PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI MATERI KE-3

dokumen-dokumen yang mirip
Materi Minggu 3. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

Materi Minggu 4. Kepemimpinan

KEPEMIMPINAN. Teori Kepemimpinan. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PO LIT EKNIK IND RAM AYU (PO LIND RA)

II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan tindakan (Winardi, 2000: 12). Motivasi adalah dorongan yang

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di

PENGERTIAN DASAR KEPEMIMPINAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. karena di lembaga inilah setiap anggota masyarakat dapat mengikuti proses

BAB I PENDAHULUAN. bersungguh-sungguh untuk menanggulanginya, niscaya bangsa-bangsa akan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

PERTEMUAN VI KEPEMIMPINAN (PENDEKATAN DARI SEGI SITUASI)

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selama masa hidupnya orang lebih banyak berada pada kondisi saling

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip

yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen.

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPEMIMPINAN. Bab 12

BAB VI PENUTUP. 1. Ihwal Keberbakatan (Cerdas Istimewa-Berbakat Istimewa) di Kalangan Siswa MAN 1 dan SMAN 3 Jombang Jombang.

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 3 SM III

Peranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai di dinas pariwisata seni dan budaya kota Surakarta tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, baik organisasi pemerintahan maupun swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang berarti bimbing atau tuntut.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Robins dan Coulter dalam bukunya yang berjudul Manajemen (2004,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja

2.1.2 Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetesnsi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 381

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

Manajemen dan Manajer

(Survey di Perguruan Tinggi di Surakarta)

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. signifikan (F=7,595 dan p<0,01) dengan sumbangan efektif secara bersamasama

KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM

BAB II LANDASAN TEORITIS. kegiatan-kegiatan kelompok yang terorganisir dalam usaha-usaha menentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN RELEVAN. mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan

BAB 7 PENUTUP. tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini maka dapat diperoleh kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai unsur,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN IKA RUHANA

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KOTA SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis. Abstrak

B A B I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan. suatu organisasi. Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang

Modul Dua : PELUANG-PELUANG USAHA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu lembaga pendidikan guru mempunyai pandangan yang berbeda terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. satunya dapat dipengaruhi oleh gender. Gaya kepemimpinan merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

MAKALAH KEPEMIMPINAN KONSEP KEPEMIMPINAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

MAKALAH PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN SERTA PENGAWASAN

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB II URAIAN TEORITIS. lebih dari lima puluh orang. Usaha kecil memiliki ciri-ciri: (1) manajemen

Hirarki Pengambilan Keputusan Organisasi Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, pastinya manusia

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kerangka berpikir yang mendasari penelitian ini adalah path goal theory

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengembangan kekuatan daya nalar yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Penelitian Robbins (2001:39) Pemimpin Wahid (1997:3) Pemimpin

KERJA KELOMPOK TEAMWORK MATERI KE-2

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Kepada Yth. Bapak / Ibu / Sdr / i SMA Kesatrian 1 Semarang

BAB I PENDAHULUAN. diubah dengan Undang Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk menilai sukses tidaknya pemimpin itu. dilakukan antara lain dengan mengamati dan mencatat

BAB1 PENDAHULUAN. negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka setiap

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, maka segala upaya terus dilakukan untuk menciptakan sumber daya

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan rumusan masalah dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

PENGANTAR MANAJEMEN PERPUSTAKAAN A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

II. LANDASAN TEORI. Menurut Lussier (2005: 486) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi

METODE-METODE PERENCANAAN STRATEGI

Transkripsi:

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI MATERI KE-3

DEFINISI Kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain supaya bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu.

TEORI KEPEMIMPINAN 1. Great Man Theory Teori ini mengatakan bahwa pemimpin besar (great leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, not made). Seorang pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi terlahir menjadi pemimpin oleh bakat -bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya dan yang kedua dia ditakdirkan lahir menjadi seorang pemimpin dalam situasi kondisi yang bagaimanapun juga (Kartini Kartono). Teori great man didasarkan pada gagasan bahwa setiap kali ada kebutuhan kepemimpinan, maka muncullah seorang manusia yang luar biasa dan memecahkan masalah. Ketika teori great man diusulkan, sebagian besar pemimpin adalah orang laki-laki dan hal itu tidak bisa ditawar. Bahkan para peneliti adalah orang laki-laki juga, yang menjadi alasan untuk nama teori tersebut great man. Konsep kepemimpinan pada teori ini yang disebut orang besar adalah atribut tertentu yang melekat pada diri pemimpin atau sifa t personal, yang membedakan antara pemimpin dan pengikutnya.

TEORI KEPEMIMPINAN 2. Teori Sifat Teori sifat kepemimpinan membedakan pada pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin dengan cara berfokus pada berbagai sifat dan karakteristik pribadi masing-masing. Pada teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimilikinya. Atas dasar pemikiran tersebut, timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat atau ciri-ciri di dalam dirinya. Dalam mencari ciri-ciri kepemimpinan yang dapat diukur, para peneliti menggunakan dua pendekatan yaitu mereka berusaha membandingkan ciri-ciri dari dua orang yang muncul sebagai pemimpin dengan ciri-ciri yang tidak demikian dan mereka membandingkan ciri pemimpin yang efektif dengan ciri-ciri pemimpin yang tidak efektif.

TEORI KEPEMIMPINAN Akan tetapi studi tentang ciri-ciri ini mengalami kegagalan untuk mengungkap secara jelas dan konsisten yang membedakan pemimpin dan pengikut. Hasil penelitian ini dikemukakan oleh Cecil A. Gibb (1969) bahwa pemimpin satu kelompok diketahui agak lebih tinggi, lebih cemerlang, lebih terbuka, dan lebih percaya diri da ripada yang bukan pemimpin. Tetapi banyak orang yang memiliki ciri-ciri ini dan kebanyakan dari mereka tidak pernah menjadi pemimpin. Salah satu temuannya, orang yang terlalu cerdas dibanding dengan anggota dalam kelompok tidak muncul atau tidak menjadi seorang pemimpin, barangkali orang ini berbeda terlalu jauh dengan kelompoknya. Pada teori ini mengasumsikan bahwa manusia yang mewarisi sifatsifat tertentu dan sifat-sifat yang membuat mereka lebih cocok untuk menjalankan fungsi kepemimpinan. Selain itu ju ga, menempatkan sejumlah sifat atau kualitas yang dikaitkan dengan keberadaan pemimpin yang memungkinkan pekerjaan atau tugas kepemimpinannya akan menjadi sukses ataupun efektif di mata orang lain.

TEORI KEPEMIMPINAN Seorang pemimpin akan sukses atau efektif apabila dia memiliki sifat-sifat seperti berani bersaing, percaya diri, bersedia berperan sebagai pelayan orang lain, loyalitas tinggi, intelegensi tinggi, hubungan interpersonal baik, dan lain sebagainya. Menurut Judith R. Gordon menyatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki karakter, seperti kemampuan intelektual, kematangan pribadi, pendidikan, status sosial ekonomi, human relations, motivasi intrinsik dan dorongan untuk maju (achievement drive).

TEORI KEPEMIMPINAN Menurut Sondang P. Siagian (1994), bahwa seorang pemimpin itu harus memiliki ciri-ciri ideal di antaranya: a) Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, dan orientasi masa depan. b) Sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif. c) Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang penting dan yang tidak penting, keterampilan mendidik dan berkomunikasi secara efektif.

pembagian jenis keputusan berdasarkan pihak pengambil keputusan, yaitu: 1. Keputusan strategis Setiap organisasi melahirkan berbagai kebijakan atau keputusan organisasional. Kebijakan dan arah organisasi merupakan keputusan strategis. 2. Keputusan operasional Adapun keputusan organisasional menyangkut pengelolaan organisasi sehari-hari. Keputusan operasional sangat menentukan efektivitas keputusan strategis yang dimabil oleh para manajer puncak Drummond, 1995).

jenis keputusan yang berdasarkan masalah yang dihadapi 1. Keputusan yang diprogramkan (program decision) Keputusan ini merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi. 2. Keputusan yang tidak diprogramkan (nonprogrammed decision) Keputusan ini belum ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.

keputusan berdasarkan gaya pengambilan keputusan 1. Gaya direktif 2. Gaya analitik 3. Gaya konseptual 4. Gaya perilaku

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan 1. Internal organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, tekn ologi, dan sebagainya. 2. Eksternal organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum, dan sebagainya. 3. Ketersediaan informasi yang diperlukan. 4. Kepribadiaan dan kecakapan pengambil keputusan

Faktor lain yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dalam organisasi adalah 1. Adanya pengaruh tekanan dari luar 2. Adanya pengaruh kebiasaan lama atau sifatsifat pribadi 3. Pengaruh dari kelompok lain 4. Faktor pengalaman

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan, antara lain: 1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. 2. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi. 3. Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi. 4. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif - alternatif tandingan. 5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik. 6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama. 7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 8. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar. 9. Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.

SEKIAN MATERI KE-3 TERIMAKASIH LILIS SETYOWATI, ST., MMSI