BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Indonesia (Persero) Tbk dengan menggunakan laporan keuangan tahun 2008 hingga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penerbangan domestik tetapi juga dengan maskapai penerbangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Strategi Bisnis (Business Strategy Analysis)

Bab I. Pendahuluan UKDW. Usaha Milik Negara (BUMN) untuk go public. Salah satu perusahaan BUMN. yang melakukan go public adalah Garuda Indonesia.

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MELEPAS SBU CITILINK MENJADI PT CITILINK INDONESIA

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil dari pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas, ada beberapa hal yang

Nilai Transaksi* Jml. Transaksi** Harga Terakhir Kapitalisasi Pasar***

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nama : WHIKE DWIE PUSPITA NPM : Kelas : 3 EB 15

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran kehidupan. Transportasi menjadi bagian penting atas perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. signifikan di Indonesia. Sejumlah maskapai penerbangan saling. berkompetitif untuk merebut pasar domesitik maupun internasional.

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK. Adistha Swasti Fidelia

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan dari pemberian ijin oleh pemerintah untuk memberikan Kredit

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan dan. bersifat teknis, administratif, maupun finansial.

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. perusahaan. Ada dua pengertian modal kerja, yang pertama gross working

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang atau suatu badan lainnya yang kegiatannya melakukan produksi dan

M.Andryzal fajar

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA BERDASARKAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANGGI DWI ANGGRAINI 3EB

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hanya itu, Indonesia juga memiliki modal besar untuk meningkatkan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY, Tbk (PERIODE )

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

I. PENDAHULUAN. penting. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki. kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin ketatnya persaingan dunia usaha ini serta semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar yang semakin luas menjadikan persaingan usaha semakin ketat. Pasar modal

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk disingkat PGN adalah sebuah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang begitu cepat membuat masyarakat lebih kritis

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama antara lain:

BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN. Rasio lancar PT Matahari Department Store Tbk dari tahun 2010

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa pada dasarnya merupakan suatu bisnis yang tidak berwujud, yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IAS 7 Laporan Arus Kas

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya dipasaran. Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 1856, yang dilanjutkan dengan pekerjaan persiapan selama

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan salah satu yang unik yang disebut Airline Low Cost Carrier (LCC)

Ayu Mulyaningsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah sebuah integrasi ekonomi. ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antarnegara-negara ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN KOMUNIKASI (TELEKOMUNIKASI INDONESIA) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB I PENDAHULUAN. akan diperkuat dan dipercepat pelaksanaannya (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

BAB II URAIAN TEORITIS

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan penilaian bisnis yang telah dilakukan oleh penulis pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan menggunakan laporan keuangan tahun 2008 hingga 2010 disimpulkan bahwa: 1. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki kinerja bisnis yang baik, yakni berdasarkan: - Mendapatkan pengakuan dari pihak ketiga atas pencapaian yang berhasil diraih pada tahun 2010. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berhasil menjadi airline bintang empat dan dinobatkan sebagai The World s Most Improved Airline oleh Skytrax yaitu lembaga independen pemeringkat maskapai penerbangan dunia yang berkedudukan di London. Lembaga lain yaitu Center for Asia Pacific Aviation (CAPA) yang berbasis di Australia menempatkan Garuda Indonesia dengan skor tertinggi yaitu di atas 8 mengalahkan Singapore Airlines, Cathay Pacific, Malaysian Airlines, dan Thai Airways. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah melaksanakan perbaikan yang besar pada kegiatan operasional perusahaan. Perbaikan yang dilakukan manajemen dapat memperbaiki kinerja perusahaan dan mendapatkan pengakuan yang positif dan membanggakan dari lembaga pemeringkat maskapai penerbangan dunia. 124

- Berdasarkan analisis strategi bisnis yang telah dilakukan penulis dengan menggunakan analisis Porter disimpulkan bahwa strategi bisnis yang dijalani PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sudah cukup baik. Dengan menghadapi risiko yang tinggi dari persaingan antarperusahaan sejenis dan pesaing baru, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus melakukan inovasi agar dapat berkompetisi dalam industri penerbangan Indonesia, yakni dengan melaksanakan strategi seperti menjaga kualitas layanan penerbangan full cost carrier dengan brand Garuda Indonesia, mengembangkan layanan penerbangan low cost carrier dengan brand Citilink, serta menjaga hubungan yang baik dengan supplier dan costumer. 2. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki kinerja keuangan yang baik, yakni tercermin pada analisis keuangan yang dilakukan antara lain: - Berdasarkan analisis rasio keuangan yang dilakukan penulis diketahui bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki tingkat profitabilitas dan manajemen aset yang lebih baik dibandingkan dengan rasio industri yaitu menggunakan data milik Singapore Airlines. Hal ini menunjukkan bahwa PT Garuda Indonesia memiliki kinerja yang lebih baik dalam mengelola aset yang dimiliki serta mampu menghasilkan laba dari aktivitas operasionalnya baik yang berasal dari pendapatan usaha, total aset, dan ekuitas. - Berdasarkan analisis rasio keuangan yang dilakukan penulis diketahui bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki tingkat likuiditas dan leverage 125

yang kurang baik dibandingkan dengan rasio industri yaitu menggunakan data Singapore Airlines. Namun jika dilihat lebih jauh lagi, rasio likuiditas dan manajemen utang (leverage) pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan ini menunjukkan bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sedang melakukan perbaikan pada posisi keuangan dan hutang yang dimiliki perusahaan agar dapat memperoleh tingkat likuiditas dan leverage yang lebih baik. - Berdasarkan analisis Du Pont yang dilakukan penulis disimpulkan bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk harus memperhatikan beberapa hal yaitu pengendalian terhadap total biaya dan peningkatan aset lancar. Pengendalian terhadap total biaya perlu dilakukan karena total biaya tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan total biaya tahun 2009. Aset lancar perusahaan perlu ditingkatkan agar memperbaiki tingkat likuiditas perusahaan. - Berdasarkan analisis cash flow yang dilakukan penulis terhadap laporan arus kas PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2008, 2009, dan 2010 disimpulkan bahwa arus kas masuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk lebih kecil dibandingkan arus kas keluarnya. Ini berarti arus kas masuk perusahaan tidak mencukupi untuk membiayai arus kas keluarnya seperti kegiatan perolehan aset tetap, pelunasan hutang, dan kegiatan lainnya. Oleh sebab itu, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menggunakan pos kas dan setara kas 126

untuk menutupi kekurangan arus kas masuk yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Hal inilah yang menyebabkan arus kas pada tahun 2008, 2009, dan 2010 mengalami penurunan. V.2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis berpendapat bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk harus melakukan perbaikan dalam beberapa hal seperti: 1. Meningkatkan jumlah aset lancar yang dimiliki perusahaan. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk perlu meningkatkan jumlah aset lancar terutama pada pos kas dan setara kas, agar aset lancar yang dimiliki PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dapat menjamin kewajiban lancarnya. Dengan demikian akan meningkatkan likuiditas perusahaan yaitu kemampuan dalam memenuhi kewajiban lancarnya. Selain itu, penambahan jumlah aset lancar terutama pada kas dan setara kas dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan perusahaan jika arus kas masuk perusahaan tidak mencukupi untuk memenuhi arus kas keluarnya. Peningkatan aset lancar dapat dilakukan dengan cara: a. Memberikan diskon atau potongan tunai kepada debitur yang melakukan pembayaran secara tunai sesuai dengan perjanjian pembayaran yang telah disetujui. b. Melakukan pembayaran atas hutang yang sesuai dengan perjanjian pembayaran sehingga perusahaan dapat memperoleh potongan tunai atau diskon. 127

c. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk perlu melakukan efisiensi terhadap aset tetap yang dimiliki baik aset tetap non-pesawat maupun aset tetap pesawat. Efisiensi terhadap aset tetap dapat dilakukan dengan mengganti pesawat yang lama dengan pesawat baru yang lebih efisien. Penggantian pesawat baru yang lebih efisien perlu dilakukan manajemen agar dapat mengurangi beban-beban perusahaan seperti beban pemeliharaan dan perbaikan. Dengan pembelian pesawat yang baru, pesawat yang lama dapat dijual untuk menambah pos kas dan setara kas perusahaan. 2. Memperhatikan komposisi rasio antara hutang dan ekuitas dengan cermat agar perusahaan dapat mencapai struktur modal yang optimal. Penggunaan hutang dan ekuitas yang berlebihan dalam pembiayaan arus kas perusahaan menunjukkan komposisi hutang dan ekuitas yang dimiliki perusahaan tidak optimal. Pencapaian struktur modal yang optimal dapat dilakukan dengan pengurangan terhadap total hutang baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek agar memperbaiki posisi hutang yang dimiliki perusahaan. Hal ini dilakukan karena: a. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dapat meningkatkan tingkat likuiditasnya. Jika jumlah kewajiban lancar menurun, maka aset lancar yang dimiliki perusahaan dapat menjamin kewajiban lancarnya. Sehingga dengan memiliki aset lancar yang melebihi kewajiban lancarnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan tergolong perusahaan yang likuid. 128

b. Penurunan total hutang berdampak pada leverage yang dicapai perusahaan. Pada tahun 2008 sampai 2010 leverage PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus mengalami penurunan. Dengan total hutang yang berkurang maka dana yang digunakan untuk kegiatan pembiayaan yang berasal dari kreditor juga semakin berkurang. Sehingga leverage yang dicapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pun semakin rendah dan menunjukkan semakin baik posisi hutang yang dimiliki PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. 3. Meningkatkan total pendapatan usaha setiap tahunnya. Peningkatan pendapatan usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan berdampak pada meningkatnya jumlah laba bersih yang diperoleh perusahaan. Peningkatan pendapatan usaha pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dapat dilakukan dengan cara: a. Menambah jalur layanan penerbangan Garuda Indonesia. Dengan bertambahnya jalur penerbangan ini maka akan meningkatkan pendapatan yang akan diperoleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Kontribusi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang disampaikan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun 2011-2025 adalah keputusan yang baik untuk peningkatan pendapatan perusahaan. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menambah penerbangan jalur baru yang terpusat di Makasar. Penerbangan jalur baru tersebut antara lain: 129

- Penambahan jalur pelayanan dari Makasar ke wilayah timur Indonesia - Penambahan jalur pelayanan langsung dari Makasar ke Singapura b. Mengembangkan layanan penerbangan Citilink. Dengan semakin maraknya perusahaan penerbangan berbiaya rendah di industri penerbangan Indonesia, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk perlu untuk melakukan pengembangan dengan menambah jalur penerbangan yang dilayani oleh Citilink. Sampai akhir 2009, Citilink telah melayani 7 kota di Indonesia yaitu Ampenan, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Cengkareng, Kupang, dan Makassar, melalui penerbangan yang berbasis di Surabaya. Sehingga dengan manajemen melakukan penambahan jalur layanan pada Citilink, diharapkan dapat meningkatkan pos pendapatan usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. 4. Menerapkan cost discipline yaitu efisiensi biaya secara terus-menerus. Dengan perusahaan melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya yang digunakan maka total beban perusahaan dapat dikendalikan dan akibatnya dapat meningkatkan laba bersih yang diperoleh perusahaan. Penerapan cost discipline telah dilakukan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan cara pembelian pesawat baru dan mengeluarkan pesawat tua. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar dan efisiensi biaya perawatan pesawat. 130