JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PAPARAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN. Park Royal Hotel, Juli 2017 Tim JFD Kopertis 3

PROFIL & PERMASALAHAN PROSES USUL KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN BAGIAN KEPEGAWAIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018

JABATAN AKADEMIK DOSEN DALAM KERANGKA MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017

Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas

Materi Tiga. PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor PENYAMAAN PERSEPSI

PUBLIKASI ILMIAH DAN MEMBANGUN KARIER JABATAN AKADEMIK

PROSEDUR USULAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN Sesuai dg Permenpan & RB No. 17 th 2013 dan 46 th 2013)

Standard Operating Procedure PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN AKADEMIK DOSEN

KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA SENI MONUMENTAL/DESAIN MONUMENTAL

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN

Pengalaman Mengelola Tropical Wetland Journal ( Udiansyah Forpimpas Wilayah Tengah

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN

PERCEPATAN USULAN JABATAN FUNGSIONAL AKADEMIK DOSEN PADA KOPERTIS 13 ACEH

B. KRITERIA JURNAL UNTUK PUBLIKASI

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (L

SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI. Auditorium UMS, 4 Februari 2017

Transisi Uji Coba Online

KENAIKAN PANGKAT/JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

Transisi Uji Coba Online

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 46 TAHUN 2013

MEMAHAMI JURNAL ILMIAH BEREPUTASI

PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN AKADEMIK DOSEN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN

BEBERAPA PERUBAHAN PERATURAN PENGAJUAN KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DAN PANGKAT SECARA ON LINE

PEMBINAAN KARIER DOSEN

STRATEGI MENUJU JABATAN PROFESOR

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN

DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN

Penghitungan Angka Kredit Jabatan Akademik Dosen

Ditetapkan 17 September 2014

KEBIJAKAN TENTANG PEMBINAAN KARIR DOSEN Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV

UNDANG UNDANG UU NO 16 TAHUN 2001 UU NO 28 TAHUN 2004 UU NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UU NO 14 TAHUN 2005

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

Jenis Kegiatan dan Angka Kredit paling Tinggi Kegiatan Melaksanakan Penelitian

Pembinaan Karir Dosen (jabatan fungsional)

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

PENGARAHAN WORKSHOP PENILAIAN ANGKA KREDIT (PAK) DOSEN SESUAI PERATURAN BERSAMA MENDIKBUD dan Ka BKN No 4/VIII/PB/2014, No 24 Th 2014

Prof. Robertus Wahyudi Triweko, Ph.D. Rektor, Universitas Katolik Parahyangan

Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JAMBI Nomor: 1092/UN21/KP/2014

PEDOMAN AKADEMIK GUGUS KENDALI MUTU. No Dokumen : K-GKM-SPs-MMPP-1-00 Tanggal Terbit Edisi : 25 September 2017 Status Revisi : 00

Penataran Jabatan Fungsional Dosen

PEDOMAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA AKADEMIK/DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN AKADEMIK DAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN JABATAN DAN/ATAU PANGKAT DOSEN

XI. D O S E N A. DASAR HUKUM

Jurnal Ilmiah Internasional untuk Kenaikan Jabatan LK dan GB

KENAIKAN PANGKAT PNS

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

INPASSING PANGKAT DOSEN BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PUBLIKASI ILMIAH, ARJUNA, DAN OJS. Disampaikan pada Sosialisasi OJS bagi Dosen di Lingkungan STKIP Bina Bangsa Getsempena

PERATURAN &TATA CARA PENGAJUAN KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DAN PANGKAT SECARA ON LINE

RINCIAN STANDAR PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

Kasi Ketenagaan Kopertis Wil. IV Aam Muharam Wirakusumah

INSENTIF PUBLIKASI ARTIKEL JURNAL

STANDARISASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI DAN DOKUMEN PENDUKUNG KEGIATAN TRI DHARMA. Kenaikan Jabatan Akademik Dosen

SERI PANDUAN SDM KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

CONTOH SURAT USUL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN KE DIRJEN DIKTI

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

2016, No Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DAN ANGKA KREDITNYA BAGI PEGAWAI NEGERI SIP

Dosen tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu yang berstatus sebagai tenaga pendidik tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu dan diberi NIDN

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERMENPAN DAN RB NOMOR 17 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERMENPAN DAN RB RI NOMOR 46 TAHUN 2013

Penilaian Prestasi Kerja Bagi Dosen Tetap Yayasan yang Telah Memiliki Sertifikat Pendidik

BUKU PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN AKADEMIK DOSEN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 438 TAHUN 2013 TENTANG

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

SOSIALISASI PERATURAN KEPALA LIPI NO. 02 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENELITI. Bogor, 11 September 2014

KARIER DOSEN MELALUI JABATAN AKADEMIK DOSEN. Aam Muharam Wirakusumah Kasi Ketenagaan Kopertis Wil. IV

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF YANG HARUS DIPENUHI UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN BAGI DOSEN

KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT DOSEN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI

SEPUTAR KENAIKAN JABATAN/PANGKAT AKADEMIK DOSEN. Oleh Prof. Dr. Bustami Subhan, M.S. 1

Setyanta Nugraha Ketua Tim Penyusun Jabatan Fungsional Analis APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI (EDISI 2014)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

- 5 - k. memfasilitasi

No Komponen Kegiatan Kode Bukti Kegiatan. a. Doktor/sederajat I.A.1.a. b. Magister/sederajat I.A.1.b. 2 Mengikuti diklat prajabatan golongan III

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 4/VIII/PB/2014 NOMOR : 24 TAHUN 2014

KUALIFIKASI DAN KRITERIA, TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG JABATAN AKADEMIK DOSEN

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

10/7/2012 PENJELASAN TEKNIS PENGUSULAN JABATAN AKADEMIK OLEH: Sudarman, M.Si KEPALA BAAK STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG DASAR HUKUM

Transkripsi:

JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017 1

DASAR 1. UU RI Nomor 14 Tahun 2005 2. UU RI Nomor 12 Tahun 2012 3. UU RI Nomor 5 Tahun 2014 4. PP RI Nomor 37 Tahun 2009 5. Permenpan & RB Nomor 17 Tahun 2013 6. Permenpan & RB Nomor 46 Tahun 2013 7. Peraturan Bersama Mendikbud dan Kepala BKN Nomor 4/VIII/2014 dan Nomor 24 Tahun 2014 8. Permendikbud Nomor 92 Tahun 2014 9. Pedoman Operasional Ditjen Dikti Tahun 2015 10. Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010 11. Beberapa S.E. : Setjen, dan Ditjen Dikti 2

PENGERTIAN 1. Jabatan Fungsional Dosen selanjutnya disebut Jabatan Akademik Dosen adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Dosen dalam suatu satuan Pendidikan Tinggi yang dalam pelaksanaannya didasarkan pad keahlian tertentu serta bersifat mandiri. 2. Angka Kredit adalah satuan nilai dari butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Dosen dalam rangka pembinaan karier jabatan dan kepangkatan. 3. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang pegawai berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. 4. Jabatan Akademik Dosen hanya dapat diduduki oleh Dosen yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. 3

KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK DOSEN 1. Jabatan Akademik Dosen BERKEDUDUKAN sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. 2. TUGAS POKOK Jabatan Akademik Dosen adalah melaksanakan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. 3. Dosen WAJIB memenuhi Angka Kredit Kumulatif untuk menduduki jenjang jabatan akademik dosen dan/atau pangkat tertentu. 4. Dosen WAJIB melakukan kegiatan Pendidikan dan Pengajaran serta Bimbingan Tugas Akhir pada Strata Sarjana (S1). 4

JABATAN, ANGKA KREDIT, DAN PANGKAT No JABATAN ANGKA KREDIT PANGKAT/GOLONGAN 1 Asisten Ahli - - 150 Penata Muda Tk.I, III/b 2 Lektor 200 Penata, III/c 300 Penata Tk.I., III/d 3 Lektor Kepala 400 Pembina, IV/a 550 Pembina Tk.I., IV/b 700 Pembina Utama Muda, IV/c 4 Profesor 850 Pembina Utama Madya, IV/d 1050 Pembina Utama, IV/e 5

PROSENTASE ANGKA KREDIT YANG DIPERLUKAN UNTUK KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNSUR UTAMA No. JABATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PELAKSANAAN PENELITIAN PELAKSANAAN PENGABDIAN UNSUR PENUNJANG 10% 90% 1 Asisten Ahli S2 55% 25% 10% 10% 2 Lektor S2 / S3 45% 35% 10% 10% 3 Lektor Kepala S2 / S3 40% 40% 10% 10% 4 Profesor S3 35% 45% 10% 10% Prosentase angka kredit sebagaimana tersebut di atas, adalah angka kredit diluar angka kredit Pendidikan Formal. 6

UNSUR KEGIATAN YANG DINILAI UNTUK MENENTUKAN ANGKA KREDIT 1. UNSUR UTAMA : a. PENDIDIKAN, terdiri dari : 1. Pendidikan Sekolah 2. Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan b. PELAKSANAAN PENDIDIKAN c. PELAKSANAAN PENELITIAN, dan d. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2. UNSUR PENUNJANG : Kegiatan-kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dosen. 7

PEJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA KREDIT 1. Dirjen Sumberdaya Iptek dan Dikti Kemristekdikti, bagi dosen yang menduduki jabatan Lektor Kepala dan Profesor; 2. Rektor, bagi dosen yang menduduki jabatan Asisten Ahli dan Lektor. 8

PEJABAT YANG MENGUSULKAN PENETAPAN ANGKA KREDIT 1. Rektor Kepada Dirjen Sumberdaya Iptek dan Dikti Kemristekdikti, bagi dosen yang menduduki jabatan Lektor Kepala dan Profesor; 2. Dekan Kepada Rektor, bagi dosen yang menduduki jabatan Asisten Ahli dan Lektor. 9

TIM PENILAI JABATAN AKADEMIK DOSEN 1. Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Ditjen Sumberdaya Iptek Dan Dikti Kemristekdikti, selanjutnya disebut Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Pusat. 2. Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Universitas Brawijaya, selanjutnya disebut Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Universitas Brawijaya; 3. Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Fakultas, selanjutnya disebut Tim Penilai Jabatan Akademik Fakultas. 10

SUSUNAN TIM PENILAI 1. Seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis yang membidangi pendidikan tinggi; 2. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota; 3. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur Kepegawaian; 4. Anggota dari unsur Dosen. 11

SYARAT MENJADI TIM PENILAI 1. Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan jabatan/pangkat Dosen yang dinilai; 2. Memiliki keahlian serta mampu untuk menilai Prestasi Kerja Dosen, dan 3. Dapat secara aktif melakukan Penilaian. 12

TIM PENILAI DITETAPKAN, oleh : 1. Dirjen Sumberdaya Iptek dan Dikti, untuk Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Pusat; 2. Rektor, untuk Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Universitas Brawijaya; 3. Dekan, untuk Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Fakultas. 4. Masa Jabatan Masa jabatan anggota Tim Penilai, yaitu 3 Tahun, dan dapat diangkat kembali untuk 2 kali masa jabatan berturut-turut, dan dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1 masa jabatan. 13

PERTIMBANGAN / PERSETUJUAN SENAT 1. Setiap usulan pengangkatan / kenaikan jabatan akademik dosen dan kenaikan pangkat, harus mendapat Pertimbangan / Persetujuan Senat Fakultas; 2. Pertimbangan Senat Universitas, untuk kenaikan jabatan akademik menjadi Lektor Kepala dan kenaikan pangkat dalam lingkup jabatan tersebut; 3. Persetujuan Senat Universitas, untuk kenaikan jabatan akademik menjadi Profesor dan kenaikan pangkat dalam lingkup jabatan tersebut. 14

ANGKA KREDIT PENDIDIKAN FORMAL Angka kredit untuk pengangkatan pertama dalam jabatan akademik dosen dengan pendidikan format : 1. Sarjana (S1) : -- 2. Magister (S2) : dengan nilai angka kredit sebesar 150 kum 3. Doktor (S3) : dengan nilai angka kredit sebesar 200 kum Untuk kenaikan jabatan akademik dosen, dengan menilaikan ijazah Doktor (S3), maka nilai angka kredit ijazah Doktor (S3) adalah selisih antara angka kredit ijazah Doktor (S3) dengan angka kredit ijazah Magister (S2), atau 200-150 = 50 kum 15

MATRIK KETERKAITAN BIDANG ILMU DOKTOR, BIDANG ILMU KARYA ILMIAH, DENGAN BIDANG ILMU PENUGASAN No BIDANG ILMU SEBELUM DOKTOR (S3) PENDIDIKAN DOKTOR (S3) BIDANG ILMU KARYA ILMIAH SETELAH DOKTOR (S3) BIDANG PENUGASAN KETERANGAN KESIMPULAN 1 A A A A Bidang Ilmu sebelum S3 dan Pendidikan S3 sesuai dengan Karya Ilmiah dan bidang Ilmu Penugasan 2 A* A A* A* Bidang Ilmu sebelum S3, karya ilmiah, dan bidang ilmu penugasan serumpun dengan pendidikan S3 3 A B B B Bidang Ilmu sebelum S3 tidak sesuai dengan pendidikan S3, tetapi pendidikan S3, karya ilmiah, dan bidang ilmu penugasan sesuai 4 A A B A Bidang Ilmu sebelum S3, pendidikan S3, dan bidang ilmu penugasan sesuai, tetapi karya ilmiah tidak sesuai dengan rumpun ilmu 5 A A B B Bidang Ilmu sebelum S3, pendidikan S3 sesuai, tetapi tidak sesuai dengan karya ilmiah dan bidang ilmu penugasan 6 A B A A Bidang Ilmu sebelum S3, karya ilmiah dan bidang ilmu penugasan tidak sesuai dengan pendidikan S3 7 A B C A / B / C Bidang Ilmu sebelum S3, tidak sesuai dengan pendidikan S3, karya ilmiah, juga tidak sesuai bidang ilmu penugasan Dapat DISETUJUI untuk menjadi LK/PROF sesuai dengan bidang ilmunya. Dapat DISETUJUI untuk menjadi LK/PROF sesuai bidang ilmu penugasan Dapat DISETUJUI untuk menjadi LK/PROF sesuai bidang ilmu dengan syarat harus menambah angka kredit bidang penelitian sesuai dengan angka kredit yang tercantum dalam SK Jabatan terakhir Ditolak untuk menjadi Lektor Kepala / Profesor Ditolak untuk menjadi Lektor Kepala / Profesor Ditolak untuk menjadi Lektor Kepala / Profesor Ditolak untuk menjadi Lektor Kepala / Profesor 16

SYARAT UTAMA BIDANG PENELITIAN PENGANGKATAN PERTAMA & KENAIKAN JABATAN DOSEN (Pasal 8, 9, 10 dan 11, PERMENDIKBUD NOMOR 92 TAHUN 2014) 1. PENGANGKATAN PERTAMA, menjadi : Pengangkatan pertama kali dalam jabatan akademik dosen, merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi dari Calon Pegawai Negeri Sipil. a. ASISTEN AHLI (angka kredit 150) : 1. Berpendidikan Magister (S2); 2. Mempunyai paling sedikit satu karya ilmiah yang dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Nasional, sebagai Penulis Pertama; 3. Memenuhi angka kredit sebesar 10 Kum dari Unsur Utama; 4. Berita Acara Pertimbangan Senat Fakultas. b. LEKTOR (angka kredit 200) : 1. Berpendidikan Doktor (S3); 2. Mempunyai paling sedikit satu karya ilmiah yang dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Nasional, sebagai Penulis Pertama. 3. Memenuhi angka kredit sebesar 10 Kum dari Unsur Utama; 4. Berita Acara Pertimbangan Senat Fakultas. 17

2. KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN : a. Asisten Ahli menjadi Lektor : 1. Paling singkat telah 2 tahun dalam jabatan Asisten Ahli; 2. Mempunyai paling sedikit satu karya ilmiah yang dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Nasional, sebagai Penulis Pertama; 3. Berita Acara Pertimbangan Senat Fakultas. b. Lektor menjadi Lektor Kepala : 1. Paling singkat telah 2 tahun dalam jabatan Asisten Ahli; 2. Mempunyai paling sedikit satu karya ilmiah yang dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi atau Internasional sebagai Penulis Pertama, bagi yang berpendidikan Doktor (S3); 3. Mempunyai paling sedikit satu karya ilmiah yang dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Internasional atau Internasional Bereputasi sebagai Penulis Pertama, bagi yang berpendidikan Magister (S2); 4. Berita Acara Pertimbangan Senat Fakultas; 5. Berita Acara Persetujuan Senat UB. 18

c. Lektor Kepala menjadi Profesor : 1. Memiliki pengalaman kerja sebagai Dosen > 10 Tahun; 2. Memiliki kualifikasi akademik Doktor (S3); 3. Paling singkat 2 tahun menduduki jabatan Lektor Kepala; 4. Paling singkat 3 tahun setelah memperoleh ijazah Doktor (S3); 5. Mempunyai karya ilmiah yang dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Internasional Bereputasi sebagai Penulis Pertama; 6. Berita Acara Pertimbangan Senat Fakultas, dan 7. Berita Acara Persetujuan Senat UB. Bagi dosen yang mempunyai karya ilmiah sebagai Penulis Pertama yang dipublikasikan pada Jurnal Internasional Bereputasi setelah memperoleh Gelar Doktor (S3) dapat diusulkan kenaikan jabatan akademiknya kurang dari 3 (tiga) tahun, karena karya ilmiah tersebut sebagai karya tambahan dari seluruh persyaratan yang telah ditentukan. 19

3. KENAIKAN LONCAT JABATAN Dosen yang berprestasi luar biasa dapat dinaikan ke jenjang jabatan akademik 2 (dua) tingkat lebih tinggi (Loncat Jabatan) dari Asisten Ahli ke Lektor Kepala atau dari Lektor ke Profesor, dan pangkatnya dinaikkan setingkat lebih tinggi sesuai peraturan yang berlaku. a. Loncat jabatan dari ASISTEN AHLI ke LEKTOR KEPALA, 1. paling singkat 2 tahun menduduki jabatan Asisten Ahli; 2. memiliki Ijazah Doktor (S3); 3. memiliki paling sedikit 2 Karya Ilmiah yang dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Internasional bereputasi sebagai Penulis Pertama; 4. telah memenuhi angka kredit kumulatif yang dipersyaratkan. b. Loncat Jabatan dari LEKTOR ke PROFESOR, 1. paling singkat 2 tahun menduduki jabatan Lektor; 2. memiliki Ijazah Doktor (S3); 3. memiliki paling sedikit 4 Karya Ilmiah yang dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Internasional bereputasi sebagai Penulis Pertama; 4. telah memenuhi angka kredit kumulatif yang dipersyaratkan; 5. memiliki pengalaman kerja sebagai Dosen minimal 10 tahun; 6. paling singkat 3 tahun setelah memperoleh Ijazah Doktor (S3) 20

c. Dosen yang telah memperoleh kenaikan jabatan secara Loncat Jabatan, maka kenaikan pangkat berikutnya sampai pada pangkat maksimum dalam lingkup jabatan setingkat lebih tinggi dari jabatan semula tidak lagi disyaratkan tambahan angka kredit, sedangkan untuk kenaikan pangkat sampai pada pangkat maksimum dalam lingkup jabatan yang diperoleh melalui loncat jabatan sesuai dengan jumlah angka kredit yang telah ditetapkan, wajib mengumpulkan tambahan angka kredit sebanyak 30% dari unsur utama yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat tersebut. Penting!!! Dosen yang sedang melaksanakan Tugas Belajar lebih dari 6 bulan, karya ilmiahnya dapat dinilai dalam pengumpulan angka kredit, apabila karya ilmiah tersebut dipublikasikan di JURNAL NASIONAL TERAKREDITASI dan/atau JURNAL INTERNASIONAL 21

KEGIATAN PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Menghasilkan Karya Ilmiah : a. Buku referensi; b. Buku monograf; c. Jurnal ilmiah; d. Prosiding. 2. Menerjemahkan / menyadur Buku Ilmiah; 3. Mengedit / menyunting Karya Ilmiah; 4. Membuat rencana dan karya teknologi yang dipatenkan; 5. Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni monumental / seni pertunjukan / karya sastra. 22

PENGERTIAN KEGIATAN PENELITIAN 1. Karya Ilmiah dalam bentuk BUKU, adalah : a. isi buku sesuai dengan bidang ilmu penulis; b. merupakan hasil penelitian yang original; c. memiliki ISBN; d. tebal paling sedikit 40 halaman; e. ukuran standar : 15 cm x 23 cm; f. diterbitkan oleh Badan Ilmiah/ Organisasi/ Perguruan Tinggi; g. isi tidak menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945. 23

2. Buku Referensi, adalah suatu tulisan dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya pada satu bidang ilmu kompetensi penulis. Isi tulisan harus memenuhi syarat-syarat sebuah karya ilmiah yang utuh, yaitu adanya rumusan masalah yang mengandung nilai kebaruan, metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau teori mutakhir yang lengkap dan jelas, serta ada kesimpulan dan daftar pustaka. 3. Buku Monograf, adalah suatu tulisan dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu topik / hal dalam suatu bidang ilmu kompetensi penulis. Isi tulisan harus memenuhi syaratsyarat sebuah karya ilmiah yang utuh, yaitu adanya rumusan masalah yang mengandung nilai kebaruan, metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau teori mutakhir yang lengkap dan jelas serta ada kesimpulan dan daftar pustaka; Buku Referensi dan Buku Monograf yang diambil dari Desertasi atau Tesis, tidak dapat dinilai untuk usul Kenaikan Jabatan Akademik / Pangkat Dosen. 24

KARAKTERISTIK BUKU KARAKTERISTIK BUKU BUKU REFERENSI BUKU MONOGRAF BUKU AJAR Sumber Pembuatan Buku Hasil Penelitian Hasil Penelitian Rencana Pembelajaran Penggunaan Buku Khas Isi Buku Dosen Untuk Mengajar dan Meneliti -Sesuai Alur Logika -Urutan Keilmuan -Ada Peta Kelimuan -Ada Studi Kasus dan Ilustrasi Dosen Untuk Mengajar dan Meneliti -Sesuai Alur Logika -Urutan Keilmuan -Ada Peta Kelimuan -Ada Studi Kasus dan Ilustrasi Mahasiswa Untuk Belajar -Sesuai RPS -Ada Ilustrasi -Ada Contoh -Ada Studi Kasus -Ada Latihan Gaya Penyajian Formal, mengatakan Formal, mengatakanl Semi Format, menggambarkan Penerbitan Substansi Pembahasan Diterbitkan (disebarluaskan) dan ber ISBN Substansi Pembahasan Satu Bidang Ilmu Diterbitkan (disebarluaskan) dan ber ISBN Substansi Pembahasan hanya Satu Hal Saja Dalam Satu Bidang Ilmu Proses Pembelajaran Terbimbing Terbimbing Mandiri Lingkup Penggunaan Penelitian dan Pengajaran Penelitian dan Pengajaran Pengajaran Diterbitkan (disebarluaskan) dan ber ISBN Sesuai Dengan Kebutuhan Belajar Sitasi Dapat dibuat sitasi dan ditulis dalam Daftar Referensi Karya Ilmiah Dapat dibuat sitasi dan ditulis dalam Daftar Referensi Karya Ilmiah Tidak dapat digunakan sebagai Sitasi 25

PERBEDAAN BUKU REFERENSI, BUKU MONOGRAF DAN BUKU AJAR No. BUKU REFERENSI BUKU MONOGRAF BUKU AJAR 1 Mengasumsi minat baca Mengasumsi minat baca Berusaha menimbulkan minat baca, dan memotivasi mahasiswa untuk belajar 2 Dirancang dan ditulis untuk dibaca (Dosen, Peneliti, Umum) Dirancang dan ditulis untuk dibaca (Dosen, Peneliti, Umum) Dirancang dan ditulis untuk mahasiswa 3 Tidak ada tujuan instruksional Tidak ada tujuan instruksional Menjelaskan tujuan instruksional 4 Disusun untuk dipasarkan secara luas (pasar luas) 5 Disusun secara linier sesuai logika bidang ilmu Disusun untuk dipasarkan secara luas (pasar luas) Disusun secara linier sesuai logika bidang ilmu Disusun untuk digunakan oleh Dosen dan Mahasiswa (pasar terbatas) Disusun secar fleksibel, sistematik, tersetruktur, berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan kompetensi akhir yang diharapkan 6 Belum tentu memberikan latihan Belum tentu memberikan latihan Fokus pada pemberian kesempatan mahasiswa berlatih 7 Belum tentu memberikan rangkuman Belum tentu memberikan rangkuman Memberi rangkuman 8 Gaya penulisan Naratif, tidak komunikatif dan padat Gaya penulisan Naratif, tidak komunikatif dan padat Gaya penulisan komunikatif 9 Tidak ada mekanisme umpan balik Tidak ada mekanisme umpan balik Ada umpan balik 10 Tidak mengakomodasi kesulitan belajar Tidak mengakomodasi kesulitan belajar Mengakomodasi kesulitan belajar mahasiswa 11 Tidak menjelaskan cara mempelajari buku Tidak menjelaskan cara mempelajari buku Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar 26

JURNAL ILMIAH 1. Jurnal Ilmiah Internasional a. ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan; b. memiliki ISSN; c. memiliki terbitan versi online; d. ditulis dengan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol atau Tiongkok); e. dewan redaksi (Editorial Board) adalah pakar dibidangnya paling sedikit berasal dari 4 Negara; f. artikel yang diterbitkan dalam 1 terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 4 Negara; g. terindek oleh database Internasional. 27

1. Jurnal Ilmiah Internasional, terdiri dari : a. Jurnal Ilmiah Internasional Bereputasi 1. Jurnal yang memenuhi kriteria tambahan, mempunyai faktor dampak (impact factor) dari ISI Web of Science (Thomson Reuter) atau Scimago Journal Rank (SJR), dan Q < 3 (Q3, Q2, atau Q1), dan/atau 2. Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi A oleh DIKTI, berbahasa Inggris (atau salah satu Bahasa resmi PBB) yang terindeks di DOAJ, mempunyai Green Thick, diakui sebagai Jurnal Internasional Bereputasi; Mempunyai nilai tertinggi : 40 kum. b. Jurnal Ilmiah Internasional 1. Jurnal yang memenuhi kriteria tambahan, terindek oleh database Internasional bereputasi (Web of Science, Scopus atau Microsoft Academic Search), namun belum mempunyai faktor dampak (impact factor) dari ISI Web of Science (Thomson Reuter) atau Scimago Journal Rank (SJR), dan/atau 2. Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi B oleh DIKTI, berbahasa Inggris (atau salah satu Bahasa resmi PBB) yang terindeks di DOAJ, mempunyai Green Thick, diakui sebagai Jurnal Internasional; Mempunyai nilai tertinggi : 30 kum. 28

c. Jurnal Ilmiah Internasional Jurnal yang belum terindek pada database internasional bereputasi (Web of Science, Scopus atau Microsoft Academic Search), namun telah terindek pada database internasional, seperti : DOAJ, CABI, Copernicus dan / atau laman sesuai dengan pertimbangan Kemristekdikti, mempunyai nilai tertinggi : 20 kum. 29

2. Jurnal Ilmiah Nasional a. Jurnal Ilmiah Nasional adalah Jurnal Ilmiah Nasional yang memenuhi kriteria : 1. ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan; 2. memiliki ISSN, dan memiliki terbitan versi online; 3. menampung hasil-hasil penelitian dalam disiplin ilmu tertentu; 4. ditujukan kepada masyarakat ilmiah yang mempunyai disiplin ilmu yang relevan; 5. diterbitkan oleh Badan Ilmiah/ Organisasi profesi/ PT; 6. bahasa Indonesia / bahasa Inggris dengan abstrak bahasa Indonesia; 7. penulis berasal dari minimal 2 institusi yang berbeda; 8. dewan redaksi / editor dari para ahli dalam bidangnya yang berasal dari 2 institusi berbeda; b. Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi adalah jurnal ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai Jurnal Ilmiah Nasional dan mendapat status terakreditasi dari Kemristekdikti dengan masa berlaku hasil akreditasi yang sesuai, nilai maksimal 25 kum. 30

c. Jurnal Ilmiah Nasional : Berbahasa Inggris (atau salah satu bahasa resmi PBB), terindeks pada database yang diakui Kemristekdikti, contoh DOAJ dengan indikator green thick, CABI atau Index Copernicus Internasional, Mempunyai nilai maksimal : 20 kum. d. Jurnal Ilmiah Nasional : Berbahasa Indonesia, terindeks pada database yang diakui Kemristekdikti, contoh DOAJ dengan indikator green thick, CABI atau Index Copernicus Internasional, Mempunyai nilai maksimal : 15 kum. 31

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN DALAM PUBLIKASI KARYA ILMIAH JURNAL ILMIAH N0 JABATAN PEND NASIONAL NASIONAL TERAKREDITASI INTERNASIONAL INTERNASIONAL BEREPUTASI 1 Asisten Ahli 2 Lektor 3 Lektor Kepala - - - - - S2 W S S S S2 W S S S S3 W S S S S2 S S W S S3 S W S S 4 Profesor S3 S S S W W = wajib sebagai Penulis Pertama S = disarankan 32

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN DALAM MENGAJAR No JABATAN PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA MAGISTER DOKTOR 1 Asisten Ahli 2 Lektor 3 Lektor Kepala Magister M - - Doktor M B B Magister M - - Doktor M M B Magister M - - Doktor M M M 4 Profesor Doktor M M M M = melaksanakan B = membantu 33

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN DALAM BIMBINGAN TUGAS AKHIR No JABATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN BIMBINGAN TUGAS AKHIR SKRIPSI TESIS DESERTASI 1 Asisten Ahli 2 Lektor 3 Lektor Kepala Magister M - - Doktor M B - Magister M - - Doktor M M B Magister M - - Doktor M M B / M * 4 Profesor Doktor M M M ** M = melaksanakan B = membantu 34

PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG (peer review) (Pasal 8 dan 9 Peraturan Mendiknas Nomor 17 Tahun 2010) 1. Karya Ilmiah yang digunakan untuk pengangkatan awal atau kenaikan jabatan akademik dosen dan kenaikan pangkat dosen harus dilakukan penilaian sejawat sebidang (peer review) oleh paling sedikit 2 orang dosen yang memiliki jabatan akademik dan kualifikasi akademik yang setara atau lebih tinggi dari jabatan akademik dan kualifikasi akademik dosen yang diusulkan. 2. Kenaikan jabatan akademik dosen menjadi Profesor selain dilakukan penilaian sejawat sebidang (peer review) oleh paling sedikit 2 orang dosen yang memiliki jabatan akademik dan kualifikasi akademik yang setara atau lebih tinggi dari jabatan akademik dan kualifikasi akademik dosen yang diusulkan, dilakukan pula penilaian sejawat sebidang (peer review) oleh paling sedikit 2 Profesor dari Perguruan Tinggi lain atau dari luar Universitas Brawijaya. 35

STANDAR PELAYANAN ALUR PROSEDUR tidak lolos FAKULTAS AA & L LOLOS Penerbiatan : PAK SK JABATAN SK TUNJANGAN SPMT REKTOR Set. TPJAD TPJAD tidak lolos LK & Prof. SENAT (BPS) LOLOS online Dirjen SDID kemristekdikti 36

Terima kasih UB.July.2017 Art.hd.2017 37