ALAT PENYIANG GULMA SISTEM LANDAK BERMOTOR

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN TEKNOLOGI DALAM UPAYA MEMBANTU PROSES PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN PADI

alat dan mesin pengendali gulma

III. METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbandingan Tingkat Keberhasilan Penyiangan Tanaman Padi Berdasaran Hasil Modifikasi Power Weeder Tipe MC1R

UJI EFEKTIVITAS MESIN PENYIANG GULMA UNTUK LAHAN PADI SAWAH (The Affectivite Test Of Weed Cultivator For Rice Paddy)

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK

PERANCANGAN MESIN PEMUTAR GERABAH DENGAN KEKUATAN TUMPUAN MAKSIMAL 16 KG

RANCANG BANGUN MESIN PENGGILING GABAH DAN PEMUTIH UNTUK SKALA RUMAH TANGGA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM

MODIFIKASI MESIN PENANAM BIBIT PADI MANUAL DENGAN TRANSMISI RANTAI PENGGERAK MOTOR BENSIN 1.8 HP

BAB I PENDAHULUAN. di kalangan pendidikan maupun masyarakat untuk menambah pengetahuan

REKAYASA MESIN UNTUK INDUSTRI KECIL PAKAN TERNAK UNGGAS DI KLATEN

Mesin Pencacah Cengkeh

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

PENDAHULUAN Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa kesimpulan yang dapat ditulis adalah sebagai berikut :

TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA POPULASI DAN TANAM BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

PERANCANAAN MESIN PEMBUAT ES PUTER. DENGAN KAPASITAS 15 Kg. SKRIPSI. Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ( S.T ) Pada Program Studi Teknik Mesin

Alat Tanam Padi Tebar Langsung Tipe Drum

BAGAIMANA MENENTUKAN SLIP PADA TRANSMISI PULLEY & V-BELT PADA BEBAN TERTENTU DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR BERDAYA SEPEREMPAT HP

BUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat

pembentukan material dengan model lingkaran penuh.

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. A. Kajian singkat dari Mesin Pencacah Rumput Pakan Ternak 1. Rumput gajah ( Pennisctum purpureum)

RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS TEMPE MULTI FUNGSI PADA UKM SANAN - MALANG

MESIN PERAJANG SINGKONG

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

Perancangan dan Pembuatan Mesin Perontok Padi Untuk Peningkatan Produksi Kelompok Tani Desa Ngadirejo Kromengan Kabupaten Malang

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno

BAB II LANDASAN TEORI

kesibukan dan aktifitas, sehingga memaksa seseorang untuk mengerjakan sesuatunya dengan mudah dan nyaman. Karena dengan begitu tenaga dan waktu tidak

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

RANCANG BANGUN ALAT MESIN PEMBELAH BAMBU BAGIAN SISTEM TRANSMISI PROYEK AKHIR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR REKAYASA DAN RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG RUMPUT (DORONG) DENGAN MOTOR PENGGERAK HONDA WB 20T

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

PERENCANAAN MESIN PERAJANG BAWANG MERAH KAPASITAS 100 KG/JAM. SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

APLIKASI ALSINTAN MENDUKUNG UPSUS PAJALE DI NTB. Darwis,SP

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. disebut ruminansia sangat bergantung pada ketersediaan pakan, baik dari

JURNAL PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS 300 KG/JAM

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUK MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI PADA USAHA KERAJINAN BATU PUTIH GUNUNGKIDUL

PERFORMANSI TRAKTOR TANGAN RODA DUA MODIFIKASI MENJADI RODA EMPAT MULTIFUNGSI (PENGOLAHAN DAN PENYIANGAN) UNTUK KACANG TANAH DI KABUPATEN LOMBOK BARAT

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

PERAJANG MEKANIK KRIPIK

BAB I PENDAHULUAN. membuat semua pelaku usaha sangat berhati-hati dalam mengelola kegiatan

PERANCANGAN MESIN PENCACAH CENGKEH UNTUK HOME INDUSTRY DI KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PEMUTAR GERABAH KAPASITAS BEBAN MAKSIMUM 20 KG. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Penelitian

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20

RANCANG BANGUN MESIN PARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA DENGAN MOTOR LISTRIK 220 VOLT

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 20 KG/MENIT

Pedal Thresher dan Pedal Thresher Lipat

HASIL DAN PEMBAHASAN

ALAT DAN MESIN PENANAM

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN MESIN PENGIRIS SINGKONG UNTUK MEMBUAT KRIPIK DENGAN METODE VDI 2221

PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM ARTIKEL SKRIPSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PERENCANAAN MESIN PENGEROLL PIPA. DENGAN UKURAN DIAMETER PIPA 27,2mm 60,5 mm. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar

ARTIKEL ILMIAH PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

KEUNTUNGAN DAN KELEBIHAN SISTEM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO PADI SAWAH

ANALISA PENGARUH DIAMETER PULI TERHADAP KAPASITAS PRODUKSI PADA MESIN PENUMBUK EMPING JENGKOL

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

PERANCANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PEMOTONG RUMPUT MAKANAN TERNAK SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN PRODUKSI

MAKALAH MENGGAMBAR TEKNIK MESIN PEMANEN PADI (REAPER) TIPE PISAU BERGERIGI GERAK BOLAK BALIK EMPAT ALUR PEMOTONGAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

RANCANG BANGUN DAN UJI TEKNIS ALAT PEMOTONG UBI KAYU BENTUK CASSAVA FRIES ABSTRAK

Syawaldi 1) ABSTRAK. Kata Kunci : Umbi-umbian, Mesin pengiris, waktu, kapasitas produksi

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENGGEMUKAN SAPI POTONG DENGAN MENGGUNAKAN MESIN PRODUKSI KONSENTRAT PAKAN SAPI

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI RAMAH IKLIM Climate Smart Agriculture. Mendukung Transformasi Menuju Ekonomi Hijau

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SISTEM TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA) DI LAHAN SAWAH IRIGASI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH PENDAHULUAN

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

Perancangan Mesin Pengaduk Media Tumbuhnya Jamur Tiram Dengan Kapasitas 150 kg per Proses

Pertemuan ke-12. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

Pertemuan ke-10. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut

PEMBUATAN MESIN PARUT NANGKA MUDA UNTUK PRODUKSI MEGONO

Transkripsi:

Jurnal Pengabdian Masyarakat J-DINAMIKA, Vol. 1, No. 1, Juni 2016, P-ISSN: 2503-1031, E-ISSN: 2503-1112 ALAT PENYIANG GULMA SISTEM LANDAK BERMOTOR Dwi Rahmawati 1, Suhardjono 2, Amal Bahariawan 3 1) 2) Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember 3) Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember ABSTRAK Penggunaan sistem tanam legowo merupakan salah satu terobosan untuk meningkatkan produksi padi. Namun penerapan sistem ini masih terkendala dengan pertumbuhan gulma yang tinggi. Pada sistem jejer legowo gulma muncul pada barisan yang lebar. Penanganan gulma selama ini dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia, mempunyai banyak kelemahan yaitu biaya mahal, kurang bersih dan waktu penyiangan lama. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk membantu petani dalam mengatasi masalah gulma tanaman pagi yang ditanam dengan sistem tanam legowo. Target yang ingin dicapai adalah proses penyiang gulma dilakukan secara mekanis, sehingga proses penyiangan lebih cepat, biaya murah dan hasil penyiangan lebih bersih. Metode yang digunakan adalah penyiangan sistem landak bermotor. Dengan adanya tenaga motor dalam penyiangan maka hasil lebih bersih dan waktu penyiangan lebih cepat, dan tenaga lebih hemat. Dengan teknologi ini maka pertumbuhan gulma pada tanaman padi sistem legowo akan dapat teratasi, sehingga pertumbuhan tanaman padi akan lebih optimal. Kata Kunci: Gulma, Penyiangan, Sistem Landak Bermotor PENDAHULUAN Penanaman padi dengan sistem jejer legowo mulai dilakukan oleh sebagian petani di Sukowono Kabupaten Jember. Hal ini terkait dengan program pemerintah daerah yang akan memasyarakatkan sistem tanam ini, karena terbukti di daerah lain memberikan hasil panen yang optimal. sistem tanam legowo mempunyai kelebihan yaitu jarak tanam lebih teratur, aliran udara lebih lancar, perkembangan anakan padi lebih terarah, dan penyiangan gulma lebih muda. Kelebihan-kelebihan tersebut sangat dirasakan oleh petani. Namun demikian, ada kendala yang dihadapi oleh petani dalam menerapkan sistem ini yaitu sering muncul gulma terutama pada tanaman padi umur muda pada jarak tanam yang lebar, hal ini dipacu oleh kondisi air yang tidak stabil dan juga ada daerah-daerah tertentu yang pertumbuhan gulmanya cukup tinggi. Meskipun penyiangan gulma lebih muda dilakukan yaitu dengan menggunakan roda cakar yang didorong, namun kondisi ini sedikit menambah biaya dan tenaga. Kelompok tani Taruna Tani dan Baru Muncul merupakan salah satu contoh kelompok tani yang melakukan penanam padi sistem jejer legowo. Untuk mengatasi gulma, petani ini menggunakan roda cakar yang didorong pada jalur lebar tersebut. Untuk luas lahan 1 ha tanaman padi membutuhkan pekerja sekitar 5-7 orang dengan ongkos borong mencapai Rp. 800.000,- dilakukan selama 5 hari. Untuk kondisi serangan gulma yang cukup tinggi biaya penyiangan bisa mencapai 2 kali lipat, sehingga dirasakan oleh petani biaya terbesar dalam usaha tani padi adalah biaya penyiangan. Penangan tidak serius terhadap gulma akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman padi tidak optimal dan untuk serangan yang lebih parah akan menyebabkan gagal panen. AAK (1990) menyatakan bahwa jika penyiangan gulma tidak 43

dilakukan pada masa-masa pertumbuhan, maka tanaman padi akan mendapat persaingan dalam memperoleh makanan, sehingga membawa akibat produksi gabah merosot. Dengan pertimbangan tersebut di atas maka kelompok tani mengharapkan adanya teknologi baru untuk melakukan penyiangan dengan biaya yang relatif lebih murah dan hasil yang lebih bersih. Teknologi mesin penyiang gulma tanaman padi sistem cakar putar bermotor merupakan teknologi penyiangan yang tepat untuk diterapkan di kelompok tani untuk tanaman padi sistem legowo. Hal ini sesuai dengan pernyataan AAK (1990) bahwa penyiangan menggunakan alat roda penyiang (landak) akan lebih baik apabila didukung oleh penanaman yang teratur, yakni dengan cara larikan. Gambar 1. Gulma Mulai Tumbuh di Jalur Lebar TARGET DAN LUARAN Target luaran dari kegiatan ini adalah: a. Menyempurnakan sistem tanam leggowo terutama pada penanganan gulma. b. Mempercepat penyiangan gulma menjadi 3 kali lebih cepat dari cara manual dengan tenaga manusia. c. Mengurangi biaya penyiangan gulma 3 kali lebih kecil d. Mengurangi resiko kerusakan tanaman dan hasil penyiangan gulma lebih bersih. e. Membuat 2 unit mesin penyiang gulma sistem landak bermotor METODE PELAKSANAAN Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada petani mitra terkait dengan pertumbuhan gulma di lahan budayanya maka dilakukan beberapa langkah yaitu: 1. Studi pustaka dan observasi lapang Dalam merekayasa mesin penyiang gulma tanaman padi diperlukan studi pustaka mengenai: a. Teknik budidaya tanaman padi sistem tanam leggowo meliputi: cara penanaman, pemupukan, pengairan, penyiangan dan pemanenan. b. Sifat-sifat dan jenis gulma tanaman Padi c. Teknik penyiangan meliputi: cara penyiangan, macam peralatan penyiangan. d. Teknik perancangan alat dan mesin pertanian khususnya mesin penyiang gulma. 2. Studi Lapang yang dilakukan adalah: a. Mengamati pertumbuhan gulma pada tanaman Padi mulai dari penanam sampai panen. b. Mengamati cara penyiangan gulma yang dilakukan secara manual. c. Mengamati peralatan yang dipergunakan untuk penyiangan. 44

3. Rancang Bangun Mesin Penyiang Gulma untuk Tanaman Padi Sistem Leggowo Mesin penyiang gulma didesain untuk tanaman Padi dengan jarak tanaman membujur antara 30 cm. Kerja mesin penyiang ini menggunakan sistem cakar dengan pisau cakar berderet pada sebuah as. Dengan sistem ini diharapkan gulma akan tercabut sampai ke akarnya. Tenaga penggerak untuk memutar pisau menggunakan motor bensin 3 HP sedangkan untuk berjalan menggunakan tenaga dorong manusia. Gambaran mesin penyiang gulma untuk tanaman padi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2. Mesin penyiang gulma untuk tanaman padi yang dibuat ini terdiri dari beberapa bagian utama yaitu: a. Unit Pencakar Gulma Unit ini sangat menentukan keberhasilan penyiangan gulma untuk itu pembuatan unit ini sangat diperhatikan. Komponen utama terdiri dari pisau cakar dan as. Pisau cakar terbuat dari bahan baja dengan bentuk modifikasi dari pisau bajak rotary. Jumlah pisau cakar sebanyak 3 buah dengan jarak masing-masing 10 cm. As yang digunakan besi as diameter ¾ dim yang digerakkan dengan sistem transmisi gardan lunak. b. Unit Transmisi Transmisi yang digunakan untuk menggerak pisau cakar menggunakan sistem gardan lunak diharapkan tidak akan ada slip tenaga. Untuk keamanan motor penggerak sudah terdapat di dalam sistem tranmisi motor itu sendiri. Gardan lunak yang digunakan ukuran kecil untuk mengurangi beban motor terlalu besar. c. Unit Tenaga Penggerak Tenaga penggerak menggunakan motor bensin 3 HP. Daya ini diharapkan sudah aman untuk menggerak pisau cakar untuk melakukan penyiangan pada kondisi tanah sawah. d. Unit Rangka Rangka dirancang seergonomis mungkin sehingga dapat memberikan kenyamanan dalam melakukan penyiang gulma. Rangka ini dibuat untuk menopang motor penggerak, pisau cakar, sistem transmisi, Gambar 2. Rancangan Mesin Penyiang Tampak Samping Gambar 3. Rancangan Mesin Penyiang Tampak Belakang HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam kegiatan pengabdian ini ada beberapa tahapan pekerjaan yang harus dilakukan meliputi: koordinasi dengan mitra, perancangan dan pembuatan mesin yang akan 45

diterapkan, uji coba mesin, penyerahan, dan evaluasi. Dari tahapan kegiatan tersebut yang telah dicapai meliputi: 1. Koordinasi dengan mitra Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini kami tim selalu melakukan diskusi, meminta masukan dan juga saran. Hal ini dilakukan agar teknologi yang akan kita terapkan betulbetul digunakan oleh mitra dan mampu meningkatkan proses produksi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dari hasil koordinasi ini mitra setuju dengan teknologi yang tim tawarkan. 2. Perancangan dan pembuatan alat Dalam kegiatan pengabdian ini ada dua mesin penyiang yang akan diterapkan untuk dua mitra petani. Dalam proses pembuatan alat tersebut di atas ada beberapa tahapan yang akan dilakukan meliputi: perancangan, pemilihan bahan, pembelian bahan, pembuatan, perakitan dan uji coba. 3. Uji Coba Alat Untuk mengetahui kemampuan dari alat yang telah dibuat maka dilakukan uji coba di lahan. Hasil dari uji coba ini sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan alat. Berdasarkan hasil uji coba di lahan petani dengan umur tanaman 3 minggu setelah tanam, alat bisa digunakan dengan baik namun kecepatannya masih kurang yaitu dalam luasan 1 m 2 bisa diselesaikan dalam waktu 25 menit. Selain itu, tanaman padi ikut terlilit pada putaran As roda. Kondisi ini memerlukan perbaikan di antaranya penambahan pipa pada As roda 4. Penerapan Alat Setelah dilakukan perbaikan, alat penyiang gulma sistem landak bermotor bisa digunakan dengan baik. Dalam 1 m 2 luasan lahan budidaya tanaman padi, bisa disiangi dalam waktu 10-15 menit. Hal ini sangat menguntungkan bagi petani sebab biaya yang harus dikeluarkan untuk tenaga kerja akan semakin berkurang dan waktu yang digunakan dalam kegiatan usaha tani akan semakin efisien. Gambar 4. Mesin Penyiang Hasil Rancangan Gambar 5. Uji Coba di Lapang KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa koordinasi selalu dilakukan dengan mitra sehingga terjalin hubungan yang lebih baik. Di samping itu, perancangan dan pembuatan mesin penyiang gulma tanaman padi telah diuji coba dengan hasil yang baik yaitu untuk luasan lahan 1 m 2 mampu diselesaikan dalam waktu 10-15 menit dengan kondisi gulma yang tersiangi sempurna. DAFTAR PUSTAKA AAK. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Yogjakarta: Kanisius. 46

Henderson, 1986. Agriculturae Process Engineering. Westport Connecticut. AVI Publishing Company. Kiyokatsu Suga dan Sularso. 1979. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Singer, F.L dan A. Pytel. (Tanpa Tahun) Kekuatan Bahan (Teori Kokoh Strength Materials). Jakarta: Erlangga. 47