Mahasaiswa Lulusan Program Studi Penjaskesrek Tahun 2013

dokumen-dokumen yang mirip
S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada zaman sekarang umumnya disibukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah adanya Klub Jusma Table Tennis School. Klub ini melahirkan pemain. terus-menerus dan bertahap di Yogyakarta.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permainan tenis meja dikenal bangsa Indonesia kira-kira pada tahun 1930.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Vol 1 No 1 Desember 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEMAMPUAN KETEPATAN FORE HAND, BACKHAND DRIVE DALAM PERMAINAN TENIS MEJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak. perkembangan jiwa anak (Agus Margono, dkk., 2011).

Indra Safari. Kata Kunci: teknik dasar, menggunakan net dan tanpa menggunakan net

PENERAPAN MEDIA BOLA GANTUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWAKELAS X B SMA NEGERI 1 NANGA PINOH

TINGKAT KETERAMPILAN FOREHAND STROKE DAN BACKHAND STROKE SISWA KELAS VIII PESERTA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SMP N 1 PUNUNG KABUPATEN PACITAN

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

Hubungan Koordinasi Mata... (Aditya Budi S)

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN BERMAIN BARING DUDUK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 NANGA PINOH

PENINGKATAN TEKNIK DASAR FOREHAND TENIS MEJA MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS VIII

PENGARUH LATIHAN DISTRIBUTE PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA MAHASISWA PUTRA

PENGARUH LATIHAN STRENGTH ENDURANCE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Meja merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh

Oleh: ANDIKA WIBOWO NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Setyo Harmono, M.Pd. 2. Nur Ahmad Muharram, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. benar, diperlukan beberapa teknik dan taktik jitu. Dengan teknik dan taktik yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PASSING BAWAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOMPETISI PERMAINAN BOLA VOLI DI SDN 14 NANGA SURI

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

Permainan tenis meja masuk di Tanah Air kurang lebih pada tahun Olahraga ini dibawah oleh

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

OLEH DILLA FARID W. T

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PUKULAN LOOP DRIVE FOREHAND TENIS MEJA DI PTM TRI DHARMA MALANG

PENYUSUNAN DRIVE STROKES TEST DALAM PERMAINAN TENIS MEJA UNTUK MAHASISWA PGSD PENDIDIKAN JASMANI FIK UNY

BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sarana paling tepat untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap prima dan sehat, disamping

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Lapangan

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SEPAK SILA MELALUI VARIASI LATIHAN BERPASANGAN PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA KELAS V SD NEGERI 18 KOTA BENGKULU

PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP FOREHAND DRIVE TENIS MEJA. Jurnal. Oleh ADITYA WIGUNA

BAB I PENDAHULUAN. siswa dalam hal melakukan gerak, contoh dalam olahraga tenis meja. Permainan

BAB I PENDAHULUAN. kota hingga desa hampir selalu ada sarana bermain tenis meja. Sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga tenis meja merupakan olahraga yang cukup banyak. peminatnya di Indonesia. Dengan semakin banyaknya klub tenis meja di

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et

JURNAL. Oleh: KUKUH BAGUS KURNIAWAN NPM: Dibimbing oleh : 1. Drs. SLAMET JUNAIDI, M.Pd 2. MOH. NURKHOLIS, Sp.d,M.

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Hendra Muliyadi 1, M. Rif at 2, Wakidi 3

Abdillah. backhand tenis lapangan pada mahasiswa Penjaskesrek semester VI IKIP-PGRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SDN 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. karet) dan bola sebesar jeruk nipis. Ditengah-tengah meja terbentang tegak lurus

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah.

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

Marsiah. Guru Penjas SMP Negeri 4 Dumai

HERU PAMUNGKAS 1) H. ABDUL NARLAN 2)

UPAYA MENINGKATKAN SHOOTING FREE THROW PERMAINAN BOLA BASKET DENGAN METODE STRENGTH PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 NANGA PINOH

LOMPAT TINGGI GAYA FLOP DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN 05 SEBERANG KAPUAS

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TENDANGAN BELAKANG MELALUI ALAT BANTU BOLA DIGANTUNG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVICE ATAS BOLAVOLI MELALUI METODE BERMAIN

Dedi Asmajaya

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

SILABI MATA KULIAH. A. Identitas Mata Kuliah. Nama Mata Kuliah : Tenis Meja Kode Mata Kuliah : IOF 109. Program Studi : PJKR Prasyarat : -

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan, tidak ada batasan. menunjang permainan tenis menjadi lebih baik.

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini yaitu olahraga Tenis lapangan. Tenis lapangan merupakan salah satu

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. serta raket dan bola sebagai alatnya. Sedangkan menurut Depdiknas (2003:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS FOREHAND TENIS MEJA MELALUI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DI SMP

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada jurusan Penjaskesrek FKIP UN PGRI Kediri

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah untuk berolahraga. Tapi

BAB I PENDAHULUAN. tergolong pada kelompok permainan dan olahraga kategori permainan bola kecil.

PENINGKATAN PASSING SEPAK BOLA MELALUI PENERAPAN BERMAIN KUCING-KUCINGAN DI SDN 07 NANGA MONGKO

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

TEKNIK DASAR BULUTANGKIS

SKRIPSI. Disusun oleh : SEFI ASIS TRI CAHYANI NPM

PASSING BAWAH MELALUI MODIFIKASI BOLAVOLI YANG TERBUAT DARI KERTAS DI SDN 46 ENSALANG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE DRILL

MENINGKATKAN HEADING SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 07 SEBABAS

HUBUNGAN PUKULAN FOREHAND,

Halidin 1, Andi Usman 2, Wakidi 3

JURNAL. Oleh: AINU ROHMAT HAFIDI Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

UPAYA MENINGKATKAN TIGA ASPEK KEBUGARAN JASMANI DALAM PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 06 LIANG PINOH UTARA

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN FOREHAND STROKE DAN BACKHAND STROKE TENIS MEJA MELALUI KOORDINASI MATA TANGAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 08 PORING TAHUN 2012/2013 Matius Dahlan 1, M. Rif at 2, Muhtar 3 1 Mahasaiswa Lulusan Program Studi Penjaskesrek Tahun 2013 2 Dosen Universitas Tanjungpura Pontianak 3 Dosen STKIP Melawi Abstract: The purpose to be achieved through this research is to increase the ability of doing technique forehand stroke and back hand stroke in table tennis, especially by using eyes-hand coordination practice. The goal of this action research is to improve the student performance in learning sport and health subject by doing the eyes-hand coordination practice over the table tennis game. The first cycle result show that the average number of student able to do the forehand stroke was about 68.62, where the backhand stroke was about 68.31. In addition, the second cycles show the average 72.31 and 72.62 for forehand stroke and backhand stroke. Key Word: Improving Forehand Stroke and Backhand Stroke in Table Tennis Game, Eyes Hand Coordination. Abstrak: Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk meningkatkan forehand stroke dan backhand stroke dalam permainan tenis meja melalui latihan koordinasi mata-tangan. Sasaran penelitian tindakan ini adalah untuk memperjelas peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dengan latihan koordinasi mata tangan pada permainan tenis meja. Siklus I menunjukkan bahwa hasil rata-rata forehand stroke tenis meja siswa adalah sebesar 68,62, sedangkan backhand stroke rata-ratanya adalah 68,31. Siklus II menunjukkan bahwa hasil rata-rata forehand stroke tenis meja siswa adalah sebesar 72,31, sedangkan rata-rata backhand stroke adalah 72,62. Kata Kunci: Meningkatkan Forehand Stroke dan Backhand Stroke Tenis Meja, Koordinasi Mata Tangan. Permainan tenis meja merupakan permainan yang sederhana. Cara yang dilakukan dalam olahraga ini adalah dengan teknik memukul (stroke), mengarahkan dan menempatkan bola di meja lawan sehingga sampai pada satu saat bola itu tidak dapat dikembalikan lagi oleh lawan. Jika seseorang ingin menguasai permainan tenis meja harus memiliki kemampuan teknik dasar dalam memukul bola (stroke). Di SD Negeri 08 Poring Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi, permainan tenis meja sudah diajarkan oleh guru pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi di sekolah tersebut, mulai dari kelas IV sampai dengan kelas VI. Namun dalam pelaksanaan permainan tenis meja tersebut hanya dilakukan seadanya saja, tanpa diajarkan teknik teknik permainan yang baik, dan tidak adanya waktu latihan yang khusus sehingga kemampuan permainan tenis meja pada siswa tidak ada perkembangan. Pengamatan terhadap murid kelas VI di SD Negeri 08 Poring penulis menemukan bahwa penguasaan permainan tenis meja, khususnya dalam hal tehnik dasar masih rendah, terutama dalam hal melakukan penguasaan tehnik forehand stroke dan backhand stroke. Berdasarkankan pengamatan 50

Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Volume 1, Nomor 1, Juli 2014, Hal. 50-54 terhadap permainan tenis meja yang diajarkan oleh guru terhadap 13 orang murid kelas VI SD Negeri 08 Poring tersebut dapat disimpulkan bahwa kemamupuan bermain tenis meja murid masih rendah. Dari pengamatan awal tersebut di atas dapat diidentifikasi berbagai masalah yang berkaitan dengan upaya meningkatkan forehand stroke dan backhand stroke melalui latihan koordinasi mata tangan pada siswa kelas VI SD Negeri 08 Poring Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi, maka dapat diuraikan identifikasi masalah yaitu a) kurangnya kemampuan teknik dasar memukul bola (stroke) dalam permainan tenis meja, b) kurangnya kemampuan teknik forehand stroke dalam permainan tenis meja, c) kurangnya kemampuan teknik backhand stroke dalam permainan tenis meja, d) rendahnya melakukan latihan koordinasi mata-tangan dalam permainan tenis meja, e) guru cenderung menggunakan pola mengajar secara monoton. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah yang pertama untuk meningkatkan forehand stroke dalam permainan tenis meja melalui latihan koordinasi mata-tangan dan yang kedua untuk meningkatkan backhand stroke dalam permainan tenis meja melalui latihan koordinasi mata-tangan. Teknik dasar dalam permainan tenis meja sangat dibutuhkan untuk menghasilkan pukulan yang baik dan maksimal. Keterampilan teknik merupakan bagian penting dalam pecapaian prestasi. Tanpa keterampilan teknik yang baik maka seorang atlet tidak mungkin akan mampu menampilkan permainan atau gaya yang baik dalam permainan tenis meja. Menurut Suharno (1985) teknik adalah suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan yang pasti dalam cabang olahraga. Forehand stroke adalah setiap pukulan yang dilakukan dengan bet digerakkan ke arah kanan siku untuk pemain yang menggunakan tangan kanan, dan sebaliknya untuk pemain kanan kiri. Backhand stroke adalah teknis memukul bola dengan mengarahkan bet ke sebelah kiri bagi yang menggunakan tangan kanan dan bagi kebiasaan dengan menggunakan tangan kiri akan mengarahkan betnya ke arah kanan. Menurut Hodges (1996) backhand adalah: Pukulan yang dilakukan dengan menggerakkan bet ke arah kiri siku kiri bagi pemain yang menggunakan tangan kanan, dan sebaliknya bagi pemain yang menggunakan tangan kiri. Pukulan backhand dapat digunakan untuk menghadapi backspin, tapi biasanya pukulan ini lebih baik untuk menghadapi topspin. Sedangkan aspek yang akan dibahas dalam melakukan forehand stroke permainan tenis meja meliputi: grip, dan stance. Dalam permainan cabang olahraga tenis meja grip atau pegangan merupakan faktor yang sangat penting dalam hampir semua permainan yang menggunakan raket atau pemukul. Cara memegang bet inilah yang akan menentukan teknik permainan. Jika sejak semula teknik memegang bet sudah salah, kemungkinan permainan tersebut akan menghadapi kesulitan dalam mempelajari teknik-teknik permainan selanjutnya. Stance berarti Penempatan posisi kaki, badan, dan tangan, pada saat siap menunggu bola atau pada saat memukul bola. Kebanyakan para pemain secara otomatis menempatkan diri mereka dibagian tengah meja. Ini tidak benar. Posisi siap anda harus berasa kira-kira sebelah garis tengah meja. (Muhtar, 2007 : 1.3). Selanjutnya Simpson (2007:16) menyatakan bahwa: Stance merupakan sikap siap sedia pada waktu menunggu atau menanti pukulan dari lawan. Termasuk juga pada kategori stance yang sama pada sudut posisi setelah melakukan suatu gerakan stroke dan menunggu pengembalian dari lawan, bersedia melukukan stroke berikutnya. Kecuali itu juga kita mempergunakan stance pada waktu kita melakukan suatu pukulan stroke, termasuk juga service. Memang antara jenis stroke yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Dalam olahraga permainan tenis meja terdapat teknik pukulan. Berikut ini akan dijelaskan dari teknik pukulan tersebut yang merupakan teknik pukulan paling mendasar yaitu push, block, chop, service dan smash. Push adalah teknik memukul bola dengan menggunakan gerakan mendorong, dengan sikap bet terbuka. Block adalah teknik memukul bola dengan gerakan menstop bola atau tindakan membendung bola dengan sikap bet tertutup. Chop adalah teknik memukul bola dengan gerakan, seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut juga 51

Matius Dahlan dkk., Upaya Meningkatkan Forehand Stroke dan Backhand Stroke Tenis Meja Melalui Koordinasi Mata Tangan dengan gerakan membacok. Servis merupakan pukulan pembuka untuk memulai suatu permainan sesuai dengan kemajuan permainan, teknik saat ini hanya sebagai permukaan permainan, tapi jika ditinjau dari sudut taktik sudah merupakan suatu serangan awal untuk mendapatkan nilai agar suatu regu berhasil meraih kemenangan. Menurut Harsono (1988 : 221) koordinasi adalah Kemampuan untuk mengkombinasikan beberapa gerakan dengan urut yang benar, dan melakukan gerakan yang kompleks secara mulus tanpa pengeluaran energi yang berlebihan. Sedangkan menurut Sajoto (1995 : 9) menjelaskan koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berada dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Kemampuan koordinasi merupakan salah satu kemampuan fisik yang berpengaruh dalam pencarian prestasi dalam permainan tenis meja. Seluruh gerakan-gerakan permainan dalam tenis meja melakukan kemampuan koordinasi. Kemampuan koordinasi sangat dibutuhkan dalam permainan tenis meja terutama adalah koordinasi mata dan tangan. Sebab gerakan-gerakan teknik sebagian besar menggunakan kecermatan pandangan (mata) dan kekuatan gerakan tangan. Proses gerakan koordinasi mata-tangan ini memang lebih kompleks karena membutuhkan pematangan organ-organ motorik dan kerjasama antara beberapa bagian tubuh. Untuk mengembangkan koordinasi mata tangan banyak aktivitas sehari-hari yang bisa dimanfaatkan, seperti bermain bola, pasel, susun balok, mewarnai, dan menggunting. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini merujuk pada pendapat Kemmis dan Taggrart (dalam Wiriaatmadja, 2005:66-67) yang menjelaskan tahap-tahap penelitian tindakan yang dimulai dari menyusun perencanaan (plan), melaksanakan tindakan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Data yang diperoleh melalui observasi akan menghasilkan data yang menunjukkan keterampilan siswa setelah dikenakan tindakan dan data 52 keterlaksanaan RPP. Hasil analisis data observasi akan disajikan secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Adapun hasil analisis data observasi dapat di hitung dengan rumus di bawah ini. NP = R/SM x 100 % Hasil persentase yang telah didapat dari perhitungan data observasi ditransformasikan pada penentuan patokan dengan perhitungan persentase untuk skala tim ( Arikunto, 2006 : 44). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif yaitu mengunakan rumus ketuntasan klasikal sebagai berikut: Rumus tingkat penguasaan klasikal: KB JumlahSiswaTuntas JumlahSemuaSiswa HASIL DAN PEMBAHASAN x100% Hasil Penelitian Penelitian tindakan yang dilaksanakan di SD Negeri 08 Poring, menyesuaikan jadwal pelajaran Penjaskesrek kelas VI. Siklus penelitian dilaksanakan menjadi dua tahap, hasil siklus/tindakan yang telah dilakukan yaitu: 1. Hasil Tindakan I Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 2 April 2013, tahapan yang ditempuh pada siklus I ini adalah guru/peneliti mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan inti yaitu melakukan forehand stroke serta menilai hasil belajar selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan data hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran siklus I ini, terdapat temuan-temuan sebagai berikut: d. Tingkat keberhasilan belajar siswa menunjukkan hasil yang memuaskan. e. Siswa belum melaksanakan latihan koordinasi mata tangan secara maksimal. f. Pengelolaan waktu oleh guru masih belum maksimal. Hasil forehand stroke siswa melalui latihan koordinasi mata tangan pada siklus I yaitu skor/nilai siswa yang paling tinggi adalah 80,00 dengan klasifikasi baik (B). Dan yang paling rendah adalah 60,00 dengan klasifikasi cukup (C) dan rata-rata forehand stroke tenis meja siswa adalah sebesar

Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Volume 1, Nomor 1, Juli 2014, Hal. 50-54 68,62. Sedangkan Backhand stroke paling tinggi adalah 72,00 dengan klasifikasi baik (B), dan yang paling rendah adalah 60,00 dengan klasifikasi cukup (C), dan rata-ratanya adalah 68,31. Perhitungan di atas didapat hasil bahwa ketuntasan belajar siswa sebesar 85%, dan siswa yang tidak tuntas sebesar 15 %. Jika dianalisis dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka ketuntatsan belajar klasikal sudah tercapai karena persentase nilai kelas mencapai 85%. 2. Hasil Tindakan II Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 9 April 2013, tahapan yang ditempuh pada siklus II ini adalah guru/peneliti mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan inti yaitu latihan koordinasi mata tangan dengan melakukan backhand stroke pada tenis meja dan mengamati/mencatat hasil kegiatan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan data hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II ini, terdapat temuan-temuan sebagai berikut: a) Hasil belajar siswa pada siklus II meningkat dari siklus I b) Pengelolaan waktu sudah terkoordinir oleh guru/peneliti. c) Pemberian tindakan memberikan peningkatan hasil belajar. Hasil forehand stroke siswa melalui latihan koordinasi mata tangan yaitu skor/nilai siswa yang paling tinggi adalah 84,00 dengan klasifikasi baik (B) dan yang paling rendah adalah 68,00 dengan klasifikasi cukup (C) dan rata-rata forehand stroke tenis meja siswa adalah sebesar 72,31. Sedangkan hasil backhand stroke paling tinggi adalah 84,00 dengan klasifikasi baik (B), dan yang paling rendah adalah 68,00 dengan klasifikasi cukup (C) dan ratarata backhand stroke adalah 72,62. Jika dianalisis dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka ketuntatsan belajar klasikal sudah tercapai dan meningkat dari siklus I karena persentase nilai kelas lebih dari 85%. Pembahasan Sebelum diadakan tindakan dengan latihan koordinasi mata-tangan banyak anak yang cenderung pasif, tetapi setelah dibuat dengan latihan koordinasi mata tangan pada forehand stroke dan bachand stroke ada peningkatan. Hal ini disebabkan mereka dapat melaksanakan aktivitas jasmani dengan serius dan latihan yang tekun. Apabila pada siklus-siklus berikutnya pada setiap kegiatan dibuat model pembelajaran dengan latihan koordinasi mata-tangan tentunya akan lebih baik dan menguntungkan baik untuk pengajar maupun siswa. Data hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan forehand stroke dan backhand stroke siswa melalui latihan koordinasi mata-tangan pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan pada kelas VI Sekolah Dasar Negeri 8 Poring dikatakan berhasil. SIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 08 Poring dapat disimpulkan kemampuan forehand stroke dan backhand stroke siswa dapat meningkat melalui penerapan pembelajaran dengan latihan koordinasi mata-tangan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, yakni dengan aktifitas latihan koordinasi mata-tangan pada siklus pertama menggunakan tes forehand stroke dan siklus kedua menggunakan tes backhand stroke. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya yaitu minat siswa terhadap pendidikan jasmani. Kurangnya minat siswa terhadap pendidikan jasmani menyebabkan hasil belajar siswa menurun. Melalui latihan koordinasi mata-tangan pada permainan tenis meja dalam pembelajaran pendidikan jasmani dapat meningkatkan forehand stroke dan backhand stroke tenis meja siswa terhadap pendidikan jasmani. Melalui aktifitas latihan koordinasi mata-tangan dalam pendidikan jasmani dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ini terlihat dari persentase peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I ke siklus II yaitu 5,51. 53

Matius Dahlan dkk., Upaya Meningkatkan Forehand Stroke dan Backhand Stroke Tenis Meja Melalui Koordinasi Mata Tangan DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jilid XVII. Jakarta: Rineka Cipta. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma. Hodges, L. 2009. Tenis Meja Tingkat Pemula. Jakarta: Ketua Tim Pelatih Nasional AS. Muhtar, Tatang dan Sulitiyo, W. 2007. Buku Tenis Meja. Bandung: Alfa Beta. Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondis Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Simpson, P. 2007. Teknik Bermain Pingpong. Bandung: Pioner Jaya. Suharno, H.P. 1985. Ilmu Kepelatihan Olagraga. Yogyakarta. FPOK IKIP Yogyakarta. Wiriaatmadja. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Gramedia. 54