SURVEI KEMAMPUAN MOTORIK SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015,

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KELAS IV SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015,

BASIC MOTOR ABILITY OF GRADE IV AND V STUDENTS IN SD N KERATON YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2015/2016

KEMAMPUAN MOTORIK SISWA SEKOLAH DASAR AKREDITASI B (Studi Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar se-kecamatan Widang Kabupaten Tuban)

Kata Kunci: Kemampuan Gerak Dasar.

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah)

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MOTORIK SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DAN NON OLAHRAGA DI SDN 1 RENGEL, KAB. TUBAN TAHUN AJARAN

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MOTORIK SISWA SEKOLAH DASAR DI DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH DI KABUPATEN MAGETAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA KELAS XI SMA ISLAM BRAWIJAYA, SMA TARUNA NUSA HARAPAN, DAN SMA TAMAN SISWA DI KOTA MOJOKERTO

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR SISWA KELAS BAWAH DAN SISWA KELAS ATAS DI SD NEGERI BALEHARJO WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PREMBUN, KECAMATAN PREMBUN, KABUPATEN KEBUMEN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6)

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VI, V dan VI SD Negeri 7 Sidokumpul Gresik)

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Meningkatkan Gerak Dasar Lokomotor (Kelincahan dan Kecepatan) Untuk Kelas X Melalui Pendekatan Bermain

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

PERBANDINGAN MOTOR ABILITY SISWA SEKOLAH DASAR YANG BERASAL DARI TAMAN KANAK KANAK DENGAN YANG BUKAN BERASAL DARITAMAN KANAK KANAK

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

IDENTIFIKASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWI SMK WIDYA KARYA TAHUN AJARAN (studi pada siswi SMK Widya Karya, Kabupaten Sidoarjo)

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

MOTIVASI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL BELAJAR LOMPAT JANGKIT SISWA SMAN 1 TAMAN. Rian Rudhie Prasetya SY

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, diperlukan suatu metode penelitian

ABSTRAK. Kata kunci : KONTRIBUSI, PERMAINAN KECIL, MODIFIKASI, MINAT, TINGKAT KESEGARAN JASMANI

KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS 2 SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH 1 KOTA PONTIANAK TAHUN 2014

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

Penerapan Modifikasi Permainan Softball Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG BAGI SISWA KELAS X SMK PGRI 2 KEDIRI SKRIPSI

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 2 KREMBUNG DAN SMP NEGERI 2 SIDOARJO. Bayu Sri Widodo.

Kata kunci: kemampuan motorik kasar, anak tunagrahita, SLB Negeri Pembina Yogyakarta.. ABSTRACT

PENGETAHUAN SISWA PADA MACAM MACAM PERMAINAN TRADISIONAL DI SD N GADINGAN

Tingkat Kemampuan Renang... (Muhammad Noviantoro Sholikhin) 1

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Dribble Sepak bola

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

PENGARUH PEMBELAJARAN LEMPAR TANGKAP TERHADAP PENINGKATAN KOORDINASI MATA TANGAN PEMAIN KASTI JURNAL. Oleh DEWI ANITA SARI

KREATIVITAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA GEDE 1 DALAM MEMAINKAN ALAT OLAHRAGA BOLA KASTI DAN SIMPAI

SURVEY TENTANG KEMAMPUAN MOTOR ABILITY SISWA PUTRA SDN 2 ROMPU-ROMPU KECAMATAN POLEANG TIMUR 1 Oleh: Sahrun 2

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR CHEST PASS BOLA BASKET (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Mojokerto)

SURVEI TINGKAT DAYA TAHAN JANTUNG PARU MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA SMPN 1 SAMBENG DENGAN SISWA MTs 45 ASSA ADAH KANDANGAN

SURVEI KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTERA USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SIRAMAN, WONOSARI, GUNUNGKIDUL

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI TERHADAP HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK 40 METER (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Karang Dalam 1 Sampang)

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

BAB III METODELOGI PENELITIAN

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK DAN PERSEPTUAL MOTORIK SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH TONGGALAN KLATEN

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

MINAT SISWA KELAS V SD N PERCOBAAN 4 WATES TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK TAHUN AJARAN 2015 / 2016

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

Kemampuan Power Otot Tungkai dan Kelincahan...(Ridwan Syahril)

Perbandingan Motivasi Belajar PJOK SMP Negeri Dan SMP Swasta

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI DRILL PASSING DAN WALL PASSING TERHADAP KEMAMPUAN CHEST PASS PADA PEMAIN BOLA BASKET SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. adalah survei dengan teknik tes dan pengkuran.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, pemerintah sangat serius dalam menangani bidang pendidikan.

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

: FIRDAUS FEBRI ARISETIYANA NIM

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

Transkripsi:

Survei Kemampuan Motorik Siswa Sekolah Dasar Negeri Tahun Ajaran 2013-2014 SURVEI KEMAMPUAN MOTORIK SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI TAHUN AJARAN 2013-2014 Rindah Nur Sjafrina Mahasiswa S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya, rindahns@yahoo.com Setiyo Hartoto Dosen S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya Abstrak Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dalam dunia pendidikan yang dapat memberi kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Perkembangan motorik juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Sebelum perkembangan tersebut terjadi, anak akan tetap tidak berdaya. Kemampuan motorik anak pada usia dini sangat mempengaruhi kemampuan dan perilaku anak hingga dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian survei dan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 161 siswa kelas V dan VI sekolah dasar negeri di sekolah dasar negeri se-kecamatan Trawas kabupaten Mojokerto yang terakreditasi B. Kemampuan motorik siswa dapat diketahui menggunakan tes kemampuan motorik yang terdiri dari 4 macam tes yaitu: tes kelincahan (shuttle run), koordinasi (lempar tangkap bola dengan jarak 1 meter dengan tembok), keseimbangan (berdiri dengan satu kaki dengan mata terpejam) dan kecepatan (lari 30 meter). Untuk menentukan kategori menggunakan norma, dan norma yang digunakan adalah norma relatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik siswa kelas V putra rata-rata adalah 35,56% dengan kategori sedang, dan putri 43,33% dengan kategori Siswa kelas VI putra rata-rata 33,33% dengan kategori sedang dan putri rata-rata 41,46% dengan kategori Kesimpulan: kemampuan motorik siswa sekolah dasar negeri khususnya kelas V dan VI masuk dalam kategori sedang, sehingga harus ditingkatkan lagi. Kata Kunci: kemampuan motorik, siswa, sekolah dasar Abstract Physical education is integral part in educational that give a contribution to growth and child expansion thoroughly. Motor development also one of the factor that very important in individual growth thoroughly. Motor development is growth control bodily moval pass through activity nerve centre and coordination muscle. Before growth occur, child will be constant over of barrel. Child motor ability in school age intense posses ability and child behaviour till of age. This research is survey and used method descriptive quantitative. Subject in this research is 161 students class V and class VI at state elementary school Trawas subdistrict Mojokerto Regency that accreditation B. Students motor ability can knows used test motor ability consist of 4 test is: agility test (shuttle run), coordination test (throw catch ball to the wall with 1 meter space on the wall), balance test (standing with one leg and closing eyes) and speed test (sprint 30 meter). For determine category used a norma, and norma that used is relative norma. Result of the research tell us if students boy motor ability in V class have average value 35,56% with medium category, and students girl 43,33% with medium category. Students boy in VI class have average value 33,33% with medium category, and students girl 41,46% with medium category too. Conclusion: students motor ability in elementary school specially class V and class VI into in medium category, so must enhancing again. Keywords : motor ability, students, elementary school PENDAHULUAN Pada dasarnya olahraga merupakan aktivitas suatu gerak tubuh manusia yang dilakukan secara sengaja untuk mencapai tujuan/maksud tertentu. Gerak memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia sejak bayi, kanak kanak hingga dewasa. Melalui gerak manusia berusaha untuk dapat meraih sesuatu sesuai dengan kebutuhan dan berbagai motif yang melatarbelakanginya. Manusia yang sering bergerak atau berolahraga menunjukkan tingkah laku yang berbeda dengan mereka yang tidak berolahraga. Perkembangan gerak sangat mempengaruhi perkembangan secara keseluruhan baik fisik, intelektual, sosial dan emosional. Menurut Keogh (dalam Ma mun http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 709

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, 709-714u dan Saputra, 2000:5) perkembangan gerak didefinisikan sebagai perubahan kompetensi atau kemampuan gerak dari mulai masa bayi (infancy) sampai masa dewasa (adulthood) serta melibatkan berbagai aspek perilaku manusia, kemampuan gerak dan aspek perilaku yang ada pada manusia ini mempengaruhi perkembangan gerak dan perkembangan gerak itu sendiri mempengaruhi kemampuan dan perilaku manusia. Perkembangan motorik juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan massa/keseluruhan tubuh yang ada pada waktu lahir. Sebelum perkembangan tersebut terjadi, anak akan tetap tidak berdaya (Hurlock, 1978:150). Siswa Sekolah Dasar Kelas V dan VI pada dasarnya sudah dapat dilihat seberapa jauh kemampuan motorik siswa, mengingat sebagian besar dari siswa sudah mulai belajar gerak (sambil bermain) sejak taman kanak-kanak. Dengan asumsi tersebut diharapkan siswa Sekolah Dasar sudah memiliki kemampuan yang sangat berguna untuk penyesuaian diri bagi kehidupan terutama yang menyangkut gerakan-gerakan yang berguna dalam kehidupannya sehari-hari. Pertumbuhan dan perkembangan pada anak terjadi sangat pesat saat usia sekolah dasar. Pada usia ini anak-anak tengah berada pada bangku sekolah dasar kelas V dan VI. Pada masa ini anak berada pada proses perkembangan yang pendek namun penting dalam kehidupannya. Sehingga pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong agar berkembang secara optimal. Gerak dan motorik merupakan dua istilah sebab akibat yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan. Secara umum motorik dapat diartikan sebagai suatu rangkaian peristiwa laten yang tidak dapat diamati dari luar. Anak usia sekolah dasar merupakan individu yang selalu aktif melakukan pemberontakan baik dengan dirinya sendiri, maupun terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka tidak hanya selalu ingin tahu tentang sesuatu, tetapi mereka juga selalu ingin mencoba dan mengalami. Mereka juga merupakan individu yang aktif dalam bergerak seperti berlari, melompat, melempar dan sebagainya. Hampir semua stimulus yang datang direspon dengan gerak. Melalui pendidikan jasmani kebutuhan tubuh dapat dipenuhi, dengan arti lain bahwa pendidikan jasmani adalah salah satu bentuk yang digunakan untuk pencapaian tujuan pendidikan. Anak usia sekolah dasar merupakan sekelompok masyarakat yang sedang tumbuh dan berkembang serta memiliki berbagai kerawanan yang memerlukan pembinaan dan bimbingan. Secara geografis, Kecamatan Trawas terletak pada ketinggian 700-1200 meter dari permukaan laut dan di bawah lereng gunung welirang. Di Kecamatan Trawas masih banyak dijumpai lahan kosong yang dahulunya lahan tersebut sering dijumpai anak-anak bersenda gurau dan bermain permainan tradisional. Namun, di lahanlahan kosong itu sekarang sudah tidak pernah dijumpai anak-anak bermain dan bercanda gurau lagi. Apalagi dengan perkembangan teknologi seperti televisi, handphone (HP), facebook, twitter, game online, playstation statis, dan lain sebagainya menjadikan hidup anak menjadi berubah, dari yang biasa aktif bergerak sekarang menjadi pasif atau malas bergerak. Kebanyakan siswa-siswi SDN di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto ini lebih banyak menghabiskan waktu berjam jam duduk di depan televisi atau permainan elektronik lainnya daripada bermain di luar yang menggunakan unsur gerak. Dampak langsung yang dirasakan oleh pola hidup yang demikian adalah menurunnya kemampuan motorik anak. Dengan adanya program pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (penjasorkes) yang ada di sekolah diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan motorik anak. Karena, hanya di sekolah anak dapat bermain dengan teman sebayanya dan tidak menggunakan alat-alat elektronik. Melihat letak geografis dari Kecamatan Trawas sendiri yang sangatlah luas ini, ternyata masih dijumpai beberapa Sekolah Dasar Negeri yang jauh dari lapangan olahraga, bahkan hanya menggunakan halaman di depan kelas untuk aktifitas olahraganya. Setelah pengambilan data dari UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Trawas, sekolah-sekolah yang minim sarana dan prasarananya tersebut merupakan Sekolah Dasar Negeri yang masih terakreditasi B. Dengan minimnya sarana dan prasarana dari sekolah yang menjadi tempat pembelajaran anak, maka sangat dimungkinkan kemampuan motorik siswanya tidak terlalu baik. Lapangan, dalam hal ini menjadi sangat penting karena dengan menggunakan lapangan yang luas tentunya guru dapat lebih melakukan variasi dalam pembelajaran dan tentunya murid akan lebih senang, sedangkan dengan lapangan yang seadanya tentunya materi ajar tidak dapat tersampaikan dengan baik. Selain itu dengan memusatkan seluruh materi ajar pendidikan jasmani hanya berada di halaman sekolah hasilnya pasti kurang dapat meningkatkan kemampuan motorik siswa itu sendiri. Ditambah dengan peralatan olahraga yang kurang memadai juga semakin membuat siswa kurang tertarik terhadap materi yang diajarkan. Tanpa didukung peralatan yang memadai, siswa tentunya akan merasa 710 ISSN : 2338-798X

Survei Kemampuan Motorik Siswa Sekolah Dasar Negeri Tahun Ajaran 2013-2014 kesulitan menerima materi yang diajarkan oleh guru. Selain itu pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kurang diperhatikan oleh guru. Mengetahui kemampuan motorik siswa secara akurat merupakan salah satu kunci sukses usaha pendidikan. Artinya guru akan mengetahui kemampuan, kesenangan, dan kebutuhan siswa, sehingga seorang guru dapat membantu siswa untuk menggunakan tubuhnya lebih efisien dalam melakukan berbagai keterampilan motorik dan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan program pendidikan jasmani di SDN se-kecamatan Trawas ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor guru, siswa, sarana dan prasarana. Mengingat pentingnya gerak bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak, sesuai dengan latar belakang diatas, maka penelitian ini akan mengkaji tentang kemampuan motorik siswa Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Trawas-Mojokerto. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang mana dalam penelitian ini lebih menekankan pada perhitungan-perhitungan terhadap data yang diperoleh. Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimen dimana peneliti tidak memiliki kesempatan dalam memberikan perlakuan atau melakukan manipulasi terhadap variable yang mungkin berperan dalam munculnya suatu gejala, karena gejala yang diamati telah terjadi (Maksum, 2012:13). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dan VI SDN terakreditasi B se-kecamatan Trawas- Mojokerto. Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian (Arikunto, 2010:173). Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:174). Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Purposive sampling atau sampel bertujuan dilakukan ketika pengambilan sampel yang ciri atau karakteristiknya sudah diketahui lebih dulu berdasarkan ciri atau sifat populasi. Kriteria sampel ditentukan oleh peneliti sendiri sesuai dengan tujuan penelitian (Maksum, 2012:60). Sampel yang diambil adalah keseluruhan siswa kelas V dan VI SDN se-kecamatan Trawas dengan standart sekolah terakreditasi B, yaitu: SDN Ketapanrame 1, SDN Trawas 1, SDN Kesiman, SDN Kedungudi, dan SDN Sukosari. Jumlah keseluruhan siswa dari Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan Trawas yang terakreditasi B adalah 161 siswa. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes motor ability untuk sekolah dasar (Nurhasan, 2000:104) yaitu: 1. Tes kelincahan dengan shuttle-run 4 x 10 meter. 2.Tes koordinasi dengan lempar tangkap bola dengan jarak 1 meter dengan tembok. 3.Tes keseimbangan dengan tes stork stand positional balance. 4.Tes kecepatan dengan tes lari cepat 30 meter. Untuk mengetahui berapa besar hasil penelitian ini, maka penulis menggunakan norma relatif, adapun beberapa rumus sebagai berikut: Mean, Standart Deviasi, Persentase dan T-Skor. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisis data di atas maka dapat diasumsikan bahwa nilai rata-rata kemampuan motorik siswa putra kelas V adalah Tabel 1. Kemampuan Motorik Siswa Putra Kelas V SDN yang Terakreditasi B Se Kecamatan Trawas Mean 11,05 21,62 45,01 6,38 200 Std 1,55 5,28 11,15 0,94 21,37 Maks 13,81 31 59,81 8,11 248,96 Min 7,89 3 15,96 4,27 160,03 Kategori Kurang Sedang Baik Kurang Sedang berikut : rata rata waktu adalah 11,05 detik, dengan simpangan baku adalah ±1,55 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 13,81 detik dan waktu terlambat adalah 7,89 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat kelincahan siswa putra kelas V Sekolah Dasar Negeri di dalam kategori kurang. berikut: rata rata tangkapan adalah 21,62 kali, dengan simpangan baku ± 5,28 kali, serta rentang hasil tangkapan maksimum sebesar 31 kali dan tangkapan minimum sebesar 3 kali. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat koordinasi mata dan tangan siswa putra kelas V 45,01 detik, dengan simpangan baku adalah ±11,15 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 15,96 detik dan waktu terlambat adalah 59,81 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat keseimbangan siswa putra kelas V terakreditasi B ini termasuk dalam kategori baik. http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 711

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, 709-714u 6,38 detik, dengan simpangan baku adalah ±0,94 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 4,27 detik dan waktu terlambat adalah 8,11 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat kecepatan siswa putra kelas V Sekolah ini termasuk dalam kategori kurang. baku adalah ± 21,37, serta rentang skor minimum adalah 160,03 dan rentang skor maksimum adalah 248,96. Hal putra kelas V Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Berikut ini adalah hasil perhitungan frekuensi dan persentase kategori pada masing masing komponen tes berdasarkan perhitungan norma relatif. Tabel 2. Kemampuan Motorik Siswa Putri Kelas V SDN yang Terakreditasi B Se Kecamatan Trawas Mean 12,4 20,7 37,33 6,7 200 Std 1,29 7,15 12,89 1,04 16,77 Nilai Maks 15,32 34 59,39 9,02 234,76 Nilai Min 9,87 4 14,38 4,84 167,3 Kategori Kurang Sedang Sedang Sedang Sedang berikut : rata rata waktu adalah 12,40 detik, dengan simpangan baku adalah ±1,29 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 9,87 detik dan waktu terlambat adalah 15,32 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat kelincahan siswa putra kelas V Sekolah Dasar Negeri di dalam kategori kurang. berikut: rata rata tangkapan adalah 20,70 kali, dengan simpangan baku ± 7,15 kali, serta rentang hasil tangkapan maksimum sebesar 34 kali dan tangkapan minimum sebesar 4 kali. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat koordinasi mata dan tangan siswa putra kelas V 37,33 detik, dengan simpangan baku adalah ± 12,89 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 14,48 detik dan waktu terlambat adalah 59,39 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat keseimbangan siswa putra kelas V 6,70 detik, dengan simpangan baku adalah ±1,04 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 4,84 detik dan waktu terlambat adalah 9,02 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat kecepatan siswa putra kelas V Sekolah ini termasuk dalam kategori baku adalah ±16,77, serta rentang skor minimum adalah 167,30 dan rentang skor maksimum adalah 234,76. Hal putra kelas V Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Tabel 3. Kemampuan Motorik Siswa Putra Kelas VI SDN yang Terakreditasi B Se Kecamatan Trawas Mean 11,05 21,62 45,01 6,38 200 Std 1,55 5,28 11,15 0,94 21,37 Maks 13,81 31 59,81 8,11 248,96 Min 7,89 3 15,96 4,27 160,03 Kategori Kurang Sedang Baik Kurang Sedang berikut : rata rata waktu adalah 10,81 detik, dengan simpangan baku adalah ±1,83 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 7,11 detik dan waktu terlambat adalah 15,81 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat kelincahan siswa putra kelas VI Sekolah Dasar Negeri di dalam kategori berikut: rata rata tangkapan adalah 22,49 kali, dengan simpangan baku ± 5,62 kali, serta rentang hasil tangkapan maksimum sebesar 31 kali dan tangkapan minimum sebesar 4 kali. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat koordinasi mata dan tangan siswa putra kelas VI 712 ISSN : 2338-798X

Survei Kemampuan Motorik Siswa Sekolah Dasar Negeri Tahun Ajaran 2013-2014 37,46 detik, dengan simpangan baku adalah ± 14,71 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 11,34 detik dan waktu terlambat adalah 59,81 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat keseimbangan siswa putra kelas VI 5,74 detik, dengan simpangan baku adalah ±1,01 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 4,15 detik dan waktu terlambat adalah 7,88 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat kecepatan siswa putra kelas VI Sekolah ini termasuk dalam kategori baku adalah ±21,71, serta rentang skor minimum adalah 138,15 dan rentang skor maksimum adalah 241,59. Hal putra kelas VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Tabel 4. Kemampuan Motorik Siswa Putri Kelas VI SDN yang Terakreditasi B Se Kecamatan Trawas Mean 12,86 16,85 36,91 6,63 200 Std 1,94 6,31 15 0,95 19,34 Nilai Maks 16,83 33 59,83 8,42 234,77 Nilai Min 9,19 3 11,56 5,01 144,96 Kategori Sedang Sedang Baik Sedang Sedang berikut : rata rata waktu adalah 12,86 detik, dengan simpangan baku adalah ±1,94 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 9,19 detik dan waktu terlambat adalah 16,83 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat kelincahan siswa putri kelas VI Sekolah Dasar Negeri di dalam kategori berikut: rata rata tangkapan adalah 16,85 kali, dengan simpangan baku ± 6,31 kali, serta rentang hasil tangkapan maksimum sebesar 33 kali dan tangkapan minimum sebesar 3 kali. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat koordinasi mata dan tangan siswa putri kelas VI 36,91 detik, dengan simpangan baku adalah ± 15,00 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 11,56 detik dan waktu terlambat adalah 59,83 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat keseimbangan siswa putri kelas VI terakreditasi B ini termasuk dalam kategori baik. 6,63 detik, dengan simpangan baku adalah ± 0,95 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 5,01 detik dan waktu terlambat adalah 8,24 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat kecepatan siswa putri kelas VI Sekolah ini termasuk dalam kategori baku adalah ±19,34, serta rentang skor minimum adalah 144,96 dan rentang skor maksimum adalah 234,77. Hal putri kelas VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dijawab rumusan masalah yang diajukan dan disimpulkan sebagai berikut: Siswa putra kelas V mempunyai hasil rata rata 11,05 detik dengan kategori kurang, rata rata koordinasi mata tangan adalah 21,62 kali/detik dengan kategori sedang, rata rata keseimbangan adalah 45,01 detik dengan kategori baik dan rata rata kecepatan adalah 6,38 detik dengan kategori kurang. Jadi, hasil rata rata tes kemampuan motorik siswa adalah 200,00 dengan kategori Untuk kategori kelincahan dan kecepatan perlu ditingkatkan lagi. Siswa putri kelas V mempunyai hasil rata rata 12,40 detik dengan kategori kurang, rata rata koordinasi mata tangan adalah 20,70 kali/detik dengan kategori sedang, rata rata keseimbangan adalah 37,33 detik http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 713

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, 709-714u dengan kategori sedang dan rata rata kecepatan adalah 6,70 detik dengan kategori Jadi, hasil rata rata tes kemampuan motorik siswa adalah 200,00 dengan kategori Untuk kategori kelincahan perlu ditingkatkan lagi. Siswa putra kelas VI mempunyai hasil rata rata 10,81 detik dengan kategori sedang, rata rata koordinasi mata tangan adalah 22,49 kali/detik dengan kategori sedang, rata rata keseimbangan adalah 37,46 detik dengan kategori baik dan rata rata kecepatan adalah 5,74 detik dengan kategori Jadi, hasil rata rata tes kemampuan motorik siswa adalah 200,00 dengan kategori Siswa putri kelas VI mempunyai hasil rata rata 12,86 detik dengan kategori sedang, rata rata koordinasi mata tangan adalah 16,85 kali/detik dengan kategori baik, rata rata keseimbangan adalah 36,91 detik dengan kategori baik dan rata rata kecepatan adalah 6,63 detik dengan kategori Jadi, hasil rata rata tes kemampuan motorik siswa adalah 200,00 dengan kategori Saran Berdasarkan hasil dari tes kemampuan motorik siswa diatas, maka diharapkan kepada guru pendidikan jasmani agar senantiasa meningkatkan kemampuan motorik siswa dengan cara menggunakan model pembelajaran yang mengandung unsur permainan, namun tidak terlepas dari unsur unsur kelincahan, koordinasi, keseimbangan dan kecepatan. Terutama komponen kelincahan dan kecepatan. Untuk hasil penelitian yang lebih baik, alangkah baiknya jika sampel yang digunakan diperbanyak lagi. Agar norma pengukuran tes kemampuan motorik dapat dibakukan, sehingga tidak menggunakan norma relatif lagi. Nurhasan. 2000. Tes Dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Universitas Pendidikan Indonesia. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Online). (http://www.dikti.go.id/files/atur/uu20-2003sisdiknas.pdf, diakses 23 Juli 2014) DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hurlock, B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Ma mun dan Saputra. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D III. Maksum, Ali. 2012. Metodologi Penelitian. Surabaya: Unesa University Press. 714 ISSN : 2338-798X