PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN OTONOMI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Padang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang digunakan terkait dengan penelitian tentang pengaruh jumlah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

3. METODE. Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Retribusi Daearah dari tahun 2011 sampai variable (independent variable) tehadap variabel terikat (dependent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB 4 HASIL PENGUJIAN. 4.1 Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian. Penelitian ini menguji adanya pengaruh pengungkapan pihak berelasi dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh investasi,

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

Transkripsi:

PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN OTONOMI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA PADANG Isroy 1, Antoni SE,ME,Ph.D 1, Nurul Huda, SE., M.Si 2 1 Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Padang Email : Roymandala74@yahoo.com 2 Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Padang Abstrak Otonomi daerah merupakan pemberdayaan daerah dalam pengambilan keputusan daerah yang lebih leluasa untuk mengelola sumber daya yang dimiliki dengan potensi dan kepentingan daerah itu sendiri dan tidak bergantung subsidi dari pusat.namun hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan bahwa penerimaan daerah yang bersumber dari pajak dan retribusi daerah tidak maksimal dalam pemungutannya sehingga tidak mendatangkan manfaat bagi daerah Kota Padang Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan metode analisis regresi linear berganda. Uji hipotesis mengunakan pengujian secara parsial( Uji t), uji simultan (Uji F) dan Uji koefisien Determinasi (R 2 ). Uji Asumsi Klasik dengan Uji Normalitas, Multikolinearitas, dan Heteroskedastisitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Pajak Daerah, Retribusi Daerah, PAD di Kota Padang. Hasil penelitian menunjukan Bahwa Pajak dan Retribusi daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pad Kota Padang sedangan otonomi daerah berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap PAD Kota Padang Kata Kunci : PAD, Pajak, Retribusi Daerah, Otonomi PENDAHULUAN Otonomi daerah merupakan pemberdayaan daerah dalam pengambilan keputusan daerah yang lebih leluasa untuk mengelola sumber daya yang dimiliki dengan potensi dan kepentingan daerah itu sendiri dan tidak bergantung subsidi dari pusat. Selama tahun penelitian perkembangan PAD kota Padang dari tahun 1995 sebesar Rp.13.559.938,5 ribu meningkat pada tahun 2000 menjadi sebesar Rp.23.073.627 ribu. Dan pada tahun berikutnya total PAD kota Padang juga mengalami peningkatan dengan nilai sebesar Rp.39.351.199 ribu, dan peningkatan PAD kota Padang yang paling 1

tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2008 dengan nilai PAD di kota Padang mencapai Rp.128.469.134,95 ribu, namun pada tahun berikutnya yaitu tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan dengan nilai masing-masing sebesar Rp.113.254.710,51 ribu dan Rp.124.252.133,43 juta dan kembali mengalami peningkatan nilai PAD di kota Padang Pada tahun 2011 dengan nilai PAD mencapai sebesar Rp.153.123.173,82 ribu. (BPS. Kota Padang, Berbagai Edisi). Berdasarkan kondisi real realisasi pendapatan Asli Daerah Kota Padang, dapat kita lihat yang memberikan kontribusi paling besar secara rata-rata terhadap PAD Kota Padang adalah pajak daerah yang jika dipersentasekan berkontribusi sebesar 65% terhadap realisasi PAD Kota Padang. Dari tahun 1995 sampai 2004 mengalami peningkatan dari Rp. 4.538.770 ribu meningkat menjadi Rp.16.581.669 ribu. Namun perkembangan pajak daerah dari tahun 2006 sampai 2011 mengalami keadaan yang berfluktuasi. Hal ini terlihat dari perkembangan pajak daerah pada tahun 2006 sebesar Rp.63.586.171 ribu meningkat pada tahun 2008 dengan nilai sebesar Rp 76.795.691,36 ribu, namun pada tahun 2009 Pajak Daerah kota Padang mengalami penurunan dengan nilai sebesar Rp.71.666.752,25 ribu. Sedangkan pada tahun 2010 mengalami peningkatan kembali dengan nilai realisasi Pajak Daerah sebesar Rp.77.639.340,56 ribu, dan hingga akhir tahun 2011 jumlah pajak daerah kota padang mencapai nilai sebesar Rp.102.412.436,20 ribu (BPS, Kota Padang, Berbagai Edisi). Sedangkan perkembangan retribusi daerah dari tahun 1995 sampai 1998 mengalami peningkatan dari sebesar Rp.8.270.740 ribu meningkat menjadi Rp.12.305.175 ribu, namun pada tahun 1999 sampai 2000 mengalami penurunan dari sebesar Rp7.119.033,5 ribu menjadi Rp.5.776.211 ribu pada tahun 2000. Dan hingga akir tahun 2011 realisasi retribusi daerah di kota padang mencapai Rp.23.457.002,85 ribu.(bps, Kota Padang, Berbagai Edisi). Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah Pajak Daerah berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Padang? 2. Apakah Retribusi Daerah berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Padang? 3. Apakah Otonomi Daerah berpengaruh Signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Padang? 2

Yang menjadi tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Padang. 2. Untuk mengetahui pengaruh Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Padang. 3. Untuk mengetahui pengaruh Variabel Dummy (Otonomi Daerah) terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Padang. METODE PENELITIAN Berdasarkan studi empiris sebelumnya, untuk mengetahui pengaruh Otonomi Daerah, Pajak Daerah, dan Retribusi Daerah sebagai variabel-variabel Independennya dan Pendapatan Asli Daerah di Kota Padang sebagai variabel dependen dapat dinyatakan dalam fungsi sebagai berikut: Y = f(x1, X2,,X3)...(1.1) Dengan dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut: Y =b 0 +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 + μ...(1.2) Dimana: Y = Pendapatan Asli Daerah (Ribu Rupiah) X 1 = Pajak Daerah (Ribu Rupiah) X 2 = Retribusi Daerah(Ribu Rupiah) X 3 = Variabel Dummy (Otonomi Daerah) Sebelum = 0 Sesudah = 1 b 0 = koefisien konstanta b 1 = koefisien regresi Pajak Daerah b 2 = koefisien regresi Retribusi Daerah b 3 = koefisien regresi Variabel Dummy (Otonomi Daerah) u = Disturbance Terms Sedangkan untuk mengukur elastisitas dari variable terikat terhadap variable bebas yaitu untuk menunjukan presentase perubahan pada variable bebas maka dibentuk logaritma, dari persamaan (2) ditransformasikan dalam bentuk persamaan (3) yang berbentuk logaritma sebaagi berikut: Log Y =b 0 + b 1 Log X 1 + b2 Log X2 + b 3 Log X 3 + U...(1.3) Dimana: Log Y = Elastisitas PAD Kota Padang b 0 = konstanta b 1 = Nilai Elastisitas Pajak Daerah X 1 = Pajak Daerah b 2 = Nilai Elastisitas Retribusi Daerah 3

X 2 = Retribusi Daerah b 3 = Nilai Elastisitas Variabel Dummy (Otonomi Daerah) X 3 = Variabel Dummy (Otonomi Daerah) U = disturbance terms Selanjutnya untuk mengetahui keakuratan data maka perlu dilakukan beberapa pengujian (Gujarati, 2003). Uji Parsial ( t-test) Uji koefisien regresi (t statistik) melihat pengaruh antara variabel indipenden secara individual terhadap variabel dependen. t test = dimana: t test = Nilai t yang dihitung b i = Elastisitas varibla (i) se(bi)= Standar error (i) dengan ketentuan : 1. t hitung < t tabel hipotesa nol (Ho) diterima dan hipotesa alternatif (Ha) ditolak, artinya tidak ada hubungan yang berarti antara variable bebas dengan variable terikat. 2. t hitung > t tabel hipotesa nol (Ho) ditolak dan hipotesa alternatif (Ha) diterima, artinya terdapat hubungan yang berarti antara variable bebas dengan variable terikat. Uji Koefisien Determinasi (R2) Pengujian R 2 atau koefisien detreminasi berguna untuk melihat seberapa besar proporsi sumbangan seluruh variable bebas terhadap naik turunnya varibla tidak bebas. R 2 = Dimana: R 2 = Koefisien determinasi Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1, suatu R 2 sebesar 1 berarti ada kecocokan sempurna, sedangkan yang bernilai 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dan dependen. Pengujian F (F-test) Untuk menguji ada tidaknya pengaruh seluruh variable bebas terhadap variable terikat : F test = Dimana ; F test = Nilai F yang dihitung R 2 k n = Koefisisien Determinasi = Jumlah variable = Jumlah tahun pengamatan dengan ketentuan: 1. F hitung< Ftabel Hipotesa nol (Ho) diterima dan hipotesa alternatif (Ha) ditolak, artinya tidak ada hubungan yang berarti antara variable bebas dengan variable terikat. 2. F hitung > F tabel 4

Hipoteas nol (Ho) ditolak dan hipotesa alternatif (Ha) diterima, artinya terdapat hubungan yang berarti antara variable bebas dengan variable terikat. Model untuk mengetahui uji normalitas adalah: Uji Asumsi Klasik Analisis data dengan menggunakan Ordinary Least Square (OLS) memerlukanasumsi-asumsi dalam Model Regresi Linear Klasik digunakan dalam penlitian ini. OLS merupakan model yang paling popular digunakan untuk mempelajari hubungan di antara variabel ekonomi. Menurut Gujarati (2003) bahwa asumsi-asumsi dalam Model Regresi Linear Klasik yang perlu diuji adalah : Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2002). Ada beberapa metode untuk mengetahui normal atau tidak gangguan (μ) antara lain J-B test dan metode grafik. Penelitian ini akan mengg-unakan metode J-B test yang dilakukan dengan menghitung skweness dan kurtosis, apabila J-B hitung < nilai X² (Chi Square) tabel, maka nilai residual berdistribusi normal. dimana: S = Skewness statistik K = Kurtosis Jika nilai J B hitung > J-B tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual Ut terdistribusi normal ditolak dan sebaliknya Multikolinieritas Imam Ghozali (2002) menyatakan bahwa multikolinearitas mempunyai pengertian bahwa ada hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel independen (variabel yang menjelaskan) dari model regresi. Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan menjadi tidak terhingga. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar 5

sesama variabel independen sama dengan nol. Salah satu munculnya multikolinearitas adalah R² sangat tinggi dan tidak satupun koefisien regresi yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel tidak bebas secara skolastik. Model untuk mengetahui uji multikolinearitas adalah: Pad = F (Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dummy)...... (1.3) Pajak Daerah = F (Retribusi Daerah, Dummy)...... (1.4) Retribusi Daerah = F (Pajak Daerah,Dummy)...... (1.5) Dummy = F (Pajak Daerah, Retribusi Daerah)........ (1.6) Penelitian ini akan menggunakan Auxiliary Regression untuk mendeteksi adanya multikolinearitas. Kriterianya adalah jika R2 regresi persamaan utama lebih besar dari R2 regresi auxiliary maka di dalam model tidak terdapat multikolinearitas. Heteroskedatisitas Heteroskedastisida muncul apa bila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamtan lain konstan, maka disebut homokesdatisitas. Untuk menguji model regresi yang digunakan terdapat heteroskedastisida atau tidak, dapat dilakukan dengan uji park, uji whaite, uji glejtser, dan uji brusch-pagan-godfrey (Gujarati, 2003) Dalam penelitian ini untuk mengetahui adanya heteroskedas-tisitas dilakukan dengan uji glejtser. Hasil Dan Pembahasan Berdasarkan hasil analalisis regresi, maka dapat dilihat pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, dan otonomi daerah terhadap Pendapatan asli daerah di Kota Padang. Persamaan regresi linear berganda diperoleh hasil sebagai berikut : Y = -0,27456 + 0,579304 Log X 1 + 0,510157 Log X 2 + 0,019738 Log X 3 Beberapa pengujian telah dilakukan sebelumya ternyata menunjukan bahwa model regresi yang digunakan sudah baik, terbebas dari penyakit asumsi klasik. Uji Koefisien Determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar proporsi sumbangan seluruh variabel bebas/ independen terhadap naik turunya variabel bebas/ dependen yang dilihat melalui R square. Dari perhitungan Nilai R square adalah 0.992503. Variasi naik turunya Pendapatan Asli Daerah di Kota Padang dapat dijelaskan oleh Pajak Daerah, retribusi daerah, dan Otonomi 6

Daerah Sebesar 99,25 persen sedangkan 0,75 persen dijelaskan oleh variabelvariabel lain di luar model. Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk Pajak Daerah sebesar12,40110 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%), df = 13 diperoleh 2,160. Terlihat t- tabel lebih kecil dari t-hitung, maka H 0 ditolak, Ha diterima yang berarti bahwa Pajak Daerah berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang pada tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung Retribusi Daerah sebesar 6,91544 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%), df = 13 diperoleh 2,160. Terlihat t- hitung lebih besar dari t-tabel, maka H o ditolak, Ha diterima yang berarti Retribusi Daerah berpengaruh signifikan terhadap Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang pada tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk Otonomi Daerah sebesar 0,4756 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%), df = 13 diperoleh 2,160. Terlihat t- tabel lebih besar dari t-hitung, maka H 0 diterima, Ha ditolak yang berarti bahwa dengan diberlakukannya Otonomi Daerah berpengaruh tidak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang pada tingkat kepercayaan 95%. Uji F- hitung/statistik secara serempak ditunjukan oleh perbandingan F- hitung dengan F-tabel. F-tabel (F α/2 k-1(n-k), dengan derajat kepercayaan sebesar 95%. Adalah F 0,025,(3)(13) = 3,806. Sedangkan F- hitung sebesar 573.6586. karena F-hitung lebih besar dari F-tabel (573.6586>3,806). Ini berarti bahwa Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Otonomi Daerah berpengaruh signifikan dalam menjelaskan perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kota Padang Salah satu asumsi dalam model regresi linier adalah distribusi probabilitas gangguan μi memiliki rata-rata yang diharapkan sama dengan nol, tidak berkorelasi dan mempunyai varians yang konstan. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Imam Ghozali, 2002). Untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak, dilakukan Uji Jarque-Bera. Hasil Uji J-B Test dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut. 7

Gambar 1.1 Hasil Uji Jarque-Bera Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Otonomi Daerah terhadap PAD di Kota Padang Tahun 1995-2011 8 7 6 5 4 3 2 1 0-0.075-0.050-0.025 0.000 0.025 0.050 0.075 Sumber ; Hasil Eviews, 7 Pada model persamaan Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Otonomi Daerah terhadap PAD di Kota Padang dengan n =17 dan k = 3, maka diperoleh degree of freedom (df) = 14 (nk), dan menggunakan α = 5 persen diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 24,34. Dibandingkan dengan nilai Jarque Bera pada Gambar 5.1 sebesar 0,205701, dapat ditarik kesimpulan bahwa probabilitas gangguan μ1 regresi tersebut terdistribusi secara normal karena nilai Jarque Bera lebih kecil dibanding nilai χ2 tabel. Multikolinearitas merupakan keadaan dimana terdapat hubungan linear atau terdapat korelasi antar variabel independen. Dalam penelitian ini untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas dilihat dari perbandingan antara nilai R2 regresi parsial (auxiliary regression) dengan nilai R 2 Series: Residuals Sample 1995 2011 Observations 17 Mean 1.48e-15 Median 0.005472 Maximum 0.058318 Minimum -0.065322 Std. Dev. 0.031446 Skewness -0.131362 Kurtosis 2.529492 Jarque-Bera 0.205701 Probability 0.902262 regresi utama. Apabila nilai R 2 regresi parsial (auxiliary regression) lebih besar dibandingkan nilai R 2 regresi utama, maka dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan tersebut terjadi multikolinearitas. Tabel 4.6 menunjukkan perbandingan antara nilai R2 regresi parsial (auxiliary regression) dengan nilai R2 regresi utama. Tabel 1.1 R 2 Auxiliary Regression Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Otonomi Daerah terhadap PAD di Kota Padang Tahun 1995-2011 No Persamaan R2* R2 1 Pajak Daerah = F 0.9 0.83 (Retribusi 925 0873 Daerah, Dummy) 03 2 Retribusi Daerah = F (Pajak Daerah, Dummy 3 Dummy = F (Pajak Daerah, Retribusi Daerah Sumber ; Hasil Eviews,7 0.66 9782 0.81 7927 R2 = R2 hasil regresi utama 0.9 925 03 0.9 925 03 R2* = R2 hasil auxiliary regression Tabel 1.1 menunjukkan bahwa model persamaan Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Otonomi Daerah terhadap PAD di Kota Padang Tahun 1995-2011 tidak mengandung multikolinearitas karena tidak ada nilai R 2* regresi parsial (auxiliary regression) yang lebih besar dibandingkan nilai R 2 regresi utama. Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang 8

diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya. Artinya, setiap observasi mempunyai reliabilitas yang berbeda akibat perubahan dalam kondisi yang melatarbelakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model (Imam Ghozali, 2002). Dalam penelitian ini digunakan Glejser untuk mengetahui ada tidak nyaheteroskedastisitas yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 Tabel 1.2 Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejtser) Variable T-Statistic Prob. C 0.493517 0.6299 Log Pajak Daerah -0.844572 0.4136 Log Retribusi Daerah 0.113884 0.9111 Dummy 1.632163 0.1266 Sumber ; Hasil Eviews,7 Dari hasil analisis dengan mengunakan eviews diatas dapat diketahui bahwa semua t-statistik untuk setiap variabel bebas (logpajak, logretribusi,dan dummy) lebih besar dari α= 0,05 yang, sehingga dapat mengidentifikasikan tidak terjadi adanya heteroskedisitas dan model regresi layak digunakan untuk memprediksi Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kota Padang. Kesimpulan Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan : 1. Koefisien dari Pajak Daerah adalah 0,579304 dan nilai tersebut positif, maka peningkatan Pajak Daerah berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Padang. Artinya setiap kenaikan Pajak Daerah sebesar 1 persen, maka Pendapatan Asli Daerah akan meningkat sebesar 0,579304 persen. 2. Koefisien dari Retribusi Daerah adalah 0,510157 dan nilai tersebut adalah positif, maka peningkatan Retribusi Daerah berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah. Jika Pendapatan Asli Daerah meningkat sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sebesar 0,510157 persen. 3. Koefisien dari Otonomi Daerah adalah 0,019738 dan nilai tersebut positif, maka dengan diberlakukannya Otonomi Daerah berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah. Jika Otonomi Daerah dilaksanakan di Kota Padang, maka Pendapatan Asli Daerah akan meningkat sebesar 0,019738 persen. 4. Dari perhitungan Nilai R square adalah 0.992503. Variasi naik turunya Pendapatan Asli Daerah di Kota Padang dapat dijelaskan oleh Pajak Daerah, 9

retribusi daerah, dan Otonomi Daerah Sebesar 99,25 persen sedangkan 0,75 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model. karena F-hitung lebih besar dari F-tabel (573.6586>3,806). Ini berarti bahwa Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Otonomi Daerah berpengaruh signifikan dalam menjelaskan perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kota Padang. 5. Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk Pajak Daerah dan retribusi daerah sebesar (12,40110 dan 6,91544) sedangkan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%), df = 13 diperoleh 2,160. Terlihat t- tabel lebih kecil dari t-hitung, maka H 0 ditolak, Ha diterima yang berarti bahwa Pajak Daerah dan Retribusi Daerah berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang pada tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan nilai t-hitung untuk Otonomi Daerah sebesar 0,4756 dan t- tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%), df = 13 diperoleh 2,160. Terlihat t- tabel lebih besar dari t- hitung, maka H 0 diterima, Ha ditolak yang berarti bahwa dengan diberlakukannya Otonomi Daerah berpengaruh tidak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang pada tingkat kepercayaan 95%. Ucapatn Terima Kasih Antoni SE, ME., Ph.D dan Nurul Huda, SE., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing saya dalam mengerja-kan skripsi ini serta telah memberi-kan banyak masukan dan saran kepada saya. DAFTAR PUSTAKA Anonymous., UU No 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.. UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.. UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics, Fourth Edition. McGraw Hill, USA. Hakki, D. 2008. Analisis Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah Sebelum Dan Pada Masa Otonomi Daerah di Kota Bogor [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 10

Imam Ghozali, 2002, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Mardiasmo. 2002. Perpajakan Edisi Revisi 2002. Andi Yogyakarta, Yogyakarta. Rahdina, D. P. 2008. Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Kota Depok Pada Era Otonomi Daerah [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Rosdiana, H., dan R. Tarigan. 2005. Perpajakan: Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Rahmawati Ruswandi, Rina (2009). Analisis Pengaruh Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sumedang. Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor. Saragih, J. P. 2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi. Ghalia Indonesia, Jakarta. Setyadharma, Andryan. 2010. Uji Asumsi Klasik Dengan SPSS 16.0. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Semarang. Sinaga, B. M. dan H. Siregar. 2005. Dampak Kebijakan Desentralisasi Fiskal terhadap Pembangunan Ekonomi Daerah di Indonesia. Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Suparmoko, 2002. Ekonomi Publik untuk Keuangan & Pembangunan Daerah, Edisi pertama.penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakarta. Mardiasmo. 2003. Perpajakan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Widhi Ardiasyah, Indra.2005. Analisis Kontribusi Pajak Hotel Dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 1989-2003.Sripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta 11

12