PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS EKSPERIMEN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS EKSPERIMEN

SKRIPSI. Disusun oleh: ARIE NUR PRATIWI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Agustus 2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LERANING) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

3

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN MODEL INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

: ARNIKA ANDRIANI K

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP DARATAN DENGAN PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE TALKING STICK

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH M ELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS MIND MAPPING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENERAPAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS, BUNYI, DAN ALTERNATIF

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGUASAAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL TAI KELAS IV SDN KARANGASEM II

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENERAPAN MODEL POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) BERBASIS MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI

PENINGKATAN PENERAPAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

PENERAPAN METODE GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Kata Kunci: Pemahaman Konsep, SAVI, IPS. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Transkripsi:

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS EKSPERIMEN Arie Nur Pratiwi 1), Peduk Rintayati 2), Muhammad Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta email: arienur20pratiwi@gmail.com ABSTRACT: The objective of this research is to improve the understanding of concept of heat and sound energies by using experiment-based module on students at grade IV of State Elementary School Mangkuyudan no.2 of Surakarta in academic year of 2015/2016. This research was Classroom Action Research (CAR) with cycle model of researcher and classroom teacher collaboration. This research was done in two cycles, each cycle consisted of two meetings. Eacg cycle consisted of four stages, they are planning, observation, implementation, and reflection. The subjects of this research were teacher, 19 female students, and `6 male students at grade IV of State Elementary School of Mangkuyudan No.2 in Academic Year of 2015/2016.The data were collected by using test, observation, interview, and documentation. The datawere validated by using validity technique and source and technque triangulation. The data were analyzed by usingcomparative descriptive technique, critical analysis technique, and interactive analysis technique. Based on the result, the understanding of concept of heat and sound energies on students at grade IV of State Elementary School Mangkuyudan no.2 of Surakarta in academic year of 2015/2016 was improved by using experiment-based module. ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep energi panas dan bunyi menggunakan modul berbasis eksperimen pada No.2 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Pebelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model siklus yang berupa kolaborasiantara peneliti dengan guru kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan. Dalam setiap siklus terdapat empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan No.2 Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 19 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data menggunakan teknik validitas isi dan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif, teknik analisis kritis, dan teknis analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep energi panas dan bunyi dapat meningkat dengan menggunakan modul berbasis eksperimen pada No.2 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Kata kunci: pemahaman, konsep energi panas dan bunyi, modul berbasis eksperimen IPA adalah suatu disiplin ilmu tentang fenomena atau gejala yang terjadi di a- lam berdasarkan pada hasil suatu percobaan dan pengamatan berdasarkan kegiatan ilmiah yang disusun secara sistematis. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Carin dan Sund mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal) dan berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 24). IPA adalah ilmu yang bukan hanya berisikan tentang teori-teori, konsep-konsep maupun prinsip-prinsip namun juga berkaitan dengan suatu proses penemuan yang didasarkan melalui kegiatan pengamatan dan eksperimen tentang fenomena maupun gejala yang terjadi di alam. Hal ini sejalan dengan pendapat Samatowa (2011: 6) bahwa bila IPA diajarkan melalui eksperimen yang dilakukan sendiri oleh siswa, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka. IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar (Susanto, 2013: 165). Pembelajaran IPA di SD diharapkan menjadi wahana dalam proses belajar peserta didik yang menekankan pada pemberian langsung, sehingga dalam proses menanamkan pemahaman dan penerapan konsep IPA dapat menimbulkan sikap ilmiah siswa. Energi panas dan bunyi merupakan konsep dalam pembelajaran IPA yang ada di kelas IV semester II. Konsep energi panas dan bunyi ini membahas tentang sumber e- nergi panas, perpindahan panas, sember e- nergi bunyi, perambatan bunyi dan pemantulan dan penyerapan bunyi. Agustina dan Tika (2013: 97) berpendapat bahwa energi panas atau kalor adalah energi yang diterima oleh sebuah benda se- 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

hingga suhu benda itu naik atau wujud benda berubah. Energi panas juga dapat diartikan sebagai energi yang dilepaskan oleh suatu benda sehingga suhu benda itu turun atau wujud benda berubah. Sumardi, dkk (2006: 3.19) berpendapat bahwa energi bunyi adalah materi yang bergetar. Materi yang dimaksud disini adalah udara, air, dan zat padat (logam). Bunyi dihasilkan oleh gangguan dan renggangan dalam suatu medium, bunyi yang dilepas o- leh sumber getaran diberikan pada partikel medium, sehingga tiap partikel medium menerima bunyi dan memberikan pada partikel yang ada di dekatnya. Pemahaman konsep energi panas dan bunyi merupakan pembahasan yang teoritis dan abstrak bagi anak. Sehingga dalam proses pembelajaran tersebut perlu melibatkan siswa secara langsung. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara observasi dan eksperimen-eksperimen dalam konsep IPA terkhusus energi panas dan bunyi. Melalui kegiatan tersebut peserta didik dapat memperoleh pengalaman secara langsung serta membuka kesempatan bagi peserta didik untuk berpikir kritis, sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. Berdasarkan observasi yang dilakukan No.2 tahun ajaran 2015/2016 ditemukan bahwa saat pembelajaran berlangsung guru cenderung menggunakan metode yang konvensional teacher centered sehingga siswa pasif dan sumber bahan ajar yang digunakan hanya dari buku guru dan siswa. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan observasi, kegiatan yang dilakukan selanjutnya yaitu wawancara terhadap guru kelas dan No.2 yang dilakukan pada tanggal 10 Januari 2016, guru menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru seperti cenderung menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas, cara siswa dalam memahami materi dengan cara hafalan, dan bahan ajar yang digunakan hanya berupa buku paket tanpa menggunakan media sehingga siswa merasa bosan dan tidak memperhatikan guru. Sementara itu, hasil wawancara yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangkuyudan No.2 diperoleh hasil bahwa siswa merasa kesulitan dalam memahami materi energi panas dan bunyi karena materinya banyak dan sulit dihafalkan, guru banyak menjelaskan di depan kelas sehingga siswa sering merasa bosan, serta siswa menginginkan adanya kegiatan yang menyenangkan dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan tindak lanjut dari kegiatan observasi dan wawancara, peneliti melakukan uji pratindakan tentang konsep energi panas dan bunyi yang dilakukan pada tanggal 14 Januari 2016 di kelas IV SD Negeri Mangkuyudan No.2 tahun ajaran 2015/2016 diperoleh hasil tes sebagai berikut: dari seluruh peserta didik yang berjumlah 35 anak, terdapat 11,43 % (4 siswa) yang mampu melampaui KKM pada materi pemahaman konsep yaitu 72. Sementara sisanya terdapat 88,57 % (31 siswa) belum mencapai KKM. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep energi panas dan bunyi masih rendah. Berdasarkan permasalahan yang terurai di atas, penyebab rendahnya pemahaman konsep energi panas dan bunyi yang terjadi pada No.2 adalah sebagai berikut: 1) kegiatan pembelajaran cenderung konvensional teacher centered sehingga siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran; 2) cara siswa dalam memahami materi dengan cara hafalan; 3) penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran kurang inovatif, hanya menggunakan buku paket; 4) kurangya inovasi yang digunakan guru dalam pembelajaran, seperti penggunaan metode atau model pembelajaran yang inovatif sehingga pembelajaran a- kan menyenangkan bagi siswa; dan 5) pembelajaran belum melibatkan siswa sehingga pengalaman siswa dalam pemecahan masalah masih kurang. Upaya untuk mengatasi masalah yang terjadi pada siswa kelas IV SD Negeri Mangkuyudan No.2 tersebut diperlukan suatu tindakan yang menerapkan metode pembelajaran dan penggunaan bahan ajar yang e- fektif dan inovatif. Inovasi yang dilakukan adalah dengan cara memadukan antara metode pembelajaran dan pengembangan bahan ajar. Upaya peningkatan tersebut adalah dengan menggunakan modul berbasis eksperimen.

Modul berbasis eksperimen adalah alat atau sarana panduan belajar yang menuntut siswa untuk belajar mandiri yang berpedoman pada peran siswa secara langsung dalam proses pembelajaran melalui kegiatan penemuan atau melakukan suatu percobaan untuk membuktikan kebenaran suatu teori. Modul berbasis eksperimen ini berisikan materi pokok pelajaran sehingga dapat digunakan sebagai rujukan siswa dalam belajar. Terdapat juga panduan atau petunjuk kegiatan siswa dalam melakukan percobaan suatu konsep sehingga siswa dapat dengan mudah melakukan penemuan dan memecahkan masalah secara mandiri maupun dengan bimbingan dari guru. Selain itu terdapat pula lembar kerja atau latihan soal sebagai alat e- valuasi yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari. Penggunaan modul berbasis eksperimen dalam pembelajaran konsep energi panas dan bunyi, besar kemungkinan akan berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa. Hal itu disebabkan karena dalam pembelajaran dibutuhkan suatu alat atau sarana belajar yang dapat menarik perhatian siswa, mempermudah siswa dalam pemahaman suatu konsep yang teoritis, serta kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa dapat berperan langsung secara aktif dalam pembelajaran. Apabila dalam pembelajaran konsep energi panas dan bunyi menggunakan modul berbasis eksperimen maka pemahaman konsep siswa akan meningkat. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Konsep Energi Panas dan Bunyi Menggunakan Modul Berbasis Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mangkuyudan No.2 Tahun Ajaran 2015/2016. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2 Surakarta yang terletak di Jalan KH. Samanhudi No.34 Laweyan Surakarta. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto dkk, 2014:3). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dengan beberapa langkah yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan No.2 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 berjumlah 35 siswa terdiri dari 19 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data menggunakan teknik validitas isi dan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif, teknik analisis kritis, dan teknis analisis interaktif. HASIL Berdasarkan uji pratindakan tentang pemahaman konsep energi panas dan bunyi No.2 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 diperoleh data yang menunjukkan bahwa pemahaman konsep energi panas dan bunyi siswa masih rendah. Hal tersebut terbukti dari seluruh siswa yang berjumlah 35 siswa, terdapat 4 siswa atau 11,43% mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 72. Sedangkan 31 siswa atau 88,57% belum berhasil mencapai KKM. Hasil pratindakan nilai pemahaman konsep energi panas dan bunyi dapat dilihat melalui tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pratindakan N o Interval Frekue nsi (fi) Tenga h (xi) fi. Xi Prese ntase (%) 1 43-49 2 46 92 5,71 2 50-56 6 53 318 17,14 3 57-63 20 60 1200 57,14 4 64-70 3 67 201 8,57 5 71-77 3 74 222 8,57 6 78-84 1 81 81 2,86 Jumlah 35 381 2114 100 Rata-rata = 60,4 Ketuntasan Klasikal =11,43 % tertinggi : 80 dan terendah : 43,3 Berdasarkan tabel 1 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM 72 sebanyak 31 siswa atau 88,57%, dan siswa yang menda-

pat nilai 72 sebanyak 4 siswa atau 11,43% dari seluruh jumlah siswa 35. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep energi panas dan bunyi pada siswa kelas IV SD Negeri Mangkuyudan No.2 Surakarta masih rendah. Alternatif pemecahan masalah rendahnya pemahaman konsep energi panas dan bunyi tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran inovatif seperti penggunaan bahan ajar dan metode pembelajaran yang efektif dan efisien. Pembelajaran yang inovatif tersebut dapat tercipta dengan penggunaan modul berbasis eksperimen dalam pembelajaran IPA khususnya konsep energi panas dan bunyi pada siswa kelas IV SD Negeri Mangkuyudan No.2 Surakarta Tahun A- jaran 2015/2016. Berdasarkan tindakan pada siklus I dengan menggunakan modul berbasis eksperimen, pemahaman konsep energi panas dan bunyi No.2 Surakarta mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai selama siklus I, yang dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Siklus I N o Interval Fre kue nsi (fi) Teng ah (xi) fi. Xi Presentas e (%) 1 41-50 1 45,5 45,5 2,86 2 51-60 3 55,5 166,5 8,57 3 61-70 10 65,5 655 28,57 4 71-80 8 75,5 604 22,86 5 81-90 7 85,5 598.5 20 6 91-100 6 95,5 573 17,14 Jumlah 35 423 2642,5 100 Rata-rata : 75,5 Ketuntasan Klasikal : 60% tertinggi : 100 terendah :43,3 Berdasarkan data dari tabel 2 di atas, terjadi peningkatan nilai pemahaman konsep energi panas dan bunyi pada siklus I. Dapat dilihat bahwa pada siklus I dari 35 siswa terdapat 21 siswa atau 60% siswa mendapatkan nilai 72, kemudian sisanya 14 siswa (40%) masih mendapatkan nilai di bawah KKM 72. Penelitian ini dilanjutkan pada siklus II, karena indikator ketercapaian yang ditargetkan peneliti yaitu 80% belum tercapai. Berdasarkan tindakan pada siklus II dengan menggunakan modul berbasis eksperimen, pemahaman konsep energi panas dan bunyi siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai selama siklus II, yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Siklus II N o Interval Fre kue nsi (fi) Tengah (xi) fi. Xi Present ase (%) 1 53-60 1 56,5 56,5 2,86 2 61-68 4 64,5 258 11,43 3 69-76 3 72,5 217,5 8,57 4 77-84 13 80,5 1046,5 37,14 5 85-92 8 88,5 708 22,86 6 93-100 6 96,5 597 17,14 Jumlah 35 459 2865,5 100 Rata-rata = 81,87 Ketuntasan Klasikal =85,7 % tertinggi : 100 terendah : 53,3 Berdasarkan data pada tabel 3 di atas, dapat diketahui terjadi peningkatan nilai pemahaman konsep energi panas dan bunyi pada siklus II. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai sebelum tindakan, siklus I dan pada siklus II. Dapat dilihat bahwa dari 35 siswa terdapat 30 siswa (85,7%) telah mencapai KKM, sedangkan 5 siswa (14,3%) belum mencapai KKM yang ditentukan, sehingga dapat dikatakan bahwa indikator ketercapaian yang ditargetkan telah terpenuhi. PEMBAHASAN Berdasarkan tabel data dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemahaman konsep energi panas dan bunyi mengalami peningkatan mulai dari pratindakan, siklus I, dan siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep e- nergi panas dan bunyi dapat meningkat dengan penggunaan modul berbasis eksperimen pada pembelajaran IPA. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya perkembangan nilai pemahaman konsep energi panas dan bunyi siswa kelas IV SD Negeri Mangkuyudan No.2 surakarta dari mulai pratindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. Perkembangan Pemahaman Konsep Enargi Panas dan Bunyi No Keterangan Pratindakan Siklus I Siklus II 1 43,3 43,3 53,3 Terendah 2 Tertinggi 80 100 100 3 Ratarata 60,4 75,5 81,87 4 Ketuntasan (%) 11,43 60 85,7 Dari data di atas, dapat dilihat bahwa nilai terendah mengalami peningkatan, yaitu pada pratindakan 43,3, di siklus I tetap 43,3 dan pada siklus II meningkat menjadi 53,3. tertinggi mengalami peningkatan, yaitu pada prasiklus 80, kemudian pada siklus I menjadi 100, dan pada siklus II tetap 100. rata-rata kelas mengalami peningkatan, pada pratindakan nilai rata-rata kelas 60,4, siklus I meningkat menjadi 75,5, dan pada siklus II meningkat menjadi 81,87. Ketuntasan klasikal mengalami peningkatan dari pratindakan 11,43%, meningkat menjadi 60% pada siklus I, dan 85.7% pada siklus II. Berdasarkan pada data observasi dan hasil wawancara yang dilaksanakan dengan guru dan No.2 Surakarta setelah penggunaan modul berbasis eksperimen pada pembelajaran IPA energi panas dan bunyi, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep energi panas dan bunyi siswa kelas IV SD Negeri Mangkuyudan No.2 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 meningkat melalui penggunaan modul berbasis eksperimen. Peningkatan pemahaman konsep energi panas dan bunyi tersebut dikarenakan adanya proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung sehingga siswa menjadi antusias dalam belajar dan menjadi lebih aktif dan kreatif. Suasana belajar yang menyenagkan tersebut juga berpengaruh pada kualitas belajar dan peningkatan pemahaman konsep siswa. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik pembelajaran menggunakan modul berbasis eksperimen yang disimpulkan dari beberapa pendapat yaitu menurut Russel (Wena, 2012: 230) dan Winataputra (Hosnan, 2013: 59) bahwa modul berbasis eksperimen memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) bahan ajar yang dirancang untuk pembelajaran mandiri dengan atau tanpa bimbingan dari guru; (2) bahan ajar yang disusun secara sitematis dan logis, yang di dalamnya berisikan tujuan, materi yang jelas dan mudah dipahami, kegiatan pembelajaran yang menuntut siswa untuk melakukan percobaan dan penemuan, dan evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa; dan (3) implementasi dalam pembelajaran menuntut siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. SIMPULAN Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan dengan menggunakan modul berbasis eksperimen pada pembelajaran IPA konsep energi panas dan bunyi pada siswa kelas IV SD Negeri Mangkuyudan No.2 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 dapat disimpulkan bahwa penggunaan modul berbasis eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep energi panas dan bunyi siswa kelas IV SD Negeri Mangkuyudan No.2 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata klasikal secara signifikan dari pratindakan, siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan atau pratindakan nilai rata-rata pemahaman konsep IPA pada materi energi panas dan bunyi siswa sebanyak 60,4 dengan persentase katuntasan sebesar 11,43% atau 4 siswa dapat mencapai KKM 72. Siklus I nilai rata-rata pemahaman konsep IPA pada materi energi panas dan bunyi siswa sebanyak 75,5 dengan persentase katuntasan sebesar 60% atau 21 siswa dapat mencapai KKM 72. Siklus II nilai rata-rata pemahaman konsep IPA siswa pada materi energi panas dan bunyi siswa sebanyak 81,64 dengan persentase katuntasan sebesar 85,7% atau 30 siswa dapat mencapai KKM 72 dan sebanyak 5 siswa belum mencapai KKM.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, dkk. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hosnan, M. (2013). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta Barat: PT Indeks. Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Wena, M. (2012). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara. Wisudawati, A.W. & Sulistyowati, E. (2014). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: PT Bumi Aksara. Tri Agustina, IG.A. & Tika IN. (2013). Konsep Dasar IPA Aspek Fisika dan Kimia. Yogyakarta: Ombak. Sumardi, dkk. (2006). Materi Pokok Konsep Dasar IPA I: 1-9 PGSD2103. Jakarta: Universitas Terbuka.