Kata kunci: Arduino Mega 2560, Pengendalian Suhu Kelembaban Relatif, Kontroler PID

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Pengaduk Adonan Dodol Menggunakan Kontroler PID

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC D-6759 BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Pengendalian Temperatur pada Proses Pengeringan Gabah Menggunakan Alat Rotary Dryer Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

II. PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN KONTROLER PENGGANTI ELECTRONIC CONTROL UNIT UNTUK MENGATUR POSISI SUDUT FLAP PADA MODEL MINIATUR PESAWAT N-219

Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

IMPLEMENTASI KONTROL LOGIKA FUZZY PADA SISTEM KESETIMBANGAN ROBOT BERODA DUA

PENGENDALIAN TEKANAN PADA SISTEM HOMOGENISASI SUSU DENGAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO UNO

IV. PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

PENGATURAN KUAT CAHAYA PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

MINIATUR ALAT PENGENDALI SUHU RUANG PENGOVENAN BODY MOBIL MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC DENGAN SISTEM CASCADE

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

BAB III PERANCANGAN ALAT

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraksi Madu Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

Eka Mandayatma *a), Fahmawati Hamida a), Hanifa Hasna Fawwaz a),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

A. JUDUL PROGRAM Desain Alat Sistem Kontrol Suhu dan Kelembaban Untuk Optimasi Proses Pembuatan Tempe Pada Skala Industri Rumah Tangga

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA (KRAI)

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

IMPLEMENTASI SENSOR KAPASITIF DALAM SISTEM KONTROL KADAR ETANOL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

Identifikasi Model Fuzzy Pada Proses Distilasi Vakum Bioetanol

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

Gambar 2.1 Arduino Uno

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Perancangan Monitoring ph dan Kelembaban dalam Live Cell Chamber

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi dengan mudah dan interaksi dengan masyarakat umum juga menjadi

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

DT-51 Application Note

SISTEM PENGENDALI PERLAMBATAN KECEPATAN MOTOR PADA ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN SENSOR ULTRASONIK

Sistem Pengendalian Suhu Pada Tungku Bakar Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suhu di dalam ruangan menjadi semakin panas dan tidak nyaman.

PENGENDALIAN KECEPATAN PUTARAN GAS ENGINE

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN POSISI SENSOR GARIS PADA ROBOT MANAGEMENT SAMPAH

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 diagram blok rangkaian

Transkripsi:

1 PENGENDALIAN SUHU KELEMBABAN RUANG EKSTRAKSI METODE MASERASI MINYAK ATSIRI MELATI KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA Laksana Widya Peryoga¹, Ir. Retnowati, MT.², Dr. Ir. Bambang Siswoyo, MT. ³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail: laksanawperyoga@gmail.com Abstrak Arduino Mega 2560 merupakan board mikrokontroler berbasis ATMega 2560, penggunaannya saat ini sangatlah luas. Kemajuan teknologi saat ini membuat modul ini yang menjadi pilihan sebagian besar industri sebagai alat pengontrol yang baik. Dalam skripsi ini Arduino Mega diaplikasikan sebagai alat pengontrol suhu dan kelembaban relatif ruang yang diharapkan nantinya dapat menunjang pada khususnya dalam kebutuhan produksi minyak atsiri bunga melati. Pengendalian suhu dan kelembaban ini dilakukan secara terus menerus pada suhu rentang 26-30ºC dan kelembaban relatif rentang 20-60% RH. Keadaan ini akan terjadi secara terus menerus hingga suhu dan kelembaban relatif mencapai set point suhu sebesar 27ºC dan set point kelembaban sebesar 45%RH. Proses perancangan kontroler On-Off pada suhu dan PID pada kelembaban ini menggunakan metode root locus dan didapatkan bahwa semua akar berada disebelah kiri bidang s, sehingga respon yang didapat dari semua pole stabil. Hasil perhitungan parameter PID dengan pole s = -3.1975 didapatkan nilai parameter PID terbaik yaitu Kp = 6.5259, Ki = 10 dan Kd = 1.0205. Kata kunci: Arduino Mega 2560, Pengendalian Suhu Kelembaban Relatif, Kontroler PID M I. PENDAHULUAN inyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential oils, etherial oils atau volatile oils adalah komoditi ekstrak alami dari jenis tumbuhan yang berasal dari daun, bunga, kayu, bijibijian bahkan putik bunga. Melati putih (Jasminum sambac) merupakan salah satu tanaman komoditas bernilai tinggi untuk menghasilkan minyak atsiri. Minyak atsiri melati dapat diproduksi dengan menggunakan metode maserasi. Metode maserasi merupakan proses perendaman sampel dengan pelarut yang digunakan pada temperatur dan kelembaban ruang. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan mengalami pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara di dalam dan di luar sel sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut, selain itu untuk mendapatkan ekstraksi yang sempurna dapat diatur lama perendamannya. Menurut West Midlands Public Health Observatory (UK) (2006), 27 C (81 F) dinyatakan sebagai maksimum suhu ruang yang nyaman pada temperatur udara 27 C, dan kelembaban relatif udara yang optimal adalah di bawah 40% (Purnomo, 2000). Maka dari itu, Tujuan skripsi ini adalah membuat alat kontrol otomatis dengan menggunakan Arduino Mega untuk membantu pengendalian suhu dengan rentang 26-30ºC dan kelembaban rentang 20-60%RH pada ruang proses ekstraksi metode maserasi minyak atsiri pada bunga melati, dengan menggunakan kontrol aksi proporsional, integral dan differensial (PID) pada pengendalian kelembabannya sedangkan suhunya dikendalikan secara On-Off. Diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi minyak atsiri pada bunga melati sehingga bisa mengurangi potensi kerusakan pada hasil minyak atsiri bunga melati serta mengurangi kerugian pada produsen. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Motor Pompa DC Motor pompa DC yang digunakan pada perancangan ini adalah sebuah motor DC magnet permanen (Gambar 1) yang digunakan untuk menyemprotkan air dari tandon ke miniatur box. Karakteristik motor DC pompa yang digunakan ditunjukkan dalam Gambar 2. Gambar 1. Motor Pompa Gambar 2. Karakteristik motor DC

2 Gambar 3. Sinyal prbs dan rpm USB, power jack, ICSP Header, dan tombol reset. Modul ini memiliki segalanya yang dibutuhkan untuk memprogram mikrokontroler seperti kabel USB dan sumber daya melalui adaptor ataupun battery. Arduino Mega2560 memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. ATmega2560 ini menyediakan empat UART hardware untuk komunikasi serial. (LED) Light-Emitting Diode akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui ATmega8U2/ATmega16U2 koneksi Chip dan USB ke komputer. Gambar 4. Identifikasi dengan ident pada MATLAB 2010 Fungsi alih motor DC diperoleh dengan cara membangkitkan sinyal prbs dari arduino mega yang ditunjukkan dalam Gambar 3. Setelah didapatkan sinyal prbs dilakukan identifikasi dengan fungsi ident pada MATLAB 2010 (Gambar 4). Data identifikasi yang digunakan adalah sinyal PRBS (Pseudo Random Binary Sequence) sebagai input sedangan kecepatan sebagai output. Struktur model yang digunakan adalah Auto Regresive with Exogenous input (ARX) dengan estimasi parameter 2 2 1 dan didapatkan fungsi alih motor Gambar 6. Arduino Mega 2560 D. LCD Keypad Arduino Shield LCD Keypad Arduino Shield dikembangkan untuk modul Arduino yang kompatibel, untuk menyediakan antarmuka user-friendly yang memungkinkan pengguna untuk pergi melalui menu, membuat pilihan dan lainlain, terdiri dari 1602 karakter putih LCD dengan latar belakang biru. Tombol terdiri dari 5 tombol - reset, atas, kanan, bawah dan kiri. Untuk menyimpan pin I/O digital, antarmuka keypad hanya menggunakan satu saluran ADC. Nilai tegangan dari setiap keypad pada saat membaca adalah 5 V. B. Sensor Suhu dan Kelembaban Sensor SHT11 adalah sensor suhu dan kelembaban digital yang dibuat oleh perusahaan asal Swiss yang bernama Sensirion Corp. Sensor ini mempunyai keluaran digital untuk membaca suhu dan kelembaban dan telah dikalibrasi oleh perusahaan pembuatnya (Sensirion, 2002). Bentuk sensor SHT11 ditunjukkan dalam Gambar 5. Gambar 5. Sensor SHT11 C. Arduino Mega 2560 Arduino Mega 2560 adalah merupakan board mikrokontroler berbasis ATMega 2560. Modul ini memiliki 54 digital input/output di mana 14 digunakan untuk PWM output dan 16 digunakan sebagai analog input, 4 untuk UART, 16 MHz osilator kristal, koneksi Gambar 7. LCD Keypad Arduino Shield E. Kontroller PID Sistem kontrol otomatis membandingkan nilai sebenarnya dari keluaran sistem secara keseluruhan dengan mengacu pada masukan (nilai yang dikehendaki). menentukan penyimpangan, dan menghasilkan sinyal kontrol yang akan mengurangi penyimpangan menjadi nol atau nilai yang terkecil. Kontroler PID dapat di tuning dengan beberapa cara, antara lain Ziegler-Nichols tuning, loop tuning, metode analitis, optimasi, pole placement, Root Locus, auto tuning, dan hand tuning. Langkah awal proses pencarian parameter PID dilakukan dengan cara mencari fungsi alih aktuator sistem yang berupa motor DC. Pencarian fungsi alih menggunakan sinyal pseudorandom binary sequence (PRBS) dengan metode identifikasi pada matlab. Pada penelitian ini kontroler PID didapat dengan metode root locus.

3 III. PERANCANGAN ALAT Perancangan alat meliputi pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak, perangkat keras meliputi perancangan rangkaian pengontrolan sensor SHT11 sampai dapat terhubung dengan seperangkat komputer, serta rangkaian catu untuk driver motor L298N. Perangkat lunak meliputi program untuk Arduino mega dalam bentuk bahasa C++ sebagai masukan memori Arduino mega. Program dibuat menggunakan software Arduino compiler 1.5.7. A. Menghubungkan Arduino Mega dengan Komputer Dalam penelitian ini yang dibutuhkan adalah seperangkat komputer dan Arduino mega lengkap dengan modul yang akan dijadikan masukan dan keluaran program. Koneksi komputer dan Arduino mega diperlihatkan dalam Gambar 8. Gambar 8. Menghubungkan Arduino Mega dengan Komputer B. Rangkaian Driver Motor L298N Pada penelitian ini driver yang akan digunakan adalah driver motor L298N (Gambar 9). Driver ini berfungsi sebagai penghubung antara keluaran PWM dari Arduino mega menuju motor DC yang dalam hal ini adalah sebuah pompa. Gambar 9. Rangkaian driver motor L298N C. Perancangan Perangkat Lunak Pada penelitian ini pemrograman bahasa C++ menggunakan Arduino Compiler 1.5.7. Perancangan program dilakukan setelah simulasi dan analisa perhitungan dari Arduino Mega 2560. IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA Pengujian ini meliputi pengujian perangkat keras dalam hal ini sensor SHT11 sebagai sensor suhu dan kelembaban dari miniatur box diteruskan dengan pengujian respon driver dan hubungan PWM dengan kecepatan motor. Diteruskan dengan pengambilan data input-output dengan penggunaan sinyal PRBS, kemudian data teresebut dianalisa dengan MATLAB 2010 dengan fasiltias ident yang tersedia. A. Pengujian Driver Motor Pengujian bertujuan untuk mengetahui kinerja dan respon dari rangkaian driver pengendali motor DC L298N dengan membandingkan dan menguji sinyal keluaran dari driver motor terhadap sinyal masukan PWM yang diberikan oleh mikrokontroler. Hasil pengujian driver motor ditunjukkan dalam Tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengujian Driver Motor No PWM Tegangan Kontroler (Volt) Tegangan Driver L298N (Volt) 1 0 0 0 2 10 0.24 0.45 3 20 0.46 0.84 4 30 0.58 1.24 5 40 0.76 1.72 6 50 0.95 2.24 7 60 1.13 2.75 8 70 1.30 3.30 9 80 1.51 3.76 10 90 1.67 4.22 11 100 1.88 4.67 12 110 2.05 5.16 13 120 2.24 5.62 14 130 2.43 6.08 15 140 2.62 6.54 16 150 2.81 7.00 17 160 2.99 7.48 18 170 3.17 7.93 19 180 3.35 8.40 20 190 3.55 8.88 21 200 3.73 9.33 22 210 3.90 9.81 23 220 4.10 10.27 24 230 4.29 10.74 25 240 4.45 11.19 26 250 4.64 11.65 27 255 4.77 11.83 Berdasarkan Tabel 2, pengujian ini menunjukkan bahwa keluaran tegangan yang dihasilkan oleh rangkaian driver motor L298N sesuai dengan yang dibutuhkan oleh motor pompa DC. Sehingga dapat disimpulkan driver motor L298N dapat bekerja dengan baik. B. Pengujian sensor SHT11 Pengujian dilakukan untuk mengetahui keluaran yang dihasilkan oleh sensor SHT11 sesuai suhu dan kelembaban yang telah ditentukan. Hasil pengujian diperlihatkan dalam Tabel 3 dan Tabel 4. Tabel 3. Hasil Pengujian Suhu Sensor SHT11 Data Suhu Data Suhu Selisih No. Thermometer Digital SHT11 (ºC) (ºC) (ºC) % 1 26.5 26.6 0.1 0.37 2 27.4 27.2 0.2 0.73 3 28.5 28.1 0.4 1.42 4 29.8 29.6 0.2 0.67 5 30.3 30.4 0.1 0.39 Kesalahan (error) rata-rata 0.2 0.72

4 Gambar 12. Program Bahasa C++ pada Arduino Compiler 1.5.7 Gambar 10. Perbandingan Suhu Sensor SHT11 terhadap Thermometer Digital 2. Menyusun rangkaian Arduino mega seperti dalam Gambar 12. Tabel 4. Hasil Pengujian Kelembaban Sensor SHT11 Data Data Kelembaban Selisih No. Kelembaban Hygrometer Digital SHT11 (%RH) (%RH) (%RH) % 1 23 24 1.0 4.16 2 31 30 1.0 3.33 3 40 39 1.0 2.56 4 50 50 0.0 0.00 5 63 62 1.0 1.61 Kesalahan (error) rata-rata 0.6 2.33 Gambar 13. Rangkaian secara keseluruhan sistem Gambar 11. Perbandingan Kelembaban Sensor SHT11 terhadap Hygrometer Digital Hasil pengujian menunjukkan bahwa sensor SHT11 memiliki kemampuan baik dalam melakukan pembacaan perubahan suhu serta kelembaban dengan nilai rata-rata error suhu 0.72% dan nilai rata-rata error kelembaban 2.33%. C. Pengujian sistem keseluruhan Prosedur pengujian yang dilakukan untuk sistem secara keseluruhan adalah sebagai berikut. 1. Membuat program bahasa C++ berdasarkan library pada Arduino Compiler 1.5.7 untuk di masukkan ke dalam ATmega 2560 pada Arduino Mega. ditunjukkan dalam Gambar 11. 3. Menghubungkan power supply sebagai sumber catu daya untuk Arduino mega dan aktuator. 4. Setelah membuat program bahasa C++ pada Arduino Compiler 1.5.7, kemudian di Upload ke dalam memori Arduino Mega. 5. Sebelum menjalankan program dalam Arduino Compiler 1.5.7, sensor suhu dan kelembaban SHT11 yang akan menjadi input pada Arduino Mega dihubungkan melalui port digital Arduino Mega. 6. Menghubungkan keluaran PWM dari port 01 dan 03 dengan driver motor L298N. Dan kemudian upload bahasa C++ pada Arduino Compiler 1.5.7. Pengujian sistem secara keseluruhan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai kontroler yang dibutuhkan agar sistem bekerja sesuai dengan set point yang diinginkan. Pengujian Sistem Tanpa Kontroler Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui respon sistem jika tanpa diberi kontroler. Hasil pengujian ditunjukkan dalam Gambar 14

5 Gambar 14. Grafik Respon Sistem Tanpa Kontroler dengan Set Point Unit Step 1 Gambar 16. Grafik Respon Sistem Kelembaban dengan Kontroler PID dengan Set Point 45%RH Untuk mendapatkan parameter PID yang yang diinginkan terlebih dahulu ditentukan pole yang dinginkan berdasarkan grafik root locus dari sistem. Dari grafik root locus dapat dilihat bahwa semua akar berada pada sisi kira bidang s, dapat disimpulkan bahwa sistem stabil dalam nilai manapun, dalam penelitian ini dipilih pole s = -3.1975. Gambar 17. Grafik Respon Sistem Suhu dengan Kontroler On-Off dengan Set Point 27ºC Gambar 15. Grafik Root Locus Sistem Keseluruhan Dari gambar 14 dapat diketahui bahwa respon sistem tanpa Kontroler tidak dapat mencapai set point Unit Step 1. Dengan digunakannya parameter PID dengan metode Root locus hasil tuning diharapkan akan mendapatkan respon yang lebih cepat dari pada respon tanpa menggunakan PID. Parameter PID yang didapat dipilih nilai PID yang memiliki respon terbaik yaitu : KP = 6.5259 KI = 10 KD = 1.0205 Pengujian Sistem dengan Kontroler Pengujian sistem secara keseluruhan ini dilakukan untuk mengetahui kinerja perangkat keras dan perangkat lunak serta mengetahui respon keseluruhan sistem dengan PID pada kelembaban saja sedangkan suhu menggunakan kontroler On-Off. Implementasi nilai parameter PID yang telah dihitung yaitu KP=6.5259, KI=10 dan KD=1.0205 ke dalam rangkaian keseluruhan sistem dengan set point kelembaban 45%, sedangkan set point kontroler on-off pada suhu 27ºC. Dari proses implementasi tersebut dihasilkan respon seperti pada gambar 16 dan 17. Pengujian Sistem Kontroler dengan Disturbance Pengujian sistem secara keseluruhan dengan disturbance ini dilakukan untuk mengetahui kinerja perangkat keras dan perangkat lunak serta mengetahui respon keseluruhan sistem dengan PID pada kelembaban saja sedangkan suhu menggunakan kontroler On-Off. Ketika mendapatkan disturbance berupa perubahan aliran kelembaban turun drastis dan suhu naik drastis. Grafik sistem yang telah diberi disturbance dapat dilihat dalam gambar 18 dan 19. Gambar 18. Grafik Respon Sistem Kelembaban Kontroler PID Set Point 45%RH dengan Disturbance

6 Gambar 19. Grafik Respon Sistem Suhu Kontroler On-Off dengan Set Point 27ºC dengan Disturbance Dari kedua grafik diatas (gambar 18 dan 19) yang berupa hasil pengujian dapat dilihat respon system terhadap disturbance berupa perubahan kelembaban yang kering dan suhu yang dingin secara drastis. Sistem dapat kembali pada keadaan steady state setelah terjadinya disturbance dan mengalami proses recovery (pemulihan) dalam waktu, kelembaban sebesar 120 detik (s) dan suhu sebesar 125 detik (s). Oleh karena itu dapat disimpulkan perancangan sistem pengendalian pada perancangan alat ini telah bekerja dengan baik. V. KESIMPULAN DAN PROSPEK Dari perancangan dan pembuatan alat pengendalian suhu dan kelembaban ruang ekstraksi metode maserasi minyak atsiri bunga melati berbasis Arduino mega dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perancangan sistem pengendalian suhu menggunakan kontroler On-Off dan pengendalian kelembaban menggunakan kontroler PID berdasarkan metode Root Locus. 2. Set Point Suhu pada perancangan alat sebesar 27ºC dan Set Point kelembaban sebesar 45%RH. 3. Berdasarkan data respons sistem yang diperoleh dari pengujian dengan menggunakan metode Root Locus, maka parameter kontroler PID dapat ditentukan pada plant kelembaban yang mempunyai nilai Kp = 6.5259, Ki = 10, Kd = 1.0205. 4. Hasil pengujian keseluruhan ini dengan disturbance terhadap kontroler PID pada kelembaban dan kontroler On-Off pada suhu, menunjukkan bahwa respon sistem dapat kembali pada keadaan steady state dan mengalami proses recovery (pemulihan) dalam waktu, kelembaban sebesar 120 detik (s) dan suhu sebesar 125 detik (s). Sebaiknya menggunakan miniatur box dengan kapasitas ruang yang lebih ideal dan vakum dari udara luar agar dalam pengendalian suhu dan kelembaban lebih maksimal. Disarankan pula mencoba dengan kontroler PID pada kedua variabel, suhu dan kelembabannya agar diharapkan pengendalian lebih optimal. DAFTAR PUSTAKA [1] Ogata, K. 1997. Teknik Kontrol Automatik (Sistem Pengaturan). Terjemahan Edi Leksono, Jakarta : Erlangga. [2] Ogata, Katsuhiko, Teknik Kontrol Automatik Jilid 1. 1994, Erlangga: Jakarta. [3] Ogata, Katsuhiko, Teknik Kontrol Automatik Jilid 2. 1994, Erlangga: Jakarta. [4] Pinasthika, Adhi Pradana. 2014. Ekstraksi Minyak Atsiri Bunga Melati dengan Metode Maserasi dan Perlakuan Pendahuluan PEF., Tugas Akhir: Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya. [5] Ardyani, Firda. 2013. Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID., Tugas Akhir: Teknik Elektro, Universitas Brawijaya. [6] Tuasikal, Dyah Ayu Anggreini. 2014. Pengendalian Kadar Keasaman (Ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler Proposional Integral Differensial Berbasis Atmega 328. Tugas Akhir. Teknik Elektro. Universitas Brawijaya.