BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication Technology ( ICT ) yang. keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan.

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam era globalisasi ini telah membuat perusahaan untuk fokus mengubah cara

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN E-LEARNING TERHADAP MAHASISWA KELAS KARYAWAN (Studi kasus: E-learning Teknik Informatika Universitas Pasundan)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN...

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penggunaan internet. Dalam setiap hal pasti memiliki kemanfaatan

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET FUNGSI VERIFIKASI DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

Heri Indrianto 1), Imanuel Susanto 2), Agustinus Fritz Wijaya 3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah

BAB II LANDASAN TEORI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era global seperti sekarang ini, teknologi khususnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. populer dan lebih manjanjikan dalam dunia bisnis adalah internet. Dalam

I. PENDAHULUAN. Proses-proses akuntansi suatu entitas dituntut harus bisa dilakukan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usahanya terutama dalam bidang bisnis. Sebagai alat bantu manusia, Dalam dunia pendidikan di masa kini, teknologi informasi (TI)

BAB I PENDAHULUAN. pada era modern ini menjadi tantangan bagi setiap organisasi.

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam waktu yang relatif singkat (Simamarta, 2006:5 dalam Sarasmitha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbasis elektronik seperti e-commerce, e-government, dan e-learning.

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien (Muhson, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi (TI) pada zaman sekarang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi terdesentralisasi

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

Makalah Penggunaan ICT Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran

Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Novita Panca Dewi J

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali di bidang pendidikan. Pemanfaatan sistem informasi ini sangat

Presentasi Sidang Akhir Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat diabad 20 ini telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menggunakan salah satu perdiktor dari TAM yaitu perceived ease of. use(persepsi kemudahan dalam menggunakan teknologi).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kab. Sleman yang mengalami juga perkembangan pesat adalah distro. Berdasarkan

(

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI DAN DIFUSI INOVASI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN TELEPON PINTAR

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan infrastruktur seperti hardware, software, teknologi penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILING OLEH: SISCA THERESIA

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

BAB I PENDAHULUAN. rupiah. Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam industri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang sudah berlangsung merupakan kenyataan terhadap kemajuan jaman yang memiliki kelebihan dan kekurangannya. Hal ini terjadi berkat dari perkembangan dan kemajuan teknologi informasi ( TI ). Perkembangan Information and Communication Technology ( ICT ) yang amat pesat turut membawa perubahan signifikan dalam berbagai bidang kehidupan termasuk profesi. Hal ini menyebabkan perubahan sistem pada instansi atau perusahaan, yang berdampak juga pada perubahan pola kerja mereka. Teknologi informasi banyak diterapkan untuk pengelolaan pekerjaan karena daya efektivitas dan efisiensinya yang sudah terbukti mampu mempercepat kinerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan. Menurut Ishak ( 2008 : 87 ) teknologi Informasi ( TI ) dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya TI adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Teknologi informasi saat ini telah menyebar hampir di semua aspek kehidupan dan profesi, tidak terkecuali perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi yang berkecimpung di bidang pengelolaan sumber informasi sudah seharusnya 1

2 terjamah penerapan teknologi informasi. Dengan adanya teknologi informasi diharapkan dapat membantu untuk mepercepat penggunaan dalam memperoleh kebutuhan informasi dan membuat sistem agar layanan perpustakaan tersistematis. Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja.. Kemajuan teknologi informasi ini seperti pedang bermata dua, selain memudahkan beberapa pekerjaan dan memberikan optimalisasi waktu pekerjaan, teknologi informasi ini juga bisa disalahgunakan dalam hal kejahatan atau untuk penyebaran perbuatan asusila yang melanggar norma bangsa ketimuran. Pesatnya perkembangan tenologi informasi ini harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan dan pengetahuan. Agar perkembangan ini benar benar didayagunakan secara optimal dan dapat menjadikan sumber daya manusia yang benar benar Pada perkembangan teknologi informasi seperti pada saat ini ditandai adanya ledakan informasi. Dengan adanya ledakan informasi maka masyarakat dituntut untuk melek informasi atau masyarakat diharapkan agar selalu mengikuti dan mengetahui informasi yang berkembang bila tidak ingin dikatakan kuno atau ketinggalan jaman. Seiring dengan berkembangnya teknologi, pencarian atau penelusuran informasi dapat diakses dengan cepat, mudah serta kapan saja dan dimana saja.

3 Begitu banyaknya informasi yang beredar saat ini. Baik informasi yang bersifat umum atau informasi yang berguna untuk menunjang civitas akademika. Perpustakaan merupakan sebagai lembaga nirlaba yang bertujuan mengelola dan menyajikan informasi. Salah satu contohnya pada perpustakaan perguruan tinggi. Keberadaan perpustakaan perguruan tinggi sangat penting untuk menunjang kegiatan civitas akademika dari universitas tersebut. Tujuan dari perpustakaan perguruan tinggi ini adalah untuk melengkapi atau menyediakan informasi terhadap kajian ilmu tertentu yang dibutuhkan mahasiswa maupun dosen dari perguruan tinggi tersebut. Tujuan perpustakaan perguruan tinggi berikutnya adalah untuk menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi ( Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ). Meskipun perpustakaan sebagai lembaga yang menyajikan informasi namun tetap saja perpustakaan memiliki kelemahan terhadap pemenuhan kebetuhan informasi penggunanya. Tidak semua akan kebutuhan informasi penggunanya yang beranekaragam dapat terpenuhi melalui lembaga ini. Termasuk pengembangan informasi yang dijadikan sebagai referensi atau sekedar pemahaman yang mendalam dari suatu kajian ilmu pengetahuan. Selain perpustakaan, dibutuhkan media yang bisa menaungi persebaran informasi yang dapat digunakan seseorang untuk knowledge sharing atau berbagi pengetahuan. Salah satu media tersebut adalah semacam program atau software yang dikenal dengan E-Learning. Saat ini konsep E-Learning sudah banyak

4 diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi E- Learning khususnya di lembaga pendidikan ( sekolah, training dan universitas ). Beberapa perguruan tinggi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran elektronik sebagai suplemen ( tambahan ) terhadap materi pelajaran yang disajikan secara reguler di kelas ( Lewis, 2002 ). Namun, beberapa perguruan tinggi lainnya menyelenggarakan E-Learning sebagai alternatif bagi mahasiswa yang karena kesibukan dan kepentingan yang lain sehingga berhalangan mengikuti perkuliahan secara tatap muka. Dalam kaitan ini, E-Learning berfungsi sebagai option ( pilihan ) bagi mahasiswa. Selain jurnal cetak dan jurnal online, E-Learning merupakan salah satu tempat berbagi informasi. Di dalamnya E-Learning ini pengguna juga dapat chatting atau berbicara secara online dengan pengguna yang lain. Pemanfaatan teknologi telekomunikasi untuk kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi di Indonesia semakin kondusif dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Departemen Pendidikan Nasional ( SK Mendiknas ) tahun 2001 yang mendorong perguruan tinggi konvensional untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh ( dual mode ). Dengan iklim yang kondusif ini, beberapa perguruan tinggi telah melakukan berbagai persiapan, seperti penugasan para dosen untuk mengikuti pelatihan tentang pengembangan bahan belajar elektronik, mengidentifikasi berbagai platform pembelajaran elektronik yang tersedia, dan melakukan eksperimen tentang penggunaan platform pembelajaran elektronik tertentu untuk menyajikan materi perkuliahan.

5 Epistemologi konstruktivisme dari pembelajaran adalah suatu asumsi bahwa pembelajar terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Melalui pengalaman langsung tersebut maka pembelajar akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi yang dipelajari dan tidak hanya sekedar mengetahui sekilas terhadap apa yang dipelajarinya. Perkembangan konstruktivisme didorong dan didukung oleh perkembangan teknologi informasi dan teknologi ( TIK ) yang sangat pesat. E-Learning, merupakan salah satu bentuk dari pembelajaran yang menggunakan epistemologi konstruktivisme. Melalui E-Learning siswa dapat terlibat dalam proses belajar secara mandiri ( computer mediated learning ) maupun secara terbimbing ( computer assisted learning ). Peranan E-Learning dalam meningkatkan efektifitas belajar tidak dapat dilepaskan dari konteks pengertian belajar yang efektif ( baik menggunakan awalan e ataupun tidak ). Belajar bukan hanya sekedar transfer informasi dari sumber belajar kepada pembelajar, tetapi harus menghasilkan perubahan yang terjadi akibat dari pengalaman ( Moore, 1996 ). Definisi E-Learning menurut Darin E. Hartley ( Hartley, 2001 ) adalah E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. Pengertian lain adalah dalam LearnFrame.Com dalam Glossary of E-Learning Terms ( Glossary, 2001 ) menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan

6 aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone. Dari dua definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dan persebaran informasi sebagai sarana knowledge sharing dapat disebut sebagai suatu E - Learning. Selama ini, sistem pendidikan di perguruan tinggi yang digunakan hanya bersifat tatap muka, didalam ruangan yang tidak jarang cenderung membosankan. Dengan adanya sistem pendidikan E - Learning yang dapat secara tepat di perguruan tinggi dan dinikmati oleh para mahasiswa maupun dosen itu sendiri yang dapat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan masalah-masalah perkuliahan yang tidak dapat dikelas dan kurang dimengerti oleh para mahasiswa sehingga dengan adanya sistem program pendidikan E - Learning itu dapat memberikan layanan belajar yang tidak hanya terbaik dan tercepat bagi para mahasiswa. Dalam sistem ini para mahasiswa bisa mengambil bahan mata kuliah yang akan dijelaskan dan diterangkan oleh dosen. Hal ini bertujuan agar mahasiswa bisa memahami dan mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan. Sehingga mahasiswa bisa langsung menerima materi itu dengan mudah dan dosen juga akan lebih mudah menerangkan materi yang akan diberikan kepada para mahasiswanya. Penerapan ini merupakan sebuah wujud pembangunan berkelanjutan dalam bidang pendidikan tetapi juga

7 dikembangkan untuk seterusnya karena ilmu pengetahuan dan informasi yang diterima mahasiswa harus selalu up to date. Saat ini E - Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi E - Learning di lembaga pendidikan ( sekolah, training dan universitas ) maupun industri ( Cisco System, IBM, HP, Oracle, dan lainya ). E-Learning merupakan suatu jenis sistem pembelajaran yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. E-Learning adalah proses learning ( pembelajaran ) menggunakan dan memanfaatkan Information and Communication Technology ( ICT ) sebagai tools yang dapat tersedia kapanpun dan di manapun dibutuhkan, sehingga dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. E - Learning merupakan Sebuah sistem pembelajaran yang memanfaatkan kelebihan kelebihan yang dimiliki oleh internet, yang selama ini digunakan sebagai media transfer ilmu pengetahuan. Sistem ini memberi kebebasan akses tanpa terhalang waktu dan tempat serta tidak hanya berorientasi pada pengajar namun semuanya dapat berperan aktif dalam pengembangan keilmuan. Ada tiga fungsi dari E-Learning ini, dalam jurnal pendidikan dan kebudayaan menurut ( Siahaan, 2004 ) ialah sebagai suplemen ( tambahan ), sebagai komplemen ( pelengkap ), dan sebagai pengganti ( subtitusi ). Meskipun telah kita ketahui e-learning dapat membantu peningkatan kualitas pendidikan dan pengetahuan, namun pemanfaatannya

8 belum terlalu optimal di mahasiswa pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Hal ini terbukti dengan masih sedikitnya mahasiswa yang menggunakan akses E - Learning yang telah disediakan oleh Universitas Gadjah Mada yang bernama ELISA. Padahal mahasiswa Pascasarjana ini harus lebih banyak referensi, Up date informasi terkini dan saling share pengetahuan. Selain itu kesibukan masing masing mahasiswa yang heterogen serta konsentrasi yang kurang begitu fokus dalam proses pembelajaran dikelas sehingga penguasaan materi amat sangat terbatas seharusnya lebih banyak menggunakan fasilitas ini sebagai media penunjang pembelajaran tambahan mereka. Pendalaman materi harus diterapkan mengingat jumlah jam tatap muka yang begitu terbatas. Menurut Anatasia yang dikutip dari ( Jogiyanto : 2007 ), Aspek perilaku ini sangat berpengaruh karena dengan perilaku yang berubah, maka tercipta kepercayaan yang positip untuk menerima teknologi informasi. Mahasiswa pascasarjana dalam hal ini adalah mahasiwa pada tingkatan strata 2 ( S2 ). Hal ini dikarenakan jumlah perkuliahan tatap muka yang terbilang sedikit padahal untuk mahasiswa pascasarjana lebih membutuhkan begitu banyak referensi dan pendalaman terhadap kajian disiplin keilmuan yang didalami. Selain itu latar belakang pendidikan dan latar belakang budaya yang berbeda yang menuntut mahasiswa untuk saling bertukar pemikiran yang berguna untuk lebih memperdalam disiplin keilmuan tersebut. Seperti kita ketahui, meskipun dalam disiplin keilmuan yang sama namun arah pembelajaran sering berbeda. Hal ini lebih menuntut

9 adanya pertukaran pemikiran diantara mahasiswa. Untuk lebih memperdalam referensi atau pendalaman disiplin keilmuan tersebut diperlukan suatu media yang bisa menaungi. Model penelitian yang tepat untuk mengukur tentang penerimaan dan penggunaan teknologi dalam pemanfaatan E-Learning oleh mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada dengan menggunakan Model Perilaku TAM ( Technology Acceptance Model ). Model penerimaan teknologi ( Technology Acceptance Model ) merupakan sebuah model yang pertama kali dikenalkan oleh Fred Davis pada tahun 1989. Model penerimaan teknologi ini adalah sebuah pengembangan model dari teori tindakan beralasan ( Theory of Reasoned Action ). Teori tindakan beralasan ( Theory of Reasoned Action ) adalah suatu model penilaian penerimaan teknologi yang mengidentifikasi tingkat penerimaan individu terhadap sebuah teknologi. Tujuan dari model penerimaan teknologi adalah menjelaskan faktor yang mempengaruhi dalam penerimaan dan penggunaan teknologi informasi. Sesuai uraian diatas, maka penulis berkeinginan melakukan kajian yang lebih mendalam. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti tentang Pemanfaatan E-Learning sebagai sarana kemudahan pembelajaran pada mahasiswa pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

10 B. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh Faktor Pendukung terhadap sikap penggunaan teknologi ( attitude toward using )? 2. Bagaimana pengaruh Persepsi kegunaan ( perceived usefulness ) terhadap sikap penggunaan teknologi ( attitude toward using )? 3. Bagaimana pengaruh Persepsi kemudahan penggunaan ( perceived ease of use ) terhadap sikap terhadap penggunaan teknologi ( attitude toward using )? 4. Bagaimana pengaruh sikap penggunaan teknologi ( attitude toward using ) terhadap minat perilaku menggunakan teknologi ( behavioral intention to use )? 5. Bagaimana pengaruh Minat perilaku menggunakan teknologi ( behavioral intention to use ) terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya ( actual technology usage ). C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pemaparan tulisan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui peran dan pemanfaatan akses E-Learning oleh mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

11 2. Mengetahui pengaruh kegunaan akses E-Learning ini terhadap sikap mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada terhadap akses ini. 3. Mengetahui Pengaruh kemudahan penggunaan akses E-Learning ini terhadap sikap pengunaan teknologi E-Learning. 4. Mengetahui pengaruh sikap menggukan akses ini terhadap minat pemakaian akses E-Learning. 5. Mengetahui faktor faktor lain yang berpengaruh terhadap pemanfaatan akses penunjang pembelajaran ini. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari tulisan penelitian tentang pemanfaatan E-Learning sebagai sarana kemudahan ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai pengembangan wawasan dan pengetahuan tentang akses E- Learning ini sebagai salah satu media pembelajaran. 2. Menjadi masukan atau referensi bagi mahasiswa dan pengajar tentang adanya akses Knowledge Sharing ini sebagai media pembelajaran dan berbagi informasi tentang kajian keilmuan tertentu. 3. Menjadi referensi bagi pengelola akses E-Learning ini untuk meningkatkan kemudahan dan pembaharuan pengaksesannya. 4. Memberikan kontribusi yang mengarah pada perkembangan kemudahan penyebaran informasi. 5. Sebagai bahan rujukan bagi penelitian yang lebih lanjut terutama yang berkaitan dengan akses pembelajaran ini.

12 E. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian ( Sugiyono, 2007 : 85 ). Sedangkan pendapat lain menurut Danim ( 2004 : 22 ) mengatakan bahwa hipotesis adalah penjelasan yang bersifat sementara untuk tingkah laku, kejadian atau peristiwa yang sudah atau akan terjadi. Dari dua pendapat ahli tersebut maka penulis mengambil simpulan bahwa hipotesis adalah pandangan atau jawaban sementara dari suatu rumusan masalah sebelum penelitian dilakukan. Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diambil hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Tedapat pengaruh faktor pendukung terhadap sikap penggunaan teknologi ( attitude toward using ). 2. Terdapat pengaruh Persepsi kegunaan ( perceived usefulness ) terhadap sikap penggunaan teknologi ( attitude toward using ) 3. Terdapat pengaruh persepsi kemudahan penggunaan ( perceived ease of use ) terhadap sikap terhadap penggunaan teknologi ( attitude toward using ). 4. Terdapat pengaruh sikap penggunaan teknologi ( attitude toward using ) terhadap minat perilaku menggunakan teknologi ( behavioral intention to use ). 5. Terdapat pengaruh Minat perilaku menggunakan teknologi ( behavioral intention to use ) terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya ( actual technology usage ).

13 F. Sistematika Penulisan B A B I P E N D A H U L U A N Bab ini merupakan gambaran - gambaran terhadap dasar penelitian yang dilakukan. Penjabaran isi dari bab ini adalah latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang beberapa teori yang berkaitan dengan penelitian terhadap pemanfaatan akses pembelajaran elektronik yaitu pengertian E-Learning, information behavior atau perilaku informasi, Knowledge Sharing ( Penyebaran pengetahuan ) dan penelitian sejenis yang pernah dilakukan. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai penerimaan teknologi yang disebut sebagai TAM (Technology Acceptance Model) BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode yang dilakukan dalam panelitian yang dimulai dari metodologi penelitian, metode pengambilan sampel penelitian, desain penelitian dan instrument penelitian, uji validitas dan reliabilitas, metode analisa dan langkah-langkah penelitian.

14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang hasil dari penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang telah dijabarkan pada bab - bab sebelumnya. Pembahasan dimulai dari deskripsi responden, deskripsi pemanfaatan E-Learning dan analisis data serta pembahasannya BAB V PENUTUP Dalam bab Penutup ini, penulis menjelaskan mengenai kesimpulan yang telah diperoleh di lapangan selama melakukan penelitian dan menganalisis data. Saran dan Rekomendasi diberikan sebagai masukan pada penelitian selanjutnya serta pada orang orang yang memanfaatkan akses E-Learning ini.