ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL KESEBANGUNAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL.

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

JENIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

Arif Priyanto et al., Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika...

ANALISIS TIPE KESALAHAN BERDASARKAN TEORI NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

Geometri Ruang di Perguruan Tinggi: Kesalahan Mahasiswa Menyelesaikan Soal Berdasarkan Prosedur Newman

ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

ANALISIS KESALAHAN PENGOLAHAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIAKAN MASALAH LINGKARAN

PROFIL KESALAHAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH ANALISIS KOMPLEKS.

PROFIL KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATARDITINJAU DARI KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA

Unnes Journal of Mathematics Education

DESKRIPSI LETAK KESALAHAN BERDASARKAN NEWMAN ERROR HIERARCHY PADA PENYELESAIAN SOAL CERITA SISWA REFLEKTIF DAN IMPULSIF

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS BERASARKAN ANALISIS NEWMAN

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA KELAS X.2 SMAN 1 SALIMPAUNG BERDASARKAN METODE KESALAHAN NEWMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ISMIYATI MARFUAH S

Unnes Journal of Mathematics Education

Pendahuluan. Sekar Tyas Asih et al., Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memecahkan...

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bertipe Hots Berdasar Teori Newman

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

PEMAHAMAN KONSEP PERBANDINGAN SISWA SMP BERKEMAMPUAN MATEMATIKA RENDAH

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN TAHAPAN NEWMAN BESERTA BENTUK SCAFFOLDING YANG DIBERIKAN

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA BERKECERDASAN VISUAL SPASIAL DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR

Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BERBASIS PISA PADA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP

ERLAN SISWANDI S

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

ANALISIS KESALAHAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI ARITMATIKA SOSIAL BERDASARKAN NEWMAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PONOROGO

Analisis Kesalahan Siswa Dilihat dari Skema Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika AYU ISMI HANIFAH

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN TAHAPAN NEWMAN

Kesalahan Siswa Tipe Kepribadian Thinking dan Feeling dalam Menyelesaikan Masalah Program Linear

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI STATISTIKA

RANI PRATIWI S

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

Analisis Kesulitan Matematika Siswa SMP Negeri Di Pacitan Pada Ujian Nasional Tahun 2009/2010

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA. Bahrudin 1, Rini Asnawati 2, Pentatito Gunowibowo 2

Jurnal Pendidikan Berkarakter ISSN FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 April 2018, Hal

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika...ISBN: hal November

: YUSTITI WULANDARI K

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN DAN IDENTITAS TRIGONOMETRI BERDASARKAN KRITERIA WATSON DI KELAS X SMA AL-AZHAR PALU

Elok Rufaiqoh

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII-A MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL FUNGSI KOGNITIF SISWA KELAS V SD BERKEMAMPUAN MATEMATIKA RENDAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA GAYA BELAJAR VISUAL DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS

PROFIL KECERDASAN VISUAL-SPASIAL PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 MOJOLABAN BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA

BAB I PENDAHULUAN. SMPN 1 Tulangan dalam Menyelesaikan Masalah-masalah Perbandingan bentuk soal cerita. (Surabaya:IAIN Sunan Ampel, 2010),1

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Pembentukan Karakter dan Komunikasi Matematika Melalui Model Problem Posing Berbantuan Scaffolding Materi Segitiga

Oleh : Fika Rizqi Rachmawati NIM S

KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KLS VIII

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

JURNAL. Oleh: AJENG TRI WAHYUNI Dibimbing oleh : 1. Aprilia Dwi Handayani, S.Pd,. M.Si 2. Jatmiko, M.Pd

Diajukan Oleh: MOCH ANANG SULISTYAWAN A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Rohmah, Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Soal Pembuktian

Oleh: RIZKY LINAR PALUPI A

PROFIL KECERDASAN VISUAL-SPASIAL PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN TESIS

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI DIMENSI DUA

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN KUADRAT PADA PEMBELAJARANMODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING

ANALISIS PENALARAN ANALOGI SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PYTHAGORAS PADA SISWA SMP

Development of Project-Based Blended Learning Model to Support Student Creativity in Designing Mathematics Learning in Elementary School

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA

DIAGNOSIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM PROSES PEMBUKTIAN BERDASARKAN NEWMANN ERROR ANALYSIS

Karina Siti Putrianingsih et al., Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa... Karina Siti Putrianingsih, Hobri, Toto' Bara Setiawan

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED

ITSNA DZURIYATI MAHMUDAH A

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Progran Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Linda Sunarya NIM.

PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH SOAL CERITA BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 2 PALU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

Linda K. et al., Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah...

TRI WULANDARI K

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

ANALISIS KESALAHAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MAHASISWA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 7 SALATIGA

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IX DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA KELILING DAN LUAS LINGKARAN DI SMP AL-AZHAR PALU

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

Representasi Matematis Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Persamaan Kuadrat Ditinjau dari Perbedaan Gender

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

BAB I PENDAHULUAN. digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan.

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DIVERGEN SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NARMADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Prasetyo Universitas Negeri Malang Pembimbing : (I) Dr. H. Makbul Muksar, S.Pd, M.Si, (II) Drs. Sukoriyanto, M.Si.

Transkripsi:

1 ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL KESEBANGUNAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL (Penelitian dilaksanakan di Kelas IX SMPN 1 Paguyangan Kabupaten Brebes) An Nur Ami Widodo 1, Imam Sujadi 2, Mardiyana 3 1,2,3 Prodi Magister Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRACT : The aim of this research was to identify the types of students error at 9 th grade of SMPN 1 Paguyangan in solving similarity by using Newman s error analysis procedure from spatial ability. The type of this research is a qualitative research. Subject s selection procedure was by using purposive sampling. There are 6 subjects in this research. Data collection technique was task-based interviews. The validity was determined by time triangulation. The data analysis was Miles and Huberman model including reduction, data displays, and conclusion. The results of this research showed as follows. The types students with low spatial ability error in solving based on Newman s error analysis procedure were: reading error, comprehension error, transformation error, process skill error, and encoding errors. The types students with medium spatial ability error in solving based on Newman s error analysis procedure were: transformation error, process skill error, and encoding error. The types students with high spatial ability error in solving based on Newman s error analysis procedure were : transformation error. Keywords: types of error, Newman procedure, spatial ability. PENDAHULUAN Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa dengan tujuan untuk melatih dan menumbuhkan cara berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten, serta dapat mengembangkan sikap gigih dalam menyelesaikan masalah (Permendiknas No 64 tahun 2013). Salah satu tujuan pembelajaran matematika yaitu kemampuan memecahkan masalah. Hal tersebut seperti yang dipaparkan dalam salah satu sasaran pembelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa memiliki kemampuan matematika yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006). Dengan demikian, pemecahan masalah memiliki peran penting dan merupakan inti dalam pembelajaran matematika.

2 Perlu adanya identifikasi terhadap kesalahan yang dialami oleh siswa agar dapat mengetahui pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal. Data hasil ujian nasional SMP Negeri di Kabupaten Brebes tahun 2015 menunjukkan bahwa prestasi mata pelajaran matematika rendah (BSNP, 2015). Diperoleh data bahwa nilai rata-rata Ujian Nasional mata pelajaran matematika siswa SMP Negeri dan Swasta se-kabupaten Brebes adalah 56.59. Daya serap butir soal SMPN 1 Paguyangan dilihat dari persentase penguasaan materi soal matematika ujian nasional tahun 2015 menunjukkan bahwa pada kemampuan yang diuji mengenai menyelesaikan soal dengan menggunakan konsep kongruensi masih rendah yaitu 14,33% dari 286 siswa yang mengikuti ujian. Materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan adalah bagian dari aspek geometri yang erat kaitanya dengan kemampuan spasial. Kemampuan spasial adalah kemampuan seseorang untuk memvisualisasikan gambar, sedangkan kemampuan numerik digunakan untuk melakukan perhitungan atau pengoperasian bilangan-bilangan. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal dan mempermudah penguasaan materi yang berkaitan dengan kesebangunan siswa harus didukung kemampuan spasial dan penalaran yang cukup. Guay & McDaniel (1977) mengatakan bahwa kemampuan spasial mempunyai hubungan positif dengan matematika pada anak usia sekolah. Sherman (1980) juga menyatakan bahwa matematika dan berpikir spasial mempunyai korelasi yang positif pada anak usia sekolah, baik pada kemampuan spasial taraf rendah maupun taraf tinggi. Newman (dalam Elliot 1987) mengatakan bahwa kemampuan spasial yang baik dapat membantu siswa terhadap pemecahan masalah dalam matematika. Rendahnya daya serap butir soal mengenai menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan pada ujian nasional siswa SMPN 1 Paguyangan Tahun 2015 menunjukkan bahwa masih banyak terjadi kesalahan dalam menyelesaikan soal pada masalah tersebut. Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siswa dalam menyelesaikan soal dideskripsikan menggunakan analisis berdasarkan prosedur Newman. Prosedur Newman merupakan tahapan untuk memahami dan menganalisis bagaimana siswa menjawab sebuah permasalahan yang ada pada soal. Newman (dalam White, 2010) menyatakan bahwa ketika siswa menjawab sebuah permasalahan pada soal, maka siswa tersebut telah melewati berbagai rintangan dalam menyelesaikan masalah yaitu; membaca masalah (reading), memahami masalah (comprehension), transformasi masalah

3 (transformation), proses penyelesaian (process skill) dan penulisan kesimpulan (encoding). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja jenis kesalahan yang dilakukan siswa dengan kemampuan spasial rendah, kemampuan spasial sedang dan kemampuan spasial tinggi dalam menyelesaikan soal materi kesebangunan berdasarkan prosedur Newman agar guru bisa membantu menemukan masalah-masalah yang dialami oleh siswa dan memudahkan guru dalam mencarikan solusi untuk mengurangi terjadinya kesalahan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Paguyangan, pada semester gasal tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Penelitian ini dikenakan kepada siswa kelas IX G SMP Negeri 1 Paguyangan. Pemilihan subjek dalam penelitian ini didasari pada beberapa pertimbangan: (1) subjek telah mendapatkan materi kesebangunan; (2) masing-masing subjek masuk dalam kategori kemampuan spasial rendah, sedang, atau tinggi (3) siswa kelas IX yang sudah memiliki pengalaman belajar yang cukup pada materi kesebangunan namun memiliki kesalahan dalam menyelesaikan soal materi kesebangunan sehingga diharapkan memberikan data yang akurat bagi peneliti; (4) dapat berkomunikasi dengan baik secara lisan sehingga lebih mudah diwawancarai untuk memperoleh data yang akurat yang dibutuhkan pada penelitian ini; (5) siswa tidak merasa dipaksa dan tidak ada tekanan mental. Teknik pemilihan subjek dilakukan dengan purposive sampling berdasarkan hasil tes soal uraian dan saran guru bidang studi. Dari hasil pemilihan subjek, ditentukan sebanyak 6 subjek yaitu dua subjek dengan kemampuan spasial rendah, dua subjek dengan kemampuan spasial sedang dan dua subjek dengan kemampuan spasial tinggi. Pengumpulan data dilakukan setelah menentukan subjek penelitian yang memenuhi kriteria. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara berbasis tugas. Wawancara bertujuan agar peneliti dapat memperoleh informasi mengenai jenis kesalahan siswa dengan kemampuan spasial rendah, sedang dan tinggi dalam pemecahan masalah matematika materi kesebangunan berdasarkan analisis Prosedur Newman. Selanjutnya data dianalisis dan dilakukan validasi menggunakan triangulasi waktu. Data hasil triangulasi yang sama merupakan data subjek yang valid. Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada model Miles dan Huberman (1992), yakni reduksi, penyajian atau display data, serta kesimpulan atau verifikasi.

4 Ketiga tahap tersebut tidak dilakukan secara berurutan, akan tetapi disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi peneliti. Ketiga tahap analisis tersebut dijabarkan menjadi langkahlangkah sebagai berikut. (1) Membuat transkrip data verbal dari hasil rekaman. (2) Menelaah seluruh data dari sumber yaitu hasil pekerjaan subjek dan hasil wawancara. (3) Melakukan reduksi data. (4) Menyusun satuan analisis data dan melakukan pengkodean. (5) Menganalisis dan menggambarkan kesalahan-kesalahan siswa baik kemampuan spasial rendah, sedang dan tinggi dalam menyelesaikan soal. (6) Melakukan penafsiran data. (7) Melakukan triangulasi. (8) Menulis hasil penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang dikumpulkan adalah jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal materi kesebangunan. Sebelum dilakukan pengumpulan data, terlebih dahulu dilakukan pemilihan subjek. Dari hasil pemilihan subjek, ditentukan sebanyak 6 subjek yaitu dua subjek dengan kemampuan spasial rendah, dua subjek dengan kemampuan spasial sedang dan dua subjek dengan kemampuan spasial tinggi. Pengambilan data pertama dilakukan dari tanggal 30 Maret sampai dengan 4 April 2016. Subjek diminta untuk mengerjakan soal lembar tugas I (soal I). Setelah siswa selesai mengerjakan, peneliti melakukan wawancara berdasarkan hasil pekerjaan tertulis subjek (lembar jawaban siswa) dengan tujuan untuk mengonfirmasi dan mengklarifikasikan jawaban subjek. Pengambilan data kedua dilakukan dari tanggal 6 11 April 2016. Subjek diminta untuk mengerjakan soal Lembar Tugas II (soal II). Setelah siswa selesai mengerjakan, peneliti melakukan wawancara berdasarkan hasil pekerjaan tertulis subjek (lembar jawaban siswa) dengan tujuan untuk mengonfirmasi dan mengklarifikasikan jawaban subjek. Setelah dilakukan pengambilan data pertama dan kedua dari masing-masing subjek penelitian, kemudian dilakukan triangulasi waktu dengan membandingkan hasil pengambilan data pertama dengan hasil pengambilan data kedua. Data dari masing-masing subjek dianalisis dengan melihat langkah-langkah subjek dalam menyelesaikan soal yaitu dengan melihat bagaimana subjek membaca soal, memahami, mentransformasi, menyelesaikan soal, dan juga bagaimana menyimpulkan/menuliskan jawaban akhir. Dari hasil analisis kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis-jenis kesalahan Newman, yaitu (1) kesalahan membaca (reading error), (2) Kesalahan Pemahaman (Comprehension Error), (3) Kesalahan Transformasi

5 (Transformation Error), (4) Kesalahan Proses Penyelesaian (Process Skills Error), dan (5) Kesalahan Menentukan Jawaban Akhir (Encoding Error). Berdasarkan analisis diperoleh urian hasil berikut : 1. Jenis kesalahan siswa dengan kemampuan spasial rendah berdasarkan prosedur Newman Berdasarkan analisis, diperoleh informasi bahwa subjek dengan kemampuan spasial rendah melakukan kesalahan membaca (reading error), kesalahan memahami (comprehension error), kesalahan transformasi (transformation error), kesalahan proses penyelesaian (process skills error), dan kesalahan menentukan jawaban akhir (encoding error). Pertama, pada kesalahan membaca yang dilakukan subjek yaitu kesalahan dalam membaca dan memaknai soal yang terdapat symbol dan tanda pada gambar. Kesalahan dalam membaca simbol yaitu simbol sejajar (//) dibaca atau, tidak tahu makna tanda panah sejajar ( ) dan sama dengan (=), subjek tidak dapat menjelaskan informasi secara lengkap dan tidak mengetahui kata kunci yang terdapat pada soal. Kedua, pada kesalahan memahami subjek tidak dapat menjelaskan secara lengkap apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut. Ketiga, pada kesalahan transformasi subjek mengalami kesalahan dalam membuat perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian untuk mencari tinggi tiang bendera dan panjang tali beserta langkah-langkah penyelesaian. Keempat, pada kesalahan proses penyelesaian subjek mengalami kesalahan saat melakukan proses operasi hitung, selain itu dalam menuliskan jawaban tidak sesuai konsep yang benar, langsung memasukkan angka yang ada pada soal tanpa mencermati formula dan satuan yang benar, hal ini menjadikan proses yang dituliskannya salah dan berakibat pada jawaban yang juga salah. Kelima, pada kesalahan menentukan jawaban akhir subjek tidak memberikan kesimpulan dari jawabannya. 2. Jenis kesalahan siswa dengan kemampuan spasial sedang berdasarkan prosedur Newman Berdasarkan analisis, diperoleh informasi bahwa subjek dengan kemampuan spasial sedang melakukan kesalahan transformasi (transformation error), kesalahan proses penyelesaian (process skills error), dan kesalahan menentukan jawaban akhir (encoding error). Pertama, pada kesalahan transformasi subjek langsung melakukan proses perhitungan tanpa menuliskan rumus terlebih dahulu yang digunakan untuk mencari tinggi tiang bendera dan panjang tali. Kedua, pada kesalahan proses penyelesaian subjek tidak teliti saat melakukan operasi commit hitung. to user Ketiga, pada kesalahan menentukan

6 jawaban akhir subjek salah menentukan tinggi tiang bendera dan panjang tali dan tidak menuliskan kesimpulan akhir. 3. Jenis kesalahan siswa dengan kemampuan spasial tinggi berdasarkan prosedur Newman Berdasarkan analisis, diperoleh informasi bahwa subjek dengan kemampuan spasial tinggi melakukan kesalahan transformasi (transformation error), subjek tidak menuliskan rumus yang akan digunakan untuk mencari panjang garis tinggi segitiga dan panjang salah satu sisi pada segitiga yang sebangun. Dari pemaparan mengenai subjek berkemampuan spasial rendah, sedang dan tinggi dalam menyelesaikan soal kesebangunan, apabila dilihat dari banyaknya jenis kesalahan siswa berkemampuan spasial rendah, sedang dan tinggi dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa subjek berkemampuan spasial rendah lebih banyak melakukan kesalahan dibandingkan dengan subjek berkemampuan spasial sedang dan tinggi, hal ini bisa dilihat dari jenis kesalahan subjek berkemampuan spasial rendah yaitu kesalahan membaca (reading error), kesalahan memahami (comprehension error), kesalahan transformasi (transformation error), kesalahan proses penyelesaian jawaban (process skills error) dan kesalahan penentuan jawaban akhir (encoding error). Sedangkan kesalahan yang dilakukan subjek berkemampuan spasial sedang lebih sedikit dibandingkan dengan kesalahan yang dilakukan subjek berkemampuan spasial rendah dan lebih banyak dari siswa berkemampuan spasial tinggi, jenis kesalahan yang dilakukan subjek berkemampuan spasial sedang yaitu kesalahan transformasi (transformation error), kesalahan proses penyelesaian jawaban (process skills error) dan kesalahan penentuan jawaban akhir (encoding error). Subjek berkemampuan spasial tinggi lebih sedikit melakukan kesalahan dibandingkan dengan subjek dengan kemampuan spasial rendah dan sedang, jenis kesalahan yang dilakukan subjek berkemampuan spasial tinggi yaitu kesalahan transformasi (transformation error). Hal ini sejalan dengan pendapat Newman (dalam Elliot 1987) mengatakan bahwa kemampuan spasial yang baik dapat membantu siswa terhadap pemecahan masalah dalam matematika. Dengan demikian kemampuan spasial yang baik bagi siswa usia sekolah sangat dibutuhkan, karena dapat menunjang kemampuan pemahaman konsep yang berkaitan dengan geometri terutama kesebangunan.

7 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut. (1) Subjek berkemampuan spasial rendah melakukan kesalahan membaca (reading error), kesalahan pemahaman (comprehension error), transformasi (transformation error), kesalahan proses penyelesaian (process skills error), dan kesalahan penentuan jawaban akhir (encoding error). Pertama, kesalahan membaca subjek mengalami kesalahan dalam membaca dan memaknai, tidak dapat menjelaskan informasi secara lengkap dan tidak mengetahui kata kunci yang terdapat pada soal, terjadinya kesalahan ini dikarenakan subjek tidak memahami konsep. Kedua, kesalahan memahami subjek tidak dapat menjelaskan secara lengkap apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut. Ketiga, kesalahan transformasi subjek mengalami kesalahan dalam membuat perbandingan sisisisi yang bersesuaian beserta langkah-langkah penyelesaian. Keempat, kesalahan proses penyelesaian subjek mengalami kesalahan saat melakukan proses operasi hitung, selain itu dalam menuliskan jawaban tidak sesuai konsep yang benar, langsung memasukkan angka yang ada pada soal tanpa mencermati formula dan satuan yang benar, hal ini menjadikan proses yang dituliskannya salah dan berakibat pada jawaban yang juga salah. Kelima, kesalahan menentukan jawaban akhir subjek tidak memberikan kesimpulan dari jawabannya. (2) subjek berkemampuan spasial sedang melakukan kesalahan transformasi, proses penyelesaian, dan kesalahan menentukan jawaban akhir. Pertama, kesalahan transformasi yang dilakukan subjek yaitu subjek mengalami kesalahan dalam menentukan langkah-langkah penyelesaian dan penentuan rumus. Kedua, kesalahan proses penyelesaian yang dilakukan subjek yaitu subjek mengalami kesalahan dalam perhitungan dan sistematika penyelesaian. Ketiga, kesalahan penentuan jawaban akhir yang dilakukan subjek yaitu subjek mengalami kesalahan dalam menentukan jawaban akhir. (3) Subjek berkemampuan spasial tinggi melakukan kesalahan transformasi, subjek tidak menuliskan rumus yang akan digunakan tetapi langsung menyelesaikan proses perhitungan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis memberikan beberapa saran yang dirangkum sebagai berikut. (1) Bagi peneliti lain, perlu dilakukan penelitian di sekolah lain yang memiliki karakteristik sekolah yang hampir sama dengan tempat penelitian. Selain itu, dapat diteliti lebih lanjut pada siswa di sekolah lain dengan tinjauan kemampuan spasial. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah sama atau tidak dengan temuan pada penelitian ini. Dapat mengembangkan penelitian pada materi yang lain, atau

8 melalui pendekatan dan sudut pandang yang lain sehingga dapat mengeksplorasi lebih mendalam terkait jenis-jenis kesalahan siswa. (2) Bagi guru, pada siswa dengan kemampuan spasial rendah dalam pembelajaran guru perlu menekankan pada semua langkah-langkah penyelesaian karena banyak siswa yang sama sekali tidak tahu konsep sehingga perlu adanya pengulasan materi prasarat dan peningkatan pemahaman terhadap setiap langkah-langkah dalam menyelesaikan soal sehingga cara belajar siswa harus diarahkan untuk lebih banyak memahami konsep-konsep dasar dan konsep penting materi kesebangunan dengan memperbanyak latihan soal. Pada siswa dengan kemampuan spasial sedang guru harus meningkatkan pemahaman pada proses transformasi, kesimpulan dan proses penyelesaian. Perlu penekanan pada pada operasi aljabar dan konsep penting dalam materi kesebangunan serta memperbanyak latihan soal cerita agar dapat menyelesaikannya secara baik dan sistematis. Pada siswa dengan kemampuan spasial tinggi perlu menekankan pemahaman pada proses transformasi dan penentuan kesimpulan dan latihan-latihan soal yang dapat meningkatkan pemahaman siswa agar dapat terlatih dalam menyelesaiakan soal cerita dengan memperhatikan langkah-langkah penyelesaian secara cermat dan teliti. DAFTAR PUSTAKA BSNP. (2015) Laporan Hasil UN SMP/ MTs Tahun Pelajaran 2014/2015. Jakarta: Depdiknas. Boaler. (2009). Opening Our Ideas: How a Detracked Mathematics Approach Promoted Respect, Responsibility, and High Achievement, Theory into Practice. Journal for Research in Mathematics Education 45 (1): 1-11. Clements, M. (1980). Analysis Children s Errors on Written Mathematical Tasks. Educational Studies in Mathematics. Educational Studies in Mathematics, 11(1), 1-21. Depdiknas. (2006). Kuriulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. (2013). Permendiknas No 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.. Jakarta: Depdiknas. Effandi, Z. & Ibrahim. (2010). Analysis of Student s Error in Learning of Quadratic Equations. International Education Studies, Vol. 3, No. 3, ISSN 1913-9020.

9 Elliot, J. (1987). Model of Psychological Space: Psychometric, Developmental and Experimental Approaches. New York: Springer-Verlag Guay, R. & E. McDaniel. (1977). The Relation between Math Achievement and Spatial Abilities among Elementary School Children. Journal of Research in Mathematics Education. Vol. 8, No. 3 (May, 1977), pp. 211-215 Legutko, M. (2008). An analysis of students mathematical errors in the teaching research process. Prosiding Handbook of Mathematics Teaching Research. Kraków: University of Kraków. Miles, M. B. dan Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press Sherman, J.A. (1980). Mathematics, Spatial Visualization, and Related Factors: Changes in Girl and Boys grade 8-11. Journal of Educational Psychology, Vol.72, No.3 halaman 476-482 White, A. L. (2005). Active Mathematics in Classrooms: Finding out why children make mistakes and then doing something to help them. Square One, 15-19. http:// www.curriculumsupport.education.nsw.gov.au/primary/mathematics/ assets/pdf/sqone.pdf