PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di negara maju, para entrepreneur telah memperkaya. pasar dengan produk-produk yang inovatif.

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi yang berdimensi global. Di antara kemajuan-kemajuan teknologi,

2) Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa asing.

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

Entrepreneurship and Inovation Management

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang kaya akan Sumber Daya Alamnya (SDA). Karena, kecendrungan negaranegara

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

Membangun Jiwa Wirausaha

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

I. PENDAHULUAN. Teknologi (IPTEK) yang semakin kompleks di berbagai bidang kehidupan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat yang berpendidikan rendah. Banyak sarjana yang hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. sarjana dan keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

MAKALAH HUKUM KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

SILABI MATA KULIAH. Nama Mata Kuliah : Pendidikan Kewirausahaan Kode Mata Kuliah : PNF 222 : Teori 2 SKS, Praktek - SKS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

BAB I PENDAHULUAN. dapat menampung pencari kerja, akibatnya banyak rakyat Indonesia baik yang

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

01FEB. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

Sambutan Presiden RI pada Peringatan 1 Tahun Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 8 Maret 2012 Kamis, 08 Maret 2012

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan by Idris

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Prof. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN. 02Fakultas FASILKOM. Program Studi SISTEM INFORMASI

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Dhita Fajriastiti Sativa, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

Ciri dan Watak Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2012).

PENGARUH MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PEDAGANG KAIN

Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT MAHASISWA BERWIRAUSAHA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI IKIP PGRI BOJONEGORO

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi

KEWIRAUSAHAAN 1. Menjadi Wirausahawan / Pengusaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

PENGURUS. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi pengurus koperasi ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013

Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Pemilik Toko Bambino : 1. Apa yang membuat bapak tertarik untuk membuka toko perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Kewirausahaan (1) Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan komponen penunjang suksesnya program. negeri yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas serta mampu

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) SEMESTER GENAP TA FEBRIYANTO NIDN:

BAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

BAB I PENDAHULUAN. yang cerdas, berkualitas, tangguh, berkompetensi, kreatif, inovatif,

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu bangsa semakin banyak orang yang terdidik, namun

Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha melalui Pendidikan

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN:

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sebuah perusahaan dapat menjadi sukses dalam waktu jangka

3 Kunci berani sukses: Berani menentukan target. Berani mulai melangkah. Berani mewujudkannya sampai sukses. Sukses luar biasa!

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Transkripsi:

Laporan PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Karang Taruna Desa Gilanga Harjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Oleh: RB. Suharta, M.Pd. Lutfi Wibawa, M.Pd. Entoh Tohani, M.Pd. NOMOR KONTRAK: 22.p/H34.11/KU/2010 JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010

A. Pendahuluan Krisis ekonomi yang berkepanjangan masih dirasakan pada saat ini, dan masih mencekam kehidupan sebagian besar dari masyarakat Indonesia. Globalisasi yang pada awalnya diharapkaan akan membawa masyarakat ke zaman emas yaitu cita-cita akan masa depan yang lebih cerah, berubah menjadi suatu kenyataan pahit. Globalisasi telah menjadi ilusi, pertanyaan yang muncul apakah kita hanya diam saja? Ataukah merasa tertipu karena kepandaian orang lain. Tentu jawabnya tidak sampai di situ. Banyak cara dan upaya serta kegiatan yang dapat dilakukan terutama sebagai seorang pendidik PLS yang selalu dituntut oleh misinya sebagai pengembang serta memajukan potensi yang ada untuk dapat mendayagunakan segala sumber daya, baik yang disediakan oleh alam maupun oleh manusia itu sendiri. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menumbuhkembangkan jiwa wirausaha bagi para pemuda di lingkungan masyarakat. (Muliati Purwasasmita, 2006 : 61) Upaya untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha ini dilakukan karena semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang menganggur, maka semaikin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunaan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja, karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan. (H. Buchari Alma, 2008 : 1) Wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa, wirausahawan Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat, sehingga persoalan

pembangunan wirausaha Indonesia merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan. B. Manfaat Wirausaha Apabila kita perhatikan manfaat adanya wirausaha menurut H. Buchari Alma, (2008:1) antara lain: 1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi penganguran. 2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya. 3. Menjadi contoh bagi anggota massyarakaat lain, sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain. 4. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan. 5. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya. 6. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan. 7. Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan perintahperintah agama, dekat kepada Allah Swt. 8. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan.

Melihat banyaknya manfaat wirausaha di atas, maka ada dua darma bakti wirausaha terhadap pembangunan bangsa, yaitu: 1. Sebagai pengusaha, memberikan darma baktinya melancarkan proses produksi, distribusi, dan konsumsi. 2. Wirausaha membantu mengatasi kesulitan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. 3. Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan paada bangsa asing. Demikian besar darma bakti yang dapat disumbangkan oleh wirausaha terhadap pembangunan bangsa, namun saja orang kurang berminat menekuni profesi tersebut. Penyebab dari kurangnya minat ini mempunyai latar belakang pandangan negatif dalam masyarakat terhadap profesi wirausaha. Wirausaha ini, kegiatannya banyak bergerak dalam bidang bisnis termasuk kegiatan perdagangan. Namun demikian saat ini masih banyak pandangan masyarakat yang negatif pada sektor wirausaha bisnis dan perdagangan. Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sifaf agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, dsb. Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak menginginkan anak-anaknya menerjuni bidang ini dan berusaha mengalihkan perhatian anak untuk menjadi pegawai negeri apabila anaknya lulus dari perguruan tinggi. C. Menumbuhkembangkan Jiwa Wirausaha

Beberapa puluh tahun yang lalu ada pendapat yang mengatakan bahwa kewirausahaan tidak dapat diajarakan. Akan tetapi sekarang ini kewirausahaan merupakan mata pelajaran yang dapat diajarkan di sekolah-sekolah maupun di masyarakat, termasuk dalam menumbuhkan jiwa wirausaha. Bervariasinya anggapan yang timbul tersebut mencerminkan bahwa wawasan lingkungan yang harus dikuasai dan dimiliki oleh seorang wirausaha adalah merupakan hutan liar yang penuh dengan berbagai kemungkinan hidup dan mati bagi yang memasukinya. Konteks ini mengharuskan bahwa seorang wirausaha paling tidak harus memiliki karakter yang lain dari yang dimiliki oleh manusia biasa pada umumnya. Berdasar hal di atas, karakteristik sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha menurut Harimurti Subanar (2001:13) di antaranya: 1. Memiliki tanggung jawab pribadi. 2. Dinamis dan mampu memimpin. 3. Memunyai sikap optimis atas suatu peluang. 4. Mampu mengantisipasi resiko. 5. Ulet dan gigih, bertekad-penuh. 6. Enerjik dan cerdas. 7. Mampu melihat peluang. 8. Kebutuhan untuk berprestasi. 9. Kreatif dan inovatif. 10. Mampu mempengaruhi orang lain. 11. Tidak bergantung pada orang lain. 12. Berinisiatif untuk maju.

13. Bersikap positif terhadap setiap perubahan. 14. Terbuka atas saran dan kritik yang membangun. 15. Selalu melihat/mengarahkan orientasinya ke masa depan. 16. Cepat dan tangkas dalam menangkap suatu pengertian. Dalam menumbuhkembangkan jiwa wirausaha bagi para pemuda di lingkungan masyarakat yang dapat membantu mengenal dirinya mengapa harus berwirausaha? (Gendro Salim,2010:15-17) 1. Seberapa banyak kekayaan mataeri yang ingin kita kejar? 2. Katakanlah, materi tersebut dapat kita wujudkan dalam kurunntertentu? Ingin kita habiskan untuk apa? 3. Terlepas dari apakah kita sudah berkeluarga atau belum, apa cita-cita kita untuk berkeluarga? Ibu, bapak, anak, cucu, bahkan bangsa ini? 4. Bagaimana dengan semangat spiritual kita? Ada pepatah mengatakan, apa yang kita dapatkan di dunia ini belum tentu semua dapat kita bawa ke alam berikutnya. Jadi apa tujuan kita dalam spiritual? 5. Kesehatan. Bila berurusan dengan kesehatan, maka berapa banyakpun uang yang kita miliki kan menjadi hal yang samar, kalau kita tidak mendapatkan kesehatan dalam menikmatinya. 6. Terlalu banyak hal yang mungkin juga menjadi outcome kita, seperti: jalan-jalan ke luar negeri, mempunyai rumah mewah, mobil mewah, perhiasan, album lagu, koleksi baju, tas, mobil bahkan rumah di mana-mana? 7. Pertanyaan sesungguhnya adalah, bilamana kita mempunyai banyak uang, apa hal yang akan membuat kita behagia di dunia ini, dan bermanfaat di akhirat nanti?

D. Sumber Bahan Subanar, Harimurti. (2001). Manajemen Usaha Kecil. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta. Salim, Gendro. (2010). Neuro Entrepreneurship. Jakarta: Sinergi Media. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah. (2006). Universitas Pendidikan Indonesia : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.