KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat. Dr. D. Anwar Musadad, SKM, M.Kes NIP.

dokumen-dokumen yang mirip
RAK PUSLITBANG UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KATA PENGANTAR

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA KL) TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN

RPJMN dan RENSTRA BPOM

RENCANA AKSI KEGIATAN BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN MASYARAKAT TAHUN

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN

REVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI DALAM APBN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN

RENCANA STRATEGIS PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

oleh: Nina Sardjunani Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan, Bappenas

PERAN RISET KOMUNITAS DALAM PENGAWALAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

RENJA PUSAT PENYULUHAN TAHUN 2017 PUSAT PENYULUHAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN.

KONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

RENCANA AKSI KEGIATAN BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN MASYARAKAT TAHUN

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK

B A B P E N D A H U L U A N

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Rencana Aksi Kegiatan

LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2017 Kepala. dr. Siswanto, MHP, DTM NIP

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 RINGKASAN EKSEKUTIF... 3 BAB I PENDAHULUAN A. Visi dan Misi B. Latar Belakang C. Tujuan...

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2011

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

a. 10 (dua belas) indikator memperoleh capaian > 100 %, b. 4(empat) indikator capaiannya < 100 %, yaitu 1).Cakupan Imunisasi dasar

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL)

BAB II PERJANJIAN KINERJA

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

LOGO. Dasar Penyelenggaraan SIKN dan JIKN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

BUKU LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN Direktorat Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Daftar Isi. Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Kerja Tahunan Tahun 2016

SAMBUTAN DAN PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Implementasi Tahap-Tahap Sinkronisasi RPJMD-RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat. Tim Sinkronisasi PKMK FK UGM

RENCANA KINERJA TAHUNAN

DAFTAR ISI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman. A. Latar Belakang 1 B. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi 5 C. Sistematika 6

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya atas terselesaikannya dokumen Rencana Aksi Kegiatan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat (Pusat TIKM) tahun 2015 2019. Dokumen ini merupakan suatu perencanaan yang memuat berbagai program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kementerian Kesehatan RI dalam kurun waktu tahun 2015 2019. Seperti kita ketahui bersama bahwa Kementerian Kesehatan RI telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) untuk tahun 2015 2019. Selanjutnya penjabaran dari Renstra tersebut digunakan oleh Unit Eselon I untuk membuat Rencana Aksi Program (RAP), dan unit Eselon II untuk membuat Rencana Aksi Kegiatan (RAK). Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 1144/Menkes/Per/VII/2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat TIKM mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Pusat TIKM mempunyai fungsi antara lain: (1) Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program litbang di bidang TIKM; (2) Pelaksanaan litbang di bidang TIKM; (3) Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan litbang di bidang TIKM; (4) Pelaksanaan kajian daerah bermasalah kesehatan; dan (5) Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga pusat. Untuk memberikan arah yang jelas dalam rangka mencapai visi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan juga mendukung pelaksanaan Renstra Kementerian Kesehatan RI tahun 2015 2019, serta untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat TIKM, maka perlu disusun Rencana Aksi Kegiatan Pusat TIKM tahun 2015 2019. Jakarta, Oktober 2015 Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Dr. D. Anwar Musadad, SKM, M.Kes NIP.195709151980121002

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii DAFTAR TABEL... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan... 2 1.3. Kondisi Umum... 2 1.3.1. Organisasi... 2 1.3.2. Sumberdaya (Manusia, Sarana-Prasarana,dan Anggaran)... 8 1.3.3. Kinerja Pusat TIKM Tahun 2010-2014... 12 1.4. Potensi, Permasalahan dan Implikasi... 14 BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN... 17 2.1. Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia... 17 2.2. Tujuan Badan Litbangkes... 18 2.3. Tujuan Pusat TIKM... 18 2.4. Sasaran Strategis Badan Litbangkes... 19 2.5. Sasaran Strategis Pusat TIKM... 19 BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN... 21 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Badan Litbangkes... 21 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Pusat TIKM... 23 BAB IV PROGRAM, KEGIATAN, TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN... 29 4.1. Program... 29 4.2. Kegiatan... 30 4.3. Target Kinerja... 30 4.4. Kerangka Pendanaan... 32 BAB V PENUTUP... 36 i

DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Struktur Organisasi Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2015...6 Gambar I.2 Grafik Target dan Capaian Produk /Model/Prototipe/ Standar/Formula Di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2014...13 Gambar I.3 Grafik Target dan Capaian Publikasi Nasional di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2014...13 Gambar I.4 Grafik Target dan Capaian Jumlah Publikasi Internasional di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2014...14 ii

DAFTAR TABEL Tabel I.1 Jumlah SDM Pusat TIKM Tahun 2010-2014...8 Tabel I.2 Jumlah Pegawai Pusat TIKM Tahun 2010-2014 Berdasarkan Tingkat Pendidikan...9 Tabel I.3 Keadaan Jabatan Struktural Pusat TIKM Tahun 2010-2014...10 Tabel I.4 Jenjang Jabatan Peneliti Pusat TIKM Tahun 2010-2014...10 Tabel I.5 Gedung Perkantoran Pusat TIKM Tahun 2010-2014...11 Tabel I.6 Kepemilikan Kendaraan Pusat TIKM Tahun 2010-2014...11 Tabel I.7 Alokasi dan Realisasi Anggaran Pusat TIKM Tahun 2010-2014... 11 Tabel I.8 Target dan Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2014... 12 Tabel I.9 Analisis SWOT Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat...16 Tabel IV.1 Kegiatan, Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja dan Target Pencapaian Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 2019...31 Tabel IV.2 Satuan Kerja, Indikator Kinerja Kegiatan dan Target Pencapaian Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 2019...32 Tabel IV.3 Kerangka Pendanaan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2016 2019...33 Tabel IV.4 Bidang Kajian Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 2019...34 iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) disebutkan bahwa untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran maka diperlukan perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian / Lembaga dan perencanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana dimaksud menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Tahunan. Setiap Kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019 maka Kementerian Kesehatan menyusun Renstra Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan (Renstra Kemenkes 2015-2019, 2015). Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.64 tahun 2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Badan Litbangkes secara teknis terdiri atas Sekretariat Badan dan empat Pusat (eselon II) dimana salah satunya adalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat (Puslitbang Ukesmas) yang pada tahun 2015 masih bernama Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat (Pusat TIKM). 1

Dengan telah disusunnya Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019, maka selanjutnya Renstra tersebut akan dijabarkan dalam bentuk Rencana Aksi Program (RAP) 2015-2019 di tingkat Eselon I (Badan Litbangkes) dan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) di tingkat Eselon II (Puslitbang Ukesmas). 1.2 Tujuan Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Tujuan penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Puslitbang Ukesmas tahun 2015-2019 adalah sebagai alat manajemen, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk mewujudkan penyelenggaraan kegiatan litbang kesehatan bidang upaya kesehatan masyarakat yang efektif, efisien dan berjangka panjang serta menghasilkan manfaat yang optimal dalam periode lima tahun mendatang. Selain itu, penyusunan RAK Puslitbang Ukesmas juga dapat dijadikan sebagai alat komunikasi kepada pemangku kepentingan (stakeholder) terkait tentang rencana kegiatan Puslitbang Ukesmas selama tahun 2015-2019 dalam rangka mendapatkan dukungan dan kerjasama. 1.3 Kondisi Umum 1.3.1 Organisasi Puslitbang Ukesmas merupakan unit eselon II di lingkungan Badan Litbangkes. Penjabaran dari peran Puslitbang Ukesmas dituangkan dalam tugas dan fungsi Puslitbang Ukesmas sebagai organisasi fungsional di Badan Litbangkes yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. Puslitbang Ukesmas mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang upaya kesehatan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puslitbang Ukesmas menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit; 2

b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit; c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit; dan d. pelaksanaan administrasi Pusat. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 64 tahun 2015, susunan organisasi Puslitbang Ukesmas terdiri atas : 1. Bagian Tata Usaha; 2. Bidang Kesehatan Masyarakat ; 3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan 4. Kelompok Jabatan Fungsional Adapun tugas dan fungsi masing-masing bagian/bidang tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, kerja sama, urusan keuangan, kepegawaian dan umum. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta kerja sama; dan b. Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum. Bagian Tata Usaha ini terdiri atas : a. Subbagian Program dan Kerja Sama (PKS) Subbagian Program dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, pemantauan, evaluasi, pelaporan, kerja sama, penyiapan bahan diseminasi, dan advokasi hasil penelitian dan pengembangan, serta pengelolaan jaringan informasi ilmiah dan perpustakaan 3

b. Subbagian Keuangan, Kepegawaian, dan Umum (KKU) Subbagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan barang milik negara, kepegawaian, kearsipan, tata persuratan, rumah tangga, dan perlengkapan, serta pengelolaan laboratorium penunjang. 2. Bidang Kesehatan Masyarakat Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang gizi masyarakat, kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, dan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; dan b. penyiapan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang gizi masyarakat, kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, dan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri atas : a. Subbidang Gizi dan Kesehatan Keluarga Subbidang Gizi dan Kesehatan Keluarga mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang gizi masyarakat dan kesehatan keluarga. b. Subbidang Kesehatan Komunitas Subbidang Kesehatan Komunitas mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, dan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. 4

3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang surveilans dan karantina kesehatan, penyakit menular langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik, penyakit tidak menular, dan kesehatan jiwa dan NAPZA; dan b. penyiapan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang surveilans dan karantina kesehatan, penyakit menular langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik, penyakit tidak menular, dan kesehatan jiwa dan NAPZA. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri atas : a. Subbidang Penyakit Menular Subbidang Penyakit Menular mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang surveilans dan karantina kesehatan, penyakit menular langsung, dan penyakit tular vektor dan zoonotik. b. Subbidang Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Subidang Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa dan NAPZA. 5

Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Sub Bagian Program dan Kerjasama Kepala Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kepala Sub Bidang Gizi dan Kesehatan Keluarga Kepala Sub Bidang Kesehatan Komunitas Kepala Sub Bidang Penyakit Menular Kepala Sub Bidang Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Kelompok Jabatan Fungsional Gambar I.1. Struktur Organisasi Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2016 6

Pada tahun 2016, dengan adanya restrukturisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan, Balai Litbang GAKI Magelang menjadi satker ampuan Puslitbang Ukesmas, sehingga sebagai Pembina Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Lingkungan Badan Litbangkes, Puslitbang Ukesmas menjadi pembina teknis fungsional pada 7 satker UPT yaitu : 1. Balai Litbang P2B2 Donggala 2. Balai Litbang P2B2 Banjarnegara 3. Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu 4. Balai Litbang GAKI Magelang 5. Loka Litbang P2B2 Baturaja 6. Loka Litbang P2B2 Ciamis 7. Loka Litbang P2B2 Waikabubak Disamping itu, Puslitbang Ukesmas sebagai lembaga penelitian dan pengembangan juga mempunyai struktur ad-hoc yakni: 1. Panitia Pembina Ilmiah (PPI) Adapun tugas Panitia Pembina Ilmiah Puslitbang Ukesmas adalah sebagai berikut: a. Memberikan masukan kepada Kepala Puslitbang Ukesmas tentang prioritas dan kualitas penelitian dan pengembangan di bidang upaya kesehatan masyarakat, b. Memberikan saran dalam penyusunan rencana program dan kerjasama penelitian dan pengembangan Puslitbang Ukesmas, c. Melakukan seleksi dan menilai usulan penelitian sesuai dengan kriteria pedoman yang telah ditentukan dan memberikan saran perbaikan sebagai masukan untuk Kepala Puslitbang Ukesmas, d. Melakukan pembinaan penelitian dari proposal, pelaksanaan penelitian, hingga penyusunan laporan akhir penelitian e. Memberikan saran-saran perbaikan terhadap laporan hasil penelitian, penyebarluasan hasil penelitian termasuk dalam seminar hasil penelitian dan publikasi 7

f. Membina peneliti melalui seminar, diskusi ilmiah, kursus, perumusan pedoman dan lain sebagainya g. Memupuk lingkungan kehidupan ilmiah 2. Tim Penilai Peneliti Unit (TP2U) Tugas Tim Penilai Peneliti Unit Puslitbang Ukesmas adalah sebagai berikut: a. Membantu para peneliti dalam proses penilaian dan perhitungan angka kredit jabatan fungsional b. Memberikan saran perbaikan kepada para peneliti dalam proses penilaian dan perhitungan angka kredit jabatan fungsional c. Memberikan penjelasan kepada para penelitia tentang Angka Kredit Jabatan Fungsional Peneliti d. Melaporkan hasil kerjanya kepada Kepala Puslitbang Ukesmas e. Mengecek kebenaran artikel/ tulisan yang diajukan f. Mengingatkan/ memberi peringatan pada peneliti yang angka kreditnya akan habis sesuai batas waktu yang ditentukan 1.3.2 Sumberdaya (Manusia, Sarana-Prasarana dan Anggaran) Dalam suatu organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM) berperan sebagai pengelola sistem dan merupakan aset yang sangat vital perannya dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai dari organisasi tersebut. Oleh karena itu, SDM merupakan salah satu unsur penggerak utama kegiatan yang dilaksanakan di Puslitbang Ukesmas. Berdasarkan data Laporan Tahunan (Laptah) tahun 2010-2016, jumlah pegawai Puslitbang Ukesmas per bulan Desember dalam tujuh tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1.1,. Tabel. I.1 Jumlah SDM Puslitbang UkesmasTahun 2010-2016 Satker Jumlah Pegawai 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Puslitbang Ukesmas 99 156 150 147 145 150 173 8

Ditinjau dari jenjang pendidikan, Puslitbang Ukesmas memiliki pegawai dengan latar belakang pendidikan terbanyak yaitu S2. Data selengkapnya mengenai latar belakang pendidikan pegawai Puslitbang Ukesmas dalam enam tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel I.2 Tabel I.2 Jumlah Pegawai Puslitbang Ukesmas Tahun 2010-2015 Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1. S3 6 12 15 18 17 17 19 2. S2 34 72 68 66 69 78 90 3. S1 40 54 54 50 52 46 50 4. D3 5 7 5 6 3 4 4 5. SLTA 14 11 8 7 4 4 9 6. SLTP - - - - - 1 1 Jumlah 99 156 150 147 145 150 173 Menurut UU no. 8 tahun 1974 9 jabatan pegawai negeri sipil dikelompokkan menjadi dua yaitu jabatan fungsional dan jabatan struktural. Adapun yang dimaksud dengan jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka susunan suatu satuan organisasi. Jabatan dilihat dari sudut struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya dalam suatu satuan organisasi dan tidak tergambar dalam struktur organisasi. Berdasarkan struktur organisasi, jabatan Struktural di Puslitbang Ukesmas ada 3 (tiga) eselon. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel I.3. Tabel I.3. Keadaan Jabatan Struktural Puslitbang Ukesmas tahun 2010-2016 Eselon yang tersedia No Jabatan Struktural Jumlah I II III IV 1. Kepala Puslitbang Ukesmas - 1 - - 1 2. Kepala Bagian/Bidang - - 3-3 3. Kepala Sub Bagian/Bidang - - - 6 6 Jumlah - 1 3 6 10 Keterangan : untuk 2 kepala bidang dan 3 kepala sub bidang merangkap sebagai peneliti

Menurut fungsinya, jabatan fungsional di Puslitbang Ukesmas adalah jabatan fungsional peneliti yang ada di masing-masing sub bidang yang terdiri dari jenjang Jabatan Peneliti Utama, Peneliti Madya, Peneliti Muda dan Peneliti Pertama. Keadaan jabatan fungsional peneliti dan jenjang jabatannya dapat dilihat pada tabel I.4. Tabel I.4 Jenjang Jabatan Peneliti Puslitbang Ukesmas Tahun 2010-2016 NO Jenjang Jabatan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Peneliti Pertama 13 20 23 30 23 32 32 2 Peneliti Muda 13 25 23 29 38 44 46 3 Peneliti Madya 18 22 25 23 19 19 29 4 Peneliti Utama 6 9 9 7 6 7 6 JUMLAH 50 76 80 89 86 102 113 Puslitbang Ukesmas memiliki sarana dan prasarana baik barang bergerak maupun tidak bergerak. Sarana dan prasarana yang akan dijelaskan disini berupa gedung dan kendaraan operasional. 1. Gedung Perkantoran Puslitbang Ukesmas memiliki 2 gedung yang terletak di Jl. Percetakan Negara No. 29 dan 1 gedung perpustakaan di Jl. Dr. Semeru no. 63 Bogor seperti yang terlihat pada tabel I.5 berikut: Tabel I.5 Gedung Perkantoran Puslitbang Ukesmas Tahun 2010-2016 No Keterangan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Gedung 4 lantai 1750 m 2 1750 m 2 1750 m 2 1750 m 2 1750 m 2 1750 m 2 1750 m 2 (gedung 5) 2 Gedung exnamru - - 1224 m 2 1224 m 2 1224 m 2 1224 m 2 1224 m 2 3 lantai (gedung 6) 3 Gedung - - - - - - 800 m 2 perpustakaan (Bogor) 10

2. Kepemilikan Kendaraan Kepemilikan kendaraan Puslitbang Ukesmas dalam enam tahun terakhir dapat dilihat pada tabel I.6 berikut : Tabel I.6 Kepemilikan Kendaraan Puslitbang UKM Tahun 2011-2016 No Jenis Kendaraan Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Sedan 1 1 1 1 1 1 2 Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) 4 4 4 4 4 4 3 Sepeda Motor 4 3 3 3 3 3 Alokasi dan realisasi anggaran Puslitbang Ukesmas selama tujuh tahun terakhir dapat dilihat pada tabel I.7 berikut : Tabel I.7 Alokasi dan Realisasi Anggaran Puslitbang UKM Tahun 2010-2016 Tahun Alokasi Realisasi % Realisasi 2010 55.707.345.000 44.819.258.244 80.45 2011 43.495.371.000 32.697.745.293 75.18 2012 32.523.555.000 28.619.902.548 88.00 2013 78.817.653.000 75.829.928.353 96.21 2014 62.964.624.000 54.015.279.502 85.79 2015 48.379.500.000 41.203.814.779 85.17 2016 *129.299.642.000 94.754.751.947 73.28 Adanya Inpres No.8 tahun 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga mengakibatkan adanya beberapa kegiatan yang terkena self blocking anggaran. Dengan demikian, dari total pagu anggaran Puslitbang Ukesmas sebesar Rp.129.299.642.000,- hanya sebesar Rp.98.396.519.000,- yang dapat digunakan karena adanya self blocking anggaran sebesar Rp. 30.903.123.000,-. Dari jumlah anggaran tersebut, yang dapat diserap sebanyak Rp.94.754.751.947,-. 11

Kinerja Pusat TIKM Tahun 2010-2015 Sesuai dengan Renstra Kemenkes 2010-2014, output kinerja dari kegiatan Puslitbang Ukesmas yang pada tahun 2011-2015 masih bernama Pusat TIKM adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat. Pengukuran tingkat capaian kinerja di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan realisasi masing-masing indikator kinerja kegiatan. Pencapaian kinerja di bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat yang dihasilkan oleh Pusat TIKM dan satker ampuan selama tahun 2010-2015 telah mencapai target yang ditentukan seperti yang dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut. Tabel I.8 Target dan Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Bidang Teknologi Intervensi Sasaran Meningkatnya penelitian bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2015 Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 2015 T C T C T C T C T C T C Jumlah produk/model intervensi/prototipe/ standar/formula di bidang teknologi 16 24 10 10 13 13 11 11 11 11 23 23 intervensi kesehatan masyarakat Jumlah publikasi ilmiah di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat yang dimuat pada media cetak dan elektronik: a. Nasional 10 58 10 35 15 53 15 29 15 82 30 75 b. Internasional 2 4 2 9 2 1 2 3 2 4 3 3 Jumlah laporan status kesehatan masyarakat hasil riset kesehatan - - - - - - 7 7 7 7 - - nasional wilayah II 12

Chart Title 30 25 20 15 10 5 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Target 16 10 13 11 11 23 Capaian 24 10 13 11 11 23 Gambar I.2 Grafik Target dan Capaian Produk /Model/Prototipe/ Standar/Formula Di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2015 Chart Title 100 80 60 40 20 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Target Nasional 10 10 15 15 15 30 Capaian Nasional 58 35 53 29 82 75 Gambar I.3 Grafik Target dan Capaian Publikasi Nasional di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2015 13

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Chart Title 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Target 2 2 2 2 2 3 Capaian 4 9 1 3 4 3 Gambar I.4 Grafik Target dan Capaian Jumlah Publikasi Internasional di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2015 Dari data tabel dan grafik diatas terlihat bahwa hasil capaian antara target dan realisasi kinerja sudah terpenuhi bahkan melebihi target untuk indikator publikasi walaupun trendnya tidak selalu naik. Akan tetapi untuk capaian publikasi ilmiah internasional pada tahun 2012 tidak mencapai target dikarenakan tertundanya penerbitan artikel yang ditulis peneliti pada tahun 2012. Capaian untuk publikasi ilmiah tidak bisa diprediksi penerbitannya karena dipengaruhi oleh jurnal yang diterbitkan oleh lembaga penerbit di luar Badan Litbangkes, khususnya publikasi internasional. 1.4 Potensi Permasalahan dan Implikasi Adanya tuntutan dari program untuk kebutuhan penelitian diperlukan kesiapan sumber daya yang sesuai dengan kepakaran. Saat ini penelitian yang ada sebagian besar masih dilakukan sendiri oleh peneliti Badan Litbangkes, selain itu SDM yang menguasai dan menggunakan teknologi informasi masih kurang dan belum merata sarana prasarananya. Pengelolaan data belum terintegrasi dan terpadu sehingga untuk mendapatkan informasi on-line yang up to date perlu waktu yang lama. Penyebarluasan informasi hasil litbang masih terbatas pada jurnal ilmiah belum banyak ke media populer. 14

Selain itu, adanya pelaksanaan Riset Kesehatan Nasional menjadi peluang dan momentum untuk pengembangan jejaring. Momentum ini diperkuat dengan restrukturisasi baik dari sisi organisasi, aset manusia, sarana prasarana dan sistem/mekanisme. Sejak momentum tersebut, Puslitbang Ukesmas dan Badan Litbangkes semakin giat mencari dan membuka diri untuk kemitraan positif. Jejaring yang sudah ada tetap digiatkan dan potensi jejaring baru terus ditumbuhkan. Sesuai dinamika iptek global, semakin ditingkatkan pendekatan multidisiplin dan multiinstitusi dalam litbangkes dengan memanfaatkan sumber dana dari luar. Tuntutan untuk menyiapkan pelayanan yang cepat, tepat dan terpadu, serta ketersediaan informasi yang akurat dan informatif untuk terciptanya Good Governance. Fluktuasi anggaran yang tidak menentu membuat ketidakpastian dalam menghasilkan litbang yang maksimal di samping administrasi keuangan yang tidak fleksibel dapat menghambat pelaksanaan teknis di lapangan. Pelaksanaan litbang khususnya riset kesehatan nasional yang menjangkau ke seluruh Indonesia belum terkelola dengan baik sehingga menghambat dalam menghasikan informasi yang cepat. Adapun analisis SWOT untuk Puslitbang Ukesmas dapat dilihat pada tabel I.9. Tabel I.9 Analisis SWOT Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Organisasi Sebagai Pusat yang diberi tugas untuk melaksanakan Litbang bidang upaya kesehatan masyarakat Tupoksi yang belum jelas untuk pelaksanaan Litbang yang masih tumpang tindih Tuntutan Litbang untuk mendukung program semakin tinggi Masih ada unit utama juga melakukan penelitian yang tidak dikordinasikan oleh balitbang Manajemen Adanya komisi ilmiah, etik, MTA, dll Belum ada sistem Pembinaan yang terarah untuk para peneliti Kerjasama dengan Lembaga Litbang lain semakin dibutuhkan kepemilikan litbang kerjasama unit lain hasil jika dengan Regulasi Balitbang sebagai lokomotif litbang Unit/Lembaga Litbang di luar 15

kesehatan semakin maju Data / Informasi & Publikasi Publikasi jurnal terakreditasi dan database hasil telah banyak dimanfaatkan pihak luar Publikasi di media populer masih kurang Pengembangan aplikasi semakin lengkap dan mudah didapatkan Belum terdokumentasi degan baik Sarana Prasarana Gedung 4 lantai serta jaringan TIK yang memadai Kebutuhan ruangan dan PC per peneliti masih kurang serta koneksi internet yang lambat Mendesign tata ruang serta pengadaan sarpras Restrukturisasi tidak sejalan dengan penataan sarpras.pengelolaan BMN yang belum baik Dana Selalu meningkat untuk penelitian Fluktuasi yang tidak menentu sehingga bisa berubah dari perencanaan Dana bantuan terbuka untuk litbang Administrasi keuangan tidak flesible dengan situasi pelaksanaan litbang. Sumber daya Manusia Sebagian besar sudah S2 Peneliti yang sesuai kepakaran dengan litbang yang dilakukan masih terbatas pengembangan kompetensi terbuka Peneliti tidak on the track sehingga menghambat pengembangan karirnya 16

BAB II VISI, MISI DAN SASARAN 2.1. Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia 1 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan sebagai salah satu unit eselon I di Kementerian Kesehatan turut berperan pula dalam mendukung pencapaian Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia. Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019, Rencana Aksi Program Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2015-2019 maupun dalam Rencana Aksi Puslitbang Ukesmas Tahun 2015 2019 tidak tertuang visi dan misi, karena mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong royong. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu: 1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. 1 Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 17

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara. 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. 2.2. Tujuan Badan Litbangkes 2 Dalam mendukung dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, Badan Litbangkes memiliki tujuan memberikan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan yang berkualitas dan berinovasi untuk dimanfaatkan oleh para pengambil keputusan dan pengelola program pembangunan kesehatan. 2.3. Tujuan Puslitbang Ukesmas Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.64 tahun 2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan serta Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, pelaksanaan tugas Puslitbang Ukesmas bertujuan menghasilkan informasi dan teknologi 2 RAP Badan Litbang Kesehatan 2015-2019 18

intervensi kesehatan masyarakat yang unggul dan berkualitas guna peningkatan status kesehatan masyarakat. 2.4. Sasaran Strategis Badan Litbangkes 3 Sasaran program penelitian dan pengembangan kesehatan adalah meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan dan pemanfaatan di bidang kesehatan. Sasaran program Litbangkes ini dicapai dengan 3 indikator utama yaitu: 1) Jumlah hasil Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat dengan target sebanyak 8 dokumen 2) Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan dengan target sebanyak 120 rekomendasi. 3) Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI dengan target sebanyak 35 dokumen. 2.5. Sasaran Strategis Puslitbang Ukesmas Dalam mendukung sasaran strategis Badan Litbangkes, Puslitbang Ukesmas sebagai unit eselon II dalam melaksanakan tugas dan fungsinya memiliki sasaran kegiatan yaitu meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat. Sasaran kegiatan Puslitbang UKM dicapai dengan 4 indikator kinerja kegiatan yaitu : 1. Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan Nasional Wilayah II dengan target sebanyak 11 laporan (wilayah Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Banten, Maluku). 2. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat dengan target sebanyak 40 rekomendasi. 3 RAP Badan Litbang Kesehatan 2015-2019 19

3. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat dengan target sebanyak 148 dokumen hasil penelitian. 4. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional dengan target sebanyak 268 publikasi. 20

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBANGAAN 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Badan Litbangkes 4 Arah kebijakan dan strategi Badan Litbangkes didasarkan dan mengacu pada arah kebijakan dan strategi nasional dan Kementerian Kesehatan sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan 2015-2019. Arah kebijakan Badan Litbangkes adalah sebagai berikut: 1) Arah pelaksanaan litbang mendukung Strategis Pembangunan Kesehatan yaitu a. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas. b. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat. c. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan d. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas e. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas f. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan g. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan h. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan i. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat j. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi k. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan l. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan. 2) Diutamakan memberikan kontribusi signifikan pada 12 Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan, yaitu: a. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat 4 RAP Badan Litbang Kesehatan 2015-2019 21

b. Meningkatnya Pengendalian Penyakit c. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan d. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan e. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan f. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga g. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri h. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauanevaluasi i. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan j. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih k. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan l. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi. 3) Pengelolaan sumberdaya Badan Litbangkes bersifat pro aktif, yaitu tidak mengandalkan sepenuhnya pada fasilitas negara, namun memberikan ruang untuk kreativitas dan inovasi sumberdaya sesuai aturan hukum. 4) Pengelolaan pendidikan, pelatihan, dan forum ilmuwan dilakukan dengan menumbuhkembangkan iklim ilmiah yang sehat. 5) Penelitian dan pengembangan diutamakan dan didorong pada lingkup stratejik nasional, komprehensif, kontinum, dan berorientasi produk terobosan. 6) Produk Program Litbangkes adalah laporan hasil, set data, publikasi ilmiah, teknologi tepat guna, HKI dan rekomendasi. Kementerian Kesehatan telah menetapkan 12 sasaran strategis Kementerian Kesehatan. Salah satu sasaran strategis yang menjadi amanah Badan Litbangkes adalah meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan. Efektivitas diartikan sebagai pemanfaatan hasil litbangkes untuk pengambilan kebijakan dalam pembangunan kesehatan. Untuk itu dalam mewujudkan sasaran strategis ini akan dilakukan melalui berbagai upaya strategi antara lain: 22

1. Memperluas kerja sama penelitian dalam lingkup nasional dan international yang melibatkan Kementerian/Lembaga lain, perguruan tinggi dan pemerintah daerah dengan perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan dan percepatan proses alih teknologi. 2. Menguatkan jejaring penelitian dan jejaring laboratorium dalam mendukung upaya penelitian dan sistem pelayanan kesehatan nasional. 3. Aktif membangun aliansi mitra strategic dengan Kementerian/Lembaga Non Kementerian, Pemda, dunia usaha dan akademisi. 4. Meningkatkan diseminasi dan advokasi pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan untuk kebutuhan program dan kebijakan kesehatan. 5. Melaksanakan penelitian dan pengembangan mengacu pada Kebijakan Kementerian Kesehatan dan Rencana Kebijakan Prioritas Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2015-2019. 6. Pengembangan sarana, prasarana, sumber daya dan regulasi dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan. 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Puslitbang Ukesmas Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Puslitbang Ukesmas mengacu pada arah kebijakan dan rencana strategis Kementerian Kesehatan dan Badan Litbangkes serta mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Hasil midterm review terhadap capaian RPJMN dan MDGs, dimana beberapa indikator tidak tercapai, antara lain: 1. Masih belum tercapainya target MDGs, dimana : a. AKI tidak turun dan cenderung naik, dengan penyebab tertinggi karena hipertensi dalam kehamilan, infeksi dan perdarahan b. AKB cenderung stagnan dimana lebih dari separohnya merupakan kematian neonatal c. Data kematian dari survei dihadapkan pada permasalahan sampling error dan representativeness, sementara registrasi kematian, penyebab kematian dan kelahiran masih belum optimal. 23

d. Masih tingginya prevalensi anak Balita yang pendek (stunting) dari 36,8 persen menjadi kurang dari 32 persen; 2. Masih tingginya masalah stunting dan gizi buruk, dimana : a. Menurunnya prevalensi anak Balita yang pendek (stunting) dari 36,8 persen menjadi kurang dari 32 persen; b. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan PN) sebesar 90%; c. Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar 100%; d. Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK sebesar 100%; e. Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) sebesar 90%. 3. Komitmen global seperti kesepakatan dengan WHA, post MDGs dan SDGs.: a. Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per 100.000 penduduk; b. Menurunnya kasus Malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk; c. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,2 menjadi di bawah 0,5%; d. Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari 80% menjadi 90%; e. Persentase Desa yang mencapai UCI dari 80% menjadi 100%; f. Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk. 4. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender, dengan menurunnya disparitas separuh dari tahun 2009. 5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga dari 50 persen menjadi 70 persen. 6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK). 7. Seluruh Provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular. 8. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM). 24

b. Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2015-2019 difokuskan pada sebelas prioritas, yaitu: 1. Peningkatan status kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, usia lanjut kerja/produktif, dan lansia. 2. Perbaikan status gizi masyarakat 3. Pengendalian beban ganda penyakit dan penyehatan lingkungan 4. Pemenuhan ketersediaan farmasi, alat kesehatan, dan pengawasan obat dan makanan 5. Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 6. Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional 7. Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan 8. Penguatan manajemen dan sistem informasi 9. Peningkatan efektifitas pembiayaan kesehatan 10. Peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas 11. Peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas c. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan No. 02.03/12/1906/2014 Tentang Rencana Kegiatan Prioritas Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2015-2019, dimana prioritas litbangkes meliputi: yaitu: 1. Kajian untuk mendukung unit utama 2015-2019 2. Riskesdas 2018 3. Survei antar Riskesdas 2016 4. Rifaskes 2014 5. Total Diet Study 2014 6. Riset Khusus Vektor & Reservoar 2015, 2017, 2019 7. Riskesdas Berbasis Penyakit 2016 8. Riset tumbuhan obat & jamu 2015, 2017, 2019 9. Riset khusus budaya 2015-2019 10. Riset khusus lingkungan 2016, 2018 11. Riset pembiayaan kesehatan 2015-2019 12. Kohor 2015-2019 13. Perubahan Iklim 2015-2019 25

14. Registrasi vital dan penyebab kematian 2015-2019 15. Sample registration system 2015-2019 16. Registri penelitian klinis 2015-2019 17. Disease registry 2015-2019 18. Surveilans berbasis laboratorium 2015-2019 19. Registri jamu 2015-2019 20. Riset vaksin 2015-2019 21. Riset obat baru 2015-2019 22. Riset kit diagnostik 2015-2019 23. Riset biosimilar 2015-2019 24. Riset formula makanan 2015-2019 25. Riset alat kesehatan 2015-2019 26. Riset model intervensi 2015-2019 27. Riset formula jamu 2015-2019 28. Riset formula insektisida 2015-2019 29. Riset klinis berbasis fasilitas kesehatan 2015-2019 30. Risbin Iptekdok 2015-2019 31. Risbinkes 2015-2019 32. Penelitian jejaring 2015-2019 d. Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat sesuai Permenkes RI No. 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, dimana tugas penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit terbagi dalam 4 sub bidang teknis, yaitu: 1. Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Kesehatan Keluarga 2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Komunitas 3. Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular 4. Penelitian dan Pengembangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Untuk dapat mewujudkan sasaran strategis Puslitbang Ukesmas, dilakukan beberapa upaya strategi yaitu : 26

1. Untuk memperluas kerja sama penelitian yang melibatkan Kementerian / Lembaga lain, perguruan tinggi dan atau pemerintah daerah dengan perjanjian kerja sama yang saling menguntungkan dan percepatan proses alih teknologi, maka dilakukan upaya mengembangkan penelitian multicenter dimana Balai atau Loka Litbang menjadi center yang mengerjakan penelitian dengan TOR yang sama dan supervisi yang kuat sehingga menghasilkan penelitian nasional dengan kualitas dan standar yang sama, 2. Untuk menguatkan jejaring penelitian dan jejaring laboratorium dalam mendukung upaya penelitian dan sistem pelayanan kesehatan nasional maka dilakukan upaya perlibatan jejaring lab sebagai pelaksana pemeriksaan dengan terlebih dahulu dilakukan assessment dengan menggunakan standar internasional sehingga kualitas penelitian lebih terjamin. 3. Aktif membangun aliansi mitra strategic dengan Kementerian / Lembaga Non Kementerian, Pemda, dunia usaha dan akademisi yang dilakukan dengan upaya : - Menginformasikan rencana dan hasil Litbang dalam forum komunikasi kelitbangan Kementerian / Lembaga a. Dalam perencanaan penelitian mengundang unit-unit utama untuk menyampaikan penelitian-penelitian yang diperoleh oleh masing-masing unit utama sesuai dengan prioritas b. Dalam setiap kegiatan / kajian melibatkan pelaksana program agar pemanfaatan hasil litbangkes dapat secara langsung dilakukan dan sesuai dengan program unit utama c. Melakukan penelitian-penelitian yang secara langsung mendukung program kesehatan nasional seperti Team Based, Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB), Civil Registration and Vital Statistics (CRVS) dll. - Melibatkan akademisi dalam Forum Panitia Pembina Ilmiah (PPI) 27

4. Meningkatkan diseminasi dan advokasi pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan untuk kebutuhan program dan kebijakan kesehatan yang dilakukan dengan upaya : a. Melakukan diseminasi hasil litbang ke pihak program dan stake holder terkait melalui berbagai cara dan media, antara lain parade penelitian, parade buku, parade doctor, penyusunan policy brief, seminar nasional dan internasional, publikasi jurnal dll, b. Pelatihan penyusunan policy brief bagi sebagian peneliti sehingga berkemampuan menyusun policy brief c. Setiap kajian dan litbang menghasilkan policy brief 28

BAB IV PROGRAM, KEGIATAN, TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 4.1. Program 5 Badan Litbangkes melaksanakan Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Program Litbangkes). Untuk menjamin efektivitas litbangkes maka program litbangkes diarahkan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kualitas litbangkes, meningkatkan dan mengoptimalkan pengembangan litbangkes dan meningkatkan pemanfaatan hasil litbangkes. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan memiliki sasaran program yaitu meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan dan pemanfaatan di bidang kesehatan. Indikator dan target pencapaian sasaran program sampai dengan tahun 2019 adalah: a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan gizi masyarakat Dalam mencapai target indikator program lima tahunan maka target indikator kinerja program perlu dibuat rinci pertahun sebagai acuan perencanaan tahunan. Target indikator kinerja program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dicapai dari kinerja kegiatan dan satuan kerja Badan Litbangkes. Oleh karena itu kontribusi dan integrasi seluruh satuan kerja Badan Litbangkes sangat diperlukan dalam pencapaian target indikator program ini. 5 RAP Badan Litbang Kesehatan 2015-2019 29

4.2 Kegiatan Puslitbang Ukesmas sebagai salah satu unit Eselon II di Badan Litbangkes, melaksanakan program kegiatan yang disusun berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran dan indikator kinerja dengan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Puslitbang Ukesmas mempunyai kegiatan yaitu Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat. Sasaran kegiatan Puslitbang Ukesmas adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya kesehatan masyarakat. Untuk mencapai sasaran tersebut, Puslitbang Ukesmas memiliki indikator pencapaian sasaran kegiatan sampai dengan tahun 2019 sebagai berikut : 1. Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan Nasional Wilayah II (wilayah Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Banten, Maluku). 2. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat 3. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat. 4. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional. 4.3 Target Kinerja Target indikator kinerja kegiatan Puslitbang Ukesmas dicapai dari kinerja kegiatan Puslitbang Ukesmas dan 7 satuan kerja yang diampu oleh Puslitbang Ukesmas, yaitu : 1. Balai Litbang P2B2 Donggala 2. Balai Litbang P2B2 Banjarnegara 3. Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu 4. Balai Litbang GAKI Magelang 5. Loka Litbang P2B2 Baturaja 6. Loka Litbang P2B2 Ciamis 30

7. Loka Litbang P2B2 Waikabubak Oleh karena itu pencapaian target indikator kinerja ini sangat ditentukan oleh kontribusi dan integrasi seluruh satuan kerja. Secara lebih jelas mengenai kegiatan, sasaran kegiatan, indikator kinerja dan target pencapaian output tahun 2015-2019 dapat dilihat pada Tabel IV.1 dan Tabel IV.2 Tabel IV.1. Kegiatan, Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja dan Target Pencapaian Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 2019 Target Perkiraan Maju (tahun) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN SASARAN 2015 2016 2017 2018 2019 Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya kesehatan masyarakat 1. Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan Nasional Wilayah II 2. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat 3.Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat - 2 1 7 1 8 8 8 8 8 23 63 14 12 28 4. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan Internasional 33 48 60 62 65 31

No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Kerja Tahun Tabel IV.2 Satuan Kerja, Indikator Kinerja Kegiatan dan Target Pencapaian Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 2019 Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat Jumlah Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan Internasional 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Target Total 23 63 14 12 28 33 48 60 62 65 1 Puslitbang Ukesmas 17 27 6 5 8 16 14 26 26 29 2 Balai Litbang P2B2 Donggala 1 5 2 1 2 3 4 4 4 4 3 Balai Litbang P2B2 Banjarnegara 4 Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu 1 7 1 1 3 3 5 5 6 6 1 4 1 1 3 2 5 4 4 4 5 Balai Litbang GAKI Magelang - 5 1 1 3-6 6 6 6 5 Loka Litbang P2B2 Baturaja 1 6 1 1 3 3 2 1 2 2 6 Loka Litbang P2B2 Ciamis 1 5 1 1 3 4 9 10 10 10 7 Loka Litbang P2B2 Waikabubak 1 4 1 1 3 2 3 4 4 4 32

4.4. Kerangka Pendanaan Kebijakan anggaran merupakan salah satu acuan dari perencanaan kinerja. Kerangka pendanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat berdasarkan Renja-KL pada tahun 2016-2019 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pendanaan tersebut diutamakan untuk melakukan riset-riset dalam mendukung isu dan sasaran strategis pembangunan kesehatan serta sasaran strategis Kementerian Kesehatan, kajian, dan riset skala nasional. Kerangka pendanaan tahun 2016-2019 dapat dilihat pada tabel IV.3. 33

Tabel IV.3 Kerangka Pendanaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2016-2019 No Sasaran Kegiatan (output) 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan Nasional Wilayah II 2 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan studi kohor faktor risiko penyakit tidak menular dan tumbuh kembang anak 3 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan Peranan Keluarga Sehat dalam menurunkan Masalah Kesehatan Masyarakat 4 Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat 5 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional 6 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat 7 Jumlah Laporan Dukungan Layanan Internal Organisasi Litbang Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat 8 Terlaksananya layanan perkantoran (bulan layanan) Target Alokasi Target Alokasi Target Alokasi Target Alokasi (ribu) (ribu) (ribu) (ribu) 2 52.649.070 1 46.088.101 7 82.335.800 1 49.000.000-1 8.000.000 1 8.000.000 1 16.000.000-1 2.296.000 1 4.850.000 1 3.000.000 8 1.001.420 8 1.058.220 8 1.058.220 8 17.700.000 14 627.410 26 1.151.050 26 762.350 29 687.500 27 51.184.787 4 25.149.337. 5 8.000.000 6 42.961.000 7 7.957.875 5 5.581.693 5 4.541.191 5 12.781.000 12 15.879.080 12 16.305.771 12 18.235.808 12 19.200.000 Total 70 129.299.642 58 105.630.172 65 127.783.394 63 161.329.500 34