BAB I PENDAHULUAN. Di era global banyak informasi disampaikan melalui media - media

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya keterampilan membaca sangat memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat mencapai perkembangan intelektual, sosial dan emosional

93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penjumlahan berulang, sehingga kemampuan dasar berhitung perkalian. kemampuan melakukan operasi perkalian dua bilangan 1-9,

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum tersebut, guru diharapkan dapat menciptakan metode yang kreatif agar. siswa mudah memahami materi yang disampaikan guru.

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pembelajaran IPA masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman, sekolah merupakan alternatif terbaik

91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa itu merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V melalui Pendekatan Pragmatik, (Serang : IAIN SMH Banten, 2012), 1.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mengaktifkan dan mengefisiensikan proses belajar mengajar di sekolah. dan dapat menimbulkan motivasi siswa terhadap pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S 1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR YULIANA A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iin Indriyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu utuk terus

96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

20. Mata Pelajaran Bahasa Jerman Untuk Paket C Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta

Lalu Hamdan Sriyanah Guru SD di Lombok Barat

BAB I PENDAHULUAN. Peran bahasa bagi kehidupan manusia demikian penting sehingga

19. Mata Pelajaran Bahasa Arab Untuk Paket C Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

94. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nita Ernawati Setiawan, 2013

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (80-87)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun dan. meningkatkan mutu sumber daya manusia, sehingga pendidikan merupakan

22. Mata Pelajaran Bahasa Jepang Untuk Paket C Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan di tingkat Sekolah Dasar. Pembelajaran Bahasa Jawa di SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan selalu dilaksanakan oleh pemerintah. Indonesia. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. matematika sama halnya melatih pola inovatif dalam memecahkan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

23. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin Untuk Paket C Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kebahagian di akhirat. Bagi orang Islam tentunya wajib mempelajari kitab

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dalam bidang IPA yang juga telah berlangsung dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. tingkat pertama (Madrasah Tsanawiyah). Aktivitas pembelajaran berjalan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah kompetensi menagajar guru.sehubungan dengan hal itu, Syaiful

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta bimbingan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelulusan siswa. tentunya sangat penting untuk dikuasai. Saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. semua jenjang pendidikan, termasuk sekolah dasar. Oleh karena itu, Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu bahasa asing selain bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan tersebut masing-masing harus dimiliki oleh siswa untuk dapat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkannya untuk berfungsi secara berkesinambungan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya.

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Membaca merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan seharihari. Di era global banyak informasi disampaikan melalui media - media elektronik maupun media cetak. Oleh karena itu, kemampuan membaca merupakan kemampuan dasar yang penting yang harus dimiliki oleh individu. Usia siswa kelas satu sekolah dasar rata- rata bekisar antara 6 dan 7 tahun. Di mana pada usia ini individu mulai diajarkan membeca secara formal. Pada usia 6 7 tahun inilah siswa telah memiliki kesiapan membaca yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang berusia 4 5 tahun. Permendiknas nomor 22 tahun 2006 menyebutkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesusastraan manusia Indonesia. Selanjutnya disebutkan pula bahwa ruang lingkup pembelajaran bahasa meskipun empat aspek keterampilan berbahasa yaitu : mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. 1 Kemudian bagaimanakah keterkaitan antara keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut. Berbicara dan mendengarkan marupakan komunikasi 2 arah yang langsung. Adapun keterkaitan berbahasa yang bersifat represif. Mendengarkan berkaitan dengan penggunaan bahasa dengan ragam lisan, sedangkan membaca merupakan aktivitas berbahasa ragam tulis. 2 Salah satu pokok bahasan yang dibahas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah membaca. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit 1 Dinas Pendidikan 2000, Materi Pelatihan Inovasi Penelitian Tindakan Kelas Banjarmasin : Dinas Pendidikan Prov Kal Sel. h.20 2 Yeti Mulyati 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Universitas Terbuka. PDGK41.69/ 3 SKS/ Modul 1 9. h. 12

2 yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metalognitif. Sebagai proses membaca merupakan proses menterjemahkan simbol tulis ( huruf ) kedalam kata- kata tulisan. Sebagai suatu proses berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis dan membaca pemahaman kreatif. Pengenalan kata bisa berupa ativitas membaca kata- kata dengan menggunakan kamus. 3 Dalam agama Islam telah diajarkan kepada ummat manusia untuk biasa membaca, sebagaimana tercantum dalam Al- Qur an surah Al- Alaq ayat 1-5 yang berbunyi : Sehubungan dengan proses pembelajaran bahasa mendengarkan juga merupakan factor penting dalam belajar membaca secara kreatif. Petunjukpetunjuk mengenai strategi membaca sering disampaikan guru dikelas dengan menggunakan bahasa lisan.untuk itu kemampuan siswa dalam mendengarkan dengan pemahaman sangat penting 4. Terlepas dari hal - hal di atas siswa siswi kelas 1 MI Nurussalam kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai Utara pada semester satu h. 2 3 Farida Rahmi. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar ( Jakarta, Bumi Aksara 2008 ) 4 Yeti Mulyati, Keterampilan Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, Opt.Cet.h.21

3 kemampuan membacanya masih rendah. Rendahnya kemampuan membaca tersebut karena : 1. Kebanyakan siswa belum mengenal huruf 2. Metode konvensional yang digunakan guru 3. Guru dalam mengajar tidak menggunakan gambar 4. Guru belum memahami tentang model- model pembelajaran. Maka semua ini mengakibatkan nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia rendah, yaitu 5,2 dibawah dari KKM. Untuk mengatasi hal tersebut, maka penetapan model pembelajaran examples Non Examples sangat cocok untuk dilaksanakan karena model pembelajaran example Non Exsample adalah model yang menggunakan alat peraga gambar- gambar mudah didapat dan mudah dilaksanakan. Oleh karena itulah penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penerapan Model Examples Non Examples pada Siswa Kelas 1 MI Nurussalam Alabio. 2. Identifikasi Masalah Dari latar belakang permasalahan tersebut penulis mencoba melakukan identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Masih rendahnya kemampuan siswa dalam mengenal huruf 2. Metode konvensional yang digunakan guru 3. Guru dalam mengajar tidak menggunakan gambar

4 4. Guru belum memahami tentang model- model pembelajaran, Maka semua ini mengakibatkan nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia rendah 5,2 di bawah KKM. Untuk mengatasi hal tersebut, maka penerapan model pembelajaran Examples Non Exampless sangat cocok untuk dilaksanakan karena model pembelajaran Examples Non Examples adalah model yang menggunakan alat peraga gambar- gambar mudah di dapat dan mudah dilaksanakan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penerapan Model Examples Non Examples pada Siswa Kelas 1 MI Nurussalam Alabio. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah : 1. Apakah aktivitas siswa dan guru kelas 1 MI Nurussalam Alabio melalui penerapan model Examples Non Examples dapat meningkat? 2. Apakah penerapan model Examples Non Examples dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 MI Nurussalam Alabio? 4. Cara Pemecahan Masalah Berdasarkan rumuan masalah di atas maka rencana pemecahan masalah yaitu dengan penerapan langkah- langkah model Examples Non Examples.

5 Langkah- langkah model penerapan Examples Non Examples : 1. Guru menyiapkan gambar- gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran 2. Guru mempersiapkan huruf/ kata yang sesuai dengan gambar- gambar. 3. Guru menempelkan gambar- gambar didepan 4. Guru menjelaskan bagaimana sebenarnya pmbelajaran dilaksanakan 5. Tiap siswa diberi kesempatan untuk membaca 6. Guru mulai menjelaskan materi 7. Guru menjelaskan kesimpulan kepada siswa 5. Hipotesis Jika digunakan pembelajaran Examples Non Examples dalam proses pembelajaran membaca permulaan pada kelas 1 MI Nurussalam Alabio, maka akan meningkatlah kemampuan membaca permulaan pada siswa. 6. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : a. Dengan penerapan model pembelajaran Examples Non Examples dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 MI Nurussalam Alabio. b. Aktivitas siswa dan guru kelas 1 MI Nurussalam Alabio semakin meningkat melalui penerapan model Examples Non Examples.

6 7. Manfaat Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan bermanfaat : a. Bagi Guru Sebagai masukan dalam memilih model pembelajaran yang efektif guna meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa. b. Bagi Siswa Dapat meningkatkan aktivitas siswa dan membaca permulaan sehingga menjadi lebih baik. c. Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan dalam menentukan alternatif yang tepat untuk mendorong aktivitas belajar siswa guna. 8. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah isi pembahasan ini, maka penulis membuat sistematika sebagai berikut. Bab I Pendahuluan terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, cara pemecahan masalah, hipotesis tindakan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan teori terdiri dari pengertian membaca, pengertian membaca permulaan, tujuan membaca permulaan, manfaat membaca permulaan, membaca permulaan kurukulum MI, model pembelajaran, metode Examples Non Examples dan kerangka berfikir.

7 Bab III Metode penelitian terdiri dari setting ( waktu dan tempat ) penelitian, siklus PTK, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik dan nilai pengumpulan data, indicator kinerja, prosedur penelitian dan jadwal penelitian. Bab IV Laporan Hasil Penelitian, yang berisikan gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, dan analisis data. Bab V Penutup berisikan simpulan dan saran saran.