Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Konseling Gestalt Therapy and Behavior Therapy Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id
Pendahuluan Gestalt Therapy Pendekatan Gestalt: Terapi humanistik eksistensial berlandaskan premis, klien harus menemukan caranya sendiri dalam hidup dan menerima tanggungjawab jika ingin mencapai kedewasaan. Tujuan: Klien menyadari yg mereka rasakan dan lakukan, serta bertanggung jawab atas perasaan, pikiran, dan tindakan sendiri. Klien merasakan yg dirasakan, dipikirkan, dan dilakukan pada saat berinterkasi dengan orang lain.
Landasan Filosofis Perspektif Fenomenologi: Disiplin ilmu yg bertujuan membantu klien mengambil jarak dari cara berpikir yg biasa dilakukannya. Perspektif Teori Medan: Metode untuk mengeksplorasi keseluruhan kejadian yg sedang dirasakan. Perspektif Eksistensial: Eksistensi klien, hubungan dengan orang lain serta kesenangan dan kesakitan yg langsung dirasakan.
Pandangan Tentang Manusia Individu dapat mengatasi sendiri permasalahannya. Individu memiliki masalah karena menghindari masalah. Individu sebagai organisme yg total (bukan hanya memiliki otak).
Konsep Dasar Pendekatan mengutamakan masa sekarang (the now). Kebanyakan individu kehilangan kekuatan masa sekarang. Kecemasan yg dialami individu karena ada jarak antara kenyataan sekarang dan harapan masa datang.
Tujuan Konseling Menciptakan eksperimen untuk membantu klien: 1. Mencapai kesadaran yg mereka lakukan dan bagaimana melakukannya. 2. Kemampuan untuk melakukan kontak dengan orang lain. 3. Kemampuan mengenali, menerima mengekspresikan perasaan, pikiran, dan keyakinan diri.
Peran dan Fungsi Konselor Konselor memfokuskan pada perasaan, kesadaran, bahasa tubuh, hambatan energi, dan hambatan mencapai kesadaran klien. Konselor adalah artistic participant yg memiliki peranan menciptakan hidup baru klien. Konselor berperan sebagai projection screen. Konselor dapat membaca dan menginterpretasikan bahasa yg diucapkan klien.
Teknik Konseling Kursi Kosong (empty chair): Membantu mengatasi konflik interpersonal dan intrapersonal. Membantu klien keluar dari proses introyeksi. Teknik ini menggunakan dua kursi. Klien diminta duduk disatu kursi berperan sebagai topdog dan underdog.
Pendahuluan Behavior Therapy Pendekatan behavior didasari hasil eksperimen investigasi prinsip tingkah laku manusia. Tokoh behavior: Skinner, Watson, Pavlov, dan Bandura. Pendekatan behavior menekankan pada kognitif dan metode yg berorientasi pada tindakan, mengambil langkah dalam mengubah tingkah laku. Asumsi Dasar: tingkah laku dapat dipelajari, tingkah laku lama diganti baru, dan manusia memiliki potensi berperilaku baik dan buruk (tepat atau salah).
Pandangan Tentang Manusia Tingkah laku manusia yg menekankan pada pentingnya pendekatan sistematik dan terstruktur. Setiap tingkah laku dapat dipelajari. Proses belajar tingkah laku melalui kematangan dan belajar. Tingkah laku lama dapat diganti tingkah laku baru. Manusia memiliki potensi berperilaku baik buruk dan tepat atau salah. Manusia dapat merefleksi tingkah lakunya, dapat mengatur, dan mengontrol perilakunya dan belajar tingkah laku baru atau mempengaruhi perilaku orang lain.
Tujuan Konseling Menciptakan kondisi baru bagi proses belajar. Penghapusan hasil belajar yg tidak adaptif. Memberi pengalaman belajar yg adaptif namun belum dipelajari. Membantu klien membuang respon lama ( yg merusak diri) dan mempelajari respon baru yg sehat dan sesuai (adjustive). Klien belajar perilaku baru dan mengeliminasi perilaku yg maladaptif, memperkuat dan mempertahankan perilaku yg diinginkan. Penetapan tujuan dan tingkah laku serta upaya untuk mencapai sasaran.
Peran dan Fungsi Konselor Berperan aktif, direktif, dan menggunakan pengetahuan ilmiah dalam menemukan solusi. Berfungsi sebagai guru, pengarah, dan mendiagnosa tingkah laku maladaptif. Model bagi klien.
Tahap Konseling Melakukan asesmen (assessment). Menentukan tujuan (goal setting). Mengimplementasikan teknik (tehcnique implementation). Evaluasi dan mengakhiri konseling (evaluationtermination)
Daftar Pustaka Komalasari, G., Wahyuni, E., Karsih., (2011). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: PT. Indeks. Singgih D Gunarsa.(2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia. Palmer, S., (2011). Konseling dan Psikoterapi. Sage Publication Ltd.