PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODEL ACTIVE LEARNING ICARE SYSTEM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.

III. METODE PENGEMBANGAN. prosedur pengembangan yang terdiri atas (a) studi pendahuluan, (b) desain dan

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

Oleh. Erwina Yulia Nengsih * ), Melisa ** ), Rahima ** ) ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA Vol. 1, Desember 2017

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

Ellinora Simamora ABSTRACT

Yulia Fanrista Vera*), Zulfaneti ** ), Melisa ** ) ABSTRACT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

Oleh : Indri Frastiyanti dan Sukardiyono ABSTRAK ABSTRACT

Jurnal Saintech Vol. 05- No.01-Maret 2013 ISSN No

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

Unnes Physics Education Journal

Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

LINDA ROSETA RISTIYANI K

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG ABSTRACT

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI LUAS PERMUKAAN PRISMA DAN LIMAS DI SMP

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

PENGEMBANGAN MEDIA BOOKLET BERMUATAN IDEAL PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA SISWA SMP

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL GUIDED NOTE TAKING (GNT) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI GERAK KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Implementasi Pendekatan Guided discovery dalam Game Edukasi Matematika untuk Siswa SMP

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI IS SMAN 3 LENGAYANG

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII 1) Rante Hanjarwati, 2) Yoso Wiyarno Universitas PGRI Adi Buana yosowiyarno@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar pada materi statistik untuk siswa kelas VII semester genap dengan model active learning di SMPN 2 Candi. Juga untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah mempelajari bahan ajar materi statistik model active learning. Penelitian pengembangan dilakukan berdasarkan model pengembangan Borg & Gall dengan desain pembelajaran model Degeng. Model pengembangan ini meliputi 10 tahapan. Hasil penelitian menunjukkan produk sangat layak untuk digunakan. Berdasarkan hasil nilai pre test dan post test dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas yang menggunakan bahan ajar lebih besar dibandingkan dengan hasil belajar kelas yang tidak menggunakan bahan ajar. Dapat disimpulkan bahwa produk bahan ajar dan model pembelajaran active learning sistem 5M mampu meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi statistik di kelas VII. Kata kunci: Belajar Aktif, Model Borg & Gall, Model Degeng Abstract: This study is objected (1) to develop teaching materials on the statistical material for sevent grade students of 2 nd semester with a model of active learning in SMPN 2 Candi. This research also to assess the learning outcomes of students after learning the materials of teaching materials statistical model of active learning. Kinds of this research is Research and Development based on the model of product development Borg & Gall combined with the model of design models Degeng. This development model includes 10 stages. The results shows that teaching materials is very good with the acquisition. Based on the results of the pre-test and post-test can be concluded that the results of classroom learning using the teaching materials is greater than classroom learning outcomes that do not use teaching materials. It can be concluded that the mathematical teaching materials and active learning model of the system 5 M are able to improve learning outcomes in mathematics statistical material in class VII. Keywords: Active Learning, Borg & Gall Instructional Design Model, Degeng s Instuctional Design Model Rante Hanjarwati, Yoso Wiyarno 204

PENDAHULUAN Salah satu alasan pengembangan kurikulum 2013 adalah hasil Programme for International Student Assessment (PISA) yang di tahun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 55 dari 65 negara peserta PISA. Kriteria penilaian mencakup kemampuan kognitif dan keahlian siswa membaca, matematika, dan sains. Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai materi pelajaran sampai level 3 saja dari 6 level. Sementara siswa di negara maju maupun berkembang lainnya dapat menguasai pelajaran sampai level 4, 5, bahkan 6. Rendahnya kemampuan siswa di bidang matematika tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kualitas guru matematika. Tidak dipungkiri bahwa kualitas guru matematika di Indonesia masih rendah. Hal itu dibuktikan dengan rendahnya rata-rata nilai UKG guru matematika tingkat SMP secara nasional yaitu 53,58. Selain itu ketidaksiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2006 juga merupakan faktor gagalnya implementasi kurikulum 2006. Hal tersebut dibuktikan dengan fenomena guru yang belum mampu membuat silabus dan RPP sesuai dengan kondisi sekolah. Banyak guru yang mengunduh silabus dan RPP dari internet tanpa dianalisis lebih lanjut, akibatnya silabus dan RPP di berbagai sekolah sama, padahal karakter peserta didik di berbagai sekolah berbeda-beda. Buku Matematika yang ada di sekolah pada khususnya dan yang beredar di pasaran pada umumnya hanya memuat materi-materi inti yang belum dikembangkan. Di perpustakaan memang banyak produk-produk buku yang disimpan tetapi hanya menjadi pajangan, hal ini diakibatkan karena buku-buku tersebut monoton, tidak menarik dan inovatif, tidak kontekstual, kurang berkarakter, dan masih menggunakan Kurikulum KTSP. Sejalan dengan pandangan tersebut Degeng (2008) mengemukakan bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dilakukan oleh perancang pembelajaran perlu memperhatikan asumsi-asumsi tertentu tentang hakekat desain pembelajaran. Asumsi itu antara lain: perbaikan kualitas pembelajaran diawali dari desain pembelajaran, pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan sistem, desain pembelajaran didasarkan pada pengetahuan tentang bagaimana seseorang belajardan diacukan kepada si belajar secara perseorangan, hasil pembelajaran mencakup hasil langsung dan hasil pengiring. Selanjutnya bahwa sasaran akhir desain pembelajaran adalah memudahkan belajar dan mencakup semua variabel yang mempengaruhi belajar. Inti desain pembelajaran adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perancangan Rante Hanjarwati, Yoso Wiyarno 205

pembelajaran dapat dijadikan titik awal upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Ini berarti bahwa perbaikan kualitas pembelajaran haruslah diawali dari perbaikan kualitas desain pembelajaran (Degeng, 1989 dan Reigeluth, 1993 dalam Degeng, 2008). Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana merancang metode pembelajaran sehingga lebih efektif, efisien, dan memiliki daya tarik. Pendapat lain yang mendukung memberikan penegasan bahwa peserta didik yang berhubungan dengan sumber belajar dan karenanya menjadi pesan akan melakukan internalisasi dan diduga meningkatkan ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik (Budiningsih, 2004). Pada umumnya guru matematika didalam membelajarkan peserta didik juga masih menggunakan cara-cara yang konvensional antara lain membelajarkan peserta didik hanya dengan berceramah, mencatat dan memberikan tugas. Pengaturan tempat duduk peserta didik pun pada umumnya tersusun berjajar dan berderet layaknya naik bus, belum didukung media yang mencukupi, bahan ajar yang tidak menarik dan pembelajaran yang tidak kontekstual. Fenomena ini menyebabkan peserta didik kurang memaknai pembelajaran, kurang antusias dalam belajar dan terjadi kejenuhan. Seperti yang diungkapkan Sanjaya (2007) bahwa bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum pendidikan, bagaimanapun lengkapnya sarana prasarana pendidikan, tanpa diimbangi dengan kemampuan guru dalam mengimplementasikannya, maka semuanya akan kurang bermakna. Active learning adalah kegiatan pembelajaran yang didesain agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi pengetahuan ataupun pengalaman secara mandiri yang dilakukan berkolaborasi dengan teman sejawat (Pannen, 2001). Dalam proses pembelajaran terdiri dari tiga tahap yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Di dalam kegiatan inti inilah yang perlu mendapat perhatian serius karena terdiri dari 5 tahapan yang satu dengan yang lain saling terkait, yakni kegiatan Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Menalar/ Mengasosiasi serta Mengkomunikasikan. Apabila pada kegiatan inti ini pendidik dapat memfasilitasi proses pembelajaran secara optimal, penulis yakin tujuan dari pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan tersebut akan dengan mudah dapat dicapai. Adapun dalam pengembangan bahan ajar ini penulis menggunakan model Borg & Gall. Statistik adalah salah satu materi (Standar Kompetensi) yang dibelajarkan di kelas VII SMP/MTs pada Kurikulum 2013 semester genap. Pada KTSP materi statistik dibelajarkan di kelas IX semester ganjil. Pada standar kompetensi ini, terdapat dua kompetensi dasar (KD), tentang memahami teknik penataan data dari dua variabel Rante Hanjarwati, Yoso Wiyarno 206

menggunakan tabel, grafik batang, diagram lingkaran dan grafik garis serta mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik. Meskipun sebenarnya materi statistik ini sudah diajarkan di SD, namun materi ini termasuk yang dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari hasil tugas dan ulangan harian kelas IX beberapa tahun terakhir, masih banyak yang belum memenuhi KKM. Di samping itu kemampuan awal Matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Candi tergolong rendah atau kurang mampu karena hanya terdapat 7,60 % siswa tergolong tinggi, 19,0 % tergolong sedang, sedangkan 73,30% tergolong kurang mampu, sehingga secara umum siswa SMP Negeri 2 Candi berada dalam kategori kurang mampu. Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar matematika materi statistik dengan menggunakan model active learning sistem 5M, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model active learning sistem 5M. METODE PENGEMBANGAN Penelitian pengembangan ini didesain menurut model pengembangan Borg & Gall (Munthe, 2009). Adapun siklus penelitian pengembangan yang akan dilakukan mengacu pada penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall (dalam Setyosari, 2010) adalah sebagai berikut: penelitian dan pengumpulan informasi awal, perencanaan (Model Degeng: menganalisis tujuan dan karakteristik mata pelajaran, menganalisa sumber belajar, menganalisa karakteristik peserta didik, menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran, menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran, menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran, menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, mengembangkan prosedur pengukuran hasil belajar), pengembangan format produk awal, uji coba awal, revisi produk, uji coba lapangan, revisi produk, uji coba lapangan, revisi produk akhir, desiminasi dan implementasi. Dalam uji coba bahan ajar model active learning sistem 5M materi statistika Kelas VII SMP Negeri 2 Candi Kabupaten Sidoarjo ini melibatkan empat subjek uji coba, yaitu: ahli isi mata pelajaran, ahli desain bahan ajar, ahli pembelajar, dan pengguna produk yakni siswa kelas VII SMP Negeri 2 Candi. Data penelitian diperoleh melalui studi dokumentasi berdasarkan hasil tes pada materi statistik untuk satu tahun terakhir. Data juga diperoleh dari post tes, lembar dan notes field. Rante Hanjarwati, Yoso Wiyarno 207

Data yang diperoleh dari uji coba produk pengembangan ini bersifat kualitatif. Data kualitatif dari penyebaran angket kepada para ahli, guru mata pelajaran matematika serta peserta didik kelas VII SMPN 2 Candi yang berupa paparan komentar dan saran untuk perbaikan produk. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yang dipergunakan dalam penelitian pengembangan ini, adalah berupa angket penilaian produk. Tujuan pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh data tentang kualitas bahan ajar model active learning yang dimaksud. Angket tersebut disusun berdasarkan indiktor-indikator kondisi ideal produk pengembangan bahan ajar model active learning sistem 5M dari indikator komponen-komponennya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil validasi produk pengembangan ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1. Data Hasil Validasi Produk Pengembangan No. Validator Jumlah Skor Rerata Persentase Keterangan 1. Ahli isi mata pelajaran 92 85,18 Sangat valid 2. Ahli desain bahan ajar 83 84,21 Sangat valid 3. Praktisi pembelajaran 183 87,98 Sangat valid Rata-rata 119,33 85,79 Sangat valid Berdasarkan hasil analisis uji ahli materi tersebut dapat disimpulkan bahwa pelajaran matematika pada penilaian kelayakan ini berada pada kriteria sangat layak dengan perolehan jumlah skor 92 (85,19%). Hal ini berarti bahwa bahan ajar yang dikembangkan sesuai, lengkap dan menarik, sehingga tidak perlu direvisi. Berdasarkan hasil analisis ahli desain bahan ajar pada penilaian sangat baik dengan perolehan jumlah skor 83 (84,21%). Hal ini berarti bahwa bahan ajar yang dikembangkan sesuai, lengkap dan menarik, sehingga tidak perlu direvisi. Hasil analisis uji produk bahan ajar oleh praktisi pembelajaran dinlai sangat layak dengan perolehan jumlah skor 183 (87,98%). Pada tahap selanjutnya, produk diujicoba kepada siswa untuk mengetahui respon mereka, sebagaimana yang terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Data Respon Siswa terhadap Produk Pengembangan No Kemampuan Rerata Skor Rerata (%) Keterangan. Akademik 1. Rendah 36 100 Sangat positif 2. Sedang 35,6 89,58 Sangat positif 3. Tinggi 35,6 89,58 Sangat positif Rata-rata 35,7 93,05 Sangat positif Rante Hanjarwati, Yoso Wiyarno 208

Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan seluruh siswa dengan kemampuan akademik yang berbeda menyatakan bahwa respon yang sangat positif terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Keefektifan produk dapat dinilai dari hasil belajar siswa. Berikut ini disajikan data hasil belajar siswa pada kelas yang berbeda, di mana kelas A merupakan kelas menggunakan produk pengembangan, sedangkan kelas B tidak menggunakan produk pengembangan. Tabel 3. Data Hasil Belajar Siswa setelah Menggunakan Produk Pengembangan No. Kelas Perlakuan Rerata Pretes Rerata Postes Peningkatan (%) 1. Kelas A 67 87 30 2. Kelas B 73 84 15 Dari 38 siswa yang mengikuti pembelajaran materi statistik di kelas ini (kelas penelitian yang ke-1 dengan menggunakan bahan ajar) sesuai hasil pretes hanya sebanyak 20 peserta didik atau 52,63% yang dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata 66,84. Namun setelah mengikuti pembelajaran dengan bahan ajar yang sedang dikembangkan ini setelah diadakan post tes jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 32 atau 84,21%, dengan nilai rata-rata menjadi 86,58. Sehingga terdapat peningkatan jumlah siswa yang tuntas yaitu 12 peserta didik atau ada peningkatan sebanyak 34,58%. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa terjadi perubahan yang signifikan terhadap nilai terendah yang dapat dicapai siswa dari semula dari 22 menjadi 54 atau terjadi peningkatan sebesar 32 poin. Pada kelas ke-2 menggunakan buku paket lain setelah pretest (tes awal) sebanyak 28 siswa atau 73,68% yang dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata 72,63. Setelah mengikuti pembelajaran dengan bahan ajar yang lain, kemudian di posttes jumlah siswa yang tuntas hanya meningkat menjadi 32 atau 84,21%, dengan nilai ratarata yang meningkat menjadi 83,95. Nilai rata-rata ketika pretes 72,68, setelah posttes 83,95. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan terhadap nilai terendah yang dapat dicapai siswa dari semula dari 30 menjadi 46, atau terjadi peningkatan hanya sebesar 16 poin. KESIMPULAN DAN SARAN Produk bahan ajar matematika menggunakan model active learning sistem 5M pada materi statistik dapat dipakai sebagai salah satu sumber belajar siswa SMP kelas VII semester II, terbukti dengan hasil validasi ahli dan praktisi yang menyatakan bahwa Rante Hanjarwati, Yoso Wiyarno 209

bahan ajar matematika menggunakan model active learning sistem 5 M pada materi statistik layak dipakai. Selain itu berdasarkan hasil nilai pretes dan posttes dapat disimpulkan bahwa bahan ajar model active learning sistem 5 M mampu meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi statistik di kelas VII terbukti dengan hasil belajar kelas yang menggunakan bahan ajar lebih besar nilainya dibandingkan dengan hasil belajar kelas yang tidak menggunakan bahan ajar. Berdasarkan beberapa hal tersebut dapatlah diambil kesimpulan bahwa bahan ajar yang diteliti ini terbukti sangat mendukung terwujudnya pembelajaran yang efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Agar bahan ajar ini dapat dimanfaatkan secara optimal maka disarankan agar guru mempelajari lebih mendalam tentang model pembelajaran ini, dan mengaitkannya dengan model pembelajaran yang sudah dikuasai. Bagi guru, pengembangan bahan ajar mata pelajaran matematika ini akan menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar, diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, tidak tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh, memperkaya pengetahuan guru karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi. DAFTAR RUJUKAN Budiningsih. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Degeng, N. S. 2008. Desain Pembelajaran Menuju Pribadi Unggul. Surabaya: Munthe, Bermawy. 2009. Desain Pembelajaran.Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani Pannen, P. & Sadjati, I. M. 2001.Pembelajaran Orang Dewasa.Jakarta: PAU- PPAI.Universitas Terbuka Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta:. Kencana Prenada Media Group. Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rante Hanjarwati, Yoso Wiyarno 210