Smile Indonesia LOBI LO DAN NEGO DAN SIASI NEGO

dokumen-dokumen yang mirip
Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.

ETIKA BISNIS, TEKNIK LOBBY DAN NEGOSIASI

Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis

Corporate Brand & Communication Plan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tahunan pemerintah daerah yang memuat program program yang

ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah

1. Lobi politik (political lobiying)

UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK

Indorama Ventures Public Company Limited

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 126 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II DASAR PEMIKIRAN

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Jumat, 26 Juni 2009

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga

BAB VII KEBIJAKAN ANTI PENIPUAN, KORUPSI, DAN ANTI SUAP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

ZULHEFI Berubah untuk Menang? Strategi Pemasaran yang Digunakan Partai Buruh Brazil pada Pemilu Tahun Josiane Cotrim-Macieira

Kode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"

BAB I KEBIJAKAN KEPEGAWAIAN NEGARA SETELAH PEMERINTAHAN REFORMASI

STAKEHOLDER RELATIONS

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Menuju Pemilu Demokratis yang Partisipatif, Adil, dan Setara. Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia Jakarta, 16 Desember 2015

P E N D E K A T A N & S T R A T E G I A D V O K A S I

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBERIAN SUMBANGAN DANA KAMPANYE PEMILU SAHABUDDIN/D ABSTRAK

Kode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

Pengawasan politik uang dalam kampanye

KEBIJAKAN HADIAH, HIBURAN DAN PEMBERIAN. 1. Untuk Pelanggan, Pemasok, Mitra bisnis dan Pemangku kepentingan Eksternal.

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PIALANG ASURANSI, PERUSAHAAN PIALAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Desa merupakan objek yang dijadikan pemerintah dalam usaha

Undang-undang Praktik Korupsi Asing/Kebijakan Anti-Korupsi

BAB 5 KESIMPULAN. kebutuhan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih spesifik bagi para aktor

Bab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI dan DIPLOMASI

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik. Pertemuan 11-12

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Dana Kam

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, beberapa diantaranya ialah melakukan perubahan kurikulum. Selain

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2)

Ketentuan angka 3 dan angka 6 Pasal 1 diubah, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. di rumah tangga, tempat kerja, masyarakat atau di manapun manusia berada. menggunakan bahasa verbal maupun non verbal.

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

Good Party Governance Solusi Tuntas Menuju Indonesia Baru

UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2008/176, TLN 4924]

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MUHAMMAD ARIF SYUHADA Program Studi Magister

SOAL-SOAL KOMUNIKASI BISNIS

BAB V KESIMPULAN. Masalah hubungan PDI dengan massa pendukung Pra dan Pasca Fusi hingga

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kebijakan Antisuap & Antikorupsi Global, Berlaku Sejak: 1 Juli 2017

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PENGANTAR. Halaman 2 dari 10 halaman

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler

TEORI EKONOMI POLITIK (2)

KEBIJAKAN GLOBAL ANTI KORUPSI PPG


RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

- 1 - PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BUTON TENGAH TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINDAK PIDANA YANG TERDAPAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

Kebijakan Pengungkap Fakta

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDO... NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

Kata Pengantar. Surabaya, 09 Mei Purnomo S. Pringgodigdo, SH., MH.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 N

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

Transkripsi:

Smile Indonesia LOBI DAN NEGOSIASI

PENGERTIAN LOBI Istilah Lobi = lobbying. berarti orang atau berarti orang atau kelompok yang mencari muka untuk mempengaruhi anggota parlemen

KATA LOBI Lobby {kata benda} Ruang masuk {kata benda}

LOBI DAN NEGOSIASI Lobi dan Negosiasi = Lobi = Serambi/teras Negosiasi = ruang utama

ARTI LOBI Kata lobi = Teras yang diatur sedemikian rupa sehingga menciptakan rasa nyaman bagi siapa saja yang menempatinya.

MAKSUD KATA NYAMAN Kenyamanan umumnya tercipta dari kedekatan yang tidak resmi atau secara situasional tidak menekan dan serius

MENURUT KAMUS Melobi = Melakukan pendekatan secara tidak resmi Pelobian = bentuk partisipasi politik yang Pelobian = bentuk partisipasi politik yang mencakup usaha individu/kelompok untuk menghubungi para pejabat pemerintah atau pimpinan politik.

Lobi = Aktivitas komunikasi Dilakukan individu/kelompok Tujuan mempengaruhi : Pimpinan organisasi lain orang yang memiliki kedudukan penting dalam organisasi Pejabat pemerintahan sehingga

JENIS LOBI 1 Lobi tradisional 2 Lobi akar rumput 3 Lobi political action committee AB Susanto dalam Redi Panuju (2010 ; 18)

LOBI TRADISIONAL Menggunakan pelobi untuk mendekati pihak pengambil keputusan AB Susanto dalam Redi Panuju (2010 ; 18)

LOBI AKAR RUMPUT Menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi pengambilan keputusan AB Susanto dalam Redi Panuju (2010 ; 18)

LOBI POLITICAL ACTION COMMITTEE Komite-komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar agar wakilnya dapat duduk di parlemen atau pemerintah AB Susanto dalam Redi Panuju (2010 ; 18)

DALAM ADVOKASI Formal = negosiasi Informal = lobi ADVOKASI

Melobi adalah bentuk aktif dari kegiatan lobi, dimana pendekatan-pendekatan dilakukan secara tidak resmi. Melobi pada dasarnya merupakan usaha yang dilaksanakan untuk mempengaruhi pihak-pihak yang menjadi sasaran agar terbentuk sudut pandangan positif terhadap topik lobi, Dengan demikian diharapkan memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan.

BEDA LOBI DAN NEGOSIASI LOBI Tidak terikat oleh waktu Tidak terikat oleh tempat Dapat dilakukan berulang-ulang NEGOSIASI Terikat oleh waktu Terikat oleh tempat

Melobi pada dasarnya merupakan usaha yang dilaksanakan untuk mempengaruhi pihak-pihak yang menjadi sasaran agar terbentuk sudut pandang positif terhadap topik pelobi, dengan demikian diharapkan memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan... Kegiatan melobi bisa jadi sama pentingnya dengan pemngembangan kompetensi profesional AB Susanto dalam Redi Panuju (2010 ; 18)

KEMAMPUAN DASAR LOBI DAN NEGOSIASI 1. Membaca teks dan konteks. 2. Menulis. 3. Berbahasa (termasuk didalamnya kemampuan berargumen dan mengartikulasikan pendapat dengan baik). 4. Mempresentasikan pendapat, dan gagasan. 5. Mendengarkan. 6. Berkomunikasi (gesture, bahasa tubuh, berpakaian, diksi dan sebagainya)

LOBI BISNIS 1 Upaya melakukan pemasaran atau penjualan 2 Melakukan pendekatan kepada calon pembeli, baik perorangan maupun instansi 3 Dikemukakan, maksud, tujuan, dan penjelasan produk

Lobi di kalangan bisnis Lobi di kalangan bisnis berguna untuk memastikan kelancaran usaha dan dalam mengupayakan tindakan saling menguntungkan. Tujuan lain dari pelobian di dalam bisnis adalah untuk mendapatkan kepercayaan dari berbagai mitra bisnis. Bermitra dilakukan dengan pelanggan, pemasok, distributor ataupun pemegang otoritas kebijakan secara individu/ kelompok/ kelembagaan.

BAHASA TUBUH

LOBI KOMPETITOR MITRA BISNIS KOMPETITOR Contoh: lobi yang dilakukan Telkom terhadap Indosat dalam menentukan penggunaan frekwensi, penempatan dan pengaturan wilayah BTS (Base Transceiver Station).

LOBI DI KALANGAN BISNIS Di kalangan bisnis, lobi juga dilakukan dengan orang-orang perbankan, Diantaranya untuk pertambahan modal kerja dalam mengembangkan usaha mereka Dan untuk mendapatkan kepercayaan sehingga organisasi mendapatkan kucuran kredit.

LOBI POLITIK Dalam politik, pelobian diartikan sebagai bentuk partisipasi politik yang mencakup usaha individu atau kelompok untuk menghubungi pejabat pemerintah atau pemimpin politik Dengan tujuan mempengaruhi keputusan tentang suatu masalah yang dapat menguntungkan sejumlah orang.

Pelobi Pihak yang dilobi Pihak- pihak yang terlibat dalam lobi

PELOBI Pelobi melakukan kegiatan lobi dengan tujuan mempengaruhi mereka yang menjadi sasaran lobi. Dalam melakukan kegiatannya pelobi bisa dilakukan oleh individual atau kelompok. Pelobi biasanya melakukan tekanan pada saat kegiatan lobi tengah berlangsung, kepada sasaran lobi, untuk memperoleh hal-hal yang diinginkan secara halus.

PELOBI Pelobi adalah orang yang berusaha mempengaruhi pembuat undang-undang (legislasi) maupun pendapat umum. Biasanya mereka dibayar untuk melakukan pekerjaan ini. Dalam istilah yang lebih halus, pelobi adalah orang yang terlibat dalam hubungan masyarakat.

PIHAK YANG DILOBI Pihak yang dilobi, atau sering juga disebut sebagai sasaran lobi, biasanya merupakan individu berpengaruh, kelompok, lembaga pemerintahan, maupun lembaga/organisasi pemerintah, ataupun pihak swasta. Pihak yang dilobi juga bisa jadi merupakan bagian dari usaha untuk memperoleh teman yang berguna, bagi pelobi, maupun organisasi/ perusahaan tempat pelobi bergabung/bekerja.

CONTOH PELOBI Golongan masyarakat yang memiliki wawasan dan pengetahuan cukup luas dengan reputasi baik pada kecakapannya di bidang tersebut. Anggota organisasi yang memiliki kontak yang paling penting dengan pihak-pihak legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Tokoh masyarakat/lsm yang sudah dikenal. Kalangan jurnalis (wartawan, reporter, redaktur) yang berpengaruh dan memiliki kekuatan untuk membentuk opini

CONTOH YANG DI LOBI 1. Pembuat undang-undang, 2. Pejabat pemerintahan, 3. Pimpinan partai politik, 4. Dll

SASARAN PELOBI Sasaran pelobi sebagian besar adalah pejabat pemerintah, hal ini membuka peluang pejabat tersebut melakukan penyalahgunan wewenang, Dimana satu pihak diuntungkan dan pihak lain dikalahkan dengan mendapatkan imbalan atau kompensasi tertentu berupa fasilitas, kemudahan, dan kemewahan. Tarmudji (1993),

KEGIATAN-KEGIATAN DALAM MELOBI 1. Melakukan pertemuan-pertemuan guna menggalang koalisi dengan organisasi-organisasi lain, dimana koalisi ini membawa berbagai kepentingan dan tujuan-tujuan dalam mengintegrasikan langkah menghadap wakil-wakil legislatif. 2. Mengumpulkan informasi dan mempersiapkan laporan untuk legislator yang mewakili posisi organisasi dalam isu-isu kunci. 3. Melakukan kontak dengan individu-individu yang berpengaruh dan wakil-wakil dari badan-badan yang menyatu. 4. Mempersiapkan pengamat dan pembicara ahli untuk mewakili posisi organisasi terhadap legislator. 5. Memusatkan debat pada isi kunci, fakta, dan bukti-bukti yang mendukung organisasi.

CONTOH

CONTOH

CONTOH

NEGATIF LOBI Asesoris tradisional dengan kecenderungan negatif lobi didalamnya termasuk "uang suap", "uang semir", pertemuan di hotel mewah dengan wanita cantik sebagai pendamping lobi, fasilitas seperti mobil, dan lainnya. Walaupun begitu lobi kini juga sudah bergeser ke dalam wujud yang lebih abstrak seperti "peluang", janji keuntungan, kepercayaan, dan bahkan segala sesuatu yang masih bersifat potensi dan belum nyata.

NEGATIF LOBI

NEGATIF LOBI

LOBI Lobi kadang-kadang dilakukan oleh organisasi yang juga memberikan sumbangan kampanye. dana kampanye diatur dalam pasal 78 ayat (1) hingga ayat (4) UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sumbangan dana kampanye pemilu dari perseorangan tidak boleh melebihi Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan dari badan hukum swasta tidak boleh melebihi Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah). Hal demikian telah menyebabkan kecurigaan atas dugaan korupsi dari pihak yang menentang lobi.

TUJUAN LOBI ATAU MELOBI Untuk mempengaruhi (meyakinkan) orang atau pihak lain, Sehingga orang atau pihak lain itu sependapat dan seagenda dengan kita.

ILUSTRASI

LOBI Beberapa politikus sering diketahui menghasilkan keputusan yang buruk. Ada beberapa yang juga diketahui melakukan posisi tawar-menawar karena mereka membutuhkan sokongan dana dari pihak yang melobi. Pengkritik pun menganggap bahwa politikus bertindak atas dasar kepentingan pihak-pihak yang memberikan sumbangan untuk mereka, dan meningkatkan persepsi publik atas kecurigaan tindak korupsi.

MANFAAT MELOBI Mempengaruhi pengambil keputusan agar keputusannya tidak merugikan para pelobi dari organisasi atau lembaga bisnis Lobi juga berfungsi untuk menafsirkan opini pejabat pemerintah yang kemudian diterjemahkan dalam kebijakan perusahaan Memprediksi apa yang akan terjadi secara hukum dan memberirekomendasi pada perusahaan agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan baru dan memanfaatkan ketentuan baru tersebut Menyampaikan informasi tentang bagaimana sesuatu kesatuan dirasakan oleh perusahaan, organisasi atau kelompok masyarakat tertentu Meyakinkan para pembuat keputusan bahwa pelaksanaan peraturan membutuhkan waktu untuk perizinan

KESIMPULAN Lobi merupakan aktivitas interpersonal dan komunikasi yang dilakukan biasanya berdasarkan kedekatan pribadi. Lobi juga dilihat sebagai sebuah (bentuk) tekanan oleh sekelompok orang yang mempraktekkan seni mendapatkan teman yang berguna dan mempengaruhi orang lain Mengingat sifatnya yang informal dan bertujuan untuk memengaruhi proses pengambilan kebijakan, kegiatan lobi biasanya dianggap sebagai kegiatan yang tidak etis. Di sebagian negara, kegiatan lobi yang menyangkut masalah politik dianggap terlarang karena dapat menyebabkan para pejabat menjadi tidak netral dan kurang bersih dalam menghasilkan suatu kebijakan.