III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Riduwan (2005 : 207) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) Metode penelitian adalah cara

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ilmiah yang digunakan sebagai metodologi penelitian harus tepat

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

Y Keterampilan Mengiring Bola

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional.

` III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

III. METODOLOGI PENELITIAN. antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata-tangan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

III. METODELOGI PENELITIAN. berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan reaksi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

III. METODE PENELITIAN. dihadapi. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:3) penelitian eksperimen adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

METODOLOGI PENELITIAN. dengan tujuan penelitian. Menurut (Kartini Kartono,1980:16) menyatakan :

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

Lampiran 1 (lanjutan)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. sebab itu, dalam penelitian ini peneliti akan menguraikan prosedur yang. tertentu dan hubungannya berbagai variabel.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PETUNJUK PELAKSANAAN TES KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW. 1. Pelaksanaan tes harus urut sesuai dengan urutan butir tes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan

kegiatan latihan dan atau percobaan-percobaan. Menurut Arikunto (2004 : 5) maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

BAB III METODE PENELITIAN. memilih suatu metode penelitian tersebut. Oleh karna itu metode penelitian merupakan

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil penelitian dengan urutan penyajian sebagai berikut : deskripsi data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggung jawabkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. statistik untuk membantu menganalisis data dan fakta yang diperoleh dari

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

Transkripsi:

III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri. (Sukardi. 003: 7) Menurut Arkunto (00: 3) penelitian deskriptif korelasional atau penelitian korelasional yaitu untuk mengetahui sebarapa erat hubungan antara ke dua variabel atau lebih. Tujuan penelitian korelasional untuk menemukan ada tidaknya suatu hubungan korelasional dan apabila terdapat suatu hubungan, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara keseimbangan dan koordinasi mata dan kaki dengan hasil sepak mula pada siswa ekstrakurikuler sepak takraw SMA Purbolinggo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Yaitu suatu metode yang digunakan untuk memperoleh informasiinformasi yang terjadi pada masa sekarang dengan melihat hubungan antara du gejala atau lebih.

B. Variabel dan Data Penelitian 33. Variabel Variabel adalah suatu gejala yang bervariasi yang menjadi obyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 00:8). Variabel penelitian ini ada dua yakni variabel bebas dan satu variabel terikat. ) Variabel bebas Variabel bebas adalah dalam penelitian ini ada, yaitu :. Keseimbangan ( ).. Koordinasi mata dan kaki ( ). ) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil melakukan sepak mula dalam permainan sepak takraw (Y).. Data Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatau kenyataan atau fakta dapat berupa angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus atau gabungan dari ketiga nya. Data masih belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data juga dapat diartikan kumpulan file atau informasi dengan tipe tertentu baik suara, gambar atau lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, data adalah keterangan yang benar dan nyata atau keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan).

C. Devinisi Operasional Variabel 34 Untuk menyamakan persepsi mengenai variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian ini, maka perlu dipaparkan definisi operasional variabel sebagai berikut.. Menurut Kamus Besar Bahasa Indoneseia (005 : 358), hubungan adalah keadaanberhubungan atau sangkut paut. Korelasi merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif dan negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. (Sugiyono, 008: 4). Balance atau keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan sistem neuromuscular kita dalam kondisi statis, atau mengontrol sistem sistem neuromuscular tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efisien selagi kita bergerak (Barrow dan McGee : 979). 3. Barrow dan McGee (979) berpendapat bahwa koordinasi adalah kemampuan untuk memadukan berbagai macam gerakan ke dalam satu atau lebih pola gerak khusus. 4. Kemampuan berasal dari kata mampu. Kemampuan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (005 : 68) adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan dalam melakukan sesuatu. Dari pendapat tersebut, kemampuan dalam penelitian ini adalah kecakapan atau kesanggupan dalam melakukan sepak mula dalam permainan sepak takraw. 5. Sepak mula adalah serangan pertama dalam permainan sepak takraw selain juga sebagai awal dari permainan. Sepak mula dilakukan oleh pemain yang disebut tekong. Gerakannya ialah bola dipegang oleh apit dan kemudian diberikan atau diumpan ke tekong dengan lemparan membentuk parabola dan kemudian oleh tekong ditendang ke daerah lawan dengan bola melewati atas net atau jaring.

D. Populasi dan Sampel 35 a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 00: 08). Populasi dibatasi oleh jumlah subjek atau individu paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Maksud dari pengertian di atas adalah keseluruhan individu yang akan dijadikan objek penelitian dan paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Adapun sifat yang sama dimaksud dalam penelitian ini adalah: Anggota ektrakurikuler sepak Takraw SMA Negeri Purbolinggo. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai objek penelitian adalah keseluruhan anggota ektrakurikuler sepak takraw SMA Negeri Purbolinggo yang berjumlah 0 siswa. b. Sampel Menurut Arikunto (997: 08) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 00 lebih baik diambil semua. Sebaliknya jika subjeknya lebih besar dari 00 dapat diambil antara 0-5%. Karena siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepak takraw tidak lebih dari 00 orang, maka sampel diambil semua populasi yaitu 0 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data 36 Untuk pengambilan data dalam penelitian ini maka diperlukan suatu alat ukur yang baku. Valid atau tidaknya suatu data ditentukan oleh alat ukurnya. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data keseimbangan, koordinasi mata dan kaki dan data kemampuan sepak mula dalam permainan sepak takraw. F. Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (00: 36) instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan oneshot-model yaitu pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data.. Instrumen Tes Keseimbangan Pengukuran keseimbangan statis, dimaksudkan untuk megetahui seberapa lama keseimbagan dengan cara mempertahakan tubuh para sampel menggunakan alat yang dinamakan stork stand. Tujuan Alat dan Fasilitas : Untuk mengukur keseimbangan statis. : Blanko hasil pengukuran dan alat tulis Pelaksanaan : a. Testi berdiri di atas satu kaki yang dominan, kaki yang lain diletakkan di samping lutut, tangan berada di pinggang. b. Dengan diberi aba-aba ya testi mengangkat tumitnya dari lantai (jinjit) dan mempertahankan sikap ini selama mungkin tanpa gerakan apapun atau meletakkan tumitnya menyentuh lantai. c. Saat mengangkat tumit dan mempertahankannya tangan tidak boleh lepas dari pinggang.

d. Dilakukan tiga kali ulangan. 37 e. satuan ukuran dinyatakan dalam satuan detik. Hasil pengukuran keseimbangan : Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali, hasil yang terbaik digunakan sebagai data penelitian. b. Instrumen tes koordinasi mata dan kaki Tes yang digunakan untuk mengukur koordinasi mata dan kaki menggunakan soccer wall volley test. Tujuan : Mengukur kemampuan koordinasi mata dan kaki, koordinasi Alat seluruh tubuh dan kelincahan. : bola, stop watch. Perlengkapan : Lapangan yang terdiri atas : a. Daerah sasaran dibuat dengan garis di dinding yang rata dengan ukuran panjang,44 m dan tinggi dari lantai, m. b. Daerah tendangan dibuat di depan daerah sasaran berbentuk segi empat dengan ukuran 3,65 m dan 4,3 m. Daerah tendangan berjarak, 83 m dari dinding daerahsasaran. Pelaksanaan : a. Testy berdiri di daerah tendangan, siap menendang bola. b. Dengan diberi aba-aba ya, testi mulai menendang bola sebanyak-banyaknya, boleh menggunakan kaki yang manapun. Sebelum menendang kembali, bola harus diblok atau dikontrol dengan kaki yang lain. c. Setiap menendang bola harus diawali dengan sikap menendang yang benar. d. Testy melakukan 3 kali ulangan, masing-masing 0 detik. e. Tidak boleh mengontrol bola atau menghentikan bola dengan tangan.

38 f. Sebelum melakukan tes, testy boleh mencoba terlebih dahulu sampai merasa terbiasa. Penilaian : Tiap tendangan yang mengenai sasaran memperoleh nilai satu. a. Bola harus mengenai sasaran b. Bola harus dikontrol atau diblok terlebih dahulu sebelum ditendang kembali. c. Pada waktu menendang atau mengontrol bola testy tidak boleh keluar dari daerah tendangan. d. Bila testy mengontrol atau meghentikan bola dengan tangan maka nilainya dikurangi satu. e. Bila bola tidak mengenai sasaran tidak mendapat nilai. f. Nilai total yang diperoleh adalah jumlah nilai tendangan yang terbanyak dari tiga ulangan yang dilakukan. c. Tes ketepatan sepak mula dalam permainan sepak takraw Tes dan pengukuran ketepatan sepak mula atau servis. Tes dan pengukuran ketepatan sepak mula dengan tepat dilaksanakan di lapangan SMA Negeri Purbolinggo Lampung Timur dilakukan sebanyak lima kali. Tujuan : Untuk mengetahui ketepatan sepak mula atau servis oleh testee. Alat : Bola dan stop watch Petugas : Pemandu tes Pelaksanaan : a. Skor diambil dari skor yang terdapat di daerah sasaran di mana bola jatuh dan waktu kecepatan bola jatuh ke daerah sasaran. b. Bola melewati di bawah tali hasil dikalikan dengan skor daerah dimana bola jatuh dipetak lapangan. c. Stop watch dijalankan pada waktu bola tersentuh kaki dan dihentikan pada saat bola menyentuh lantai, waktunya dicatat. d. Jika bola jatuh tepat pada garis yagn membatasi dua petak sasaran, maka skor yang dicatat adalah angka yang tertinggi.

39 G. Analisis Data Analisis data atau pengolahan data merupakan suatu langkah penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis statistik dan analisis non statistik. Pada dasarnya statistik mempunyai dua pengertian yang luas dan yang sempit. Dalam pengertian yang luas statistik merupakan cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, mengajukan, dan menganalisis, data yang berwujud angka. Sedangkan dalam pengertian yang sempit statistik merupakan cara yang digunakan untuk menunjukkan semua kenyataan yang berwujud angka. Data yang dinilai adalah data variabel bebas : keseimbangan ( ), koordinasi mata dan kaki ( ), serta variabel terikat yaitu hasil sepak mula atau servis (Y). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi ganda ( multiple corelation ). Menurut Arikunto (00), untuk menguji hipotesis antara dengan Y dan dengan Y digunakan statistik melalui korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut: r xy Y. Y. N Y N Y N Keterangan : r xy = Koefesien korelasi N = Jumlah sampel = Skor variabel Y = Skor variabel Y = Jumlah skor variabel

Y = Jumlah skor variabel Y = Jumlah kuadrat skor variabel Y = Jumlah kuadrat skor variabel Y 40 Untuk menguji hipotesis antara dengan Y digunakan statistik melalui korelasi product moment dengan rumus : r x y Y. Y. N Y N Y Keterangan : N r xy = Koefesien korelasi N = Jumlah sampel = Skor variabel Y = Skor variabel Y = Jumlah skor variabel Y = Jumlah skor variabel Y = Jumlah kuadrat skor variabel Y = Jumlah kuadrat skor variabel Y Untuk menguji hipotesis antara dengan Y digunakan statistik melalui korelasi product moment dengan rumus : r x y Keterangan : Y. Y. N Y N Y N r xy = Koefesien korelasi N = Jumlah sampel = Skor variabel Y = Skor variabel Y = Jumlah skor variabel Y = Jumlah skor variabel Y

= Jumlah kuadrat skor variabel Y = Jumlah kuadrat skor variabel Y 4 Menurut Arikunto (00), harga r yang diperoleh dari perhitungan hasil tes dikonsultasikan dengan Tabel r product moment. Interprestasi tersebut adalah sebagai berikut: Tabel : Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r. Interval Koefisien Korelasi Interpretasi Hubungan 0,80,00 Sangat kuat 0,60 0,79 Kuat 0,40 0,59 Cukup kuat 0,0 0,39 Rendah 0,00 0,9 Sangat rendah Sumber : Riduwan. 005 Setelah diketahui besar kecilnya r xy maka taraf signifikan dilihat dengan : t = r n- -r Kriteria pengujian hipotesis tolak H 0 jika t hitung > t tabel, dan terima Ho jika t hitung < t tabel. Untuk dk distribusi t diambil n- dengan α = 0,05, dan untuk mencari besarnya sumbangan ( kontribusi ) antara variabel dan variabel Y maka menggunakan rumus Koefisian Determinansi : KP = r x 00 % 00 % Keterangan: KP = Nilai Koefisien Detreminansi r = Koefisien Korelasi

Menurut Arikunto ( 00), untuk menguji hipotesis antara dengan digunakan 4 statistik F melalui model korelasi ganda antara dengan, dengan rumus : r x x N N N Keterangan: r xx = Koefesien korelasi antara dengan N = Jumlah sampel = Skor variabel = Skor variabel = Jumlah skor variabel = Jumlah skor variabel = Jumlah dari kuadrat skor variabel = Jumlah dari kuadrat skor variabel Setelah dihitung r xx, selanjutnya dihitung dengan rumus korelasi ganda. Analisis korelasi ganda dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan yaitu untuk mengetahui besarnya hubungan variabel bebas ( dan ) terhadap variabel terikat (Y) baik secara terpisah maupun secara bersama-sama. Pengujian hipotesis menggunakan rumus Korelasi Ganda dengan rumus sebagai berikut: R Keterangan : R = Koefisien Korelasi Ganda antar variabel dan secara bersama-sama dengan variabel Y r.y r.y Y Y = Koefisien Korelasi terhadap Y = Koefisien Korelasi terhadap Y r Y r r r r Y Y

r = Koefisien Korelasi terhadap Dilanjutkan dengan uji F untuk mencari taraf signifikan antara variabel, dan Y, 43 dengan rumus sebagai berikut : F = R K ( R ) n k Kriteria pengujian hipotesis tolak H 0 jika F hitung > F tabel, dan terima H 0 F hitung < F tabel. Dimana distribusi dk pembilang k= dan dk penyebut (n-k-) dengan mengambil taraf uji α = 0,05