KAJIAN FENG SHUI ALIRAN BENTUK PADA RUMAH TOKO ETNIS TIONGHOA DI MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN APLIKASI MIKRO FENG SHUI ALIRAN BENTUK PADA INTERIOR RUMAH TOKO ETNIS TIONGHOA DI KECAMATAN MEDAN KOTA, MEDAN

BAB VII KESIMPULAN. (Ch I). Empat Binatang Langit yang menaungi atau melindungi lokasi. Putih, Naga Hijau dan Burung Phoenix.

ASPEK SAINS ARSITEKTUR PADA PRINSIP FENG SHUI

KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Rumah Ibadat Kelenteng. Gondomanan, Jl. Brigjend. Katamso No.3, Yogyakarta

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN

PENERAPAN KONSEP PENGHAWAAN ALAMI PADA WISMA ATLET SENAYAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Rumah susun merupakan tempat tinggal vertikal yang diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan keadaan penghuni yang seperti

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

Cut Nuraini/Institut Teknologi Medan/

BAB III TINJAUAN KHUSUS

SOLUSI VENTILASI VERTIKAL DALAM MENDUKUNG KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH DI PERKOTAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Djumiko. Kata kunci : ventilasi alami, ventilasi gaya thermal, ventilasi silang, kenyamanan.

PERANCANGAN ULANG KOMPLEKS KELENTENG HOK AN KIONG MUNTILAN

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam

PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Ujian Tesis. DISTRIBUSI ALIRAN UDARA PADA PERUMAHAN BERPOLA GRID DI LAHAN BERKONTUR (Kampung Jacky Chan di Aceh Besar) QURRATUL AINI

STUDI SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI PADA TIPOLOGI UNDERGROUND BUILDING

YIN FENG SHUI DITINJAU DARI ALIRAN ANGIN PADA KLENTENG LIONG TJWAN BIO PROBOLINGGO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN PELINGKUP BANGUNAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah populasi manusia di Jakarta,

PERANCANGAN APARTEMEN MENGGUNAKAN DOUBLE SKIN FACADE

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa budaya dari Etnis Tionghoa seperti Cheng beng, upacara

PENGARUH ANGIN PADA BANGUNAN. 1. Perbedaan suhu yang horisontal akan menimbulkan tekanan.

DASAR-DASAR FENG SHUI

RESORT DENGAN FASILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB III TINJAUAN KHUSUS. 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema. 3.2 Penjelasan Tema

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN

Penerapan Konsep Defensible Space Pada Hunian Vertikal

PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN. Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin

TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA, KOTA BEKASI

KAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Lingkungan II e-issn Padang, 19 Oktober 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas

Perancangan Desain Ergonomi Ruang Proses Produksi Untuk Memperoleh Kenyamanan Termal Alami

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

PERLETAKAN JALUSI ADAPTIF PADA KORIDOR

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

TESIS EVALUASI KUALITAS LINGKUNGAN DALAM RUANG PADA KANTOR PT. R.T.C DARI ASPEK TERMAL DAN PENCAHAYAAN

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

STUDI FASADE RUMAH SUSUN UNTUK OPTIMASI ENERGI ALAM PADA BANGUNAN DI TROPIS LEMBAB

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar Arsitektur Bioklimatik.

Penghawaan Alami Pada Unit dan Koridor Rusunami The Jarrdin

6. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DESAIN RUANG PERPUSTAKAAN Oleh : Wanda Listiani, S.Sos 1 dan Novalinda, ST 2

BAB V KESIMPULAN UMUM

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PENGALIRAN UDARA UNTUK KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS DENGAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BATU

BANGUNAN BALAI KOTA SURABYA

RUMAH SUSUN HEMAT ENERGI DI YOGYAKARTA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB I PENDAHULUAN. halaman belakang untuk memenuhi berbagai kenyamanan bagi para. penghuninya, terutama kenyamanan thermal. Keberadaan space halaman

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

IMPLEMENTASI DESAIN FASADE BANGUNAN ASRAMA MAHASISWA YANG MEMPADUKAN TUNTUTAN VISUAL DAN KENYAMANAN TERMAL DENGAN KONSEP ARSITEKTUR BIOKLIMATIK

ASPEK PERANCANGAN KENIKMATAN FISIK BANGUNAN TERHADAP PENGARUH IKLIM. Kemala Jeumpa* Bambang Hadibroto * Abstrak

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas, ada masalah-masalah terkait kenyamanan yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu

PENGARUH POLA PENATAAN RUANG RUMAH DERET TERHADAP PENGOPTIMALAN ANGIN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB VI KONSEP. Gambar 6.2 Penempatan Akses Masuk Sumber : Gregorius,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SAINS ARSITEKTUR II Iklim (Tropis Basah) & Problematika Arsitektur

EVALUASI BENTUK LAY OUT UNIT HUNIAN PADA RUSUN HARUM TEBET JAKARTA

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary

PEMANFAATAN POTENSI ANGIN BAGI VENTILASI ALAMI GEDUNG BARU FAKULTAS KEDOKTERAN UMS

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Jendela sebagai Pendingin Alami pada Rusunawa Grudo Surabaya

Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

INVESTIGASI POLA ALIRAN UDARA DALAM BANGUNAN BERTINGKAT AKIBAT PENGARUH PENGHALANG DI DEPAN DAN DI BELAKANGNYA

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR. I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Manfaat Kerangka Pikir.

Bagian V: PENGKONDISIAN UDARA

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai strategi passive cooling dengan prinsip ventilasi, strategi night

PRINSIP PENATAAN RUANG PADA HUNIAN MUSLIM ARAB DI KAMPUNG ARAB MALANG

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

b e r n u a n s a h i jau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Transkripsi:

KAJIAN FENG SHUI ALIRAN BENTUK PADA RUMAH TOKO ETNIS TIONGHOA DI MEDAN G R A C E M U L Y O N O 3210202001 pembimbing: PROF. DR. IR. JOSEF PRIYOTOMO, M. ARCH DR. IR. MURNI RACHMAWATI, M.T

LATAR BELAKANG Feng Shui sebagai ilmu arsitektur yang berkembang sebagai bagian dari budaya Cina Feng Shui sebagai bentuk adaptasi bangsa Cina terhadap kondisi iklimnya Aliran angin sebagai salah satu fokus pengaturan Feng Shui sebagai bentuk adaptasi iklim Feng Shui yang masih diterapkan etnis Tionghoa Medan pada rumah toko sebagai aturan berasitektur

PERTANYAAN PENELITIAN Bagaimana adaptasi Feng Shui aliran bentuk ke dalam iklim Indonesia? Bagaimana kajian hasil adaptasi Feng Shui ditinjau dari aliran angin pada rumah toko di Medan?

METODE PENELITIAN Metode kritik deskriptif (Attoe) Depictive Critisism MENYANDINGKAN Ilmu arsitektur Cina Feng Shui Aliran Angin Pendinginan Pasif Arsitektur obyek kajian RUMAH TOKO MEDAN

ALUR PIKIR PENELITIAN Latar Belakang Penelitian Feng Shui sebagai bentuk pertahanan bangunan terhadap aliran angin iklim empat musim Cina yang diadaptasikan ke dalam iklim dua musim Indonesia Perlunya Penelitian Kajian Aplikasi Fengsui Aliran Bentuk Pada Rumah Toko Etnis Tionghoa di Medan Permasalahan Feng Shui sebagai bentuk adaptasi aliran angin terhadap iklim empat musim Cina perlu diadaptasikan ke dalam iklim Indonesia. Aturan Feng Shui yang ada dikaji secara logis dari sudut keilmuan arsitektur melalui fungsi aliran angin sebagai sistem pendinginan pasif. Analisa kesejajaran Feng Shui dan aliran angin dalam Arsitektur dilakukan dengan mengambil rumah toko Medan sebagai obyek kajian Rumusan Masalah Aturan Feng Shui sebagai adaptasi aliran angin terhadap kondisi iklim Bagaimana adaptasi Feng Shui aliran bentuk ke dalam iklim Indonesia? Bagaimana kajian hasil adaptasi Feng Shui ditinjau dari aliran angin pada rumah toko di Medan? Metode Analisa Kritik Deskriptif Pendekatan Depictive Critisism Adaptasi Feng Shui Cina ke dalam iklim dua musim Indonesia. Penyandingan Feng Shui ditinjau dari prinsip aliran angin pada arsitektur dengan mengambil rumah toko sebagai obyek kajian Hasil Akhir Penerapan Feng Shui sebagai konsep adaptasi aliran angin arsitektur terhadap kondisi iklim di Indonesia

K A J I A N P U S T A K A FENG SHUI Konsep adaptasi masyarakat Cina terhadap kondisi alam yang tidak menentu untuk menentukan keputusan berarsitektur (Skinner; 1997; Dian, 2010; Mariana, 2012) Gurun Gobi Utara, Musim Dingin, Air, Kura-kura Hitam EMPAT POSISI BINATANG LANGIT Cang Feng Ju Qi Penggambaran kondisi iklim dan geografis Cina yang diterjemahkan ke dalam konsep ruang untuk pemukiman yang ideal (Pratiwo, 2010) Peg. Himalaya Laut Pasifik Barat, Musim Gugur, Logaml, Macan Putih Tengah, Son of Heaven,Logam Ular Kuning Timur, Musim Semi, Kayu, Naga Biru/Hijau C h i Laut Cina Selatan Selatan, Musim Panas, Api, Phoenix Merah energi yang mempengaruhi kondisi langit dan bumi dengan angin sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi cuaca (Skinner, 1997)

K A J I A N P U S T A K A ALIRAN FENG SHUI KOMPAS Analisis pengamatan serta dampak langsung permasalahan yang timbul karena hubungan interaktif antara alam lingkungan, bangunan dan manusia (Dian, 2010) BENTUK Penjabaran sifat dan bentuk lahan, kondisi topografi, organisasi ruang dan perabot (Dian, 2010) aliran angin dan air menjadi pertimbangan utama dalam perhitungan Feng Shui aliran bentuk (Skinner, 1997)

K A J I A N P U S T A K A FENG SHUI ALIRAN BENTUK (Skinner, 1997; Dian, 2010; Mariana 2008) MAKRO FENG SHUI Posisi landform, arah hadap lahan Bentuk lahan Bersandar ke gunung memandang ke lautan Depan: phoenix merah-rendah, Belakang: kura-kura hitam-tinggi Kiri: naga hijau- tinggi, Kanan: harimau putih-rendah Bentukan persegi dengan perbandingan panjang dan lebar 1:2 atau 1:2,5 mampu menghantarkan Ch;i ke dalam bangunan MIKRO FENG SHUI Pintu, Jendela Kamar Tidur, Kamar mandi, Dapur Elemen Eksternal Arsitektur pintu dan jendela sebagai akses masuknya energi Ch i perlu memperhatikan bentuk, dimensi, letak, arah bukaan dan hubungannya dengan elemen arsitektur lain. Penempatan pintu ruang perlu memperhatikan hubungan dengan ruang lain serta perabot didalamnnya Penempatan tanaman,kolam dan elemen eksternal lain memperkuat energi yang ada dan melahirkan perilaku tertentu

K A J I A N P U S T A K A ALIRAN ANGIN DALAM ARSITEKTUR ANGIN DAN PENGARUHNYA TERHADAP IKLIM iklim sangat dipengaruhi oleh PERGERAKAN ANGIN. PERBEDAAN SUHU di daratan dan perairan menghasilkan perbedaan tekanan yang menimbulkan angin. Lechner (2007) ANGIN SEBAGAI TATA UDARA BANGUNAN Aspek luar yang mempengaruhi pola aliran udara: ARAH DAN KECEPATAN ANGIN KEBERADAAN OBYEK ATAU BANGUNAN SEKITAR Aspek dalam yang mempengaruhi pola aliran udara: POSISI PENEMPATAN JENDELA DAN PINTUDIMENSI dan TIPE JENDELA Lechner (2007), Kindangen (2005), Mediastika (2002)

K A J I A N P U S T A K A TATA UDARA BUATAN DALAM BANGUNAN Sistem kerja AC PRINSIP PENGHAWAAN BUATAN Lechner (2007) Udara panas dipompa keluar dengan bantuan alat udara panas dipompa keluar digantikan dengan udara dingin yang telah diolah dalam mesin pendingin Udara panas dihisap sentrifugal pada evaporator sehingga udara bersentuhan dengan coil evaporator dengan gas pendingin

A N A L I S A D A N P E M B A H A S A N ADAPTASI FENG SHUI CINA KE IKLIM INDONESIA Dengan kondisi iklim dan geografis yang berbeda, aturan arah hadap yang berlaku dalam Feng Shui Cina tidak dapat diterapkan di Indonesia a s i a Angin dingin Utara, Musim Dingin, Air, Kurakura Hitam Angin dingin Barat, Musim Gugur, Logam, Macan Putih Angin dingin Angin panas Timur, Musim Semi, Kayu, Naga CINA Biru/Hijau Angin panas I N D O N E S I A a u s t t r a l i a Angin panas C I N A Selatan, Musim Panas, Api, Phoenix Merah Esensi Dasar Aturan Feng Shui B E R S A N D A R K E G U N U N G M E M A N D A N G K E L A U T A N penjabaran dari pengkondisian aliran angin UDARA BERGERAK DARI TEKANAN TINGGI KE TEKANAN RENDAH

A N A L I S A D A N P E M B A H A S A N ADAPTASI FENG SHUI KE KONDISI GEOGRAFIS MEDAN C I N A Utara, Musim Dingin, Air, Kura-kura Hitam M E D A N Angin laut/angin lembah Phoenix Merah Barat, Musim Gugur, Logam, Macan Putih Timur, Musim Semi, Kayu, Naga Biru/Hijau TIMUR LAUT Selatan, Musim Panas, Api, Phoenix Merah CINA Arah hadap yang baik SELATAN Arah hadap yang baik B E R S A N D A R K E G U N U N G M E M A N D A N G K E L A U T A N Kura-kura Hitam Angin gunung/darat U

A N A L I S A D A N P E M B A H A S A N FENG SHUI DITINJAU DARI ALIRAN ANGIN POSISI LAHAN LANDFORM S I A N G B E R S A N D A R K E G U N U N G M E M A N D A N G K E L A U T A N A N G I N L A U T / L E M B A H MALAM GUNUNG LAUT A N G I N G U N U N G / D A R A T Keberadaan bangunan atau objek-objek besar lain di sekitar bangunan akan mengurangi laju udara dan membelokkan arah angin Posisi ini mengatur posisi bangunan sehingga aliran angin laut yang hangat pada siang hari masuk melalui depan bangunan dan angin gunung yang dingin pada malam hari tertahan oleh belakang bangunan.

A N A L I S A D A N P E M B A H A S A N FENG SHUI DITINJAU DARI ALIRAN ANGIN ELEMEN EKSTERNAL ARSITEKTUR PENEMPATAN TANAMAN DAN KOLAM UNTUK MENOLAK ENERGI NEGATIF DAN MENDATANGKAN KEBERUNTUNGAN penggunaan tanaman yang berjajar rapat dapat dapat membantu terciptanya udara sejuk pada salah satu sisi bangunan dan udara panas pada sisi lainnya sehingga terjadi aliran udara pada bangunan. Tanaman dapat membantu mengarahkan aliran angin masuk ke dalam bangunan serta berfungsi sebagai penahan angin yang dapat melindungi bangunan dari terpaan angin kencang Penempatan kolam pada salah satu sisi bangunan menciptakan kelembaban sehingga terjadi aliran udara. BENTUK LAHAN PERBANDINGAN PANJANG DAN LEBAR LAHAN MAKSIMAL 1:2 Beberapa hal yang mempengaruhi aliran udara dalam bangunan o o o Perbandingan panjang dan lebar Bentuk outlet dan inlet Layer pembentuk ruangan

A N A L I S A D A N P E M B A H A S A N FENG SHUI DITINJAU DARI ALIRAN ANGIN JENDELA DAN PINTU PADA POSISI LAHAN YAN BAIK BUKAAN DIBUAT SELUAS-LUASNYA lubang ventilasi dalam ruangan pada dinding-dinding yang saling berhadapan (ventilasi silang) dapat membantu terjadinya aliran udara secara horizontal Pintu sebagai akses antar ruang juga dapat membantu sistem sirkulasi udara pada bangunan dengan beberapa layer ruang tipe dan rancangan jendela berpengaruh besar terhadap kuantitas maupun arah aliran udara

A N A L I S A D A N P E M B A H A S A N FENG SHUI DITINJAU DARI ALIRAN ANGIN RUANGAN KAMAR TIDUR, KAMAR MANDI, DAPUR POSISI HEADBOARD & RANJANG POSISI PINTU ANTAR RUANG TIDAK BOLEH BERHADAPAN Posisi saling berhadapan menyebabkan sirkulasi UDARA langsung yang mempengaruhi kualitas udara ruang satu dengan lainnya 1 3 POSISI KLOSET Tidak berpengaruh langsung terhadap aliran udara dalam ruang namun berpengaruh terhadap Keamanan & Kenyamanan Pengguna Kamar Tidur Kamar Mandi Tidak berpengaruh langsung terhadap aliran udara dalam ruang namun berpengaruh terhadap Keamanan Sirkulasi Ruang Dapur 2 POSISI SINK DAN KOMPOR Tidak berpengaruh langsung terhadap aliran udara dalam ruang namun berpengaruh terhadap Efektifitas dan kenyamanan kerja Dapur

A N A L I S A D A N P E M B A H A S A N RUMAH TOKO A Menghadap gunung Bandahara, membelakangi Selat Malaka. Angin laut dari belakang bangunan pada siang hari dan angin gunung yang dingin dari depan bangunan pada malam hari. Bagian depan datar dan belakang yang tinggi menciptakan perbedaan tekanan udara sehingga terjadi aliran angin Jendela depan tidak berfungsi sebagai akses penghawaan, hanya sinar matahari Tipe jendela dorong memungkinkan 90 % aliran udara masuk ke dalam bangunan. Namun kondisi inlet dan outlet bersebelahan tidak memungkinkan terjadi sirkulasi silang Potensi angin laut pada siang hari melalui belakang bangunan membantu optimalisasi penghawaan dalam bangunan JENDELA POSISI LAHAN K.MANDI Posisi saling berhadapan memungkinkan sirkulasi langsung asap dan udara panas dapur mengalir ke kamar mandi. Walaupun posisi kompor diatur miring sehingga tidak berhadapan dengan pintu kamar mandi, posisi ruang bersebelahan bersebelahan memungkinkan aliran udara panas dapur ke kamar mandi. pintu tidak berfungsi sebagai akses aliran udara. Dengan penghawaan buatan pada layer depan, pintu utama hanya berfungsi sebagai akses sirkulasi utama. PINTU Jl. Thamrin DAPUR K.TIDUR Posisi pintu antar ruang tidak berhadapan posisi kedekatan ruang antar kamar tidur dengan kamar mandi dan dapur menyebabkan kemungkinan terjadinya gangguan kualitas udara dalam kamar tidur. Sifat udara bergerak dari suhu atau tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah, memicu terjadinya potensi aliran udara panas dari dapur dan kamar mandi yang lembab ke kamar tidur. Sifat udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah menyebabkan terciptanya aliran udara ruang dapur yang panas ke ruang lain yang lebih dingin. Posisi berdekatan memungkinkan terjadinya aliran udara langsung dari area dapur ke kamar mandi dan sebaliknya

A N A L I S A D A N P E M B A H A S A N RUMAH TOKO B Menghadap,Selat Malaka membelakangi gunung Bandahara. Angin laut dari depan bangunan pada siang hari dan angin gunung yang dingin dari belakang bangunan pada malam hari. Bagian disekeliling dengan ketinggian yang sama berpotensi menghambat terjadinya aliran angin masuk dalam bangunan POSISI LAHAN Jendela depan tidak berfungsi sebagai akses penghawaan, hanya sinar matahari Tipe jendela dorong memungkinkan 90 % aliran udara masuk ke dalam bangunan. Namun tanpa bukaanpadai sisi dinding lainnya tidak memungkinkan terjadinya sirkulasi udara silang. JENDELA K.MANDI Posisi kamar mandi diluar kamar tidur tidak mempengaruhi kualitas udara dan kelembaban dalam kamar tidur Dimensi bukaan pintu utama yang memenuhi lebar bangunan memungkinkan masuknya aliran udara secara maksimal. pola bukaan semacam ini memberi peluang cahaya matahari yang langsung masuk mengenai depan bangunan. PINTU Jl. Sutomo Ujung DAPUR K.TIDUR posisi dapur dan kamar mandi yang berbeda lantai tidak berpengaruh terhadap kualitas udara dalam kamar tidur. posisi jendela di samping kompor dan cooker hood membantu aliran udara kotor dan asap keluar dari bangunan. Walau posisi sink ditata serong menghindari kamar mandi, posisi berdekatan memungkinkan terjadinya aliran udara langsung dari area dapur ke kamar mandi.

A N A L I S A D A N P E M B A H A S A N RUMAH TOKO C Menghadap gunung Bandahara, membelakangi Selat Malaka. Angin laut dari belakang bangunan pada siang hari dan angin gunung yang dingin dari depan bangunan pada malam hari. Bagian depan datar dan belakang yang tinggi menciptakan perbedaan tekanan udara sehingga terjadi aliran angin Jendela depan tidak berfungsi sebagai akses penghawaan, hanya sinar matahari Tipe jendela gantung memungkinkan 50 % aliran udara masuk ke dalam bangunan. Namun tanpa adanya bukaan pada sisi dinding lainnya, tidak terjadi sirkulasi silang pada ruangan. Potensi angin laut pada siang hari melalui belakang bangunan membantu optimalisasi penghawaan dalam bangunan JENDELA POSISI LAHAN K.MANDI Dengan sifat udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, posisi saling berhadapan memungkinkan sirkulasi langsung asap dan udara panas dapur mengalir ke kamar mandi. Pada rumah toko C walaupun posisi kompor sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak berhadapan dengan pintu kamar mandi, Posisi dapur dan kamar mandi yang bersebelahan memungkinkan aliran udara panas dapur ke kamar mandi pintu tidak berfungsi sebagai akses aliran udara. Dengan penghawaan buatan pada layer depan, pintu utama hanya berfungsi sebagai akses sirkulasi utama. PINTU Jl. Madong Lubis DAPUR K.TIDUR Walau posisi pintu antar ruang tidak berhadapan posisi kedekatan ruang antar kamar tidur dengan kamar mandi dan dapur menyebabkan kemungkinan terjadinya gangguan kualitas udara dalam kamar tidur. Sifat udara bergerak dari suhu atau tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah, memicu terjadinya potensi aliran udara panas dari dapur dan kamar mandi yang lembab ke kamar tidur. Sifat udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah menyebabkan terciptanya aliran udara ruang dapur yang panas ke ruang lain yang lebih dingin. Posisi berdekatan memungkinkan terjadinya aliran udara langsung dari area dapur ke kamar mandi dan sebaliknya

A N A L I S A D A N P E M B A H A S A N RUMAH TOKO D Menghadap Danau Toba, membelakangi Selat Malaka. Angin laut dari belakang bangunan pada siang hari dan angin gunung yang dingin dari depan bangunan pada malam hari. Bangunan depan dan belakang tidak memicu terjadinya pergerakan udara dari depan masuk ke dalam bangunan karena faktor tekanan yang sama Area layer depan bangunan memanfaatkan jendela sebagai sarana aliran angin karena memanfaatkan penghawaan alami. Jendela depan dan belakang yang terbuka memungkinkan terjadinya sirkulasi silang. Namun kondisi ini tidak didukung dengan adanya tembok pemisah yang menyebabkan terbentuknya dua layer ruang. JENDELA POSISI LAHAN K.MANDI Posisi serong pintu kamar mandi dan kamar tidur diciptakan untuk menghindari aliran udara langsung dari kamar mandi ke kamar tidur. Namun dengan sifat udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah dan posisi area yang saling berdekatan memungkinkan terjadinya aliran udara yang lembab ke area kamar tidur. Dimensi bukaan pintu utama yang memenuhi lebar bangunan memungkinkan masuknya aliran udara secara maksimal. Pada lantai dasar toko rumah toko D terdapat dua layer ruang sehingga tidak memungkinkan terjadinya aliran udara secara maksimal hingga ke bagian dalam bangunan PINTU Jl. Letnan Dua Sujono DAPUR K.TIDUR Posisi serong pintu kamar tidur dan kamar mandi diciptakan untuk menghindari aliran udara langsung dari kamar mandi ke kamar tidur. Namun dengan sifat udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah dan posisi area yang saling berdekatan memungkinkan terjadinya aliran udara yang lembab ke area kamar tidur. posisi dapur dan kamar mandi yang bersebelahan sangat memungkinkan masuknya asap dapur ke area kamar mandi. Jendela di belakang kompor dan cooker hood membantu mengurangi aliran udara langsung dari dapur ke ruang lainnya.

A N A L I S A D A N P E M B A H A S A N RUMAH TOKO E Menghadap Selat Malaka membelakangi gunung Bandahara, Angin laut dari depan bangunan pada siang hari dan angin gunung yang dingin dari belakang bangunan pada malam hari. Bagian depan datar dan belakang yang sama tinggi tidak mempengaruhi terjadinya aliran udara. layer depan bangunan memanfaatkan jendela sebagai sarana aliran angin. Jendela jalousie pada bagian depan dan jendela engsel pada bagian depan dapat menjadi outlet dan inlet yang baik, namun dinding pemisah layer menyebabkan sikulasi siang tidak maksimal. JENDELA POSISI LAHAN K.MANDI Posisi pintu kamar mandi tidak berhadapan dengan kamar tidur, namun Sifat udara yang bergerak dari suhu atau tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah, memicu terjadinya potensi aliran udara kamar mandi yang lembab ke kamar tidur. Pintu utama memungkinkan masuknya aliran udara secara maksimal karena lantai dasar hanya terdiri dari satu layer ruang.namun kondisi ini tidak didukung dengan adanya jendela belakang yang memungkinkan terjadinya penghawaan silang. PINTU Jl. Pukat K.TIDUR Posisi pintu kamar tidur tidak berhadapan dengan kamar mandi, namun Sifat udara yang bergerak dari suhu atau tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah, memicu terjadinya potensi aliran udara kamar mandi yang lembab ke kamar tidur. DAPUR Sifat udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah menyebabkan terciptanya aliran udara ruang dapur yang panas ke ruang lain yang lebih dingin. Posisi berdekatan memungkinkan terjadinya aliran udara dan asap langsung dari dapur ke kamar mandi dan sebaliknya

BERSANDAR KE GUNUNG MEMANDANG KE LAUTAN LANDFORM kota MEDAN : TIMUR LAUT Posisi Selat Malaka menciptakan aliran angin laut yang hangat pada siang hari (masuk melalui depan bangunan) Posisi Gunung Bandaharan menciptakan aliran angin gunung yang dingin pada malam hari (tertahan oleh belakang bangunan) Keberadaan bangunan atau objek-objek besar lain di sekitar bangunan akan mengurangi laju udara dan membelokkan arah angin. Pada kompleks pertokoan yang rapat bangunan seperti yang ada di kota Medan, perlu diusahakan desain jendela dan detail desain bangunan lainnya yang mampu mengembalikan arah dan kecepatan angin. Pintu utama yang terbuka lebar tanpa sekat memperluas aliran sirkulasi udara dalam ruang, dan kondisi ini terjadi hanya saat toko buka. Pada toko dengan penghawaan buatan, Pintu utama hanya berfungsi sebagai akses manusia dan barang. PINTU POSISI LAHAN K.MANDI Dengan sifat udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, kedekatan hubungan antar ruang memungkinkan terjadinya aliran udara langsung dari ruang satu ke ruang lainnya K.MANDI Jendela depan bangunan sebagian besar tidak berfungsi sebagai akses sirkulasi udara (menggunakan penghawaan buatan) Jendela belakang dimanfaatkan sebagai akses sirkulasi udara yang membantu sirkulasi udara dapur. Dua layer pada bangunan rumah toko menghambat terjadinya aliran udara silang pada bangunan. JENDELA DAPUR K.TIDUR KESIMPULAN ANALISA OBYEK KAJIAN DAPUR K.TIDUR Posisi ruang berdempet antar kamar mandi dan dapur, berpotensi mengganggu kualitas ruang lainnya. Asap dan udara panas dapur terjebak di dalam kamar mandi, sedang udara lembab dan kotor dari kamar mandi mencemari area dapur yang higienis Kamar mandi dan dapur berpotensi mencemari kualitas udara dalam ruang lain, khususnya kamar tidur. Ditinjau dari sifat udara yang bergerak dari tekanan atau suhu tinggi ke tekanan atau suhu rendah, kelembaban kamar mandi dapat meningkatkan kelembaban kamar tidur.

KESIMPULAN Adaptasi Feng Shui aliran bentuk ke dalam iklim Indonesia sifat dasar aliran angin yang mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah merupakan prinsip utama Feng Shui yang dapat diadaptasikan di Indonesia. a s i a Angin dingin Utara, Musim Dingin, Air, Kura-kura Hitam Angin dingin Barat, Musim Gugur, Logam, Macan Putih Angin dingin Angin panas Timur, Musim Semi, Kayu, Naga Biru/Hijau Angin panas CINA Selatan, Musim Panas, Api, Phoenix Merah CINA INDONESIA Angin panas a u s t t r a l i a

KESIMPULAN Hasil adaptasi Feng Shui Cina pada obyek kajian Aturan posisi lahan bersandar ke gunung memandang ke lautan merupakan sistem yang dikondisikan untuk menciptakan aliran angin. Perbedaan tekanan yang timbul akibat posisi bangunan sekitar dimanfaatkan untuk menciptakan aliran udara ke dalam arsitektur. Pengaturan pintu utama dan jendela berperan mengontrol masuknya aliran angin dari luar ke dalam arsitektur. Pengaturan ini tidak berfungsi saat AC (Air Conditioner) sebagai sistem penghawaan buatan digunakan. Penempatan posisi pintu dalam hubungan antar ruang memungkinkan terjadinya aliran udara langsung yang mempengaruhi kualitas udara ruang satu dengan ruang lainnya. Feng shui memanfaatkan sifat gerakan udara yang mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah dalam upayanya untuk mempercepat, memperlambat, mengarahkan atau mengalihkan udara dalam skala makro maupun mikro ke dalam arsitektur

Antariksa, (2011), Melihat Sejarah dan Arsitektur Kawasan Pecinan, http://antariksaarticle.blogspot.com/search?q=arsitektur+cina Attoe, Wayne, (1978), Architecture and critical imagination, John Wiley & Sons, New York. Attoe, W. O., (1979). Theory, Criticism and History of Architecture, McGraw Hill Book Company, New York. Bruun, Ole, (2008), An Introduction to Feng Shui, Cambridge University Press, New York. Ching, Francis D.K. Corky Binggeli, (2011), Desain Interior dengan ilustrasi, PT Indeks, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Dian, Mas, (1999), Logika Feng Shui, Elex Media Komputindo, Jakarta. Dian, Mas, (2005), Solusi Feng Shui, Elex Media Komputindo, Jakarta. Dian, Mas, (2009), Feng Shui Rumah Toko, PT Prima Infosarana Media, Jakarta. Dian, Mas, (2011), Solusi Feng Shui Lengkap, Elex Media Komputindo, Jakarta. Dian, Mas, (2012), Feng Shui sebagai Ilmu Arsitektur Purba, Simposium Nasional Arsitektur dan Feng Shui, Universitas Parahayangan, Bandung. Evans, Martin, Housing, Climate and Comfort, 1980, The Architectural Press Ltd, London. Hamdani, Nasrul, (2006), Menulis Sejarah Kelompok Minoritas, Untuk Siapa? : Cina Medan 1930-1960, Konferensi Nasional Sejarah Viii, Jakarta. Handinoto, (1992), Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya, Laporan Penelitian Fakultas Teknik Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Handinoto, (1999), Lingkungan Pecinan Dalam Tata Ruang Kota Di Jawa Pada Masa Kolonial(1870-1940), Dimensi Teknik Sipil, vol. 27, no. 1, hal. 20 29. Handinoto, (2009), Peranakan Tionghoa Indonesia : sebuah perjalanan budaya, Intisari Mediatama, Jakarta. Kindangen Jefrey I., Investigasi Pola Aliran Udara Dalam Bangunan Bertingkat Akibat Pengaruh Penghalang Di Depan Dan Di Belakangnya, (2005), Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 33, No. 1, Desember 2005: 172-176, Surabaya Kindangen, J.I., and Krauss, G., Investigation of Natural Ventilation with Computational Fluid Dynamics. A Comparison Study with Wind Tunnel Results, Architectural Science Review, vol. 39, no. 2, 1996, 113-120 Krier, Rob, (2001), Komposisi Arsitektur, Erlangga, Jakarta. Manley G. 2009. Climate and House Design. Riba Journal Vol. 156, p. 317-323. Mariana, Dewi, (2008), Inspirasi Feng Shui: untuk ruko, rukan dan apartemen, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Mariana, Dewi, (2012), Analisis Landform dan Penggunaan Teori Air untuk bangunan Publik Beserta Lingkungannya, Simposium Nasional Arsitektur dan Feng Shui, Universitas Katolik Parahayangan, Bandung. Mediastika, Christina E., (2002) Desain Jendela Bangunan Domestik Untuk Mencapai Cooling Ventilation Kasus Uji: Rumah Sederhana Luas 45m Di Yogyakarta. Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 30, No. 1, Juli 2002: 77 84, Surabaya. Mulyana, Deddy. (2001), Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Risdakarya, Bandung. Nontji, A. 2007. Laut Nusantara.DjambatanS. Jakarta. Nazir, (2005), Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Bogor. Pratama,(2011)http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/46757/A11ras1_BAB%20V%20Kondisi%20Umum%20Wilayah.pdf?sequence=9 Pratiwo, (2010), Arsitektur Tionghoa dan Perkembangan Kota, Penerbit Ombak, Yogyakarta. Purwanto, (2012), Kekhasan Feng Shui Rumah dan Kawasan Pecinan Semarang, Simposium Nasional Arsitektur dan Feng Shui, Universitas Katolik Parahayangan, Bandung. Skinner, Stephen, (1997), Feng Shui, Ilmu tata letak tanah dan kehidupan cina kuno, Dahara Proze, Semarang. Susanta, I Nyoman, (2010), Sistem Penghawaan Pada Bangunan Tinggi (High Rise Building) Studi Kasus : Kuningan Tower, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cakra, Vol. 4 No.2. Oktober 2010 (113-122), Bali. Utomo, Slamet Budi, (1990), Kajian Fenomena dan Karakteristik Pecinan Di Semarang, Thesis, Jurusan Arsitektur ITB, Bandung.