KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND. Jurnal. Oleh.

KONTRIBUSI KEKUATAN, POWER OTOT, PANJANG LENGAN, TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP LONCAT HARIMAU. Jurnal. Oleh. Riyan Jaya Sumantri

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

II. TINJAUAN PUSTAKA. masehi para biara-biara di cina kuno sudah mengenal bentuk-bentuk

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber

KONTRIBUSI KELENTUKAN, KEKUATAN, PANJANG LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KAYANG. (Jurnal Skripsi) Oleh SATRIA WIJAYA

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

I. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam

HUBUNGAN ANTARA PANJANG, POWER LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN LEMPAR LEMBING. Oleh. Vitadi Setiawan

I. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan

I. PENDAHULUAN. proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan kemajuan ilmu

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI

KONTRIBUSI KELENTUKAN TUBUH, KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN KAYANG. (Skripsi) Oleh RESTU TRIWIJAYA

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak.

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN, KESEIMBANGAN DAN REAKSI TERHADAP TENDANGAN DOLLYO. Jurnal.

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta pada tanggal April 2015 jam WIB selesai.

HUBUNGAN POWER LENGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HANDSTAND. Jurnal. Oleh. Ririn Efrina

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

HUBUNGAN KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SIKAP LILIN

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

Competitor, Nomor 2 Tahun 2, Juni 2010

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER. Jurnal.

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

HUBUNGAN TINGGI, BERAT BADAN, PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh YULIANI

SKRIPSI. Disusun : GUNTORO NPM :

UPAYA MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN ROLL DEPAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU SIMPAI DAN BOLA JURNAL. Oleh CANDRA BUANA

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

TINJAUAN PUSTAKA. merupakan serapan kata dari bahasa Yunani, gymnos, yang berarti telanjang. zaman Yunani Kuno disebut Gymnasium.

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

I. PENDAHULUAN. teratur. Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LONCAT HARIMAU. (Jurnal) Oleh PAJAR ANDELA

III. METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Dapat berupa angket,

KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLA VOLI

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP GULING DEPAN KELAS IV DAN V SD N KRATON YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

PENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

KONTRIBUSI TINGGI BADAN, PANJANG, KEKUATAN LENGAN, PANJANG, POWER TUNGKAI TERHADAP FREE THROW. (Jurnal Skripsi) Oleh JOKO ARIANTO

Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh dalam mencapai suatu

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KOORDINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Deni Setya Budi

Oleh : WISNU HENDRIKUSUMA NPM:

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masaalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 160) Metode penelitian adalah cara

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Skinner (1950:22), belajar ialah tingkah laku ketika subjek belajar

TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan

Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNESA

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi subjek penelitian adalah kelas V. Bone Pantai dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 14 laki-laki

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

Transkripsi:

1 KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN Jurnal Oleh Rahmat Ramadhan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

ABSTRACT CONTRIBUTION OF LEG STRENGTH, ARM STRENGTH, STOMACH STRENGTH AND SPINE STRENGTH TO ATTITUDE CANDLES By: Rahmat Ramadhan Mentor: Dr. Rahmat Hermawan, M. Kes Drs. Akor Sitepu, M.Pd The purpose of this study was to determine the contribution of leg strength, stomach, arm, and spine to the candle attitude. The method used was a survey. The sample used was 79 students of male and female students. Thus, the sampling was using random sampling technique. Data were collected by the test and measurement techniques and data analysis was using regression techniques. The results showed that the leg strength of male and female student to the candle attitude have a contribution of 28,4% and 32,5%, the stomach strength has a contribution of 23,4% and 26,0%, the arm strength has a contribution of 26,4% and 20,1%, the s p i n e s t r e n g t h has a contribution of 21,6% and 21,2%, the strength of the leg, stomach, arm, spine has a contribution of 62,4% and 65,6%. Keywords : arm strength, attitude candle, leg strength, spine strength, stomach strength.

ABSTRAK KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN Oleh Rahmat Ramadhan Pembimbing Dr. Rahmat Hermawan, M. Kes Drs. Akor Sitepu, M.Pd Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kontribusi kekuatan tungkai, perut, lengan dan punggung terhadap keterampilan sikap lilin. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Sampel yang digunakan adalah 79 siswa putra dan putri, Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Data dikumpulkan dengan teknik tes dan pengukuran serta teknik analisis data menggunakan regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan tungkai putra dan putri terhadap keterampilan sikap lilin memiliki kontribusi sebesar 28,4% dan 32,5%, kekuatan perut memiliki kontribusi sebesar 23,4% dan 26,0%, kekuatan lengan memiliki kontribusi sebesar 26,4% dan 20,1%, kekuatan punggung memiliki kontribusi sebesar 21,6% dan 21,2%, kekuatan t u n g k a i, p e r u t, l e n g a n dan punggung memiliki kontribusi sebesar 62,4% dan 65,6%. Kata kunci : kekuatan lengan, kekuatan perut, kekuatan punggung, kekuatan tungkai, sikap lilin.

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam lantai. Sikap lilin adalah sikap yang dilakukan dari posisi tidur telentang, kemudian mengangkat kedua kaki (rapat) lurus ke atas dengan kedua tangan menopang pinggang dan dapat bertahan pada posisi tersebut selama beberapa saat. Unsur-unsur tubuh yang mempengaruhi gerakan sikap lilin adalah kekuatan. Kekuatan adalah kemampuan otot untuk menahan suatu beban dengan waktu yang cukup lama. Tanpa kekuatan seseorang tidak akan bias berlari cepat, melompat, menarik, menahan, memukul, mengangkat, dan lain sebagainya. Menurut peneliti ada aspek-aspek tertentu yang dapat diprediksikan sebagai komponen kesegaran fisik yang ada kontribusinya dengan gerakan sikap lilin. aspek kesegaran fisik yang dimaksud antara lain : kekuatan tungkai, kekuatan lengan, kekuatan perut dan kekuatan punggung. Berdasarkan hasil observasi di MTS Negeri 2 Bandar Lampung, pada saat pembelajaran senam lantai yaitu gerakan sikap lilin, ada beberapa siswa yang masih salah atau belum menguasai keterampilan gerak dasar sikap lilin. Untuk itu penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui seberapa besar kontribusi tiap unsur kondisi fisik tersebut, sehingga dapat memberikan informasi tentang unsur kondisi fisik apa yang paling dominan dalam melakukan keterampilan gerak dasar sikap lilin. Identifikasi Masalah Dari berbagai masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Ada beberapa siswa yang posisi kakinya masih belum benar, yaitu terlalu condong ke depan dan ke belakang. 2. Posisi lengan yang terlalu melebar ketika menopang pinggang, sehingga menyebabkan posisi pinggang dan punggung kurang terangkat ke atas. 3. Ada beberapa siswa yang masih menggunakan punggung sebagai penopang ketika melakukan sikap lilin yang seharusnya ditopang oleh bagian pundak.

4. Ada beberapa siswa yang punggungnya masih menyentuh matras, yang seharusnya punggung ikut terangkat ke atas. Rumusan Masalah Penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Seberapa besar kontribusi kekuatan tungkai terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin siswa putra dan putri? 2. Seberapa besar kontribusi kekuatan perut terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin siswa putra dan putri? 3. Seberapa besar kontribusi kekuatan lengan terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin siswa putra dan putri? 4. Seberapa besar kontribusi kekuatan punggung terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin siswa putra dan putri? 5. Seberapa besar kontribusi kekuatan tungkai, kekuatan perut, kekuatan lengan dan kekuatan punggung terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin siswa putra dan putri? Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui besarnya kontribusi kekuatan tungkai terhadap keterampilan gerak 2. Untuk mengetahui besarnya kontribusi kekuatan perut terhadap keterampilan gerak 3. Untuk mengetahui besarnya kontribusi kekuatan lengan terhadap keterampilan gerak 4. Untuk mengetahui besarnya kontribusi kekuatan punggung terhadap keterampilan gerak 5. Untuk mengetahui besarnya kontribusi kekuatan tungkai, kekuatan perut, kekuatan lengan dan kekuatan punggung terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin. Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain bagi : 1. Sekolah Sebagai informasi sekaligus

peningkatan penguasaan materi senam khususnya gerakan sikap lilin. 2. Guru Sebagai bahan rujukan dalam meningkatkan pembelajaran penjaskes khususnya materi senam lantai dan terutama gerakan sikap lilin serta memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan dalam bidang olahraga mengenai kontribusi kekuatan otot tungkai, kekuatan otot perut dan kekuatan otot lengan terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin dalam proses belajar mengajar di sekolah. 3. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dapat menjadi salah satu referensi bagi mahasiswa pendidikan jasmani dan kesehatan untuk penelitian selanjutnya. TINJAUAN PUSTAKA Senam Lantai Menurut Margono (2009 : 79) senam lantai yaitu senam yang dilakukan diatas matras, unsurunsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat kedepan tau kebelakang. Sikap lilin Menurut Hidayat (1980 : 9) Sikap lilin adalah sikap yang dilakukan dari posisi tidur telentang, kemudian mengangkat kedua kaki (rapat) lurus ke atas dengan kedua tangan menopang pinggang dan dapat bertahan pada posisi tersebut selama beberapa saat. Kekuatan Menurut Harsono (1988:36) kekuatan atau strength adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan (force) terhadap suatu tahanan. Semakin otot kita kuat maka semakin ringan juga dalam mengatasi tahanan atau beban yang dihadapi. Otot Tungkai Otot merupakan suatu organ atau alat yang penting sekali memungkinkan tubuh untuk bergerak. Menurut Soedarminto (1992:60-61) tungkai terdiri dari

tungkai atas dan tungkai bawah. Tungkai atas terdiri dari pangkal paha sampai lutut, sedangkan tungkai bawah terdiri atas lutut sampai kaki. Otot Perut Otot merupakan suatu organ atau alat yang penting sekali memungkinkan tubuh untuk bergerak. Otot perut merupakan otot-otot batang badan (Raven, 1981:12). Lebih lanjut Raven mengatakan bahwa otot perut merupakan otot-otot penegak badan selain otot punggung. Sebagai otot penegak badan, otot perut dan otot punggung memiliki arti penting dalam sikap dan gerak-gerik tulang belakang. Otot Lengan Otot merupakan suatu organ atau alat yang penting sekali memungkinkan tubuh untuk bergerak. Lengan adalah anggota tubuh penggerak bagian atas yang terdiri dari tulang-tulang, sendi penggerak, dan otot-otot yang melindunginya. Menurut Harsono (1988:176) kekuatan lengan adalah kemampuan dari otot lengan untuk membangkitkan tegangan dalam suatu tahanan dan mengangkat beban. Lengan termasuk anggota rangka gerak atas (Sceleton ekstremitas Superior), Sceleton Ekstremitas Superior terbagi menjadi dua yaitu, gelang dan rangka anggota gerak atas bahu. Cingulum ekstremitas superior (gelang bahu) terdiri dari dua pasang tulang yaitu, os clavicula (tulang selangka) dan os scapula (tulang belikat), sedangkan skeleton ekstremitas superior libarae (rangka gerak atas bebas), terdiri dari brachium (lengan atas), antebrachium (lengan bawah) dan manus (tangan), Brachium terdiri dari satu tulang disebut humerus, rangkanya disebut skeleton brachi. Otot Punggung Otot mempunyai pengertian suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak (Syaifuddin, 1997:35). Otot punggung dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : Otot yang ikut menggerakan lengan, otot antara ruas tulang belakang dan iga, otot punggung sejati.

Keterampilan Menurut Ma mun dan Yudha (2000:57), Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif dan efisien. Semakin tinggi kemampuan seseorang mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin terampil orang tersebut. Keterampilan merupakan kemampuan untuk membuat hasil akhir dengan kepastian yang maksimum, tetapi dengan pengeluaran energi dan waktu yang minimum. Kerangka Pikir Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan dalam kerangka pikir sebagai berikut : Dalam melakukan keterampilan gerak dasar sikap lilin ada beberapa aspek yang mendukung keberhasilan suatu gerakan senam, diantaranya ada aspek fisik, teknik, dan mental. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti ingin menekankan aspek fisik yang mendukung keberhasilan gerakan sikap lilin, yang meliputi aspek kekuatan. Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: H 0 : Ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin. H 1 : Tidak ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap keterampilan gerak H 0 : Ada kontribusi kekuatan perut terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin. H 2 : Tidak ada kontribusi kekuatan perut terhadap keterampilan gerak H 0 : Ada kontribusi kekuatan lengan terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin. H 3 : Tidak ada kontribusi kekuatan lengan terhadap keterampilan gerak H 0 : Ada kontribusi kekuatan punggung terhadap keterampilan gerak H 4 : Tidak ada kontribusi kekuatan punggung terhadap keterampilan gerak H 0 : Ada kontribusi kekuatan tungkai, kekuatan perut, kekuatan lengan, dan kekuatan punggung terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin

H 5 : Tidak ada kontribusi kekuatan tungkai, kekuatan perut, kekuatan lengan, dan kekuatan punggung terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dengan teknik tes dan pengukuran. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah siswa siswi kelas VII MTs Negeri 2 Bandar Lampung yang berjumlah 316 siswa. Sampel Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Sebaliknya jika subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Berdasarkan pendapat di atas penulis mengambil sampel sebesar 25 % dari 316 populasi. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 79 siswa. Teknik Sampling Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan tehnik proporsional random sampling, dikatakan proporsional karena sampelnya terdiri dari subsub populasi, dan dikatakan random karena dalam penelitian ini penentuan sampel dilakukan secara acak dan masing-masing individu diberikan hak yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ditetapkan dua macam variabel yaitu variabel bebas yaitu: kekuatan tungkai (X 1 ), kekuatan perut (X 2 ), kekuatan lengan (X 3 ), kekuatan punggung (X4). Dan variabel terikat yaitu keterampilan gerak dasar sikap lilin (Y). Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara, proses dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan dengan mudah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Definisi Operasional Variabel 1. Kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk membangkitkan tegangan (force) terhadap suatu tahanan (Harsono,1988:36).

2. Kekuatan tungkai dimaksud adalah komponen kondisi fisik sesorang tentang kemampuan dalam menggunakan otot tungkai untuk menerima beban sewaktu bekerja. Kekuatan tungkai seseorang dapat dapat diketahui dengan tes leg dynamometer. 3. Kekuatan perut dimaksud adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan dalam menggunakan otot perut untuk menerima bebean sewaktu bekerja. Kekuatan perut seseorang dapat dapat diketahui dengan tes sit-up. 4. Lengan merupakan anggota badan dari pergelangan sampai kebahu. Kekuatan lengan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan dalam menggunakan otot lengan untuk menerima beban sewaktu bekerja Kekuatan lengan seseorang dapat diketahui dengan tes push and pull dynamometer. 5. Otot punggung merupakan otototot batang badan dan merupakan otot-otot penegak badan. Kekuatan punggung dimaksud adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan dalam menggunakan otot punggung untuk menerima beban sewaktu bekerja Kekuatan punggung seseorang dapat dapat diketahui dengan tes back and leg dynamometer. Instrumen Penelitian Tes untuk mengukur kekuatan otot Tungkai menggunakan leg dynamometer. Tes untuk mengukur kekuatan perut menggunakan tes sit up. Tes untuk mengukur kekuatan lengan menggunakan push and pull dynamometer. Tes untuk mengukur kekuatan punggung menggunakan back dynamometer. Tes untuk mengukur keterampilan gerak dasar sikap lilin menggunakan table penilaian keterampilan gerak dasar sikap lilin. Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dan regresi berganda menggunakan program SPSS for windows release 16.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Responden yang diteliti adalah siswa/siswi MTs N 2 Bandar Lampung dengan sampel sebanyak 79 siswa yang terdiri dari 34 siswa putra dan 45 siswa putri. Dari penelitian tersebut dapat diperoleh hasil yang menunjukan bahwa koefisien determinasi antara kekuatan tungkai dengan keterampilan sikap lilin putra dan putri sebesar 0,618 dan 0,618. Dengan hasil tersebut maka kekuatan tungkai memiliki kontribusi yang signifikan dengan kemampuan sikap lilin. Koefisien determinasi antara kekuatan perut dengan keterampilan sikap lilin sebesar 0,508 dan 0,494. Dengan hasil tersebut maka kekuatan perut memiliki kontribusi yang signifikan dengan keterampilan sikap lilin. Koefisien determinasi antara kekuatan lengan dengan keterapilan sikap lilin sebesar 0,574 dan 0,382. Dengan hasil tersebut maka kekuatan lengan memiliki kontribusi yang signifikan dengan keterampilan sikap lilin. Koefisien determinasi antara kekuatan punggung dengan keterampilan sikap lilin sebesar 0,469 dan 0,403. Dengan hasil tersebut maka kekuatan punggung memiliki kontribusi yang signifikan dengan keterampilan sikap lilin. Koefisien determinasi antara kekuatan tungkai, perut, lengan, dan punggung putra dan putrid terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin sebesar 0,624 dan 0,656. Dengan hasil tersebut maka kekuatan tungkai, perut, lengan dan punggung memiliki kontribusi yang signifikan dengan keterampilan gerak Pembahasan Penelitian ini membahas tentang kontribusi kekuatan tungkai, kekuatan perut, kekuatan lengan, dan kekuatan punggung terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin pada siswa kela VII MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan jumlah sampel sebanyak 79 siswa. Berdasarkan deskripsi data dapat diketahui bahwa kondisi fisik setiap siswa, baik putra maupun putrid memiliki perbedaan dalam melaksanakan aktifitas, baik aktifitas sehari hari maupun saat

berolahraga khususnya olahraga senam lantai. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kekuatan tungkai, kekuatan perut, kekuatan lengan dan kekuatan punggung memberikan kontribusi dalam pelaksanaan gerak dasar sikap lilin. Sedangkan yang menjadi kontribusi terbesar dalam melakukuan gerak dasar sikap lilin adalah kekuatan tungkai. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Kekuatan otot tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin siswa putra dan putri. 2. Kekuatan otot perut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin siswa putra dan putri. 3. Kekuatan otot lengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin siswa putra dan putri. 4. Kekuatan otot punggung memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin siswa putra dan putri. 5. Kekuatan otot tungkai, kekuatan otot perut, kekuatan otot lengan dan kekuatan otot punggung memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin siswa putra dan putri. Dari keempat variable bebas yang diteliti pada penelitian ini ternyata kekuatan otot tungkai memberikan kontribsi terbesar terhadap keterampilan gerak dasar sikap lilin pada siswa kelas VII MTS N 2 Bandar Lampung. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, adapun saran yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Bagi sekolah dalam usaha meningkatkan hasil belajar gerak dasar sikap lilin maka perlu memberikan latihan untuk meningkatkan kekuatan tungkai, kekuatan perut,

kekuatan lengan dan kekuatan punggung siswa. 2. Bagi para Guru Pendidikan Jasmani dalam upaya mengajarkan dan meningkatkan kemampuan sikap lilin hendaknya dalam memberikan latihan kondisi fisik saat kegiatan pemanasan mengarah pada latihan kekuatan tungkai, kekuatan perut, kekuatan lengan dan kekuatan punggung secara berkesinambungan/ saling terkoordinasi dan menguasai teknik sikap lilin dengan benar sehingga kemampuan sikap lilin lebih baik. 3. Bagi Program Studi Penjaskes agar dapat menjadikan penelitian ini sebagai salah satu informasi untuk mengembangkan ilmu bagi pihak yang ingin melaksanakan penelitian yang serupa. Hidayat, I. Panggabean, P. 1980. Senam Lantai 1b Buku Guru Untuk SGO. Jakarta : PT. abadi. Ma mun,a dan Yudha. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Margono, A. 2009. Senam. Surakarta: UNS Press. Soedarminto, 1992, Kinesiologi, Jakarta: Depdikbud Dikti P2TK. Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta : EGC Daftar Pustaka Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.