi terbesar dan berperan vital dalam sistem tersebut yang menyebabkan ABSTRAK

Simulasi Pengaturan Lalu Lintas Menggunakan Logika Fuzzy

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha. Menggunakan Fuzzy Logic

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING DENGAN METODE LOGIKA FUZZY

PERBANDINGAN PRODUKSI KOPI OPTIMUM ANTARA METODE F UZZY MAMDANI DENGAN F UZZY SUGENO PADA PT XYZ. Rianto Samosir, Iryanto, Rosman Siregar

SIMULASI PENGOPTIMALAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT DENGAN LOGIKA FUZZY. Yesi Hairian Wenda Dosen Stmik Indragiri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Fuzzy Logic Sebagai Pendukung Keputusan Dalam Upaya Optimasi Penjualan Barang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstraksi

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Proses Defuzzifikasi pada Metode Mamdani dalam Memprediksi Jumlah Produksi Menggunakan Metode Mean Of Maximum

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Siska Ernida Wati, Djakaria Sebayang, Rachmad Sitepu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S-1, S-2, atau S-3) maupun nongelar (D-

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE FUZZY MAMDANI DAN SUGENO DALAM MEMPREDIKSI TINGGINYA PEMAKAIAN LISTRIK ( STUDI KASUS KELURAHAN XYZ)

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System

PENERAPAN METODE FUZZY MAMDANI DALAM MEMPREDIKSI TINGGINYA PEMAKAIAN LISTRIK ( STUDI KASUS KELURAHAN ABC )

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO

MENENTUKAN HARGA MOBIL BEKAS TOYOTA AVANZA MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO

SISTEM INFERENSI FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

Analisa Tingkat Kebisingan di DKI Jakarta dengan Fuzzy Logic Menggunakan Aplikasi MATLAB

Penggunaan Metode Logika Fuzzy Untuk Memprediksi Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas, Lebar Jalan Dan Faktor Koreksi

KECERDASAN BUATAN LOGIKA FUZZY

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI DI UNIVERSITAS MULAWARMAN MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO (Studi kasus : Fakultas MIPA)

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Menentukan Jumlah Produksi Berdasarkan Permintaan dan Persediaan Dengan Logika Fuzzy Menggunakan Metode Mamdani

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC DALAM MENENTUKAN PENDUDUK MISKIN (STUDI KASUS PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PAGARALAM)

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

DENIA FADILA RUSMAN

PENGENDALIAN KECEPATAN KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM METODE MAMDANI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Definisi Sistem

ANALISIS RULE INFERENSI SUGENO DALAM SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY MAMDANI UNTUK MENENTUKAN HARGA GABAH

Transkripsi:

SIMULASI MENENTUKAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI Nofriadi * 1), Havid Syafwan 2) 1) Program Studi Sistem Informasi, STMIK Royal Kisaran Jl. Prof. M. Yamin 173 Kisaran, Sumatera Utara 21222 Telp: (0623) 41079 2) Program Studi Manajemen Informatika AMIK Royal Kisaran, Jl. Imam Bonjol 179 Kisaran, Sumatera Utara 21222 Telp : (0623) 41056 E-mail : nof_h3l@yahoo.com *1), havid_syafwan@yahoo.com 2) Abstrak Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah yang berguna untuk memudahkan dalam memecahkan suatu permasalahan. Dalam perancangan sistem ini menggunakan logika fuzzy mamdani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang di butuhkan dalam memasak buah sawit berdasarkan dua variabel input. Adapun input pertama adalah banyak jumlah sawit yang di kelompokan menjadi tiga himpunan fuzzy yaitu, sedikit, sedang dan banyak. Sebagai input kedua adalah besar tekanan uap air yang yang dibagi menjadi 3 himpunan fuzzy yaitu kecil, normal, dan besar. Sebagai variabel output adalah waktu memasak buah sawit yang di kelompokan menjadi tiga himpunan fuzzy yaitu, cepat, sedang dan lambat. Dalam perancangan simulasi ini menggunakan bantuan software matlab. Kata Kunci : fuzzy,logika, matlab, mamdani, simulasi 1. PENDAHULUAN Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi penghasil buah sawit. Hampir di setiap daerah di provinsi ini ditanami dengan sawit, boleh di katakan kebun sawit merupakan mata pencaharian penduduk di daerah ini. Baik itu kebun sawit milik sendiri maupun kebun milik perusahaan seperti Bakrie Sumatera Plantation (BSP) dan PTPN. Karena semakin banyak sawit yang dihasilkan di provinsi Sumatera Utara ini, maka cara pengolahan buah sawit juga harus di tingkatkan, sehingga menghasilkan minyak sawit yang bagus dan berkualitas. Dalam proses rebusan ini adalah jumlah buah kelapa sawit dan tekanan uap air dalam Sterilizer (salah satu bagian dari stasiun rebusan). Semakin besar buah kelapa sawit mendapat tekanan uap air untuk waktu tertentu, semakin cepat terjadi pemasakan. Sehingga dalam waktu yang sudah ditentukan dapat menghasilkan CPO yang bagus dan berkualitas. Dalam memasak buah sawit, baik dalam jumlah sawit yang akan diolah maupun tekanan uap air yang di berikan serta kapan buah sawit dapat ditarik dari stasiun rebusan, maka dari itu perlu di rancang suatu sistem yang dapat membantu dalam pengolahan buah kelapa sawit. Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses-proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu. Dengan semakin berkembangnya teknologi dewasa ini, sudah hampir semua kegiatan disimulasiakan. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output, mempunyai nilai kontinyu. Fuzzy dinyatakan dalam derajat dari suatu keanggotaan dan derajat dari kebenaran. Oleh sebab itu sesuatu dapat dikatakan sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama (Kusumadewi. 2004). Kelebihan logika fuzzy adalah kemampuan dalam proses penalaran secara bahasa (linguistic reasoning). Sehingga dalam perancangannya tidak 42

Nofriadi, Simulasi Menentukan Waktu Memasak Buah Kelapa Sawit Menggunakan Fuzzy Mamdani memerlukan persamaan matematik dari objek yang akan dikendalikan. Logika Fuzzy sekarang sudah banyak digunakan baik dalam dunia industri untuk pengontrolan maupun dalam perancangan sebuah simulasi. Salah satu contoh penerapan logika fuzzy dalam simulasi pengontrolan lampu lalulintas. Dengan menggunakan logika fuzzy dapat di buat sebuah simulasi untuk menentukan berapa lama waktu untuk memasak buah kelapa sawit. Faktor pendukung untuk merancang simulasi ini adalah banyak buah kelapa sawit dan besar tekanan uap air yang di berikan. Simulasi yang di rancang akan dapat di gunakan nantinya di pabrik buah kelapa sawit. Sehingga nantinya pihak pabrik kelapa sawit sudah mengetahui berapa banyak buah kelapa sawit bisa di masak dalam satu harinya 2. TINJAUAN TEORI Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses - proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah yang berguna untuk memudahkan dalam memecahkan suatu permasalahan. Model adalah contoh sederhana dari sistem dan menyerupai sifat-sifat sistem yang dipertimbangkan, tetapi tidak sama dengan sistem. Sedangkan sistem adalah kumpulan objek yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan logis dalam suatu lingkungan yang kompleks. 2.1 Model Model Simulasi a. Model Simulasi Statis dengan Model Simulasi Dinamis. Model simulasi statis adalah sebuah simulasi yang digunakan untuk mempresentasikan sistem pada saat tertentu atau sebuah sistem yang tidak terpengaruh oleh perubahan waktu. Sedangkan model simulasi dinamis digunakan jika sebuah sistem dipengaruhi oleh perubahan waktu. b. Model Simulasi Deterministik dengan Model Simulasi Stokastik. Simulasi deterministik merupakan simulasi yang tidak mengandung variabel bersifat acak. Dan yang mengandung variabel acak simulasi Stokastik. c. Model simulasi Kontinu dengan Model Simulasi Diskret. Suatu sistem dikatakan diskret jika variabel sistem yang mencerminkan status sistem berubah pada titik waktu tertentu, sedangkan sistem dikatakan kontinyu jika perubahan variabel sistem berlangsung secara berkelanjutan seiring dengan perubahan waktu. 2.2 Pengertian Logika Fuzzy Fuzzy secara bahasa diartikan sebagai kabur atau samar-samar. Logika fuzzy di kembangkan oleh Prof. Lotfi Zadeh. Di dalam fuzzy suatu nilai dapat bernilai benar atau salah secara bersamaan, berapa besar kebenaran dan kesalahan tergantung pada bobot keanggotaan yang dimilikinya, selain itu juga dikenal derajat keanggotaan yang memiliki rentang nilai 0 (nol) hingga 1(satu), berbeda dengan logika digital atau logika tegas (Crisp logic) yang hanya memiliki dua nilai 1 atau 0. Logika fuzzy digunakan untuk menterjemahkan suatu besaran yang diekspresikan menggunakan bahasa (linguistic), misalkan suhu suatu daerah yang diekspresikan dengan panas, dingin, sejuk. Dengan Logika fuzzy kita dengan mudah memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output, mempunyai nilai kontinyu. 2.3 Istilah Istilah Dalam Fuzzy a. Variabel fuzzy Merupakan variable yang hendak dibahas dalam suatu sistem Fuzzy. Contohnya : umur, temperature, permintaan dan sebagainya. b. Himpunan Fuzzy Merupakan suatu grup yang mewakili satu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variable fuzzy. c. Semesta pembicaraan Adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif maupun negatif. d. Domain himpunan fuzzy Adalah keseluruhan nilai yang diizinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. 43

Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, Volume 2, Nomor 1, Desember 2015, hlm 42-47 e. Crisp Input Nilai input analog yang diberikan untuk mencari degree of membership f. Universe of Discourse Batas input yang telah diberikan dalam merancang suatu sistem fuzzy. g. Fungsi Keanggotaan Merupakan suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik - titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan dalam fuzzy adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang bisa digunakan. 2.4 Jenis jenis Fuzzy a. Fuzzy Tsukamato Pada jenis Fuzzy ini setiap aturan if then harus di representasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton b. Fuzzy Mamdani Metode Mamdani disebut juga Metode Max- Min yang di diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. c. Metode Sugeno Penalaran dengan metode SUGENO hampir sama dengan penalaran MAMDANI, hanya saja output (konsekuen) sistem tidak berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa konstanta atau persamaan linear 3. Metodologi Penelitian 3.1 Uraian Kerangka kerja Berdasarkan kerangka kerja maka masing-masing langkahnya dapat di uraikan seperti berikut : 3.1.1 Definisi Ruang Lingkup Masalah Dalam peancangan sistim ini harus di ketahui tentang sawit yang akan di rebus 2. B. Perancangan input nantinya.adapun yang harus di ketahui adalah seberapa masak sawit yang sudah di panen dari batangnya. Selain itu juga harus di tentukan berapa tekanan uap air yang harus di berikan terhadapa jumlah buah sawit yang akan di rebus 3.1.2 Analisa Masalah Pada tahapan ini, kita harus memahami tingkat kematangan sawit yang akan di rebus. Dan juga harus mengetahui pengaruh kematangan sawit terhadap besar tekanan uap air dan lama perebusan nantinya dan kadar minyak yang akan di hasilkan 3.1.3 Menentukan Tujuan Pada tahap ini ditentukan tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana membuat simulasi dengan menggunakan logika fuzzy dalam memasak buah sawit. Sehingga pihak pabrik kelapa sawit bisa mengetahui berapa banyak bisa di rebus buah sawit dalam satu waktu tertentu 3.1.4 Studi Literatur Mempelajari tentang buah kelapa sawit, tingkat kematangan yang bagus untuk di rebus. Selain itu juga harus di pelajari tekanan uap air yang akan di berikan pada saat melakukan perebusan buah sawit 3.1.5 Mengumpulkan Data Dalam pengumpulan data digunakan beberapa metode yang mendukung antara lain : 1. Observasi ; mengamati buah kelapa sawit yang sudah matang dengan sempurna untuk diolah di pabrik kelapa sawit 2. Studi Pustaka ; mempelajari tingkat kematangan buah kelapas sawit dan pengaruhnya kandungan minyak yang terdapat pad buah sawit itu 3.1.6 Perancangan konsep model Pada tahap ini akan dilakukan perancangan model yang cocok untuk permasalahan ini, perancangan input - input parameter yang digunakan berdasarkan data - data yang telah didapat. Adapun tahapan - tahapan perancangan adalah : 1. A. Perancangan model Memprediksi waktu yang di butuhkan dalam melakukan perebusan buah kelapa sawit. Dalam prediksi ini harus di ketahui berapa banyak buah kelapa sawit yang akan di rebus, dan berapa besar tekanan uap air yang di berikan kepada buah sawit tersebut Dengan di ketahuinya berapa banyak buah sawit yang tersedia, maka akan di tentukan banyak input yang akan di masukan dalam system perebusan buah kelapa sawit ini. 3. Perancangan parameter - parameter sistem yang diperlukan parameter-parameter input dalam 44

Nofriadi, Simulasi Menentukan Waktu Memasak Buah Kelapa Sawit Menggunakan Fuzzy Mamdani perebusan ini akan di bagi berdasarkan banayk buah kelapa sawit yang tersedia. 1 Sedikit Sedang Banyak 3.1.2 3.1.7 Pengolahan model dan simulasi Dengan diketahui jumlah sawit yang ada, akan di bagi tiga kelompok yaitu sedikit, sedang, dan banyak. Selain itu untuk tekanan uap airnya juga di bagi menjadi tiga kelompok, kecil, normal, dan besar. 4. 4. ANALISIS dan HASIL 4.1 Analisa Dalam melakukan pengolahan data, data dikelompokkan kedalam dua kelompok, dengan cara memberi batasan pada data yang ada. Pada penentuan waktu memasak buah sawit data yang di butuhkan adalah jumlah buah sawit dan tekanan uap air sebgai input, sedangkan output yang nantinya adalah waktu yang di butuhkan dalam memasak buah kelapa sawit. Data yang ada akan dilakukan analisa sehingga data tersebut akan dikelompokkan menjadi kelompok - kelompok himpunan fuzzy yang bisa diolah dengan merancang rule - rule menggunakan sistem fuzzy. Karena ada dua input dan satu output maka model sistem fuzzy secara keseluruhan dapat di lihat pada gambar di bawah ini : 0 10 20 30 40 50 60 Gambar 2. Himpunan Fuzzy Jumlah Sawit 4.1.2 Analisa Variabel Input Tekanan Uap Air Variabel tekanan uap air juga merupakan variabel input. Dimana variabel ini di bagi ke dalam tiga kelompok yaitu, kecil, normal, dan besar. Klasifikasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2. Variabel Tekanan Uap Berdasarkan tabel diatas, dapat di buat himpunan fuzzy seperti di bawah ini : 1 Kecil Normal Besar Gambar 1. Model Sistem Fuzzy 4.1.1 Analisa Variabel Input Jumlah Sawit Untuk variabel jumlah sawit merupakan variabel input, variabel jumlah sawit dapat di kelompokan menjadi sedikit, sedang, dan banyak. Klasifikasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Variabel Jumlah Sawit 0 1 2 3 4 5 6 Gambar 3. Himpunan Fuzzy Tekanan Uap 4.1.3 Analisa Variabel Output Waktu Untuk variabel output dalam sisitem ini adalah waktu, dimana variabel output waktu dibagi kedalam tiga bagian yaitu : lambat, sedang, cepat. Klasifikasinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Variabel Waktu Waktu Domain Cepat 0-30 Sedang 20-50 Cepat 40-90 Dari tabel diatas, dapat di buat himpunan fuzzy seperti di bawah ini : Dari tabel diatas, maka dapat di buat himpunan fuzzy seperti di bawah ini : 45

Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, Volume 2, Nomor 1, Desember 2015, hlm 42-47 1 Cepat Sedang lambat 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Gambar 4. Himpunan Fuzzy Waktu 4.2 Penalaran (Inferensi) Tahap dari proses perhitungan fuzzy berikutnya adalah tahapan penalaran (inferensi). Proses ini berfungsi untuk mencari output dari input. Proses adalah sebagai berikut : suatu nilai input berasal dari proses fuzzification kemudiann dimasukkan ke dalam sebuah rule yang telah dibuat untuk dijadikan sebuah fuzzy output. Dalam proses penalaran ada tiga hal yang akan dilakukan yaitu: mengaplikasikan operator fuzzy, mengaplikasikan metode implikasi, dan komposisi semua output. Metode yang akan dgunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy ini adalah MAX-MIN atau biasa disebut dengan MAMDANI. 4.3 Aplikasi Operator Fuzzy Aturan - aturan yang telah dibentuk sesuai dengan data - data yang ada, untuk variabel input terdapat 27 aturan sebagai tabel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4. Variabel Sawit, Uap air dan Waktu Agregation: 1. Jika jumlah kelapa sawit Sedikit dan uap air Kecil maka waktu memasak Cepat. 2. Jika jumlah kelapa sawit Sedikit dan uap air Kecil maka waktu memasak Sedang. 3. Jika jumlah kelapa sawit Sedikit dan uap air Kecil maka waktu memasak Lambat. 4. Jika jumlah kelapa sawit Sedikit dan uap air Normal maka waktu memasak Cepat 5. Jika jumlah kelapa sawit Sedikit dan uap air Normal maka waktu memasak Sedang. 6. Jika jumlah kelapa sawit Sedikit dan uap air Normal maka waktu memasak Lambat. 7. Jika jumlah kelapa sawit Sedikit dan uap air Besar maka waktu memasak Cepat. 8. Jika jumlah kelapa sawit Sedikit dan uap air Besar maka waktu memasak Sedang 9. Jika jumlah kelapa sawit Sedikit dan uap air Besar maka waktu memasak Lambat. 10. Jika jumlah kelapa sawit Sedang dan uap air Kecil maka waktu memasak Cepat. 11. Jika jumlah kelapa sawit Sedang dan uap air 12. Jika jumlah kelapa sawit Sedang dan uap air Kecil maka waktu memasak Lambat. 13. Jika jumlah kelapa sawit Sedang dan uap air Normal maka waktu memasak Cepat. 14. Jika jumlah kelapa sawit Sedang dan uap air Normal maka waktu memasak Sedang. 15. Jika jumlah kelapa sawit Sedang dan uap air Normal maka waktu memasak Lambat. 16. Jika jumlah kelapa sawit Sedang dan uap air Besar maka waktu memasak Cepat 17. Jika jumlah kelapa sawit Sedang dan uap air Besar maka waktu memasak Sedang. 46

Nofriadi, Simulasi Menentukan Waktu Memasak Buah Kelapa Sawit Menggunakan Fuzzy Mamdani 18. Jika jumlah kelapa sawit Sedang dan uap air Besar maka waktu memasak Lambat. 19. Jika jumlah kelapa sawit Banyak dan uap air Kecil maka waktu memasak Cepat 20. Jika jumlah kelapa sawit Banyak dan uap air 21. Jika jumlah kelapa sawit Banyak dan uap air Kecil maka waktu memasak Lambat. 22. Jika jumlah kelapa sawit Banyak dan uap air Kecil maka waktu memasak Cepat 23. Jika jumlah kelapa sawit Banyak dan uap air 24. Jika jumlah kelapa sawit Bannyak dan uap air Kecil maka waktu memasak Lambat. 25. Jika jumlah kelapa sawit Banyak dan uap air Kecil maka waktu memasak Cepat 26. Jika jumlah kelapa sawit Banyak dan uap air 27. Jika jumlah kelapa sawit Banyak dan uap air Kecil maka waktu memasak Lambat. Karena Menggunakan metode MAMDANI, maka fungsi implikasi yang digunakan adalah fungsi MIN b. Banyak himpunan pada masing-masing variabel adalah tiga, bias ditambah atau di kurangi sesuai dengan keperluan. c. Fuzzy Logic Toolbox tidak hanya bisa digunakan untuk mengetahui lama memasak buah sawit, tapi juga bisa digunakan untuk mengeahui memasak buah yang laen. DAFTAR PUSTAKA Arifin Miftahol.(2009). Simulasi Sistem Industri. Graha ilmu. Kakiay Thomas J.(2004). Pengantar Sistem Simulasi. Andi yogyakarta Kusumadewi Sri, Hari Purnomo.(2010). Aplikasi Logika Fuzzy.Yogyakarta : Graha ilmu. Naba Agus.(2009).Belajar Cepat Fuzzy Logic menggunakan Matlab.Yogyakarta: Andi offset. Ika Kurnianti Ayuningtiyas1, Fajar Saptono2, Taufiq Hidayat3 2007, Sistem Pendukung Keputusan Penanganan Kesehatan Balita Menggunakan Penalaran Fuzzy Mamdani. 5. 5. KESIMPULAN dan SARAN Berdasarkan rumusan masalah yang sudah di bahas pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Fuzzy mamdani dapat digunakan untuk menentukan lama memasak buah sawit berdasarkan jumlah buah sawit dan tekanan uap air yang di berikan. Dan menentukan rule - rule dengan membuat kombinasi - kombinasi dari semua himpunan variabel yang di gunakan, yang nantinya rule - rule b Tekanan uap air yang diberikan sangat mempengaruhi dalam perebusan buah sawit. Semakin tinggi tekanan yang di berikan maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan dalam perebusan sawit. Dan sebaliknya semakin rendah tekanan yang di berikan maka semakin lama waktu yang di butuhkan dalam merebus buah sawit Untuk pengembangan dalam penelitian berikutnya maka dibutuhkan saran - saran sebagai berikut: a. Sistem yang di buat digunakan untuk menentukan lama memasak buah sawit, dan bisa dikembangkan untuk yang lainnya. 47