BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
Mengenal Wakil Anda di DPRD Provinsi Bali

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15A TAHUN 2009 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

SURAT TUGAS Nomor: 42/UN48.15/KP/2012

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

KEKALAHAN PDI-P DALAM PEMILUKADA KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2013

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini. Penelitian-penelitian sebelumnya mempunyai perbedaan dari segi wilayah

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

LAPORAN DANA KAMPANYE PERIODE 27 AGUSTUS S/D 15 OKTOBER 2015

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

PENGHITUNGAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. penentuan strategi komunikasi, jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

STRATEGI PEMENANGAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI CAMPURAN PURI DAN NONPURI DI GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

Gambaran Umum. Pelayanan Informasi Publik Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

2015 MODEL REKRUTMEN DALAM PENETUAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

BERITA ACARA NOMOR: 220/BA/V/ 2014

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2011

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mungkin belum sepenuhnya dimengerti dan dihayati sehingga perbincangan

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 30 TAHUN 2005 TENTANG

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG KEBERLANJUTAN PROGRAM SIMANTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

GAMBARAN UMUM. Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR : 20/Kpts/KPU Kab /2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN. memperoleh dan menambah dukungan suara bagi para kandidat kepala daerah. Partai politik

KLUNGKUNG BALI KLUNGKUNG 3. PERINGKAT SUARA SAH CALON i PARTAI POLITIK / NAMA CALON. 1. Partai NasDem 8 1 NYOMAN SUDARKA PERINGKAT SUARA SAH CALON 1

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

KATA PENGANTAR. Pujisyukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2011 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

POLA PENGGUNAAN MEDIA MASSA SEBAGAI KOMUNIKASI POLITIK CALON KEPALA DAERAH (STUDI KASUS : PILKADA 5 (LIMA) KABUPATEN/KOTA DI BALI, 2010)

Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP

Dewa Ayu Made Olivia Dita Kesari Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udaya. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya

ARTIKEL. Judul. Perkembangan Partai Politik di Kabupaten Badung Pada Tahun , dan Potensinya Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di SMA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BENGKULU KEPUTUSAN

EKSISTENSI PEREMPUAN BALI DALAM POLITIK

STRATEGI PARTAI GERINDRA DALAM PEMENANGAN PASANGAN CALON BUPATI DI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin. PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 60/PUU-XIII/2015 Persyaratan Menjadi Calon Kepala Daerah Melalui Jalur Independen

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan

I. PENDAHULUAN. Runtuhnya rezim Orde Baru memberikan ruang yang lebih luas bagi elit politik

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

KECAMATAN DENPASAR BARAT

BAB I PENDAHULUAN. sistem politik-demokratik modern. Pemilu bahkan telah menjadi salah satu

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA BERKAT RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI

DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN

: Banjar Pande Mas, Ds. Kamasan, Kec. Klungkung

I. PENDAHULUAN. dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian tentang pemilihan Kepala Daerah telah menjadi tema menarik dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

Pemilu yang ada bahkan tidak membawa perubahan orang. Sebagian besar akan tetap orang dan muka lama.

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Partai politik merupakan sarana ataupun wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dalam kekuasaan atau pemerintahan di suatu negara. Di dalam bukunya Miriam Budiarjo: (2010) menjelaskan bahwa partai politik sendiri secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kelompok terorganisir yang anggotaanggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu partai politik yang masih menunjukkan eksistensinya hingga kini adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. PDI-P lahir pada tahun 1999 seiring keikutsertaanya dalam pemilu di Indonesia untuk pertama kalinya yang terjadi pada tahun yang sama. Pada tahun 1999 tersebut PDI-P berhasil memproleh suara terbanyak di DPR dengan mendapatkan 154 kursi (Koirudin, 2005). Di dalam pemilu tingkat lokal sendiri PDI-P juga menunjukkan kekuatannya sebagai partai paling dominan di Bali. Provinsi Bali sebagai salah satu basis masyarakat PDI-P tidak lepas dari adanya kedekatan dan kekuatan figur Soekarno dengan rakyat Bali. Soekarno sendiri merupakan keturunan asli Bali yang berasal dari ibunya yang berasal dari Kabupaten Buleleng di Bali. Kedekatan inipun juga berlaku dan berlanjut pada anaknya Megawati yang selalu menggunakan peran keturunan dan figur ayahnya ini menjadi sebuah kekuatan untuk memperoleh dukungan dari setiap elemen masyarakat yang ada di Bali. Dengan adanya kedekatan ini sendiri PDI-P dan

2 Bali selalu saling berkaitan antara satu dengan yang lain yang tidak bisa terpisahkan dan menjadikan PDI-P sebagai partainya orang Bali. Kekuatan dan kedekatan partai bersama masyarakat ini dapat dilihat dalam realitas pemilu nasional tahun 1999 yang menunjukkan Bali sebagai penyumbang suara terbanyak dalam pemilu tersebut terhadap PDI-P di Indonesia dengan jumlah persentase yang mencapai 79 % dan merupakan perolehan suara tertinggi yang didapatkan sebuah partai politik di daerah di Indonesia pada saat itu, bahkan jika dibandingkan dengan partai-partai lainnya seperti Golkar yang hanya memperoleh persenase 66,5% dengan persentase jumlah suara tertinggi di dapatkan di provinsi-provinsi yang ada di Sulawesi. Hasil dan persentase inipun masih dibawah persentase yang diperoleh dari PDI-P (www.liputan6.com). Dari pentas pemilu di tingkat daerah Bali pun PDI-P menunjukkan dominasinya dengan menduduki kursi orang nomor satu di Bali dari tahun 1998 hingga 2013. Pada Pemilihan Gubernur 1998 PDI-P dengan calon yang diusungnya Drs. Dewa Made Beratha berhasil mendapatkan dukungan terbanyak di DPRD Provinsi Bali untuk menjadi Gubernur Bali hingga dua periode, yakni dari periode 1998-2003 dan 2003 dan 2008. Setelah kemenangan dalam dua periode tersebut, pada Pilgub 2008 kekuatan PDI-P di Bali juga masih terlihat dengan kembali terpilihnya Made Mangku Pastika dan AA. Puspayoga dari PDI-P sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Adapun jumlah suara yang berhasil diperoleh pada saat itu adalah 1.087.910 (55,05%) suara (news.okezone.com). Kuatnya dominasi PDI-P atas Bali sendiri tidak hanya ditunjukkan pada perebutan kursi nomor satu di Bali saja, melainkan juga pada ranah yang lebih

3 kecil seperti Kabupaten. Salah satu kabupaten yang menunjukkan dominasi PDI-P adalah Kabupaten Klungkung. Klungkung merupakan salah satu kabupaten yang ada di Bali, selain Karangasem, Buleleng, Tabanan, Bangli, Jembrana, Badung, Gianyar dan Kota Denpasar. Diantara kedelapan kabupaten dan kota yang ada tersebut Klungkung merupakan kabupaten dengan luas wilayah yang paling kecil. Walaupun memiliki luas wilayah yang kecil, kekuatan dan eksistensi PDI-P sebagai partai paling kuat di Bali mampu masuk dan menunjukkan dominasinya di wilayah ini. Kekuatan PDI-P atas Klungkung dapat dilihat dari kemenagan partai ini pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2003-2008 dan 2008-2013. Dalam dua periode dengan kurun waktu 10 tahun tersebut PDI-P mnunjukkan kekuatannya di gumi serombotan ini. Pada Pilkada Klungkung tahun 2003 sebagai awal kekuasaan PDI-P di Kulngkung berhasil menaikkan calon yang diusung sebagai Buapti Klungkung saat itu, dengan calonnya I Wayan Candra. Pemilihan Kepala Daerah saat itu masih belum menerapkan sistem pemilihan secara langsung oleh rakyat melainkan masih dipilih oleh DPRD Kabupaten Klungkung. Pada Pemilukada Kabupaten Klungkung tahun 2008 barulah sistem Pilkada Langsung mulai diterapkan untuk pertama kalinya di Klungkung yang diikuti oleh 7 pasang calon. Dari Hasil Pemilukada Klungkung tahun 2008 ini Pasangan yang diusung oleh PDI-P I Wayan Candra dan Tjokorda Gede Agung berhasil mendapatkan perolehan suara terbanyak dengan jumlah persentase 33, 26%.. Sementara pesaing tedekatnya sendiri berasal dari pasangan calon Independen Tjokorda Raka Putra dan I Ketut Gunaksa yang memperoleh 29,17%. (www.kpu-klungkungkab.go.id).

4 Adapun pemilihan terbaru dalam edisi Pemilukada klungkung sendiri berlangsung pada 23 Agustus tahun 2013. Pada Pemilukada 2013 ini sendiri terjadi kejutan dalam konstelasi politik yang ada di Kabupaten Klungkung. Hal yang menghebohkan tersebut adalah kekalahan PDI-P dalam persaingan memperebutkan kursi nomor satu Bupati Klungkung tahun 2013, yang akhirnya berhasil diambil alih oleh pihak partai lawannya yang berasal dari partai yang tidak diperhitungkan untuk menjadi pesaing terkuat mereka. Jika dilihat kembali kebelakang PDI-P sendiri merupakan partai yang notabene partai terkuat yang ada di Klungkung dengan kemenangannya dalam Pilkada Klungkung selama dua periode berturut-turut dari tahun 2003-2008 dan 2008-2013. Pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2013 ini sendiri, posisi nomor wahid PDI-P itu tiba-tiba menurun posisinya keurutan ketiga dalam hasil akhir perhitungan suara. Adapun jumlah suara yang diperoleh pasangan calon dari PDI- P AA. Anom-Wayan Regeg hanya berjumlah 27.728 suara dengan persentase (27,72 persen). Jika dibandingkan dengan peringkat kedua hasil akhir Pemilukada Klungkung 2013 dengan pasangan calon Tjokorda Bagus Oka-Ida Bagus Adnyana yang diusung Partai Golkar, Partai Demokrat, PKPB serta PKPI berhasil memperoleh suara 28,519 suara dengan persentase (28,51%) memiliki selisih 0,79% suara. Dan jika di bandingkan dengan peringkat pertama pemenang Pemilukada Klungkung 2013 yang diusung partai Gerindra, PNBK dan Nasdem dengan pasangan calon I Nyoman Suwirta dan I Made Kasta yang berhasil memperoleh 34,788 suara dengan persentase (34,78%), Pasangan PDI-P memiliki selisih 7,6% suara (http://ppid.go.id).

5 Selain itu, jika dilihat dari jumlah kursi dalam pemerintahan Kabupaten Klungkung periode 2009-2014, PDI-P merupakan partai politik yang mendapatkan jumlah kursi terbanyak dalam Pemilihan Anggota Legislatif 2009 dengan jumlah 7 kursi. Dengan perolehan kursi terbanyak pada Pileg Kabupaten Klungkung periode 2009-2014 tersebut seharusnya PDI-P mampu mengantarkan pasangan calonnya menjadi pemenang dalam Pemilukada 2013, akan tetapi pada Pilkada Kabupaten Klungkung tahun 2013 sendiri tidak berbanding lurus dengan realitas yang ada. Pasangan calon yang diusung PDI-P kalah dalam Pemilukada Klungkung tahun 2013. Fenomena kalahnya PDI-P di Kabupaten Klungkung ini tentu saja mempunyai penyebab-penyebab yang mempengaruhi. Kekalahan PDI-P di Klungkung bisa saja disebabkan oleh kesadaran masyarakat klungkung dalam proses pemilihan yang tidak lagi melihat partai sebagai prasyarat utama dalam pemilihan. Selain itu faktor masyarakat pendatang yang ada di Klungkung bisa juga menjadi opsi lain yang mungkin menyebabkan perubahan pola suara yang ada dan biasa terjadi dalam Pemilukada Klugkung. Selain itu kuatnya figur maupun sosok kepemimpinan pun bisa menjadi penyebab-penyebab yang juga mempengaruhi kekalahan partai berlambang banteng ini. Selain fenomena kekalahan PDI-P tersebut, kejutan juga terjadi dari Partai yang baru berdiri seperti Gerindra yang mampu menembus dua dominasi yang biasanya memenangkan Pemilukada di Kabupaten Klungkung seperti Golkar dan PDI-P. Runtuhnya dominasi dan kekuatan PDI-P di Kabupaten Klungkung yang selama ini mereka

6 menangkan dalam dua periode pasti dipengaruhi oleh banyak penyebab-penyebab yang mempengaruhi. Berdasarkan kenyataan diatas mendorong minat penulis untuk mencari tahu lebih dalam tentang penyebab runtuhnya dominasi partai yang selama ini dianggap sebagai jiwa dan raga masyarakat Bali di dalam pemerintahan yang ada khususnya di Klungkung, apalagi jika dilihat dari sejarah rentetan kemenangan parta berlambang banteng ini pada dua periode sebelumnya dan pada Pemilukada 2013 tiba-tiba turun keperingkat ketiga dari hasil Pemilukada Klungkung yang ada. Maka dengan latar belakang diatas tersebut menjadikan ketertarikan peneliti untuk mengambil sebuah judul penelitian Kekalahan PDI-P dalam Pemilukada Kabupaten Klungkung Tahun 2013. Adapun nantinya penelitian ini diharapkan memberikan sumbangsih wawasan dan pengetahuan kepada pihak-pihak yang membutuhkan data yang serupa dengan penelitian ini khususnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana penyebab Kekalahan PDI-P pada Pemilukada Klungkung 2013? 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini akan mengkaji lebih jauh tentang faktor-faktor penyebab Kekalahan PDI-P dalam Pemilukada, dalam hal ini pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Klungkung tahun 2013. Penelitian ini lebih meneliti berdasarkan pada pola interaksi simbolik. Dalam penelitian ini tentunya akan meninjau lebih jauh

7 tentang konsep perubahan makna simbol dalam pergeseran dominasi partai politik. 1.4 Tujuan Dalam penelitian ini terdapat dua tujuan utama yakni: Pertama, sebagai prasyarat kelulusan mahasiswa Program Studi Ilmu Politik semester akhir dalam memperoleh gelar S1 (Strata Satu) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana. Kedua, penelitian ini bertujuan memberikan gambaran secara aktual mengenai penyebab Kekalahan PDI-P di Kabupaten Klungkung pada Pemilukada 2013. 1.5 Manfaat Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1.5.1 Manfaat Teoritis a. Mengetahui secara teknis mengenai Penyebab Kekalahan PDI-P yang terjadi pada Pemilukada Klungkung tahun 2013. b. Diharapkan dapat menjadi referensi/pengetahuan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti penyebab Kekalahan PDI-P di dalam masyarakat Bali pada saat Pemilukada. 1.5.2 Manfaat Praktis a. Penelitian mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi Partai Politik maupun Aktor Politik dalam melihat penyebab Kekalahan Partai disuatu daerah di dalam masyarakat.

8 b. Diharapkan menghasilkan informasi kepada masyarakat umum mengenai Penyebab Kekalahan PDI-P di Bali dan Klungkung khususunya dalam Pemilukada tahun 2013. 1.5.3 Manfaat Keilmuan a. Manfaat dari perspektif keilmuan adalah mampu memberikan sumbangsih bagi ilmu sosial terutama dalam memperkaya kajian politik pada ilmu politik. Mengingat ilmu tersebut memiliki peranan kuat dalam pembangunan negara. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan bab dalam penelitian ini terdiri atas lima bab, yakni: BAB I, menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian. BAB II, menguraikan tinjauan pustaka, menguraikan kajian pustaka berupa karyakarya ilmiah serta teori yang mendukung penelitian ini. BAB III, menguraikan metode penelitian seperti jenis penelitian, sumber data, unit analisis, teknik penentuan informan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik penyajian data. Dalam bab ini metodologi tersebut penulis gunakan untuk melakukan penelitian. BAB IV, pembahasan yang terkait dengan Penyebab Kekalahan PDI-P dalam Pemilukada Klungkung tahun 2013. Pada proses penelitian tidak luput akan adanya temuan-temuan baru yang mampu memperkaya penulisan penelitian, dan pada bab ini kemudian diuraikan secara mendalam.

9 BAB V, penutup yang menguraikan tentang simpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi saran.